BAB I PENDAHULUAN Uveitis disebabkan oleh bermacam penyebab termasuk penyebab infeksi dan non infeksi. Seringkali tanda- tanda klinis yang kurang spesifik serta bersamaan dengan penyakit lain. Pada beberapa kesempatan, uveitis merupakan perkembangan dari penakit lain di tubuh dan gejala pada mata merupakan tanda pertama dari penyakit sistemik tersebut. Ahli uveitis harus memiliki pengetahuan mendalam tentang semua entitas dan pemeriksaan yang sistematis dan lengkap termasuk pemeriksaan sistemik dan okular. Pendekatan algoritmik akan membantu dokter mata dalam penegakkan diagnosis. Selain tantangan tersebut di atas, India menyajikan masalah unik karena dari pola sosial ekonomi, demografi dan morbiditas. Prevalensi dan keparahan penyakit pada populasi ekonomi rendah berbeda dari yang di seluruh dunia, karena kurang baiknya perawatan kesehatan primer, keterjangkauan masyarakat miskin dan kepatuhan masyarakat miskin. Dokter mata 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB IPENDAHULUAN
Uveitis disebabkan oleh bermacam penyebab termasuk penyebab infeksi
dan non infeksi. Seringkali tanda-tanda klinis yang kurang spesifik serta
bersamaan dengan penyakit lain. Pada beberapa kesempatan, uveitis merupakan
perkembangan dari penakit lain di tubuh dan gejala pada mata merupakan tanda
pertama dari penyakit sistemik tersebut. Ahli uveitis harus memiliki pengetahuan
mendalam tentang semua entitas dan pemeriksaan yang sistematis dan lengkap
termasuk pemeriksaan sistemik dan okular. Pendekatan algoritmik akan
membantu dokter mata dalam penegakkan diagnosis.
Selain tantangan tersebut di atas, India menyajikan masalah unik karena
dari pola sosial ekonomi, demografi dan morbiditas. Prevalensi dan keparahan
penyakit pada populasi ekonomi rendah berbeda dari yang di seluruh dunia,
karena kurang baiknya perawatan kesehatan primer, keterjangkauan masyarakat
miskin dan kepatuhan masyarakat miskin. Dokter mata kami juga harus
memenuhi tantangan tambahan menangani masalah ini selain mengelola uveitis
perbagian juga menentukan pendekatan algoritmik dalam mendiagnosis uveitis.
Langkah-langkah dalam membangun Algoritma meliputi:
Mendefinisikan masalah dan asal diagnosis klinis dengan teknik naming
yang dikemukakan oleh Nozick.
Meninjau semua kemungkinan penyebab dan membandingkan dengan
pola uveitis yang ada, dikenal sebagai teknik meshing.
1
Membuktikan diagnosis dengan menghadirkan modalitas diagnostik secara
logis.
Mendiagnosis penyebab penyakit uveitis dimulai dengan anamnesis diikuti
dengan pemeriksaan sistemik dan pemeriksaan mata untuk mencapai kesimpulan
klinis. Selanjutnya penetapan diagnosis banding dilakukkan untuk pemeriksaan
laboratorium agar dapat menyingkirkan etiologi lain. Konsultasi dengan spesalis
lain mungkin diperlukan seperti rheumatologist, spesialis penyakit infeksi, paru
atau dokter kulit. 1
2
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anamnesa
Penegakkan diagnosa uveitis didapatkan dari anamnesa yang dilanjutkan
dengan pemeriksaan sistemik dan pemerikasaan mata. 70% diagnosa dapat
ditegakkan dari anamnesis. Riwayat penyakit sistemik dapat berhubungan dengan
penyakit mata, sehingga untuk menegakkan diagnosis dapat dilanjutkkan dengan
pemeriksaan laboratorium. Tabel 1 dibawah ini merupakan rincian yang dapat
ditanyakan dalam anamnesis pasien.1,2,3,4,5,6
Tabel 1
3
a. Usia
Beberapa penyakit dapat menyerang kelompok usia tertentu. Juvenile
artopati dan uveitis parasit biasanya mengenai usia dibawah 16 tahun. Uveitis
sekunder karena infeksi pada umumnya menyerang usia tua dan penyakit imun
biasanya mengenai usia pertengahan. 2,7 Contoh lainnya seperti :
Anak-anak : Arthritis rematoid juvenile, toksokariasis.
Dewasa muda : Behcet's, leukosit terkait antigen B27 (terkait uveitis),
Fuchs uveitis.
Usia lanjut : SindromVogt Koyanagi Harada (VKH), Herpes Zoster
Oftalmikus, Tuberkulosis dan lepra.
b. Jenis kelamin
Beberapa penyakit cenderung mengenai jenis kelamin tertentu.2 Seperti :