KONTRIBUSI TEKNIK KAYUHAN LENGAN DAN GERAKAN TUNGKAI TERHADAP HASIL RENANG GAYA BEBAS DAN GAYA DADA R. Andri, Mulyana, Purnamasari Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia [email protected]Abstrak Kemampuan keterampilan (teknik) merupakan komponen penting dalam menghasilkan prestasi atlet dalam setiap cabang olahraga. Prestasi olahraga saat ini khususnya di jawa barat dalam cabang olahraga renang lebih mengutamakan kepada prestasi maksimal tanpa memperhatikan faktor pembinaan yang sistematis. Oleh karena itu selain memperhatikan prestasi yang maksimal, pembinaan dari sejak dini haruslah pula di perhatikan khususnya pada anak-anak kelompok umur usia dini. Pelatihan yang lebih mengutamakan kepada faktor pengembangan kondisi dasar dan pengembangan penguasaan keterampilan yang maksimal lebih disarankan dalam pelatihan dan pembinaa atlet kelompok umur usia dini. Artikel ini mendeskripsikan secara sederhana pemahaman dasar tentang kemampuan teknik dalam renang gaya bebas dan gaya dada, kemudian seberapa pengaruhnya kemampuan teknik lengan dan gerakan tungkai terhadap hasil renang gaya bebas dan gaya dada. Kata kunci : Teknik kayuhan lengan, gerakan tungkai, gaya bebas, gaya dada. PENDAHULUAN Secara sederhana renang dapat diartikan ‘mengapung di air’. Namun demikian masih banyak pengertian lain yang intinya hampir sama, beberapa diantaranya dikatakan dalam Meriam Webster’s Collegiate Dictionary “menggerakan diri sendiri di 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KONTRIBUSI TEKNIK KAYUHAN LENGAN DAN GERAKAN TUNGKAI
TERHADAP HASIL RENANG GAYA BEBAS DAN GAYA DADA
R. Andri, Mulyana, Purnamasari
Pendidikan Kepelatihan OlahragaFakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Kemampuan keterampilan (teknik) merupakan komponenpenting dalam menghasilkan prestasi atlet dalam setiap cabangolahraga. Prestasi olahraga saat ini khususnya di jawa baratdalam cabang olahraga renang lebih mengutamakan kepadaprestasi maksimal tanpa memperhatikan faktor pembinaan yangsistematis. Oleh karena itu selain memperhatikan prestasiyang maksimal, pembinaan dari sejak dini haruslah pula diperhatikan khususnya pada anak-anak kelompok umur usia dini.Pelatihan yang lebih mengutamakan kepada faktor pengembangankondisi dasar dan pengembangan penguasaan keterampilan yangmaksimal lebih disarankan dalam pelatihan dan pembinaa atletkelompok umur usia dini. Artikel ini mendeskripsikan secarasederhana pemahaman dasar tentang kemampuan teknik dalamrenang gaya bebas dan gaya dada, kemudian seberapapengaruhnya kemampuan teknik lengan dan gerakan tungkaiterhadap hasil renang gaya bebas dan gaya dada. Kata kunci : Teknik kayuhan lengan, gerakan tungkai, gayabebas, gaya dada.
PENDAHULUAN
Secara sederhana renang dapat diartikan ‘mengapung di
air’. Namun demikian masih banyak pengertian lain yang
intinya hampir sama, beberapa diantaranya dikatakan dalam
Meriam Webster’s Collegiate Dictionary “menggerakan diri sendiri di1
diartikan sebagai gerakan-gerakan yang diperlukan untuk dapat
menampilkan cabang olahraga tersebut. Teknik menurut Harsono
(1988:100) yaitu: “Gerakan yang diperlukan untuk mampu
melakukan cabang olahraga yang dilakukan atlet”. Kemudian
Bompa (1999:60) menjelaskan bahwa: “…technique encompasses all the
technical structures and element in a precise and efficient movement through
which the atlet performs an athletic ask”.
Untuk mendukung suatu kecepatan gerak seseorang, ada
beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan gerak tersebut,
diantaranya yaitu keterampilan teknik yang dimilikinya.
Seperti yang kemukan oleh Bompa (1983) yang dikutip oleh
Harsono (1988: 218) berpendapat bahwa :
Ada enam faktor yang mempengaruhi kecepatan yaitu :
1. Keturunan (heredity) dan natural talent. Akan
tetapi Fixx (1985) mengatakan bahwa meskipun
orang secara inherent lamban, kalau dia
berlatih dengan “ maximal effectiveness “, dia akan
bisa lebih cepat dari pada orang “...who has
greater potential but has not yet mobilized it “.
2. Waktu reaksi.
3. Kemampuan untuk mengatasi tahanan (resistance)
eksternal seperti peralatan, lingkungan (air,
salju, angin, dan sebagainya), dan lawan.
4. Teknik, misalnya gerakan lengan, tungkai,sikap
tubuh pada waktu lari, dan sebagainya.
5. Konsentrasi dan semangat. Herre (1983)
berpendapat bahwa : “ Willpower4
and strong concentracion are important factors for the
achievement of high speed “.
6. Elastisitas otot, terutama otot – otot
dipergelangan kaki dan pinggul .
Namun demikian kemampuan teknik yang tinggi tidak dapat
diraih dengan mudah, hal ini perlu dilatihkan dari sejak
dini. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Yessis dah Turbo
(1988) yang dikutip oleh Santosa (2007: 329) mengemukakan
bahwa : “Penguasaan keterampilan suatu kecabangan olahraga
untuk dapat sampai ke puncaknya memerlukan waktu yang sangat
panjang. Makin banyak pembelajaraan gerak yang harus
dilakukan, makin banyak waktu diperlukan untuk sampai pada
penguasaan keterampilan tingkat puncak”.
TEKNIK RENANG GAYA BEBAS
1. Posisi Tubuh (Body Position)
Dalam gaya bebas posisi tubuh sejajar (horizontal)
dengan permukaan air, tepatnya di bawah permukaan air. Saat
meluncur otot-otot dalam keadaan rileks.
Gambar 1. Posisi Tubuh Gaya BebasSumber : Nurhasanah (2009: 17)
2. Gerakan Kaki (Kicking)
Gerakan kaki gaya bebas dilakukan naik turun bergantian
secara menyilang (seperti orang berjalan kaki). Gerakan5
pukulan kaki ini biasanya disebut tendangan mengipas-
ngipas, ketika kaki secara bergantian digerakan ke atas dan
ke bawah. Gerakan dimulai dari pangkal paha dan
meneruskannya hingga telapak kaki. Lutut dan pergelangan
kaki posisinya sedikit bengkok, tapi tidak terlalu bengkok,
gerakannya dilakukan dengan rileks.
Gambar 2. Gerakan Kaki Gaya Bebas
Sumber : Herly (2009: 13)
3. Gerakan Lengan
Tenik gerakan lengan pada renang gaya bebas terbagi dalam
beberapa fase, yaitu :
6
a. Fase Masuk ke dalam Air (Entry Phase)
b. Fase Menangkap (Catch Phase)
c. Fase Menarik (Pull Phase)
d. Fase Mendorong (Push Phase)
e. Fase Istirahat (Recovery Phase)
Gambar 3. Rangkaian Gerak Kayuhan Lengan Pada Fase RecoverySumber: Mumara (2008: 20)
4. Pernafasan (Breathing)
Mengambil nafas pada gaya bebas dapat dilakukan dengan
mengambil nafas ke samping kanan atau kiri. Hal ini berlaku
untuk jarak pendek dan menengah. Sedangkan cara bernafas
untuk jarak jauh dan marathon biasanya dilakukan dua kali
ke arah kiri dan dua kali ke arah kanan secara bergantian.
7
Gambar 4. Gerakan Mengambil Nafas Gaya Bebas
Sumber : Richards, Coaching Swimming (2004: 18)
5. Koordinasi Gerakan
Koordinasi gerakan merupakan gabungan dari unsur teknik
di atas, yang terdiri dari posisi tubuh, gerakan kaki,
pengambilan nafas, dan gerakan lengan, sehingga
menghasilkan suatu gerakan yang harmonis.
Gambar 5. Koordinasi Gerakan Renang Gaya BebasSumber : Herly (2009: 16)
TEKNIK RENANG GAYA DADA
1. Posisi Tubuh (Body Position)
Posisi tubuh pada gaya dada saat meluncur sejajar
dipermukaan air sama dengan gaya-gaya yang lainnya, kecuali
pada saat mengambil nafas posisi tubuh tidak horizontal
lagi. Gaya dada dimulai dari sebuah posisi meregang
horizontal, telapak-telapak tangan menghadap ke arah luar
secara diagonal. Lengan ditarik ke arah luar, ke arah bawah
dan ke arah belakang. Kepala diangkat ke atas, nafas
8
diambil saat tarikan, dan kaki mulai pemulihan dengan
menekuk lutut. Setelah nafas diambil, wajah kembali
ditempatkan ke dalam air dan tumit dibawa ke atas menuju
pantat kemudian lengan ditusukan ke arah depan.
Gambar 6. Posisi Tubuh Gaya DadaSumber : Nurhasanah (2009: 17)
2. Gerakan Kaki (Kicking)
Gerakan kaki pada gaya dada, dilakukan pada saat
meluncur, awal mula tarik tumit ke arah panggul dengan
menekuk kedua lutut, putar kedua kaki hingga membentuk
sudut ± 40˚, sehingga telapak kaki menghadap ke luar,
kemudian dorongkan kaki secara kuat dan serempak dengan
gerakan setengah melingkar, sampai posisi kaki lurus dan
rapat.
9
Gambar 7. Posisi Telapak Kaki Sedang Melakukan DoronganKe Luar dan Ke belakang
Sumber : Badruzaman (2007: 125)
3. Gerakan Lengan
Posisi awal lengan diluruskan ke depan lakukan gerakan
membuka (outs sweep) selebar bahu, setelah lengan dibuka
selebar bahu, lakukan gerakan menarik ke belakang sampai
batas bahu (back to sweep). Gerakan ini disebut (pull), sudut
siku harus 90˚. Setelah gerakan menarik, lanjutkan dengan
gerakan ke dalam (in sweep). Sehingga kedua tangan merapat di
bawah dagu, dan kedua siku dirapatkan. Setelah kedua tangan
berada di bawah dagu, dorongkan ke depan dengan kuat dan
serempak sampai kedua lengan lurus berada disamping
telinga.
Gambar 8. Gerakan Lengan Gaya DadaSumber : Richards, RJ. (2004)
4. Pernafasan (Breathing)
Dalam gaya dada cara mengambil nafas dilakukan dengan
menaikan posisi mulut dan dagu lebih tinggi dibandingkan
dengan permukaan air. Proses pengambilan nafas ini
dilakukan ketika lengan sedang melakukan tarikan ke dalam10
(in sweep), dan ketika lengan kembali lurus atau dalam
keadaan recovery, kepala harus kembali dimasukan ke dalam air
dengan cepat dan berada sejajar dengan lengan.
Gambar 9. Gerakan Mengambil Nafas Gaya DadaSumber : Richards, Coaching Swimming (2004: 28)
5. Koordinasi Gerakan
Lakukan gerakan meluncur, posisi tubuh dalam keadaan
sejajar (horizontal), kemudian lakukan gerakan kaki (kicking)
seperti pada point 2 di atas. Setelah posisi kaki kembali
lurus, lakukan gerakan lengan yang diawali dengan gerakan
membuka (outs sweep), lalu lakukan gerakan tarik lengan ke
dalam (in sweep) secara kuat dan serempak, dengan dibarengi
mengangkat kepala agar mulut dan dagu lebih tinggi dari
permukaan air untuk mengambil nafas, setelah itu kepala
kembali dimasukan ke dalam air dan lengan kembali
diluruskan sampai berada di samping telinga.
11
Gambar 10. Koordinasi Gerakan Renang Gaya DadaSumber : Soemanto (1976: 53)
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriprif. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan yang
dikemukakan oleh Nazir (2005: 54) bahwa : “Metode deskriptif
adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia,
suatu objek, suatu kondisi, suatu system pemikiran, ataupun
suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”. Dalam penelitian
ini peneliti tidak memberikan perlakuan atau treatment, akan
tetapi mengungkap dan menggambarkan fakta berdasarkan kondisi
yang ada pada saat ini. Melalui metode deskriptif akan
disimpulkan sejumlah data dari hasil pengukuran kontribusi
teknik kayuhan lengan, dan gerakan tungkai terhadap terhadap
hasil renang gaya bebas dan gaya dada, untuk kemudian diolah
dan diambil kesimpulan tentang kontribusi kedua variabel
tersebut terhadap variabel satunya yaitu hasil renang gaya
bebas dan gaya dada. Adapun desain penelitian yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
12
X1
X2
Y1 Y2
Gambar 11. Desain Penelitian
Keterangan : X1 = Gerakan LenganX2 = Gerakan TungkaiY1 = Renang Gaya BebasY2 = Renang Gaya Dada.
Tabel 1. Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi
NO Variabel R r2 Kontrib
usiGaya Bebas
Teknik lengan
Gerakan tungkai
Teknik lengan dan gerakan
tungkai
Gaya Dada
Teknik Lengan
Gerakan Tungkai Teknik lengan
dan gerakan tungkai
0,97
50
0,97
04
0,99
36
0,40
51
0,75
84
0,76
03
0,946
7
0,941
6
0,987
2
0,164
1
0,575
1
0,578
94,67%
94,16%
98,72%
16,41%
57,51%
57,80%
13 0%
20%
40%
60%
80%
100%
Gaya Bebas Gaya Dada
Teknik Kayuhan Lengan
Gerakan Tungkai
Hasil Renang
KESIMPULAN
1. Terdapat kontribusi yang positif teknik kayuhan lengan
dengan hasil renang gaya bebas adalah sebesar 94.67%.
2. Terdapat kontribusi yang positif gerakan tungkai dengan
hasilrenang gaya bebas adalah sebesar 94.16%.
3. Terdapat kontribusi yang positif teknik kayuhan lengan
dan gerakan tungkai secara bersamaan dengan hasil
renang gaya bebas adalah sebesar 98.72%.
4. Terdapat kontribusi yang tidak positif teknik kayuhan
lengan dengan hasil renang gaya dada adalah sebesar
16.41%
5. Terdapat kontribusi yang positif gerakan tungkai dengan
hasil renang gaya dada adalah sebesar 57.51%.
6. Terdapat kontribusi yang positif teknik kayuhan lengan
dan gerakan tungkai secara bersamaan dengan hasil renang
gaya dada adalah sebesar 57.80%.
SARAN-SARAN
Anak-anak usia muda harus dikembangkan dasar-dasar
keterampilannya (teknik) dan kebutuhan perkembangan fisiknya
secara umum, tidak mengexpektasi prestasi terlalu dini, namun
harus lebih mengedepankan aktifitas fisik dasar serta
penguasan keterampilan (teknik) yang lebih sempurna untuk
bekal pembinaan dimasa selanjutnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Bompa, Tudor O. (1994) Periodization Training for Sports, Amerika: YorkUniversity.
Councilman, James E. (1977), Competitive Swimming Manual forCoaches and
Swimmers, Bloomington,Indiana.
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching.Jakarta :CV Tambak KusumaMumara, Jaka (2008). Skripsi Perbandingan Latihan Kaki Gaya Bebas
Menggunakan Fins Pendek Terhadap Peningkatan Kecepatan Kaki Gaya Bebas 25 Meter. FPOK UPI. Bandung.
Nurhasan., Hasanudin-Cholil,D. dan Hidayah, N. (2008).Statistika. Bandung:
FPOK UPIRichards, RJ. (2004). Coaching Swimming an Introductory Manual.Australian
Swimming Coaches and Teachers Association (ASCTA).
Satriya., Jafar-Sidik, D. dan Imanudin, I. (2007). MetodologiKepelatihan Olahraga. Bandung: FPOK UPI.
Zafar-Sidik,D. (2010). Pembinaan Kondis Fisik. Bandung: FPOK UPI.Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: