JENIS-JENIS PENELITIANdr. Theodorus, MMedSc
Staf Farmakologi FK. Unsri
JENIS-JENIS PENELITIANEksperimental1. Pure: biasanya dilaboratorium animal study Misal : Menilai efektifitas suatu obat pada hewan percobaan Menilai efektifitas pirasetam pada proses belajar pada tikus Mengevaluasi keamanan (dosis letal) efek suatu obat Menilai efek teratogenik ataupun karsinogenik suatu obat
JENIS-JENIS PENELITIAN2. Quassy: biasanya pada field research Misal:Menilai efektifitas suatu model/intervensi dengan model/intervensi lain di masyarakat Membandingkan model/penyuluhan dan model diskusi kelompok dalam menurunkan angka malaria Menilai efektifitas PMO (Pengawasan menelan obat) terhadap kepatuhan/kebersihan pengobatan tuberkulosis Menilai dampak asap dapur (Kayu) terhadap kejadian ISPA
JENIS-JENIS PENELITIAN3. Clinical trials: Merupakan gold standart untuk pemasaran obat
Sebelum ke human study ekstrapolasiAda 4 faseFase 1: dilakukan pada orang sehat kisaran dosisFase 2: dilakukan pada orang sakit secara sukarela (voluntari) yang merupakan indikasi obat yang telitiFase 3: dilakukan sesuai dengan menggunakan metodologi penelitian, menggunakan plasebo sebagai kontrolnya; serta harus double blind (buta ganda) launching obatFase 4: post marketing surveilance
JENIS-JENIS PENELITIANDimulai dengan membagi satu kelompok dengan obat yang diteliti dibandingkan dengan kelompok yang mendapat obat lain atau plaseboObat lain: harus drug of choice Misal: membandingkan efektifitas peflaksin dengan kloramfenikol pada penderita tifus abdominalisKe 2 obat yang dibandingkan, cara pemberiannya harus samaDrop out tidak boleh dari 20%
JENIS-JENIS PENELITIANBentuk study eksperimental:
1. Paralel : Pada kasus yang cukup; tidak selalu matching2. Cross-over (silang): Pada kasus yang jarang; matching3. Add on : penambahan satu jenis obat terhadap suatu protab pengobatan Misal: Pemberian levofloksasin pada penderita TB kategori 2
JENIS-JENIS PENELITIAN
KEUNTUNGANKERUGIAN1. Study yang tepat terutama untuk melihat hubungan sebab-akibat (asosiasi)1. Etika2. Dapat mengontrol bias ataupun confounder 2. Secara logistik sulit dilakukan 3. Kekuatannya pada randomisasi3. Mahal4. Multiple outcome dapat diteliti secara bersamaan 4. Untuk penelitian yang membutuhkan waktu yang lama hati-hati
JENIS-JENIS PENELITIANOBSERVASIONAL (Deskriptif)1. Case reportsHanya melaporkan 1 kasus yang jarang ditemukan (penyakit atau pajanan terhadap suatu obat)Untuk melihat hubungan sebab akibat awal, misal penggunaan dietilstilbestrol terhadap kejadian adenoma vaginaBersifat predictableStudy awal untuk study lanjutan
JENIS-JENIS PENELITIAN2. Case seriesSekumpulan kasus baik penyakit atau pajanan terhadap suatu obat pada satu periode waktu tertentuKhusus untuk obat study awal post marketing surveilance voluntary reporting systemHubungan sebab-akibat lebih jelas
JENIS-JENIS PENELITIAN3. Analyses secular trends (study ekologi)Dibutuhkan biasanya untuk pembuktian secara cepat vital statistik Mencari trend factor risiko dan outcome factor dari waktu ke waktu atau dari suatu daerah dengan daerah lainMisal: Membandingkan data penjualan kontrasepsi oral dan data kematian akibat tromboembolisme
JENIS-JENIS PENELITIAN4. Defined Daily DosePenggunaan obat dimasyarakat/1000 penduduk atau lebih bila dirumah sakit/ 10 bedBisa dipakai sebagai angka prevalensiUntuk cross-check angka kejadian penyakitPrediksi meningkatnya angka kejadian penyakit akibat penggunaan obat dimasa datang
JENIS-JENIS PENELITIAN5. Diagnostic test (Accuracy-kesesuaian)Menegakkan diagnosa kadang-kadang memerlukan lebih dari satu jenis pemeriksaan
Ada yang seri, Misal: TB anak, foto traks dilakukan setelah terbukti tes tuberkulin positif; dan ada yang paralel, Misal: penderita tifus abdominalis, pemeriksaan kultur dan sumsum tulang
Membandingkan suatu alat diagnosa alat lain (harus gold standart )
JENIS-JENIS PENELITIANSyarat: Minimal akurasinya sama dengan alat sebelumnya Lebih mudah/sederhana, bila perlu murah Tidak menimbulkan efek yang merugikan pada pasien
Sensitif: positif untuk mereka yang benar-benar sakit
Spesifik: negatif untuk mereka yang benar-benar sehat
Receiver Operating Characteristic Curve (cut-of point=titik potong
JENIS-JENIS PENELITIANDESKRIPTIF DAN ANALITIK1. Study cross-sectional (potong lintang)Prevalens: kasus baru dan kasus lamaInsidens: kasus baru atau kasus lama saja biasanya dalam bentuk survey point atau periode prevalence risk factor (exposure) dan outcome (disease) secara bersamaan deskriptif atau analitik Collecting data: hasil laboratorium, wawancara, kuesioner ataupun rekam medik
JENIS-JENIS PENELITIAN
KeuntunganKerugian1. . Beberapa outcome factor dapat dipelajari sekaligus1. tidak dapat mencari hubungan sebab akibat 2. Waktu singkat, biaya relatif murah2. tidak dapat menghitung angka insidens3. Sebagai study awal untuk cohort study3. . tidak dapat mengetahui yang mana yang lebih dulu (factor risiko atau outcome)
JENIS-JENIS PENELITIANANALITIK1. COHORT STUDYProspektif, longitudinal, follow upDimulai dengan kelompok dengan factor risiko (yang terpapar) dan tidak terpapar melihat out come yang akan timbul Bisa secara prospektif ataupun retrospektif
JENIS-JENIS PENELITIAN
KeuntunganKerugian1. Multiple outcome dapat dilihat secara bersamaan1. Kemungkinan bias data outcome2. Uncommon risk factors dapat dilihat 2. Mahal3. Angka insidens3. Waktu kadang-kadang sangat panjang manfaat tidak ada4. Bias seleksi minimal
JENIS-JENIS PENELITIAN2. Case-Control studyRetrospektifMedical record harus lengkapPenyakit yang jarang(rate atau weird disease)Dimulai dengan kelompok dengan penyakit tertentu dibandingkan dengan mereka yang tidak mempunyai penyakit mencari factor resiko
JENIS-JENIS PENELITIAN
KeuntunganKerugian1. Multiple risk factors dapat dipelajari bersamaan1. Kesulitan mencari kelompok kontrol. 2. Rare disease lebih mudah2. Kemungkinan bias risk factors. 3. Secara logistik lebih mudah dan cepat4. Murah