Top Banner
15

Joint Conference on Community Development · manajemen usaha dan diversifikasiproduk di desa balongdowo – kecamatan candi kabupaten sidoarjo ... usaha abon ikan lele di desa kragan

Mar 09, 2019

Download

Documents

phungkhue
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Joint Conference on Community Development · manajemen usaha dan diversifikasiproduk di desa balongdowo – kecamatan candi kabupaten sidoarjo ... usaha abon ikan lele di desa kragan
Page 2: Joint Conference on Community Development · manajemen usaha dan diversifikasiproduk di desa balongdowo – kecamatan candi kabupaten sidoarjo ... usaha abon ikan lele di desa kragan

i

Joint Conference on Community Development : Business models for community development (social enterprise) Social innovation for Community Economic Area Small Medium Enterprise (SMEs) in sustainable transition : Surabaya, 10-11 September 2015

ISBN: 978-602-73416-0-9

Diterbitkan oleh:LPPM Universitas SurabayaGedung Perpustakaan Lt. 4Jl. Raya Kalirungkut, SurabayaTelp.: 031‐2981360, Faks: 031‐2981373E‐mail: [email protected] / [email protected]: http://lppm.ubaya.ac.id

Editor :

Arief Budhyantoro, M.Si.

Hak Cipta © 2015 ada pada Penulis.Artikel pada proceeding ini dapat digunakan dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial(non profit), dengan syarat tidak menghapus atau mengubah atribut penulis. Tidak diperbolehkanmelakukan penulisan ulang kecuali mendapatkan izin terlebih dahulu dari penulis secara tertulis.

Page 3: Joint Conference on Community Development · manajemen usaha dan diversifikasiproduk di desa balongdowo – kecamatan candi kabupaten sidoarjo ... usaha abon ikan lele di desa kragan

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’laikum warahmatullahiwabarakatuhSalam Sejahtera bagi kita semua

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat‐Nyalah acaraJoint Conference on Community Development (Comdev) : Business Models for CommunityDevelopment (Social Enterprise); Social Innovation for Community Economic Area; Small MediumEnterprises (SMEs) in Sustainable Transition (UMKM), dapat terlaksana. Joint Conference ini bertujuanuntuk memfasilitasi para peneliti dan pelaksana aktivitas pengabdian kepada masyarakat berbasispemberdayaan ekonomi masyarakat untuk berdiskusi sehingga dapat dihasilkan sebuah model bestpractise dan pengmbangan teori comdev dalam bidang pengembangan ekonomi masyarakat.

Joint Conference on Comdev ini dilaksanakan pada tgl 10‐11 September 2015 di Hotel Ibis Styles, Jl.Raya Jemursari Surabaya.

Conference ini diikuti oleh para dosen dan praktisi pengabdian kepada masyarakat, pemerintah(perwakilan) dan dari dunia usaha (pengusaha dan BUMN), sehingga harapan adanya sinergi dalampelaksanaan kegiatan Comdev dapat terjalin dengan baik dimasa yang akan datang.Pada Joint cenference ini peserta terdiri atas peserta pemakalah dan peserta pendengar danundangan. Kegiatan akan dibagi menjadi dua sesi Pleno dan tiga kelas paralel, sesuai dengan topikmakalah yang di bawakan seperti disebutkan diatas.

Kami selaku panitia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat secara aktifmendukung terlaksananya Joint Conference ini. Kepada seluruh teman‐teman panitia dan adik‐adaikmahasiswa kami ucapkan sebesar‐besarnya atas partisipasinya dalam menyiapkan pelaksanaankegiatan joint Conference on Comdev ini.

Akhirnya tidak ada gading yang tidak retak, segala usaha telah kami usahakan untuk mensukseskanjalannya acara ini. Kami mohon maaf jika ada kekurangan didalam menyiapkan dan menjamu parapeserta, dan kami atas nama panitia Joint Conference on Comdev 2015, mohon maaf yang sebesar‐besarnya.

Wassalamualikum warahmatullahiwabaraktuhSurabaya, 10 September 2015

Arief Budhyantoro, M.Si.Ketua Panitia Joint Conference on Comdev 2015

Page 4: Joint Conference on Community Development · manajemen usaha dan diversifikasiproduk di desa balongdowo – kecamatan candi kabupaten sidoarjo ... usaha abon ikan lele di desa kragan

iii

SAMBUTAN REKTOR UBAYA :

JOINT CONFERENCE ON COMMUNITY DEVELOPMENT Surabaya,10‐11 September 2015

Assalamu’laikumwarahmatullahiwabaraktuhSelamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua

Yth. Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Riset, Teknologi dan DIKTI (Prof.Dr. Ocky Karna Radjasa)Yth. Direktur SME & SR PP Pertamina Persero (Bapak Kuswandi) Yth. Ketua Flipmas Indonesia (Prof.Dr. Sundani Nurono)Yth. Ketua Flipmas Legowo Jawa Timur (Dr. Adi Sutanto, M.M.)

I would like to thanks to Prof. Albert Chu‐Ying Teo, from National University of Singaporeand Prof. Tina Pujara from India Institute of Technology Rockee, India. Welcome to Surabaya andnice to meet you and thank you very much for your coming on this conference and I hope youenjoyed your stay in Surabaya.

Tak lupa kami ucapkan selamat datang acara Joint Conference on Comdev kepada seluruh peserta,semoga selama mengikuti acara ini akan mendapatkan banyak tambahan pengetahuan danpemahaman baru tentang Comdev, khususnya pada topik ekonomi berbasis masyarakat(Community).

Pertama‐tama kami sampaikan terima kasih kepada para narasumber yang bersedia meluangkanwaktu untuk hadir dalam acara Joint Conference on Community Development. Kami berharapkehadiran narasumber dalam acara ini dapat memberikan informasi dan pemahaman baru tentangcommunity development yang tengah berkembang akhir‐akhir ini.

Kedua kami ucapkan kepada Flipmas Indonesia dan Flipmas Legowo yang telah bekerjasama dalammenyukseskan terselenggaranya acara Joint Conference on Community Development ini. Semogakerjasama antara Universitas Surabaya dan Flipmas dapat berlanjut dimasa yang akan datang dalamkualitas dan dampak yang lebih baik lagi bagi masyarakat dan perguruan tinggi.

Ketiga, kami juga mengucapkan terima kasih kepada Direktur SME & SR Partnership Program (PP)Pertamina Persero, Bapak Kuswandi, yang mendukung pelaksanaan Joint Conference on CommunityDevelopment, Kami berharap kedepan kerjasama antara Universitas Surabaya (UBAYA) dan pihakSME & SR PP Pertamina Persero dapat ditingkatkan. Karena sangat banyak aktivitas CommunityDevelopment yang digagas oleh UBAYA dalam rangka meningkatkan keberdayaan masyarakatbawah dalam mengakses hasil‐hasil pembangunan di Indonesia.

Salah satu program yang sedang kami rintis saat ini adalah mengembangkan kawasan GunungPenanggungan sebagai Cagar Alam dan Budaya, yang dapat berdampak pada kesejahteraanmasyarakat di kawasan tersebut. Kawasan gunung Penanggungan ini melingkupi kabupaten

Page 5: Joint Conference on Community Development · manajemen usaha dan diversifikasiproduk di desa balongdowo – kecamatan candi kabupaten sidoarjo ... usaha abon ikan lele di desa kragan

iv

Mojokerto dan Pasuruan dengan potensi adalah peninggalan arkeologi jaman Majapahit dan Potensi

Agrobisnis dan Agroindustri yang dapat disinergikan menjadi sebuah pilar pengembangan kawasantersebut.Terkait dengan tiga tema Joint Conference on Community Development yaitu :

1. Business Models for Community Development (Social Enterprise) (Kewirausahaan Sosial)2. Social Innovation for Community Economic Area

(Inovasi Sosial untuk Kawasan Ekonomi Masyarakat/KEM)3. Small Medium Enterprises (SMEs) in Sustainable Transition (UMKM) (UMKM dalam Perubahan

Berkelanjutan)

Terkait dengan topik Joint Conference on Community Development ini diharapkan menghasilkansebuah pengembangan konsep dan model penerapan Community Development dengan temaPengembangan Ekonomi berbasis Masyarakat yang dapat menjadi acuan ditempat lain. Perguruantinggi merupakan sebuah institusi yang diharapkan dapat menjadi agen yang mampu mendorongperubahan di masyarkat melalui inovasi teknologi dan penerapan ilmu pengetahuan. Perubahanperbaikan ekonomi masyarakat merupakann salah satu indikator kemajuan dan keberhasilanpembangunan suatu bangsa, maka adalah sebuah kewajiban bagi Perguruan Tinggi untuk berperanaktif dalam mencapai hal tersebut. Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh Perguruan Tinggiadalah dengan mendorong tumbuhnya Kewirausahaan Sosial di masyarakat dan Penguatan UMKMagar lebih berdaya saing, ditengah kelesuan ekonomi nasional dan dunia saat ini.Namun demikian gerak langkah Perguruan Tinggi dalam memajukan masyarakat tersebut akanterasa sangat berat jika tidak didukung dan ditopang oleh pihak‐pihak lain seperti pemerintah yangdapat memfasilitasi dari sisi regulasi atau kebijakan yang berpihak kepada penguatan ekonomimasyarakat. Ketrlibatan pengusaha dan perusahaan, BUMN dalam implementasi CSR CorporateSocial Responsibility) yang mendukung berkembangnya perekonomian masyarakat.

Pada kesempatan ini kami juga berharap melalui kegiatan Join Conference on CommunityDevelopment ini, sinergi antara Perguruan Tinggi, Pemerintah dan Business (ABG) dapat terjalindengan baik dan terimplementasi nyata di lapangan. Adanya program Kawasan Ekonomi Masyarakat(KEM) merupakan wujud sinergi antara Perguruan Tinggi yang di pandegani oleh Flipmas Indonesiabekerjasama dengan SME dan SR PP Pertamina Persero, dengan dunia bisnis dalam hal ini BUMNdiharapkan sinergi ini akan semakin lebih baik kedepan. Selain itu juga kami berharap Pertamina jugadapat berperan dalam penelitian yang berbasis Community Development. Melalui research berbasismodel penerapan comdev diharapkan kualtas aplikasi program comdev dimasyarakat lebih baik danmengenai sasaran yang sebenarnya.

Akhirnya pada kesempatan ini, kami selaku pimpinan Universitas Surabaya, dengan memohonberkah dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dengan ini kami membuka dengan resmi Joint Conferenceon Community Development. Selamat berdiskusi dan semoga hasil yang diharapkan sesuai dengantujuan dari pelaksanaan acara ini.

Wassalamu’laikum warahmatullahiwabaraktuh, selamat siang

Hormat kami,Prof.Ir. Joniarto Parung, Ph.D.Rektor Universitas Surabaya

Page 6: Joint Conference on Community Development · manajemen usaha dan diversifikasiproduk di desa balongdowo – kecamatan candi kabupaten sidoarjo ... usaha abon ikan lele di desa kragan

Joint Conference on Community DevelopmentSurabaya, 10-11 September 2015

v

ISBN: 978-602-73416-0-9

Daftar Isi

KATA PENGANTARDAFTAR ISISAMBUTAN

KODE Judul Makalah hal

KELOMPOK SOCIAL ENTERPRISE (SE)

SE-1

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGANTERNAK SAPI POTONG (Studi Kasus Manajemen Strategi DesaKarang tengah Prandon)Adi Sutanto1, Dzaki Alfata2

1

SE-2MODEL PENGEMBANGAN BISNIS PENDIDIKAN DANPELATIHAN DENGAN METODE EXPERIENTIAL LEARNINGAndi Iswoyo 9

SE-3PEMBERDAYAAN BUMDES KEBONTUNGGUL : MembangunUnit Usaha Berbasis Potensi Ekonomi LokalArief Budhyantoro1), Restu Kartiko Widi1) 20

SE-4

PROGRAM PENGEMBANGAN PERIKANAN DI DESAPUNGPUNGAN, BOJONEGOROArum Soesanti1, Akbarningrum Fatmawati2, Tuani Lidiawati S2,3,Wiwik Sulistyowati4

31

SE-5TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MANAJEMENKLASTER PADI ORGANIKYuniwati, ED1), Prihartini Indah 2)

18

SE-6

PENGEMBANGAN WISATA PENDIDIKAN DI KAWASANGUNUNG PENANGGUNGA DENGAN PEMBERDAYAANKOMUNITASGunawan, Veny Megawati, Nanang Krisdinanto, Yoan NursariSimanjuntak

39

SE-7PENINGKATAN KEMAMPUAN MELALUI PROGRAMPEMBERDAYAAN MASYARAKATLeonardi Lucky Kurniawan 46

SE-8MEMBANGUN KARAKTER ENTREPRENEUR MANDIRI BAGIMAHASISWA DAN ALUMNI UNIVERSITASWISNUWARDHANA MALANGMuhammad Baidawi1, Erna Atiwi Jaya Esti2, Endang Koesmijati3

52

Page 7: Joint Conference on Community Development · manajemen usaha dan diversifikasiproduk di desa balongdowo – kecamatan candi kabupaten sidoarjo ... usaha abon ikan lele di desa kragan

Joint Conference on Community DevelopmentSurabaya, 10-11 September 2015

vi

ISBN: 978-602-73416-0-9

KODE Judul Makalah hal

SE-9PENGEMBANGAN KELOMPOK TERNAK SEBAGAI SARANAPENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETERNAK SAPI DUSUNJEMANIK DESA KEBONTUNGGULRestu Kartiko Widi*1), Arief Budhyantoro1), Adi Sutanto2)

60

SE-10IbM PENGGILINGAN PADI KELILING DESA SUKONOLOKECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANGSetiasih1, Sunardi Tjandra2 66

SE-11

PENGEMBANGAN UNIT PRODUKSI DAN USAHA MESINTEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN ALAT PERAGA FAKULTASTEKNIK UNIVERSITAS WIJAYA PUTRASlamet Riyadi1), Aminatuzzuhro2), Andy Usmina Wijaya3)

72

SE-12PENGEMBANGAN PERTANIAN PADI ORGANIK DI DESAKEBONTUNGGUL, MOJOKERTOTuani Lidiawati S 79

SE-13

PEMBERDAYAAN KELOMPOK USAHA KUPANG MELALUIMANAJEMEN USAHA DAN DIVERSIFIKASI PRODUK DIDESA BALONGDOWO – KECAMATAN CANDI KABUPATENSIDOARJOMudji Astuti1, Andriani Eko Prihatiningrum2, Ratna Ika I3,Wiwik Sulistiyowati4

86

KELOMPOK USAHA KECIL MENENGAH (UKM)

UKM-1

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN BOILER PADA INDUSTRIKERUPUK MENTAH DI SIDOARJOEndah Asmawati(1), Sholeh Hadi Setyawan(2), Arif Herlambang(3),Yon Haryono(4)

92

UKM-2PENGEMBANGAN UKM KRIPIK PISANG MELALUIPERBAIKAN TATA KELOLA MANAJEMEN USAHAHana Catur Wahyuni, Atikha Sidhi Cahyana, Mulyadi

96

UKM-3PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH(UMKM) MELALUI IPTEKS BAGI PRODUK EKSPOR (IbPE)Idfi Setyaningrum, Wyna Herdiana 99

UKM-4PERAN INOVASI TEKNOLOGI PADA PENGEMBANGANUSAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM)Mudji Astuti, Hana Catur Wahyuni, Wiwik Sulistiyowati 105

Page 8: Joint Conference on Community Development · manajemen usaha dan diversifikasiproduk di desa balongdowo – kecamatan candi kabupaten sidoarjo ... usaha abon ikan lele di desa kragan

Joint Conference on Community DevelopmentSurabaya, 10-11 September 2015

vii

ISBN: 978-602-73416-0-9

KODE Judul Makalah hal

UKM-5 PEMBERDAYAAN UKM SOUVENIR DI KABUPATENJOMBANG GUNA MENINGKATKAN KINERJA EKSPORNugroho Mardi Wibowo1, Yuyun Widiastuti2dan Siswadi3

110

UKM-6PENINGKATAN PEMASARAN DAN KUALITAS PRODUKINDUSTRI ALAS KAKI DI SIDOARJORusdiyantoro1, Budi Prijo Sembodo2, M.Abdul Jumali3

118

UKM-7PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS UBI JALAR PADAMASYARAKAT DESA TAMIAJENG‐TRAWAS, KABUPATENMOJOKERTORuth Chrisnasari1, Arum Soesanti2, Theresia Desy Askitosari1

128

UKM-8IbM PETERNAK KAMBING DESA SUMBERSEKAR MALANGWehandaka Pancapalaga1 dan Endang Sri Hartati2 135

UKM-9USAHA ABON IKAN LELE DI DESA KRAGAN SIDOARJOOng Andre Wahyu Riyanto1* , Sujani2 141

UKM-10UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP MADUKONVENSIONALWiwin Retnowati, Noer Halimatus 145

UKM-11PENGEMBANGAN PRODUK KERAJINAN DI JAWA TIMURBERBASIS KEBUTUHAN EKSPOR

Yunia Dwie Nurcahyanie1, Suharyanto2, Suparman3 148

UKM-12IbIKKPRODUK TELUR ASIN RENDAH KOLESTEROLFaisol Humaidi1, Muninghar1, NurleilaJum’ati2 156

Page 9: Joint Conference on Community Development · manajemen usaha dan diversifikasiproduk di desa balongdowo – kecamatan candi kabupaten sidoarjo ... usaha abon ikan lele di desa kragan

Joint Conference on Community DevelopmentSurabaya, 10-11 September 2015

99

ISBN: 978-602-73416-0-9

Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)Melalui Program Hibah Iptek Bagi Produk Ekspor (IbPE)

Untuk Pengrajin Batik Tulis di Pamekasan Madura

Idfi Setyaningrum1), Wyna Herdiana2)

1) Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya, [email protected]) Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya, [email protected]

ABSTRACT

The role of export-oriented Small and Medium Enterprises (SMEs) in Pamekasan Madura isimportant to developed regions economic. Support for export-oriented SMEs should be given interms of support for human talents, production, and market expansion. The SMEs partners for thisprogram are Citra Batik Tulis Pamekasan dan CV Amali. Both SMEs produce handmade batik.After preliminary field analysis, we found these following problems specifically to the SMEs : (1)equipments layout, time and labor scheduling, and cost analysis are not well designed and theproduction site is not optimum for working condition, (2) many works are done manually and tos upport demand, (3) all partners are depending on bigger trading companies for the marketconsidering their lack of direct connection with buyers overseas, (4) management for marketing,financial and accounting are simple and has no experience for joining public events, (5) BothSMEs have no adequate showroom and optimum production site (6) competition is not wellmanaged in the region since there are no standard quality. The solution for those problems covers(1) equipment and production site stimulation, (2) layout production site for equipments andlabor scheduling (3) supervision to increase the market expansion, (4) producing brochures,catalogs, and packaging, (5) organizing both SMEs for showroom development (6) training in theareas of entrepreneurships, marketing, accounting and finance, management quality standard.

Keywords: handmade batik, SMEs, export oriented, IbPE program

ABSTRAK

Unit usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berorientasi ekspor di wilayah Madura memegangperan penting dalam pengembangan perekonomian daerah. Sehingga dukungan pemerintah daerahterhadap UKM berorientasi ekspor sangatlah diharapkan terutama untuk peningkatan sumber dayamanusia, pengembangan manajemen dan produksi serta ekspansi pasar. UMKM mitra untuk programini adalah: Citra Batik Pamekasan dan CV Amali yang bergerak dalam bidang Batik Tulis KhasPamekasan Madura. Berdasarkan hasil analisis awal di lapangan, ditemukankan beberapa masalahsebagai berikut: (1) peralatan, bahan baku, analisis biaya tidak dirancang dengan baik dan tempatproduksi tidak optimal untuk kondisi kerja, (2) banyak karya yang dilakukan secara sederhana (3)pemasaran masih terbatas dan kurangnya hubungan langsung dengan pembeli di luar negeri, (4)

UKM-3

Page 10: Joint Conference on Community Development · manajemen usaha dan diversifikasiproduk di desa balongdowo – kecamatan candi kabupaten sidoarjo ... usaha abon ikan lele di desa kragan

Joint Conference on Community DevelopmentSurabaya, 10-11 September 2015

100

ISBN: 978-602-73416-0-9

manajemen pemasaran, keuangan dan akuntansi masih sederhana, (5) belum memiliki showroom yangmemadai, produksi mereka masih dilakukan di tempat yang sama sebagai tempat tinggal mereka untukhidup, (6) persaingan tidak dikelola dengan baik di wilayah itu karena tidak ada standar kualitas, tidakada harga standar, seperti serta tidak ada perlindungan untuk desain asli yang disalin oleh orang lain.Solusi untuk masalah-masalah meliputi (1) pegembangan ruang produksi, (2) manajemen tata letakruang produksi, (3) pengawasan untuk meningkatkan perluasan pasar lokal dan internasional, (4)memproduksi brosur, katalog, dan merancang kemasan. (5) pengembangan showroom (6) pelatihan dibidang kewirausahaan, pemasaran, manajemen keuangan, standar mutu manajemen..Kata kunci: batik tulis,UMKM, berorientasi ekspor, Program IbPE

I. PENDAHULUAN

Kabupaten Pamekasan terkenal se-bagai daerah yang kaya akan keragaman senibudaya tradisional. Keragaman ini merupakananugerah yang diwariskan nenek moyangsecara turun temurun yang membuat kabupatenini memiliki ciri khas kebudayaan sendiri, yangmembedakan dengan daerah lain. Salah satuwarisan seni budaya yang terkenal dan bahkantelah diakui dunia dengan ditetapkannyasebagai Benda Budaya Warisan Manusia olehUNESCO, tepat pada tanggal 2 Oktober 2009adalah batik. Pengakuan ini tentu sajamenuntut tanggung jawab yang besar untukterus dijaga dan dilestarikan sepanjang masa,dari generasi ke generasi.

Batik tulis merupakan salah satu usahakerajinan masyarakat Madura khususnyaKabupaten Pamekasan yang telah membudayasejak lama. Kerajinan Batik Tulis di daerah iniselalu mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Sentra batik berada di hampir semuakecamatan di kota Pamekasan khususnya diwilayah Kecamatan Proppo dan KecamatanPalengaan dua wilayah yang hampirberdekatan secara geografis..

Kota Pamekasan sendiri telah mende-klarasikan diri sebagai kota batik pada tahun2009 yang ditandai dengan kegiatan melukisbatik sepanjang 1530 meter oleh pembatikwanita, sehingga Kabupaten Pamekasan

menerima sertifikat dari Museum RekorRepublik Indonesia (MURRI) dan telahdirealisasikankan tahun berikutnya denganmembangun kampung batik di desa KlamparKecamatan Proppo sebagai bagian dari upayapengembangan pemasaran batik dan men-dukung penciptaan wisata ilmiah batik. Padakegiatan ini melibatkan dua Usaha Mikro Kecildan Menengah (UMKM) batik tulis pamekasanyaitu: Citra Batik Tulis Pamekasan dan CV.Amali.

Adapun kegiatan pengembanganmasyarakat melalui skema hibah IbPE ini,melibatkan dua UMKM sebagai mitra kami.Tujuan dari program ini adalah (1) untukmendorong dan meningkatkan realisasi eksporbatik tulis, (2) Meningkatkan kualitas produkmelalui penerapan sistem manajemen mutu, (3)Meningkatkan kualitas dan kuantitaspemasaran produk dengan katalog CD, pena-taan showroom serta kemasan produk, (4)Meningkatkan keterampilan dan keahlian daripengrajin batik untuk menghasilkan batik yanglebih berkualitas.

Masalah UMKM

Permasalahan utama yang dihadapioleh para UMKM adalah kesulitan dalammencari pasar yang potensial, UMKM tidakmemiliki Sumber Daya Manusia yang khususdi bidang pemasaran produk. Kedua UMKM

Page 11: Joint Conference on Community Development · manajemen usaha dan diversifikasiproduk di desa balongdowo – kecamatan candi kabupaten sidoarjo ... usaha abon ikan lele di desa kragan

Joint Conference on Community DevelopmentSurabaya, 10-11 September 2015

101

ISBN: 978-602-73416-0-9

mengandalkan showroom, kemitraaan produk-tif, dan gelar produk atau pameran baik yangdiadakan oleh pemerintah maupun pihakswasta. Secara umum kondisi ini disebabkanmasih kurang agresifnya kegiatan pemasaranyang dilakukan, bukan karena kualitas produkyang jelek. Selain tentu saja karena banyaknyapesaing untuk produk yang sama, baik daridalam negeri maupun luar negeri. KeduaUMKM sering mengikuti pameran dan roadshow yang dilakukan bersama Dinas Koperasidan Usaha Mikro Kabupaten Pamekasan.hanya bersifat ‘on the spot’ tidak berlanjut keorder yang rutin.

Untuk saat ini supplai bahan bakudiperoleh dari toko di wilayah Surabaya yangberjarak 123 km dari wilayah UKM mitra. Halini menjadikan masalah karena harga bahanbaku menjadi mahal karena ditambah denganbiaya transportasi, selain itu supplai bahanbaku ini berpotensi untuk bermasalah bilanantinya permintaan pasar besar, karena saatini kedua UKM mitra hanya mengandalkansatu penyuplai saja dan belum menemukangrosir atau supplier yang lebih murah.

Karena kurangnya pasar yangpotensial dan masih bersifat lokalisir diwilayah UKM mitra saja, kedua UKM tidakmenginvestasikan peralatan dan SDM dalamjumlah besar. Untuk saat ini, aspek produksitidak dirasakan sebagai masalah oleh UKMmitra, namun karena fokus dari solusi yangditawarkan adalah membidik pasar ekspor,maka produksi ini akan menjadi suatu kendala.Menginvestasikan modal untuk peralatanproduksi sebelum pasar stabil tentu tidakbijaksana, namun bila pasar ekspor telahdiperoleh, harus dipastikan bahwa kapasitasproduksi dapat memenuhi permintaan dalamtenggat waktu yang ditentukan.

Kewajiban untuk melakukan sertifikasiStandar Nasional Indonesia (SNI) Batik dari

pemerintah, karena dengan SNI Batik,diharapkan kualitas pelaku industri batikmemiliki produk yang sesuai dengan standaryang diharapkan. Sehingga produk yangdihasilkan berkualitas dan berdaya saing tinggi,dan mampu mengalahkan produk Batik dariLuar Negeri. Pemberlakuan SNI Batikbertujuan untuk menyiapkan kompetensisumber daya yanusia (SDM) di bidang batikyang berkualitas dan kompeten dalambidangnya. Diharpkan para pengrajin batikmampu menghasilkan produk yang berdayasaing tinggi.

Motif batik yang digunakan masihterbatas motif turun menurun, dan melihat dariproduk kebanyakan dari konsumen ataupunmeniru motif produk yang ada di pasaran.Motif serta corak perpaduan warna produkmerupakan salah satu permasalahan yangdiidentifikasi oleh tim. Kedepannya diinginkanproduk yang dihasilkan mempunyai motif yangoriginal dan mempunyai brand positioningyang kuat pada pasar produk batik tulis. KeduaUMKM belum berani untuk melakukandiversifikasi produk, misalnya denganmembuat produk lain berbahan kain batikseperti tas, sepatu, sandal, pakaian jadi dengankhas daerah madura.

II. METODE PELAKSANAAN

Berdasarkan masalah yang dijelaskan, solusiyang diajukan dapat dijelaskan sebagai berikut;

1. Peningkatan Pemasaran melaluidiferensiasi teknik pemasaran denganpemesaran secara langsung, pameranproduk, katalog produk, dan lain-lain.

2. Peningkatan Kapasitas SDM dalamBidang Manajemen Ekspor

3. Peningkatan Kemampuan UKM dalamManajemen dan Perencanaan Produksi

4. Pengembangan Disain Produk danBrand Development

Page 12: Joint Conference on Community Development · manajemen usaha dan diversifikasiproduk di desa balongdowo – kecamatan candi kabupaten sidoarjo ... usaha abon ikan lele di desa kragan

Joint Conference on Community DevelopmentSurabaya, 10-11 September 2015

102

ISBN: 978-602-73416-0-9

Hasil dan Pembahasan

Untuk melihat bagaimana pelaksanaan untukmasing-masing program secara rinci dapatdilihat pada laporan perprogram sebagaiberikut :

Peningkatan PemasaranAktifitas pada program ini lebih difo-

kuskan pada pengembangan teknik pemasarantidak hanya melalui teknik penawaran lang-sung namun lebih pada mengaktifkan kegiatanpameran produk ke berbagai kota. Diharapkanpada tahun mendatang penggunaan pemasaransecara online lebih intensif dilakukan untuklebih mnegenalkan produk ke berbagai wilayahdi Indonesia bahkan sampai ke mancanegara.Untuk melihat hasil yang dikerjakan padatahun pertama ini secara detail bisa dilihatsebagai berikut:a. Kegiatan Pameran Produk

Berbagai kegiatan pameran dilakukanpada tahun ini, seperti pameran ParadePangan Nusantara di kota Malang;Pameran Produk Kerajinan dan BatikNusantara di Grand City Surabaya;Promosi Investasi di Senayan Jakarta,Promosi Seni dan Budaya di TMIIJakarta; Setiap bulan secara rutinmengikuti pameran produk di AcaraDharma Wanita Bank Indonesia di kotaSurabaya, pameran produk UMKM padaacara ISEF 2014 ( Indonesian SyariahEconomic Festival) di Gramedia ExpoSurabaya.

b. Pengerjaan Katalog ProdukKatalog produk sudah dibuat templateserta logo UKM, agar lebih mudah dikenaloleh masyarakat atau calon pembeli,beberapa produk juga sudah dipetakanuntuk diberi identitas sesuai dengan motifbatik agar pada saat transaksimemudahkan bagi kedua belah pihak.

Peningkatan Kapasitas SDM dalam BidangManajemen Ekspor

Pada program ini sedang dijajaki un-tuk bekerjasama dengan pemerintah provinsiJawa Timur melalui Departemen Perdagangandan Industri khususnya pengembangan produkEkspor. Beberapa pelatihan juga diikuti seper-ti belajar mengenai manajemen ekspor imporserta peningkatan produk kerajinan agar ber-kualitas Ekspor. Bekerjasama dengan bebera-pa mitra produktif untuk menjualkan produk diluar Pamekasan, seperti Surabaya, Bali, Papua,Gorontalo, Medan, dan Kalimantan. Saat iniproduk sudah mulai dikenal dibebe-rapa pulaudi Indonesia dan luar negeri seperti Malaysiadan Singapura. Beberapa waktu UMKMpernah didatangi oleh beberapa warga Asingketika mengadakan kunjungan ke Pamekasanseperti Bill Gates dan Kelompok PelajarEROPA.

Peningkatan Kemampuan UKM dalamManajemen dan Perencanaan

ProduksiPeningkatan kemampuan UKM dalam Mana-jemen dan Perencanaan Produksi, telah dila-kukan beberapa pelatihan untuk meningkatkankapasitas SDM khususnya dalam ketrampilanmembetik serta pengelolaan usaha. Pelatihanyang telah dilakukan adalah :a. Pelatihan Teknik Membatik Halus. Pada

pelatihan ini para pengrajin diberi pelatihanbagaimana menggunakan canting denganbenar dan lebih rapi serta tidak banyakmalam yang menetes ketika sedangmembatik. Selain itu juga diajarkanbagaimana teknik membatik dengan cantingyang lebih kecil atau lebih halus serta motifyang tidak kasar.

b. Pelatihan Menghilangkan atau Meminimal-kan Cacat Produk pada Batik Tulis. Pada

Page 13: Joint Conference on Community Development · manajemen usaha dan diversifikasiproduk di desa balongdowo – kecamatan candi kabupaten sidoarjo ... usaha abon ikan lele di desa kragan

Joint Conference on Community DevelopmentSurabaya, 10-11 September 2015

103

ISBN: 978-602-73416-0-9

pelatihan ini para pengrajin diberi wawasanmengenai bagaimana mengatasi nodamalam yang banyak menetes pada saatmembatik, melalui proses pengecekansebelum diberi warna, saat pengecekan jikaada noda maka diberi tanda dan diamankandengan cara sederhana diberi selotip plastikdan nanti setelah pewarnaan noda tersebutdipoles kembali. Selain itu jugamemodifikasi cacat dengan memodifikasimotif agar tidak nampak sebagai cacatproduk.

c. Pelatihan Teknik Pewarnaan yang Aman.Pada pelatihan ini para pengrajin diberikpengetahuan mengenai pewarnaan yanglebih Aman. Saat ini kebanyakan pengrajinmemakai zat pewarna kimia, namun adabeberapa pengrajin yang menggunakanpewarna alam misal seperti mengkudu,daun Tarum, kulit mendu, kunyit, kapursirih dan asam jawa. Sedangkan untukmemperoleh efek warna terang parapengrajin mengatur pada perendaman.

d. Pelatihan Manajemen Pengelolaan UsahaPada pelatihan ini para pengrajin diberiwawasan mengenai bagaimana membuatusaha mandiri dan manajemen pengelo-laan, misalnya pembukuan transaksi jualbeli, pembukuan mengenai perencanaanproduksi dan bahan baku. Bagaimanameyakinkan pembeli terutama saat mene-pati janji bagi konsumen yang melakukanpemesanan dalam skala besar tidak hanyafaktor waktu saja tapi juga kesesuaianspesifikasi kualitas dan kuantitas yangdiinginkan konsumen.

e. Pelatihan Disain Batik Berbasis KearifanLokal. Pada pelatihan ini para pengrajinbatik mendapatkan tambahan wawasanmengenai berbagai macam pengembangandisain batik berbasis hasil pemetaan potensidan kearifan lokal yang dilakukan oleh paramahasiswa Fakultas Industri Kreatif.

Beberapa motif yang telah dibuatdikembangkan agar tidak monoton di matakonsumen. Pada pengembangan disainmotif batik tetap memegang teguh pakematau ciri khas batik seperti cecek (titik-titikkecil) dan sebagainya. Salah satu prestasiyang diperoleh adalah salah satu UMKMyaitu Citra Batik Tulis Pamekasanmendapatkan Juara harapan II dalam lombadisain batik se Jawa Timur pada bulan Mei2014 lalu dengan motif khas Madura yaitumotif Sate.

f. Pendampingan pembuatan database pe-langgan. Saat ini sudah dilakukan pemeta-an pelanggan dari kedua UKM, khususnyapelanggan yang sering membeli dengan carapartai. Pelanggan kedua UKM sebagianbesar justru di luar Madura sepertiSurabaya, Sidoarjo, Sumatera, Jakarta, dll,sehingga perlu menjaga hubungan baik agarpelanggan tetap loyal kepada produk batiktulis Madura. Sebagian besar pelangganyang memesan dengan cara partai adalahuntuk kebutuhan seragam, atau paradistributor di bidang fashion untukkebutuhan bahan baku dalam bentuk kain.

g. Pendampingan akuntansi sederhana untukmanajemen pengelolaan keuangan. Saat inikedua UKM masih menyatukan keuanganpribadi dengan keuangan bisnisnya. Se-hingga diperlukan pemisahan keuanganagar bisa terlihat perkembangan usahanya

Pengembangan Disain Produk dan BrandDevelopment

Pada program ini para pengrajin batikdibantu para mahasiswa melakukan pemetaanterhadap potensi dan kekhasan dari kotaPamekasan yang bisa dipakai sebagai motifkhas batik tulis Pamekasan, Misalnya wisatareligi api tak kunjung padam, tugu arek lancor,

Page 14: Joint Conference on Community Development · manajemen usaha dan diversifikasiproduk di desa balongdowo – kecamatan candi kabupaten sidoarjo ... usaha abon ikan lele di desa kragan

Joint Conference on Community DevelopmentSurabaya, 10-11 September 2015

104

ISBN: 978-602-73416-0-9

pantai jumiang, binatang laut seperti kerang,serat kayu, makanan khas Madura “Sate”,

Motif Madura memiliki ciri khas :motifnya jelas, tegas, ekspresif dan naturalisdan biasanya bertema lingkungan hidup.Pelukisan tanpa membuat pola atau patron.Kepekaan warna kuat sehingga tidak mudahluntur. Biasanya untuk mempertahankan warnateknik perendamannya diperlama dan adabeberapa pengrajin melakukan perendamandalam gentong, sehingga ada sebutan batikgentongan. Membuat brosur dan katalog untukmitra. Tujuan dari pembuatan brosur dankatalog adalah untuk membuat sarana promosike luar serta panduan dan juga untukmemfasilitasi kedua pasangan di menjualproduk mereka baik secara langsung maupunmelalui jaringan sosial. Setelahdiimplementasikan, hasil kegiatan IbPe inidapat memberikan manfaat bagi keduaUMKM. Diantaranya adalah (a) Dapatmenemukan cara untuk mempromosikanproduk mereka secara efektif dan efisien,(b)Tahu bagaimana melakukan pembukuan danmanajemen keuangan dengan baik, (c) Berha-sil menjalankan kewirausahaan, (d) Dapatmenemukan cara untuk meningkatkan motivasikerja dan etos kerja, (e) Dapat memiliki tataletak produksi yang benar, (f) Bisa mencaricara untuk mendapatkan hak modal / danauntuk pengrajin, (g) Dapat memilikipembukuan yang benar, (h) Para UMKMmenunjukkan sikap positif dan motivasi tinggiselama kegiatan berlangsung. Hal ini dapatdilihat danmenunjukkan dari peserta dengan kehadiran100% di setiap pelatihan.

Kegiatan pelatihan ini dilaksanakandengan baik karena didukung oleh beberapafaktor, antara lain: (a) Kedua UMKM memilikisemangat yang tinggi dan motivasi yang kuatdari para peserta untuk maju dan terusmeningkatkan pengetahuan, keahlian, dan

keterampilan, (b) Memiliki dukungan besardari para pengrajin batik tulis denganmenyediakan tempat dan fasilitas, (c) MitraUMKM bekerja sama dengan baik, (d)Karyawan mitra UKM 'sangat antusias dalampelatihan, (e) Mitra UKM juga bersedia untukberkontribusi baik dalam material dan nonmaterial, (f) Kerjasama yang solid dari tim.

III. KESIMPULAN

Hasil dari kegiatan pemberdayaan IbPe bisamenyimpulkan bahwa:1) Peran dan dukungan dari pemerintah Kabu-

paten Pamekasan Madura untuk UMKMyang berorientasi ekspor perludipertahankan dan ditingkatkan lebih baiklagi sehingga UMKM dapat terusmeningkatkan kapasitas, baik di sumberdaya manusia, produksi, dan perluasanpasar. Teknologi dapat digunakan sebagaimetode untuk memberdayakan UMKMdalam pengembangan bisnis dan membantumemaksimalkan pertumbuhan bisnisnya.

2) UMKM perlu mengembangkan potensimereka secara terpadu untuk meningkatkanpendapatan dan kesejahteraan masyarakatserta meningkatkan harga diri mereka dankebanggaan berdasarkan kemampuanmereka sendiri.

3) UMKM sangat antusias dan mendukungkegiatan serupa, karena kegiatan ini sangatperlu untuk pengembangan manajemenbisnis yang dijalankan.

4) Peran pemerintah pusat dan daerah sertapara pemangku kepentingan lainnya sangatdiperlukan dalam rangka mendukungkegiatan serupa.

Page 15: Joint Conference on Community Development · manajemen usaha dan diversifikasiproduk di desa balongdowo – kecamatan candi kabupaten sidoarjo ... usaha abon ikan lele di desa kragan

Joint Conference on Community DevelopmentSurabaya, 10-11 September 2015

105

ISBN: 978-602-73416-0-9

Saran

a. UMKM perlu memanfaatkan sumber dayalokal yang dimiliki dan selalu menjagakearifan lokal yang ada di masyarakat.

b. Pemerintah harus terus memfasilitasi kebu-tuhan UMKM, terutama dalam hal modal/dana, pelatihan dan pendampingan bisnisserta pengembangan infrastruktur yangdapat meningkatkan produk dan layanan disekitarnya UMKM.

c. Program IbPE dapat digunakan sebagai me-dia untuk menciptakan ikatan dalam har-moni dan keberlanjutan program pendidi-kan layanan masyarakat dengan masyara-kat lain yang membutuhkan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Dipta, IW (2005), Pengembangan klusterBisnis Untuk Memperkuat Daya SaingUsaha Kecil Dan Menengah, INFOKOP,Nomor 27, Tahun XX, p. 63-73.

2. Dipta, IW (2011), Model PengembanganWirausaha, INFOKOP, Volume 19, Juli,p. 53-66

3. DP2M DIKTI (2013), PANDUANpengusulan Hibah Pengabdian KepadaMasyarakat Melalui SimLitabmas,Jakarta, DP2M Ditjen Dikti.

4. DP2M DIKTI (2013), PANDUANPelaksanaan Penelitian Dan PengabdianKepada Masyarakat Di Perguruan TinggiEdisi IX, Jakarta, DP2M Ditjen Dikti.

5. Muafi, Wahyuningsih, T., Effendi saya,Dan Sriyono (2012), MenciptakanPengusaha melalui Bisnis Inkubator,International Journal of Research inManagement & Teknologi (IJRMT), Vol.2, No 4, Agustus, p. 463-468.

6. Sastrodiwirjo, K.,(2012), The Heritage ofIndonesia “Pamekasan Membatik”, 2ndedition, JEPE Press Media Utama

7. Umi, (2007), Analisis Manajemen Mutupada Industri Batik, Bogor, IPB