47 IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A) Rukun Tani yang berlokasi di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi. Lokasi penelitian ini ditentukan secara sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan bahwa LKM-A Rukun Tani merupakan lembaga keuangan mikro di daerah Kabupaten Bogor yang mempunyai catatan prestasi yang baik dengan menjadi peringkat pertama pada evaluasi yang dilakukan oleh Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) pada tahun 2010. Kegiatan pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2011. 4.2. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa data yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh nasabah LKM-A Rukun Tani, hasil wawancara dan hasil observasi (pengamatan) pada kegiatan LKM-A Rukun Tani. Data sekunder berupa dokumen organisasi, penelitian terdahulu, literatur dan referensi lainnya berupa jurnal, makalah, dan situs-situs internet yang berhubungan dengan penelitian ini seperti yang terlihat pada Tabel 6. Tabel 6. Jenis dan Sumber Data No Jenis Data Sumber Data 1 Primer a) Kepuasan Nasabah • Karakteristik Responden • Tingkat Kepentingan • Tingkat Kinerja a) Hasil Kuesioner b) Hasil Wawancara c) Observasi (Pengamatan) 2 Sekunder a) Kinerja Keuangan • Rasio Likuiditas • Rasio Solvabilitas • Rasio Rentabilitas a) Dokumen Organisasi (Laporan Keuangan) b) Literatur dan Referensi yang Relevan
15
Embed
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian · IV METODE PENELITIAN ... 4.6.2. Analisis Kinerja Keuangan ... Analisis rasio merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
47
IV METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis
(LKM-A) Rukun Tani yang berlokasi di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi. Lokasi
penelitian ini ditentukan secara sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan
bahwa LKM-A Rukun Tani merupakan lembaga keuangan mikro di daerah
Kabupaten Bogor yang mempunyai catatan prestasi yang baik dengan menjadi
peringkat pertama pada evaluasi yang dilakukan oleh Badan Pelaksana
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) pada tahun 2010.
Kegiatan pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2011.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer berupa data yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner
oleh nasabah LKM-A Rukun Tani, hasil wawancara dan hasil observasi
(pengamatan) pada kegiatan LKM-A Rukun Tani. Data sekunder berupa dokumen
organisasi, penelitian terdahulu, literatur dan referensi lainnya berupa jurnal,
makalah, dan situs-situs internet yang berhubungan dengan penelitian ini seperti
yang terlihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Jenis dan Sumber Data No Jenis Data Sumber Data 1 Primer
a) Kepuasan Nasabah • Karakteristik Responden • Tingkat Kepentingan • Tingkat Kinerja
a) Hasil Kuesioner b) Hasil Wawancara c) Observasi (Pengamatan)
a) Dokumen Organisasi (Laporan Keuangan) b) Literatur dan Referensi yang Relevan
48
4.3. Metode Pengambilan Sampel
Pada penelitian ini, pengambilan sampel untuk mengukur tingkat kepuasan
nasabah menggunakan teknik secara sengaja (purposive) dimana contoh diambil
pada responden yang melakukan transaksi pada waktu dan tempat yang
bersamaan dengan penulis melakukan pengumpulan data kuesioner serta bersedia
untuk mengisi kuesioner tersebut. Hal ini dilakukan agar dapat memberikan
penilaian secara objektif terhadap kuesioner yang diajukan kepada nasabah dan
memberikan kemudahan dalam penilaian atribut karena terdapat di lokasi tersebut.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah LKM-A Rukun Tani pada
tahun 2011 yaitu sebanyak 150 orang. Untuk memperoleh jumlah sampel dari
populasi, digunakan perhitungan Slovin (Umar, 2003) yaitu :
Diketahui bahwa jumlah nasabah LKM-A Rukun Tani hingga tahun 2011
(bulan Juni) adalah 150 orang, sehingga diperoleh sampel sejumlah :
n150
1 150 0,1 60 responden
Berdasarkan perhitungan menurut Slovin, maka didapatkan jumlah
responden yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan nasabah yaitu
sebanyak 60 responden dari total populasi 150 orang. Responden yang digunakan
dalam penelitian ini merupakan anggota dari LKM-A Rukun Tani.
4.4. Deskripsi Variabel
Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah kepuasan nasabah
terhadap pelayanan yang diberikan oleh LKM-A Rukun Tani. Terdapat lima
indikator dimensi pelayanan utama yang dianalisis, yaitu Berwujud (Tangibles),
Keandalan (Reliability), Ketanggapan (Responsiveness), Jaminan atau Kepastian
(Assurance), dan Kepedulian (Empathy) serta variabel tambahan yaitu mengenai
Keterangan : n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena
kesalahan pengambilan sampel populasi yang masih ditolerir sebesar 10 persen
49
fasilitas produk. Pengembangan dimensi-dimensi tersebut dapat dilihat pada
Tabel 7.
Tabel 7. Dimensi Pelayanan LKM-A Rukun Tani
4.5. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang dipakai pada penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang dapat diperoleh secara langsung dari
sumber (responden). Data primer pada penelitian ini didapatkan dengan pengisian
kuesioner yang disebarkan oleh penulis dan diisi oleh nasabah LKM-A Rukun
Dimensi Pelayanan Atribut Pelayanan
Berwujud (Tangible)
Lokasi Kebersihan Ruangan Kelengkapan fasilitas kantor seperti kursi tunggu, form/slip setoran/pengambilan, tempat untuk menulis, alat tulis Adanya toilet, ruang tamu dan areal parkir Ketersediaan papan informasi dan koran
Keandalan (Reliability)
Prosedur Pelayanan Ketelitian dan Keakuratan Karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Realisasi Janji (dihubungkan kembali, survey dan pencairan dana) Penyelenggaraan Rapat Anggota (bulanan) tepat waktu Pembagian SHU tepat waktu Keteraturan jadwal kerja LKM-A Kerjasama LKM-A dengan pihak lain
Ketanggapan (Responsiveness)
Kecepatan dan ketepatan menanggapi masalah Kecepatan dalam menangani transaksi Adanya sangsi bagi anggota yang tidak mematuhi aturan LKM-A Pemberian informasi terkait dengan LKM-A
Jaminan/kepastian (Assurance)
Pengetahuan karyawan dalam memberikan informasi kepada nasabah Keramahan dan kesopanan karyawan Kejujuran pengurus dan karyawan Bantuan biaya pengobatan kepada nasabah yang membutuhkan tambahan biaya
Kepedulian (Empathy)
Kemudahan dalam memanfaatkan jasa yang diberikan LKM-A Adanya Kotak Saran Pemberian hadiah bagi anggota aktif Pelaksanaan kemeriahan Hari Kemerdekaan di LKM-A
Fasilitas produk Tingkat suku bunga pinjaman
50
Tani yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan nasabah dan laporan
keuangan LKM-A Rukun Tani untuk mengukur kinerja keuangan organisasi.
Kuesioner merupakan alat pengumpul data pokok yang berasal dari
sumber utama (nasabah) dan memiliki tipe pertanyaan yang setiap pertanyaan
tersebut dapat menunjang pencapaian tujuan dari penelitian. Kuesioner terbagi
dalam tiga bagian, yaitu 1) untuk mengetahui karakteristik responden, 2) untuk
menanyakan tingkat kepentingan, dan 3) untuk menanyakan tingkat kinerja LKM-
A Rukun Tani. Setiap pertanyaan diberi bobot dengan menggunakan skala Likert
satu sampai lima. Skala likert merupakan skala yang bertujuan untuk memberi
kesempatan kepada responden untuk mengutarakan perasaan mereka pada suatu
pernyataan. Skala yang diberikan adalah angka satu untuk nilai terendah, dan
skala lima untuk nilai tertinggi. Sedangkan data sekunder pada penelitian ini
diperoleh dengan cara browsing di internet, membaca jurnal, literatur, dan
makalah yang mendukung, penelitian ini.
4.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan menggunakan software
komputer yaitu Microsoft Excel (Microsoft Office 2007) dan software SPSS.
Analisis juga dilakukan secara deskriptif untuk mengidentifikasi karakteristik
nasabah LKM-A Rukun Tani sedangkan untuk menganalisis tingkat kepuasan
nasabah LKM-A Rukun Tani menggunakan Metode IPA dan CSI.
4.6.1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk meneliti
suatu objek, status manusia, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun kelas
peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari analisis ini adalah untuk membuat
deskripsi, atau gambaran suatu kondisi secara matematis. Dalam analisis
deskriptif diperlukan fakta-fakta yang faktual dan akurat serta memiliki hubungan
antar fenomena yang diselidiki (Nazir 2003).
Pada penelitian ini, analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui
karakteristik nasabah LKM-A Rukun Tani. Karakteristik umum yang dilihat
meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, jenis pekerjaan, jumlah
pendapatan, dan besarnya pinjaman. Karakteristik nasabah dapat diketahui dengan
51
menggunakan teknik tabulasi. Dari hasil teknik tabulasi tersebut, kemudian
dikelompokkan dalam sebuah tabel berdasarkan kesamaan jawaban dan dapat
dikembangkan dengan menggambarkan hasil tabulasi tersebut dengan
menggunakan diagram.
4.6.2. Analisis Kinerja Keuangan
Selain analisis deskriptif, dalam penelitian ini diukur pula kinerja
keuangan dengan menggunakan analisis horisontal dan analisis vertikal. Analisis
horisontal merupakan analisis yang membandingkan laporan keuangan untuk
beberapa periode sehingga akan diketahui perkembangannya. Sedangkan analisis
vertikal merupakan analisis yang membandingkan pos yang satu dengan lainnya
pada laporan keuangan dalam satu periode (Munawir 1995). Analisis kinerja
keuangan LKM-A Rukun Tani dilakukan dengan menggunakan analisis rasio.
Analisis dilakukan dengan melihat kinerja keuangan LKM-A pada periode 2010-
2011.
4.6.3. Analisis Rasio
Analisis rasio merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui
kondisi suatu perusahaan/organisasi khususnya kondisi keuangan dari organisasi
tersebut. Analisis rasio juga membantu untuk mengetahui kinerja perusahaan baik
secara keseluruhan maupun mendetail dari waktu ke waktu (Kuswadi 2006). Dari
hasil analisis rasio ini, maka pihak LKM-A dapat mengetahui gambaran kondisi
organisasi khususnya keuangan LKM-A Rukun Tani. Adapaun analisis rasio yang
digunakan yaitu rasio Likuiditas, rasio solvabitas, dan rasio rentabilitas.
4.6.3.1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan LKM-A untuk memenuhi
kewajiban keuangannya atau utang lancarnya yang harus segera dipenuhi.
Kewajiban yang dimaksud adalah kewajiban jangka pendek yang mampu dibiayai
oleh aktiva lancar yang dimiliki oleh LKM-A. Rasio likuiditas diukur dengan
cara:
52
1. Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio Lancar merupakan perbandingan antara Harta Lancar dan
Kewajiban Jangka Pendek dari kegiatan operasional. Harta lancar yang
dimaksud adalah harta yang dianggap perusahaan dapat dicairkan segera
atau dalam waktu setahun atau kurang. Kewajiban Jangka pendek (Utang
Lancar) adalah kewajiban yang jatuh temponya setahun atau kurang. Rasio
lancar biasanya digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana
kemampuan perusahaan dalam membayar Kewajiban Jangka Pendek atas
Harta Lancarnya. Menurut Kasmir (2010) rasio ini dirumuskan sebagai
berikut :
2. Rasio Cepat (Quick Ratio atau Acid Test Ratio)
Rasio Cepat merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan LKM-A Rukun Tani dalam memenuhi kewajibannya terhadap
para deposan (pemilik simpanan giro, tabungan, dan deposito) dengan
harta yang paling likuid yang dimiliki oleh LKM-A Rukun Tani. Menurut
Kasmir (2010) rasio ini dirumuskan sebagai berikut :
Rasio perputaran piutang ini biasanya digunakan dalam
hubungannya dengan analisis terhadap modal kerja, karena memberikan
ukuran kasar tentang seberapa cepat piutang perusahaan berputar menjadi
kas. Angka jumlah hari piutang ini menggambarkan lamanya suatu piutang
bisa ditagih (jangka waktu pelunasan/penagihan piutang).
Menurut Prihadi (2010) Rasio Perputaran Piutang dan jumlah hari
piutang ini dihitung dengan cara sebagai berikut :
53
4. Rasio Kas atau Rasio Tunai (Cash Ratio)
Pengertian Kas disini adalah uang tunai yang ada di tangan (cash
on band), yang ada di Bank serta Surat-Surat Berharga, baik dalam bentuk
obligasi, saham, dan sebagainya yang setiap waktu dapat dengan mudah
dicairkan (dijual) menjadi uang kas (tunai). Disini yang termasuk
simpanan di Bank adalah giro dan deposito yang sewaktu-waktu dapat
digunakan. Menurut Kasmir (2010) Rasio Kas dirumuskan sebagai
berikut :
4.6.3.2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan
LKM-A untuk memenuhi kewajiban keuangannya, baik kewajiban jangka
panjang maupun jangka pendek. LKM-A dikatakan solvabel apabila LKM-A
mempunyai aktiva yang cukup untuk membayar semua kewajibannya. Berikut ini
beberapa teknik pengukuran Rasio Solvabilitas perusahaan.
1. Rasio Kewajiban Jangka Panjang atas Harta (Debt to Asset Ratio)
Rasio ini menunjukkan besarnya Utang Jangka Panjang (dalam %)
yang berasal dari kreditor dibandingkan dengan harta yang dimiliki
perusahaan. Apabila terlalu banyak berhutang, perusahaan dapat
mengalami masalah dalam pembayaran angsuran utang beserta bunganya.
Utang jangka panjang (Utang Tidak Lancar) sebaiknya dibayar dari Harta
tetap (Harta Tidak Lancar), yang dirumuskan sebagai berikut (Kasmir
2010) :
100 %
54
2. Rasio Utang Jangka Panjang atas Modal
Sama halnya dengan rasio Utang Jangka Panjang atas Harta yang
dimiliki perusahaan, rasio ini bertujuan untuk melihat betapa besarnya (%)
Utang Jangka Panjang Operasi dibandingkan dengan Modal perusahaan.
Menurut Prihadi (2010), Rasio Utang Jangka Panjang atas Modal dapat
dirumuskan sebagai berikut :
100 %
3. Rasio utang jangka Panjang atas Kapitalisasi
Kapitalisasi adalah Total Sumber Dana Jangka Panjang yang terdiri
atas Utang Jangka Panjang dan Modal Saham termasuk Laba Ditahan.
Menurut Prihadi (2010), rasio ini dirumuskan sebagai berikut :
100 %
4.6.3.3. Rasio Rentabilitas
Rasio Rentabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
LKM-A untuk memperoleh laba dengan menggunakan seluruh
kemampuan dan sumber yang ada selama periode tertentu. Rasio
rentabilitas ini dibagi menjadi beberapa teknik, yaitu :
1. Rasio Pengembalian Aktiva (Return on Asset)
Rasio ini mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam
memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Rasio ini merupakan
perbandingan antara jumlah laba yang diperoleh perusahaan dengan
jumlah aset yang dimiliki oleh perusahaan. ROA dapat dihitung dengan
cara sebagai berikut (Prihadi 2010) :
100 %
55
2. Rasio Pengembalian Modal (Return On Equity)
Rasio ini menunjukkan kemampuan LKM-A untuk menghasilkan
keuntungan bersih berdasarkan modal sendiri. Rasio ini dirumuskan
sebagai berikut (Prihadi 2010) :
100 %
3. Rasio Laba Operasi atas Total Investasi (Return on Investment)
ROI merupakan terminologi yang luas dari rasio yang digunakan
untuk mengukur hubungan antara laba yang diperoleh dan investasi yang
digunakan untuk menghasilkan laba perusahaan. Rumus dari ROI adalah
sebagai berikut (Kasmir 2010) :
100 %
4. Rasio Laba terhadap Pendapatan (Net Profit Margin)
Rasio ini menggambarkan tingkat keuntungan yang diperoleh bank
dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan
operasionalnya. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (Prihadi 2010) :
100 %
4.6.4. Pengujian Kuesioner
Kuesioner yang telah disusun untuk mengetahui tingkat kepuasan nasabah
berdasarkan atribut pelayanan akan diukur terlebih dahulu untuk mengetahui
apakah pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner tersebut memiliki validitas dan
reliabilitas yang tinggi. Karena itu, agar hasil penelitian dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah maka kuesioner akan diuji terlebih dahulu
dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas terlebih dahulu.
4.6.4.1. Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur
apa yang ingin diukur (Umar 2003). Uji validitas digunakan untuk mengetahui
56
seberapa kuat suatu alat tes melakukan fungsinya sebagai alat ukur. Uji validitas
dilakukan dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh dari jawaban masing –
masing pertanyaan dengan skor total (Item total Correlation). Skor total adalah
skor yang diperoleh dari hasil penjumlahan semua skor pertanyaan.
Rumus yang digunakan untuk megukur uji validitas adalah rumus korelasi
product moment sebagai berikut :
( )[ ] ( )[ ]∑ ∑∑ ∑
∑ ∑ ∑−−
−=
2222
)()(
YYnXXn
YXXYnrxy
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi product moment antara X dan Y
X = Skor Pernyataan setiap nomor
Y = Skor total
N = Jumlah responden
Angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritik
tabel korelasi r.
1. Jika r dihitung > r tabel, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut
valid.
2. Jika r dihitung < r tabel, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut
tidak valid.
Apabila dalam pengujian ini terdapat butir-butir yang tidak valid maka
butir-butir yang tidak valid dikeluarkan. Dan kemudian proses analisis diulang
untuk butir pertanyaan yang valid saja.
4.6.4.2. Uji Reliabilitas
Jika alat ukur telah dinyatakan valid, maka berikutnya alat ukur tersebut
diuji reliabilitasnya. Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi
suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2003).
Reliabilitas alat ukur dalam bentuk skala dapat dicari dengan
menggunakan teknik alpha cronbach berikut :
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
∂
∂−⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛
−= ∑
tb
kkr 2
2
11 11
57
Keterangan : r11 = Realibilitas instrumen
k = Banyaknya butir pernyataan
∑∂ b2 = Jumlah ragam butir t2∂ = Ragam total
Setelah didapat korelasi hitung, lalu bandingkan dengan korelasi pada
tabel r product moment Pearson dengan taraf nyata 5 persen. Jika r hitung lebih
besar dari r tabel, maka kuesioner tersebut reliabel, dan sebaliknya jika r yang
dihitung lebih kecil dari r tabel, maka kuesioner tersebut tidak reliabel.
4.6.5. Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja (Importance Performance Analysis) Metode ini digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan nasabah terhadap
pelayanan LKM-A Rukun Tani. Analisis IPA digunakan untuk mendapatkan
tingkat kepuasan nasabah dengan cara mengukur tingkat kepentingan dan tingkat
pelaksanaan kerja. Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja ini merupakan dasar
bagi manajemen perusahaan untuk membantu dalam pengambilan keputusan bagi
pihak perusahaan untuk memperbaiki kinerja perusahaan serta meningkatkan
kepuasan nasabah. Untuk menjelaskan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja,
digunakan pilihan jawaban dengan skala Likert.
Pada tingkat kinerja, pilihan dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling
rendah, yang diberi angka 1 (sangat tidak puas) sampai paling tinggi yang diberi
angka 5 (sangat puas) dan diwakili dengan huruf X. Begitu juga dengan tingkat
kepentingan, pilihan dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling rendah, diberi
angka 1 (sangat tidak penting) sampai paling tinggi diberi angka 4 (sangat
penting) dan diwakili dengan huruf Y. Penilaian kinerja dan kepentingan
konsumen digunakan skor seperti terlihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Skala Likert Pengukuran Tingkat Kinerja dan Kepentingan LKM-A Rukun Tani Skor Kinerja Kepentingan
Skor 1 Sangat Tidak Puas Sangat Tidak Penting Skor 2 Tidak Puas Tidak Penting Skor 3 Cukup Puas Cukup Penting Skor 4 Puas Penting Skor 5 Sangat Puas Sangat Penting
58
Nilai tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dari masing-masing atribut
yang telah ditetapkan dapat diperoleh dengan cara mengalikan skor pada masing-
masing skala dengan jumlah jawaban responden yang memilih pada skala
tersebut. Nilai hasil masing-masing perkalian tersebut dijumlahkan, maka akan
didapatkan total skor penilaian tingkat kepentingan (∑Yi) dan tingkat kinerja
(∑Xi) untuk masing-masing atribut.
Adapun rumus untuk mengetahui rata-rata skor dari masing-masing atribut
untuk kinerja ( ) dan rata-rata skor masing-masing atribut untuk kepentingan ( )
adalah sebagai berikut :
∑ ∑
Keterangan : n : Jumlah responden
Xi : Skor rata-rata tingkat penilaian kinerja untuk atribut ke-i
Yi : skor rata-rata tingkat penilaian kepentingan untuk atribut ke-i
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan IPA diatas, maka selanjutnya
dibuat menjadi diagram kartesius, yaitu diagram yang menunjukkan atribut-atribut
dari pelayanan LKM-A yang telah dapat memenuhi kepentingan konsumen.
Diagram tersebut dibagi menjadi empat bagian yang berpotongan dengan dua
garis lurus pada titik (X, Y ). Masing-masing bagian dibatasi oleh dua buah garis
yang berpotongan tegak lurus pada titik (a,b). Titik tersebut diperoleh dari rumus
sebagai berikut :
∑
∑
Keterangan : a = Batas sumbu X
b = Batas sumbu Y
k = Banyaknya atribut yang diteliti
Hubungan antara tingkat kinerja (X) dan kepentingan (Y) yang diperoleh
dari responden dapat diinterpretasikan oleh diagram Importance Performance
Analysis (IPA). Berdasarkan perbandingan atribut-atribut pelayanan LKM-A
Rukun Tani yang ada, maka dapat diketahui atribut mana yang belum dapat
memenuhi kebutuhan nasabah LKM-A Rukun Tani. Hal ini dapat dijadikan
59
rekomendasi bagi LKM-A Rukun Tani untuk melakukan strategi organisasi
berdasarkan atribut yang belum dapat memenuhi kepentingan nasabah tersebut.