Page 1
ABSTRAK
Sugiarto, Moh. 2016. Pengaruh Konsentrasi Fermentasi Urine Manusia Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Jagung (Zea mays L.) sebagai Alternatif Sumber Belajar Biologi SMA Kelas XII Semester 2 Pokok
Bahasan Bioteknologi. Skripsi, Jurusan Pendidikan MIPA, Program Studi Pendidikan Biologi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Jember.
Pembimbing (1) Ir. Arief Noor Akhmadi, M.P., (2) Dra. Sawitri Komarayanti, M.Si.
Kata Kunci : Pengaruh Konsentrasi Urine Manusia, Fermentasi Urine Manusia,
Interval Pemberian, Pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.),
Sumber belajar biologi.
Pembelajaran biologi cenderung kurang mempelajari obyek secara langsung. Guru tidak
mengoptimalkan permasalahan yang terjadi di lingkungan. Penggunaan limbah/ kotoran sebagai sumber
belajar merupakan salah satu alternatif untuk pembelajaran Biologi dalam pokok bahasan Bioteknologi.
Alternatif dalam pemanfaatan limbah urine manusia sebagai sumber belajar biologi adalah penggunaan
urine manusia. Permasalahan yang ditemukan dalam penelitian ini bagaimana pengaruh konsentrasi
fermentasi urine manusia dan interval pemberian terhadap pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.) dan
bagaimana mengembangkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif sumber belajar biologi
SMA kelas XII semester 2 dalam pokok bahasan Bioteknologi. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh konsentrasi fermentasi urine manusia terhadap pertumbuhan tanaman jagung (Zea
mays L.)untuk mengetahui konsentrasi fermentasi urine manusia dan interval pemberian yang paling efektif
dan efisien untuk pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.) serta mengetahui proses dan produk
penelitian pengaruh konsentrasi fermentasi urine manusia dan interval pemberian sebagai alternatif sumber
belajar berupa petunjuk praktikum biologi SMA kelas XII semester 2 pokok bahasan Bioteknologi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian “Eksperimen” yang dilanjutkan ke pengembangan, dengan
metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor yaitu faktor konsentasi fermentasi
urine manusia dengan 4 level (0%, 15%, 30%, 45%), faktor interval pemberian dengan 3 level (1 hari, 2
hari, 3 hari) dan 3 ulangan dan Model 4-D dan dilanjutkan penelitian pengembangannya. Untuk mengetahui
pengaruh konsentrasi fermentasi urine manusia dan interval pemberian terhadap pertumbuhan tanaman
jagung (Zea mays L.) dilakukan analisis dengan menggunkan analisis varian “Anava” dengan taraf
kepercayaan 0.05 dan untuk mengetahui perbedaan masing-masing perlakuan dilanjutkan dengan Uji
Berjarak Duncan (DMRT) dengan derajat kepercayaan α= 0,05 dan untuk mengetahui proses dan produk
dapat dijadikan sumber belajar dilakukan uji validasi ahli dan pengguna penelitian. Penelitian dilaksanakan
pada tanggal 24 Januari – 2 Maret 2015 di Desa Tanggul Kulon Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember.
Berdasarkan //ANAVA// perlakuan pengaruh konsentrasi fermentasi urine manusia berpengaruh nyata
terhadap semua parameter pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.). perlakuan interval pemberian
berpengaruh nyata terhadap parameter pertumbuhan lebar daun, berat basah dan berat kering tanaman
jagung (Zea mays L.). Dan interaksi dari kombinasi perlakuan konsentasi fermentasi urine manusia dan
interval pemberian memberikan pengaruh nyata terhadap parameter pertumbuhan tinggi, lebar daun, berat
basah tanaman jagung (Zea mays L.). Dan berdasarkan Uji Berjarak Duncan (DMRT) perlakuan
konsentrasi fermentasi urine manusia 45% yang optimal untuk semua parameter pertumbuhan tanaman
jagung (Zea mays L.). perlakuan interval pemberian 1 hari yang optimal untuk semua parameter
pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.) interaksi perlakuan antara konsentrasi fermentasi urine
manusia dan interval pemberian, interaksi perlakuan K3I1 (konsentrasi 45% interval 1 hari) yang optimal
untuk parameter: lebar daun, dan berat basah tanaman jagung (Zea mays L.), dan interaksi perlakuan K3I2
(konsentrasi 45% interval 2 hari) yang optimal untuk parameter: tinggi tanaman jagung (Zea mays L.). Hasil
penelitian dapat dijadikan sebagai alternatif sumber belajar biologi dengan produk penelitian berupa
silabus, RPP dan petunjuk praktikum Biologi SMA kelas XII semester II pada Bioteknologi. Berdasarkan
validasi dengan skor Buku petunjuk 87% (sangat layak), RPP pokok bahasan 85% (layak), silabus 82%
(layak)
Page 2
ABSTRACT
Sugiarto , Moh . 2016. Effect Against Human Urine Concentration Fermentation Plant Growth Maize ( Zea
mays L.) as an Alternative Source of Learning Biology Hight School Class XII Semester 2
Highlights Biotechnology. Thesis, Department of Mathematics and Science Education ,
Department of Biology Education , the Faculty of Education , University of Muhammadiyah
Jember .
Supervisor ( 1 ) Ir. Noor Arief Akhmadi , M.P. , ( 2 ) Dra. Sawitri Komarayanti , M.Sc
Keywords : Effects of Concentration and Interval of Human Urine Fermentation, growth of
maize ( Zea mays L.) , Source study biology.
Learning biology tends to be less studied objects directly. Teachers do not optimize the problems
that occur in the environment. Use of waste / feces as a source of learning is one alternative to learning in
the subject Biology Biotechnology. Alternatives in human urine utilization of waste as a source of learning
biology is the use of human urine. Problems were found in this study the influence of fermented human
urine concentration and interval administration on the growth of maize (Zea mays L.) and how to develop
the results of this study can be used as an alternative source of learning high school biology class XII 2nd
semester in the subject of Biotechnology. The purpose of this study was conducted to determine the effect
of fermented human urine concentration on the growth of maize (Zea mays L.) to determine the
concentration of human urine and interval fermentation giving the most effective and efficient for the
growth of maize (Zea mays L.) and know the process and product study the effect of the concentration of
human urine and interval fermentation as an alternative provision of learning resources in the form of high
school biology lab manual class XII Biotechnology 2nd
semester subject.
This type of research is the study "Experiment" which continued into development, with
Randomized Block Design (RBD) with 2 factors: factors concentrations of fermented human urine with 4
levels (0%, 15%, 30%, 45%), factors interval Award with 3 levels (1 day, 2 days, 3 days) and 3 replicates
and 4-D Model and continued research development. To determine the effect of human urine concentrations
of fermentation and administration interval on the growth of maize (Zea mays L.) analyzed by using
analysis of variance "Anava" with a level of 0.05 and to know the difference each treatment continued with
Test Located Duncan (Duncan Multiple) with confidence level α = 0.05 and for the process and the product
can be used as a learning resource to test the validation of experts and users of research. The study was
conducted on 24 January to 2 March 2015 Kulon village Embankment Levee District of Jember.
Based on //ANOVA// treatment effect of fermented human urine concentrations significantly
affected all growth parameters of maize (Zea mays L.). treatment interval administration significantly
affected the growth parameters leaf width, wet weight and dry weight of maize (Zea mays L.). And the
interaction of a combination treatment of human urine concentrations of fermentation and administration
interval significant effect on the parameters of high growth, leaf width, fresh weight of maize (Zea mays
L.). And based Test Located Duncan (Duncan Multiple) treatment fermented human urine concentration of
45% is optimal for all growth parameters of maize (Zea mays L.). treatment interval of one day giving
optimal for all growth parameters of maize (Zea mays L.) the interaction between human urine
concentration fermentation and interval of administration, the interaction K3I1 (concentration 45%
confidence interval 1 day) which is optimal for the parameters: the width of the leaf, and wet weight of
maize (Zea mays L.), and the interaction K3I2 (concentration of 45% 2-day intervals) are optimized for
parameters: plant height of maize (Zea mays L.). The results of the study can be used as an alternative
source of learning biology with research products such as syllabi, lesson plans and lab instructions High
School Biology XII class the second semester on Biotechnology. Based User guide validation with a score
of 87% (very worthy), RPP subject of 85% (worthy), syllabus 82% (decent)
Page 3
I. LATAR BELAKANG PENELITIAN
Perkembangan ilmu pengetahuan
atau sains mengalami perkembangan cukup
pesat, sehingga kegiatan pembelajaran harus
lebih efisien dan efektif. Tidak dapat
disangkal bahwa sains telah berkembang
dengan pesat sekali terutama sejak abad 19
hingga sekarang, ditandai dengan penemuan-
penemuan serta teori-teori yang
dikemukakan para ilmuwan dalam berbagai
bidang ilmu yang dilandasi oleh eksperimen
yang mereka yakini kebenarannya. Dalam
bidang biologi pada abad 18 di tandai oleh
karya Carl Linnaeus (1707-1778) seorang
dokter dan ahli biologi bangsa swedia.
Linnaeus memperkenalkan konsep
nomenklatur binomial sebagai suatu sistem
klasifikasi tumbuhan maupun binatang
(Poedjiadi, 2010:1,25). Sekarang banyak
guru yang salah dalam menerapkan strategi
pembelajaran kepada siswa dan kebanyakan
proses pembelajaran biologi hanya berpusat
pada guru saja dalam arti, proses belajar dan
mengajar didominasi oleh guru dan siswa
hanya menerima informasi-informasi tentang
produk-produk biologi. Proses pembelajaran
biologi sekarang cenderung hanya
memahami konsep-konsep yang sudah jadi,
kurang adanya melakukan rekayasa obyek
dan mempelajari kejadian secara langsung,
akibatnya siswa kurang memahami konsep
yang dipelajari.
Mengapa hal seperti ini dapat terjadi
dalam pemahaman konsep pembelajaran
biologi, hal seperti ini dapat terjadi karena
disebabkan oleh :
a. Banyak siswa yang lebih meningkatkan
hafalan dalam mempelajari konsep-
konsep yang mereka pelajari, namun
mereka tidak memahami konsep-konsep
yang mereka pelajari.
b. Sebagian banyak siswa kurang mampu
menghubungkan konsep materi yang
dipelajari dengan kehidupan sehari-hari
dan memanfaatkannya.
c. Kurangnya siswa memahami apa yang
diajarkan oleh guru yang selalu monoton
mengunakan metode abstrak dan
ceramah.
Belajar merupakan tindakan dan
perilaku siswa yang komplek. Sebagai
tindakan, maka belajar hanya dialami oleh
siswa sendiri. Siswa adalah penentu
terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar.
Proses belajar terjadi berkat siswa
memperoleh sesuatu yang ada dilingkungan
sekitar. Salah satu komponen dalam proses
belajar adalah sumber belajar. Sumber
belajar yang dimaksud adalah sesuatu yang
bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses
belajar mengajar, baik secara langsung
maupun tidak langsung, sebagian atau secara
keseluruhan (Sudjana dan Rivai, 2003:).
Pengunaan pupuk kimia secara besar-
besaran atau tidak sesuai takaran tidak
dianjurkan. Karena akan merusak unsur-
unsur hara organik maupun anorganik di
Page 4
dalam tanah sehingga tanah kualitas unsur-
unsur hara organik maupun anorganik akan
turun ataupun menjadi rusak. Tanah yang
telah rusak unsur-unsur hara organik maupun
anorganiknya maka tanaman yang tumbuh di
tanah tersebut tidak optimal, seperti;
tanamannya kerdil, tidak berbuah, daun
menguning, pertumbuhannya tidak sempurna.
II. METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Pengaruh konsentrasi dan interval
fermentasi urine manusia sebagai Pemicu
Pertumbuhan Jagung (Zea mays L.) sebagai
alternatif Sumber Belajar Biologi SMA
Kelas XII Semester 2 Sub Pokok Bahasan
Bioteknologi Pertanian merupakan penelitian
eksperimen yaitu suatu penelitian yang
berusaha mencari pengaruh variabel tertentu
terhadap variabel yang lain dalam kondisi
yang terkontrol secara ketat.
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan
rancangan acak kelompok (RAK) faktorial
terdiri dari faktor konsentrasi (K) : 0%, 15%,
30%, 45%, dan interval (I) : 1 hari, 2 hari, 3
hari dan 3 kali pengulangan.
Variabel bebas (x) : Kombinasi Konsentrasi
Fermentasi Urine
Manusia (K) Dan
Interval Pemberian (I)
Variabel terikat (y) : Pertumbuhan dan
perkembangan tanaman
jagung pada fase
vegetatif
Perlakuan meliputi :
1. Kombinasi perlakuan (K0I1) =
0%/lt interval 1 hari (kontrol)
2. Kombinasi perlakuan (K0I2) =
0%/lt interval 2 hari
3. Kombinasi perlakuan (K0I3) =
0%/lt interval 3 hari
4. Kombinasi perlakuan (K1I1) =
15%/lt air interval 1 hari
5. Kombinasi perlakuan (K1I2) =
15%/lt air interval 2 hari
6. Kombinasi perlakuan (K1I3) =
15%/lt air interval 3 hari
7. Kombinasi perlakuan (K2I1) =
30%/lt air interval 1 hari
8. Kombinasi perlakuan (K2I2) =
30%/lt air interval 2 hari
9. Kombinasi perlakuan (K2I3) =
30%/lt air interval 3 hari
10. Kombinasi perlakuan (K3I1) =
45%/lt air interval 1 hari
11. Kombinasi perlakuan (K3I2) =
45%/lt air interval 2 hari
12. Kombinasi perlakuan (K3I3) =
45%/lt air interval 3 hari
keterangan : pencampuran air dicampur
dengan fermentasi urine manusia (Ferinma)
dengan konsentrasi yang sudah ditentukan.
Prosedur Penelitian
Beberapa langkah-langkah dalam
penelitian ini adalah :
Page 5
a. Melakukan observasi, guna
menetahui lokasi tempat penelitian.
b. Menentukan lokasi penelitian.
Mempersiapkan alat dan bahan pada
polybag di desa Tanggul Kulon
kecamatan Tanggul Kabupaten
Jember.
Alat dan Bahan
1. Bahan yang digunakan dalam penelitian
antara lain :
a. Urine manusia
b. Tetes tebu
c. Empon-empon (Lengkuas, kunyit,
jahe, kencur, temu ireng)
d. Efective microorganisme (EM4)
e. Air
2. Alat-alat yang digunakan dalam
melakukan penelitian antara lain :
a. Seropong
b. Saringan/kain fouring
c. Panci
d. Pengaduk
e. Galon air minum isi ulang
f. Sendok
g. Kompor
h. Pisau
i. Alu
Persiapan Media Percobaan
1. Membuat kebun percobaan sebagai
tempat penanaman jagung
2. kemudian polibag ditata dengan jarak
antar polibag 20 cm
Pembuatan Fermentasi Urine Manusia
Berikut langkah sederhana dalam
proses fermentasi urine manusia,
yaitu:
1.) Masukkan urine sebanyak 10 liter
dalam galon sebagai bahan utama.
2.) Masukkan juga air dari perasan
empon-empon sebanyak 1 liter ke
dalam galon
3.) Masukkan tetes tebu yang sudah
di encerkan sebanyak 1 liter ke dalam
galon
3.) Masukkan untuk EM4 untuk
mempercepat fermentasi dan agar
hasil atau kandungan kimia urine
lebih baik, maka digunakan bakteri
EM-4 khusus untuk tanaman yang
dapat di beli ditoko pertanian.
Dengan cara 1 liter air tetes tebu
dicampur dengan 25-50cc EM4
4.) Proses fermemtasi 14 hari dan
setiap 3-4 hari diaduk, dan buka tutup
pagi dan sore supaya ada pertukaran
gas.
4.) Jika sudah jadi bau menyengat
berkurang dan berwarna kuning
kehitaman, selanjutnya
mengaplikasikan saja pada tanaman
dengan berbagai taraf konsentrasi :
0%, 15%, 30%, 45% . dan interval
waktunya: 1 hari, 2 hari, dan 3 hari.
Prosedur kerja
a. Menyiapkan larutan fermentasi
urine manusia dengan perbandingan
Page 6
0%/lt air 15 %/lt air, 30%/lt air,
45%/lt air.
b. Memasukan kedalam serpong,
melakukan perlakuan :
1. Kombinasi perlakuan (K0I1) =
0%/lt interval 1 hari (kontrol)
2. Kombinasi perlakuan (K0I2) =
0%/lt interval 2 hari
3. Kombinasi perlakuan (K0I3) =
0%/lt interval 3 hari
4. Kombinasi perlakuan (K1I1) =
15%/lt air interval 1 hari
5. Kombinasi perlakuan (K1I2) =
15%/lt air interval 2 hari
6. Kombinasi perlakuan (K1I3) =
15%/lt air interval 3 hari
7. Kombinasi perlakuan (K2I1) =
30%/lt air interval 1 hari
8. Kombinasi perlakuan (K2I2) =
30%/lt air interval 2 hari
9. Kombinasi perlakuan (K2I3) =
30%/lt air interval 3 hari
10. Kombinasi perlakuan (K3I1) =
45%/lt air interval 1 hari
11. Kombinasi perlakuan (K3I2) =
45%/lt air interval 2 hari
12. Kombinasi perlakuan (K3I3) =
45%/lt air interval 3 hari
c. Merendam bibit jagung dengan
takaran 200 ml larutan FERINMA
selama 24 jam
d. Semprotkan larutan FERINMA ke
daun tanaman jagung
e. Lakukan penyemprotan 2 hari
sebelum melakukan penanaman
f. Skema pengacakan
Perlakuan tersebut kita tempatkan
secara acak ke dalam 36 satuan
percobaan dan lakukan pengundian
untuk menentukan jenis perlakuan
pada tiap satuan percobaan.
a. Menyemprotkan larutan FERINMA
(Fermentasi urine manusia) ke daun
tanaman sudah dipersiapkan sesuai
dengan tabel percobaan.
b. Penyemprotan dilakukan 1 hari, 2
hari, 3 hari sekali sesuai dengan
perlakuan yang berbeda.
c. Mengamati hasil, sesuai parameter
pengamatan yang ditentukan 1 hari, 2
hari, 3 hari sekali selama kurang lebih
2 bulan.
Populasi dan Sampel
Tanaman jagung atau dalam bahasa
latin disebut dengan (Zea mays L.) banyak
tumbuh di dataran rendah pada kisaran
ketinggian 200-450 meter DPL. Tanaman
jagung ada beberapa macam jenis atau
varietasnya, jagung yang digunakan untuk
penelitian ini adalah tanaman jagung varietas
pertiwi karena tahan terhadap hama, berbuah
besar, dan tingkat perkecambahan 98 %.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai
pertengahan bulan Januari sampai bulan
Page 7
Februari 2015. Lokasi penelitian di desa
Tanggul Kulon kecamatan Tanggul
Kabupaten Jember.
Teknik Pengumpulan Data
Parameter yang diamati dalam penelitian ini
adalah
a. diameter batang,
b. tinggi tanaman,
c. lebar daun
d. berat basah,
e. berat kering
Data tinggi tanaman yang
diukur adalah dengan mengukur tinggi
tanaman setiap 10 hari sekali dan dicatat
dalam bentuk tabel. Menimbang tanaman
yang sudah diukur tinggi tanamannya dan
mengeringkan tanaman dengan cara
mengoven selama 1 jam dengan suhu 1000
c ,
di jemur selama 4 hari dan dicatat dalam
bentuk tabel.
Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui satuan percobaan
yang digunakan relatif homogen/seragam
maka menggunakan model linier Rancangan
Acak Kelompok (RAK) dengan rumus
sebagai berikut:
Yij = µ + Ti + ij
Keterangan :
Yij : Pengaruh pada perlakuai ke-i
ulangan ke-j
µ : Rata-rata umum
Ti : Pengaruh perlakuan ke-i
ij : Pengaruh galat percobaan
Sedangkan untuk mengetahui mana
yang menunjukkan perbedaan menggunakan
daftar Sidik Ragam Rancangan Penelitian
(Suhemi, 2011 : 29-30).
Tabel 3.1 Daftar Sidik Ragam Rancangan Penelitian
Keterangan:
r = Ulangan
t = Perlakuan
db = Derajat bebas
JK = Jumlah kuadrat
KT = Kuadrat tengah
JKP = Jumlah kuadrat perlakuan
JKG = Jumlah kuadrat galat
Penghitungan JK dilakuakan dengan rumus
sebagai berikut:
σ2
FK =
U x P
Keterangan :
σ2= kuadrat rata-rata jumlah tiap perlakuan
U = Ulangan
P = Perlakuan
SK Db JK KT F hitung F 5%
Perlakuan t – 1 JK P JK P/(t -1)
KTP /
KTG
Galat
(rt - 1 ) - (t -
1) JK G
JK G/ (rt -
t)
Total rt -1 JKP + JKG
Page 8
FK = Faktor koreksi
JK Total = (Xij)2
+....+ (X (i ke n) (jke-n))2
– FK
Keterangan :
ij = data hasil penelitian ulangan ke i
perlakuan ke j
(N(P0))2
+.....+(N(P ke-n))2
JK = - FK
Jumlah Ulangan
Keterangan:
NP = Jumlah data masing-masing perlakuan.
JKG = JKT-JKP
Keterangan:
JKG = Jumlah kuadrat galat/sisa
JKT = Jumlah kuadrat tengah
JKP = Jumlah kuadrat perlakuan
Data yang diperoleh dari hasil
penelitian akan di analisis secara statistik
dengan menggunakan Analisis Varians
(ANAVA). ANAVA adalah teknik analisis
statistik yang dapat memberi jawaban atas
ada tidaknya perbedaan skor pada masing-
masing kelompok (khususnya untuk
kelompok yang banyak) dengan suatu resiko
kesalahan yang sekecil mungkin (Irianto,
2004:218). Dalam penelitian ini ANAVA
digunakan untuk mengetahui “Pengaruh
Konsentrasi Fermentasi Urine Manusia Dan
Interval Pemberian Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Jagung (Zea mays L.) Sebagai
alternatif sumber belajar biologi kelas XII
SMA semester II Sub pokok bahasan
bioteknologi” dengan rumus sebagai
berikut :
Keterangan:
Yij = data ke-j dalam sampel ke-i
i = 1, 2, ....., k dan j = 1, 2, ........., ni
Yi = = rata-rata sampel ke-i
Y = = rata-rata untuk semua
data
(Sudjana dalam Suriyanto, A. 2013:41)
Namun jika F hitung > dari F table
maka H0 ditolak, karena hasil menunjukkan
perbedaan yang nyata (signifikan), maka
kesimpulan harus diambil berdasarkan hasil
Uji Lanjut. Uji Lanjut bertujuan untuk
menguji perbedaan antar perlakuan dari hasil
penelitian, kecuali jika penelitian hanya
memiliki dua taraf perlakuan tidak
diperlukan Uji Lanjut. Karena Uji Lanjut
bertujuan untuk menguji perbedaan antar
perlakuan, maka sering juga disebut dengan
istilah Pembandingan Ganda. Uji Lanjut
Pembandingan Ganda yang biasa digunakan
adalah Uji Berjarak Duncan (DMRT) dengan
rumus :
t
1i
i
h
galat
db , p ,
YYdb , p ,p
r1
t r r : samadak ulangan tiutk harmonik Rataan
db galat bebasderajat dan p, perlakuan 2peringkat jarak
, nyata tarafpadaDuncan tabeldari r Nilai
rKTG S S r R :Duncan kritis Nilai
galat
galat
Page 9
Di mana: t α(v) = nilai baku t-student pada
taraf uji α dan derajat bebas galat v (daftar
tabel). Semua data yang diperoleh dari hasil
penelitian di analisis menggunakan Program
IMB SPSS Versi 20.
Penelitian Pengembangan
Model Penelitian Pengembangan
Model pengembangan yang
digunakan dalam penelitian pengembangan
ini adalah model pengembangan 4-D. Model
ini terdiri dari 4 tahap pengembangan, yaitu
define, design, develop, dan desseminate
atau di diadaptasikan menjadi model 4-P,
yaitu pendefinisian, perancangan,
pengembangan, dan penyebaran
(Trianto.2009:189).
Prosedur Penelitian Pengembangan
Prosedur pengembangan dalam
penelitian ini melalui 3 tahapan. Tahapan
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tahap pendefinisian (Define)
2. Tahap Perancangan (design)
3. Tahap Pengembangan (Develop)
4. Tahap Validasi
Uji Coba Produk
Desain Uji Coba
Uji coba produk hasil penelitian
hanya berbatas pada tahapan pertama yaitu
uji coba perseorangan. Uji coba tersebut
berupa validasi ahli di bidang penyusunan
sumber belajar.
Subyek Uji Coba
Subyek uji coba di tentukan berdasarkan
beberapa kreteria sebagai berikut:
1. Tingkat pendidikan.
2. Keahlian di bidang isi produk
3. Keahlian dibidang penyusunan
produk
4. Keahlian dalam tata bahasa.
Subyek uji coba penelitian adalah:
1. Dosen Pendidikan Biologi FKIP
UNMUH Jember
2. Dosen dengan tingkat pendidikan S2
Pertanian.
3. Guru Biologi SMA/Sederajat.
Jenis Data
Data penelitian ini adalah data
kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh dari
hasil validasi para ahli.
Instrumen Pengumpulan Data
Data diperoleh dari hasil penelitian
eksperimen “Pengaruh Konsentrasi
Fermentasi Urine Manusia Dan Interval
Pemberian Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Jagung (Zea mays L.) Sebagai alternatif
sumber belajar biologi kelas XII SMA Sub
pokok bahasan Bioteknologi.”
dengan menggunakan metode dokumentasi.
Metode dokumentasi yaitu mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan
sebagainya (Arikunto, 2006:231).
Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari validasi
alternatif sumber belajar memiliki 4
tingkatan penilaian dengan kreteria sebagai
Page 10
berikut :
1. Skor 4, apabila penilaian sangat baik
2. Skor 3, apabila penilaian baik.
3. Skor 2, apabila penilaian cukup baik.
4. Skor 1, apabila penulaian kurang
baik.
Data selanjutnya di analisa menggunakan
teknik analisi data presentase.
Rumus pengolahan data setiap aspek yang
dinilai:
100i
i
iy
xP
Rumus untuk pengolahan data secara
keseluruhan:
100
1
1
n
i
i
n
i
i
y
x
P
Keterangan:
iP = persentase penilaian untuk aspek ke-i
ix = jumlah jawaban penilaian dari
validator untuk aspek ke-i
iy = jumlah nilai maksimum untuk aspek
ke-i
P = persentase penilaian keseluruhan
n = banyak aspek yang dinilai
i = 1, 2, 3, …, n
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel Pengaruh konsentrasi fermentasi urine
manusia dan interval pemberian terhadap
pertumbuhan diameter batang tanaman jagung
(Zea mays L.)
Pada tabel Tests of Between-
Subjects Effects menyajikan analisis
ragam untuk menguji pengaruh konsentrasi
fermentasi urine manusia, Interval
pemberian dan ulangan yang digunakan
terhadap diameter batang tanaman jagung
berdasarkan statistika F.
1. Konsentrasi Fermentasi Urine Manusia
(Perlakuan 1)
Pada kolom Tests of Between-Subjects
Effects nilai F-hitung = 141,634 dan
probabilitas 0,000 yang lebih kecil dari α =
0,05, menunjukkan bahwa ada pengaruh
konsentrasi fermentasi urine manusia
terhadap perbedaan rata-rata diameter batang
tanaman jagung (Zea mays L.).
2. Interval Pemberian (Perlakuan 2)
Page 11
Pada kolom Tests of Between-Subjects
Effects F hitung = 0,647 dan probabilitas
0,533 yang lebih besar dari α = 0,05,
menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
interval waktu terhadap perbedaan rata-rata
diameter batang tanaman jagung (Zea mays
L.).
3. Interkasi Antara Konsentrasi Fermentasi
Urine Manusia Dengan Interval Pemberian
Pada kolom Tests of Between-Subjects
Effects F hitung = 1,007 dan probabilitas
0,446 yang lebih besar dari α = 0,05,
menunjukkan bahwa tidak ada interaksi
konsentrasi fermentasi urine manusia
dengan interval waktu yang digunakan.
Tabel Hasil DMRT Parameter Pengaruh Konsentrasi
Fermentasi Urine Manusia Terhadap
Pertumbuhan Diameter Batang Jagung (Zea
Mays. L).
Post Hoc Tests
Pada tabel Homogeneous Subsets, diameter
batang tanaman jagung yang mempunyai
rata-rata sama dikelompok-kelompokkan
menjadi satu. Terlihat dari konsentrasi
fermentasi urine manusia dikelompokkan
menjadi empat subset. Dari analisis hasil
penelitian di atas menunjukkan bahwa:
a. Pengaruh konsentrasi fermentasi urine
manusia 0 liter air merupakan yang
paling buruk memberikan pengaruh
diameter batang tanaman jagung.
b. Pengaruh konsentrasi fermentasi urine
manusia 45% liter merupakan konsentrasi
terbaik memberikan pengaruh diameter
batang tanaman jagung.
Tabel Hasil DMRT Parameter Pengaruh Interval
Pemberian Terhadap Pertumbuhan Diameter Batang
Jagung (Zea mays L.).
Post Hoc Tests
Pada tabel Homogeneous Subsets, diameter
batang tanaman jagung yang mempunyai
rata-rata sama dikelompok-kelompokkan
Diameter batang tanaman jagung
Duncan
Konsentrasi
Fermentasi
Urine
Manusia
N
Subset
1 2 3 4
0 liter air 9 ,9667
15% liter air 9
1,2667
30% liter air 9
1,4778
45% liter air 9
1,6222
Sig.
1,000 1,000 1,000 1,000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = ,005.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 9,000.
b. Alpha = ,05.
Diameter batang tanaman jagung
Duncan
Interval
pemberian
N Subset
1
interval 3
hari 12 1,3167
interval 2
hari 12 1,3333
interval 1
hari 12 1,3500
Sig. ,294
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = ,005.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size =
12,000.
b. Alpha = ,05.
Page 12
menjadi satu. Terlihat dari konsentrasi
interval waktu dikelompokkan menjadi satu
subset. Dari analisis hasil penelitian di atas
menunjukkan bahwa:
Dengan interval waktu yang berbeda,
memberikan pengaruh sama terhadap
diameter batang tanaman jagung.
Pada tabel Tests of Between-Subjects
Effects menyajikan analisis ragam untuk
menguji pengaruh konsentrasi fermentasi
urine manusia, interval waktu dan ulangan
yang digunakan terhadap tinggi tanaman
jagung berdasarkan statistika F.
1. Konsentrasi Fermentasi Urine Manusia
(Perlakuan 1)
Pada kolom Tests of Between-Subjects
Effects nilai F-hitung = 130,372 dan
probabilitas 0,000 yang lebih kecil dari α =
0,05, menunjukkan bahwa ada pengaruh
konsentrasi fermentasi urine manusia
terhadap perbedaan rata-rata tinggi tanaman
jagung (Zea mays L.).
2. Interval Pemberian (Perlakuan 2)
Pada kolom Tests of Between-Subjects
Effects F hitung = 2,434 dan probabilitas
0,111 yang lebih besar dari α = 0,05,
menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
interval waktu terhadap perbedaan rata-rata
tinggi tanaman jagung (Zea mays L.).
3. Interkasi Antara Konsentrasi Fermentasi
Urine Manusia Dengan Interval Pemberian
Pada kolom Tests of Between-Subjects
Effects F hitung = 7,210 dan probabilitas
0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05,
menunjukkan bahwa ada interaksi
konsentrasi fermentasi urine manusia
dengan interval waktu yang digunakan
terhadap tinggi tanaman jagung.
Tabel Hasil DMRT Parameter Pengaruh Konsentrasi
Fermentasi Urine Manusia Terhadap Tinggi
Tanaman Jagung (Zea mays L.).
Post Hoc Tests
Tinggi tanaman
Duncan
Konsentrasi
Fermentasi Urine
Manusia
N Subset
1 2 3
0 liter air 9 36,8556
15% liter air 9
45,9111
30% liter air 9
46,9667
45% liter air 9
52,3556
Sig.
1,000 ,199 1,000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 2,854.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 9,000.
b. Alpha = 0,05.
Page 13
Pada tabel Homogeneous Subsets, tinggi
tanaman jagung yang mempunyai rata-rata
sama dikelompok-kelompokkan menjadi
satu. Terlihat dari konsentrasi fermentasi
urine manusia dikelompokkan menjadi tiga
subset. Dari analisis hasil penelitian di atas
menunjukkan bahwa :
a. Pengaruh konsentrasi fermentasi urine
manusia 0 liter air merupakan yang
paling buruk memberikan pengaruh
terhadap tinggi tanaman jagung, dan
memberikan pengaruh berbeda dengan
konsentrasi fermentasi urine lainnya.
b. Pengaruh konsentrasi fermentasi urine
manusia 15% liter air dan 30% liter air
memberikan pengaruh sama terhadap
tinggi tanaman jagung, tetapi berbeda
pengaruhnya yang diberikan oleh
konsentrasi fermentasi urine 45% liter
air.
c. Pengaruh konsentrasi fermentasi urine
manusia 45% liter merupakan konsentrasi
terbaik memberikan pengaruh terhadap
tinggi tanaman jagung.
Tabel 4.6 Hasil DMRT Parameter Pengaruh Interval
Pemberian Terhadap Tinggi Tanaman Jagung (Zea mays L.).
Post Hoc Tests
Pada tabel Homogeneous Subsets, tinggi
tanaman jagung yang mempunyai rata-rata
sama dikelompok-kelompokkan menjadi
satu. Terlihat dari interval waktu
dikelompokkan menjadi dua subset. Dari
analisis hasil penelitian di atas
menunjukkan bahwa :
a. Interval waktu 1 hari dan 3 hari
memberikan pengaruh sama terhadap
tinggi tanaman jagung, dan memberikan
pengaruh berbeda dengan interval waktu
2 hari terhadap tinggi tanaman jagung.
b. Interval waktu 2 hari memberikan
pengaruh terbaik terhadap tinggi
tanaman jagung.
Tinggi tanaman
Duncan
Interval
pemberian
N Subset
1 2
interval 1 hari 12 44,8000
interval 3 hari 12 45,4500 45,4500
interval 2 hari 12
46,3167
Sig.
,356 ,222
Means for groups in homogeneous subsets
are displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) =
2,854.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size =
12,000.
b. Alpha = 0,05.
Page 14
Pada tabel Tests of Between-Subjects
Effects menyajikan analisis ragam untuk
menguji pengaruh konsentrasi fermentasi
urine manusia, Interval pemberian dan
ulangan yang digunakan terhadap lebar
daun tanaman jagung berdasarkan statistika
F.
1. Konsentrasi Fermentasi Urine Manusia
(Perlakuan 1)
Pada kolom Tests of Between-Subjects
Effects nilai F-hitung = 301,515 dan
probabilitas 0,000 yang lebih kecil dari α =
0,05, menunjukkan bahwa ada pengaruh
konsentrasi fermentasi urine manusia
terhadap perbedaan rata-rata lebar daun
tanaman jagung (Zea mays L.).
2. Interval Waktu (Perlakuan 2)
Pada kolom Tests of Between-Subjects
Effects F hitung = 5,500 dan probabilitas
0,012 yang lebih kecil dari α = 0,05,
menunjukkan bahwa ada pengaruh interval
waktu terhadap perbedaan rata-rata lebar
daun tanaman jagung (Zea mays L.).
3. Interaksi Antara Konsentrasi Fermentasi
Urine Manusia dengan Interval Waktu
Pada kolom Tests of Between-Subjects
Effects F hitung = 4,597 dan probabilitas
0,004 yang lebih kecil dari α = 0,05,
menunjukkan bahwa ada interaksi
konsentrasi fermentasi urine manusia
dengan interval waktu yang digunakan.
Tabel Hasil DMRT Pengaruh konsentrasi fermentasi urine
manusia terhadap lebar daun tanaman jagung (Zea
mays L.).
Pada tabel Homogeneous Subsets,
lebar daun tanaman jagung yang mempunyai
rata-rata sama dikelompok-kelompokkan
menjadi satu. Terlihat dari konsentrasi
fermentasi urine manusia dikelompokkan
menjadi empat subset. Dari analisis hasil
penelitian di atas menunjukkan bahwa :
a. Pengaruh konsentrasi fermentasi urine
manusia 0 liter air merupakan yang paling
buruk memberikan pengaruh terhadap
lebar daun tanaman jagung, dan
Duncan
Konsentrasi
Fermentasi
Urine Manusia
N Subset
1 2 3 4
0 liter air 9 3,2444
15% liter air 9
4,4222
30% liter air 9
4,5778
45% liter air 9
4,7111
Sig.
1,000 1,000 1,000 1,000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = ,014.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 9,000.
b. Alpha = 0,05.
Page 15
memberikan pengaruh berbeda dengan
konsentrasi fermentasi urine lainnya.
b. Pengaruh konsentrasi fermentasi urine
manusia 45% liter merupakan konsentrasi
terbaik memberikan pengaruh terhadap
lebar daun tanaman jagung
Tabel Hasil DMRT Pengaruh interval pemberian
terhadap lebar daun tanaman jagung (Zea
mays L.).
Pada tabel Homogeneous Subsets,
lebar daun tanaman jagung yang mempunyai
rata-rata sama dikelompok-kelompokkan
menjadi satu. Terlihat dari interval waktu
dikelompokkan menjadi dua subset. Dari
analisis hasil penelitian di atas menunjukkan
bahwa :
a. Interval waktu 1 hari dan 2 hari
memberikan pengaruh sama terhadap lebar
daun tanaman jagung, dan memberikan
pengaruh berbeda dengan interval waktu 2
hari terhadap lebar daun tanaman jagung.
b. Interval waktu 1 hari memberikan
pengaruh terbaik terhadap lebar daun
tanaman jagung.
Pada tabel Tests of Between-Subjects
Effects menyajikan analisis ragam untuk
menguji pengaruh konsentrasi fermentasi
urine manusia, Interval pemberian dan
ulangan yang digunakan terhadap berat
basah tanaman jagung berdasarkan
statistika F.
1. Konsentrasi Fermentasi Urine Manusia
Pada kolom Tests of Between-Subjects
Effects nilai F-hitung = 476,210 dan
probabilitas 0,000 yang lebih kecil dari α =
0,05, menunjukkan bahwa ada pengaruh
konsentrasi fermentasi urine manusia
terhadap perbedaan rata-rata berat basah
tanaman jagung (Zea mays L.).
2. Interval waktu
Pada kolom Tests of Between-Subjects
Effects F hitung = 74,888 dan probabilitas
0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05,
Lebar daun
Duncan
Interval
pemberian
N Subset
1 2
interval 3 hari 12 4,1500
interval 2 hari 12
4,2667
interval 1 hari 12
4,3000
Sig.
1,000 ,490
Means for groups in homogeneous subsets are
displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = ,014.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 12,000.
b. Alpha = 0,05.
Page 16
menunjukkan bahwa ada pengaruh interval
waktu terhadap perbedaan rata-rata berat
basah tanaman jagung (Zea mays L.).
3. Interaksi antara Jenis Pupuk dengan Varietas
Pada kolom Tests of Between-Subjects
Effects F hitung = 7,399 dan probabilitas
0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05,
menunjukkan bahwa ada interaksi
konsentrasi fermentasi urine manusia
dengan interval waktu yang digunakan.
Tabel Hasil DMRT Pengaruh konsentrasi fermentasi
urine manusia terhadap berat basah
tanaman jagung (Zea mays L.).
Pada tabel Homogeneous Subsets,
berat basah tanaman jagung yang
mempunyai rata-rata sama dikelompok-
kelompokkan menjadi satu. Terlihat dari
konsentrasi fermentasi urine manusia
dikelompokkan menjadi tiga subset. Dari
analisis hasil penelitian di atas menunjukkan
bahwa :
a. Pengaruh konsentrasi fermentasi urine
manusia 0 liter air merupakan yang paling
buruk memberikan pengaruh terhadap
berat basah tanaman jagung, dan
memberikan pengaruh berbeda dengan
konsentrasi fermentasi urine lainnya.
b. Pengaruh konsentrasi fermentasi urine
manusia 15% liter air dan 30% liter air
memberikan pengaruh sama terhadap berat
basah tanaman jagung, tetapi berbeda
pengaruhnya yang diberikan oleh
konsentrasi fermentasi urine 45% liter air.
c. Pengaruh konsentrasi fermentasi urine
manusia 45% liter merupakan konsentrasi
terbaik memberikan pengaruh terhadap
berat basah tanaman jagung.
Tabel Hasil DMRT Pengaruh interval pemberian
terhadap berat basah tanaman jagung (Zea
mays L.).
Berat basah
Duncan
Interval pemberian N Subset
1 2 3
interval 3 hari 12 75,5833
interval 2 hari 12
81,6667
interval 1 hari 12
88,4167
Sig.
1,000 1,000 1,000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 6,604.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 12,000.
b. Alpha = 0,05.
Pada tabel Homogeneous Subsets, berat
basah batang tanaman jagung yang
mempunyai rata-rata sama dikelompok-
kelompokkan menjadi satu. Terlihat dari
interval waktu dikelompokkan menjadi tiga
subset. Dari analisis hasil penelitian di atas
menunjukkan bahwa :
Berat basah
Duncan
Konsentrasi
Fermentasi Urine
Manusia
N Subset
1 2 3
0 liter air 9 55,2222
15% liter air 9
85,8889
30% liter air 9
87,5556
45% liter air 9
98,8889
Sig.
1,000 ,183 1,000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 6,604.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 9,000.
b. Alpha = 0,05.
Page 17
a. Interval waktu 3 hari memberikan
pengaruh paling buruk terhadap lebar daun
tanaman jagung, dan memberikan
pengaruh berbeda dengan interval waktu 1
hari terhadap berat basah tanaman jagung.
b. Interval waktu 1 hari memberikan
pengaruh terbaik terhadap berat basah
tanaman jagung
Pada tabel Tests of Between-Subjects
Effects menyajikan analisis ragam untuk
menguji pengaruh konsentrasi fermentasi
urine manusia, Interval pemberian dan
ulangan yang digunakan terhadap berat
kering tanaman jagung berdasarkan
statistika F.
1. Konsentrasi Fermentasi Urine Manusia
Pada kolom Tests of Between-Subjects
Effects nilai F-hitung = 96,603 dan
probabilitas 0,000 yang lebih kecil dari α =
0,05, menunjukkan bahwa ada pengaruh
konsentrasi fermentasi urine manusia
terhadap perbedaan rata-rata berat kering
tanaman jagung (Zea mays L.).
2. Interval waktu
Pada kolom Tests of Between-Subjects
Effects F hitung = 29,759 dan probabilitas
0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05,
menunjukkan bahwa ada pengaruh interval
waktu terhadap perbedaan rata-rata berat
kering tanaman jagung (Zea mays L.).
3. Interaksi antara Jenis Pupuk dengan
Varietas
Pada kolom Tests of Between-Subjects
Effects F hitung = 0,999 dan probabilitas
0,451 yang lebih kecil dari α = 0,05,
menunjukkan bahwa tidak ada interaksi
konsentrasi fermentasi urine manusia
dengan interval waktu yang digunakan.
Tabel Hasil DMRT Pengaruh konsentrasi
fermentasi urine manusia terhadap
berat kering tanaman jagung (Zea mays
L.)
Berat kering
Duncan
Konsentrasi Fermentasi
Urine Manusia
N Subset
1 2 3
0 liter air 9 25,2222
15% liter air 9 28,0000
30% liter air 9 35,0000
45% liter air 9 47,0000
Sig. ,059 1,000 1,000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 8,785.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 9,000.
b. Alpha = 0,05.
Page 18
Pada tabel Homogeneous Subsets,
berat kering tanaman jagung yang
mempunyai rata-rata sama dikelompok-
kelompokkan menjadi satu. Terlihat dari
konsentrasi fermentasi urine manusia
dikelompokkan menjadi tiga subset. Dari
analisis hasil penelitian di atas menunjukkan
bahwa :
a. Pengaruh konsentrasi fermentasi urine
manusia 0 liter air merupakan yang paling
buruk memberikan pengaruh terhadap
berat kering tanaman jagung, dan
memberikan pengaruh berbeda dengan
konsentrasi fermentasi urine lainnya.
b. Pengaruh konsentrasi fermentasi urine
manusia 0% liter air dan 15% liter air
memberikan pengaruh sama terhadap berat
kering tanaman jagung, tetapi berbeda
pengaruhnya yang diberikan oleh
konsentrasi fermentasi urine 45% liter air.
c. Pengaruh konsentrasi fermentasi urine
manusia 45% liter merupakan konsentrasi
terbaik memberikan pengaruh terhadap
berat kering tanaman jagung.
Tabel Hasil DMRT Pengaruh interval pemberian
terhadap berat kering tanaman jagung
(Zea mays L.).
Pada tabel Homogeneous Subsets,
berat kering batang tanaman jagung yang
mempunyai rata-rata sama dikelompok-
kelompokkan menjadi satu. Terlihat dari
interval waktu dikelompokkan menjadi tiga
subset. Dari analisis hasil penelitian di atas
menunjukkan bahwa :
a. Interval waktu 3 hari memberikan
pengaruh paling buruk terhadap berat
kering tanaman jagung, dan memberikan
pengaruh berbeda dengan interval waktu 1
hari terhadap berat kering tanaman jagung.
b. Interval waktu 1 hari memberikan
pengaruh terbaik terhadap berat kering
tanaman jagung
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan pada penelitian pengaruh
fermentasi urine manusia interval pemberian
terhadap pertumbuhan tanaman jagung (Zea
mays L.) adalah sebagai berikut:
Berat kering
Duncan
Interval pemberian N Subset
1 2 3
interval 3 hari 12 29,0833
interval 2 hari 12
33,9167
interval 1 hari 12
38,4167
Sig.
1,000 1,000 1,000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 8,785.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 12,000.
b. Alpha = 0,05.
Page 19
1. Berdasarkan ANAVA (analisis varian)
atau analisis sidik ragam perlakuan
konsentrasi fermentasi urine manusia
memberikan pengaruh nyata terhadap
semua parameter pertumbuhan tanaman
jagung (Zea mays L.). perlakuan
interval pemberian memberikan
pengaruh nyata terhadap parameter
pertumbuhan lebar daun, berat basah
dan berat kering tanaman jagung (Zea
mays L.). Dan interaksi dari kombinasi
perlakuan konsentasi fermentasi urine
manusia dan interval pemberian
memberikan pengaruh nyata terhadap
parameter pertumbuhan tinggi, lebar
daun, berat basah tanaman jagung (Zea
mays L.).
2. Berdasarkan Uji Berjarak Duncan
(DMRT) perlakuan konsentrasi
fermentasi urine manusia, konsentrasi
45% adalah perlakuan yang paling
optimal terhadap semua parameter
pertumbuhan tanaman jagung (Zea
mays L.). Berdasarkan Uji Berjarak
Duncan (DMRT) perlakuan interval
pemberian, interval 1 hari adalah
perlakuan yang paling optimal terhadap
semua parameter pertumbuhan tanaman
jagung (Zea mays L.).
3. Hasil penelitian fermentasi urine
manusia dan interval pemberian
terhadap pertumbuhan tanaman jagung
(Zea mays L.) berupa silabus, RPP dan
Petunjuk praktikum, berdasarkan hasil
validasi dari dosen ahli dan guru biologi
SMA dinyatakan layak untuk digunakan
sebagai alternative Sumber Belajar
Biologi dengan hasil validasi Buku
petunjuk praktikum 87% (sangat layak),
RPP 85% (layak), Silabus 82% (layak)
Saran
Saran yang diberikan berdasarkan hasil
penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa diharapkan kegiatan belajar
akan menjadi lebih menarik, dan
meningkatkan semangat dan hasil
belajar yang lebih tinggi, lebih aktif,
tidak monoton, dan sebagai alternatif
model pembelajaran agar siswa tertarik
dengan biologi melalui objek secara
langsung dan permasalahan
dilingkungan sebagai informasi kepada
masyarakat mengenai upaya tidak buang
air besar, dan buang air kecil
sembarangan.
2. Bagi guru dapat digunakan sebagai
alternatif sumber belajar biologi pokok
bahasan bioteknologi kelas XII dan
dapat member pengalaman kepada siswa
untuk berinteraksi dengan obyek biologi
secara langsung dengan memanfaatkan
dan mengolah lingkungan disekitarnya.
3. Bagi sekolah dapat digunakan sebagai
alternatif sumber belajar biologi pokok
bahasan bioteknologi kelas XII dan
sebagai alat untuk mengembangkan
kurikulum yang dipakai.
Page 20
4. Bagi masyarakat sebagai informasi
penting kepada masyarakat tentang
pemanfaatan limbah dalam upaya
pengurangan pencemaran lingkungan
akibat limbah dari manusia berupa urine
dan feses dengan cara mengolah limbah
tersebut menjadi pupuk organik cair
maupun padat.
5. Bagi lembaga UMJ sebaiknya
merealisasikan untuk meningkatkan
penelitian ilmiah yang ada di kampus
mengenai limbah urine yang mempunyai
manfaat sebagai bahan baku pembuatan
pupuk organik cair.
6. Bagi peneliti dapat dijadikan sebagai
tambahan ilmu di bidang pemanfaatan
limbah yaitu bioteknologi konvensional
dan meningkatkan mutu ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan
usaha pengurangan pencemaran dan
pengolahan limbah.
DAFTAR RUJUKAN
Aisyah, S. Sunarlim, N. Solfan, B. 2011.
Pengaruh PGPR(Plant Growth
Promoting Rhizobacteria) Sebagai
Pema Pengaruh Urine Sapi
Terfermentasi Dengan Dosis Dan
Interval Yang Berbeda Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Sawi
(Brassica juncea L.). Riau:
Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim.
Alfirdaus, S. T. 2009. Distribusi dan
Kepadatan Bekicot (Achatina fulica)
di Desa Curahlele Kecamatan
Balung Kabupaten Jember Sebagai
Sumber Belajar Biologi SMA Kelas X.
Skripsi tidak diterbitkan. Jember:
FKIP Universitas Muhammadiyah
Jember.
Amri, Sofan ; Jauhari, Ahmad ; dan Elisah,
Tatik. 2011. Implementasi
Pendidikan Karakter dalam
Pembelajaran. Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher.
Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta
Ekowati,L. 2013.Pengaruh Ekstrak Biji
Picung (Pangium edule Reinw)
Terhadap Mortalitas Walang Sangit
(Leptocorisa acuta).Skripsi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah, Jember.
Farikhayati. 2009. Pengembangan Buku
Petunjuk Praktikum Kimia untuk
SMP/MTs Kelas VII Berdasarkan
Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). (Online)
Foth, Henry D. 1988. Dasar – Dasar Ilmu
Tanah. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Hadisuwito. S. Membuat Pupuk Kompos
Cair. AgroMedia. Jakarta.
Hamzah, Mohmammad Nurdin. 2011.
Belajar Dengan Pendekatan Pailkem.
Jakarta: Bumi Aksara.
Hanafi, Mufaridah, F., Eurika, N.,
Nursyamsiyah, S., Wulandari, C.,
Mijianti, Y., Jatmikowati, T. 2014.
Pedoman Penulisan Skripsi. Jember:
Universitas Muhammadiyah Jember.
HTS. 2013. Modul Biologi. CV Hayati
Tumbuh Subur.
Page 21
Irianto, Agus. 2003. Statistik Konsep Dasar,
Aplikasi, dan Pengembangannya.
Jakarta : Prenada Media Group.
Jati .W, 2007. Aktif Biologi Pelajaran
Biologi untuk SMA/MA Kelas XII.
Jakarta: Ganeca Exact)
Kala, Dangtra. 1970. Usaha Pekarangan.
Nusa Tenggara: Indah Nusa
Kancono. 2010. Manajemen Laboratorium
IPA. Bengkulu: FKIP UNIB. (Online)
Kanisius. 1983. Dasar-Dasar Bercocok
Tanam. Yogyakarta.
Komarayanti, S. 2007. Hibah Pembelajaran
Berbasis Multimedia Mata Kuliah
Pendidikan Biologi dengan Berbagai
Model Pembelajaran. Jember: FKIP
MIPA UNMUH Jember.
Komarayanti, S. 2007. Penguatan Kegiatan
Praktikum (LAB) Implikasi dalam
Meningkatkan Proses Belajar
Mengajar. Jurusan Pendidikan MIPA.
Jember: Universitas Muhammadiyah
Jember.
Lingga, P. 1989. Petunjuk Penggunaan
Pupuk. Sumatra: Penebar Swadaya
Majid, Abdul.2011. Perencanaan
Pembelajaran Mengembangkan
Standar Kompetensi Guru.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Musfiqon, Muhammad. 2012.
Pengembangan Media dan Sumber
Pembelajaran. Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher.
Mujib, A 2005 s.d 2011. Perencanaan
pembelajaran mengembangkan
kompetensi guru. Bandung: PT
Remaja Rosadya Bandung.
Mulyasa, E. 2012. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Munthe, B. 2009. Desain Pembelajaran.
Yogyakarta : Pustaka Insan Madani
Muslimin, I. 2002. Pengembangan Perangkat
Pembelajaran. Jakarta :Departemen
Pendidikan Nasional.
Muslimin, I. 2011. Cooperatif Learning.
Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
Nikaatul, F. 2013. Pengaruh Fermentasi
Kluwak (Pangium Edule Reinw)
Terhadap Daya Tahan Simpan Ikan
Tongkol (Euthynnus Affinis). Skripsi
tidak diterbitkan. Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah, Jember.
Poedjiadi, A. 2010. Sains Teknologi
Masyarakat model Pembelajaran
Kontekstual Bermuatan Nilai.
Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Indonesia. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Prasetya W. S, Y. 2013. Pengaruh
pemberian PGPR (Plant Growth
Promoting rhizobacteria) Sebagai
Pemicu Hormon Pertumbuhan
Tanaman Jagung (Zea Mays
L).Skripsi tidak diterbitkan. Jember :
FKIP MIPA UNMUH Jember.
Pratiwi. D. A, dkk, 2005:141. Buku
Penuntun Biologi SMA Untuk Kelas
XI. Jakarta: PENERBIT
ERLANGGA.
Rohani. 1997. Media Intruksional Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta
Page 22
Rohman, Muhammad. 2012. Kurikulum
Berkarakter. Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher.
Rukmana. 2007. Bertanam Petsai Dan Sawi.
Jogjakarta: Kanisius
Rustaman, N.2003. Strategi
Belajar Mengajar Biologi.
Jakarta: Universitas
Pendidikan Indonesia.
Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan
Pembelajaran (Teknik dan Praktik
Pengembangan KTSP). Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Sardiman. A. M. 2006. Interaksi
Dan Motifasi Belajar
Mengajar. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Sudjana, N. dan Rivai, A. 2003. Tekhnologi
Pengajaran, Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses
Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Suhaemi, Zasmeli.2011.Diktat Metode
Penelitian dan Rancangan
Percobaan.Padang: Program Studi
Peternakan Fakultas Peternakan
Universitas Tamansiswa
Suriyanto, Ahmad. 2013.Pengaruh Jenis
Media Air dan Regenerasi Buatan
terhadap Pertumbuhan Planaria
(euplanariasp.) Sebagai Alternatif
Sumber Belajar Biologi SMA Kelas II
Pokok Bahasan hewan Sub Pokok
Bahasan platyhelminthes.
Jember :Skripsi tidak diterbitkan.
Syukur, NC Fatah. 2008. Teknologi
pendidikan. Jakarta.
Tim Gabungan Sains. 2007. Kamus Lengkap
Biologi. Jakarta: GBS.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu.
Konsep, strategi, dan
implementasinya dalam KTSP.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Trianto. 2009. Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif-Progresif :
Konsep, Landasan, dan
Implementasinya pada Kurikulum
Tingkat Stuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Wulandari. K. 2013.Pengaruh PGPR(Plant
Growth Promoting Rhizobacteria)
Sebagai Pemacu Hormon
Pertumbuhan Tomat (Solanum
licopersicum L.) Hibrida Varietas
Idola Sebagai Sumber Belajar
(Biologi SMA Kelas XII Semester I).
Jember: Universitas Muhammadiyah
Jember. (Skripsi tidak diterbitkan)