Hal pokok dan mendasar yang harus diingat oleh Mezbaan (tuan rumah) dan Mehmaan (tamu); Nasehat teknis pelaksanaan Jalsah; bila menemui kelemahan panitia dan perlu dilaporkan, adukanlah ke officer (atasan)nya namun bukan dengan kemarahan tapi kesantunan dan kecintaan. Sebaiknya tidak usah datang ke Jalsah bila bersikeras kepala terhadap pengaturan (tidak menaati) panitia dan mempermalukan nama baik Jemaat; Jika kita tidak memperhatikan Shalat, maka semua pekerjaan akan sia-sia dan tidak berguna. Jalsah Salanah UK 2018 Khotbah Jumat Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad, Khalifatul Masih al-Khaamis ( أيده تعالى بنصره العزيز, ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz) pada 03 Agustus 2018 (Zhuhur 1397 HQ/21 Dzul Qa’idah 1439 HQ) di Masjid Baitul Futuh, Morden, UK (Britania Raya) Alhamdulillah hari ini sekali lagi kita mendapat taufik untuk mengikuti Jalsah Salanah. Sebagian orang ada yang baru pertama mengikuti Jalsah dan juga ada yang dengan mudahnya mengadakan perjalanan ke sini dan tiap tahun mengikuti Jalsah. Ada juga orang- orang yang memang sudah lama tinggal di sini (UK atau Inggris) atau ada juga anak-anak yang baru menikmati suasana Jalsah. Namun yang paling penting adalah semua peserta hendaknya berusaha memperhatikan setiap acara Jalsah Salanah dalam tiga hari ini dengan diam dan perhatian. Dengan demikian barulah kita bisa mengambil faedah dari Jalsah Salanah. Pada saat itulah mereka menjadi orang yang memenuhi tujuan mengikuti Jalsah Hadhrat Masih Mau’ud (as). Sebagaimana telah semua ketahui, kepanitiaan Jalsah 100 persen atau 95 persen anggota Jemaat bekerja secara suka rela sehingga sedikit banyak pasti ada kelemahan dan kekurangan namun kita semua yang hadir harus ikut serta membetulkan kelemahan tersebut. Pada satu segi para panitia mengevaluasi kelemahan diri mereka dan berusaha memperbaikinya sementara pada segi lain para tamu pun hendaknya melihat kelemahan mereka sendiri dan dimana saja melihat para panitia mengalami kesukaran, mereka dapat bekerjasama dan membantu. Jika ada tamu yang memerlukan bantuan, maka panitia harus membantunya. Begitu juga sebaliknya. Persatuan barulah akan kita dapatkan ketika kita saling memikul beban bersama-sama dan membantu satu sama lain. Dengan karunia Allah Ta'ala sejak waktu yang lama para panitia datang untuk berkhidmat, sehingga banyak dari mereka yang sudah tertarbiyati mengenai hal ini. Dan setiap tahun para panitia berdasarkan pengalamannya mereka terus berkhidmat. Namun tentu pasti ada saja kekurangan di sana-sini. Hal pokok dan mendasar ini harus diingat oleh Mezbaan (tuan rumah) dan Mehmaan (tamu). Umumnya satu minggu sebelum Jalsah saya membicarakan perihal tanggungjawab dan kewajiban-kewajiban para panitia dan tuan rumah sedangkan di hari Jumat saat Jalsah saya membicarakan kewajiban-kewajiban para tamu. Inilah keistimewaan Jalsah kita, bahkan
9
Embed
Jalsah Salanah UK 2018 Khotbah Jumat - ahmadiyah.id · dan dengan lemah lembut" (Surah al-Baqarah, 2:83) Kelemah-lembutan dan pembicaraan secara baik ialah hal mendasar yang dapat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Hal pokok dan mendasar yang harus diingat oleh Mezbaan (tuan rumah) dan Mehmaan
(tamu); Nasehat teknis pelaksanaan Jalsah; bila menemui kelemahan panitia dan perlu
dilaporkan, adukanlah ke officer (atasan)nya namun bukan dengan kemarahan tapi
kesantunan dan kecintaan. Sebaiknya tidak usah datang ke Jalsah bila bersikeras kepala
terhadap pengaturan (tidak menaati) panitia dan mempermalukan nama baik Jemaat; Jika kita tidak memperhatikan Shalat, maka semua pekerjaan akan sia-sia dan tidak berguna.
Jalsah Salanah UK 2018
Khotbah Jumat
Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad, Khalifatul Masih al-Khaamis
( العزيز بنصره تعالى الله أيده , ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz) pada 03 Agustus 2018 (Zhuhur
1397 HQ/21 Dzul Qa’idah 1439 HQ) di Masjid Baitul Futuh, Morden, UK (Britania Raya)
Alhamdulillah hari ini sekali lagi kita mendapat taufik untuk mengikuti Jalsah Salanah.
Sebagian orang ada yang baru pertama mengikuti Jalsah dan juga ada yang dengan
mudahnya mengadakan perjalanan ke sini dan tiap tahun mengikuti Jalsah. Ada juga orang-
orang yang memang sudah lama tinggal di sini (UK atau Inggris) atau ada juga anak-anak
yang baru menikmati suasana Jalsah. Namun yang paling penting adalah semua peserta
hendaknya berusaha memperhatikan setiap acara Jalsah Salanah dalam tiga hari ini dengan
diam dan perhatian. Dengan demikian barulah kita bisa mengambil faedah dari Jalsah
Salanah. Pada saat itulah mereka menjadi orang yang memenuhi tujuan mengikuti Jalsah
Hadhrat Masih Mau’ud (as).
Sebagaimana telah semua ketahui, kepanitiaan Jalsah 100 persen atau 95 persen
anggota Jemaat bekerja secara suka rela sehingga sedikit banyak pasti ada kelemahan dan
kekurangan namun kita semua yang hadir harus ikut serta membetulkan kelemahan
tersebut.
Pada satu segi para panitia mengevaluasi kelemahan diri mereka dan berusaha
memperbaikinya sementara pada segi lain para tamu pun hendaknya melihat kelemahan
mereka sendiri dan dimana saja melihat para panitia mengalami kesukaran, mereka dapat
bekerjasama dan membantu. Jika ada tamu yang memerlukan bantuan, maka panitia harus
membantunya. Begitu juga sebaliknya. Persatuan barulah akan kita dapatkan ketika kita
saling memikul beban bersama-sama dan membantu satu sama lain.
Dengan karunia Allah Ta'ala sejak waktu yang lama para panitia datang untuk
berkhidmat, sehingga banyak dari mereka yang sudah tertarbiyati mengenai hal ini. Dan
setiap tahun para panitia berdasarkan pengalamannya mereka terus berkhidmat. Namun
tentu pasti ada saja kekurangan di sana-sini. Hal pokok dan mendasar ini harus diingat oleh
Mezbaan (tuan rumah) dan Mehmaan (tamu).
Umumnya satu minggu sebelum Jalsah saya membicarakan perihal tanggungjawab dan
kewajiban-kewajiban para panitia dan tuan rumah sedangkan di hari Jumat saat Jalsah saya
membicarakan kewajiban-kewajiban para tamu. Inilah keistimewaan Jalsah kita, bahkan
keistimewaan Nizham Jemaat kita atau ketika setiap orang dari kita secara baik menunaikan
hak dan kewajiban masing-masing dan memahaminya maka di sana akan menetap saling
menyayangi satu dengan yang lain. Kelebihan Jalsah Salanah kita ini adalah kita tinggal satu
sama lain dengan kasih sayang. Atau kita saling menunaikan hak kewajiban kita, baik itu
tamu maupun panitia.
Pada khotbah Jumat lalu saya tidak mengatakan apa-apa perihal kepanitiaan tapi pada
hari Senin lalu saat rapat umum panitia Jalsah, saya telah mengarahkan perhatian terhadap
bagaimana seharusnya mereka dan pekerjaan mereka. Suatu karunia dari Allah ta’ala bahwa
kebanyakan panitia ialah orang-orang yang telah tertarbiyati (terlatih dan terdidik). Mereka
paham tugasnya dengan baik. Mereka yang baru bergabung menjadi panitia pun pernah
bekerja sebelumnya. Demikian pula para Officer (pimpinan panitia) telah berpengalaman.
Namun, saya ingin mengarahkan perhatian pada hal-hal yang harus lebih ditegaskan lagi dan
dituntut untuk lebih banyak diperhatikan. Jadi, pada khotbah kali ini saya ingin
mengingatkan para tamu dan juga tuan rumah.
Sebelum membahas hal lainnya, para panitia datang ke sini untuk mengkhidmati para
tamu. Para tamu tersebut menghadiri Jalsah sesuai perintah Hadhrat Masih Mau’ud (as),
bahkan perintah Allah Ta’ala. Mereka tidak datang demi kecenderungan duniawi bahkan
datang ke Jalsah demi memperbaiki tolok ukur ruhani, keilmuan dan akhlaknya. Saya
harap para peserta harus mencamkan hal tersebut. Jika tidak, berarti tidak ada tujuannya
datang ke Jalsah ini. Lalu para panitia harus ingat untuk menampakkan akhlak tertinggi serta
memperhatikan perasaan dan senantiasa memperhatikan keperluan tamu meskipun ada
tamu yang bersikap kurang baik. Para panitia harus mengendalikan emosinya. Janganlah
menjawab yang serupa dengan perkataan buruknya. Jika kalian harus menahan emosi
karena kelakuan para tamu demi Allah Ta'ala maka lakukanlah itu. Barulah kalian akan bisa
mendapatkan Ridha Allah Ta'ala.
Kita yang mengimani Nabi Muhammad saw sebagai uswah hasanah (teladan terbaik)
tidak pernah mendapati bahwa beliau (saw) satu kali pun – meskipun beliau banyak
kesibukan – lalu mengatakan kepada para tamu yang sebagian dari mereka sehari-hari
sering beliau temui, “Saya sibuk. Datanglah lebih awal!” atau “Segera setelah makan,
cepatlah pergi! Karena Anda di sini, pekerjaan saya jadi tertunda.”
Dalam satu riwayat ada para sahabat datang bertamu ke rumah beliau saw dan mereka
duduk terlalu lama sehingga mengganggu Rasulullah saw. Meskipun begitu, beliau saw
bersabar dan tidak bilang apa-apa demi menjaga perasaan mereka. Demi melihat keadaan
orang-orang itu dan bagaimana Nabi (saw) menahan diri atas para tamunya dengan sabar,
Allah Ta’ala berfirman, قح الي من ي
حست
ي
ل
هم والل
كي من ي
حيست
fastahyi mingkum waLlahu laa ف
yastahyi minal haqq – “karena dia malu terhadap kalian tapi Allah tidak malu untuk