Jawaban atas Permintaan Penjelasan PT Capri Nusa Satu Properti Tbk. 1. Berdasarkan perjanjian Jasa Konstruksi Resort No. 002/Legal/CNSD/2018 pada tanggal 14 September 2018 antara Perseroan dengan PT Disky Anugrah Jumanta, d imana PT Disky Anugrah Jumanta berjanji untuk memberikan jasa konstruksi pembangunan resort di Nusa Penida Bali dengan jangka waktu penyelesaian selama 560 hari sejak perjanjian ditandatangani (perkiraan selesai pada Maret 2020) dan sehubungan dengan adanya keterlambatan penyelesaian proyek karena adanya perbedaan interpretasi batas area untuk ijin pembangunan lift menuju lokasi pantai, mohon penjelasan Perseroan sebagai berikut: a. Kronologis terjadinya perbedaan interpretasi tersebut di atas Jawaban: Perbedaan interpretasi terjadi pada batas area izin pembangunan lift dan area yang akan dibangun untuk akses angkut material bangunan menuju pantai. Pada dasarnya, Perseroan telah menginstruksikan kepada kontraktor agar bekerja sesuai dengan batas area menurut SHGB dan perizinan yang telah Perseroan peroleh. Pada saat Perseroan sudah memulai pekerjaan pembangunan resort dan beach club, ada pihak yang melaporkan bahwa Perseroan melakukan perambahan hutan padahal Perseroan sama sekali tidak melakukannya, yang Perseroan bersihkan hanya alang-alang walaupun ada sedikit areal kosong yang mungkin saja tidak disengaja dibersihkan untuk memulai proyek dan Perseroan langsung melakukan penanaman kembali dengan pohon yang lebih layak dan membuat tempat makan hewan. Kemudian itu Perseroan melakukan klarifikasi ke pihak-pihak yang berwenang mulai dari Bendesa Adat sampai dengan Dinas Kehutanan Provinsi Bali. Perseroan juga telah melakukan sosialisasi ke dinas yang terkait dan telah melaporkan kepada Pemda Tingkat I dan II. Hal ini ditindaklanjuti oleh semua pihak mulai dari BKPH (Bagian-bagian Kesatuan Pemangku Hutan) dan BPN Klungkung yang memiliki persepsi berbeda tentang tata batas tanah yang dimiliki oleh Perseroan dan akan dibangun resort, beach club, restoran serta lift akses menuju pantai sepanjang ±80 meter (tinggi jurang) dengan lebar ±20 meter. Untuk penyelesaian, Perseroan meminta semua pihak terkait, yakni Perseroan, BPN, BKPH, dan Dishut, yang disaksikan oleh Polisi untuk melakukan pengukuran ulang area sesuai dengan semestinya. Upaya ini dalam tahap penyelesaian oleh para pihak, agar Perseroan mendapat kepastian batas-batas yang benar dan Perseroan akan melakukan pemagaran area agar tidak bisa masuk ke area terlarang oleh kontraktor pada saat memulai kembali pekerjaan. b. Status terkini perijinan tanah di Nusa Penida Bali, terutama perijinan tanah terkait kasus perbedaan interpretasi tersebut di atas. Jawaban: Telah dilakukan pengukuran kembali batas area tersebut oleh semua pihak, dan saat ini dalam penyelesaian berita acara atas hasil yang telah disepakati. Izin untuk menurunkan barang material sudah Perseroan dapatkan dari Bendesa Adat sebagai pengelola tanah Pemda Tingkat I Klungkung sehingga dalam waktu dekat setelah Perseroan mendapatkan Berita Acara Final dan segera melakukan persiapan untuk memulai kembali pembangunan. c. Time line dan target penyelesaian proyek pembangunan resort di Nusa Penida Bali. Penyelesaian Proyek Persentase Penyelesaian Target Penyelesaian Pembangunan resort Persentase penyelesaian sekitar 15% Maret 2021 Pembangunan beach club Persentase penyelesaian sekitar 25% September 2020 Pembangunan restoran Persentase penyelesaian sekitar 10% September 2020 Pembangunan lift Persentase penyelesaian sekitar 40% September 2020 Target Berita Acara Serah Terima (BAST) Maret 2021
8
Embed
Jawaban atas Permintaan Penjelasan PT Capri Nusa Satu ......Jawaban atas Permintaan Penjelasan PT Capri Nusa Satu Properti Tbk. 1. Berdasarkan perjanjian Jasa Konstruksi Resort No.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Jawaban atas Permintaan Penjelasan
PT Capri Nusa Satu Properti Tbk.
1. Berdasarkan perjanjian Jasa Konstruksi Resort No. 002/Legal/CNSD/2018 pada tanggal 14 September
2018 antara Perseroan dengan PT Disky Anugrah Jumanta, d imana PT Disky Anugrah Jumanta berjanji
untuk memberikan jasa konstruksi pembangunan resort di Nusa Penida Bali dengan jangka waktu
penyelesaian selama 560 hari sejak perjanjian ditandatangani (perkiraan selesai pada Maret 2020) dan
sehubungan dengan adanya keterlambatan penyelesaian proyek karena adanya perbedaan interpretasi
batas area untuk ijin pembangunan lift menuju lokasi pantai, mohon penjelasan Perseroan sebagai berikut:
a. Kronologis terjadinya perbedaan interpretasi tersebut di atas
Jawaban:
Perbedaan interpretasi terjadi pada batas area izin pembangunan lift dan area yang akan dibangun
untuk akses angkut material bangunan menuju pantai. Pada dasarnya, Perseroan telah
menginstruksikan kepada kontraktor agar bekerja sesuai dengan batas area menurut SHGB dan
perizinan yang telah Perseroan peroleh. Pada saat Perseroan sudah memulai pekerjaan
pembangunan resort dan beach club, ada pihak yang melaporkan bahwa Perseroan melakukan
perambahan hutan padahal Perseroan sama sekali tidak melakukannya, yang Perseroan bersihkan
hanya alang-alang walaupun ada sedikit areal kosong yang mungkin saja tidak disengaja dibersihkan
untuk memulai proyek dan Perseroan langsung melakukan penanaman kembali dengan pohon yang
lebih layak dan membuat tempat makan hewan. Kemudian itu Perseroan melakukan klarifikasi ke
pihak-pihak yang berwenang mulai dari Bendesa Adat sampai dengan Dinas Kehutanan Provinsi Bali.
Perseroan juga telah melakukan sosialisasi ke dinas yang terkait dan telah melaporkan kepada Pemda
Tingkat I dan II. Hal ini ditindaklanjuti oleh semua pihak mulai dari BKPH (Bagian-bagian Kesatuan
Pemangku Hutan) dan BPN Klungkung yang memiliki persepsi berbeda tentang tata batas tanah yang
dimiliki oleh Perseroan dan akan dibangun resort, beach club, restoran serta lift akses menuju pantai
sepanjang ±80 meter (tinggi jurang) dengan lebar ±20 meter. Untuk penyelesaian, Perseroan meminta
semua pihak terkait, yakni Perseroan, BPN, BKPH, dan Dishut, yang disaksikan oleh Polisi untuk
melakukan pengukuran ulang area sesuai dengan semestinya. Upaya ini dalam tahap penyelesaian
oleh para pihak, agar Perseroan mendapat kepastian batas-batas yang benar dan Perseroan akan
melakukan pemagaran area agar tidak bisa masuk ke area terlarang oleh kontraktor pada saat
memulai kembali pekerjaan.
b. Status terkini perijinan tanah di Nusa Penida Bali, terutama perijinan tanah terkait kasus perbedaan
interpretasi tersebut di atas.
Jawaban:
Telah dilakukan pengukuran kembali batas area tersebut oleh semua pihak, dan saat ini dalam
penyelesaian berita acara atas hasil yang telah disepakati. Izin untuk menurunkan barang material
sudah Perseroan dapatkan dari Bendesa Adat sebagai pengelola tanah Pemda Tingkat I Klungkung
sehingga dalam waktu dekat setelah Perseroan mendapatkan Berita Acara Final dan segera
melakukan persiapan untuk memulai kembali pembangunan.
c. Time line dan target penyelesaian proyek pembangunan resort di Nusa Penida Bali.