This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
vol. 6' No. t Joti 2008 IESN 1412-2855
JURNAL
BAHANAIT1',I II\IDONESIA(The lndonesian Journal of Natural Products)
Arcco (A.eca catechuL.) Seeats E hanolic Extract and Its Chlorofom FractionIhuease Apoptotic Efect of Dotontbicin on Htnan Colon Can er CeIk @dvMeiyanto, Sri Handayani, R.A. Sutidarti, Riris IstiShfrri Jaie) ........ .....-.........
Aktivitas La.vasida Ekshak Melanol Biii Nimba (,{zadtlacrta indica A. Iiss)T€rhadap Nyanuk Aeites aestpti DAN C//et quinqu.fNciah.s (Ptito
Penearuh Pembe.ian TepuneB]Jtr.h P?fe (Monodica chamnrta L.) Pada Set Pdan SOD Padaeas Tiku3 Diabct€s Melliius (Tulik Wresdivati, Made Astau'an,Rini Kesenja, da. Putty Atggi L€stffi) ......................
Aktivitas Siroroksik Ekstrak Kulit Batang Asan Kandis (Garcinia panifolia(Miq)Miq) peda Sel V€rc drn HeLe (SyamsudiG Chandra Wisum Bara) .." '
Detenina,ion Ofcafei e a Epigallo@techin Gallat. tu Grcen Tea bv HighPerfomarce Liqdd Chrcnatogaptry (Halnit&Havu\ Herna. S, and FreadvsIP) ---_--......,..
169 - 175
t76 - 119
r80- 184
185 - 188
189 - 192
206 -2t2
193 - 200
201-205
JURNAL
BAHAN ALAM INDONESIA(The lndonesian Journal of Natural Products)
Vol. 6 No. 5 Juli Z)ffi ISSN 1412-855
Dewan Rediksit
Ketua : M. Dr. SuE n r ntyowid.gdo' APtScld€taris : Dri. Samba|gw'hio€di, APU,B€ndrhala : Pudiiat&tt B.sc.
Alasat Rcdakd:DePdt€'Fn FarrEsi FMIPA In DePok IGltlPU! rn Fondot-Citq DePo.k J'wa Bard'rciza,rap. o,4'-?zwt a. 1(x F r Un-?T63{t3, e'l|ait iumalbai@hotnail'con
Uji Toksisitas Sutr Kronis: Gambaran Darai dan Fungsi Ginjal Tikus Putjhekibat pemberial Buah Mal <ota Dewa [Phaleria madocarpa (SchefT.) Boert')(Lucie widowafi, wien winarno, Pudjiastuti) ...........-...................
Altivitas Penangkap Radikal Bebas Ekstra.k Fenolik dari Benalu Cengkeh (F'diSuryanto dan Frcnly Wehantouw) .................
Kejian Mineral Es€nsial Akar Ceguk (Ouisqtralts ind.ical' keaulj\ng.lMwragdp*ri.j.ttotol, Som Jawa lTdlbalm pdniculatum| dan Saaa Msnis (Abrus
irecatonas), dengan Metode Akti!€si Netron (Rahayu Chosdu, June Mellawati)..
Pengaiuh Pembe.ian Tepung Buah Pare (Monorilica clnrantia L.l Pada Sel p
dan SOD Panldeas Tikus Diabetes Melitus (Tutik Wresdiyati, Made Astav/an,Rini Kesenja, dalr Putty Anggi l,estari) ...'......
Aldivitas Sitotoksik EkstJak Kulit Batang Asa]rr l<andis lcarcinia paruifolia
{Miq)Miq) pada Sel Vero dajr Hela {Syamsudin, Chandra Wigurra Blata) .... ....."
Detentuination Of Caffehe and Epigailocatcchin Callate in Green Tea bg HighPetomfin".e Liquid ChmmdographA (Ha.flnita, Hayun, Herman S, and FreadysrP) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
l) PusatTeloologi Bioindustri BPPT, I MH Thantdn 8' Jakarta 103402) Jur. Farmasi FMIPA, UHAMKA- Jakarta
AbstraclAedes aegpti and Culet qfinqu{ascialrls arc tvo species of nosquito that plav a ',ital rcle in the
spread {Lrunan and aninat i^tect bone diseases. Man! eforts have been donefor controlling populstion
ofthose'wctors, flch os pttysical, chenica! and biological treabren . One ofthe e,,vnotwental friendly;ont ot oI nNquitoes is Lsing bioinsecticide. Neen (Azadirachta indica A. Jllss) is a Nle t'lo tn pla'n
thatwidelyued as bioitgecticide to control nany kinil ofinsect. In this eryerinent a nethand ertraction
of Neem seed has been conducted and fotlowed by its toxicitv test to lana of A aegpti and C'
quinquefasciatus. Trlenty of 3d instar ofA. aeg/p,i lama werc exposed in 100 nl water contain 1 000
1.500 ppn of nethanol exiact of Neen seed Ther{v of 3i i^tar of C. qtinquefasciatus lana *ere
exposii in 1tt0 nlwaer contain 100- 3.200 ppm ofnethanol extract dNeen seed. The res tsho ed
tttat nethanol atact of Neen seed has lar,'acide activity against A. aeg/pti and C quinquefasciatus
with LC e 1. t 79,35 ppn and 645,65 pPn respectivelv. Funher studies neeileil to put irtto pmctice nehanol
exwai|neen seii as bioinsecticide against A. aegpti dan C. qxinqrefasciatus, so that the sprcad of
DHFV and Fila asis dkease couu be rcduced.
Kqttords: Bioinsecticiile, Neen, lanacide, A. aegtpti' C. quinquefasciatus' LCe
Naskah diterhna tanggat 16 Aprit 2008, dletui i untuk dinuat tanggal 17 Juni 2008
menjadi vektor penyakit-Fnyakit padra rnanusi4 seperti
Fnyakitkaki gajah, malaria dan demarn Maral|- P€n'*it-p€nyakit t€Nebut disebabkan oleh virus, protozoa maupuncachg yang menginfeksi manusia melalui perantaraangigitan nyamuk. Aedes aegpti merupakan vektorperartan penyakit demari berdarah yatrg dis€babktn olehritus D'Jv (Denexe haenofthocic nnts) da':, Culetquinquefasciatus dtkenal sebagai vektor dari penyakitfiladasis yang disebabkan oleh cacing Filaria-
Penyebaran penyakit-penyakit)€ng diperantaraioleh nyarnuk amat sukar untuk dikendaliksn, dan setiaptahuntrya selalu terjadi wabah yang m€nyebabkanKejadiar Luar Biasa (KLB). Sebetuhtya pen,"kit-penyakityang dip€rantarai oleh nyamuk tenebut dapar dicegal/dikendalikar penyebaramya dengan memutus mntarpenularaD oleh nyamuk vektor, Pemurusan rantaipenularan di tingkat vektor dapat dilakukan dengadpemberantasan vektor nyamuk mengguakan bahatr_bahan inseLlisida.
Insektisida yang saat ini banyak digunakanadalahjenis-jeds ins€ktisida kimia sintetih yatrg sifahyabroad spectfln, persisten dan banyak laporatr akandmpak negatif dari penggunan insektisida kimiawi
116
t€rs€but. Sifat-sifat tersebut selain membahayakanlingkMgan juga membuat nyamuk berangsur-aDgsurmenjadi r€sisten t€rhadap insektisida kimia Hal tersebutmendomtrg unluk t€rus ditalokannya suatu Peocarianbahan-bahan altematif yang amatr untuk pengendaliannyamuk. Insekisida yatrg amalr adalah yarg memPunyaiioksisitas sp€sifik selektif terhadap serangga sasaran danmudah terdegradasi di lingkungatr (non-p€rsisten).
Pengenalalian terhadap nyamuk dapat dilakukanpada beberapa iingkat. Pengendalian di tingkat imago(nyamuk dewasa), di tingkat t€lur, ataupun di tingkat larvauntuk memutuskan mntar metamorfosimya. Penggunaanp€stisida nabati menjadi altematifyang paling tepat untukmengendalikan tryamuk yang beNifat ramaft lingkwgan.Banyakjenis pestisida Dahti yang dapat digunakan tmnrkmengendalikan nyamuk, diantar-anya adalah yangdiekstrak dari tamnan sisak <Anona squanosa), teln]thitam (Curcuna aen'Einoso), Ead]unq (Dioscore ahispida), akJ.t a$a (Denis eliptica\, Pacat .inz (Aglaiaoilorat a), tembskan (Nicotiana tabscun), Dimba(Azadiructhta indica\ M masih banyak jenis tumbuhanlairmya a),
Nnltba d^tr Azodincfua indca (suku: Meliac€ae)adalah satah satu tanaman yang badyak digunakan untukmengendalikan hama semngga pada pertanian Tanaman
ini nengandung baha.o kimia aktif insektisida baik pada
daun, barang maupun btinya. Namun demikian bagianbiji lebih banyak kaidungan bahatr aktif insektisida nyadibandingkan dam dan bafan& Bahan akdftersebut antaralain: azadinchtia azdiradioq neliantriol salani4 salanolsalanol asetat, 3-diasetil salanin, l3 epoksi azadiradiotr,geduin ninbin, nihbidin dan nimbinen. Azadirachtinmerupakan senyawa aktif yang Pertama kali diisolasi,paling banyak terdapat di biji (l g biji = 2 4 mgazadirachtin) o).
Informasi penggunaan nimba untukmengendalikan nyarnut vektor penyakit masih terbatas,begitu pula d€ngan penggunaannya sebagai larvasida.Pada penelitian ilri akan dilakukan uji aktivitas larvasidadari ekstrak biii nimba terhadap lar'ra ayzlttrd* A. aegr'ptidan C. quinqrcfasciatu.T'uiuan dari P€nelitian ini adalalruntuk mengetabui aktivitas lawasida dari ekstrak metanolbiji nimba rerhadap larva nyamuk l. aeglpti dan C.
ryinquefas c i at us. Drtwapkf.a dapat diperoleh informasiLC.. ekstrak netaool biji nimba terhadaPlaflaA. aegrpri&;-C. quikqrcfasciatus yang akan m€ndasari aplikasiselanjuhya dari pemanfaatan €kstmk biji nimba mtukpengendaliad nyarnuk l. degrpn (lanC. quinqefasciatus.
MEKDOBrhrn
Simplisia kering biji nimba (A. indi c a) di'perolehdad Balai Penelitian Tmmsn Rempah & Obot (BAL[RO)Departemen Pertanian, Cimanggu Bogor, Jawa BaBt.Telur dyamuk /, Aegr'pti daa C. qxinq efasciat sdiperoleh dari lnborato.ium Edtomologi Balitbangkes,Depmtenen K€sehatan, Jakarta Azadirachtin diperolehdari BALITRO, metanol tekris. 6ioades datr af sumur.Alat
Penelitian dilakanakan menggwrakan m€todeeksperimental, dalam dua khaP: (l) tahaP p€ndahuluaD(orientasi konsentrasi) dan (2) tahap uji larvasida.Perlakuan yang dicobakan adalah variasi konsentmsi
' eksFakmetlnolbljidmbatedradap20ekorlarvanyanukA. Aeg,pti d^nc. quinqrcfasciatus, dan ditakukan 4 kaliulangan untuk tiaFtiap perlakuan. Penganatan dilakukanteftadapjurblah larva '€trg mati setelah 24jan. DilakukaDperlakuan yang sarnate adap penbandingAzadirachtin.C.r3 KerjaP€rsiipsn simplfuir biii nimba
sebanyak I kg biii nimba dik€ringkan deneantidak t€rkena sinar matahari lang$mg, lalu digiling denganukuraD s€rbuk 16 mesh, s€hingga dip€roleh 978 g serbukkedng biii ninba- Serbuk kering disinpan dalam desikator.Pemburtan €tsitnk metinol biii nidbi
sebanyak 20 g sampel s€rbuk kering biji ninbaditempatken dalam soxtet d€ngan 200 ml metanol sebagaipelantnya. Pengekstrakar dilakukao selama 8jan d€ngatrsuhu 65qc. Ekstralc hasil soxletasi dip€kadGn menggunakatr
mtary evaporator dengan kecep€rhn putaraD 100 rpm, subu65qC selama 15 meni! sehidgga diperoleh ekstmk kentalsebaryak l70nl.Pemeliharasn t€lur menjadi lena nytrmuk
Telur nyamuk ditetaskan dengan caradimasukkar ke dalam baki yang berisi I 500 ml air sunurdan dibia*an selama24 48jam pada sulu ruang. Larvan)€muk ymg digmalGtr Pada uji aktivitas lawasida adalahlarva nyamuk instar III yang diperoleh pada hari kelimasetelah telur menetas.Uji aktivitss hrvrsida ektrlk me&nol biii nimbaPengujhn dilskukan dahn 2 tshap:Tahap pendahuluan (orientasi koDsentmsi ektrak metarclbiji nimba)
Pertama-tama dibuat emulsi indut ekstrak biinimba konsentrasi 10.000 ppm dengan mencampurkan l0g€lGtrakkentalbiiinirnbadalam40n tw€€n80,kemudianditambah-kan akuades hingga 1.000 ml OrientasikoNentrasi ekstrak metanol biti nimba dilakukan denganmenggunakan 4 variasi konsentrasi, yaihr: 10, 100, 1000dan 10.000 ppm. Tflhadap tiap-tiaP konsenftsi diujikanpada 20 ekor lafia nyamuk A. qeglpti da/i C.qdnquqfasciatusdal,'r IO0 Dl air sumur, dan dilakukan 4kali pengulangan. S€telah dilakukan pengamatan selarna24 jam, dipemleh rentang konsentrasi ambang ba\i€h (n)dan ambang aras (N) masing-masing untuk larva n)€mukA. aeg/pti d^a C. ryinqrtefasciafia-Tahap uji aldivitas hrwsida
Uji aktivitas laNasida dilakukan denganmenggunaka! variasi konsentrasi yang dihitungmeDggrmakan rumus (l).
Keterangalr:N = konsentrasi ambang atasn = konsentrasi ambang bawahK = intewal konsentrasi Fng diinginkan ('P - l)P = jumlah tingkat konsentasi (minu kontrol)a, b, c, d... dst = konsenhasi yang dipakai (ppm)
Terhadap vadasi konsenhasi yaig diperoleb darirumus di atas dilalflrkan pengujian terhadap 20 larvanya'mak A. aeg'pti dan C. quinqtelAsciattts yang
ditempatkan dalam tenpor uji yalg berisi 100 ml air sumur'serta dilala*an 4 kali p€ngulangan Pengamatan dilakukanselama 24 jarn terhadap jumlah larJa ayamd* A. aeg/ptidat1 C- quinquefasciatus yaag Jtrati. Sebagai perlakuan
kontrol pada uji ini adalah laft^ryam kA aeglptiddrc-quinquefasciatus drternpatkan dalam wadah yang berisiair sumu 100 ml tanpa penarnbahan ekstrak bij i nimbaPerhitungan LCs
Pefiitmgan l.c$ dimulai dengan menghitungjumlah larva nyamukl. d€gvPti d^(t C. quinquernciatusyang mati, sehingga dapat ditentukan persentasekematiaDnya. Apabila terdapat kematian la a nyamuk,4oeglpti daa C. qinquefasciatzr pada k€lompok kotrtsol
antara 5 - 20% , maka penentase kematian t€rkoreksidihitung nenggunakan rumus Abbot (2).
(Po - Pc)Pt= - t r00% ........-.....--...... (2)
(100 - Pc )
Ketemngan:ft = Persentase kematian terkoreksiPo = P€$entase kematian teramatiPc = Persentase kematian kontrol
PeNentase kematian terkoreksi selanjutnyadianalisis menggunakan Analisis Probit untuk menenhrkannilai LC$ €kstnk motallol biii nimbaterhadap I.Iva n]€mukA. aeglpti dan C. quinquefasciatus.
IIASILDAN PEMBAIIASANProses soxletasi terhadap 20 g serbuk kering biji
nimba m€nggunakan 200 nl metanol, yang dilaqjutkandengan evaporasi dan Pengeringan oven terlladaPnya,t€m)ata menghasilkan 170 ml ekstrak kental biji nimba-IGrakterisasi sifat fisika dari eksrak metanol biji nimbaditampilkan pada Tabel I.
Tahap uji pendahuluar yang dilakukan untukmenentukan kisarai konsenFasi yang digunakan untukuji aktivit s larvasida untuk lftlanyamuk A aegpti danC. quinquelasciotus tenryata memberikan hasil yang
berbeda. Konsentr.si ambang bawah dan atas untukekstrak metanol biji ninba terhadap lafla nyanuk ,4.
aegpti ad^lah 1.000 ppn dan 1.500 ppm Sementarakonsentrasi ambang ba\ th dan atas unhtk €ksfiak metanolbiji nimba teriadap lawa nt".rl'ltJ1. C. quinquefasciatusadabh 100 ppm dan 3.200 pprl- Hal ters€but n€ngakibatkankonsentrasi ekstEk bUi nimba yang dicobakan pada ujiakr iv iras larvasida pun menjadi berbeda variasikonsentmsinya. Hasil pengamatan mortalitas larvaDy^m\k A. aeglpti dan C qui qrcfasciatus Pada njiaktivitas larvasida ekstrak metanol biji nimbaselengkapnya ditampilkan Pada Tabel II dar III
Dari data tersebut dilakukan p€rhitungan nilaiLC.. datr diperoleh nilaiLC$eksFak biji nimba lerhadapfarvi nyamuk ,{. aeg)pi sebes{ 1.17q.35 ppm danE*,ad,{ larr a ny sd|l||!.k C. qu bquefascidrus sebesar 645,65ppm. Hasil tersebutmenunjukkan bahwa ekstnk metanolbiji nimba lebih toksik terhadap larva nyamuk Cq nquefasciatus dibzndingkan teftadap A- aeIpti.ASTM (3) pada tahm 1989 telah meny.Bun klasifikasidngkat toksisitas bahan terhadap ikan, makoinvertebmtadan anfibi seperti tercantum pada tabel IV
Berdasarkan tabel klasifikasi tingkat toksisitasASTM tersebut di atas daPar dikatakan bah$'a ektrakbiji dnba dikategorikan ke dalam tingkat toksisitasmoderat/sedadg teftadap larva nyamuk C.qinquefasciatus (.rtu= 645,65 ppm). Sernentam teriadap
020305 5
80100
Trbel IL Mortalitts ltrva ry^m\k A. aegpn p dr uji tktivita!lrrvrsids ckstrtk notrnol biji ninba selrma 24irm
Jum.l Bahtn Alan Indone.ia tSS[ 11'12-2855 Vol. 6' o 5' Jull 2008
Tsbct ry. Khsink si tiogkat lobisit{s bah.n terhadrP ik n'mrkroinvertebrat drn amfibi menurut ASTM '''
Nilai LC50 - 24jtn(pptrr)Tingkat toksisitrs
Sangat toksikToksikModerat / sedangKurang ToksikTidak Toksik
r -100100 - 1000
1000 - 10000> 10000
latr,t a ny all,i,trt A. a egrpt i, eklnk biji nimba dikategorikandalam bahan yang kurang tokik (LCn : l.l 79,35 PPm).
Aktivitas larvasida dari ekstrak biji nimbadisebabkan oleh kandungan bahan-bahan aktif sepertiazadirachtin, azadiradioq meliantriol, salanin, salanol,salanol aseta! 3-diasetil salanin, 1 3 ePoksi a?adiradion,geduin nimbin, timbidin dan nimbinen. Azadirachtinmerupakan bahar yang paling banlak terdapar dalam bij i.Modus aksi azadirachtin dalam m€ngendalikatr semnggabersifat tidak langsung, seperti melalui mekanismemengganggu perrumbuhan dan r€produksi, menghanbatpergantian kulit pada stadium larvq dan mengganggunafsu makan(r). Larva nyamuk A. aegpti dzn Cq inquefasciotus yang terpapar ekstrak biji nimhamengalami penghambatan proses Pergantian kulit,menghambat makan lalva dan meracuninya sehinggat€rjadi kematian. Larva yang nati dapat ditandai dengantidak adanya respon saat diberi rangsangan, tubuhnyaakan tenggelam ke dasar air dan tubuh larva mati b€rwaaarnenjadi lebih gelaltr).
Nilai LC. ekstsak biji nimba terhadap kedua larvanyamr* tersebut masih jauh lebih tinggi dibandingkahkontsol positif berupa bahan azadirachtin mumi yangmemberikan nilai LC$ terbadap larvanyz'r,ttk A. aegrptida\C. qu ryefasciatus raasing-rnasing 1,64 ppm dan 4,79ppm. Hal itu menunjukkan bahwa toksisitas ekstmk blinimba lebih rendah dibandingkan toksisitas bahanazadirachtin mumi, yang kemungkinan disebabkanteiadfurya aksi yadg saling menutupi/menghambat darica$puran bahan-bahan aktif yang terkandung dalam
ekstrak. Hal yang tidak ditemukan pada bahan alaiftunggalyaitu azadimchtin. Namun demikian untuk mendapatkanpenjelasan lebih jauh tentang penyebabnya, masihdiperlukan penelitian lebih lanjut unn* memisahkan araumengisolasi bahan-bahan akdf yang terkandung dalamekstrak metanol biji nimba, se(a menguji aktivitaslarvasidanya.
IOSNMPT]I,ANDapat disimpulkan bahwa ekscak metanol biji
limba menunjukkan aktivitas larvasida terhadap laryanyajrrdj/KA- aegpti dan C. quinqnefasciatus deryanLcsoinasing-rnsing 1 . U9,35 ppm dBn 645,65 ppm. Diharapkandari hasil penelitian ini dapat dikembangkan produk-produkpestisida nabati yang rainah lingkungan dari ekstrak bijinimba untuk mengendalikan lad\a nyaatr]JK A. aegr'Pn danC. quinq efasciatus, sehingga penyebaran penvakitdemam berdarah dengue dan filariasis dapat diputus.
DAFIAR RUJTJKANl. Kardinaq A. 2003. Tanaman Pengusi Nyarnul dan