TUGAS SPOT “Liposomes for systematic delivery of vancomycin hydrochloride to decrease nephrotoxicity: Characterization and evaluation” Oleh : Nur Fatjria S. (122210101004) Amalia Fadila (122210101006) Zarin Ilafah (122210101008) Aisma Mirdhia H. (122210101014) Tuhfatul Ulya (122210101038)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TUGAS SPOT
“Liposomes for systematic delivery of vancomycin
hydrochloride to decrease nephrotoxicity:
Characterization and evaluation”
Oleh :
Nur Fatjria S. (122210101004)
Amalia Fadila (122210101006)
Zarin Ilafah (122210101008)
Aisma Mirdhia H. (122210101014)
Tuhfatul Ulya (122210101038)
Fakultas Farmasi
Universitas Jember
2015
1. Pendahuluan
Osteomielitis merupakan infeksi tulang dan sum-sum tulang yang disebabkan
kontaminasi bakteri pasra trauma, operasi dan pemasangan implant tulang. Terapi yang
biasanya diberikan adalah pemberian antibiotic secara intravena selama 4-6 minggu.
Antibiotic diberikan untuk mencegah keparahan dari inflamasi kronis ini.akan tetapi
antibiotic ini memiliki kemampuan penetrasi rendah dan membutuhkan dosis yang tinggi.
Selain itu pasien dengan osteomielitis punya kecenderungan mengalami kekambuhan yang
memicu resistensi antibiotic awal, sehingga dibutuhkan strategi untuk memoptimalkan terapi
antibiotic pada awal serangan osteomielitis.
Antibiotic golongan glikopeptida (VANH) dikembangkan sejak tahun 1905. Dengan
dosis yang kecil vancomycin dapat membunuh bakteri gram positif seperti Staphillococus
aureus yang merupakan bakteri utama penyebab osteomielitis. Namun vankomicin memiliki
efek samping seperti nefrotoksik, ototksik, dan memblok neuromuscular.
Eliminasi vancomisin dimediasi oleh tubulus ginjal. Kebanyakan diekskresikan dalam
bentuk tidak berubah dalam urin. Dan zat ini dapat memicu necrosis sel sehingga bersifat
nefrotoksik. Padahal obat ini menjadi first line terapi pada osteomielitis. Peningkatan
dosisnya juga meimucu banyak toksisitas lainnya.
Liposom menjadi salah satu harapan untuk menghantarkan obat termasuk antibiotic
ke target spesifik . lapisan lipid bilayer (phospholipid dan kolesterol) yang analog dengan
membrane lipid sel memungkinkan penetrasi obat menjadi lebih baik. Selain itu liposom juga
merupakan pembawa obat yang bersifat non toksik dan biodegradable.
Enkapsulasi VANH dengan liposom dimaksudakan untuk meningkatkan indeks
terapi, menurunkan toksisitas dan biodistribusi obat. Tujuan penelitian ini adalah menemukan
preparasi enkapsulasi liposom vancomycin yang dapat menghasilkan efisiensi enkapsulasi
tinggi dan diuji secara in vivo dengan tikus untuk mengetahui farmakokinetikanya
dibandingkan dengan larutan vancomycin standart.
2. Bahan dan Metode
2.1. Bahan
Bahan liposom : Soybean lecithin, kolesterol, dan VANH.
Hewan coba : tikus yang dipuasakan 12 jam sebelum diuji cobakan.
a. Preparasi liposom VANH
a. Metode Freez-thaw
Pertama-tama dibuat liposom kosong dengan metode hidrasi-film. Soybean dan
kolesterol dicampur dengan chloroform dan diuapkan dengan rotavapor pada suhu
40oC. Saat diuapkan cairan divacum dengan kecepatan lemah untuk mmurnikan
lipidnya. Lipid kering kemudian divacum kembali selama semalam untuk membuang
residu solven. Selanjutnya VANH ditambahkan dan dicampurkan selama 10 menit,
kemudian campuran dibekukan pada suhu -20oC. Selanjutnya liposom disonifikasi
selama 5 menit dengan siklus freeze thaw selama dua kali (-20oC selama 20 menit,
45oC selama 10 menit).
b. Metode Proliposoma
Phospholipid dan kolesterol dilarutkan dalam chloroform. Setelah membentuk larutan
yang transparan ditambahkan serbuk sorbitol, solven organic kemudian dihilangkan
dengan menurunkan tekanan pada evaporator untuk membentuk poliposom.
Selanjutnya VANH dituangkan ke larutan poliposom dan dicampurkan dengan
sinikasi sampai membentuk liposom yang seragam.
c. Metode Remote loading
Metode ini terdiri dari 2 langkan. Langkah 1, pembentukan liposomkosong yakni
dengan melarutkan phospholipid/kolesterol pada chloroform. Selanjutnya pelarut
organic dihilangkan dengan menurunkan tekanan evaporator pada suhu 40oC sehinga
terbentuk membrane lipid. Lipid membrane kemudian dihidrasi dengan Amonium
sulfat, campuran yang dihasilkan kemudian didialisis dengan didestilasi air selama 12
jam pada suhu kamar. Langkah 2. Pencampuran bahan obat, liposom kosong
ditambahkan VANH kemudian diinkubasi pada water-bath. Obat akan menembus
lapisan lipid bilayer dan terjebak pada vesicle-vesicel liposom.
d. Metode Gradien pH
Phospholipid dan kolesterol dilarutkan dengan coloroform. Kemudian kloroform
dihilangkan pada suhu 40oC dengan water-bath dan penurunan suhu pada evaporator
untuk menghasilkan membrane lipid. Lipid membrane kemudian dihidrasi dengan
larutan asam sitrat (300 mmol/L) untuk menghasilkan multivesicular vesicle. Liposom
kemudian dihomogenaisasi pada tekanan 800-1000 bar. NA2HPO4 ditambahkan
untuk membuat liposom dengan transmembran pH-gradien. Selanjtnya liposom
diiinkubasi.
e. Metode revers phase evaporation
Phospholipid dan kolesterol dilaritkan dalam kloroform, VANH ditambahkan
sesegera mungkin kedalamnya kemudian didispersikan. Campuran disonikasi selama
3 menit pada suhu kamar. Larutan organic kemudian dihilangkan pada suhu 40oC
pada water-bath dan tekanan evaporator yang diturunkan. Kemudian ditambahkan air
untuk menghidrasi liposom selama 10 mneit. Selanjutnya emulsi liposom didiamkan
dengan suhu yang terkontrol untuk mendapatkan liposom yang stabil.
f. Modifikasi metode revers phase evaporation-rehydration
Mirip dengan metode reverse phare-evaporation, kecuali pada tahap penambahan
VANH, yakni didispersikan dengan microinjectorkedalam larutan phospholipid.
Kemudian campuran disonifikasi untuk membentuk emulsi pada suhu kamar.
b. Optimasi Formula dengan desain experimen ortoganal
Sebagai respon ujinya diamati efficiency encapsulasi (EE) dari formula yang
dihasilkan. fakor yang mempengaruhi adalah a) rasio kolesterol dan lecithin b) rasio obat dan
polimer c) rasio fase larut air dan fase larut minyak d) suhu hidrasi. Dibuat 9 formulasi untuk
mengetahui formula paling optimum.
c. Freeze-drying dari VANH-lips
pada proses freeze-drying, manitol (5% w/v) digunakan sebagai cryoprotectant.
Preparasi VANH-lips, dengan melakukan pre-frozen 5% manitol menggunakan ultra-cold
freezer (MDF-382E, Sanyo Electric Co., Ltd., Osaka, Japan) selama 24 jam pada suhu -80◦C.
Kemudian sampel yang dihasilkan dipindahkan pada lyophilizer pada suhu -50◦C selama 48
jam. Hasil serbuk digunakan untuk penelitian lebih lanjut.
d. Karakteristik VANH-Lips
2.5.1. Visualisai liposom menggunakan transmission electron microscopy (TEM)
Sampel dibuat bermuatan negatif dengan menggunakan 2% larutan berair
phosphotungstic acid. Vesikel suspensi dari sampel dikeringkan dalam carbon-coated
grid untuk pewarnaan. Kelebihan solutio dihilangkan dengan blotting. Setelah kering,
sampel dapat diamati dengan TEM.
2.5.2. Pengukuran ukuran partikel dan PH
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Beckman Delsa™ Nano C