-
Agung/Manunggal
Banding UKT DitiadakanBesaran Biaya Kuliah Tunggal
(BKT) dan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa Program
Sarjana (S1) dan Diploma III (D III) Undip tahun 2014
sudah ditetapkan. Hal tersebut diatur dalam Surat Keputusan
Rektor Universitas Diponegoro
Nomor: 472/UN7. P/HK/2014. Berbeda dengan tahun lalu, kini
mahasiswa tidak bisa mengajukan banding UKT.
Mahasiswa membaca lampiran Keputusan Rektor Undip Nomor:
472/UN7.P/HK/2014 tentang penetapan besaran Biaya Kuliah Tunggal
dan Uang Kuliah Tunggal (UKT), Jumat (13/6). Interval UKT tahun
2014 ada tujuh, maka banding UKT ditiadakan.
DALAM SK Rektor tertanggal 28 April 2014 tersebut, tertulis
perbedaan BKT dan UKT. BKT merupakan keseluruhan biaya operasio-nal
yang harus dibayarkan per mahasiswa per semester pada program
studi. Sedangkan, UKT adalah sebagian BKT yang harus dibayarkan
tiap mahasiswa pada awal semester.
Penentuan golongan UKT ditetapkan berdasarkan kemampuan ekonomi
maha-siswa. Dalam UKT, terdapat mekanisme subsidi silang. Wajar,
kalau mahasiswa yang mampu secara biaya memberikan subsidi ke-pada
mahasiswa yang kurang mampu, bahkan tidak mampu, kata Rektor Undip,
Prof Su-dharto P. Hadi.
Tahun ini, banding UKT ditiadakan. Sebagai gantinya, UKT yang
semula hanya dibedakan ke dalam lima golongan, tahun ini dibedakan
ke dalam tujuh golongan. Tiap golongan memiliki interval dengan
kisaran satu juta rupiah.
Lebih lanjut, Prof Dharto menjelas-kan, penentuan golongan UKT
ditetapkan saat mahasiswa melakukan registrasi online. Mahasiswa
yang merasa mampu, tidak perlu mengirim berkas dan secara otomatis
terdaf-tar pada golongan tertinggi, yakni golongan tujuh. Sementara
itu, bagi mahasiswa yang keberatan, dapat mengirimkan berkas ke
dekanat masing-masing.
Kalau memang mereka itu benar-benar miskin, akan kita
perhatikan. Banyak orang-orang yang sesungguhnya mampu, tapi
meng-aku miskin. Itu yang merepotkan kita, se-hingga melelahkan.
Sesungguhnya, itu tidak patut, ujar Prof Dharto.
Kejelasan Golongan UKTJalur masuk universitas menjadi awal
penentuan golongan UKT bagi tiap maha-siswa. Mahasiswa yang
masuk melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri Nasional
(SBMPTN) dapat memilih golongan satu hingga tujuh. Sedangkan,
mahasiswa yang masuk melalui jalur Ujian Mandiri (UM) hanya
diperbolehkan masuk golongan empat hingga tujuh.
Tahun ini, penentuan golongan UKT per mahasiswa berada di pihak
fakultas. Mereka yang akan menyeleksi berkas pengajuan ke-ringanan
golongan UKT. Koordinasi antara rektorat dan fakultas lebih baik
dari tahun lalu, ujar Ketua Komisi I Senat Keluarga Mahasiswa
Undip, Setiyowati.
Di sisi lain, Kesejahteraan Mahasiswa Badan Eksekutif Keluarga
Mahasiswa (BEM KM) Undip, Aulia Pramesadha Adrian me-ngatakan,
masalah standardisasi golongan UKT belum jelas. Menurutnya,
kelemahan UKT adalah masalah penyeleksian berkas. BEM KM belum
mengetahui standardisasi yang diberikan rektorat untuk
masing-masing golongan.
Dituturkan, ada kemungkinan banyak mahasiswa yang tidak terima
dengan pene-tapan golongan UKT yang mereka dapatkan. Oleh karena
itu, BEM KM akan memantau
hal tersebut. Tidak sampai di situ, BEM KM juga akan membuka
posko dan membantu mencari solusi serta melakukan audiensi de-ngan
pihak terkait.
Selain itu, Aulia menilai, transparansi UKT masih kurang. Dia
menjelaskan, pihak rektorat menyebutkan kegunaan UKT untuk
praktikum, Kuliah Kerja Lapangan, Kuliah Kerja Nyata, bahkan
wisuda. Namun, BEM belum mendapatkan rincian datanya.
Senada dengan Aulia, Menteri Kese-jahteraan Mahasiswa BEM
Fakultas Hukum, Rosiful Amirudin, menyangsikan seleksi ber-kas
sebagai penentu golongan UKT per ma-hasiswa. Menjadi rancu saat
penggolongan UKT berdasarkan berkas. Tidak ada yang menjamin berkas
itu dimanipulasi atau tidak, meski ada sanksinya, katanya.
Rosiful berpendapat, hal tersebut dapat dihindari jika rektorat
menerjunkan tim sur-vei yang ditugaskan untuk melihat keadaan calon
mahasiswa secara langsung. Menurut-nya, hal tersebut dapat
menimimalisasi ada-nya celah yang memungkinkan mahasiswa yang
sebenarnya layak mendapat keringanan UKT, tapi tidak
mendapatkannya. (Faiz dan Joszy)
Download juga versi PDF di http://www.manunggal.undip.ac.id
EDISI IV/ TAHUN XIV/ 30 Juni - 14 Juli 2014 1
GRATIS!Diproduksi oleh UPT Humas Undip
Dapatkan di: Rektorat, Widya Puraya, Perpustakaan masing-masing
jurusan, PKM Tembalang, Dekanat, Masjid Teknik, Masjid Kampus, dan
Kantor Redaksi LPM Manunggal.
-
Petugas kebersihan melakukan perawatan rutin bus kampus Undip,
Jumat (13/6). Undip memiliki lima armada bus kampus yang bisa
dipinjam mahasiswa. Peminjam hanya perlu membayar biaya operasional
bahan bakar dan upah sopir.
2
Salam dari Joglo
Bus Kampus Bisa Dipinjam
Sejatinya, Undip sudah memiliki bus kampus jauh
sebelum kampus Undip pindah ke Tembalang. Namun, banyak
mahasiswa yang tidak mengetahui cara peminjaman
bus tersebut.
EDISI IV/ TAHUN XIV/ 30 Juni - 14 Juli 2014
Agung/Manunggal
SEJAK kampus Undip pindah ke Tembalang, garasi dan bengkel bus
kampus ikut pindah ke kampus Tembalang, tepatnya di belakang Gedung
Rektorat. Pengelolaannya dilakukan Bagian Rumah Tangga
Rektorat.
Menurut Kepala Bagian Tata Usaha, Rumah Tangga, dan Tata Laksana
(Kabag Tarkum) Rektorat, Edy Surahmad, adanya bus kampus menjadi
sarana yang dapat digu-nakan untuk kepentingan sivitas akademika.
Selain itu, bus kampus juga menjadi sarana pengembangan Tri Dharma
Perguruan Tinggi bagi dosen dan mahasiswa.
Armada bus kampus ada lima. Bank Mandiri menyumbang dua bus,
dari Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Tabungan Negara (BTN)
masing-masing satu bus, pre-siden memberi satu bus, tuturnya.
Koordinator bengkel, Pujono, menye-butkan fasilitas yang
terdapat pada bus sum-bangan Bank Mandiri dan BNI adalah Air
Conditioner (AC), Compact Disk, dan kursi yang menampung sekitar 30
penumpang. Sedangkan bus bantuan BTN dan presiden adalah bus
non-AC.
Mekanisme PeminjamanMahasiswa dapat mengajukan surat pe-
minjaman bus kampus yang disetujui Dekan atau Pembantu Dekan II,
lalu disampaikan ke Pembantu Rektor II. Selanjutnya, peminjam wajib
lapor pada Kabag Tarkum. Selain itu, peminjam juga harus
berkoordinasi dengan koordinator bengkel terkait jadwal penggu-
naan bus. Tidak ada biaya sewa untuk memin-
jam bus kampus. Namun, peminjam harus menanggung biaya pemakaian
Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi. Hal tersebut di-karenakan bus
kampus merupakan kendaraan plat nomor merah yang mendapat biaya
ope-rasional BBM terbatas dari pemerintah. De-ngan demikian, biaya
peminjaman tergantung pada harga BBM.
Bus kampus dikemudikan sopir yang jumlahnya terbatas dan tidak
melayani umum. Para pejabat kampus dapat meminta bantuan sopir
sewaktu-waktu. Namun, tidak menutup kemungkinan bila mahasiswa
hen-dak menggunakan jasa sopir. Sebagai kon-sekuensinya, mahasiswa
menanggung upah dan uang makan sopir.
Jika dibandingkan dengan meminjam bus dari luar, biaya yang
dikeluarkan relatif
sama. Mungkin perbedaannya sedikit, kare-na bus luar berplat
nomor kuning yang diisi BBM bersubsidi, ujar Koordinator
Kenda-raan, Bayu.
Di sisi lain, mahasiswa Jurusan Pe-ternakan Fakultas Pertanian
dan Peter-nakan Angkatan 2010, Setiyowati, menilai keberadaan bus
kampus sangat membantu meski biaya peminjamannya terbilang sama
dengan bus milik swasta.
Sebenarnya, keberadaan bus ini sangat membantu mahasiswa yang
akan berkegiatan untuk kepentingan akademik di luar kota, seperti
Senat Mahasiswa atau organisasi ma-hasiswa lainnya. Namun, sejak
aturan peme-rintah tentang penggunaan BBM non-subsidi terbit, biaya
peminjaman bus kampus tidak ada bedanya dengan biaya peminjaman bus
di luar, katanya. (Jozy dan Anis)
UNDIP kembali menerima mahasiswa baru melalui berbagai jalur.
Kehadiran mahasiswa baru juga diikuti dengan penetapan golongan
Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mereka. Hal tersebut telah
berlangsung sejak 2013.
Dikeluarkannya Surat Keputusan Rek-tor Universitas Diponegoro
Nomor: 472/UN7. P/HK/2014 oleh rektor menjadi dasar pembeda dalam
penerapan UKT ke maha-siswa. Tahun ini, mahasiswa tidak dapat
mengajukan banding UKT.
Di sisi lain, pihak Badan Eksekutif Ma-hasiswa Keluarga
Mahasiswa (BEM KM) Undip menyatakan, kelemahan UKT adalah masalah
penyeleksian berkas. Tidak ada yang menjamin berkas itu
dimanipulasi atau tidak.
Beralih ke isu lainnya, untuk menunjang penerapan Tri Dharma
Perguruan Tinggi, Un-dip menyediakan fasilitas bus kampus. Dua dari
lima bus tersebut berasal dari sumbang-an Bank Mandiri. Sedangkan
tiga bus lainnya merupakan pemberian dari Presiden RI, Bank Negara
Indonesia (BNI), dan Bank Tabungan Negara (BTN).
Mahasiswa dapat memanfaatkan fasili-tas bus kampus tersebut
untuk kepentingan akademik. Persyaratan peminjaman adalah
menyertakan surat pengajuan peminjaman dari Pembantu Dekan II, lalu
disampaikan ke Pembantu Rektor II. Selanjutnya, pemin-jam wajib
lapor pada Kabag Tarkum. Selain itu, biaya pemakaian Bahan Bakar
Minyak
(BBM) non-subsidi dan upah sopir ditang-gung peminjam.
Dalam rubrik Sorotan, Tim Joglo Pos mengulas rancangan mobil
hemat energi An-tawirya yang digawangi Mahasiswa Jurusan Teknik
Mesin. Diperkirakan, pada September mendatang, mobil rancangan Tim
Antawirya sudah jadi dan bisa diuji jalan.
Peniadaan banding UKT, bus kampus yang bisa dipinjam, rancangan
mobil hemat energi Antawirya menjadi persembahan Tim Joglo Pos
untuk para pembaca pada edisi ini. Kami berharap, suguhan informasi
tersebut dapat menambah wawasan dan memotivasi pembaca untuk terus
berprestasi. (Redaksi)
Terus Berprestasi
-
Diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa Manunggal Universitas
Diponegoro Pelindung: Prof Drs. Sudharto P. Hadi, MES., Ph.D.
Penasehat: Prof. Dr. dr. Hertanto W. Subagio, M.S., Sp.GK., Dr.
Mohammad Chabachib, M.Si, Akt, Drs. Warsito, S.U., Prof. dr.
Sultana, Ph.D., Dr Adi Nugroho, Rini Handayaningsih Pemimpin Umum:
Dila Naharikra W. Sekretaris Umum: Indraswari Nur I. Pemimpin
Redaksi: Nur Ainina R. Pemimpin Litbang: Zulfa Ayu A. Pemimpin
Perusahaan: Fikri Maulana Sekretaris Redaksi: M. Iqbal T. Redaktur
Pelaksana: Shela Kusumaningtyas Staf Redaksi: Anisah Novitarani,
Faiz Balya M., Nigitha Joszy Redaktur Fotografi: Fadhila K..Staf
Fotografi: Sekardwita R., Agung P. Redaktur Artistik: Febrianna
Chadijah Staf Artistik: Rachmat Saleh, Rosyida Noor A. Manajer
Rumah Tangga: Regita Andriani Manajer Produksi dan Distribusi:
Rodhiyah Nur A. Produksi dan Distribusi: Dewi Komala Alamat
Redaksi, Iklan dan Sirkulasi: Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM)
Joglo Universitas Diponegoro Jln. Imam Bardjo, SH No.2 Semarang
50241 Telp: (024) 8446003 Email: [email protected] Website:
www.manunggal.undip.ac.id
Masukkan agenda anda lewat twitter: @LPM_Manunggal
3
Break
EDISI IV/ TAHUN XIV/ 30 Juni - 14 Juli 2014
Agenda
1. Jalanan Undip sekarang macet. Undip kapan mau memfasilitasi
angkutan untuk mobilitas mahasiswa ke kampus tanpa macet?
(085727053xxx)
2. Fasilitas peminjaman sepeda sekarang kok tidak ada? Dulu,
prosedurnya juga ribet kalau mau pinjam. Penghijauan kampus masih
kurang. Akibatnya, kampus panas sekali.(087730110xxx)
FORUM Administrasi Kebijakan dan Ke-sehatan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponegoro (AKK FKM Undip) menggelar Seminar
Nasional (Semnas) AKK 2014 di Gedung Prof Soedarto Undip, Sabtu
(7/6).
Semnas bertajuk Polemik Korupsi Di Ranah Kesehatan ini,
menghadirkan lima pembicara. Mereka adalah HM Bambang Sulistomo Sip
MSi (Staf Khusus Kemen-terian Kesehatan Republik Indonesia Bi-dang
Politik Kebijakan Kesehatan), Doni Mardiantono (Direktorat
Pendidikan dan Pelayanan Mayarakat Komisi Pemberantasan Korupsi),
dr Marius Widjajarta SE (Ketua
Umum Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia), Drs Edi
Santosa SU (Pengamat Politik Undip), dan Dedi Suprat-man SKM (Staf
Ahli Komisi XI DPR RI).
Lutfiyah Rizqulloh, ketua panitia me-ngatakan, acara ini
bertujuan untuk mem-beritahu para peserta, sebagai generasi muda,
mereka memiliki andil penting dalam mem-berantas korupsi mulai dari
skala kecil.
Ternyata pemberantasan korupsi bukan semata-mata tanggung jawab
KPK, melain-kan tanggung jawab kita bersama. Kaum muda juga
memiliki peran penting di dalam-nya, tutur Firnanda Zia Azmi,
peserta sem-nas. (Ririn/Manunggal)
Himpunan Mahasiswa Jurusan Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan mempersembahkan acara Spirit Apreciation of Art Fisheries
#2 di bulan September. Untuk informasi lebih lanjut,
hubungi Rio (089697569620).
Seminar Nasional AKK FKM Undip Kembali Digelar
Pembaca yang ingin menyampaikan komentar, keluhan, kritik, atau
saran seputar persoalan di Undip, dapat mengirimkan pesan lewat sms
ke nomor 085726878991
KELOMPOK Mahasiswa Wirausaha Fakultas Ekonomika dan Bisnis (KMW
FEB) Universitas Diponegoro menggelar Talk Show Technopreneur
bertajuk ETERNITY di Gedung Lab FEB Undip, Minggu (8/6).
Acara yang berlangsung pukul 09.00-14.00 ini, dibuka oleh ketua
panitia, Sofy Nito Amalia. Acara ini bertujuan untuk mem-beri
inspirasi kepada peserta tentang peman-faatan teknologi yang
dikombinasikan de-ngan ilmu bisnis.
Acara ini menghadirkan Adhisurya Arta (CEO birulautan.co.id) dan
Fajar Handika (Pemilik Fajar Montana Group dan makandi-antar.com)
sebagai pembicara.
Adhisurya Arta mengatakan, bidang yang dia geluti memang sedang
naik daun,
tetapi bukan berarti tanpa risiko. Terlebih, situs-situs online
di Indonesia masih rentan serangan hacker.
Setelah Arta menyampaikan materi, Fa-jar Handika tampil sebagai
pembicara kedua. Dalam materinya, Fajar mengatakan, semua pengusaha
membutuhkan mitra bisnis.
Tidak ada pengusaha yang mampu berjalan sendirian tanpa bantuan
orang lain, ujarnya.
Salah satu peserta acara, Glady Precillia mengungkapkan, acara
seperti ini sangat ber-manfaat dan menjadi inspirasi baginya. Dari
seminar ini, dia mengambil pelajaran bahwa selama ada kemauan,
bisnis apapun bisa di-jalani, terutama dengan bantuan teknologi
yang kian canggih. (Selli/Manunggal)
KMW Gelar Talk Show Technopreneur
REKTOR Universitas Diponegoro, Prof Sudharto P Hadi MES PhD,
meresmikan Patung Diponegoro, Jumat (6/6) pagi, di halaman Gedung
Widya Puraya. Peresmian dihadiri sivitas akademika Universitas
Dipo-negoro serta para tamu.
Patung yang terletak di halaman Ge-dung Widya Puraya itu
menghabiskan dana sebesar Rp 60 juta dengan proses pembuatan selama
tiga bulan. Selama ini, hanya ada satu Patung Diponegoro, yang
terletak di perti-gaan jalan utama menuju Undip. Namun, kini Undip
memiliki satu lagi Patung Diponegoro yang terletak di dalam
kampus.
AgendaHimpunan Mahasiswa Jurusan Geologi (Magmadipa) Fakultas
Teknik akan mengadakan acara Gelogical Festival (Geofest) 2014 pada
bulan Oktober mendatang. Untuk informasi selengkapnya, kunjungi
akun
twitter @Geofest2014.
Rektor Undip Resmikan Patung DiponegoroItu kan di jalan, untuk
umum. Spot
tersebut untuk menunjukkan bahwa itu jalan masuk ke Universitas
Diponegoro. Sementa-ra, Patung Diponegoro di sini, untuk
menum-buhkan, menginspirasi nilai-nilai perjuangan Diponegoro yang
jujur, berani, dan peduli, supaya selalu terinternalisasi dalam
perilaku kita, kata Prof Dharto.
Sebagai land mark Undip, Gedung Widya Puraya dinilai strategis
untuk penem-patan Patung Diponegoro. Hal ini dikarena-kan gedung
tersebut menjadi pemandangan utama ketika masuk ke lingkungan
kampus Undip. (Kalista/Manunggal)
-
Bang Jo
4
Sorotan
Antawirya, Mobil Hemat Energi Karya Mahasiswa Undip
EDISI IV/ TAHUN XIV/ 30 Juni - 14 Juli 2014
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Undip kembali
berinovasi.
Kali ini, mereka membuat rancangan mobil hemat energi. Mobil
yang dikembangkan Tim Antawirya
tersebut akan dilombakan dalam kompetisi kendaraan irit bahan
bakar tingkat nasional, Indonesian Energy
Marathon Challenge (IEMC).
IEMC adalah sebuah kompetisi kendaraan irit bahan bakar tingkat
nasional. Dalam kompetisi tersebut, para peserta mendesain dan
membuat kendaraan masa depan yang hemat energi. Kendaraan buatan
mahasiswa tersebut dilombakan dalam sebuah format kompetisi
nasional antar-PT (Perguruan Tinggi) di Indonesia. Kompetisi
tersebut di-selenggarakan Institut Teknologi Sepuluh November
Surabaya (ITS) bekerjasama de-ngan Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi (Dikti) pada Oktober mendatang di Kenjeran Park Circuit,
Surabaya.
Menurut penuturan Abdul Wahid, Ke-pala Manufaktur Tim Antawirya,
nama An-tawirya yang mereka pakai merupakan nama kecil Pangeran
Diponegoro. Ini merupakan wujud semangat kami untuk membawa nama
Universitas Diponegoro ke kancah Nasio-nal, katanya.
Tim Antawirya memilih untuk mengem-bangkan mobil kategori urban
kelas bensin. Pemilihan kelas ini, bukan tanpa alasan. Di samping
energi listrik dan solar cukup sulit dikembangkan ke depannya,
peralatan yang kita miliki lebih menunjang untuk kelas ben-sin.
Untuk itu, harapannya bisa maksimal dalam pembuatan dan akhirnya
kita bisa ber-saing, ujarnya.
Spesifikasi Mobil AntawiryaMobil hemat energi itu menerapkan
sis-
tem kendali elektronik. Performa mesin peng-gerak diatur
berdasarkan parameter-parameter masukan, sehingga konsumsi bahan
ba-kar dapat diminimalkan. Energi yang pada umumnya dibuang saat
proses pengereman, di-gunakan sebagai energi charging untuk
mendukung pengoperasian sistem ken-dali elektronik dan peralatan
pendukung kendaraan.
Mobil itu berukuran panjang 2,2 meter, lebar 1,3 meter, dan
tinggi 1,5 meter. Ke-cepatan rata-ratanya mencapai 40-50 rpm dan
konsumsi bahan bakar rata-ratanya mencapai 70 km/liter. Jadi,
efisiensi konsumsi bahan bakar dihitung dengan kecepatan tersebut.
Konsumsi bahan bakar menjadi lebih sedikit
dan efisien, ujar Abdul.Menurut penuturannya, Tim Antawirya
masih melakukan riset mengenai efesiensi mesin dan elemen yang
mempengaruhi. Saat ini, tahapan pembuatan mobil itu telah sam-pai
pada pembuatan rangka paduan alumu-nium logam, bodi, dan mesin.
Tim Antawirya menargetkan mobil tersebut dapat menempuh jarak
150 kilome-ter setiap satu liter bensin yang digunakan. Caranya
adalah dengan mengganti cop bu-ring dan piston, memperkecil klep in
dan klep ex, menambah kompresi, dan memperbesar pengapian. Selain
itu, mereka juga mengganti magnet kering, mengganti bearing
kaki-kaki mesin dengan bearing keramik, mengguna-kan oli encer,
menaikkan stroke, memper-halus jalur masuk dan keluaran mesin,
serta menggunakan tromol sepeda bagian belakang untuk bagian sistem
penggerak.
Diperkirakan, pada September men-datang, mobil rancangan Tim
Antawirya sudah jadi dan bisa diuji jalan. Keunggul-an mobil ini,
lebih irit bahan bakar karena bahannya merupakan bahan fiber.
Beratnya sendiri sekitar seratus lima puluh kilogram, kata
Abdul.
Peran Jurusan dan Birokrat KampusDalam kompetisi IEMC tahun
lalu, Tim
Antawirya menghabiskan dana dengan total delapan juta rupiah.
Jika dibandingkan de-ngan Perguruan Tinggi lain, biaya yang
dike-luarkan ibarat bumi dan langit jaraknya. Uni-versitas Gadjah
Mada menghabiskan dana Rp 60 juta, ITS mengeluarkan Rp 150 juta
hanya untuk bodi mobil, dan Universitas Sebelas Maret membutuhkan
dana Rp 600 juta, ujar
Rosa/Manunggal
Banding UKT ditiadakan.Jaminan transparansi UKT tetap ada?
Bus kampus bisa dipinjam.Gratis atau masih bayar?
Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin ciptakan mobil hemat
energi.Semoga tidak hemat dukungan dari universitas!
Oleh: Anisah Novitarani dan Faiz Balya Marwan
Yogi Reza, Manajer Tim Antawirya. Yogi berpesan agar birokrat
kampus
lebih memperhatikan mahasiswa. Kita berusaha berprestasi, jadi
tolong apresiasi dan dukung kami, terutama perihal dana. Kita masih
sangat tertinggal dari segi dana, tuturnya.
Dikatakan Ketua Jurusan Teknik Me-sin, Sulardjaka, Jurusan
Teknik Mesin sa-ngat mendukung dan mengapresiasi Tim Antawirya.
Dana untuk mendukung kegiatan mahasiswa tersebut memang telah
dianggar-kan, seperti pengalaman penganggaran dana tahun lalu.
Namun, masih banyak kendala yang muncul. Meski demikian, dia
berpesan agar mahasiswa tetap berjuang semaksimal mungkin.
Manfaatkan waktu yang ada dan tetap komunikasi dan koordinasi
dengan kami, tuturnya.