JEJAS DAN REAKSI SEL/JARINGAN 3 BENTUK REAKSI : 1. Reaksi Pertahanan aktif 2. Reaksi kekalahan 3. Reaksi penyesuaian ( Adaptasi )
JEJAS DAN REAKSI SEL/JARINGAN
3 BENTUK REAKSI :1. Reaksi Pertahanan aktif
2. Reaksi kekalahan
3. Reaksi penyesuaian ( Adaptasi )
8 jejas penyebab perubahan pada sel
1. Hipoksia :• Gangguan sirkulasi• Anemia• Keracunan CO• H.intraseluler• Gangguan paru
2. Jejas Fisis :• Suhu dingin• Suhu panas• Trauma mekanik• Radiasi sinar-X• Jejas listrik
3. Jejas Kimia :• Arsen, Sianida. Garam
merkuro/merkuri, CCl4
4. Jejas Biologik:• Virus, bakteri, parasit,dsb
5. Mekanisme imunologi:• Reaksi anafilaksi• Penyakit autoimun
6. Gangguan genetik7. Gangguan nutrisi:
• Def. Protein,kalori,vitamin dan Ekses nutrisi.
8. Proses ketuaan (aging process
Patogenesis perubahan pada sel
Bagian sel yg berperan :1. Membran sel :
• Gangguan permeabilitas• Gangguan sistim enzim
2. Mitochondria :• Gangguan proses oksidatif sel
3. Retikulum endoplasmik • Gangguan proses sintesis
protein
Contoh :• Efek anoksia pd sel otot
jantung
• Efek keracunan CCl4 pd sel hati & ginjal
Perubahan morfologi pd sel sakit & sel mati
1. Degenerasi – Perubahan yg reversibel
– Perubahan morfologi sel oleh jejas yg tdk mematikan
2. Nekrosis
– Perubahan morfologi yg terjadi setelah sel mati disebabkan oleh jejas yg mematikan
3. Autolisis :
– Proses degradasi enzimatik pd sel mati akibat dari enzim yg dikeluarkan sel itu sendiri
4. Heterolisis :
– Proses degradasi akibat dari enzim yg dikeluarkan sel lain
Perubahan struktur sel sakit
• Jejas perubahan molekuler
gangguan biokimia sel
perubahan morfologi sel
gangguan/kelainan organ
orang sakit
Bentuk perubahan reversibel(degenerasi)
1. Pembengkakan sel ( Swelling )
2. Perubahan Hidrofik ( Hidrophic change )
3. Perubahan perlemakan ( Fatty change )
Bentuk perubahan reversibel
1. Pembengkakan sel ( Swelling )• Disebabkan gangguan keseimbangan cairan,
cairan masuk keluar
• Makroskopis :» Organ » Pucat
» Berat bertambah, tegang
• Mikroskopis :» Sel membesar
Deg. Swelling
Deg. Swelling
Bentuk perubahan reversibel
2. Perubahan hidrofik= Hydrophic change= Degenerasi Hidrofik• Gangguan keseimbangan air• Makroskopis :
» Organ membesar, pucat, lebih berat
• Mikroskopis :» Vakuol (+)» Sel membesar
• Penyebab (jejas) : CCl4, infeksi
Deg. hidrofik
Bentuk perubahan reversibel
3. Perubahan perlemakan = Fatty change= Degenerasi lemak
• Penumpukan lemak abnormal di dalam sel • Sering pd hati, jantung, ginjal• Penyebab (jejas) :
» Bahan kimia : Fosfor,CCl4,ethionin,alkohol, dsb» Biologik : Bakteri, virus» Malnutrisi
• Patogense :» Sintesa Trigliserida » Pemakaian Trigliserida » Gangguan mobilisasi Trigliserida
• Sintesa Trigliserida :• Malnutrisi• Alkoholismus
• Pemakaian Trigliserida :• Difteri
• Gangguan mobilisasi :• CCl4• Ethionon• Fosfor• Malnutrisi• alkoholismus
Metabolisme Lemak
Lemak (makanan) as.lemak (GIT) Trigliserida (hepar)
+ protein
Lipoprotein (sirkulasi)
Perlemakan pada Hepar
• Makroskopis :• Warna kuning• Konsistensi lunak• Tepi rata & tumpul
• Mikroskopis :• Sel hati dengan vakuol lemak• Nekrosis (+)• Fibrosis (+)• Keadaan lanjut Sirosis hepatis
Perlemakan hati
Perlemakan hati
Perlemakan hati
Perlemakan hati
Perlemakan hati
Perlemakan hati
Perlemakan hati
Perlemakan pada jantung
• Makroskopis :• Berat bertambah
• Kuning dengan bagian yang coklat
• Mikroskopis :• Vakuol halus berupa butir-butir
Perlemakan jantung
Perlemakan jantung
Perubahan Non Degenerasi
1. Degenerasi Hialin
2. Degenerasi Miksomatous & Mukoid
3. Degenerasi Fibrinoid
4. Infiltasi Lemak pd stroma
Degenerasi Hialin
• Perubahan sel dengan pembentukan massa homogen berwarna merah muda
• Contoh :• Pembuluh darah pd hipertensi
• Pada hati karena alkoholismus
• Ginjal pada hiperproteinuria
Degenerasi Hialin
Degenerasi hialin
Degenerasi Miksomatik & Mukoid
• Penumpukan bahan polisakarida yg disintesa sel-sel mesenkim ( degenerasi miksomatik )
• Penumpukan bahan musin yg diproduksi berlebihan oleh sel-sel beradang atau kanker ( degenerasi mukoid )
• Makroskopis :• Massa sperti lendir, putih kekuningan
• Mikroskopis :• Stellate cell ( deg. Miksomatik )• Signet ring cell ( deg. Mukoid )
Deg. mukoid
Deg. mukoid
Deg. mukoid
Degenerasi Fibrinoid
• Penumpukan bahan amorf ( mirip fibrin ) eosinofilik
• Contoh :• Jaringan ikat
• Dinding pembuluh darah pada kelainan :» Hipersensitiviti
» Ulkus peptikum
» Placenta normal
Degenerasi Fibrinoid
Infiltrasi Lemak pd stroma
• Penumpukan lemak pada stroma jaringan ikat
• Contoh : pada OBESITAS
NEKROSIS
1. N. perlunakan
2. N. koagulasi
3. N. kaseosa (pengejuan)
4. N. lemak enzimatik
N. Perlunakan = Liquifactive necrosis
• Nekrosis akibat proses enzimatik yg mencerna sel tsb, sehingga terjadi cairan yg kaya protein jaringan menjadi lunak
• Contoh : • Anoksia otak
• Infeksi bakteri pus
N. perlunakan
N. perlunakan
N. perlunakan
N. perlunakan
N. perlunakan
N. perlunakan
N. perlunakan
N. Koagulasi = Coagulative necrosis
• Nekrosis jaringan akibat anoksia terjadi penumpukan protein di dalam sel, kecuali jaringan otak (n. perlunakan)
• Mikroskopis :• Sel samar-samar
• Sel tanpa inti
N. koagulasi
N. koagulasi
N. koagulasi
N. Koagulasi = Coagulative necrosis
N. koagulatif
N. Kaseosa
• Gabungan n. perlunakan dengan n. koagulatif n. pengejuan
• Contoh : pada infeksi TBC
N.kaseosa paru
N. Kaseosa
N.kaseosa paru
N.kaseosa paru
N.kaseosa paru
N. Kaseosa limfnod
N. Lemak enzimatik
• Akibat proses enzimatik akut• Terjadi pada : Acute Pancreatic Necrosis• Makroskopis :
• Putih seperti kapur
• Permukaan irisan berbuih
• Mikroskopis :• Sel lemak samar samar
• Limfosit (+)
• Granul amorf basofilik
N. Lemak enzimatik
N. Lemak enzimatik pankreas
Perubahan non nekrosis
1. Nekrosis Gangrenosa
2. Nekrosis lemak traumatik
Nekrosis gangrenosa
• Nekrosis akibat iskemia + infeksi bakteri
• Merupakan gabungan n.koagulasi dan n.perlunakan :
• Dry gangren ( gangren kering ) : n.koagulasi >>
• Wet gangren ( gangren basah ) : n. perlunakan >>
Dry gangren
Dry gangren
Dry gangren
Dry gangren
Wet gangren
Wet gangren
Nekrosis lemak traumatik = Traumatic fat necrosis
• Perubahan (nekrosis) lemak oleh karena trauma :• Sering pada payudara wanita
• Makroskopis :• Nodul2 subkutan• Hemoragia • Konsistensi lunak keras• Kulit berkerut
• Mikroskopis :• Sel PMN & makrofag• Sisa jaringan lemak• Sel-sel Datia
Timbunan abnormal pada sel
• Bahan-bahan yang tertimbun bisa berupa :1. Metabolit :
» Lipid» Protein» Glikogen
2. Hasil metabolisme abnormal3. Pigmen
• Penyebab :• Sintesa >• Mobilisasi
Timbunan abnormal pada sel
• Contoh timbunan lipid intraseluler :• Trigliserida di hepar• Lipoprotein di ginjal• Butir2 halus lemak pada nekrosis lemak• Kolesterol pada pembuluh darah
• Contoh timbunan protein :• Pada tubulus ginjal nefrotik sindrom• Pada Sel plasma imunoglobulin
• Contoh timbunan glikogen :• Glikogen nefrosis Pada ginjal • Glicogen storage disease
Timbunan pigmen
• Pigmen eksogen :• Karbon
• Debu besi
• Tatto
• Pigmen endogen :• Lipofusin
• Melanin
• Hemosiderin
• Hematin
• Bilirubin
Lipofusin pd otot jantung
Lipofusin pd otot jantung
Lipofusin pd otot jantung
Hemosiderin pd hepar
Hemosiderin pd hepar
Bilirubin pd hepar
PERUBAHAN SELULER PADA REAKSI ADAPTASI
1. Atrofi
2. Hipertrofi
3. Hiperplasia
4. Metaplasia
Atrofi • Pengecilan sel yang sebelumnya normal• Penyebab :
• Beban kerja tidur di RS• Inervasi (-) paralisis• Aliran darah • Nutrisi • Stimulasi endokrin payudara pada posmenopause• Tekanan atrofi tekanan
• Makroskopis :• Organ • Lipofusin warna coklat ( brown atrofi )
• Mikroskopis :• Sel dengan lipofusin di dalam sitoplasma
• Ultra struktur :• Miofilamen • Mitochondria • Endoplasik retikulum
Atrofi otak
Atrofi otot bergaris
Atrofi sel hati dgn lipofusin
Atrofi testis
Atrofi tubulus seminiferus
Atrofi otot jantung
Atrofi otot jantung
Hipertrofi
• Sel membesar organ
• Jumlah sel tetap
• Kebutuhan sel menyerap bahan2 sintesa intra sel
• Penyebab :• Beban • Stimulasi hormonal
HipertrofiJenis hipertrofi :
1. Hipertrofi fisiologik :» Otot skelet pekerja kasar» Otot pada binaragawan
2. Hipertrofi patologik :» Otot jantung pada hipertensi
Makroskopis :» Organ membesar & berat
Mikroskopis :» Sel
Ultrastruktur :» Mitochondria bertambah» Retikulum sarkoplasmik
ORGAN YANG HIPERTROFI = ORGAN YANG MEMPUNYAI DAYA REGENERASI YG
RENDAH SEPERTI : SARAF, OTOT SKELET & OTOT JANTUNG
Hipertrofi patologik
Hipertrofi otot jantung
Hipertrofi & atrofi otot jantung
Hipertrofi & atrofi otot jantung
Hiperplasia
• Organ membesar• Jumlah sel bertambah• Biasanya sering bersamaan dengan hipertrofi• Terjadi pada sel yg mempunyai daya proliferasi
( regenerasi ) yg tinggi :• Epitel kulit• Epitel usus halus• Hepatosit• Sumsum tulang• dsb
Hiperplasia
• Jenis hiperplasia :1. Hiperplasia fisiologik :
• Hiperplasia hormonal uterus saat kehamilan• Hiperplasia kompensatorik
2. Hiperplasia patologik :• Hiperplasia endometrium pada posmenopause
• Faktor –faktor yg mempengaruhi hiperplasia :1. Umur2. Jenis kelamin3. Nutrisi4. Penghambat ( Chalone )
Hiperplasia patologik pada uterus
Hiperplasia patologik pada uterus
Hiperplasia patologik pada prostat
Hiperplasia patologik pada prostat
Hiperplasia prostat
Metaplasia
• Perubahan satu jenis sel dewasa menjadi sel dewasa jenis lain
• Terjadi pada :• Epitel
• Sel mesenkim
• Contoh :• Metaplasia skuamosa epitel bronkus pada perokok
• Fibroblas osteoblas osteosit ( tulang )
Metaplasia epitel bronkus
Perubahan seluler yang bukan proses adaptasi
1. Displasia
2. Hipoplasia
3. Aplasia
4. Agenesis
5. Neoplasia
6. Anaplasia
7. Aging process
Displasia
• Perubahan pada sel dewasa dengan variasi dalam bentuk, ukuran dan susunan sel
• Sifat perubahan :• Orientasi dengan sel sekitarnya hilang• Bentuk dan besar sel berubah• Bentuk dan besar`inti berubah• Reaksi terhadap pengecatan berubah
• Morfologi :• sel melebar, maturasi abnormal• Mitosis (+) proliferasi
• Contoh :• Displasia epitel serviks uteri• Displasia epitel duktus mamma
Displasia
Displasia
Displasia
Hipoplasia
• Terbentuknya organ dengan ukuran tidak mencapai normal
• Fungsi tidak normal dapat memenuhi kebutuhan
Aplasia
• Organ terbentuk, tapi sangat tidak sempurna
• Fungsi tidak dapat memenuhi kebutuhan
Agenesis
• Organ tidak terbentuk
Aging process
• Konsep :1. Program genetik terbatas
2. Perubahan pada sel mitosis (-), adaptasi (-)
Perubahan lain
• Kalsifikasi :• Pengendapan abnormal garam kalsium• Ada 2 jenis :
» Kalsifikasi distrofik: pengendapan kalsium pada jaringan mati
» Kalsifikasi metastastik : pengendapan kalsium akibat perubahan metabolisme kalsium
• Makroskopis :» Kelompok granula putih
• Mikroskopis :» Endapan amorf, basofilik pada ektra dan intra seluler
Metastatik kalsium pd paru
Metastatik kalsium pd paru