1.PLTA (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR)Air adalah sumber daya
alam yang merupakan energi primer potensial untuk Pusat Listrik
Tenaga Air (PLTA), dengan jumlah cukup besar di Indonesia. Potensi
tenaga air tersebut tersebar di seluruh Indonesia. Dengan
pemanfaatan air sebagai energi primer, terjadi penghematan
penggunaan bahan bakar minyak. Selain itu, PLTA juga memiliki
keuntungan bagi pengembangan pariwisata, perikanan dan
pertanian.Pada dasarnya, energi listrik yang dihasilkan dari air,
sangat tergantung pada volume aliran dan tingginya air yang
dijatuhkan. Sumber air potensial didapat dari hasil pembelokkan
arah arus air sungai di daerah pegunungan tinggi oleh sebuah
bendungan/waduk yang memotong arah aliran sungai dan mengubah arah
arus menuju PLTA. Dari cara membendung air, PLTA terbagi atas 2
jenis, yaitu: PLTA Run-Off River (Memotong Aliran Sungai) dan PLTA
Kolam Tando.Ilustrasi siklus perubahan wujud energi pada PLTA PLTA
tersebut memiliki kesamaan, yaitu membendung aliran air sungai dan
mengubah arahnya ke PLTA. Bedanya, pada PLTA Kolam Tando sebelum
aliran air sampai ke PLTA, debit air ditampung dalam suatu kolam
yang biasa disebut kolam tando. Sedangkan pada PLTA Run-Off River
tidak. Kolam Tando ini berguna menjadi sumber cadangan air, ketika
debit air sungai menurun akibat musim kemarau yang panjang. Memang
dari segi biaya pembangunan, PLTA Run-Off River akan menelan biaya
yang lebih rendah daripada PLTA Kolam Tando karena PLTA Kolam Tando
memerlukan waduk yang besar dan daerah genangan yang luas. Air yang
terbendung dalam waduk akan dialirkan melalui saluran/terowongan
tertutup/pipa pesat sampai ke turbin, dengan melalui katup pengaman
di Intake dan katup pengatur turbin sebelum turbin. Pada saluran
pipa pesat terdapat tabung peredam (surge tank), yang berfungsi
sebagai pengaman tekanan yang tiba-tiba naik, saat katup pengatur
ditutup.Air mengenai sudu-sudu turbin yang merubah energi potensial
air menjadi energi gerak/mekanik yang memutar roda turbin, yang
pada gilirannya generator akan merubah energi gerak/mekanik
tersebut menjadi energi listrik. Katup pengatur turbin akan
mengatur banyaknya air yang akan dialirkan ke sudu-sudu turbin
sesuai kebutuhan energi listrik yang akan dibangkitkan pada putaran
turbin yang tertentu. Putaran turbin yang terlalu cepat dapat
menimbulkan kerusakan pada turbin dan generator, dimana hal ini
dapat terjadi pada saat beban listrik tiba-tiba lepas/ hilang.
Untuk mengatasi putaran yang berlebihan maka katup pengatur turbin
harus segera ditutup. Katup pengatur turbin yang tiba-tiba menutup
akan mengakibatkan terjadinya goncangan tekanan arus balik air ke
pipa pesat, dimana goncangan ini diredam dalam tabung peredam.
2.PLTU (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP)Uap yang terjadi dari
hasil pemanasan boiler/ketel uap pada Pusat Listrik Tenaga Uap
(PLTU) digunakan untuk memutar turbin yang kemudian oleh generator
diubah menjadi energi listrik. Energi primer yang digunakan oleh
PLTU adalah bahan bakar yang dapat berwujud padat, cair maupun gas.
Batubara adalah wujud padat bahan bakar dan minyak merupakan wujud
cairnya. Terkadang dalam satu PLTU dapat digunakan beberapa macam
bahan bakar. PLTU menggunakan siklus uap dan air dalam
pembangkitannya. Mula-mula air dipompakan ke dalam pipa air yang
mengelilingi ruang bakar ketel. Lalu bahan bakar dan udara yang
sudah tercampur disemprotkan ke dalam ruang bakar dan dinyalakan,
sehingga terjadi pembakaran yang mengubah bahan bakar menjadi
energi panas/ kalor. Udara untuk pembakaran yang dihasilkan kipas
tekan/force draf fan akan dipanasi dahulu oleh pemanas
udara/heater. Setelah itu, energi panas akan dialirkan ke dalam air
di pipa melalui proses radiasi, konduksi dan konveksi, sehingga air
berubah menjadi uap bertekanan tinggi. Drum ketel akan berisi air
di bagian bawah dan uap di bagian atasnya. Gas sisa setelah
dialirkan ke air masih memiliki cukup banyak energi panas, tidak
dibuang begitu saja melalui cerobong, tetapi akan digunakan kembali
untuk memanasi Pemanas Lanjut ( Super Heater), Pemanas Ulang
(Reheater), Economizer dan Pemanas Udara.Dari drum ketel, uap akan
dialirkan menuju turbin uap. Pada PLTU besar (di atas 150 MW),
turbin yang digunakan ada 3 jenis yaitu turbin tekanan tinggi,
menengah dan rendah. Sebelum ke turbin uap tekanan tinggi, uap dari
ketel akan dialirkan menuju Pemanas Lanjut, hingga uap akan
mengalami kenaikan suhu dan menjadi kering.Setelah keluar dari
turbin tekanan tinggi, uap akan masuk ke dalam Pemanas Ulang yang
akan menaikkan suhu uap sekali lagi dengan proses yang sama seperti
di Pemanas Lanjut. Selanjutnya uap baru akan dialirkan ke dalam
turbin tekanan menengah dan langsung dialirkan kembali ke turbin
tekanan rendah.Ilustrasi siklus energi pada PLTU Energi gerak yang
dihasilkan turbin tekanan tinggi, menengah dan rendah inilah yang
akan diubah wujudnya dalam generator menjadi energi listrik.Dari
turbin tekanan rendah uap dialirkan ke kondensor untuk diembunkan
menjadi air kembali. Pada kondensor diperlukan air pendingin dalam
jumlah besar. Inilah yang menyebabkan banyak PLTU dibangun di
daerah pantai atau sungai. Jika jumlah air pendingin tidak
mencukupi, maka dapat digunakan cooling tower yang mempunyai siklus
tertutup. Air dari kondensor dipompa ke tangki air/deareator untuk
mendapat tambahan air akibat kebocoran dan juga diolah agar
memenuhi mutu air ketel berkandungan NaCl, Cl,O2 dan derajat
keasaman (pH). Setelah itu, air akan melalui Economizer untuk
kembali dipanaskan dari energi gas sisa dan dipompakan kembali ke
dalam ketel.3.PLTG (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS)Gas yang
dihasilkan dalam ruang bakar pada pusat listrik tenaga gas (PLTG)
akan menggerakkan turbin dan kemudian generator, yang akan
mengubahnya menjadi energi listrik. Sama halnya dengan PLTU, bahan
bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM) maupun gas (gas alam).
Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan
prosesnya.Prinsip kerja PLTG adalah sebagai berikut, mulamula udara
dimasukkan dalam kompresor dengan melalui air filter/penyaring
udara agar partikel debu tidak ikut masuk dalam kompresor tersebut.
Pada kompresor tekanan udara dinaikkan lalu dialirkan ke ruang
bakar untuk dibakar bersama bahan bakar. Ilustrasi siklus perubahan
wujud energi pada PLTG
Di sini, penggunaan bahan bakar menentukan apakah bisa langsung
dibakar dengan udara atau tidak. Jika menggunakan BBG, gas bisa
langsung dicampur dengan udara untuk dibakar. Tapi jika menggunakan
BBM, harus dilakukan proses pengabutan dahulu pada burner baru
dicampur udara dan dibakar. Pembakaran bahan bakar dan udara ini
akan menghasilkan gas bersuhu dan bertekanan tinggi yang berenergi
(enthalpy). Gas ini lalu disemprotkan ke turbin, hingga enthalpy
gas diubah oleh turbin menjadi energi gerak yang memutar generator
untuk menghasilkan listrik. Setelah melalui turbin sisa gas panas
tersebut dibuang melalui cerobong/stack. Karena gas yang
disemprotkan ke turbin bersuhu tinggi, maka pada saat yang sama
dilakukan pendinginan turbin dengan udara pendingin dari lubang
pada turbin. Untuk mencegah korosi turbin akibat gas bersuhu tinggi
ini, maka bahan bakar yang digunakan tidak boleh mengandung logam
Potasium, Vanadium dan Sodium.
4.PLTP (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI)Panas Bumi Panas
bumi merupakan sumber tenaga listrik untuk pembangkit Pusat Listrik
Tenaga Panas (PLTP). Sesungguhnya, prinsip kerja PLTP sama saja
dengan PLTU. Hanya saja uap yang digunakan adalah uap panas bumi
yang berasal langsung dari perut bumi. Karena itu, PLTP biasanya
dibangun di daerah pegunungan dekat gunung berapi. Biaya
operasional PLTP juga lebih murah daripada PLTU, karena tidak perlu
membeli bahan bakar, namun memerlukan biaya investasi yang besar
terutama untuk biaya eksplorasi dan pengeboran perut bumi.
Ilustrasi siklus perubahan energi pada PLTP
Uap panas bumi didapatkan dari suatu kantong uap di perut bumi.
Tepatnya di atas lapisan batuan yang keras di atas magma dan
mendapat air dari lapisan humus di bawah hutan penahan air hujan.
Pengeboran dilakukan di atas permukaan bumi menuju kantong uap
tersebut, hingga uap dalam kantong akan menyembur keluar. Semburan
uap dialirkan ke turbin uap penggerak generator. Setelah
menggerakkan turbin, uap akan diembunkan dalam kondensor menjadi
air dan disuntikkan kembali ke dalam perut bumi menuju kantong uap.
Jumlah kandungan uap dalam kantong uap ini terbatas, karenanya daya
PLTP yang sudah maupun yang akan dibangun harus disesuaikan dengan
perkiraan jumlah kandungan tersebut. Melihat siklus dari PLTP ini
maka PLTP termasuk pada pusat pembangkit yang menggunakan energi
terbarukan.
5.PLTD (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL)Diesel Pusat Listrik
Tenaga Diesel (PLTD) berbahan bakar BBM (solar), biasanya digunakan
untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama
untuk daerah baru yang terpencil atau untuk listrik pedesaan. Di
dalam perkembangannya PLTD dapat juga menggunakan bahan bakar gas
(BBG).Mesin diesel ini menggunakan ruang bakar dimana ledakan pada
ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian pada
poros engkol dirubah menjadi energi putar.Ilustrasi siklus
perubahan energi pada PLTP
Energi putar ini digunakan untuk memutar generator yang
merubahnya menjadi energi listrik. Untuk meningkatkan efisiensi
udara yang dicampur dengan bahan bakar dinaikkan tekanan dan
temperaturnya dahulu pada turbo charger. turbo charger ini
digerakkan oleh gas buang hasil pembakaran dari ruang bakar. Mesin
diesel terdiri dari 2 macam mesin, yaitu mesin diesel 2 langkah dan
4 langkah. Perbedaannya terletak pada langkah penghasil tenaga
dalam putaran toraknya. Pada mesin 2 langkah, tenaga akan
dihasilkan pada tiap 2 langkah atau 1 kali putaran. Sedang pada
mesin 4 langkah, tenaga akan dihasilkan pada tiap 4 langkah atau 2
putaran. Seharusnya mesin 2 langkah dapat menghasilkan daya 2 kali
lebih besar dari mesin 4 langkah, namun karena proses pembilasan
ruang bakar silindernya tidak sesempurna mesin 4 langkah, tenaga
yang dihasilkan hanya sampai 1,8 kalinya saja. Ilustrasi siklus
perubahan energi pada PLTD :Selain kedua jenis mesin di atas, mesin
diesel yang digunakan di PLTD ada yang berputaran tinggi (high
speed) dengan bentuk yang lebih kompak atau berputaran rendah (low
speed) dengan bentuk yang lebih besar. 6.PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
GELOMBANG LAUTSebagian besar energi yang digunakan rakyat Indonesia
saat ini berasal dari bahan bakar fosil yaitu minyak bumi, gas dan
batu bara. Dengan adanya kebijakan pemerintah untuk melakukan
penghematan energi, maka perlu dilakukan pencarian sumber energi
yang ramah lingkungan dan terbarukan.Lebih dari 70% bagian
permukaan bumi adalah lautan, sedangkan Indonesia sendiri merupakan
negara kepulauan yang mempunyai potensi sumber energi alternatif
yang melimpah, yaitu energi yang terbarukan dan tak terbarukan.
Sumber energi yang terbarukan dari laut adalah energi gelombang,
pasang surut, energi yang timbul akibat perbedaan suhu antara
permukaan air dan dasar laut (OTEC), serta energi arus laut.
Ilustrasi siklus perubahan energi pada PLTGL
Energi ini dapat dikonversi ke listrik lewat 2 kategori yaitu
off-shore (lepas pantai) and on-shore (pantai). Kategori lepas
pantai (off-shore) dirancang pada kedalaman sekitar 40 meter dengan
menggunakan mekanisme kumparan seperti Salter Duck yang diciptakan
Stephen Salter (Scotish) yang memanfaatkan pergerakan gelombang
untuk memompa energi. Sistem ini memanfaatkan gerakan relatif
antara bagian/pembungkus luar (external hull) dan bandul didalamnya
(internal pendulum) untuk diubah menjadi listrik. Peralatan yang
digunakan yaitu pipa penyambung ke pengapung di permukaan yang
mengikuti gerakan gelombang.Naik turunnya pengapung berpengaruh
pada pipa penghubung selanjutnya menggerakan rotasi turbin bawah
laut. Di Amerika Serikat, telah ada perusahan yang mengembangkan
untaian buoy pelampung plastik yang mendukung penghasil listrik
ini. Setiap Buoy pelampung bisa menghasilkan 20 kW listrik dan saat
ini telah dikembangkan untuk mengisi ulang energi (recharge) bagi
robot selam angkatan laut AS dan digunakan bagi komunitas
kecil.Cara lain untuk menangkap energi gelombang lepas pantai
adalah dengan membangun tempat khusus seperti sistem tabung
Matsuda, metodenya adalah memanfaatkan gerak gelombang yang masuk
di dalam ruang bawah dalam pelampung dan sehingga timbul gerakan
perpindahan udara ke bagian atas pelampung. Gerakan perpindahan
udara ini menggerakkan turbin. Pusat Teknologi Kelautan Jepang
telah mengembangkan prototype jenis ini yang disebut Mighty Whale
berupa peralatan penangkap gelombang yang di tempatkan di dasar
laut (anchored) dan dikontol dari pantai untuk kebutuhan listrik di
pulau-pulau kecil.
Keuntungan pemanfaatan energi gelombang ini adalah: Energi ini
bebas, tidak perlu bahan bakar, tidak ada limbah/polusi Sumber
energi yang dapat diperbaharui Dapat menghasilkan banyak energi
Biaya tidak mahalSedangkan kelemahannya adalah: Sangat tergantung
dengan karakteristik gelombang, kadang-kadang bisa menghasilkan
energi yang besar, kadang-kadang tidak ada. Perlu satu lokasi yang
tepat dimana gelombangnya konsisten besar. Alatnya harus kokoh
sehingga tahan terhadap kondisi cuaca yang jelek.7.PLTN (Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir)Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas yang
dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit
listrik. PLTN termasuk dalam pembangkit daya base load, yang dapat
bekerja dengan baik ketika daya keluarannya konstan (meskipun
boiling water reactor dapat turun hingga setengah dayanya ketika
malam hari). Daya yang dibangkitkan per unit pembangkit berkisar
dari 40 MWe hingga 1000 MWe.
PLTN (Pembangkit Tenaga Nuklir)
Keuntungan Dan KekuranganKeuntungan PLTN dibandingkan dengan
pembangkit daya utama lainnya adalah:1. Tidak menghasilkan emisi
gas rumah kaca (selama operasi normal) - gas rumah kaca hanya
dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya
sedikit menghasilkan gas).2. Sedikit menghasilkan limbah padat
(selama operasi normal).3. Biaya bahan bakar rendah - hanya sedikit
bahan bakar yang diperlukan.4. Ketersedian bahan bakar yang
melimpah - sekali lagi, karena sangat sedikit bahan bakar yang
diperlukan.5. Baterai nuklirBerikut ini berberapa hal yang menjadi
kekurangan PLTN:1. Risiko kecelakaan nuklir - kecelakaan nuklir
terbesar adalah kecelakaan Chernobyl (yang tidak mempunyai
containment building).2. Limbah nuklir - limbah radioaktif tingkat
tinggi yang dihasilkan dapat bertahan hingga ribuan tahun.
8.PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH Ilustrasi PLTSa
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Gedebage adalah sebuah
fasilitas pembangkitan listrik berkapasitas 7 MW yang menggunakan
sampah sebagai bahan bakarnya. PLTSa Gedebage dibangun di Bandung
Timur untuk mengatasi masalah sampah di kota Bandung Raya. PLTSa
ini akan dibangun oleh PT Bandung Raya Indah Lestari (BRIL) diatas
lahan seluas 10 hektar , 3 hektar akan digunakan untuk fasilitas
Pembangkita listrik , sedangkan 7 hektar akan digunakan sebagai
sabuk hijau mengelilingi fasilitas pembangkit.Penggambaran
SistemSampah yang datang akan diturunkan kadar airnya dengan jalan
ditiriskan dalam bunker selama 5 hari. Setelah kadar air berkurang
tinggal 45%, sampah akan dimasukan ke dalam tungku pembakaran,
kemudian dibakar pada suhu 850'C-900'C , pembakaran yang
menghasilkan panas ini akan memanaskan boiler dan mengubah air
didalam boiler menjadi uap. Uap yang tercipta akan disalurkan ke
turbin uap sehingga turbin akan berputar.Karena turbin dihubungkan
dengan generator maka ketika turbin berputar generator juga akan
berputar. Generator yang berputar akan mengahsilkan tenaga listrik
yang kan disalurkan ke jaringan listrik milik PLN.
Pengolahan limbahLimbah padatSisa pembakaran abu dan debu
terbang sebesar 20% dari berat semula akan diuji kandungannya
apakah mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) atau tidak, di
laboratorium. Jika tidak mengandung B3, dapat dijadikan sebagai
bahan baku bangunan seperti batako. Namun jika mengandung B3, akan
diproses dengan teknologi tertentu sesuai ketentuan yang berlaku.
Untuk menampung abu ini, di lokasi PLTSa akan dibuat penampungan
abu dengan kapasitas 1.400 M3, yang mampu menampung abu selama 14
hari beroperasi.
Limbah gasSisa gas buang akan diproses melalui pengolahan yang
terdiri dari : Gas buang hasil pembakaran akan dilakukan pada
squenching chamber. Dari sini gas buang disemprot dengan air untuk
menurunkan temperatur gas dengan cepat guna mencegah dioxin
terbentuk kembali dan menangkap zat pencemar udara yang larut dalam
air seperti NOx, Sox, HCL, abu, debu, dan partikulat. Kemudian gas
yang akan dilakukan pada reaktor akan ditambahkan CaO sebanyak 12
kg/ton sampah. Tujuannya menghilangkan gas-gas asam, Sox< HCL,
H2S, VOC, HAP, debu dan partikulat. Pada saat gas keluar dari
reaktor, pada gas akan disemburkan karbon aktif sebanyak 1 kg/ton
sampah, bertujuan menyerap uap merkuri, dioksin, CO. Kemudian gas
akan dialirkan ke Bag Filler dengan tujuan menyaring partikel PM10
dan PM 2,5. Terakhir, gas buang akan dilepaskan ke udara melalui
cerobong dengan ketinggian sekitar 70 meter.Limbah cairPada
kegiatan penirisan sampah akan menghasilkan lindi dan bau. Lindi
akan ditampung kemudian diolah sampai pada tingkat tertentu.
Kemudian akan disalurkan ke Bojongsoang untuk diolah lebih lanjut.
Rencana pembuangan hasil olahan lindi ke pengolahan air kotor
Bojongsoang sesuai perjanjian kerja sama antara PT BRIL dengan PDAM
Kota Bandung. Intinya, PDAM akan membangun saluran air buangan dari
PLTSa dan membangun fasilitas pengolahan limbah PLTSa, sedangkan PT
BRIL akan membayar jasa pengolahan ke PDAM. Sedangkan bau yang
ditimbulkan berada dalam bunker bertekanan negatif sehingga tidak
akan keluar tetapi tersedot dalam tungku pembakaran sehingga tidak
menimbulkan bau sampah di luar bangunan.ManfaatDiperkirakan dari
500 - 700 ton sampah atau 2.000 -3.000 m3 sampah per hari akan
menghasilkan listrik dengan kekuatan 7 Megawatt. Sampah sebesar itu
sama dengan sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti sekarang. Dari
pembakaran itu, selain menghasilkan energi listrik, juga
memperkecil volume sampah kiriman. Jika telah dibakar dengan
temperatur tinggi , sisa pembakaran akan menjadi abu dan arang dan
volumenya 5% dari jumlah sampah sebelumnya. Abu sisa pembakaran pun
bisa dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan batu bata.
9.PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGINAngin adalah salah satu bentuk
energi yang tersedia di alam, Pembangkit Listrik Tenaga Angin
mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan
menggunakan turbin angin atau kincir angin. Cara kerjanya cukup
sederhana, energi angin yang memutar turbin angin, diteruskan untuk
memutar rotor pada generator dibagian belakang turbin angin,
sehingga akan menghasilkan energi listrik. Energi Listrik ini
biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.
Secara sederhana sketsa kincir angin adalah sebagai berikut :
Sketsa Kincir Angin
Indonesia, negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya adalah lautan
dan mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu 80.791,42 Km
merupakan wilayah potensial untuk pengembangan pembanglit listrik
tenaga angin, namun sayang potensi ini nampaknya belum dilirik oleh
pemerintah. Sungguh ironis, disaat Indonesia menjadi tuan rumah
konfrensi dunia mengenai pemanasan global di Nusa Dua, Bali pada
akhir tahun 2007, pemerintah justru akan membangun pembangkit
listrik berbahan bakar batubara yang merupakan penyebab nomor 1
pemanasan global.Pemanfaatan energi angin merupakan pemanfaatan
energi terbarukan yang paling berkembang saat ini. Berdasarkan data
dari WWEA (World Wind Energy Association), sampai dengan tahun 2007
perkiraan energi listrik yang dihasilkan oleh turbin angin mencapai
93.85 GigaWatts, menghasilkan lebih dari 1% dari total kelistrikan
secara global. Amerika, Spanyol dan China merupakan negara terdepan
dalam pemanfaatan energi angin. Diharapkan pada tahun 2010 total
kapasitas pembangkit listrik tenaga angin secara glogal mencapai
GigaWatt.Di tengah potensi angin melimpah di kawasan pesisir
Indonesia, total kapasitas terpasang dalam sistem konversi energi
angin saat ini kurang dari 800 kilowatt. Di seluruh Indonesia, lima
unit kincir angin pembangkit berkapasitas masing-masing 80 kilowatt
(kW) sudah dibangun.Ada ribuan turbin angin yang beroperasi, dengan
kapasitas total 58.982 MW yang 69% berada di Eropa (2005). Dia
merupakan cara alternatif penghasilan listrik yang paling tumbuh
cepat dan menyediakan tambahan yang berharga bagi stasiun tenaga
berskala besar yang berbeban besar. Penghasilan kapasitas listrik
diproduksi-angin berlipat empat antara 1999 dan 2005. 90% dari
instalasi tenaga angin berada di AS dan Eropa. Pada 2010, Asosiasi
Tenaga Angin Dunia mengharapkan 120.000 MW akan terpasang di
dunia.Jerman, Spanyol, Amerika Serikat, India dan Denmark telah
membuat invesatasi terbesar dalam penghasilan listrik dari angin.
Denmark terkenal dalam pemroduksian dan penggunaan turbin angin,
dengan sebuah komitmen yang dibuat pada 1970-an untuk menghasilkan
setengah dari tenaga negara tersebut dengan angin. Denmark
menghasil lebih dari 20% listriknya dengan turbin angin, persentase
terbesar dan ke-lima terbesar dari penghasilan tenaga angin.
Denmark dan Jerman merupakan eksportir terbesar dari turbin
besar.Penggunaan tenaga angin hanya 1% dari total produksi listrik
dunia (2005). Jerman merupakan produsen terbesar tenaga angin
dengan 32% dari total kapasitas dunia pada 2005; targetnya pada
2010, energi terbarui akan memenuhi 12,5% kebutuhan listrik Jerman.
Jerman memiliki 16.000 turbin angin, kebanyakan terletak di utara
negara tersebut - termasuk tiga terbesar dunia, dibuat oleh
perusahaan Enercon (4,5 MW), Multibrid (5 MW) dan Repower (5 MW).
Provinsi Schleswig-Holstein Jerman menghasilkan 25% listriknya dari
turbin angin.
10.PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)Energi Matahari telah
diketahui dapat dirubah menjadi energi listrik dengan berbagai
cara. Salah satunya dengan menggunakan Solar Cell (Sel
Surya/Matahari) dengan teknologi Photovoltaic. Pembangkit listrik
tenaga surya jenis Solar Cell menggunakan konsep sederhana,yaitu
mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari
merupakan salah satu bentuk energi dari sumber daya alam. Sumber
daya alam matahari ini sudah banyak digunakan untuk memasok daya
listrik di satelit komunikasi melalui sel surya. Sel surya ini
dapat menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang tidak terbatas
langsung diambil dari cahaya matahari, tanpa ada bagian yang
berputar dan tidak memerlukan bahan bakar. Sehingga sistem sel
surya sering dikatakan bersih dan ramah lingkungan.Teknologi
lainnya adalah Solar Thermal Energy (STE) yang merupakan teknologi
mengumpulkan energi matahari sebagai energi panas dengan
menggunakan pantulan cermin sesuai area yang dibutuhkan yang
dipusatkan atau ditujukan kepada suatu titik penangkap panas
matahari yang telah difokuskan cermin tersebut. Telah terdapat
beberapa pembangkit listrik tenaga matahari/surya (PLTM/PLTS) atau
Solar System (Solar Thermal System) yang dibangun.Solar Thermal
System lebih cocok untuk daerah panas dan gersang. Kelemahan Solar
System Konvensional adalah berkurangnya tenaga listrik ketika malam
hari ataupun ketika cuaca mendung. Untuk mengatasi hal ini, Solar
Reverse telah membangun sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Matahari
(PLTM) atau kadang disebut Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
di California. Bedanya adalah cairan pemanas sebagai penggerak
turbin digunakan bukan air biasa, tetapi menggunakan cairan garam
(MOLTEN SALT).Cairan Molten Salt dapat mencapai suhu 1000 derajat
Fahrenheit (537 derajat Celcius) ketika mengalir turun dari tower
pemanas dan setelah digunakan oleh turbin, suhu molten salt masih
berkisar 500 derajat Fahrenheit (260 derajat Celcius) yang menuju
ke tower untuk digunakan atau dipanaskan kembali.
Skema Solar Thermal SystemTeknologi baru ini agak berbeda dengan
sistem tenaga matahari konvensional. Pada teknologi Molten Salt,
cairan tersebut juga disimpan pada tabung Thermal Storage System
yang akan dilepas lagi ketika dibutuhkan pada malam hari atau
ketika cuaca mendung. Hal ini diharapkan sesuai kapasitas dapat
memberikan listrik selama 24 jam penuh. PLTM/PLTS ini menggunakan
banyak cermin disekeliling tower pemanas untuk memantulkan cahaya
panas matahari ke titik pusat tower yang berisi aliran cairan
Molten Salt. Molten salt yang digunakan dan disimpan diharapkan
dapat memberikan efisiensi kerja dan hasil akhirnya adalah
tersedianya listrik selama 24 jam penuh kepada pemakai.PLTM/PLTS
ini merupakan pembangkit yang paling efektif untuk di bangun di
Indonesia, melihat iklim dan cuaca di Indonesia yang Tropis. Selain
itu pembangkit ini juga merupakan pembangkit yang sangat ramah
lingkungan, karena tidak ada limbah maupun emisi gas buang yang
dapat merusak lingkungan. Sudah merupakan keharusan global bagi
pemerintah Indonesia khususnya dan negara-negara di dunia pada
umumnya untuk beralih membangun pembangkit-pembangkit alternatif
yang ramah lingkungan, mengingat kondisi sumber energi minyak, gas,
batu-bara yang makin lama kian menipis dan kondisi alam yang sering
tidak bersahabat.19