IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Profile PT. Unilever Indonesia Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever‟s Zeepfabrieken N.V berawal dari sebuah pabrik sabun kecil dikota Batavia. Perusahaan kini telah tumbuh selama 76 tahun dengan menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk kategori Foods dan Ice Cream, Home dan Personal Care dengan Brand-Brand ternama dan disukai diseluruh dunia. Saham Unilever pertama kali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2008 saham Unilever menempati peringkat ketiga kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia sebesar Rp.59,5 triliun (mewakili 5,53% keseluruhan pasar). Unilever memiliki dua anak perusahaan, yaitu PT Anugrah Lever yang bergerak dibidang produksi, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, sambal dan saus lainnya dengan merek Bango serta merek lainnya dibawah lisensi Unilever, dengan kepemilikan saham 100%. Serta PT Technopia Lever yang bergerak dibidang distribusi, ekspor dan impor produk dengan Brand Domestos Nomos dimana kepemilikan sebesar 51%, Struktur kepemilikan saham dan Akusisi dapat dilihat pada Gambar 8, sedangkan struktur Organisasi PT. Unilever Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 3. Unilever saat ini memiliki delapan pabrik utama di Jababeka Cikarang Jawa Barat dan Rungkut-Surabaya Jawa Timur dengan kantor pusat berlokasi di Jakarta. produk yang dihasilkan berjumlah sekitar 30 Brand utama dan 700 SKU yang dipasarkan melalui jaringan distributor sebanyak 400 distributor diseluruh Indonesia. Unilever juga saat ini memperkerjakan lebih dari 3300 karyawan yang bagi Unilever adalah sebagai pusat dari seluruh aktivitas Unilever yang selalu dijadikan prioritas pada Brand untuk pengembangan profesionalisme, keseimbangan hidup dan kontribusi pada perusahaan dengan kesempatan yang sama.
41
Embed
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan · Misi dan Tujuan Perusahaan “Misi Unilever adalah menambah vitalitas dalam hidup. Unilever ... Bagian dari upaya membangunan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
30
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Profile PT. Unilever Indonesia Tbk
PT. Unilever Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 5 Desember 1933
dengan nama Lever‟s Zeepfabrieken N.V berawal dari sebuah pabrik sabun kecil
dikota Batavia. Perusahaan kini telah tumbuh selama 76 tahun dengan menjadi
salah satu perusahaan terdepan untuk produk kategori Foods dan Ice Cream,
Home dan Personal Care dengan Brand-Brand ternama dan disukai diseluruh
dunia. Saham Unilever pertama kali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun
1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982. Pada akhir tahun
2008 saham Unilever menempati peringkat ketiga kapitalisasi pasar terbesar di
Bursa Efek Indonesia sebesar Rp.59,5 triliun (mewakili 5,53% keseluruhan pasar).
Unilever memiliki dua anak perusahaan, yaitu PT Anugrah Lever yang
bergerak dibidang produksi, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap,
sambal dan saus lainnya dengan merek Bango serta merek lainnya dibawah lisensi
Unilever, dengan kepemilikan saham 100%. Serta PT Technopia Lever yang
bergerak dibidang distribusi, ekspor dan impor produk dengan Brand Domestos
Nomos dimana kepemilikan sebesar 51%, Struktur kepemilikan saham dan
Akusisi dapat dilihat pada Gambar 8, sedangkan struktur Organisasi PT. Unilever
Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 3.
Unilever saat ini memiliki delapan pabrik utama di Jababeka Cikarang
Jawa Barat dan Rungkut-Surabaya Jawa Timur dengan kantor pusat berlokasi di
Jakarta. produk yang dihasilkan berjumlah sekitar 30 Brand utama dan 700 SKU
yang dipasarkan melalui jaringan distributor sebanyak 400 distributor diseluruh
Indonesia. Unilever juga saat ini memperkerjakan lebih dari 3300 karyawan yang
bagi Unilever adalah sebagai pusat dari seluruh aktivitas Unilever yang selalu
dijadikan prioritas pada Brand untuk pengembangan profesionalisme,
keseimbangan hidup dan kontribusi pada perusahaan dengan kesempatan yang
sama.
31
PT Unilver Indonesia Tbk
7,630,000,000 saham
Publik
1,145,122,500
saham (15%)
UIH BV
6,484,877,500
saham (85%)
Technopia Singapore
Pte Ltd.
100%
51% 49%
PT Anugerah Lever
Gambar 8. Struktur Kepemilikan Saham dan Akusisi Unilever Sumber : Financial Report Unilever 2008
1.1.2. Nilai-Nilai Unilever Indonesia
Unilever mengelola dan mengembangkan bisnis dalam satu tatanan yang
bertanggung jawab dan berkesinambungan, nilai-nilai dan standar yang Unilever
terapkan menjadi acuan yang terangkum dalam prinsip Bisnis Unilever. Unilever
juga membagi standard dan nilai-nilai tersebut dengan para mitra usahanya
termasuk para pemasok dan distributor. Nilai-nilai tersebut adalah :
1. Fokus pada pelanggan, konsumen & masyarakat
Unilever memusatkan perhatian untuk memenangkan hati para pelanggan
(internal dan eksternal) dan menyenangkan para konsumen dan masyarakat
dengan selalu memahami dan mengantisipasi kebutuhan mereka dengan
respon yang dijalankan secara kewirausahaan.
2. Kerjasama
Unilever mengakui adanya ketergantungan satu sama lain dan Unilever
bekerja bersama-sama guna mencapai tujuan yang sama, dengan semangat
untuk menang, dan saling percaya.
32
3. Integritas
Unilever bersikap jujur, berpegang teguh pada PRinsip, konsisten, dan
terpercaya dalam semua transaksi yang kita lakukan. Unilever percaya diri
dalam mempertahankan keyakinan kita, bahkan dalam situasi sulit. Unilever
melaksanakan apa yang kita katakan.
4. Membuat sesuatu terjadi
Unilever bersikap positif dalam mengambil keputusan yang cepat berdasarkan
fakta yang ada dan dalam membuat sesuatu terjadi. Unilever mengadopsi
semangat perusahaan kecil sehingga dapat memberikan fleksibilitas,
ketangkasan dan imajinasi yang Unilever perlukan agar berhasil.
5. Berbagi kebahagiaan
Unilever harus berhasil bersama-sama. Semangat Unilever yang melimpah
menandakan bahwa Unilever berbagi penghargaan atas hasil kerja keras.
Unilever melaksanakan tugas dengan gembira sehingga Unilever mendapatkan
energi dan membantu perusahaan meraih sukses.
6. Kesempurnaan
Unilever bersemangat untuk melampaui harapan pelanggan, konsumen dan
masyarakat melalui PRoduk dan cara kerja Unilever. Unilever memiliki
kebebasan untuk berkarya di dalam suatu kerangka kerja. (Sumber :
www.unilver.co.id)
4.1.3. Misi dan Tujuan Perusahaan
“Misi Unilever adalah menambah vitalitas dalam hidup. Unilever
memenuhi kebutuhan akan nutrisi, kesehatan dan perawatan pribadi sehari-hari
dengan produk-produk yang membuat para pemakainya merasa nyaman,
berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan.”
Akar Unilever yang kokoh dalam budaya dan pasar lokal di dunia
memberi Unilever hubungan yang erat dengan konsumen dan merupakan landasan
pertumbuhan Unilever di masa depan. Unilever akan menyertakan kekayaan
pengetahuan dan keahlian internasional dalam melayani konsumen lokal,
menjadikan Unilever perusahaan multi-nasional yang multi-lokal. Keberhasilan
jangka panjang Unilever menuntut komitmen menyeluruh terhadap standar kinerja
dan produktivitas yang sangat tinggi, terhadap kerja sama yang efektif dan
33
kesediaan untuk menyerap gagasan baru serta keinginan untuk belajar secara
terus-menerus.
Unilever yakin bahwa keberhasilan memerlukan perilaku korporasi yang
berstandar tinggi terhadap setiap pihak yang bekerja dengan Unilever, komunitas
yang Unilever sentuh, dan lingkungan di mana Unilever memberikan dampak.
Inilah jalan yang Unilever tempuh untuk mencapai pertumbuhan yang langeng
dan menguntungkan, untuk menciptakan nilai jangka panjang yang berharga bagi
para pemegang saham, karyawan, dan mitra usaha Unilever.
4.1.4. Konsep CSR PT. Unilever Indonesia Tbk
Unilever memiliki tujuan perusahaan untuk menciptakan dan memelihara
hubungan yang harmonis dengan lingkungan di sekitar daerah operasinya serta
bekerjasama dengan pemerintah untuk memberikan manfaat yang besar bagi
masyarakat. Unilever memiliki komitmen untuk melaksanakan semua kegiatan
secara bertanggung jawab baik secara ekonomi,sosial maupun lingkungan. Bentuk
tanggung jawab yang diberikan perusahaan terhadap lingkungan sosial sekitar
dinyatakan dalam bentuk program CSR. Dalam menjalankan CSR Unilever
memiliki beberapa misi penting, yaitu :
1. Mengimplementasikan komitmen perusahaan terhadap CSR untuk
memberikan nilai tambah bagi stakeholders dalam upaya mendukung
kemajuan perusahaan.
2. Mewujudkan kepedulian sosial PT. Unilever Indonesia Tbk (perseron) dan
kontribusi perusahaan terhadap pengembangan masyarakat yang
berkelanjutan.
Adapun beberapa tujuan khusus yang hendak dicapai Unilever dalam
menjalankan program CSR diantaranya :
1. Membangun hubungan yang harmonis dan menciptakan kondisi yang
kondusif untuk mendukung pertumbuhan perusahaan.
2. Memberikan kontribusi dalam memecahkan permasalahan sosial.
3. Meningkatkan nilai budaya perusahaan yang terintegritas dengan strategi
bisnis perusahaan.
4. Bagian dari upaya membangunan citra dan reputasi perusahaan.
34
Program CSR yang dijalankan oleh Unilever harus memenuhi beberapa
kriteria diantaranya yaitu :
1. Kebutuhan Masyarakat : program disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas.
2. Inovasi dan Spesifik : program ditujukan sesuai dengan isu sosial yang
spesifik dan di lakukan dengan pendekatan yang inovatif.
3. Potensial : Dalam jangka panjang, secara potensial akan dapat mengatasi
isu-isu sosial.
4. Strategi : program secara strategi ditunjukkan untuk mengantisipasi
masalah sosial dan akan mempertegas pencapaian tujuan.
5. Kemitraan : Perencanaan program serta implementasinya dapat bermitra,
LSM, dan perguruan tinggi.
Unilever melibatkan masyarakat melalui program-program sosial
kemasyarakatan dan melalui misi sosial brand Unilever. Program sosial
kemasyarakatan Unilever dilakukan di bawah payung Yayasan Unilever
Indonesia. Program-Program tersebut dapat dikategorikan ke dalam tiga Program
utama, yakni: Program Pendidikan Kesehatan Masyarakat, Program Lingkungan,
dan Program Pengembangan Ekonomi. Di luar Program-Program ini, Unilever
juga melakukan berbagai kegiatan kemanusiaan.
Jalan Unilever mencapai keberlanjutan Strategi global adalah Strategic
Thrusts Unilever untuk Praktek-Praktek bisnis yang bertanggung jawab dan
pembangunan berkelanjutan berdiri di atas empat pilar, yakni:
1. Nutrisi dan Kesehatan
2. Higiene
3. Pembangunan berkelanjutan dengan empat fokus: Perubahan Iklim,
Pertanian, Kemasan dan Air.
4. Brand dengan misi sosial
Selain empat pilar ini, Unilever percaya pilar kelima dapat ditambahkan
untuk menggambarkan pendekatan terpadu Unilever di Indonesia, yaitu :
5. Pemberdayaan Masyarakat, dalam semua Program Unilever yang
behubungan dengan masyarakat, fokus Unilever adalah pada
pengembangan karyawan dan pemberdayaan masyarakat. Hal ini berarti
35
karyawan Unilever secara aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan CSR
Unilever. Selain itu, Unilever juga mementingkan untuk membantu
masyarakat agar mereka dapat menata diri dengan lebih baik sehingga
dapat menjalankan berbagai Proyek tanpa tergantung bantuan dari luar.
Unilever juga percaya bahwa perempuan memainkan peranan yang
penting dalam memperbaiki kondisi kehidupan masyarakat.
Demi mendukung gerakan CSR, Unilever mendirikan Yayasan Unilever
Peduli pada 27 November 2000. Yayasan ini berfokus pada 4 Program utama,
yaitu : Program pengembangan Ekonomi seperti Program pengembangan UKM,
Program Lingkungan seperti Daur Ulang, Program Pendidikan Kesehatan
Masyarakat seperti Sikat Gigi dan Mencuci Tangan serta Program Kemanusiaan
yang sifatnya darurat apabila terjadi bencana dll. Keseluruhan Kerangka kerja
Yayasan Unilever Peduli dapat dilihat pada Gambar 9. Semua program CSR
disusun berdasarkan empat PRinsip, yakni:
1. Relevansi : Program-Program yang dikembangkan selaras dengan
bisnis Unilever.
2. Model : Program percontohan dikembangkan terlebih dahulu sebelum
direplikasi di daerah-daerah lain.
3. Kemitraan : menggalang dukungan mitra-mitra strategis yang memiliki
visi yang sama.
4. Replikasi : kegiatan dan pendekatan yang sukses direplikasi di wilayah-
wilayah lainnya.
Program CSR Unilever memiliki prinsip pengembangan lingkungan
berkelanjutan baik dalam bidang lingkungan hidup maupun sosial. Pembangunan
berkelanjutan adalah pembangunan yang mampu memenuhi kebutuhan masa kini
tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi
kebutuhan mereka sendiri. Perusahaan menyadari bahwa konsep ini bersifat
umum yang mencakup faktor lingkungan, sosial dan ekonomi. Karena itu,
beroperasi secara berkelanjutan bagi perusahaan tidak cukup dengan mengadakan
PRogram pendampingan masyarakat semata-mata, melainkan juga memperbaiki
dampak yang timbul baik oleh operasi maupun tata nilai.
36
Program Pendidikan
Kesehatan Masyarakat
Masalah yang ditanggapi :
•KesehatandanHigiene
•Penyakitmenular
•Nutrisi
Apa yang kami lakukan :
•ProgramPromosiHidup
Bersih dan Sehat
•KampanyepencegahanHIV
AIDS
•Programnutrisibersama
WFP
Langkah selanjutnya :
•Memperdalamcakupan
program yang telah berjalan
•Perluasankekota-kotalain
Program Lingkungan
Masalah yang ditanggapi :
•Jejakkemasanplastik
•Pemberdayaanperempuan
•Programpengelolaansampah
Apa yang kami lakukan :
•ProgramGreenandClean
•ProgramGreenOffce
•ProgramTrashion
•GreenFestival
Langkah selanjutnya :
•Memperdalamcakupan
program yang telah berjalan
Program Pengembangan
Ekonomi
Masalah yang ditanggapi :
•Pertanianberkelanjutan
•Peningkatanpenghidupan
•Pemberdayaanperempuan
Apa yang kami lakukan :
•Programpengembanganpetani
kedelai hitam
•Programpengembanganpetani
gula kelapa
Langkah selanjutnya :
•Meningkatkanproduktivitas
petani kedelai hitam
• Roll-out model pengembangan
kedelai hitam ke gula kelapa
Bantuan Kemanusiaan
Masalah yang ditanggapi :
•Kondisidaruratkemanusiaan
Apa yang kami lakukan :
•Penyediaanpaketbantuan
kemanusiaan
•Pembangunansaranadan
prasarana
Langkah selanjutnya :
•Terusmenyediakanbantuan
kemanusiaan untuk
menjawabkebutuhan
masyarakat
Yayasan Unilever Indonesia
Gambar 9. Kerangka Kerja Yayasan Unilever Peduli Sumber : Sustainable Report Unilever 2008
37
4.1.5. Misi Sosial Brand
Sebagai sebuah perusahaan PRoduk konsumen di Indonesia, Unilever
menyadari bahwa dapat memberikan dampak terbesar kepada masyarakat melalui
interaksi Unilever dengan konsumen. Unilever terus menjalin interaksi melalui
layanan Suara Konsumen Unilever, situs internet maupun penelitian konsumen
yang rinci. Unilever juga berusaha menjawab aspirasi konsumen dengan
memenuhi kebutuhan akan nutrisi, kesehatan dan perawatan PRibadi sehari-hari
dengan PRoduk-PRoduk yang membuat konsumen Unilever merasa nyaman,
berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan.
Misi Vitalitas ini diturunkan menjadi berbagai misi sosial yang tertanam
di dalam brand Unilever. Di antara lebih dari 30 brand yang Unilever miliki saat
ini, 13 brand memiliki misi sosial. Pengembangan dan penerapan kegiatan-
kegiatan dari misi sosial brand Unilever di lapangan dilakukan sebagai kolaborasi
antara brand Unilever dan Yayasan Unilever Indonesia. Brand Unilever yang
memiliki Misi Sosial :
Bango “Menjaga warisan kuliner Nusantara dan meningkatkan penghidupan
petani kedelai hitam”.
Blue Band “Setiap anak berhak mendapakan nutrisi yang baik”.
Taro “Membantu anak-anak Indonesia untuk menikmati kehidupan yang
berbahagia dan penuh petualangan yang patut dimiliki”
Sari Wangi “Mengajak wanita Indonesia untuk dapat berkomunikasi secara
terbuka dan sejajar dengan pasangan, melalui waktu untuk minum teh yang
berkualitas”
Close Up “Menggerakkan generasi muda Indonesia untuk melihat, merasakan,
mendengar dan mengambil tindakan untuk menyebarkan informasi untuk
mencegah HIV/AIDS”
Dove “Membuat perempuan merasa cantik setiap hari”
Citra “Memberdayakan perempuan Indonesia”
Rinso “Membantu anak-anak Indonesia belajar dan berkembang dengan
memberikan kebebasan untuk menikmati hidup tanpa takut kotor”
Pepsodent “Meningkatkan kesehatan gigi dan mulut masyarakat sehingga dapat
menikmati hidup lebih baik”
38
Sunsilk “Menginspirasi perempuan Indonesia untuk menyadari sifat dasar dan
kekuatan mereka agar dapat memberikan yang terbaik bagi diri sendiri dan
memberikan manfaat bagi orang – orang di sekitar serta menginspirasi gadis –
gadis remaja putus sekolah untuk mewujudkan potensi agar dapat mandiri dan
menikmati kesempatan yang sama yang dimiliki oleh rekan-rekan seusinya yang
terus bersekolah.”
Lifebuoy “Membuat 220 juta penduduk Indonesia merasa aman dengan
meningkatkan kondisi kesehatan dan higiene”
Sunlight “Memberdayakan perempuan Indonesia agar dapat berkontribusi kepada
keluarga dan kepada masyarakat, dengan jalan dilengkapi serangkaian pelatihan
dan workshop yang berguna yang dapat memperkaya pengetahuan dan
keterampilan”.
Molto Ultra Sekali Bilas “Mengajak keluarga Indonesia untuk menggeser
paradigma dalam menggunakan air untuk menghemat energi dan menyelamatkan
lingkungan
4.1.6. Laporan keuangan PT. Unilever Indonesia terkait CSR
Pelaksanaan CSR secara konsisten sudah dilakukan oleh Unilever
Indonesia jauh sebelum Undang – undang mengenai CSR dibuat di Indonesia.
CSR yang dilakukan Unilever bukan hanya sebagai bentuk Tanggung Jawab
Sosial, namun juga telah menjadi visi jangka panjang sebagai keungulan
kompetitif utama perusahaan. Unilever selalu berusaha meningkatkan penerima
manfaat pelaksanaan CSR dalam pelaksanaannya. Pada tahun 2008 Unilever
berhasil meningkatkan penerima manfaat dari Program sosial Unilever sebesar
30% dari tahun 2007 yaitu sebanyak 2,3 juta jiwa seperti terlihat pada Gambar 10.
Gambar 10 Grafik penerima manfaat program Sosial Unilever
Sumber : Sustainable Report Unilever 2008
39
Sebagian besar anggaran Sosial dialokasikan berupa program seperti
terlihat pada Gambar 11. Hal ini karena keterlibatan yang berkelanjutan melalui
PRogram yang terencana akan memberikan nilai lebih bagi Unilever dan bagi
masyarakat yang dilibatkan di dalam program-program tersebut .
2008Program
Sumbangan
Program
Sumbangan
36%64% 84%
16%
Gambar 11. Pembelanjaan untuk PRogram sosial Kemasyarakatan
Sumber : Financial Report Unilever 2008
Peningkatan penerima manfaat kegiatan sosial pada tahun 2008 juga
diiringi dengan pencapaian finansial yang sangat baik ditaun yang sama, yaitu
mencapai kinerja pertumbuhan penjualan 24,2%. Marjin laba kotor turun sebesar
1,2% menjadi 49% dan marjin laba usaha tetap kuat diatas 22,5% Lampiran 10.
Penerimaan yang positif tersebut dapat tetap dicapai meskipun Indonesia
mengalami tantangan ekonomi global dengan kenaikan harga bahan baku dan
kemasan karena kenaikan harga minyak, bahan kimia, dan komoditas lainnya
bersamaan dengan melemahnya nilai tukar Rupiah pada tahun 2008 serta
melemahnya daya beli masyarakat dan meningkatnya persaingan.
Konsistensi Unilever tersebut juga dapat dilihat melalui penetapan Buged
CSR yang selalu diambil minimal sebesar 2% dari profit bersih perusahaan seperti
dapat dilihat pada Gambar 12. Meskipun pada penelitian ini tidak dilakukan
perhitungan mendalam mengenai aspek keuangan namun dapat dilihat bahwa
konsistensi Unilever dalam menetapkan buged CSR juga diiringi dengan
pertumbuhan penjualan bersih serta profit bersih perusahaan dalam jangka
panjang sebagai dampak pembentukkan Loyalitas konsumen dan Citra Perusahaan
yang telah dibuktikan dalam penelitian ini.
40
Grafik finansial yang positif tersebut juga telah membawa saham Unilever
menempati peringkat ketiga kapitalisasi pasar terbesar di bursa efek Indonesia
yaitu senilai 59,5 triliun mewakili 5,53% dari keseluruhan pasar. Angka tersebut
berarti telah terjadi peningkat sebanyak 250 kali lipat dibanding ketika pertama
kali saham diluncurkan pada awal tahun 1982. Tingginya minat investor terhadap
saham Unilever membuat harga saham yang terus menguat dengan peningkatan
sebesar 136,4% sejak 2004.
Gambar 12. Perbandingan Data Time Series Unilever
Sumber : Financial Report Unilever 2008
Keseluruhan pertumbuhan yang positif tersebut menunjukkan bahwa
melalui praktik bisnis yang bertanggung jawab maka pembangunan berkelanjutan
perusahaan dapat terus dikembangkan.
41
4.2. Produk sabun Kesehatan Lifebuoy
Lifebuoy adalah salah satu merek tertua, suatu merek yang benar-benar
mendunia sebelum istilah mere global diciptakan. Sabun Disinfektan Royal
Lifebuoy diluncurkan pada tahun 1894 sebagai suatu Produk baru yang terjangkau
di Inggris, untuk mendukung orang mendapatkan kebersihan diri yang lebih baik.
Segera setelah diluncurkan, sabun Lifebuoy berkelana ke seluruh dunia,
menjangkau negara-negara seperti India, suatu negara tempat sabun ini masih
merupakan Brand terkemuka di pasar. Selama 100 tahun lebih dalam sejarahnya
lifebuoy selalu merajai bidang kesehatan melalui kebersihan.
Semenjak tahun 2000, telah terjadi perubahan besar pada sabun batangan
klasik Lifebuoy untuk menjamin agar sabun tersebut memberikan perlindungan
kebersihan yang lebih jauh lagi dan pengalaman mencuci yang menyehatkan dan
semakin menyenangkan bagi miliaran konsumennya. Inovasi varian dari sabun
Lifebuoy pun semakin beragam seperti dapat terlihat pada Gambar 13.
Lifebuoy bar soap Lifebuoy clear skin Actifresh bodywash
Mildcare bodywash Naturepure bodywash Total Protect bodywash
Gambar 13. Deretan Produk Sabun Lifebuoy
Sumber : www.unilever.co.id,2010.
42
4.2.1. Program Lifebuoy Berbagi Sehat
“Lifebuoy Berbagi Sehat”
Misi sosial Lifebuoy adalah “ Membuat 220 juta penduduk Indonesia merasa
aman dengan meningkatkan kondisi kesehatan dan higiene”
Banyak penyakit serius yang kita hadapi dewasa ini, seperti misalnya
diare, yang sebenarnya dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup yang bersih
dan sehat. Mencuci tangan merupakan sebuah kebiasaan yang sederhana namun
memberikan kontribusi yang cukup besar bagi kesehatan. Di Indonesia budaya
cuci tangan masih belum banyak dilakukan, terutama budaya mencuci tangan
secara benar yaitu dengan sabun kesehatan dan air bersih.
Ancaman terbesar bagi kesehatan anak-anak ada di tempat - tempat yang
seharusnya paling aman bagi mereka – di rumah, sekolah dan masyarakat. Fakta
menunjukkan bahwa setiap tahunnya lebih dari 5 juta anak usia 0-14 tahun,
khususnya yang berada di negara berkembang, meninggal dunia akibat penyakit
yang berkaitan dengan lingkungan tempat mereka tinggal, belajar dan bermain.
Diare, pembunuh anak-anak nomor dua dan penyakit yang erat kaitannya dengan
sarana air dan sanitasi yang tidak memadai, memakan korban 1,3 juta anak setiap
tahunnya. Dr. Gro Harlem Brundtland, mantan Direktur Jenderal WHO dalam
Sustainability Report PT Unilever 2008. Fakta lainnya yang melatarbelakangi
PRogram ini dapat dilihat pada Gambar 14.
Saat ini Indonesia merupakan negara dengan tingkat penyakit yang
berhubungan usus (thypoid) tertinggi di Asia. Selain itu diare menjadi penyakit
nomor dua yang paling mematikan bagi anak dan balita Indonesia. Padahal
penyakit-penyakit tersebut dapat dicegah dengan mencuci tangan dengan sabun
sebelum dan setelah melakukan aktivitas agar bakteri dan virus tidak masuk ke
dalam tubuh.
Sebagai sebuah brand yang memiliki akar yang sangat kuat dimasyarakat
Indonesia dan yang memberikan akses kebersihan bagi seluruh lapisan masyarakat
berpenghasilan rendah, misi sosial Lifebuoy adalah untuk meningkatkan
kesehatan dan kebersihan masyarakat Indonesia. Untuk mencapai misi ini,
Unilever memastikan akses masyarakat terhadap produk-produk kebersihan,
seperti sabun.
43
Gambar 14. Latar Belakang Riset “Lifebuoy Berbagi Sehat”
Sumber : www.Flickr.co.id
Menurut hasil riset Curtis & Cairncross (2003) perilaku mencuci tangan
dengan sabun bisa mengurangi insiden diare sebanyak 42 - 47%. Artinya, sekitar
satu juta anak di dunia dapat diselamatkan tiap tahun dengan cuci tangan. Hanya
saja ada yang perlu diperhatikan dalam prosesnya, yaitu harus menggunakan
sabun dan membilas tangan menggunakan air mengalir. "Tanpa sabun, bakteri dan
virus tidak akan hilang. Air hanya sebatas menghilangkan kotoran yang tampak,
tetapi tak menghilangkan cemaran mikrobiologis yang tidak tampak". Hal tersebut
pula lah yang melatar belakangi pembuatan Logo “Lifebuoy Berbagi Sehat” yaitu
kesehatan dimulai dari mencuci tangan, seperti terlihat pada Gambar 15.