BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENULISAN Seiring perkembangan zaman yang semakin pesat serta industri - industri yang persainganya semakin ketat, seorang mahasiswa dituntut untuk bisa menciptakan pemikiran - pemikiran yang mengarah pada pengembangan kreativitas, inovasi perekayasaan dengan kebutuhan dan perkembangan sains teknologi. Dalam industri – industri besar di indonesia, pemikiran serta inovasi baru seperti itu sangat dibutuhkan karena bertujuan untuk mempermudah kerja manusia. Untuk itu perlu dipelajari ilmu teknik, khususnya teknik mesin selalu dihadapkan pada kebutuhan akan benda atau peralatan yang berfungsi untuk mempermudah suatu proses pada elemen – elemen dasar. Disamping dapat menghasilkan serta mempermudah pengerjaan produk, juga diharapkan dapat mengefisienkan waktu kerja. Sebelum pembuatan suatu alat perlu sebuah perancangan terlebih dahulu. Menganalisa setiap masalah yang timbul dari berbagai kendala – kendala di setiap pengerjaan proses produksi sehingga bisa 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG PENULISAN
Seiring perkembangan zaman yang semakin pesat
serta industri - industri yang persainganya semakin
ketat, seorang mahasiswa dituntut untuk bisa
menciptakan pemikiran - pemikiran yang mengarah pada
pengembangan kreativitas, inovasi perekayasaan
dengan kebutuhan dan perkembangan sains teknologi.
Dalam industri – industri besar di indonesia,
pemikiran serta inovasi baru seperti itu sangat
dibutuhkan karena bertujuan untuk mempermudah kerja
manusia. Untuk itu perlu dipelajari ilmu teknik,
khususnya teknik mesin selalu dihadapkan pada
kebutuhan akan benda atau peralatan yang berfungsi
untuk mempermudah suatu proses pada elemen – elemen
dasar. Disamping dapat menghasilkan serta
mempermudah pengerjaan produk, juga diharapkan dapat
mengefisienkan waktu kerja.
Sebelum pembuatan suatu alat perlu sebuah
perancangan terlebih dahulu. Menganalisa setiap
masalah yang timbul dari berbagai kendala – kendala
di setiap pengerjaan proses produksi sehingga bisa
1
menyimpulkan dan membuat gambaran tentang alat yang
tepat untuk mempermudah pengerjaan banda tersebut.
Tooling design merupakan proses perancangan
perkakas untuk pembuatan alat bantu yang hemat dan
efisien dalam pembuatan suatu produk. Proses
tersebut meliputi desain dan perencanaan dari
peralatan serta pembuatan gambar kerja dari perkakas
yang akan dibuat.Jig and fixture merupakan “perkakas bantu” yang
berfungsi untuk memegang dan atau mengarahkan benda
kerja sehingga proses manufaktur suatu produk dapat
lebih efisien. Selain itu jig and fixture juga dapat
berfungsi agar kualitas produk dapat terjaga seperti
kualitas yang telah ditentukan. Dalam laporan ini
penulis akan menjelaskan tentang jig dan fixture
serta bagian – bagian lain yang berhubungan dengan
perencanaan jig dan fixture.
1.2 TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan tentang tugas tooling desain
ini yaitu supaya penulis dapat mendesain serta
merencanakan suatu jig drilling. Selain itu tujuan
dari penulisan ini yaitu :
Mahasiswa mampu mengetahui cara kerja jig dan
fixture.
2
Mahasiswa mampu mengaplikasikan materi kuliah
tooling design dan menggambar CAD/CAM/CATIA.
Mahasiswa mampu menganalisa segala
permasalahan yang timbul pada proses
perencanaan jig dan fixture serta dapat
mencari solusi yang tepat untuk memecahkan
masalah tersebut.
1.3 PEMBATASAN MASALAH
Didalam perencanaan tugas tooling ini penulis
membatasi masalah hanya akan membahas tentang
perencanaan serta desain dari sebuah jig dan fixture
menurut klasifikasi pemakaiannya yaitu digunakan
untuk frais dan jig drilling yang digunakan untuk
proses bor. Penulis akan menjelaskan jig drilling
yaitu alat bantu proses pengeboran.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam perencanaan tugas tooling desain ini
terdiri dari beberapa bab, antara lain :
BAB I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, tujuan
penulisan, pembatasan masalah serta
sistematika penulisan.
BAB II Dasar Teori
3
Menjelaskan serta menguraikan tentang hal –
hal yang berhubungan dengan jig dan
fixture.
BAB III Analisa Perhitungan
Menguraikan tentang perhitungan gaya yang
timbul akibat dari tegangan benda kerja
terhadap jig yang menjepit benda kerja
tersebut.
BAB IV Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran.
Daftar Pustaka
Lampiran
4
BAB II
DASAR TEORI
2.1 JIG DAN FIXTURE
Hampir setiap proses produksi didukung oleh
pemakaian mesin perkakas. Penggunaan mesin ini
tergantung kepada spesifikasi produk yang akan
dibuat. Semakin komplek bentuk produk tersebut, maka
akan semakin rumit pula perkakas yang digunakan.
Mesin perkakas akan lebih berfungsi bila dilengkapi
pula dengan perkakas bantu. Jenis perkakas bantu
tersebut antara lain jig dan fixture. Penggunaan jig
dan fixture ini disesuaikan dengan fungsi dan
karakteristiknya. Dimana Jig adalah suatu alat
penuntun dari pahat dan sebagai pemegang benda kerja
yang tidak terikat secara tetap pada mesin tempat
alat itu dipakai. Sedangkan fixture adalah perkakas
5
pemegang benda kerja yang terikat secara tetap pada
mesin dimana alat tersebut berada.
Jig and fixture merupakan perkakas bantu yang
berfungsi untuk memegang dan atau mengarahkan benda
kerja sehingga proses manufaktur suatu produk dapat
lebih efisien. Selain itu jig and fixture juga dapat
berfungsi agar kualitas produk dapat terjaga seperti
kualitas yang telah ditentukan. Dan juga, Jig dan
fixture berfungsi membantu atau menolong pelaksanaan
proses produksi, tetapi tidak merubah geometris dari
benda kerja. Dengan menggunakan perkakas bantu ini
diharapkan produk yang dihasilkan memiliki ketelitian
yang tinggi, kepresisian yang tepat, akurasi, dan
sesuai dengan bentuk produk yang diinginkan. Dengan
adanya jig & fixtures, tidak diperlukan lagi skill
operator dalam melakukan operasi manufaktur, dengan
kata lain pengerjaan proses manufaktur akan lebih
mudah untuk mendapatkan kualitas produk yang lebih
tinggi ataupun laju produksi yang lebih tinggi pula.
Dengan demikian, efisiensi proses manufaktur suatu
produk dapat ditingkatkan melalui perancangan jig and
fixture pada proses manufaktur sekelompok produk.
2.2 MANFAAT PENGGUNAAN JIG DAN FIXTURE
Manfaat dari penggunaan Jig dan Fixture adalah:
Aspek Teknis / Fungsi:
6
Mendapatkan ketepatan ukuran
Mendapatkan keseragaman ukuran
Aspek Ekonomi:
Mengurangi ongkos produksi dengan memperpendek
waktu proses
Menurunkan ongkos produksi dengan pemakaian
bukan operator ahli / trampil
Meningkatkan efisiensi penggunaan alat atau
mesin
Optimalisasi mesin yang kurang teliti
Mengurangi waktu inspeksi dan alat ukur
Meniadakan kesalahan pengerjaan (reject)
Aspek Sosial / Keamanan:
Mengurangi beban kerja fisik operator
Mengurangi resiko kecelakaan kerja
Sebelum jig & fixture dibuat, perlu sekali
dilakukan kajian dari sisi ekonomi, karena hasil
akhir dari penggunaan jig & fixture tidak lain
adalah keuntungan secara ekonomi.
2.3 PERTIMBANGAN UMUM PEMBUATAN JIG DAN FIXTURE
7
Sebelum memutuskan penggunaan jig dan fixture
pada suatu proses produksi, harus mempertimbangkan
beberapa tuntutan – tuntutan di bawah ini:
a) Tuntutan Fungsi
Tuntutan fungsi yang utama dalam penggunaan
jig dan fixture adalah bentukan dan
toleransi yang diharapkan dapat tercapai.
Keseragaman ukuran pada produk masal dapat
tercapai.
Waktu proses sebelum penggunaan jig dan
fixture yang panjang akibat penyetingan dan
penanganan benda kerja berkurang secara
nyata.
Pada penggunaan checking fixture, ukuran
atau bentukan yang diterima dan tidak dapat
segera dikenali.
b) Tuntutan Penanganan/Pengoperasian
Jig dan fixture harus dapat dioperasikan
dengan cepat dan mudah walaupun dengan
operator awam sekalipun.
Penggunaan aspek ergonomi diperhatikan.
8
Elemen operasi mudah dikenali dan
dimengerti cara kerjanya.
Perlu mempertimbangkan aspek pengguna.
c) Tuntutan Ekonomi
Biaya penggunaan jig dan fixture tidak
terlampaui.
Target pencapaian BEP (Break Even Point)
tercapai.
d) Tuntutan Konstruksi
Optimalisasi penggunaan elemen standar.
Rancangan hendaknya logis dan tidak
berlebihan (over design).
Penggunaan elemen yang lepas pasang
mempertimbangkan waktu penanganan.
Elemen yang lepas pasang harus diikat agar
tidak jatuh atau hilang.
Jig dan fixture yang bergerak atau berputar
harus diseimbangkan terlebih dahulu.
Penggunaan elemen yang mengunci sendiri
(self locking) pada mesin yang memiliki
getaran tinggi atau tergesernya benda kerja
9
akibat kerusakan alat potong sangat perlu
dipertimbangkan.
e) Tuntutan Keamanan
Aspek umum keselamatan di tempat kerja
diperhatikan.
Pengamanan terhadap bahaya listrik,
mekanik, dan tekanan yang berlebihan.
Pengamanan pada saat proses pemesinan atau
kegagalan pemesinan.
Pengamanan terhadap kegagalan sumber tenaga
pencekaman.
Keamanan terhadap benda kerja akibat
kesalahan peletakan, pencekaman, dan saat
proses.
2.4 PROSEDUR PERANCANGAN JIG DAN FIXTURE
Sebelum memutuskan penggunaan jig dan fixture
pada suatu proses produksi, sangat perlu di
pertimbangkan pemenuhan tuntutan – tuntutan di bawah
ini:
1) Peletakan Benda Kerja (Location)
10
Benda kerja memiliki ruang yang cukup pada
peletakannya dan tidak memungkinkan benda
terbalik atau salah pasang untuk menghindari
kesalahan pengerjaan. Titik peletakan cukup
jelas terlihat oleh operator. Dalam hal benda
kerja memiliki ukuran mentah seperti benda
tuangan (casting) dimungkinkan peletakan yang
dapat diatur (adjustable) untuk menjaga keausan
locator atau variasi ukuran benda kerja.
2) Pencekaman (Clamping)
Penyusunan atau peletakan pencekam dan
besarnya gaya pencekaman benar – benar
meniadakan gaya reaksi akibat gaya – gaya luar
akibat pemotongan benda kerja / proses. Gaya
pencekaman tidak menyebabkan benda kerja
terdeformasi atau merusak permukaannya.
Pencekaman harus logis dan mudah.
3) Penanganan (Handling)
Komponen control dan jig dan fixture
keseluruhan harus ringan dan mudah untuk dinaik-
turunkan dari mesin. Untuk itu elemen untuk
memegang dan memindahkan jig dan fixture harus
tersedia. Tidak ada sisi tajam pada jig dan
11
fixture. Benda kerja yang kecil dan sulit dalam
pemasangan / pelepasan, di berikan kemudahan.
4) Kelonggaran (Clearance)
Tersedia cukup ruang untuk pembuangan beram
hasil pemotongan jika beram tidak diinginkan
terbuang keluar melaui arah yang sama dengan
pemotongan. Penggunaan celah untuk tangan
operator / alat bantu yang dimaksudkan untuk
mengeluarkan beram yang tersumbat sangat
dimungkinkan.
5) Kekakuan / Stabilitas (Rigidity / Stability)
Meskipun jig dan fixture diharapkan
seringan mungkin, kestabilan juga sangat
diperlukan, proporsional terhadap besar benda
kerja dan gaya luar yang bekerja. Jika perlu di
gunakan pengikatan baut – mur terhadap mesin.
6) Bahan (Material)
Komponen utama yang mendapatkan gesekan dan
atau tumbukan gaya menggunakan material Tool
Steel atau mendapatkan perlakuan pengerasan.
Penggunaan material sisipan (insert) pada
komponen yang bergesekan dimaksudkan untuk
penggantian. Jika digunakan komponen yang di
12
las, perlu dilakukan perlakuan stress relief
setelah pengelasan atau sebelum pemesinan untuk
menghindari tegangan dalam maupun pelentingan
akibat las.
7) Toleransi (Tolerance)
Toleransi pengerjaan komponen jig dan
fixture yang berhubungan dengan hasil proses
adalah sepertiga dari toleransi benda kerja.
Misalnya jarak lubang yang akan diproses pada
benda kerja memiliki toleransi ± 0.3 mm, maka
toleransi pada jignya untuk setting jarak antar
pengarah (bush) adalah 0.1 mm.
2.5 JENIS – JENIS JIG
Jig bias dibagi atas 2 kelas : jig gurdi dan
jig bor. Jig bor digunakan untuk mengebor lobang
yang besar untuk digurdi. Jig gurdi digunakan untuk
menggurdi (drilling), meluaskan lobang (reaming),
mengetap, chamfer, counterbore, reverse spotface
atau reverse countersink . Jig dasar umumnya hampir
sama untuk setiap operasi pemesinan, perbedaannya
hanya dalam ukuran dan bushing yang digunakan.
13
Jig gurdi bisa dibagi atas 2 tipe umum yaitu
tipe terbuka dan tipe tertutup. Jig terbuka adalah
14
Gambar 2.1 Referensi alat bantu
Gambar 2.2 Jig
Gambar 2.3 Operasi umum jig gurdi
untuk operasi sederhana dimana benda kerja dimesin
pada hanya satu sisi. Jig tertutup atau kotak
digunakan untuk komponen yang dimesin lebih dari
satu sisi.
Jig template adalah jig yang digunakan untuk
keperluan akurasi. Jig tipe ini terpasang diatas,
pada atau didalam benda kerja dan tidak diklem
(gambar 2.4). Template bentuknya paling sederhana
dan tidak mahal. Jig jenis ini bisa mempunyai
bushing atau tidak.
Jig plate sejenis dengan template,
perbedaannya hanya jig jenis ini mempunyai klem
untuk memegang benda kerja. (gambar 2.5).
15
Gambar 2.4 Jig
Jig plate kadang-kadang dilengkapi dengan kaki
untuk menaikkan benda kerja dari meja terutama untuk
benda kerja yang besar. Jig jenis ini disebut jig
table/meja (gambar 2.6).
Jig sandwich adalah bentuk jig plate dengan
pelat bawah. Jig jenis ini ideal untuk komponen yang
16
Gambar 2.5 JigPlate
Gambar 2.6 Jigmeja
tipis atau lunak yang mungkin bengkok atau terlipat
pada jig jenis lain (gambar 2.7).
Jig angle plate (pelat sudut) digunakan
untuk memegang komponen yang dimesin pada sudut
tegak lurus terhadap mounting locatornya (dudukan
locator) yaitu dudukan untuk alat penepatan posisi
benda kerja. Gambar 2.8 adalah jig jenis ini.
Modifikasi jig jenisini dimana sudut pegangnya bisa
selain 90 derjat disebut jig pelat sudut modifikasi
dan diperlihatkan oleh gambar 2.9.
17
Gambar 2.7 Jigsandwich
Jig kotak atau jig tumble, biasanya
mengelilingi komponen (gambar 2.10). Jig jenis ini
memungkinkan komponen dimesin pada setiap permukaan
tanpa memposisikan ulang benda kerja pada jig.
Jig Channel adalah bentuk paling sederhana dari
jig kotak (gambar 2.11). Komponen dipegang
diantara dua sisi dan dimesin dari sisi ketiga.
18
Gambar 2.8 Jigpelat sudut
Gambar 2.9 JigPelat sudut
Jig daun (leaf) adalah jig kotak dengan
engsel daun untuk kemudahan pemuatan dan pelepasan
(gambar 2. 12). Jig daun biasanya lebih kecil dari
jig kotak.
19
Gambar 2.10 Jig kotakatau tumble
Gambar 2.11 Jigkanal
Jig indexing digunakan untuk meluaskan
lobang atau daerah yang dimesin lainnya disekeliling
komponen (gambar 2.13). Untuk melakukan ini, jig
menggunakan komponen sendiri atau pelat referensi
dan sebuah plunger. Jig indexing yang besar disebut
juga jig rotary.
20
Gambar 2.12 Jigdaun
Gambar 2.13 JigIndeks
Jig Trunnion adalah jenis jig rotary untuk
komponen yang besar atau bentuknya aneh (gambar 2.