Top Banner

of 22

Jabir Bin Hayyan Si III

Oct 08, 2015

Download

Documents

bIOGRAFI jABIR
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

TUGAS STUDI ISLAM IIIBIOGRAFI PARA ILMUWAN

NAMA : PUTRI RIZKI IMANIAHNIM: 1208010032

FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO2014

1. JABIR BIN HAYYAN (W.721) Sbg Ahli kimia termasyur.

Jabir bin Hayyan adalah seorang Ilmuwan dan filsuf Arab. Tokoh besar yang dikenal sebagai the father of modern chemistry. Jabir Ibn Hayyan (keturunan Arab, walaupun sebagian orang menyebutnya keturunan Persia), merupakan seorang muslim yang ahli dibidang kimia, farmasi, fisika, filosofi dan astronomi.Jabir Ibn Hayyan (yang hidup di abad ke-7) telah mampu mengubah persepsi tentang berbagai kejadian alam yang pada saat itu dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat diprediksi, menjadi suatu ilmu sains yang dapat dimengerti dan dipelajari oleh manusia.Jabir dilahirkan di kota Thus Iran pada tahun 101 H (720 M), dari seorang ayah yang bekerja di bidang farmasi. Ayahnya dikenal sebagai pendukung Dinasti Abbasiyyah. Dia hijrah dari Kufah ke Thus untuk mengikuti kegiatan kampanye bagi mereka yang ada di Persia. Akan tetapi intel Dinasti Umawiyyah telah mengintainya, menangkapnya dan mengeksekusinya. Sedangkan Jabir kembali ke Iraq, dan setelah pemberontakan yang dilakukan oleh Dinasti Abbasiyyah berhasil, dia kemudian menetap di Baghdad dan berhubungan dengan keluarga Baramikah, seorang bangsawan Persia terkemuka. Hubungannya dengan Ja'far bin Yahya Al-Barmaki semakin kuat, sehingga dia membawanya kepada khalifah Harun Ar-Rasyid. Di hadapan Harun Ar-Rasyid, Jabir mengusulkan untuk mendatangkan buku-buku ilmiah Yunani dari Konstantiopel. Akan tetapi setelah terjadi Tragedi Baramikah, Jabir lari ke Kufah dan menetap di sana seraya bersembunyi dari para pendukung khalifah tanpa ada seorang pun dari mereka yang mengetahuinya. Jejaknya kemudian tidak diketahui kecuali setelah dua abad kemudian dari tahun wafatnya ketika laboratoriumnya ditemukan setelah digusurnya rumah-rumah yang terletak di distrik Bab Damaskus, tempat tinggalnya. Jabir wafat di tempat kelahirannya, Thus pada tahun 197 H (813 M).Jabir bin Hayyan memulai belajarnya dari ilmu agama. Dia berguru kepada Harb Al-Hamiri dan Imam Ja'far Ash-Shadiq, hingga akhirnya Jabir menjadi teman dekat Imam Ja'far. Setelah itu, dia cenderung kepada ilmu tasawwuf dan mempelajari filsafat. Fahmi Mathius Ishaq menegaskan dalam bukunya "Al-Ulama' wa Al-Muslimun" bahwa Jabir menguasai bahasa Yunani dan Latin dengan baik.Sebelum masa Jabir bin Hayyan, kimia merupakan sekumpulan praktik profesi primitif yang didasarkan kepada pengalaman. Kimia banyak dipergunakan untuk mengawetkan mayat pada masa Mesir kuno, untuk menyamak dan pembuatan barang industri seperti pembuatan barang-barang tambang, kaca, cat, serta menyuling minyak dan parfum. Sebagaimana sebagiannya ada yang dipergunakan untuk tujuan merubah hasil tambang yang murah menjadi hasil tambang yang mahal, seperti merubah besi dan timah menjadi perak, dan merubah kuningan menjadi emas. Jabir termasuk orang-orang yang semangat untuk mengadakan penelitian tentang rahasia elixir (cairan yang dapat merubah barang tambah yang murah menjadi berharga). Semangat memiliki pengaruh positif, karena telah mendorongnya untuk mengadakan penelitian kimia dan mengembangkannya dari kedudukannya pada masa primitif sebagai alkimia menjadi ilmu kimia (chemistry) dengan banyak menambah pengetahuan ilmiah dan teoritis baru, menggagas dasar-dasarnya, cara penyajiannya dan cara pengobatan dengannya, sehingga wajar kalau ilmuwan Arab ini berhak mendapat gelar guru besar kimia. Dr. Abdul Halim Muntashir menegaskan pendapat lain dalam hal itu, bahwa usaha Jabir dalam bidang penelitan kimia bukan didasarkan pada sihir dan jampi jampi, melainkan didasarkan pada metode ilmiah yang benar.Penemuan di Bidang Ilmu Kimia- Jabir menemukan sebagian alat penyajian bahan-bahan kimia dan mencampurnya dengan peralatan yang lain. Dalam bukunya, dia banyak menerangkan tentang peralatan ini, diantaranya terbuat dari kaca dan logam.- Dia berhasil memadukan asam hidroklorik (senyawa garam) dengan asam netrik. Kemudian campuran yang dihasilkan dari pemaduan ini dikenal dengan nama "air emas" atau "air raksa" karena kemampuannya untuk mencairkan emas. Cara pemaduan berikutnya adalah dengan meneteskan campuran garam makanan (cloride sodium) dan kaca biru atau kaca ciprus. Jabir menyifati zat asam ini sebagai air keras karena ia dapat mencairkan logam.- Dia mengetahui zat asam organik berikut: kolik, limonik dan tatrik.- Dia berhasil memadukan soda yang dibakar (hidroksida sodium) dengan didihan soda (karbonat sodium) dan kalsium oksida. Soda yang dibakar merupakan bahan pokok dalam proses pencampuran bahan kimia.- Dia berhasil memadukan antara nitrat perak dengan karbon timah.- Dia berhasil memisahkan arsenik dari sulfit arsenik, dan memisahkan antimony (logam keputih-putihan yang rapuh untuk membuat obat dan pengeras campuran logam) dari sulfat antimony.- Dia mampu membedakan antara zat asam dengan alkalis. Dia mengatakan bahwa keduanya dapat Baling berinteraksi untuk membuat garam.- Jabir mampu membedakan antara pemisahan yang sebenarnya yang terjadi akibat pencairan penuh dari baja di dalam air dan pemisahan bergantung yang terjadi akibat menyebarnya partikel-partikel baja di dalam air. Pemisahan ini dilakukan dengan cara menyaring.- Jabir membicarakan tentang cara memurnikan emas dan hubungannya dengan batu permata. Hal ini, dia lakukan disamping penemuannya yang banyak dalam ilmu kimia diantara barisan para peneliti seni dan kerajinan. Akan tetapi Dr. Abdul Halim Muntashir memiliki pendapat lain yang menegaskan bahwa usaha Jabir dalam hal ini bukan didasarkan pada sihir dan jampi jampi, melainkan apa yang ia lakukan adalah memurnikan emas dari bahan bakunya.Penemuan di Bidang Industri KimiaPenemuan Jabir dalam bidang kimia tidak hanya sebatas dalam penelitian ilmiah, melainkan juga didasarkan pada praktik dan pengalaman dalam industri kimia. Di antara penemuannya dalam bidang ini adalah sebagai berikut:- Dia menemukan beberapa cara yang efektif untuk memurnikan logam dan mencampur baja untuk keperluan industri serta menjaga besi dari karat.- Dia merumuskan cara pembuatan tinta dari sulfit besi yang dicampur emas sehingga bisa mengganti air emas (yang mahal harganya) untuk membuat tulisan dari tinta emas.- Dia merumuskan cara-cara yang istimewa dalam mewarnai kulit, membuat pernis, mengeraskan kain tenun, mengecat rambut dan lainnya dari berbagai keperluan sehari-hari yang menggunakan bahan-bahan kimia.Pemikiran Ilmiah Jabir sangat memperhatikan eksprimen dan pengamatan yang teliti serta mengambil hasilnya. la menasihati muridnya seraya mengatakan, "Kewajiban pertama yang harus dilakukan adalah melakukan eksprimen. Karena orang yang bekerja tanpa melakukan eksprimen, dia tidak akan pernah menekuninya. Karena itu, wahai muridku, kamu harus membuat eksprimen agar mendapatkan pengetahuan." Dalam berbagai tulisannya, dia berulang-ulang mengajak untuk melakukan eksprimen dan tidak membuat perkiraan, tentu dengan ketelitian yang tinggi dan dibarengi dengan pengetahuan yang baru, karena setiap pembuatan sesuatu tentu ada caranya tersendiri. Bahkan dia menganggap eksprimen sebagai cara mutlak untuk mendapatkan pengetahuan, ketika itu dia menegaskan "Kesempurnaan membuat sesuatu tergantung pada kerja dan eksprimennya. Maka orang yang tidak pernah bekerja dan mencoba, selamanya tidak akan pernah berhasil." Demikian juga ketika ia mengatakan tentang eksprimen, "Pengetahuan tidak akan didapatkan kecuali dengan membuat eksprimen." Pada masa itu Jabir menyadari pentingnya melakukan penelitian ilmiah secara teratur dan konsisten mengamati berbagai fenomena alam. Inilah yang dapat kita simpulkan dari nasehatnya kepada muridnya, "Para ilmuwan tidak bangga dengan banyak obat-obatan, akan tetapi mereka bangga dengan pengawasan yang baik. Karena itu, kamu harus pelan-pelan dan tidak tergesa-gesa. Pahamilah fenonema alam dari segala sesuatu yang kamu inginkan. Hal ini bukan berarti Jabir telah mencapai metode ilmiah (scientif method) secara sempurna, sebagaimana yang didapatkan oleh Ibnul Haitsam dan Al-Biruni yang datang tiga abad kemudian setelah Jabir. Sekalipun kita melihat bahwa dia telah berbuat sesuatu yang sangat penting seperti yang dilakukan oleh para ilmuwan muslim lainnya dalam menyebarkan nilai-nilai keislaman dan selamanya bertujuan untuk memperbaiki keadaan jiwa dan menolong orang-prang jalanan agar mereka juga mau mempelajari ilmu dan melakukan percobaan sebagaimana yang diperintahkan dalam hadis-hadis Nabi.

Dia juga menanamkan nilai-nilai ilmiah dalam ilmu pengetahuan alam. Mari kita mulai perjalanan yang sebenarnya untuk mempelajari ilmu modern yang membawa kita kepada peradaban di mana kita hidup di dalamnya, pada saat orang-orang kecanduan peradaban Barat sebagai ganti dari peradaban Islam.2. AL KHAWARIZMI (W.884), Sbg Ahli Matematika dan Astronomi.

Nama Asli dari al-Khawarizmi ialah Muhammad Ibn Musa al-khawarizmi. Selain itu beliau dikenali sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. Al-Khawarizmi dikenal di Barat sebagai al-Khawarizmi, al-Cowarizmi, al-Ahawizmi, al-Karismi, al-Goritmi, al-Gorismi dan beberapa cara ejaan lagi. Beliau dilahirkan di Bukhara.Tahun 780-850M adalah zaman kegemilangan al-Khawarizmi. al-Khawarizmi telah wafat antara tahun 220 dan 230M. Ada yang mengatakan al-Khawarizmi hidup sekitar awal pertengahan abad ke-9M. Sumber lain menegaskan beliau hidup di Khawarism, Usbekistan pada tahun 194H/780M dan meninggal tahun 266H/850M di Baghdad.Dalam pendidikan telah dibuktikan bahawa al-Khawarizmi adalah seorang tokoh Islam yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan keahliannya bukan hanya dalam bidang syariat tapi di dalam bidang falsafah, logika, aritmatika, Beliau telah menciptakan pemakaian Secans dan Tangen dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi. Dalam usia muda beliau bekerja di bawah pemerintahan Khalifah al-Mamun, bekerja di Bayt al-Hikmah di Baghdad. Beliau bekerja dalam sebuah observatory yaitu tempat belajar matematika dan astronomi. Al-Khawarizmi juga dipercaya untuk memimpin perpustakaan khalifah. Beliau pernah memperkenalkan angka-angka India dan cara-cara perhitungan India pada dunia Islam. Beliau juga merupakan seorang penulis Ensiklopedia dalam berbagai disiplin. Al-Khawarizmi adalah seorang tokoh yang pertama kali memperkenalkan aljabar dan hisab. Banyak lagi ilmu pengetahuan yang beliau pelajari dalam bidang matematika dan menghasilkan konsep-konsep matematika yang begitu populer yang masih digunakan sampai sekarang.Peranan dan sumbangan Al-khawarizmi dalam bentuk hasil karya diantaranya adalah Al-Jabr wal Muqabalah beliau telah mencipta pemakaian secans dan tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi. Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah Beliau telah mengajukan contoh-contoh persoalan matematika dan mengemukakan 800 buah masalah yang sebagian besar merupakan persoalan yang dikemukakan oleh Neo. Babylian dalam bentuk dugaan yang telah dibuktikan. Banyak lagi konsep dalam matematika yang telah diperkenalkan al-khawarizmi . Bidang astronomi juga membuat al-Khawarizmi terkenal. Astronomi dapat diartikan sebagai ilmu falaq [pengetahuan tentang bintang-bintang yang melibatkan kajian tentang kedudukan, pergerakan, dan pemikiran serta tafsiran yang berkaitan dengan bintang].Kepribadian al-Khawarizmi telah diakui oleh orang Islam maupun dunia Barat. Ini dapat dibuktikan bahawa G.Sarton mengatakan bahwapencapaian-pencapaian yang tertinggi telah diperoleh oleh orang-orang Timur. Dalam hal ini Al-Khawarizmi. Beberapa cabang ilmu dalam Matematika yang diperkenalkan oleh al-Khawarizmi seperti: geometri, aljabar, aritmatika dan lain-lain. Geometri merupakan cabang kedua dalam matematika. Isi kandungan yang diperbincangkan dalam cabang kedua ini ialah asal-usul geometri dan rujukan utamanya ialah Kitab al-Ustugusat[The Elements] hasil karya Euklid : geometri dari segi bahasa berasal daripada perkataan yunani iaitu geo yang berarti bumi dan metri berarti pengukuran. Dari segi ilmu, geometri adalah ilmu yang mengkaji hal yang berhubungan dengan magnitud dan sifat-sifat ruang. Geometri ini dipelajari sejak zaman firaun [2000SM]. Kemudian Thales Miletus memperkenalkan geometri Mesir kepada Yunani sebagai satu sains dalam kurun abad ke 6 SM.

3. AL BATTANI (W.588) Sbg Ahli Astronomi.

Al Battani lahir di Battan, Harran, Suriah pada sekitar 858 M. Keluarganya merupakan penganut sekte Sabbian yang melakukan ritual penyembahan terhadap bintang. Namun ia tak mengikuti jejak langkah nenek moyangnya, ia lebih memilih memeluk Islam. Ketertarikannya dengan benda-benda yang ada di langit membuat Al Battani kemudian menekuni astronomi. Secara informal ia mendapatkan pendidikan dari ayahnya yang juga seorang ilmuwan, Jabir Ibn Sanan Al-Battani. Keyakinan ini menguat dengan adanya bukti kemampuan Al Battani membuat dan menggunakan sejumlah perangkat alat astronomi seperti yang dilakukan ayahnya.Beberapa saat kemudian, ia meninggalkan Harran menuju Raqqa yang terletak di tepi Sungai Eufrat, di sana ia melanjutkan pendidikannya. Di kota inilah ia melakukan beragam penelitian hingga ia menemukan berbagai penemuan cemerlangnya. Pada saat itu, Raqqa menjadi terkenal dan mencapai kemakmuran.Ini disebabkan karena kalifah Harun Al Rashid, khalifah kelima dalam dinasti Abbasiyah, pada 14 September 786 membangun sejumlah istana di kota tersebut. Ini merupakan penghargaan atas sejumlah penemuan yang dihasilkan oleh penelitian yang dilakukan Al Battani. Usai pembangunan sejumlah istana di Raqqa, kota ini menjadi pusat kegiatan baik ilmu pengetahuan maupun perniagaan yang ramai.

Buah pikirnya dalam bidang astronomi yang mendapatkan pengakuan dunia adalah lamanya bumi mengelilingi bumi. Berdasarkan perhitungannya, ia menyatakan bahwa bumi mengelilingi pusat tata surya tersebut dalam waktu 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik. Perhitungannya mendekati dengan perhitungan terakhir yang dianggap lebih akurat.Itulah hasil jerih payahnya selama 42 tahun melakukan penelitian yang diawali pada musa mudanya di Raqqa, Suriah. Ia menemukan bahwa garis bujur terajauh matahari mengalami peningkatan sebesar 16,47 derajat sejak perhitungan yang dilakukan oleh Ptolemy. Ini membuahkan penemuan yang penting mengenai gerak lengkung matahari.Al Battani juga menentukan secara akurat kemiringin ekliptik, panjangnya musim, dan orbit matahari. Ia pun bahkan berhasil menemukan orbit bulan dan planet dan menetapkan teori baru untuk menentukan sebuah kondisi kemungkinan terlihatnya bulan baru. Ini terkait dengan pergantian dari sebuah bulan ke bulan lainnya.Penemuannya mengenai garis lengkung bulan dan matahari, pada 1749 kemudian digunakan oleh Dunthorne untuk menentukan gerak akselerasi bulan. Dalam bidang matematika, Al Battani juga memberikan kontribusi gemilang terutama dalam trigonometri. Laiknya, ilmuwan Muslim lainnya, ia pun menuliskan pengetahuannya di kedua bidang itu ke dalam sejumlah buku.Bukunya tentang astronomi yang paling terkenal adalah Kitab Al Zij. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12 dengan judul De Scienta Stellerum u De Numeris Stellerum et Motibus oleh Plato dari Tivoli. Terjemahan tertua dari karyanya itu masih ada di Vatikan. Terjemahan buku tersebut tak melulu dalam bahasa latin tetapi juga bahasa lainnya.Terjemahan ini keluar pada 1116 sedangkan edisi cetaknya beredar pada 1537 dan pada 1645. Sementara terjemahan karya tersebut ke dalam bahasa Spanyol muncul pada abad ke-13. Pada masa selanjutnya baik terjemahan karya Al Battani dalam bahasa Latin maupun Spanyol tetap bertahan dan digunakan secara luas.

Tak heran bila tulisannya, sangat memberikan pengaruh bagi perkembangan ilmu pengetahuan di Eropa hingga datangnya masa Pencerahan. Dalam Fihrist, yang dikompilasi Ibn An-Nadim pada 988, karya ini merupakan kumpulan Muslim berpengaruh pada abad ke-10, dinyatakan bahwa Al Battani merupakan ahli astronomi yang memberikan gambaran akurat mengenai bulan dan matahari. Al Battani juga menemukan sejumlah persamaan trigonometri:

Beliau juga memecahkan persamaan sin x = a cos x dan menemukan rumus:

dan menggunakan gagasan al-Marwazi tentang tangen dalam mengembangkan persamaan-persamaan untuk menghitung tangen, cotangen dan menyusun tabel perhitungan tangen.Informasi lain yang tertuang dalam Fihrist menyatakan pula bahwa Al Battani melakukan penelitian antara tahun 877 dan 918. Tak hanya itu, di dalamnya juga termuat informasi mengenai akhir hidup sang ilmuwan ini. Fihrist menyatakan bahwa Al Battani meninggal dunia dalam sebuah perjalanan dari Raqqa ke Baghdad.Perjalanan ini dilakukan sebagai bentuk protes karena ia dikenai pajak yang berlebih. Al Battani memang mencapai Baghdad untuk menyampaikan keluhannya kepada pihak pemerintah. Namun kemudian ia menghembuskan nafas terakhirnya ketika dalam perjalanan pulang dari Baghdad ke Raqqa.

4. AL RAZI (W 884) Sbg Pakar Kedokteran, Opthalmologi dan Kimia.

Abu Bakar Muhammad bin Zakaria al-Razi atau dikenali sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 930. Beliau lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925. Di awal kehidupannya, al-Razi begitu tertarik dalam bidang seni musik. Namun al-Razi juga tertarik dengan banyak ilmu pengetahuan lainnya sehingga kebanyakan masa hidupnya dihabiskan untuk mengkaji ilmu-ilmu seperti kimia, filsafat, logika, matematika dan fisika.Pada awalnya al-Razi adalah seorang ahli kimia. Menurut sebuah riwayat yang dikutip oleh Nasr (1968), al-Razi meninggalkan dunia kimia karena penglihatannya mulai kabur akibat ekperimen-eksperimen kimia yang meletihkannya dan dengan bekal ilmu kimianya yang luas lalu menekuni dunia medis-kedokteran, yang rupanya menarik minatnya pada waktu mudanya. Beliau mengatakan bahwa seorang pasien yang telah sembuh dari penyakitnya adalah disebabkan oleh respon reaksi kimia yang terdapat di dalam tubuh pasien tersebut. Dalam waktu yang relatif cepat, ia mendirikan rumah sakit di Rayy, salah satu rumah sakit yang terkenal sebagai pusat penelitian dan pendidikan medis. Selang beberapa waktu kemudian, ia juga dipercaya untuk memimpin rumah sakit di baghdad. Beberapa ilmuwan barat berpendapat bahwa beliau juga merupakan penggagas ilmu kimia modern. Hal ini dibuktikan dengan hasil karya tulis maupun hasil penemuan eksperimennya.Al-Razi berhasil memberikan informasi lengkap dari beberapa reaksi kimia serta deskripsi dan desain lebih dari dua puluh instrument untuk analisis kimia. Al-Razi dapat memberikan deskripsi ilmu kimia secara sederhana dan rasional. Sebagai seorang kimiawan, beliau adalah orang yang pertama mampu menghasilkan asam sulfat serta beberapa asam lainnya serta penggunaan alkohol untuk fermentasi zat yang manis. Beberapa karya tulis ilmiahnya dalam bidang ilmu kimia yaitu: * Kitab al Asrar, yang membahas tentang teknik penanganan zat-zat kimia dan manfaatnya.*Ilmu dan tujuh tata cara serta teknik kimia yang melibatkan pemrosesan raksa, belerang (sulfur), arsenik, serta logam-logam lain seperti emas, perak, tembaga, timbal, dan besiAl-Razi menaruh perhatian besar terhadap ilmu kimia dan meninggalkannya setelah matanya terserang penyakit akibat eksperimen eksperimen yang dilakukannya. Setelah itu, ia beralih dan mendalami ilmu kedokteran dan filsafat. Sebenarnya ayahnya berharap agar Al Razi mengikuti profesinya sebagai pedagang. Oleh karena itu, ayahnya membekali diri Al Razi dengan ilmu ilmu perdagangan. Namun ternyata Al Razi lebih memilih bidang intelektual diri pada pedagang. Hal ini, menurut abdul Tatik Muhammad Al-Abd merupakan indikasi bahwa ia memilih perkara perkara yang lebih besar dari pada hanya mementingkan materi belaka.Dalam tradisi zaman pertengahan, Al-Razi dikenal sebagai pemikir universal, dan menguasai berbagai ilmu pengetahuan, seperti: teologi, astronomi dan juga pengetahuan tentang musik. Selain itu beliau juga di kenal sebagai ahli kimia yang menyusun karya yang cukup besar kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan bangsa Eropa.Al Razi dikenal sebagai dokter terbesar yang dilahirkan dunia Islam zaman klasik. Beliau pernah menjadi direktur rumah sakit Rayy dan pernah pula menjadi direktur rumah sakit Bagdad. Ketekunan dan kesungguhan menulis luar biasa. Ia pernah menulis dalam setahun lebih dari 20.000 lembar kertas. Disebutkan bahwa karya tulisnya mencapai 232 buah buku atau risalah yang kebannyakannya dalam bidang kedokteran.Kemasyhuran al-Razi sebagai seorang dokter tidak saja di Dunia timur, tetapi juga di barat, beliau kadang-kadang dijuluki The Arabic Galen. Setelah Kholifah Al-Muktafi wafat, Al Razi kembali ke Ray, dan meninggal dunia pada 5 Sya'ban 313 H (27 oktober 925 M) setelah menderita sakit katarak yang dia tolak untuk diobati dengan pertimbangan, sudah cukup banyak dunia yang pernah dilihatnya, dan tidak ingin melihatnya lagi.5. TSABIT BIN QURRAH (W.908) Sbg Ahli Kedokteran dan Teknik.

Thabit Ibnu qurra Ibnu Marwan al-Sabi al-Harranidilahirkan pada tahun 836 M diHarran(Turki sekarang). di barat dikenal dengan namaThebit.Seperti namanya menunjukkan dia pada dasarnya adalah anggota dari sekteSabian/Sabi'ah. Beliauadalah anggotadarisekte Sabiankelompok penyembah bintang.Pada zamannya, sekte ini telah melahirkan sederet astronom dan matematikus berkualitas. Sekte ini memiliki hubungan yang kuat dengan Peradaban Yunani, sehingga mengadopsi kebudayaannya papar OConnor dan Robertson. Ketika Islam berkembang makin meluas, sekte Sabian yang awalnya berbahasa Yunani akhirnya berada dalam kekuasaan Dinasti Abbasiyah. Perlahan namun pasti, anggota sekte Sabian pun mulai memeluk Islam. Mereka pun mulai menggunakan bahasa Arab mengganti bahasa Yunani.Thabit telah memperlihatkan kecerdasannya sejakkecil dan juga ketika beliau masih belajar / menimba ilmu.Ia menguasai bahasa Arab, Yunani, dan Syriac.Ada beberapa catatan sejarah yang mengatakan bahwa Tsabitketikamuda adalah seorang money changer (pedagang penukaran mata uang), tetapi beberapa sejarawan tidak setuju atas pernyataan tersebut.Yang terpenting dari catatan tersebut itu menunjukkan bahwa Thabit mewarisi kekayaan keluarga besar dan pasti berasal dari keluarga berada dan berpengaruh di komunitasnya.Dikisahkan, pada suatu hari, beliau berbeda pendapat dengan kumpulan pelajar seperguruannya tentang beberapa hal yang membuat mereka menganggap beliau telah keluar dari kumpulan tersebut sehingga mereka melarang beliau untuk masuk ke tempat peribadatan mereka. Karena peristiwa tersebut, Thabit akhirnya berhijrah ke suatu daerah yang dikenali sebagai Kafrutuma. Di sana, beliau bertemu dengan seorang ilmuwanterkemuka dari Baghdad, yaituMuhammad Ibnu Musa ibnu Shakiryang ketika itu sedangberkunjung ke Harran.Ibnu Musasungguh terkagum-kagum dengan pengetahuan bahasa yang dikuasi Thabit muda. Sungguh seorang anak muda yang sangat potensial cetus Ibnu Musa. Sang ilmuwan pun kemudian menyarankan agar Thabit hijrah ke Baghdad kota metropolis intelektual. Ibnu Musa memintanya agar mau belajar matematika pada dirinya dan saudaranya. Tawaran itu tak disia-siakan Thabit. Ia pun hijrah meninggalkan tanah kelahirannya untuk menimba ilmu matematika dan belajar kedokteranBait al-Hikmahyang berada di kota Baghdad.Setelah menamatkan pendidikannya, dia sempat kembali ke kota kelahirannya Harran. Sayangnya, dia harus berhadapan dengan pengadilan lantaran pemikirannya yang dianggap berbahaya. Guna menghindari hukuman, Thabit meninggalkan Harran dan diangkat menjadi astronom pengadilan di Baghdad.Thabit punmendapatkan perlindungan dari Khalifah Al-Mutadid salah seorang khalifah Abbasiyah yang terkemukayang memerintah pada tahun 892902 Mkarena beliau sudah mengetahui kemampuannya dalam berbagai bidang termasuk bidang astronomi.

Sumbangan Pemikiran Thabit Ibn Qurra dalam Bidang Geometri AnalitikKemampuan Thabit dalam bahasa Arab dan Yunani dimanfaatkan khalifah. Thabit diminta untuk menerjemahkan teks-teks berbahasa Yunani ke dalam bahasa Arab. Sebagai ahli matematika, Thabit pun menerjemahkan dan merevisi karya-karya besar yang sempat ditulis Peradaban Yunani.karya-karya Yunani dan Suriah seperti Conics Apollonius atau karya Euclid dan Archimedes.Dia banyak melakukan penerjemahan karya-karya ilmuwan Barat seperti Apollonius, Archimedes, Euclid, dan Ptolemy.Meski bertugas untuk menerjemahkan karya-karya besar, bukan berarti Thabit hanya menjiplak pengetahuan dari Yunani. Dalam hal menterjemah ia hanya ikut melestarikan pengetahuan dari Yunani. Berbekal kecerdasannya, ilmuwan Muslim yang brilian ini justru telah menemukan sederet penemuan yang sangat penting bagi perkembangan ilmu matematika. Thabit bin Qurrah memainkan peran penting dalam penemuan hitungan integral, geometri analitik,kalkulus,dalil trigonometri lingkaran, konsep angka-angka riildan mengusulkan beberapa teori yang mengarah ke pembangunan non-Euclidean geometri.Thabit termasuk di antara para ilmuwan yang melakukan kajian mengenai hubungan antara ilmu algebra dengan geometri.Sumbangan Thabit terhadap geometri lainnya yakni, pengembangan geometri terhadap teori Pitagoras di mana dia mengembangkannya dari segi tiga siku-siku khusus ke seluruh segi tiga siku-siku. Thabit juga mempelajari geometri untuk mendukung penemuannya terhadap kurva yang dibutuhkan untuk membentuk bayangan matahari. Selain itu, ia juga membahas parabola dan paraboliods yang menjadi dasar bagi penemuanya dalam bidang kalkulus integral. Sumbangan Pemikiran Thabit Ibn Qurra dalam Bidang Ilmu LainnyaThabit jugamenemukan cara menghitungal-adaad al-mutahabbahyang dikenal dengan nomor damai atau bilangan bersahabat,yaitu angka-angka yang jumlah pembahagiannya sama dengan yang lain. Bahkan beliau telah memberikan langkah penyelesaian teknik terhadap sebahagian jenis persamaan.Thabit juga berjasa dalam mengembangkan ilmu astronomi. Karya Thabit dalam astronomi yang terkenal berjudul Concerning the Motion of the Eighth Sphere. Selain itu, sang ilmuwan juga mempublikasikan hasil pengamatannya tentang Matahari. Hingga kini, tak kurang dari delapan risalah yang ditulisnya pada abad ke-9 M tentang astronomi masih eksis.Thabit pun telah memainkan peranan yang sangat penting dalam menjadikan astronomi sebagai ilmu eksak. Ia telah menteorisasi hubungan observasi dan teori, mematematisasi astronomi serta fokus pada pententangan hubungan antara astronomi matematika dengan astronomi fisik.Thabit meninggal pada 18 Februari 901 di Baghdad. Meski begitu, jasa dan kontribusinya dalam beragam ilmu hingga kini masih dikenang. Sosok dan kiprahnya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan layak dijadikan contoh oleh generasi muda Muslim di era globalisasi ini. Hanya dengan menguasai ilmu pengetahuanlah, Islam akan bangkit dan menguasai dunia, ungkap Dr Youssef Chebli Phd, ketua World Islamic Mission Association.Di antara tulisan Thabit sejumlah besar masih ada, sementara beberapa dintaranya sudah hilang. Sebagian besar buku-buku yang ada matematika, diikuti oleh astronomi dan kedokteran. Buku-buku telah ditulis dalam bahasa Arab tetapi beberapa di Syria. Pada Abad Pertengahan, beberapa buku-bukunya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin olehGherarddari Cremona. Dalam abad terakhir ini, sejumlah buku-bukunya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa dan diterbitkan.

6. IBNU SINA Sebagai Ahli Kedokteran.

Ibnu Sina adalah seorang pakar kedokteran terkenal dan mendunia. Dia dikenal dengan bapak kedokteran modern, atas berkat usahanya yang merubah dan memunculkan wawasan dan warna baru di dunia kedokteran.Syeikhur Rais,Abu Ali Husein bin Abdillah bin Hasan bin Ali bin Sina, yang dikenal dengan sebutanIbnu SinaatauAvicennalahir pada tahun 370 hijriyah di sebuah kota Asyfahnah desa Khormeisan dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan (kemudian Persia), dan meninggal pada bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran). Sejak masa kanak-kanak, Ibnu Sina yang berasal dari keluarga bermadzhab Syiah Ismailiyah dan sudah akrab dengan pembahasan ilmiah terutama yang disampaikan oleh ayahnya.Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak di antaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai bapak kedokteran modern. George Sarton menyebut Ibnu Sina ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu. pekerjaannya yang paling terkenal adalahThe Book of HealingdanThe Canon of Medicine, dikenal juga sebagai sebagaiQanun(judul lengkap: Al-Qanun fi At Tibb).Ibnu Sina secara penuh memberikan perhatiannya kepada aktivitas keilmuan. Kejeniusannya membuat ia cepat menguasai banyak ilmu, dan meski masih berusia muda, beliau sudah mahir dalam bidang kedokteran. Beliau pun menjadi terkenal, sehingga Raja Bukhara Nuh bin Mansur yang memerintah antara tahun 366 hingga 387 hijriyah saat jatuh sakit memanggil Ibnu Sina untuk merawat dan mengobatinya.Ibnu Sinamerupakan seorang filsuf, ilmuwan, dokter dan penulis aktif yang lahir di jaman keemasan Peradaban Islam. Pada jaman tersebut ilmuwan-ilmuwan muslim banyak menerjemahkan teks ilmu pengetahuan dari Yunani, Persia dan India. Teks Yunani dari jaman Plato, sesudahnya hingga jaman Aristoteles secara intensif banyak diterjemahkan dan dikembangkan lebih maju oleh para ilmuwan Islam. Pengembangan ini terutama dilakukan oleh perguruan yang didirikan oleh Al-Kindi. Pengembangan ilmu pengetahuan di masa ini meliputi matematika, astronomi, Aljabar,Trigonometri, dan ilmu pengobatan. Pada jaman Dinasti Samayid dibagian timur Persian wilayah Khurasan dan Dinasti Buyid dibagian barat Iran dan Persian memberi suasana yang mendukung bagi perkembangan keilmuan dan budaya. Di jaman Dinasti Samaniyah, Bukhara dan Baghdad menjadi pusat budaya dan ilmu pengetahun dunia Islam.Ilmu-ilmu lain seperti studi tentang Al-Quran dan Hadist berkembang dengan perkembangan dengan suasana perkembangan ilmiah. Ilmu lainya seperti ilmu filsafat, Ilmu Fikih, Ilmu Kalam sangat berkembang dengan pesat. Pada masa itu Al-Razi dan Al-Farabi menyumbangkan ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu pengobatan dan filsafat. Pada masa itu Ibnu Sina memiliki akses untuk belajar di perpustakaan besar di wilayah Balkh, Khwarezmia, Gorgan, Kota Ray, Kota Isfahan dan Hamedan. Selain fasilitas perpustakaan besar yang memiliki banyak koleksi buku, pada masa itu hidup pula beberapa ilmuwan muslim seperti Abu Raihan Al-Biruni seorang astronom terkenal, Aruzi Samarqandi, Abu Nashr Mansur seorang matematikawan terkenal, Abu al-Khayr Khammar seorang fisikawan dan ilmuwan terkenal lainya.Mengawali karirnya yang pertama Ibnu Sina mengikuti kiprah orang tuanya, yaitu membantu tugas-tugas amir Nuh bin Mansur. Ia misalnya diminta menyusun kumpulan pemikiran filsafat oleh Abu al-Husain al-Arudi. Untuk ini ia menyusun buku al-Majmu. Setelah itu ia menulis buku al-Hashil wa al-Mashul dan al-Birr wa al-Ism atas permintaan Abu Bakar al-Barqy al-Hawarizmy.Setelah usianya memasuki dua puluh dua tahun, ayahnya meninggal dunia, dan kemudian terjadi kemelut politik di tubuh pemerintahan Nuh bin Mansur. Kedua orang putera kerajaan, yaitu Mansur dan Abd Malik saling berebut kekuasaan, yang dimenangkan oleh Abd Malik. Selanjutnya dalam pemerintahan yang belum stabil itu terjadi serbuam yang dilakukan oleh kesultanan Mahmud al-Ghaznawi, sehingga seluruh wilayah kerajaan Samani yang berpusat di Bukhara jatuh ke tangan Mahmud al-Ghaznawi tersebut.Dalam keadaan situasi politik yang bagitu ricuh, Ibnu Sina memutuskan untuk meninggalkan daerah asalnya. Ia pergi ke Karkang yang termasuk ibukota al-Khawarizm, dan di daerah tersebut Ibnu Sina mendapat penghormatan dan perlakuan yang baik. Di kota ini pula Ibnu Sina banyak berkenalan dengan sejumlah pakar para ilmuwan seperti, Abu al-Khir al-Khamar, Abu Sahl Isa bin Yahya al-Masity al-Jurjani, Abu Rayhan al-Biruni dan Abu Nash al-Iraqi. Setelah itu Ibnu Sina melanjutkan perjalanan ke Nasa, Abiwarud, Syaqan, Jajarin dan terus ke Jurjan. Setelah kota yang ia singgahi terakhir ini juga kurang aman, Ibnu Sina memutuskan pindah ke Rayi dan bekerja pada As-Sayyidah dan puteranya Madjid al-Daulah yang pada waktu itu terserang penyakit, dan membantu menyembuhkannya.Pada usia 16 tahun ibnu sina mulai dikenal sebagai ahli pengobatan, dan sudah benar-benar dikenal pada saat beliau berumur 17 tahun dengan pembuktian bahwa beliau telah berhasil menyembuhkan penyakit yang diderita sultan Samani Nuh Ibn Mansur. Untuk menambah ilmunya, dalam bidang pendidikan ibnu sina juga banyak menghabiskan sebahagian waktunya dengan membaca serta membahas buku-buku yang beliau anggap penting di perpustakaan kerajaan Nuh ibnu Manshur yang bernama kutub Khana, di sinilah ibnu sina melepaskan dahaga belajarnya siang malam sehingga semua ilmu pengetahuan dapat dikuasainya dengan baik. dalam sejarah, pendidikan ibnu sina tidak diragukan lagi, dari kesungguhan dan keseriusan beliau, secara tidak langsung telah memberikan sumbangsih besar bagi kita umat islam seluruh dunia. dari ketekunan dan kesungguhan ibnu sina, kita dalam belajar bagaimana sejarah perjalanan pendidikan ibnu sina yang penuh perjuangan dan kerja keras. Dalam sejarah kehidupannya, Ibnu Sina juga dikenal sebagai seorang ilmuwan yang sangat produktif dalam menghasilkan berbagai karya buku. Buku-buku karangannya hampir meliputi seluruh cabang ilmu pengetahuan, diantarannya ilmu kedokteran, filsafat, ilmu jiwa, fisika, logika, politik dan sastra arab. Adapun karya-karyanya sebagai berikut :1. Kitab Qanun fi al-Thib, yang merupakan karya ibnu sina dalam bidang ilmu kedokteran. Buku ini pernah menjadi satu-satunya rujukan dalam bidang kedokteran di Eropa selama lebih kurang lima abad. Buku ini merupakan iktisar pengobatan Islam dan diajarkan hingga kini di Timur.2. Kitab As-Syifa, yang merupakan karya ibnu sina juga dalam bidang filsafat. Kitab ini antara lain berisikan tentang uraian filsafat dengan segala aspeknya.3. Kitab An-Najah, yang merupakan kitab yang berisikan ringkasan dari kitab As-Syifa, kitab ini ditulis oleh ibnu sina untuk para pelajar yang ingin mempelajari dasar-dasar ilmu hikmah, selain itu buku ini juga secara lengkap membahas tentang pemikiranIbnu Sina tentang ilmu Jiwa.4. Kitab Fi Aqsam al-Ulum al-Aqliyah, yang merupakan karyanya dalam bidang ilmu fisika. Buku ini ditulis dalam bahasa Arab dan masih tersimpan dalam berbagai perpustakaan di Istanbul, penerbitannya pertama kali dilakukan di Kairo pada tahun 1910 M, sedangkan terjemahannya dalam bahasa Yahudi dan Latin masih terdapat hingga sekarang.5. Kitab al- Isyarat wa al-Tanbihat, isinya mengandung uraian tentang logika dan hikmah.6. Kitab Lisan al-Arab, kitab ini merupakan hasil karyanya dalam bidang sastra Arab. Kitab ini berjumlah mencapai sepuluh jilid. Menurut suatu informasi menjelaskan bahwa buku ini Ibnu Sina susun sebagai jawaban terhadap tantangan dari seorang pujangga sastra bernama Abu Mansur al-JubbaI di hadapan Amir Ala ad-Daulah di Ishfahan.

Kontribusi yang ditorehkan dari hasil karya-karya ibnu sina atau avicenna telah menghantarkan kepada manusia akan pengetahuan mereka dalam bidang kedokteran.Ibnu sina tidak saja memberikan kontribusi dalam bidang kedokteran, akan tetapi dalam bidang-bidang lainnya. Dalam ilmu kedokteran, kitabAl-Qanuntulisan Ibnu Sina selama beberapa abad menjadi kitab rujukan utama dan paling otentik. Kitab ini mengupas kaedah-kaedah umum ilmu kedokteran, obat-obatan dan berbagai macam penyakit. Seiring dengan kebangkitan gerakan penerjemahan pada abad ke-12 masehi, kitab Al-Qanun karya Ibnu Sina diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Kini buku tersebut juga sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Prancis dan Jerman. Al-Qanun adalah kitab kumpulan metode pengobatan purba dan metode pengobatan Islam. Kitab ini pernah menjadi kurikulum pendidikan kedokteran di universitas-universitas Eropa.

Ibnu Sina dengan kekuatan logikanya -sehingga dalam banyak hal mengikuti teori matematika bahkan dalam kedokteran dan proses pengobatan- dikenal pula sebagai filosof tak tertandingi. Menurutnya, seseorang baru diakui sebagai ilmuan, jika ia menguasai filsafat secara sempurna. Ibnu Sina sangat cermat dalam mempelajari pandangan-pandangan Aristoteles di bidang filsafat. Ketika menceritakan pengalamannya mempelajari pemikiran Aristoteles, Ibnu Sina mengaku bahwa beliau membaca kitab Metafisika karya Aristoteles sebanyak 40 kali. Beliau menguasai maksud dari kitab itu secara sempurna setelah membaca syarah atau penjelasan metafisika Aristoteles yang ditulis oleh Farabi, filosof muslim sebelumnya.Dalam filsafat, kehidupan Abu Ali Ibnu Sina mengalami dua periode yang penting. Periode pertama adalah periode ketika beliau mengikuti faham filsafat paripatetik. Pada periode ini, Ibnu Sina dikenal sebagai penerjemah pemikiran Aristoteles. Periode kedua adalah periode ketika Ibnu Sina menarik diri dari faham paripatetik dan seperti yang dikatakannya sendiri cenderung kepada pemikiran iluminasi. Dibidang filsafat, Ibnu Sina dianggap sebagai imam para filosof di masanya, bahkan sebelum dan sesudahnya, dan dia pun dikenal sebagai penyair, sehingga Ilmu ilmu pengetahuan seperti ilmu jiwa, kedokteran dan kimia, ada yang ditulisnya dalam bentuk syair. Begitu pula didapati buku buku yang dikarangnya untuk ilmu logika dengan syair.Ibnu Sina juga dikenal produktif dalam berkarya. Karya karya Ibnu Sina yang ternama dalam lapangan Filsafat adalahAs-Shifa, An-Najat dan Al-Isyarat wat-Tanbihat.An-Najat adalah resum dari kitabAs-Shifa. Al-Isyarat wat-Tanbihat, dikarangkannya kemudian, untuk ilmu tasawuf. Selain dari itu, karyanya yang paling masyhur adalahAl-Qanun(di barat terkenal dengan sebutanCanon of Medicine) yang merupakan ikhtisar pengobatan Islam dan diajarkan hingga kini. Selain itu, masih banyak lagi karangan-karangan lain di bidang filsafat, etika, logika, dan psikologi.Ibnu Sina sangat mengutamakan logika, justru fikiran adalah satu jalan pengetahuan yang diberikan dengan satu aturan tertentu kepada suatu yang tidak diketahui. Jalan fikirannya bertolak dari konsepsi makhluk dan mengembangkan dengan argumentasi ontologia.Menurut dia, ada tiga macam sesuatu yang ada. Pertama, pentingnya dalam diri sendiri, tidak perlu kepada sebab lain untuk kejadiannya selain dirinya sendiri (yakni Tuhan). Kedua, berkehendak kepada yang lain, yaitu makhluk yang butuh kepada yang menjadikannya. Ketiga, makhluk mungkin, yaitu bisa ada dan bisa tidak ada, dan dia sendiri tidak butuh kepada kejadiannya (benda-benda yang tak berakal seperti pohon-pohon, batu, dan sebagainya).Secara garis besar Ibnu Sina membagi menjadi dua segi yaitu: Segi fisika, yang membicarakan tentang macam macam jiwa (jiwa tumbuhkan, jiwa hewan dan jiwa manusia).Makan (nutrition), Tumbuh (growth), Berkembang biak (reproduction). Segi metafisika, yang membicarakan tentang wujud dan hakikat jiwa, pertalian jiwa dengan badan dan keabadian jiwa.Bagi Ibnu Sina sifat wujudlah yang terpenting dan yang mempunyai kedudukan diatas segala sifat lain, walaupun essensi sendiri. Essensi, dalam faham Ibnu Sina terdapat dalam akal, sedang wujud terdapat di luar akal. Wujudlah yang membuat tiap essensi yang dalam akal mempunyai kenyataan diluar akal. Tanpa wujud, essensi tidak besar artinya. Oleh sebab itu wujud lebih penting dari essensi.Kita bisa membayangkannya tanpa bias mengetahui ia ada atau tidak. Sebab, wujud merupakan salah satu aksidensia bagi substansi bukan sebagai unsur pengadanya. Prinsip demikian berlaku bagi Yang Maha Esa SWT, yang wujudnya tidak berpisah dari substansinya.Berdasarkan jalan pikiran semacam ini, al Farabi dan Ibnu Sina menyimpulkan bahwa kita tidak membutuhkan pembuktian yang panjang untuk menetapkan eksistensi Allah. Kita cukup mengetahui zat-Nya sekaligus. Bukti ontologis ini lebih bersifat metafisis dibandingkan fisis.

DAFTAR PUSTAKA

Ibn Muhammad Zakariyah Ar-Razi , Al-Thib al- Ruhani, 'Abd al-Lathif al-Ghaid (ed.)Kairo : Maktabah al-Nahdah al-Mishriyyah, 1978.

Ibn Muhammad Zakariyah Al Razi, Rasa'il falsafiyyah. Beirut: Dar Al-Afaq al-jadidah. 1982.

K.Hitti, Phillip. History of the Arabs. Terj. Cecep luqman Hakim. Jakarta: Serambi ilmu semesta. 2008.