Top Banner

of 17

Jbptitbpp Gdl Chairulamr 31418 3 2008ta 2

Jun 03, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/11/2019 Jbptitbpp Gdl Chairulamr 31418 3 2008ta 2

    1/17

    BAB

    2

    2 Anjungan Lepas Pantai

    2.1 Umum

    Anjungan lepas pantai adalah bangunan yang beroperasi di lepas pantai. Yang dimaksud denganlepas pantai adalah bagian lautan yang permukaan dasarnya dibawah pasang surut terendah ataubagian lautan yang berada di luar daerah gelombang pecah arah ke laut.

    Ciri-ciri anjungan lepas pantai adalah:

    - Beroperasi di daerah sekitar sumur minyak atau daerah pertambangan yang terbatas, tidakdapat beroperasi di daratan dan tidak dapat berpindah-pindah.

    - Struktur tidak dibangun langsung dilapangan tetapi komponen-komponennya dibuat di daratlalu kemudian diangkut dan dirakit langsung dilapangan.

    - Beroperasi dilapangan (dilaut) untuk perioda waktu yang lama sehingga bangunan harusmampu bertahan dalam kondisi cuaca baik maupun kondisi cuaca buruk yang mungkin terjadiselama beroperasi

    2.2 Jenis Kegiatan

    Adapun klasifikasi kegiatan/pekerjaan pada anjungan lepas pantai yang dibagi kedalam 5 (lima)bagian, yaitu :

    1. Exploration

    Kegiatan exploration adalah pencarian/penentuan lapisan tanah yang menyimpan minyak ataubahan tambang lainnya di dasar lautan. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh ahli-ahli geologi dangeofisik.

    2. Exploratory Drilling

    Setelah daerah yang diperkirakan mengandung minyak ditentukan, pemboran harus dilakukanuntuk memastikan perkiraan. Biasanya pemboran dilakukan dengan menggunakan mobile drilling

    rig yang diikatkan ke kapal atau dengan menggunakan moveable platform. Untuk kedalaman 15 m

    2 - 1

  • 8/11/2019 Jbptitbpp Gdl Chairulamr 31418 3 2008ta 2

    2/17

    sampai 76 m digunakan Jack-Up mobile rig . Untuk kedalaman lebih kecil dari 15 m alat submersibledapat digunakan. Sedangkan untuk kedalaman lebih dari 76 m digunakan floating drilling rig .

    3. Development Drilling

    Development drilling adalah proses pembuatan/pemboran lubang ke dalam tanah yang diketahuimengandung minyak untuk diambil dengan cara yang paling ekonomis dan efisien. Developmentdrilling yang efisien biasanya membutuhkan pemboran beberapa sumur sekaligus dari satu lokasi.Desain platform saat ini memungkinkan pemboran 32 sampai 40 sumur dari satu platform.

    4. Production Operations

    Pekerjaan ini dilakukan setelah selesainya development drilling . Di laut dalam, peralatan produksidan pemrosesan ditempatkan pada self contained platform yang sama yang digunakan untukdevelopment drilling. Di laut dangkal drilling platform biasanya dijadikan well-protector platformsetelah proses produksi dimulai. Suatu platform yang terpisah tetapi berdekatan dengan well

    protector platform dibangun untuk pemrosesan atau penempatan peralatan.

    Penyimpanan minyak perlu mendapatkan perhatian utama. Umumnya setelah proses pengeboranselesai, drilling platform (jika cukup besar) dijadikan well protector platform dan platform penyimpanan. Tanki dengan kapasitas besar mampu menampung hingga 10.000 s/d 30.000 barrels.

    5. Transportation

    Dalam fase transportasi ini biasanya untuk laut dangkal, minyak diangkut ke darat denganmenggunakan barge atau pipa panjang. Sedangkan untuk laut dalam penyimpanan dantransportasi minyak disimpan dalam kapal tanker.

    2.3 Klasifikasi Anjungan Lepas Pantai

    Anjungan lepas pantai dapat diklasifikasikan dengan beberapa cara, antara lain :

    1. Menurut cara operasinya ( type of operations ), yaitu :a. Bangunan yang digunakan untuk pengambilan minyak atau gas.b. Bangunan yang digunakan untuk penambangan. Bangunan ini digunakan untuk

    mengambil bijih-bijih tambang di dasar laut.c. Struktur yang digunakan untuk pembangkit listrik tenaga gelombang.d. Struktur yang digunakan untuk pembangkit listrik tenaga thermal seperti OTEC.

    2. Menurut bentuk konfigurasinya, yaitu :

    a. Struktur kendaraan (vessel type structures ), struktur jenis ini biasanya adalah kapal lautyang dimodifikasi sehingga mempunyai sistem propulsi ( propulsion ) dan dapat berpindahtempat dengan cepat. Struktur jenis ini dipakai untuk pengoperasian di laut dalam.

    b. Struktur barge , Struktur jenis ini tidak mempunyai sistem propulsi sehingga untukmemindahkannya harus ditarik dengan menggunakan kapal.

    c. Struktur platform , sebagian besar dari struktur yang digunakan untuk eksplorasi atauproduksi minyak di laut dangkal atau laut menengah adalah struktur dari jenis ini.

    3. Menurut fungsinya, yaitu :

    a. Bangunan eksplorasi , digunakan untuk pengeboran minyak atau gas alam.

    b. Bangunan produksi , digunakan untuk pengambilan minyak atau gas alam dari sumurminyak yang ditemukan.

    2 - 2

  • 8/11/2019 Jbptitbpp Gdl Chairulamr 31418 3 2008ta 2

    3/17

    c. Bangunan hibrid , digunakan untuk pengeboran maupun pengambilan minyak atau gasalam.

    4. Menurut material bangunan, yaitu :

    a. Platform baja , seluruhnya terbuat dari baja.

    b. Platform beton , bagian dasar terbuat dari beton

    c. Platform hibrid , gravity platform yang terdiri dari bagian dasar yang terbuat dari betondan rangka baja. Bagian dasar tersebut menyokong deck yang terbuat dari baja.

    5. Menurut Mobilitas, yaitu :

    a. Bangunan tetap (fixed structures ), digunakan pada laut dangkal dan laut menengah(intermediate water ) dan dipancang ke dasar perairan.

    b. Bangunan terapung (flooting structures ), dapat digunakan pada semua kedalaman lautdan terutama untuk laut dalam.

    2.4

    Sistem Bangunan Lepas PantaiDari sekian banyak tipe-tipe platform yang ada, salah satu yang membedakan adalah daerahdimana platform tersebut beroperasi. Ada tipe platform yang bisa beroperasi dilaut dangkal seperti

    jacket platform, ada juga tipe platform yang beroperasi dilaut dalam seperti tension leg platform .Gambar dibawah ini akan lebih menjelaskan pembagian platform berdasarkan daerahpengoperasiannya.

    Gambar 2.1 Daerah pengoperasian platform .

    Sistem bangunan lepas pantai yang ada saat ini dapat dikategorikan menjadi beberapa jenisberdasarkan petimbangan-pertimbangan yang diambil oleh engineer diantaranya faktor kedalamanlaut, faktor lingkungan, faktor banyaknya jumlah cadangan minyak yang tersimpan, dan lain-lain.Selain pertimbangan-pertimbangan tersebut engineer juga harus memperhatikan keinginan dariowner tanpa mengurangi fungsi dari platform tersebut. Beberapa konsep struktur bangunan lepaspantai yang lazim dioperasikan hingga saat ini, dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompokutama, yaitu :

    2 - 3

  • 8/11/2019 Jbptitbpp Gdl Chairulamr 31418 3 2008ta 2

    4/17

    2.4.1 Anjungan Tetap ( Fixed Offshore Platform )

    Anjungan lepas pantai terpancang merupakan anjungan paling tua dan paling banyak dibangun,untuk kegiatan eksplorasi minyak dan gas. Suatu anjungan lepas pantai dikategorikan sebagaianjungan terpancang bila anjungan tersebut dalam operasinya bersifat menahan gaya-gayalingkungan tanpa mengalami displacement /deformasi yang berarti.

    Di laut yang dangkal anjungan dapat dipancangkan ke dasar laut. Kaki-kaki terbuat dari beton ataubaja memanjang dari anjungan ke dasar laut. Untuk struktur dari beton, berat dari kaki-kaki akanmembuat anjungan menyandar di dasar laut.

    Penggunaan anjungan terpancang tipe jacket hanya ekonomis untuk pengoperasian pada perairandengan kedalaman 1000 1600 ft.

    Contoh anjungan terpancang diantaranya adalah :

    1. Jacket template

    Contoh anjungan terpancang ini memiliki ciri khas, yaitu jacket bagi conductor dan template untukpemancangan pile. Tipe ini dikembangkan untuk operasi di laut dangkal dan laut sedang yangdasarnya tebal, lunak dan berlumpur. Anjungan ini disokong oleh tiang baja yang dipancangmelalui kaki-kaki dari struktur rangka baja ke dasar laut. Tiang pancang ini juga menyokongstruktur terhadap beban lateral yang dialami yang diakibatkan oleh angin, gelombang, dan arus.Gambar 2.2 menunjukkan ilustrasi sebuah anjungan tipe jacket template .

    Gambar 2.2 Platform tipe jacket .

    2. Caissons

    Platform kecil dengan dek kecil, dibutuhkan untuk operasi di laut dangkal (tidak lebih dari 60 m)dengan kandungan minyak yang tidak banyak. Dalam hal ini,pile dipancang sampai kedalamanyang cukup untuk menyokong dek kecil.

    2 - 4

  • 8/11/2019 Jbptitbpp Gdl Chairulamr 31418 3 2008ta 2

    5/17

    Gambar 2.3 Platform tipe caisson .

    3. Concrete gravity platform

    Platform jenis ini dipasang apabila tanah keras di dasar laut tidak jauh dari permukaan lumpur.Pondasi struktur dibuat berbentuk lingkaran dan terbuat dari beton. Pondasi yang berat ini

    menyokong beberapa tower yang kemudian menyokong dek baja.

    Gambar 2.4 Concrete gravity platform .

    2 - 5

  • 8/11/2019 Jbptitbpp Gdl Chairulamr 31418 3 2008ta 2

    6/17

    2.4.2 Anjungan terapung ( Floating Offshore Platform )

    Anjungan lepas pantai terapung merupakan anjungan yang mempunyai karakter bergerakmengikuti gerakan gelombang. Ciri khas dari Floating Offshore Platform (FOP) adalah mobilitas dankemampuannya mengantisipasi gerakan akibat gelombang dan arus laut.

    Contoh anjungan terapung diantaranya adalah :

    1. Semi-submersible platform

    Jenis platform ini memiliki kemampuan membor di laut dalam. Sistem kerja platform ini adalahpada saat udara dikeluarkan dari lambung bawah, rig tidak seluruhnya terendam ke dasar laut tapihanya sebagian, masih mengapung di atas titik pemboran. Lambung bawah diisi dengan air untukmemberikan kestabilan pada rig. Rig-rig semisubmersible ditahan di lokasi oleh sauh atau dengansistem dynamic positioning .

    Gambar 2.5 Semi-submersible platform .

    2. Jack-up platform

    Rig jack -up digunakan untuk pemboran di perairan darat yang dangkal yang tenang seperti di

    danau, rawa, sungai dan kanal. Rig jack -up ini berupa anjungan besar yang mengapung yang harusditarik dengan kapal tunda ke lokasi. Setelah rig jack -up ditarik ke lokasi, tiga atau empat kakinyaditurunkan sampai menyentuh dasar laut, anjungannya terletak di atas permukaan air. Sesuai untukperairan dangkal.

    2 - 6

  • 8/11/2019 Jbptitbpp Gdl Chairulamr 31418 3 2008ta 2

    7/17

    Gambar 2.6 Jack-up platform .

    2.4.3 Anjungan struktur lentur ( Compliant Offshore Platform )

    Tujuan pengembangan konsep anjungan struktur lentur adalah untuk memenuhi persyaratanfungsi-fungsi khusus seperti faktor ekonomi dan faktor teknis. Anjungan ini biasanya lebih ringandari struktur jenis lain karena memiliki kekakuan yang tidak besar. Beberapa anjungan strukturlentur memanfaatkan gaya apung untuk menahan beban yang bekerja pada struktur tersebut.Station keeping merupakan salah satu pertimbangan yang dianggap cukup penting dalamperencanaan anjungan struktur lentur. Oleh karena itu diperlukan sistem penambatan yangmampu menjaga struktur tersebut agar selalu berada di lokasi dalam batas-batas yang telahditentukan.

    Struktur tak tegar bisa diikatkan pada dasar laut, misalnya guyed tower dan sistem penambatantunggal ( single point mooring systems ). Tension leg platforms juga bisa dimasukkan ke dalam jenisini. Selain itu, struktur terapung lainnya juga bisa dianggap struktur tak tegar dengan gerakanijinnya besar sebagai hasil dari penambatan ( mooring ).

    Gambar 2.7 Tension Leg Platform .

    2 - 7

  • 8/11/2019 Jbptitbpp Gdl Chairulamr 31418 3 2008ta 2

    8/17

    Gambar 2.8 Guyed tower

    Gambar 2.9 Truss spar .

    2.5 Tahapan Perencanaan Struktur

    Dalam tahap perencanaan struktur lepas pantai terdapat berbagai bidang ilmu dan teknologi yangterlibat, Gambar 2.10 berikut adalah bidang-bidang yang terlibat dalam sebuah perencanaanstruktur lepas pantai.

    2 - 8

  • 8/11/2019 Jbptitbpp Gdl Chairulamr 31418 3 2008ta 2

    9/17

  • 8/11/2019 Jbptitbpp Gdl Chairulamr 31418 3 2008ta 2

    10/17

    - Analisis dinamik akibat gempa ( strength dan ductility )

    - Analisis kelelahan struktur (fatigue)

    - Analisis saat konstruksi (fabrikasi, transportasi, instalasi, termasuk pileconductor driveability ).

    - Analisis perlindungan korosi.

    - Analisis pipeline riser .

    b. Gambar desain yang meliputi :

    - Deck plan and elevations.

    - Deck framing.

    - Connections (joint) and stiffeners .

    - Welding detail.

    - Pile and conductor detail.

    - Padeye and other lifting connections .

    DESAINKONSEPTUAL

    PEMERIKSAANPIHAK KETIGA

    DOKUMENTASI

    DESAIN DETAIL

    DESAIN KRITERIA Tersedia atau tidaknya Derrick dan Cargo barge

    Studi Peralatan Produksi

    Perhitungan ukuran-ukuran utama struktur

    Analisa awal pembebanan

    Orientasi dan lokasi platformRute dan ukuran pipeline

    Penyelidikan oceanografi, hidrografi, dan meteorologi

    Penyelidikan geofisik dan geoteknik

    Penelitian beban-beban

    Analisa Dinamik (Gempa)

    Analisa Inplace (Operating, Storm)

    Analisa Lelah (Fatique)

    Analisa Transportasi Analisa Instalasi

    Analisa Pipeline Riser

    Detail Struktur

    Analisa Tiang Pancang

    Spesifikasi Teknis

    Dokumen Tender

    Laporan Desain

    Spesifikasi Teknis

    Laporan Desain

    Gambar 2.11 Tahapan desain struktur tipe fixed platform .

    Keterangan : diambil dari diktat Kuliah Perencanaan Bangunan Lepas Pantai , Dr. Ir. Ricky Lukman Tawekal.

    2 - 10

  • 8/11/2019 Jbptitbpp Gdl Chairulamr 31418 3 2008ta 2

    11/17

    2.5.1 Kriteria Desain

    Setiap bangunan lepas pantai memiliki kriteria desain yang berbeda-beda sesuai dengan kriteriayang ada pada suatu lokasi berdasarkan tinjauan terhadap kawasan dimana bangunan ini akandibangun.

    Ada beberapa kriteria desain yang memegang peranan penting dalam pembuatan struktur antaralain :

    1. Kedalaman Laut.

    2. Gelombang (tinggi, periode, distribusinya).

    3. Gempa.

    4. Kondisi Tanah.

    5. Angin

    6. Arus

    7. Marine Growth

    8. Kapasitas desain dari deck

    9. Peralatan yang akan dipasang pada Deck

    Kriteria desain ini dapat dikelompokan menjadi kriteria-kriteria terntentu, yaitu kriteria operasional,kriteria lingkungan dan kriteria fabrikasi dan installasi. Dibawah ini akan dijelaskan mengenaikriteria tersebut.

    2.5.2 Kriteria Operasional

    Salah satu kriteria dalam mendesain suatu platform adalh penentuan fungsi platform (pengeboran,produksi, penyimpanan, materials handling , living quarters , atau kombinasinya), jumlah sumur yangakan di bor, tipe pemboran dan material yang akan digunakan, kegiatan yang akan diselesaikankemudian, dan keperluan-keperluan untuk kegiatan itu. Selain itu, jumlah ruang deck yangdiperlukan serta jumlah deck dan jenis transportasi minyak (dengan tanker , barge atau jalur pipa)serta tempat penampungan minyak, harus ditentukan. Sementara itu, konfigurasi platform yangdikehendaki juga harus dapat difabrikasi dengan perlengkapan pemasangan yang tersedia.

    2.5.3 Kriteria Lingkungan

    Tahap ini merupakan penentuan berdasarkan lingkungan dimana platform akan ditempatkan.Meliputi gaya-gaya gelombang dan angin yang bekerja pada platform . Faktor-faktor lingkunganyang harus ditaksir sebelum gaya-gaya dapat diperkirakan adalah kedalaman air, kondisi airpasang, tinggi gelombang badai, kecepatan angin badai, dan dapat juga gempa bumi dan kondisi

    es.

    2.5.4 Kriteria Fabrikasi dan Instalasi

    Pola dan urutan penempatan komponen struktur dalam proses pembangunan, pola instalasi dantransportasi jacket , deck , dan peralatan harus menjadi bagian dari kriteria dalam perencanaan dandesain struktur.

    2 - 11

  • 8/11/2019 Jbptitbpp Gdl Chairulamr 31418 3 2008ta 2

    12/17

    KRITERIA PERENCANAAN KONSTRUKSIFIXED OFFSHORE PLATFORM

    KRITERIA OPERASIONAL

    KRITERIA LINGKUNGAN

    KRITERIA INSTALASI

    KRITERIA FABRIKASI

    Fungsi Anjungan

    Cara Pengeboran

    Pola Transportasi Personil

    Pola Transportasi Minyak

    Kedalaman Laut

    Kondisi Tanah Dasar Laut

    Angin, Gelombang Laut, Arus, Pasang Surut (Tide), Korosi

    Pola Komponen Struktur

    Roll-Up

    Pola Transportasi Jaket, Dek, dan Peralatan

    Pola Instalasi Jaket, Dek, Peralatan

    Gambar 2.12 Kriteria perencanaan konstruksi tipe fixed platform .

    Keterangan : diambil dari diktat Kuliah Perencanaan Bangunan Lepas Pantai , Dr. Ir. Ricky Lukman Tawekal.

    2.6 Standar SpesifikasiSpesifikasi standar yang umum digunakan dalam perencanaan suatu struktur lepas pantai diIndonesia adalah:

    API RP 2A, 21nd Edition (WSD), Recommended Practice for Planning Designing, and ConstructionFixed Offshore Platform, American Petroleum Institute, Washington D.C., December 2000

    AISC, 9th Edition, Manual of Steel Construction, Allowable Stress Design, American Institute ofSteel Construction, AISC, New York 1989

    AWS D1, 1-88, Structural Welding Code Steel, American Welding Society, Inc., New York 1988

    Bagan peraturan anjungan lepas pantai di Indonesia dapat dilihat pada Gambar 2.13.

    2 - 12

  • 8/11/2019 Jbptitbpp Gdl Chairulamr 31418 3 2008ta 2

    13/17

    Gambar 2.13 Skema peraturan anjungan lepas pantai di indonesia.Keterangan : diambil dari diktat Kuliah Perencanaan Bangunan Lepas Pantai , Dr. Ir. Ricky Lukman Tawekal.

    2.7 Perencanaan Struktur Anjungan Tipe Tetap (Jacket)

    Dalam sebuah struktur anjungan lepas pantai terdapat 3 komponen pada template platform bajayaitu jacket , Piles dan deck .

    Deck didukung pada girder, truss dan kolom. Dibawahya, p iles yang ujungnya bersambung dengankolom deck dipancang ke bawah melalui kaki-kaki jacket ke dasar laut. Kaki jacket berpenampangbulat berdiameter besar dan dirangkai bersama sejumlah pipa tubular yang lebih kecil yang disebutbraces.

    Kaki jacket tidaklah vertikal, kaki ini akan semakin melebar yang disebut batter . Kaki jacket melebaruntuk menyediakan landasan yang lebih luas untuk jacket pada mudline dan membantu menahangaya lingkungan yang menyebabkan momen guling. Dibawah ini akan dijelaskan mengenaikomponen template platform :

    1. Piles

    Piles (tiang pancang) sebagai pondasi yang dipancangkan ke dasar laut dan letaknya di dalam jacket . Tiang ini berfungsi sebagai pondasi. Seluruh gaya luar yang terjadi pada anjungan akanditeruskan ke piles ini untuk kemudian diteruskan ke dalam tanah.

    2. Jacket

    2 - 13

  • 8/11/2019 Jbptitbpp Gdl Chairulamr 31418 3 2008ta 2

    14/17

    Jacket ini menyangga deck dan melindungi conductor dan juga menyokong sub-struktur lainnyaseperti boat landing, barge bumper dan lain-lain.

    3. Deck

    Deck berfungsi sebagai penunjang segala peralatan yang digunakan dalam proses operasi yangberlangsung, seperti pengeboran, peralatan produksi dan tempat tinggal di anjungan.

    Biasanya deck terdiri dari beberapa tingkat sesuai dengan kebutuhan dan fungsi yang dibutuhkan,yaitu:

    a. Main deck (deck utama)

    b. Cellar deck

    c. Mezzanine deck

    2.7.1 Desain Jacket

    Jacket adalah tiang-tiang disekitar sumur eksplorasi yang melindungi pompa-pompa, sumur

    pengeboran dan lainnya dan berfungsi sebagai pelindung pile dari berbagai gaya (tumbukan kapalyang berlabuh, dll) dan korosi. Pile berada didalam jacket dimana pile ini akan ditancapkan kedalamtanah berdasarkan jacket legs. Jacket dipasang mulai dari garis mudline sampai deck substruktur.

    A. Penentuan Ukuran Kaki Jacket

    Tidak ada ketentuan pasti mengenai ukuran dan kemiringan jacket . Penentuan dimensi jacket dilakukan berdasarkan pengalaman. Aturan yang yang baik adalah memperkecil luas proyeksibatang didaerah dekat permukaan air sehingga memperkecil beban lingkungan yang diterimastruktur.

    Ketebalan dinding jacket didisain untuk dapat menahan gaya aksial, tegangan lentur ( bendingstress ) dan deformasi. Untuk ketebalan dinding jacket biasanya dipakai inchi sampai 2 inchi.Ketebalan yang kurang dari inchi menyebabkan masalah korosi cepat terjadi tetapi untukketebalan lebih dari 2 inchi dapat menyebabkan kesulitan dalam fabrikasi dan sering terjadipatahan di daerah titik pengelasan antar braces .

    B. Susunan Rangka

    Kaki-kaki jacket saling dihubungkan dan diikat oleh 3 jenis pengaku ( bracing ) yaitu :

    1. Bracing diagonal pada bidang vertikal

    2. Bracing horisontal pada bidang horisontal

    3. Bracing diagonal pada bidang horisontal.

    Sistem bracing memiliki 3 fungsi:

    1. Membantu memindahkan beban-beban horisontal ke pondasi

    2. Memberikan kesatuan struktural selama fabrikasi dan instalasi

    3. Menyokong anoda korosi dan kepala konduktor dan meneruskan gaya-gaya gelombang yangdihasilkan ke pondasi.

    C. Tipe-tipe Bentuk Braces

    Braces yang berbentuk vertikal, horisontal, dan diagonal bersama kaki jacket membentuk suatusistem kekakuan tersendiri. Sistem kekakuan ini meneruskan beban dan gaya dari platform kepondasinya. Ada banyak macam tipe-tipe bentuk braces seperti terlihat pada Gambar 2.14.

    2 - 14

  • 8/11/2019 Jbptitbpp Gdl Chairulamr 31418 3 2008ta 2

    15/17

    Gambar 2.14 Bentuk umum pola brace .

    Keterangan : diambil dari diktat Kuliah Perencanaan Bangunan Lepas Pantai , Dr. Ir. Ricky Lukman Tawekal.

    Tipe 1 : K- braced

    a. Memiliki jumlah joint yang sedikit.

    b. Tidak simetris dan tidak mempunyai sistem redundansi yang baik.

    c. Biasanya digunakan di lokasi yang tidak membutuhkan kekakuan tinggi tanpa gaya seismik.

    Tipe 2 dan 5 : V- braced

    a. Memiliki jumlah joint yang sedikit.b. Tidak mempunyai sistem redundansi yang baik.

    c. Tidak memiliki sistem transfer beban yang baik dari satu level ke level lainnya.

    d. Jarang digunakan.

    Tipe 3 : N- braced

    a. Tidak mempunyai sistem redundansi yang baik.

    b. Kegagalan buckling pada salah satu batang tekan akan menyebabkan kegagalan pada batanglainnya dan menyebabkan keruntuhan.

    c. Tidak dianjurkan untuk digunakan.

    2 - 15

  • 8/11/2019 Jbptitbpp Gdl Chairulamr 31418 3 2008ta 2

    16/17

    Tipe 4 : Plus X-braced

    a. Memiliki bentuk simetris dengan redundansi dan daktilitas yang cukup.

    b. Memiliki jumlah joint yang banyak dan bentuk cabang V pada sisi transversal akanmenyebabkan ukuran horizontal brace yang besar.

    c. Paling banyak digunakan pada lokasi perairan yang tidak dalam.

    Tipe 6 : X- braced

    a. Memiliki kekakuan horizontal, daktilitas, dan redundansi yang tinggi.

    b. Memiliki jumlah joint dan batang yang dibutuhkan lebih banyak.

    c. Umum digunakan di laut dalam dan di daerah gempa yang membutuhkan kekakuan dandaktilitas tinggi untuk mengurangi perioda goyangan alami struktur.

    2.9.2 Desain DeckA. Penentuan Dimensi Deck

    Secara fungsi, deck terbagi atas beberapa tingkat, yaitu :

    1. Main deck , yang berfungsi sebagai tempat pengeboran, dan beberapa modul lainnya sepertiliving quarter, compressors, peralatan proses, dlll.

    2. Cellar deck , yang berfungsi sebagai tempat sistem yang harus diletakkan di bagian bawahseperti pompa, christmas trees, pig launcher, welhead, dll.

    3. Deck tambahan apabila diperlukan.

    Penentuan konfigurasi deck mempertimbangkan kebutuhan luas, jumlah level (tingkat), layoutequipment , dan lain-lain.

    Deck pada level terbawah harus memadai dan aman dari puncak gelombang rencana dan harusdiberikan celah udara ( air gap ). API RP2A merekomendasikan air gap sebesar 5 ft di atas puncakgelombang ekstrim. Selain itu juga harus diperhatikan H ighest Astronomical Tide (HAT) dan stormsurge dari lokasi perairan. Gelombang rencana yang digunakan adalah gelombang dengan periodaulang 100 tahun. Berdasarkan hal-hal tersebut maka elevasi untuk deck pada level terendah adalah :

    Elevasi deck terendah = HAT + 0.5 storm tide + H maks + air gap

    Setelah diketahui elevasi deck maka selanjutnya akan dilakukan penentuan ukuran deck leg , sebagaiberikut:

    1. Penentuan diameter luar deck leg yang biasanya adalah sama dengan diameter luar Pile yangdirencanakan.

    2. Perhitungan tegangan aksial yang diizinkan ( allowable axial stress ) Fa, dilakukan menurutstandar AISC ( American Institute of Steel Construction ) berdasarkan rasio kerampingan.

    3. Perhitungan perkiraan gaya aksial dan momen maksimum pada deck leg dilakukan berdasarkanbeban konservatif dari struktur, beban peralatan, gaya angin, dan gaya gelombang.

    4. Perhitungan interaction ratio dengan mengambil suatu harga ketebalan dinding deck leg awal,axial stress , dan bearing stress hingga diperoleh nilai interaction ratio lebih kecil dari 1.

    B. Layout Equipment

    Posisi, dimensi, dan berat peralatan yang akan dipasang di atas deck harus diperhatikan secara

    seksama sehingga dapat memberikan ruang diantara equipment . Perlu diperhatikan juga framing

    2 - 16

  • 8/11/2019 Jbptitbpp Gdl Chairulamr 31418 3 2008ta 2

    17/17

    untuk menahan beban equipment dan ruang antara equipment . Hal ini berguna untukmendapatkan dimensi, ruang, dan kekuatan framing deck yang akan direncanakan.

    C. Deck Framing

    Deck framing berfungsi mentransfer beban-beban dari area deck ke deck leg untuk diteruskan ke jacket lalu ke pondasi. Sistem yang biasa digunakan adalah dengan menyalurkan beban pada lantaideck yang biasanya berupa deck plate dan balok-balok utama ( beams ) kepada sistem rangkalongitudinal yang tersusun dari elemen-elemen tubular atau balok standar.

    Gambar 2.15 Skema mekanisme transfer beban.

    Pemilihan ukuran awal deck plate dilakukan dengan menggunakan beban merata maksimum padadeck . Pelat pada deck didesain untuk dapat menerima beban yang bekerja di atasnya, kemudiandisalurkan ke balok-balok utama deck (deck beams ). Dalam desain pelat harus diperhatikankemungkinan korosi, tegangan, dan lendutan yang mungkin terjadi. Lendutan yang berlebihanharus dapat dihindari dengan mempertebal pelat atau memperpendek bentang. Untuk strukturanjungan dianjurkan ketebalan minimal pelat adalah 5/16 inch, tetapi umumnya digunakan pelat3/8 inch.

    Beban dari deck plate diteruskan ke balok utama deck . Pada umumnya balok utama dipasang padasetiap bentang yang sama. Jarak antara deck beams biasanya ditentukan oleh jarak antara wellhead .

    2 - 17