TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016 | B 021 Jelajah Tempat Berkarakter bagi Model Revitalisasi Pasar Petisah Medan Dwi Lindarto H., Firman Eddy Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Abstrak Perkembangan pembangunan kawasan niaga di pusat kota selayaknya menampilkan tatanan yang mendukung urban economics. Dalam kenyataannya Pasar Petisah Medan mengindikasikan penu- runan vitalitas kawasan berupa kekacauan pemanfaatan ruang dan kehampaan aktifitas (activity flight) di malam hari yang memerlukan revitalisasi. Jelajah ini bertujuan sebagai upaya revitalisasi degradasi wilayah urban dengan mengungkap potensi tempat berkarakter sesuai ciri sense of place (Lynch, 1981) dengan batasan lokasi square and street (Krier,1975) serta kemungkinan potensi linkage visual (Zahnd, 1999). Dengan pendekatan metode kualitatif dilakukan observasi, interview dan analisis skoring likert terhadap tempat berkarakter serta kemungkinan linkage kawasan. Hasil analisis menunjukkan pathway (street market jalan Nibung Baru), nodes (simpang Gatot Subroto), district (area parkir jalan Nibung Baru) dan landmark (Pasar Petisah) sebagai square berpotensi dipadukan dengan kegiatan street sebagai suatu linkage visual. Hasil kajian ini bermanfaat sebagai data awal bagi penyusunan konsep revitalisasi guna meningkatkan urban economics Pasar Petisah Medan. Kata-kunci : genius loci, pasar petisah medan, revitalisasi Pengantar Salah satu tolok ukur hasil pembangunan kota adalah perkembangan kawasan niaga dalam kecenderungan aglomerasi niaga. Dalam kenya- taannya tidak semua kawasan niaga perkotaan ini mampu menampilkan perwajahan urban economics yang menarik bahkan mengindika- sikan penurunan vitalitas kawasan yang ditandai dengan kekacauan penggunaan ruang luar untuk kegiatan perdagangan. Vitalitas menunjuk kepada kondisi keefektifan suatu tempat dalam fungsinya sebagai utilitas pendukung kegiatan masyarakat kota (Lynch, 1981). Kondisi deg- radasi vitalitas dan ketidak efektifan kawasan niaga terjadi juga di Pasar Petisah Medan yang menunjukkan suasana sprawl pemanfaatan ru- ang luar kawasan. Di malam hari Pasar Petisah menjadi kawasan kota mati yang ditinggalkan oleh penghuni (residential flight) dan keham- paan aktifitas (activity flight). Kawasan ini ter- kesan teralienasi padahal kawasan ini berada pada posisi strategis di tengah kota dan diling- kupi oleh pusat kegiatan niaga lainnya yang cukup ramai. Dewasa ini salah satu inovasi model pening- katan vitalitas kawasan dalam tindak revitalisasi adalah retrofitting suburban (Dunham, 2009). Retrofitting adalah pendekatan revitalisasi yang berbasis sustainable development. Model ini me- manfaatkan potensi lingkungan (sejarah, makna, keunikan lokasi dan citra tempat) dengan pene- kanan terhadap penggalian potensi kearifan lokal yang oleh Norberg-Schulz (1991) disebut sebagai genius loci atau esensi/jiwa tempat untuk nantinya diangkat sebagai urban catalyst daya tarik kawasan. Mencermati permasalahan degradasi vitalitas pemanfaatan ruang kota di pasar Petisah maka diperlukan suatu peren- canaan pembangunan strategis yang jika di- sandarkan pada model revitalisasi retrofitting sub-urban tersebut diperlukan adanya kajian de- ngan tujuan bagaimana mengungkap potensi
6
Embed
Jelajah Tempat Berkarakter bagi Model Revitalisasi Pasar ... · Jelajah Tempat Berkarakter bagi Model Revitalisasi Pasar Petisah Medan Dwi Lindarto H., Firman Eddy Departemen Arsitektur,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TEMU ILMIAH IPLBI 2016
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016 | B 021
Jelajah Tempat Berkarakter bagi Model Revitalisasi Pasar Petisah Medan Dwi Lindarto H., Firman Eddy
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Abstrak
Perkembangan pembangunan kawasan niaga di pusat kota selayaknya menampilkan tatanan yang
mendukung urban economics. Dalam kenyataannya Pasar Petisah Medan mengindikasikan penu-
runan vitalitas kawasan berupa kekacauan pemanfaatan ruang dan kehampaan aktifitas (activity
flight) di malam hari yang memerlukan revitalisasi. Jelajah ini bertujuan sebagai upaya revitalisasi
degradasi wilayah urban dengan mengungkap potensi tempat berkarakter sesuai ciri sense of place
(Lynch, 1981) dengan batasan lokasi square and street (Krier,1975) serta kemungkinan potensi
linkage visual (Zahnd, 1999). Dengan pendekatan metode kualitatif dilakukan observasi, interview
dan analisis skoring likert terhadap tempat berkarakter serta kemungkinan linkage kawasan. Hasil
analisis menunjukkan pathway (street market jalan Nibung Baru), nodes (simpang Gatot Subroto),
district (area parkir jalan Nibung Baru) dan landmark (Pasar Petisah) sebagai square berpotensi
dipadukan dengan kegiatan street sebagai suatu linkage visual. Hasil kajian ini bermanfaat sebagai
data awal bagi penyusunan konsep revitalisasi guna meningkatkan urban economics Pasar Petisah
Medan.
Kata-kunci : genius loci, pasar petisah medan, revitalisasi
Pengantar
Salah satu tolok ukur hasil pembangunan kota
adalah perkembangan kawasan niaga dalam
kecenderungan aglomerasi niaga. Dalam kenya-
taannya tidak semua kawasan niaga perkotaan
ini mampu menampilkan perwajahan urban
economics yang menarik bahkan mengindika-
sikan penurunan vitalitas kawasan yang ditandai
dengan kekacauan penggunaan ruang luar
untuk kegiatan perdagangan. Vitalitas menunjuk
kepada kondisi keefektifan suatu tempat dalam
fungsinya sebagai utilitas pendukung kegiatan
masyarakat kota (Lynch, 1981). Kondisi deg-
radasi vitalitas dan ketidak efektifan kawasan
niaga terjadi juga di Pasar Petisah Medan yang
menunjukkan suasana sprawl pemanfaatan ru-
ang luar kawasan. Di malam hari Pasar Petisah
menjadi kawasan kota mati yang ditinggalkan
oleh penghuni (residential flight) dan keham-
paan aktifitas (activity flight). Kawasan ini ter-
kesan teralienasi padahal kawasan ini berada
pada posisi strategis di tengah kota dan diling-
kupi oleh pusat kegiatan niaga lainnya yang
cukup ramai.
Dewasa ini salah satu inovasi model pening-
katan vitalitas kawasan dalam tindak revitalisasi
adalah retrofitting suburban (Dunham, 2009).
Retrofitting adalah pendekatan revitalisasi yang
berbasis sustainable development. Model ini me-
manfaatkan potensi lingkungan (sejarah, makna,
keunikan lokasi dan citra tempat) dengan pene-
kanan terhadap penggalian potensi kearifan
lokal yang oleh Norberg-Schulz (1991) disebut
sebagai genius loci atau esensi/jiwa tempat
untuk nantinya diangkat sebagai urban catalyst
daya tarik kawasan. Mencermati permasalahan
degradasi vitalitas pemanfaatan ruang kota di
pasar Petisah maka diperlukan suatu peren-
canaan pembangunan strategis yang jika di-
sandarkan pada model revitalisasi retrofitting
sub-urban tersebut diperlukan adanya kajian de-
ngan tujuan bagaimana mengungkap potensi
Jelajah Tempat Berkerakter Bagi Model Revitalisasi Pasar Petisah Medan
B 022 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016
kearifan tempat di Pasar Petisah. Hasil kajian ini
berguna sebagai suatu data awal pendukung
konsep perancangan desain revitalisasi Pasar
Petisah Medan.
Metode Kajian
Sesuai dengan tujuan kajian untuk dapat meng-
ungkap obyek tempat yang menarik bagi mas-
yarakat untuk berniaga maka digunakan metode
mixed-method dengan strategi eksplanatoris se-
kuensial (Creswell, 2014). Pengumpulan data
awal dilakukan dengan observasi langsung pe-
neliti terhadap variabel tempat yang mencirikan
landmark, edge, nodes, path dan district (Lynch,
1960). Tempat dengan ciri demikian dimaknai
memiliki kekuatan daya tarik (sense of place)
yang kuat.
Tabel 1. Variabel dan indikator obyek observasi
No Variabel Indikator
1 Landmark Bangunan khas, menjulang, artistik, sejarah, focal point,
kedalaman/depth, ketinggian, mencolok, penanda tempat