Top Banner
1 JAWAB UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT PEMBIMBING : H. NURSID SUMAATMADJA, PROF. DR. Disusun Oleh: VICTOR NOVIANTO 1008900 PRODI S3 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011
26

JAWAB Nursid UAS 2011

Jul 05, 2015

Download

Documents

Victor Novianto
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: JAWAB Nursid UAS 2011

1

JAWAB UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT

PEMBIMBING : H. NURSID SUMAATMADJA, PROF. DR.

Disusun Oleh:

VICTOR NOVIANTO 1008900

PRODI S3 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011

Page 2: JAWAB Nursid UAS 2011

2

I. Pemberdayaaan peserta didik melalui pembelajaran Sains Teknologi dan Masyarakat, dapat

membina karakter mereka yang kreatif dan produktif. Atas dasar asumsi terebut,

dipersilahkan Anda membahas persoalan berikut ini:

1. Mohon dianalisis proses pendidikan IPS, membina dan mengembangkan peserta didik

yang kreatif serta mandiri mendaur ulang, bahan-bahan terbuang menjadi barang yang

dapat dimanfaatkan.

IPS sebagai mata pelajaran yang diberikan mulai dari sekolah dasar hingga menengah atas.

IPS di sekolah menengah pertama memiliki karakteristik tersendiri yaitu; merupakan

perpaduan dari beberapa disiplin ilmu sosial yaitu geografi, sosiologi, ekonomi dan

sejarah. Materi senantiasa berkenaan dengan fenomena dinamika sosial, budaya dan

ekonomi yang menjadi bagian integral dalam kehidupan masyarakat dari waktu ke waktu

dan dari tempat ke tempat baik dalam skala kelompok masyarakat, lokal, nasional,

regional, dan global. Pengertian ilmu sosial atau social sciences menurut Harold A Phelps

dalam Sumaatmadja (1984) menyatakan, “A general term for all the sciences which are

conserned with human affairs: such sciences are economics, government, law, education,

psychology, sociology, antrophology”, Achmad Sanusi memberikan penjelasan sebagai

berikut, “ Ilmu-lmu sosial terdiri atas disiplin-displin ilmu pengetahuan sosial yang

bertarap akademis, dan biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi, makin lanjut

makin ilmiah”, sehingga ilmu sosial bersifat interdisipliner.

Berkaitan dengan konsep IPS sebagai perpaduan pengetahuan dan ilmu-ilmu sosial, maka

tujuan kurikulum IPS menurut Sumaatmadja (1984: 48) harus mampu mencapai hal-hal

berikut:

a. Membekali anak-anak didik dengan Pengetahuan Sosial yang berguna dalam

kehidupan di masyarakat.

Page 3: JAWAB Nursid UAS 2011

3

b. Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisa, dan

menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di

masyarakat.

c. Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga

masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan serta berbagai keahlian.

d. Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif, dan

keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupannya

yang tidak terpisahkan.

e. Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan

keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, perkembangan masyarakat,

perkembangan ilmu dan teknologi.

Program Pengembangan IPS menurut Martorella, Beal dan Bolick (2005:31) adalah

membangun tiga dimensi yaitu reflective, competent, and concerned citizen yang

diistilahkan dengan Head, Hand, and Heart. Dijelaskan selanjutnya bahwa IPS adalah

sebagai berikut:

a. Social studies as a matter of Head: Reflection The reflective citizen has knowledge of body of concepts, facts, and generalizations concerning the organization, understanding, and development of individuals, groups, and societies. Also, the reflective citizen can engage in hypothesis formation and testing, problem solving, and decision making.

b. Social studies as a matter of the Hand: Competence The competent citizen has a repertoire of skills. These include social, research and analysis, chronology, and spatial skills.

c. Social studies as a matter of the Heart: Concern The concerned citizen has a awareness of his or her rights and responsibilities in a democracy, a sense of social consciousness, and a well grounded framework for deciding what is right and what is wrong and for acting on decisions.

Tujuan pendidikan IPS yang berhubungan dengan refleksi (Head) membekali peserta didik

dengan kemampuan berpikir; konsep-konsep, fakta, dan generalisasi sehingga

membangun kemampuan baik individu maupun kelompok dalam memecahkan masalah

serta membuat keputusan. Tujuan yang berhubungan dengan kecakapan (Hand) peserta

didik diharapkan dapat memiliki sekumpulan keterampilan termasuk dalam melakukan

analisis penelitian, kronologi dan keterampilan keruangan.

Page 4: JAWAB Nursid UAS 2011

4

Tujuan yang berhubungan dengan perhatian (Heart) peserta didik diharapkan dapat

mengembangkan kesadaran tentang hak dan kewajiban, nilai-nilai dalam bermasyarakat,

memahami sesuatu itu benar atau salah ketika memutuskan untuk bertindak. Oleh

karena itu, pendidikan IPS sangat tepat jika digunakan untuk membina dan

mengembangkan peserta didik sehingga bisa kreatif serta mandiri mendaur ulang, bahan-

bahan terbuang menjadi barang yang dapat dimanfaatkan.

Kita mengetahui bahwa sampah merupakan masalah yang tak akan ada habisnya, karena

selama kehidupan ini masih ada maka sampah pasti akan selalu diproduksi. Produksi

sampah sebanding dengan bertambahnya jumlah penduduk. Semakin bertambah banyak

jumlah penduduk, semakin meningkatlah sampah akan diproduksi. Sampah seringkali

dianggap sebagai sesuatu yang mengganggu, baik pandangan hingga kesehatan. Secara

sederhana sampah dalam rumah dapat kita bagi menjadi 3 kategori, yakni sampah

beracun,seperti baterai bekas, bola lampu bekas dan barang-barang yang mengandung

zat kimia. Kemudian sampah padat yang tidak dapat diurai, seperti plastik, botol, kaleng,

dsb. Dan terakhir barang-barang yang masih dapat diurai oleh tanah seperti sisa sayuran,

daun-daun, dansebagainya. Gaya hidup ramah lingkungan dikenal pula dengan semboyan

3R : Reduce, Reuse & Recycle. Artinya mengurangi tingkat kebutuhan akan sampah,

menggunakan kembali sampah-sampah yang telah ada dan mendaur ulang sampah

sampah yang telah terpakai.

Dsinilah peran Pendidikan IPS (Social Studies) dan Ilmu-ilmu Sosial (Social Sciences)

mengembangkan pemahaman anak didik bagaimana mengolah sampah dengan kajian

sosial kemasyarakatan yang didasarkan pada disiplin-disiplin ilmu yang terangkum dalam

ilmu-ilmu sosial.

Page 5: JAWAB Nursid UAS 2011

5

Manusia memang mahluk yang lahir paling muda namun diciptakan paling sempurna,

terlepas dari apa yang tercantum dalam kitab suci (mengingat ini adalah kebenaran

mutlak) manusia memang diciptakan dengan akal yang berkembang dan memiliki sifat

kritis. Bahkan dalam perkembangannya manusia mampu berpikir ilmiah, inilah kenapa

manusia memiliki kemampuan yang lebih baik serta bersifat memimpin dan menguasai

sumberdaya yang ada di bumi ini dari pada mahluk hidup non manusia. Hal ini tidak

terlepas dari kemampuan manusia memahami ilmu pengetahuan. ilmu pengetahuan

dikembangkan manusia untuk mencapai kebenaran. Pengetahuan yang benar membawa

manusia pada pemahaman yang benar atas alam semesta, dunia sekelilingnya,

lingkungannya, dan diri sendiri sehingga nantinya mampu memenuhi kebutuhan manusia

itu sendiri yang dari waktu ke waktu selalu berkembang.

2. Mohon dibahas kemungkinan-kemungkinan pendekatan pembelajaran Sains Teknologi

dan Masyarakat padapembelajaran IPS untuk menumbuhkan ‘jiwa wiraswasta’ pada

diri peserta didik

Sains (science) dan perekayasaan (engineering) adalah bagian dari teknologi yang

merupakan hakekat dari keberadaan masyarakat manusia. Sains diambil dari kata latin

Scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan, tetapi kemudian berkembang menjadi

khusus Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa

Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone

menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk

mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan

proses yang tidak dapat dipisahkan. "Real Science is both product and process,

inseparably Joint" (Agus. S. 2003: 11).

Page 6: JAWAB Nursid UAS 2011

6

Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk

melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam.

Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang

eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini

tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala

alam dapat berbentuk kuantitas.

Tanpa sains, lanjut Sardar (1987, 161) suatu peradaban tidak dapat mempertahankan

struktur-struktur politik dan sosialnya atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar rakyat

dan budayanya. Sebagai perwujudan eksternal suatu epistemologi, sains membentuk

lingkungan fisik, intelektual dan budaya serta memajukan cara produksi ekonomis yang

dipilih oleh suatu peradaban. Pendeknya, sains, jelas Sardar (1987, 161) adalah sarana

yang pada akhirnya mencetak suatu peradaban, dia merupakan ungkapan fisik dari

pandangan dunianya. Sedangkan rekayasa, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222)

menyangkut hal pengetahuan objektif (tentang ruang, materi, energi) yang diterapkan di

bidang perancangan (termasuk mengenai peralatan teknisnya). Dengan kata lain,

teknologi mencakup teknik dan peralatan untuk menyelenggarakan rancangan yang

didasarkan atas hasil sains. Disekolah sains dan teknologi lebih mudah dikembangkan

serta diajarkan sehingga nantinya mmapu diimplementasi di masyarakat.

Sekolah atau pendidikan menjadi tempat yang sangat strategis untuk menumbuhkan

bakat wirausaha. Beberapa alasan sekolah formal dapat menumbuhkan bakat wirausaha,

yaitu : Pertama, sekolah adalah lembaga pendidikan yang sangat dipercaya masyarakat

untuk masa depan yang lebih baik. Kedua, jaringan sudah ada di seluruh pelosok negeri.

Ketiga, melalui sekolah juga bisa menjangkau dan mempengaruhi keluarga anak didik ( Dr.

Riant Nugroho, 2009). Nilai-nilai yang akan ditransformasikan dalam pendidikan

Page 7: JAWAB Nursid UAS 2011

7

mencakup nilai-nilai religi, nilai-nilai kebudayaan, nilai-nilai sains dan teknologi, nilai-nilai

seni, dan nilai keterampilan. Terkait dengan karakter wirausaha, nilai-nilai yang perlu

ditransformasikan dalam pendidikan khususnya pendidikan non formal antara lain:

kejujuran, kedisiplinan, Nilai-nilai yang ditransformasikan tersebut dalam rangka

mempertahankan, mengembangkan, bahkan kalau perlu mengubah kebudayaan yang

dimiliki masyarakat. Maka, disinilah pendidikan akan berlangsung dalam kehidupan.

Pendekatan STM adalah sebuah pendekatan yang dimaksudkan untuk mengetahui

bagaimana sains dan teknologi masuk dan merubah proses-proses sosial di masyarakat,

dan bagaimana situasi sosial mempengaruhi perkembangan sains dan teknologi

Berdasarkan pengertian STM sebagaimana diungkapkan di bagian sebelumnya, maka

dapat diungkapkan bahwa yang menjadi tujuan pendekatan STM ini secaraumum adalah

agar para peserta didik mempunyai bekal pengetahuan yang cukup sehingga ia mampu

mengambil keputusan penting tentang masalah-masalah dalam masyarakat dan sekaligus

dapat mengambil tindakan sehubungan dengan keputusan yang diambilnya.

Pendekatan STM dikembangkan dengan tujuan agar :

a. Peserta didik mampu menghubungkan realitas sosial dengan topik pembelajaran di dalam kelas.

b. Peserta didik mampu menggunakan berbagai jalan/ perspekti untuk mensikapi berbagai isu/ situasi yang berkembang d masyarakat berdasarkan pandangan ilmiah

c. Peserta didik mampu menjadikan dirinya sebagai warga masyarakat yang memiliki tanggungjwab sosial.

Pendekatan STM, sesuai dengan pengertian dan tujuan yang diungkapkan sebelumnya,

dalam penerapannya di dalam kelas sesungguhnya tidak membutuhkan konsep ataupun

proses yang terlalu unik. Sebagaimana menurut pandangan National Science Teachers

Association (1990:1), there are no concepts and/or processes uniqe to STS. Hanya saja,

ada beberapa prinsip yang harus dimunculkan dalam pendekatan STM menurut National

Science Teachers Association (1990:2) yaitu sebagai berikut:

Page 8: JAWAB Nursid UAS 2011

8

a. Peserta didik melakukan identifikasi terhadap persoalan dan dampak yang ditimbulkan dari persoalan tersebut yang muncul di sekitar lingkungannya

b. Menggunakan sumberdaya lokal untuk mencari informasi yang dapat digunakan dalam penyelesaian persoalan yang telah berhasil diidentifikasi

c. Menfokuskan pembelajaran pada akibat yang ditimbulkan oleh sains dan teknologi bagi peserta didik

d. Pandangan bahwa pemahaman terhadap konten sains lebih berharga daripada sekedar mampu mengerjakan soal

e. Adanya penekanan kepada keterampilan proses yang dapat digunakan peserta didik untuk menyelesaikan persoalannya sendiri

f. Adanya penekanan pada kesadaran berkarir, terutama karir yang berhubungan dengan sains dan teknologi

g. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperoleh pengalaman tentang aturan hidup bermasyarakat yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang telah diidentifikasi.

Darisini peserta didik memiliki pemahaman dan mampu mengembangkan kewirausahaan.

Mengingat STM akan menunjang jiwa kewirausahaan dari beberapa segi seperti

mengembangkan kemampuan anak didik melakukan identifikasi terhadap persoalan dan

dampak yang ditimbulkan dari persoalan tersebut yang muncul di sekitar lingkungannya

dan ini lah awal dari merebut peluang. Kemudian anak didik sumberdaya lokal untuk

mencari informasi yang dapat digunakan dalam penyelesaian persoalan yang telah berhasil

diidentifikasi sebagai mengambil peluang . Tentu saja pada akhirnya anak didik memiliki

pengalaman tentang aturan hidup bermasyarakat yang dapat digunakan untuk

menyelesaikan persoalan yang telah diidentifikasi sehingga bisa memanfatkan,

mengunakan dan merebut peluang.

Karakteristik wirausaha merupakan bagian dari pendidikan kecakapan hidup ( life skills).

Life skills dalam pendidikan kewirausahaan adalah interaksi berbagai pengetahuan dan

kecakapan yang sangat penting dimiliki oleh anak didik sehingga mereka dapat hidup

mandiri sebagai wirausahawan. Maka empat prinsip penting dalam menjalankan

pembelajaran kewirausahaan sebagai life skills sebagaimana dalam laporan UNESCO

Learning The Treasure Within (Delors, 1996) tidak boleh ditinggalkan, yaitu Learning to

Page 9: JAWAB Nursid UAS 2011

9

know (belajar untuk mengetahui kewirausahaan), learning to do (belajar untuk melakukan

kegiatan wirausaha), learning to be (belajar untuk mempraktekkan kegiatan wirausaha),

and learning to live together (belajar untuk bersama dengan yang lain dalam interaksi

sosial dalam berwirausaha). Belajar kewirausahaan bukan hanya sekedar mengajari

bagaimana anak didik dapat membuat kemudian menjual, melainkan memberikan

pengalaman dan kecakapan langsung bagaimana merancang dan mengelola sebuah usaha

secara utuh.

Dalam pendekatan STM, skenario pembelajarannya dilaksanakan sebagai berikut:

1) Tahap pendahuluan

Mengajak siswa menganalisa macam dan bentuk kewirausahaan

Siswa secara mendeskripsikan macam dan bentuk berwirausaha

Kegiatan akhir Guru memberi tanggapan dan penegasan tentang pentingnya

berwirausaha

Tahap ini disebut dengan inisiasi atau mengawali, memulai, dan dapat pula disebut

dengan invitasi yaitu undangan. Apersepsi dalam kehidupan juga dapat dilakukan,

yaitu mengaitkan peristiwa yang telah diketahui siswa dengan materi yang akan

dibahas, sehingga tampak adanya kesinambungan pengetahuan, karena diawali

dengan hal-hal yang telah diketahui siswa sebelumnya yang ditekankan pada keadaan

yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Pada pendahuluan ini guru juga dapat

melakukan eksplorasi terhadap siswa melalui pemberian tugas untuk melakukan

kegiatan lapangan atau di luar kelas secara berkelompok.

2) Tahap pembentukan konsep

Melakukan studi pustaka tentang pengertian kewirausahaan dan hubungannya

dengan pentingnya dalam sektor kehidupan.

Page 10: JAWAB Nursid UAS 2011

10

Dengan bimbingan guru siswa mencarai sumber-sumber

Proses pembentukan konsep (tahap ke-2) dapat dilakukan melalui berbagai

pendekatan dan metode. Misalnya pendekatan keterampilan proses, pendekatan

sejarah, pendekatan kecakapan hidup, metode demonstrasi, eksperimen di

labolatorium, diskusi kelompok, bermain peran dan lain-lain. Pada akhir tahap ke¬2

diharapkan melalui konstruksi dan rekonstruksi siswa menemukan konsep¬konsep

yang benar atau merupakan konsep-konsep para ilmuan.

3) Tahap Aplikasi Konsep

Guru memberikan tugas untuk survey ke lapangan menurut pandangan mereka.

Guru menyuruh mencari informasi tentang macam kewirausahaan.

Selanjutnya berbekal pemahaman konsep yang benar siswa melanjutkan analisis isu

atau masalah yang disebut aplikasi konsep dalam kehidupan (tahap ke 3). Adapun

konsep-konsep yang telah dipahami siswa dapat diaplikasikan dalam kehidupan

mereka sehari-hari. Selama proses pembentukan konsep, penyelesaian masalah

dan/atau analisis isu, (tahap ke-2 dan tahap ke-3) guru perlu meluruskan kalau-kalau

ada miskonsepsi selama kegiatan belajar berlangsung. Kegiatan ini disebut

pemantapan konsep. Apabila selama proses pembentukan konsep tidak tampak ada

miskonsepsi yang terjadi pada siswa, demikian pula setelah akhir analisis isu dan

penyelesaian masalah,

4) Tahap Pemantapan konsep

Guru menyuruh peserta didik untuk menyampaikan konsep-konsep yang mereka

dapat dari hasil observasi.

Melakukan refleksi bersama terhadap pembelajaran yang sudah dilakukan.

Menarik kesimpulan tentang kewirausahaan.

Page 11: JAWAB Nursid UAS 2011

11

Guru tetap melakukan pemantapan konsep sebagaimana tampak pada alur

pembelajaran (tahap ke-4) melalui penekanan pada konsep-konsep kunci yang penting

diketahui dalam bahan kajian tertentu. Hal ini dilakukan karena konsep-konsep kunci

yang ditekankan pada akhir pembelajaran akan memiliki retensi lebih lama

dibandingkan dengan kalau tidak dimantapkan atau ditekankan oleh guru pada akhir

pembelajaran.

5) Tahap Penilaian

Observasi , tes tulis

Bentuk Instrumen

Pada tahap ke-5 adalah penilaian, ada enam ranah yang terlibat dalam pendekatan

Sains Teknologi dan Masyarakat (STM) dapat dirinci sebagai berikut:

i. Konsep, fakta, generalisasi, diambil dari bidang ilmu tertentu.

ii. Proses diartikan dengan bagaimana proses memperoleh konsep.

iii. Kreativitas mencakup lima perilaku individu, yaitu: Kelancaran, Fleksibilitas,

Orginilitas, Elaborasi, Sensitivitas.

iv. Sikap, yang dalam hal ini mencakup menyadari kebesaran Tuhan, menghargai hasil

penemuan ilmuan dan penemu produk teknologi, namun menyadari kemungkinan

adanya dampak produk teknologi, peduli terhadap masyarakat yang kurang

beruntung dan memelihara kelestarian lingkungan.

v. Cenderung untuk ikut melaksanakan tindakan nyata apabila terjadi sesuatu dalam

lingkungannya yang memerlukan peran sertanya (Poedjiadi, 2005:126- 132).

Page 12: JAWAB Nursid UAS 2011

12

II. Guru IPS memiliki kesempatan dan peluang menghasilkan anak bangsa yang perduli

kemajuan IPTEK bagi kepentingan masyarakat. Atas dasar pernyataan tersebut,

dipersilahkan anda membahas persoalan dibawah ini:

3. Dipersilahkan anda membahas kompetensi Guru, khususnya kompentensi guru IPS

membina peserta didik menjadi anak bangsa yang berkarakter memanfaatkan kemajuan

IPTEK bagi peningkatan keluarga petani miskin di pedesaan

Kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri

guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif. Kompetensi guru

menurut Kunandar (2007:94) meliputi:

pertama, kompetensi intelektual, yaitu berbagai perangkat pengetahuan yang ada

dalam diri individu yang diperlukan untuk menunjang berbagai aspek kinerja

sebagai guru.

Kedua, kompetensi fisik, yaitu perangkat kemampuan fisik yang diperlukan untuk

menunjang pelaksanaan tugas sebagai guru dalam berbagai situasi.

Ketiga, kompetensi pribadi, yaitu perangkat perilaku yang berkaitan dengan

kemampuan individu dalam mewujudkan dirinya sebagai pribadi yang mandiri

untuk melakukan transfomasi diri, identitas diri, dan pemahaman diri. Kompetensi

pribadi meliputi kemampuan-kemapuan dalam memahami diri, mengelola diri,

mengendalikan diri, dan menghargai diri.

Keempat, kompetensi sosial, yaitu perangkat perilaku tertentu yang merupakan

dasar dari pemahaman diri sebagai bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan

sosial serta tercapainya interaksi sosial secara efektif. Kompetensi sosial meliputi

kemampuan interaksi, dan pemecahan masalah kehidupan sosial.

Page 13: JAWAB Nursid UAS 2011

13

Kelima, kompetensi spiritual, yaitu pemahaman, pengahayatan, serta pengamalan

kaidah-kaidah keagamaan

Keinginan untuk mencetak manusia-manusia yang memiliki modal cukup sehingga

mampu memanfaatkan kemajuan IPTEK bagi peningkatan keluarga petani miskin di

pedesaan sebagaimana dipaparkan di atas agaknya harus berhadapan dengan realitas

yang tidak cukup menyenangkan. Hingga sekarang, dunia pendidikan masih diwarnai

praktik-praktik yang menghambat bagi proses pembongkaran potensi peserta didik

secara sungguh-sungguh. Hal ini dipicu karena Kebanyakan sekolah selama ini

menerjemahkan pendidikan IPS sebagai sekedar transfer of knowledge yang dimiliki guru

kepada peserta didik dengan hapalan-hapalan teori maupun rumus-rumus, sekedar

untuk bisa menjawab soal-soal ujian, tetapi seringkali tidak sanggup untuk

menterjemahkannya ke dalam realitas yang ada di sekelilingnya. Pendidikan dengan

demikian tidak cukup memberi bekal life skills kepada peserta didik bahkan ia menjadi

tercerabut dari problem riel yang seharusnya mereka jawab dan selesaikan. sebagaimana

diungkapkan oleh Firdaus M Yunus (2004:ix), pendidikan di Indonesia selama ini hanya

berfungsi ”membunuh” kreativitas peserta didik, karena lebih

banyak mengedepankan aspek verbalisme. Verbalisme merupakan asas pendidikan yang

menekankan hapalan bukannya pemahaman, mengedepankan formulasi daripada

substansi, parahnya ia lebih menyukai keseragaman bukannya kemandirian serta hura-

hura klasikal bukannya petualangan intelektual.

Proses belajar-mengajar merupakan inti dari proses pendidikan dengan guru sebagai pemegang

peranan utama (Purwanto, 1998: 45). Proses belajar-mengajar sebagai suatu proses yang

mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik

yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu agar

Page 14: JAWAB Nursid UAS 2011

14

seorang guru mampu membina peserta didik menjadi anak bangsa yang berkarakter

memanfaatkan kemajuan IPTEK bagi peningkatan keluarga petani miskin di pedesaan

harus memiliki seperangkat kompetensi agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan

berhasil. Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yang profesional, terdiri dari 4

(empat), yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Keberhasilan guru

dalam menjalankan profesinya sangat ditentukan oleh keempat kemampuan dengan penekanan

pada kemampuan mengajar.

a. Kompetensi Kepribadian

Kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan

berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

b. Kompetensi Pedagogik

Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,

evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya.

c. Kompetensi Profesional

Merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang

mencakup pengasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi

keilmuan yang menaungi materinya, serta pengasaan terhadap struktur dan

metodologi keilmuannya.

d. Kompetensi Sosial

Merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan

peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik,

dan masyarakat sekitar.

Page 15: JAWAB Nursid UAS 2011

15

4. Cobalah anda susun suatu model pembelajaran IPS yang berorientasi kepada aspek

ramah IPTEK, bagi kepentingan kebersihan lingkungan sekolah masing-masing

Proses belajar mengajar merupakan kegiatan mentransfer ilmu dari seorang yang memiliki

ilmu dan pengetahuan lebih luas dalam hal ini di sebut guru kepada seseorang yang

membutuhkan atau ingin mengetahui lebih tentang ilmu pengetahuan dalam hal ini murid.

Tujuan dari proses belajar mengajar itu sendiri adalah ilmu pengetahuan yang di transfer

seorang guru dapat di pahami oleh seluruh muridnya serta dapat

mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai tujuan tersebut

perlu adanya proses yang dapat dilaksanakan oleh guru dan di mengerti oleh seluruh

muridnya serta didukung oleh sarana belajar yang memadai. tujuan model STM adalah

untuk menghasilkan lulusan yang cukup mempunyai bekal pengetahuan sehingga mampu

mengambil keputusan penting tentang masalah-masalah dalam masyarakat dan sekaligus

dapat mengambil tindakan sehubungan dengan keputusan yang diambilnya (NSTA, 1991).

Menurut Zudan K. Prasetyo dalam Purwanto (2006: 32), salah satu tujuan dari model STM

adalah agar sekolah mengacu pada kurikulum yang dikaitkan dengan masalah-masalah

sehari-hari yang ada di masyarakat sebagai dampak dari penerapan teknologi.

Untuk itu model pembelajaran IPS yang berorientasi kepada aspek ramah IPTEK, bagi

kepentingan kebersihan lingkungan adalah menempatkan pembelajaran sains dalam suatu

konteks lingkungan dan kehidupan masyarakat yang dikaitkan dengan teknologi akan

membuat sains dan teknologi lebih dekat dan relevan dengan kehidupan nyata semua

siswa. Tujuan utama pendidikan sains dengan model STM menurut La Maronta G, (2002:

47) dalam Pendekatan STM dalam Pembelajaran Sains di Sekolah, Jurnal Pendidikan dan

Kebudayaan, adalah mempersiapkan siswa menjadi warga negara dan warga masyarakat

yang memiliki suatu kemampuan dan kesadaran untuk:

Page 16: JAWAB Nursid UAS 2011

16

a. Menyelidiki, menganalisa, memahami, dan menerapkan konsep-konsep/prinsip-prinsip

dan proses sains dan teknologi pada situasi nyata.

Dalam hakikatnya pembelajarn model pembelajaran IPS terutama dalam IPS adalah

suatu pembelajaran yang mengaitkan antara isu/masalah yang ada dalam

keterkaitannya antara sains, teknologi dan masyarakat. Untuk itu dalam model

pembelajaran ini siswa diharapkan mampu menelidiki, menganalisi dan memahami

isu/masalah tersebut.

b. Melakukan perubahan.

Pembelajaran model pembelajaran IPS merupakan model pembelajaran yang

menjembatani anata sains, teknologi, dan masyarakat sehingga dengan adanya model

pembelajaran ini siswa mampu melakukan perubahan dalam pembelajaran sehari-hari.

c. Membuat keputusan-keputusan yang tepat dan mendasar tentang isu/masalah-

masalah yang sedang dihadapi yang memiliki komponen sains dan teknologi.

Dalam pembelarannya siswa diusahakan mampu mengambil keputusan mengenai

isu/masalah-masalah yang ada dalam kaitannya dengan sain teknologi masayarakat.

d. Merencanakan kegiatan-kegiatan baik secara individu maupun kelompok dalam rangka

pengambilan tindakan dan pemecahan isu-isu atau masalah-masalah yang sedang

dihadapi.

Perencanaan kegiatan dalam pengambilan keputusan dapat dilakukan baik secara

individu maupun secara kelompok sehingga nantinya siswa dapat memahami mata

pelajaran tersebut dan dapat menerapkannya di lingkungan kehidupan sehari-hari.

e. Bertanggung jawab terhadap pengambilan keputusan dan tindakannya.

Berdasarkan beberapa pandangan tersebut, maka dapat disederhanakan bahwa model

pembelajaran IPS dikembangkan dengan tujuan agar: 1) peserta didik mampu

Page 17: JAWAB Nursid UAS 2011

17

menghubungkan realitas sosial dengan topik pembelajaran di dalam kelas, 2) peserta didik

mampu menggunakan berbagai jalan/prespektis untuk menyikapi berbagai isu/situasi yang

berkembang di masyarakat berdasarkan pandangan ilmiah, dan 3) peserta didik mampu

menjadikan dirinya sebagai warga masyarakat yang memiliki tanggungjawab sosial.

model pembelajaran IPS memiliki karakteristik, yaitu:

a. Diawali dengan isu-isu/masalah-masalah yang sedang beredar serta relevan dengan

ruang lingkup isi/materi pelajaran dan perhatian, minat, atau kepentingan siswa.

b. Mengikutsertakan siswa dalam pengembangan sikap dan keterampilan dalam

pengambilan keputusan serta mendorong mereka untuk mempertimbangkan informasi

tentang isu-isu sains dan teknologi.

c. Mengintegrasikan belajar dan pembelajaran dari banyak ruang lingkup kurikulum

d. Memperkembangkan literasi sains, teknologi , dan sosial.

Dari beberapa karakteristik di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik utama model

pembelajaran IPS adalah pengungkapan masalah atau isu sosial teknologi diawal

pembelajaran. Pembelajaran mengutamakan keaktifan siswa sedangkan guru hanya

berperan sebagai fasilisator saja. Pengungkapan permasalahan di awal pembelajaran dapat

membantu siswa mengkonstruksi pengetahuan serta mengenalkan peranan sains dalam

kehidupan kepada siswa. Dengan menganalisis permasalahan yang dihadirkan, diharapkan

siswa dapat membuat suatu keputusan.

Pada prinsipnya pengembangan model pembelajaran pemecahan masalah menganut

faham konstruktivisme, dalam proses belajar mengajar, guru tidak serta merta

memindahkan pengetahuan kepada peserta didik dalam bentuk yang serba sempurna.

Dengan kata lain, pesera didik harus membangun suatu pengetahuan itu berdasarkan

pengalamannya masing-masing. Pembelajaran adalah hasil dari usaha peserta didik itu

Page 18: JAWAB Nursid UAS 2011

18

sendiri dan guru tidak boleh belajar untuk peserta didik. Pola pembinaan ilmu pengetahuan

di sekolah merupakan suatu skema, yaitu aktivitas mental yang digunakan oleh peserta

didik sebagai bahan mentah bagi proses renungan dan pengabstrakan. Fikiran peserta didik

tidak akan menghadapi kenyataan dalam bentuk yang terasing dalam lingkungan sekitar.

Realita yang diketahui peserta didik adalah realita yang dia bina sendiri. Peserta didik

sebenarnya telah mempunyai satu set idea dan pengalaman yang membentuk struktur

kognitif terhadap lingkungan mereka.

Pada penerapan model ini dalam pendidikan lingkungan hidup, peserta didik diajak untuk

mencoba memmbangun realita sendiri seperti contohnya mencermati proses tumbuhnya

tanaman kedelai, sejak biji sampai tunas dan daun tumbuh. Bahan mentah dari proses

mencermati tersebut menjadi proses renungan dan pengabstrakan sehingga terbangun

realita yang membentuk struktur kognitif bagaimana kehidupan lingkungan hidup

khususnya tanaman kedelai berlangsung. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa:

a. Murid tidak hanya dibekali dengan fakta-fakta, melainkan diarahkan pada kemampuan

penguasaan dalam proses berfikir dan berkomunikasi,

b. Guru hanya merupakan salah satu sumber pengetahuan, bukan orang yang tahu segala-

galanya. Jadi guru hanya berperan sebagai fasilitator dan pembimbing belajar peserta

didik.

c. sebagai implikasinya, dalam penilaian pun harus mencakup cara-cara penyelesaian

masalah dengan berpatokan pada aturan yang berlaku. Teknik-teknik tersebut

diharapkan mampu membentuk peta konsep

Page 19: JAWAB Nursid UAS 2011

19

III. IPTEK sebagai sumberdaya budaya (SDB) menjadi tulang punggung pembangunan, termasuk

pembangunan di Indonesia. Atas dasar konsep tersebut dipersilahkan Anda membahas

persoalan dibawah ini:

5. Mohon anda bahas konsep 4P dalampembersayaan industri kerajinan di daerah-daerah

pedesaan.

Dalam upaya akselerasi peningkatan daya saing industri kerajinan di daerah-daerah

pedesaan dapat dijawab dari sudut teori marketing. Disebutkun bahwa omzet atau

permintaan terhadap suatu produk ditentukan oleh harga (price), produk (product),

promosi (promotion), dan distribusi/tempat (place). Inilah yang disebut “4p" dalam

marketing mix.

Pesanan (offer) pasar/konsumen terhadap produk tersebut sangat tergantung dari

kecocokan harga dan qualitas produk. Kedua unsur ini hanya industri kerajinan di daerah-

daerah pedesaan sebagai pelaku bisnis sendiri yang menentukan. Tetapi besamya pesanan

dan kelanjutan pesanan terhadap produk tersebut sangat ditentukan oleh akses pasar dan

promosi.

Pemerintah seyogyanya membantu industri kerajinan di daerah-daerah pedesaan dalam

melakukan akses pasar dan promosi produk industri kerajinan di daerah-daerah pedesaan

itu sendiri. Hal ini dibutuhkan mengingat akses pasar baik dalam bentuk penetrasi pasar,

pengembangan pasar, maupun perluasan pasar dan promosi membutuhkan biaya yang

sangat besar. Resiko bisnisnya terlalu tinggi. Resiko itulah yang harus diambil alih oleh

pemerintah. Kalau kedua unsur ini diserahkan kepada industri kerajinan di daerah-daerah

pedesaan , maka bisnis industri kerajinan di daerah-daerah pedesaan tidak akan mampu

menghasilkan profit. Seakan-akan bisnis industri kerajinan di daerah-daerah pedesaan

Page 20: JAWAB Nursid UAS 2011

20

tidak efisien, padahal sebenarnya tidak. Dampaknya, industri kerajinan di daerah-daerah

pedesaan tidak akan mampu bersaing di pasar manapun. Bertitik tolak dari uraian singkat

di atas, dalam konteks peningkatan daya saing industri kerajinan di daerah-daerah

pedesaan maka diperlukan reorientasi peran pemerintah (pusat, propinsi, kabupaten/kota)

ke depan. Tuntutan internal agar kepemerintahan dikelola dengan baik (good governance)

yaitu transparant, akuntabel, partisipatif, desenteralisasi, penegakan hukum terus

menggema. Demikian pula tuntutan eksternal berupa reformasi total, demokratisasi,

otonomi daerah, dan globalisasi memaksa pemerintah harus melakukan reorientasi peran.

6. Mohon anda bahas kemungkinan-kemungkinan pengembangan INDUSTRI KREATIF

dalam usaha rakyat mampu bersaing dengan produk-produk import, khususnya import

dari Cina

Persaingan dagang dan pembangunan ekonomi yang semakin mendunia (globalisasi),

menyebabkan seluruh bangsa berusaha mengejar ketertinggalan. Bangsa-bangsa dengan

berbagai kelebihan dan kekurangan telah berusaha membangun dengan menyesuaiakan

kemampuan dan aset yang dimilikinya. Sumber daya manusia sangat memegang peran

dalam pembangunan suatu bangsa. Import dari Cina yang luar biasa banyak jelas

menunjukkan keunggulan SDM negeri tersebut.

Dalam buku ”Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025: Rencana Pengembangan

Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015,” yang diterbitkan oleh Departemen Perdagangan

RI dikatakan antara lain: “Industri kreatif merupakan bagian tak terpisahkan dari

ekonomi kreatif.” Dengan kata lain ekonomi kreatif adalah ekonomi yang ditopang

antara lain oleh industri kreatif. Dan selanjutnya dikatakan bahwa ”Pengembangan

ekonomi kreatif Indonesia tidak hanya menekankan tentang pengembangan industri yang

termasuk dalam kelompok industri kreatif nasional, melainkan juga pada pengembangan

berbagai faktor yang signifikan perannya dalam ekonomi kreatif, yaitu sumber daya

Page 21: JAWAB Nursid UAS 2011

21

insani, bahan baku, teknologi, tatanan institusi dan lembaga pembiayaan yang menjadi

komponen dalam model pengembangan.”

John Howkins dalam bukunya ”The Craetive Economy, How People make Money from

Ideas,” (Penguin Books, 2001) mengelompokkan 15 (lima belas) kelompok industri yang

termasuk industri kreatif yakni 1) Advertising, 2) Architecture, 3) Art, 4) Craft, 5)

Design, 6) Fashion, 7) Film, 8) Music, 9) Performing Arts, 10) Publishing, 11) R&D, 12)

Software, 13) Toys and Games, 14) TV & Radio, 15) Video Games.

Masih banyak lembaga pemodalan belum akomodatif mendukung pengembangan industri

kreatif, pemodal (individu) skala kecil tetap dapat memulainya, karena industri kreatif

dapat dimulai dari industri kecil (UKM) berskala rumahan (home industry). Disinilah

peran wirausahawan (entrepreneur) amat sentral sementara Pemerintah Daerah perlu

memberi dukungan fasilitasi, promosi dan pemasaran seperti pameran produksi.

Sampai saat ini fakta menunjukkan industri kreatif di Indonesia belum

dikembangkandengan teknologi tinggi. Namun seiring dengan kesadaran masyarakat akan

pentingnya pendidikan, sehingga tingkat pendidikan masyarakat yang secara bertahap

meningkat, tidak menutup kemungkinan pengembangan industri kreatif yang ditopang

oleh teknologi tinggi.

7. Dipersilahkan anda menyusun Model pembelajaran STM dengan pendekatan

Conceptual Teaching Learning industri gerabah di pedesaan

Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) merupakan suatu proses belajar

yang holistik, bertujuan membantu peserta didik untuk memahami makna materi

pelajaran yang dipelajari dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan

peserta didik sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural). Dengan demikian, mereka

memiliki pengetahuan/keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer)

dari satu permasalahan/konteks ke permasalahan/konteks lainnya.

Karakteristik Pembelajaran Berbasis CTL

Page 22: JAWAB Nursid UAS 2011

22

a. Kerjasama b. Saling menunjang c. Menyenangkan d. Tidak membosankan e. Belajar dengan bergairah f. Pembelajaran terintegrasi g. Menggunakan berbagai sumber h. Peserta didik aktif

Guru perlu mengkondisikan dan mempersiapkan materi pembelajaran sesuai dengan

tujuan pembelajaran, dan mengkaitkannya dengan realitas dan kebenaran

(konstruktivisme). Guru perlu memahami:

a. Belajar adalah kegiatan aktif, yaitu peserta didik membangun sendiri

pengetahuannya, mencari sendiri arti dari apa yang mereka pelajari dan

bertanggung jawab terhadap hasil belajarnya.

b. Belajar bukanlah suatu proses mengumpulkan sesuatu, tetapi merupakan suatu

proses menemukan sesuatu melalui pengembangan pemikiran dengan cara

membuat kerangka pengertian yang baru.

c. Peserta didik mempunyai cara untuk mengerti sendiri, sehingga setiap peserta didik

perlu mengerti kekhasan, keunggulan dan kelemahannya dalam menghadapi suatu

apapun.

d. Mengajar bukanlah memindahkan pengetahuan dari guru ke peserta didik, tetapi

suatu kegiatan yang memungkinkan peserta didik membangun sendiri

pengetahuannya.

e. Mengajar berarti berpartisipasi dengan peserta didik dalam membentuk

pengetahuan, membuat makna, mempertanyakan kejelasan, bersikap kritis,

mengadakan justifikasi.

f. Guru berperan sebagai mediator dan fasilitator untuk membantu proses belajar

peserta didik agar berjalan baik.

Page 23: JAWAB Nursid UAS 2011

23

Proses belajar lebih ditekankan pada peserta didik yang belajar.

Model pembelajaran CTL industri gerabah di pedesaan

a. INQUIRY (merumuskan masalah industri gerabah di pedesaan)

Bagaimana cara melukiskan suasana kerja di industri gerabah di pedesaan? Dapat

dilakukan antara lain melalui:

1) mengamati atau melakukan observasi industri gerabah di pedesaan.

2) menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan atau gambar dari industri

gerabah di pedesaan.

3) mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas,

guru, atau audien yang lain menegani industri gerabah di pedesaan.

b. QUESTIONING ( bertanya)

Questioning dapat diterapkan antara peserta didik dengan peserta didik, antara guru

dengan peserta didik, antara peserta didik dengan guru, antara peserta didik dengan

orang lain yang didatangkan ke kelas. Questioning juga dapat dilakukan saat

berdiskusi, bekerja dalam kelompok, ketika mengamati atau menemui kesulitan.

c. KONSTRUKTIVISME

Merancang pembelajaran industri gerabah di pedesaan dalam bentuk peserta didik

bekerja praktik mengerjakan sesuatu, berlatih secara fisik, menulis karangan,

mendemonstrasikan atau menciptakan ide.

d. LEARNING COMMUNITY (masyarakat belajar mengenai industri gerabah di pedesaan)

Masyarakat belajar dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan. Materi yang

diberikan, antara lain berupa pembentukan kelompok kecil, kelompok besar,

mendatangkan ahli ke kelas, bekerja dengan kelas sederajat atau bekerja dengan

kelas di atasnya, dan bekerja dengan masyarakat di lingkungan sekolah.

Page 24: JAWAB Nursid UAS 2011

24

e. AUTHENTIC ASSESSMENT (penilaian yang sebenarnya)

1) Kemajuan belajar dinilai dari proses dan hasil di industri gerabah di pedesaan.

2) Menilai pengetahuan, keterampilan dan sikap (performansi) yang diperoleh

peserta didik.

3) Penilai tidak hanya oleh guru, tetapi juga bisa teman atau orang lain.

4) Karakteristik Penilaian dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran.

Penilaian dilakukan dalam bentuk formatif maupun sumatif.

5) Obyek yang diukur adalah pengetahuan dan keterampilan, bukan sekedar

mengingat fakta, bersifat berkesinambungan, terintegrasi dan dapat digunakan

sebagai feed back.

f. MODELING (pemodelan)

Guru bukan satu-satunya model, tetapi bisa juga model dari peserta didik yang

memiliki kelebihan dengan cara mendemonstrasikan kemampuannya mengenai

industri gerabah di pedesaan atau dari pihak luar yang bertindak sebagai native

speaker.

g. REFLECTION (refleksi)

Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi hal-hal yang sudah diketahui, dan hal-

hal yang belum diketahui agar dapat dilakukan suatu tindakan penyempurnaan.

Realisasi dari refleksi dapat berupa:

1) pernyataan langsung tentang apa yang diperoleh peserta didik

2) Catatan atau jurnal peserta didik.

3) Kesan dan saran peserta didik mengenai pembelajaran

4) Proses dan hasil Diskusi.

5) Hasil karya.

Page 25: JAWAB Nursid UAS 2011

25

Model pembelajaran CTL dilaksanakan dengan langkah sebagai berikut:

a. Mengkaji materi ajar yang bersifat konsep atau teori yang akan dipelajari peserta

didik.

b. Memahami latar belakang dan pengalaman hidup peserta didik mengenai industri

gerabah di pedesaan melalui proses pengkajian secara seksama.

c. Mempelajari lingkungan sekolah dan tempat tinggal peserta didik, selanjutnya

memilih dan mengkaitkannya dengan konsep atau teori yang akan dibahas.

d. Merancang pengajaran dengan mengkaitkan konsep atau teori yang dipelajari

dengan mempertimbangkan pengalaman peserta didik dan lingkungan

kehidupannya.

e. Melaksanakan pengajaran dengan selalu mendorong peserta didik untuk

mengkaitkan apa yang sedang dipelajari dengan pengetahuan/pengalaman

sebelumnya dan fenomena kehidupan sehari-hari, serta mendorong peserta didik

untuk membangun kesimpulan yang merupakan pemahaman peserta didik

terhadap konsep atau teori yang sedang dipelajarinya.

Melakukan penilaian autentik (authentic assessment) yang memungkinkan peserta

didik untuk menunjukkan penguasaan tujuan dan pemahaman yang mendalam

terhadap pembelajarannya, sekaligus pada saat yang bersamaan dapat meningkatkan

dan menemukan cara untuk peningkatan pengetahuannya tentang industri gerabah di

pedesaan.

Page 26: JAWAB Nursid UAS 2011

26

Daftar Bacaan

Asep Yahya. 2005. Paper Craft: Jakarta. Pustaka PembangunanSwadaya Nusantara.

Departemen Perdagangan Republik Indonesia: 2009. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025: Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015. Deperidag RI.

Galib, L. 2002. Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat dalam pembelajaran Sains di sekolah.Jurnal Pendidikan dan kebudayaan.No 034. Tahun ke 8 bulan januari.

Hernani. 2004. Pembelajaran Kooperaif Sebagai Salah Satu Alternatif Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Siswa. Makalah. Jurusan Pendidikan Kimia F.PMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Hilda Karli dan Margaretha Sri Yuliariatiningsih. 2002. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Model-model Pembelajaran 2. Cetakan Pertama. Edisi Kesatu. Bina Media Informasi. Bandung.

Howkins, J.: 2001. The Craetive Economy, How People make Money from Ideas. USA: Penguin Books.

Nurhadi; Senduk, A. G. 2003. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Cetakan I. Penerbit Universitas Negeri Malang.

National Science Teacher Association & Assotiation for Education of Teacher in Science. 1998. Standart for Science Teacher Preparation: Social Context.

Rumansyah Dan Yudha Irhasyuarna. 2003. Prospek Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) Dalam Pembelajaran Kimia Di Kalimantan Selatan. Tidak diterbitkan.

Ritzer, George. 2010. Teori Sosial Postmodern. Terj. Muhammad Taufik. Yogyakarta : Kreasi Wacana

Slavin, Robert E. 1995. Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice. Second Edition. Allyn & Bacon USA.

Yager, Robert E. 1994. Assessment Result with the Science/Technology/Society Approach. Science and Children (Journal). Pdf. File.