42 IV. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Cirebon 4.1. Kondisi Wilayah Kabupaten Cirebon Kabupaten Cirebon secara geografis terletak di bagian timur wilayah Provinsi Jawa Barat dan merupakan batas, sekaligus sebagai pintu gerbang Provinsi Jawa Tengah. Wilayah ini berada pada posisi 108°40' BT - 108°48' BT dan 6°30` LS - 7°00` LS dengan batas- batas wilayah administrasi sebagai berikut: Sebelah Utara : Kabupaten Indramayu Sebelah Barat Laut : Kabupaten Majalengka Sebelah Selatan : Kabupaten Kuningan SebelahTimur : Kota Cirebon dan Kabupaten Brebes Luas wilayah keseluruhan 990.36 km 2 dengan ketinggian sebesar 0-130 m dari permukaan laut. Letak daratannya memanjang dari Barat Laut ke Tenggara. Kabupaten Cirebon merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Barat yang terletak di bagian timur dan merupakan batas, sekaligus sebagai pintu gerbang Provinsi Jawa Tengah. Dalam sektor pertanian Kabupaten Cirebon merupakan salah satu daerah produsen beras yang terletak di jalur pantura. Jika dilihat dari permukaan daratannya dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu, dataran rendah yang terletak di sepanjang pantai utara Pulau Jawa dan dataran tinggi. Jumlah wilayah administrasi di Kabupaten Cirebon pada tahun 2010 terdiri dari 40 kecamatan, 412 desa, 12 kelurahan, jumlah RT sebanyak 9.188 dan RW sebanyak 2.607. Wilayah setiap kecamatannya terletak di bagian utara yaitu sepanjang jalur pantura termasuk pada dataran rendah yang memiliki
19
Embed
IV. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Cirebon 4.1. Kondisi ... · Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Cirebon . 4.1. Kondisi Wilayah Kabupaten Cirebon ... Kabupaten Majalengka Sebelah Selatan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
42
IV. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Cirebon
4.1. Kondisi Wilayah Kabupaten Cirebon
Kabupaten Cirebon secara geografis terletak di bagian timur wilayah
Provinsi Jawa Barat dan merupakan batas, sekaligus sebagai pintu gerbang
Provinsi Jawa Tengah. Wilayah ini berada pada posisi 108°40' BT - 108°48' BT
dan 6°30` LS - 7°00` LS dengan batas- batas wilayah administrasi sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Indramayu
Sebelah Barat Laut : Kabupaten Majalengka
Sebelah Selatan : Kabupaten Kuningan
SebelahTimur : Kota Cirebon dan Kabupaten Brebes
Luas wilayah keseluruhan 990.36 km2 dengan ketinggian sebesar 0-130 m
dari permukaan laut. Letak daratannya memanjang dari Barat Laut ke Tenggara.
Kabupaten Cirebon merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Barat yang
terletak di bagian timur dan merupakan batas, sekaligus sebagai pintu gerbang
Provinsi Jawa Tengah. Dalam sektor pertanian Kabupaten Cirebon merupakan
salah satu daerah produsen beras yang terletak di jalur pantura.
Jika dilihat dari permukaan daratannya dapat digolongkan menjadi dua
bagian yaitu, dataran rendah yang terletak di sepanjang pantai utara Pulau Jawa
dan dataran tinggi. Jumlah wilayah administrasi di Kabupaten Cirebon pada tahun
2010 terdiri dari 40 kecamatan, 412 desa, 12 kelurahan, jumlah RT sebanyak
9.188 dan RW sebanyak 2.607. Wilayah setiap kecamatannya terletak di bagian
utara yaitu sepanjang jalur pantura termasuk pada dataran rendah yang memiliki
43
letak ketinggian antara 0-10 m dari permukaan air laut, sedangkan wilayah
kecamatan bagian selatan memiliki letak ketinggian 11-130 m dari permukaan
laut.
Faktor iklim dan curah hujan di Kabupaten Cirebon dipengaruhi oleh
keadaan alamnya yang sebagian besar terdiri dari daerah pantai dan perbukitan
terutama daerah bagian utara, timur, dan barat, sedangkan daerah bagian selatan
merupakan daerah perbukitan. Berbagai macam karakteristik terbentuk karena
letak wilayah Kabupaten Cirebon itu sendiri. Semua itu merupakan suatu modal
untuk kemajuan daerah. Di sini pengaruh pembangunan modernisasi berdampak
jelas terhadap perubahan kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya, serta
pertahanan dan keamanan, apalagi Kabupaten Cirebon merupakan pintu gerbang
memasuki wilayah Provinsi Jawa Tengah.
4.2. Kependudukan
Jumlah penduduk di Kabupaten Cirebon dari tahun 2005 hingga tahun
2010 belum merata. Data terbaru yang didapat yaitu jumlah penduduk Kabupaten
Cirebon pada tahun 2010 mencapai 2.067.196 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk
Kabupaten Cirebon dari tahun 2000 sampai dengan 2010 yaitu sebesar 0,70
persen. Dengan luas wilayah 990,36 Km2, maka rata-rata setiap Km2 ditempati
penduduk sebanyak 2.087 orang pada tahun 2010. Secara umum jumlah penduduk
laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Hal ini
ditunjukkan oleh sex ratio yang nilainya lebih besar dari 100. Pada tahun 2010,
sex ratio sebesar 105,13 yang berarti untuk setiap 100 penduduk perempuan
terdapat 105 penduduk laki-laki. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1.
44
Tabel 4.1. Indikator Kependudukan Kabupaten Cirebon
Uraian Tahun 2010
Jumlah Penduduk (jiwa) 2.067.196
Laju Pertumbuhan Penduduk 2000-2010 (%) 0,70
Kepadatan Penduduk (jiwa/Km2) 2.087
Rasio Jenis Kelamin 105,13
Jumlah Rumahtangga 547.786
Rata-rata ART per Rumahtangga 3,77
Sumber : BPS Kabupaten Cirebon, 2010
Persebaran penduduk Kabupaten Cirebon per kecamatan hingga pada
tahun 2010 masih menunjukkan kondisi kurang merata seperti tahun-tahun
sebelumnya. Penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Sumber yaitu sebanyak
80.950 jiwa dengan sebaran penduduknya sebesar 3,29 persen dan yang terkecil
adalah Kecamatan Pasaleman dengan jumlah penduduk hanya 24.968 jiwa dengan
sebaran penduduk sebesar 1,21 persen.
4.3. Ketenagakerjaan
Salah satu modal penting dalam proses meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan menyukseskan program pembangunan adalah tenaga kerja. Jumlah
tenaga kerja di suatu daerah harus diimbangi dengan ketersediaan lapangan
pekerjaan. Selain itu banyaknya jumlah penduduk pun harus diimbangi dengan
pertumbuhan angkatan kerja agar tidak memunculkan pengangguran.
Tenaga kerja di Kabupaten Cirebon pada tahun 2005 hingga tahun 2010
dari tahun ke tahunnya cenderung menurun. Sehingga pada tahun 2009
pemerintah Kabupaten Cirebon melaksanakan padat karya agar dapat menyerap
lebih banyak tenaga kerja. Di Kabupaten Cirebon lapangan pekerjaan yang
banyak digeluti masyarakatnya adalah sektor primer (pertanian dalam arti luas
45
termasuk perikanan dan peternakan), diikuti sektor sekunder (industri pengolahan,
listrik,gas dan air bersih dan konstruksi) sisanya kedalam sektor tersier ( jasa
transportasi, keuangan, dan lain sebagainya).
4.4. Pendidikan
Pendidikan sangat erat kaitannya dengan ketersediaan fasilitas pendidikan.
Fasilitas-fasilitas pendidikan dari tahun 2005 hingga tahun 2010 selalu
ditingkatkan agar tercapainya standar pendidikan yang lebih baik pula. Data
terbaru didapat yaitu pada jenjang pendidikan SD di Kabupaten Cirebon tahun
ajaran 2010/2011 seorang guru SD rata-rata mengajar 30 murid SD. Semakin
tinggi jenjang pendidikan maka beban seorang guru semakin sedikit dimana untuk
jenjang pendidikan SLTP rata-rata seorang guru mengajar 19 murid dan di jenjang
SLTA beban seorang guru hanya mengajar 14 murid saja.
Untuk jenjang pendidikan SLTA baik negeri maupun swasta di
Kabupaten Cirebon pada tahun 2010 tetapi pada jenjang pendidikan Sekolah
Menengah Umum terjadi penurunan dari sebanyak 19.008 murid pada tahun 2009
menjadi 16.788 murid pada tahun 2010. Pada tahun 2009 persentase penduduk
laki-laki berumur 10 tahun ke atas yang masih bersekolah lebih tinggi dari
penduduk perempuan yaitu sebesar 18,38 persen, sedangkan penduduk perempuan
berumur 10 tahun ke atas yang masih bersekolah sebesar 16,99 persen. (Suseda
2009).
46
Gambar 4.1. Persentase Penduduk 10 Tahun ke Atas Menurut Ijazah Tertinggi Yang Dimiliki
Tabel 4.2. Indikator Pendidikan Kabupaten Cirebon Tahun 2010
Uraian 2010
Angka melek Huruf 92,33
Rata-rata Lama Sekolah 6,85
Sumber : Dinas Pendidikan kabupaten Cirebon, 2011
Indikator pendidikan diatas, dapat terlihat bahwa pada tahun 2010 masih
ada sebanyak 7,67 persen penduduk di Kabupaten Cirebon yang masih buta huruf.
Maka dari itu perlu diadakannya upaya-upaya untuk mendukung peningkatan
dalam bidang pendidikan tersebut.
4.5. Kesehatan
Kesehatan termasuk salah satu faktor penting dalam pembangunan suatu
daerah. Pemerintah Kabupaten Cirebon selalu mengupayakan dan meningkatkan
fasilitas-fasilitas kesehatan. Dapat dilihat peningkatan fasilitas-fasilitas kesehatan
27%
37%
15%
12%
5% 4%
Persentase Penduduk 10 Tahun ke Atas Menurut Ijazah tertinggi Yang Dimiliki
Tidak Punya
SD/MI
SLTP/MTs Sederajat
SLTA Sederajat
SM Kejuruan
Perguruan Tinggi
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Daerah, 2009
47
Kabupaten Cirebon dari tahun 2005 hingga tahun 2010 cukup baik walaupun
belum terlalu signifikan. Data terbaru yang didapat yaitu fasilitas kesehatan yang
ada di Kabupaten Cirebon pada tahun 2010 yaitu terdapat sebanyak 7 Rumah
Sakit Umum, 283 Puskesmas yang terdiri dari 56 Puskesmas Umum, 56
Puskesmas Pembantu, dan 171 Puskesmas Keliling.
Tabel 4.3. Statistik Fasilitas Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2005-2010
Uraian Perkembangan Fasilitas Kesehatan
2005 2006 2007 2008 2009 2010
RSU 6 6 6 6 6 7
Puskesmas
Umum 53 58 53 53 53 56
Pembantu 63 64 66 67 65 56
Keliling 44 58 63 58 208 171
Balai Pengobatan 137 171 110 55 77 53
Klinik Bersalin 7 5 5 33 26 6
BKIA - 53 - 35 51 -
BP gigi 31 31 - 44 15 -
Apotik 71 74 79 76 68 103
Sumber : Dinas kesehatan Kabupaten Cirebon, 2011
Sebagai rujukan masyarakat untuk berobat jalan di Kabupaten Cirebon
fasilitas kesehatan tertinggi adalah puskesmas. Hal ini mengindikasikan bahwa
fasilitas tersebut paling banyak dipilih karena cukup mudah dijangkau oleh
penduduk dan biaya berobat yang dikeluarkan relatif murah. Selain itu juga
terdapat fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya seperti balai pengobatan, klinik
bersalin, dan apotik yang masing-masing berjumlah 53, 6, dan 103 apotik. Di
Kabupaten Cirebon hanya 6 kecamatan dari 40 kecamatan yang terdapat fasilitas
Rumah Sakit Umum.
48
Banyaknya bayi yang ada di Kabupaten Cirebon selama tahun 2010 adalah
sebanyak 50.150 bayi. Dari jumlah tersebut yang mendapatkan imunisasi selama
tahun 2010 untuk jenis imunisasi BCG, DPT1+HB1, DPT3+HB3, Polio 1, Polio
3, Campak, dan HB0 masing masing sebanyak 33.906 ; 46.659 ; 46.113 ; 44.877 ;
43.225 ; 44.527 ; dan 42.509 (Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, 2010).
4.6. Keadaan Perekonomian Daerah
Perekonomian suatu daerah tidak terlepas dari letak geografis yang
strategis dan karakteristik sumber daya alamnya. Karakteristik ekonomi
Kabupaten Cirebon didominasi oleh sektor-sektor sebagai berikut : sektor
perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan, sektor komunikasi, jasa
serta industri pengolahan. Kabupaten Cirebon merupakan daerah yang tergolong
cukup cepat dalam bertransformasi dari tatanan ekonomi yang secara tradisional
bertumpu pada sektor yang mengandalkan nilai tambah sumber daya.
Gambar 4.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Cirebon Tahun 2008
Pertanian 14%
Pertambangan/penggalian
5% Industri
pengolahan 8%
Listrik dan air bersih 12% Konstruksi/bang
unan 16%
Perdagangan, hotel dan restoran
%
Pengangkutan dan komunikasi
3%
Keuangan, persewaan &
jasa persh 13%
Jasa-jasa 15%
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Cirebon tahun 2008
Sumber : BPS Kabupaten Cirebon, 2010
49
Adapun laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cirebon tahun 2009 yaitu
sebagai berikut :
Gambar 4.3. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Cirebon Tahun 2009
Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cirebon pada tahun
2005 hingga tahun 2010 selalu meningkat tetapi mengalami sedikit perlambatan
pada tahun 2008 dan 2010. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4. Pertumbuhan Perekonomian Kabupaten Cirebon pada tahun 2005-2010
Keterangan Pertumbuhan Perekonomian Kabupaten Cirebon
2005 2006 2007 2008 2009 2010
PE Kabupaten Cirebon
(%)
5,06 5,11 5,37 4,91 5,08 4,96
Sumber data: BPS dan BAPPEDA Kab.Cirebon, 2011
Pertanian 15% Pertambangan/p
enggalian 9% Industri
pengolahan 2%
Listrik dan air bersih 14%
Konstruksi/bangunan 13%
Perdagangan, hotel dan restoran
14%
Pengangkutan dan
komunikasi 10%
Keuangan, persewaan &
jasa persh 10%
Jasa-jasa 13%
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Cirebon tahun 2009
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2010
50
Secara letak geografis, Kabupaten Cirebon ini terletak di jalur perlintasan
antara Jawa Barat dan Jawa Tengah. Hal ini yang menjadikan daerah ini memiliki
kelebihan sendiri. Selain kota transit, kota ini dapat menjadi daerah tujuan yang
baik untuk berwisata maupun berbisnis. Kegiatan perdagangan ini juga
merupakan hal biasa bagi warganya, transaksi jual beli sangat berarti bagi denyut
perekonomian daerah ini. Industri pengolahan non migas justru tercatat sebagai
lapangan usaha dengan kontribusi yang paling dominan untuk penerimaan PAD
(Pendapatan Asli Daerah) Kabupaten Cirebon.
4.7. Perkembangan Ekonomi Sektoral
4.7.1. Sektor Pertanian
Kabupaten Cirebon dikenal sebagai salah satu daerah penghasil tanaman
pangan di Provinsi Jawa Barat khususnya padi. Sejak tahun 2005 hingga 2010
tanaman pangan ini semakin meningkat dari tahun ke tahunnya walaupun
mengalami sedikit penurunan pada tahun 2006 dan 2008. Hasil pertanian yang
unggul dilihat dari perkembangannya yaitu padi, bawang merah, dan mangga
gedong gincu (dapat dilihat dalam lampiran 3 sampai lampiran 8).
Data terbaru yang di dapat yaitu pada tahun 2010 berhasil memproduksi
padi baik padi ladang maupun padi sawah sebesar 627.767 ton. Hasil pertanian
palawija yang ada hampir semua komoditi mengalami kenaikan rata-rata produksi
di tahun 2010 dibanding tahun sebelumnya, yaitu pada komoditi jagung, ketela
rambat, ketela pohon, dan kacang kedelai. Secara keseluruhan, luas panen untuk
pertanian khususnya untuk padi selalu meningkat di setiap tahunnya. Hal ini dapat
dilihat dalam Tabel 4.5.
51
Tabel 4.5. Statistik Luas Panen Padi di Kabupaten Cirebon Tahun 2005-2010
Tahun Luas Panen Padi (Ha)
2005 86.964
2006 73.358
2007 81.627
2008 76.688
2009 89.348
2010 92.109
Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Kehutanan Kabupaten
Cirebon, 2011
Produksi padi di Kabupaten Cirebon pun dapat dilihat peningkatan setiap
tahunnya yaitu sebagai berikut :
Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Kehutanan Kabupaten
Cirebon, 2011
Gambar 4.4. Statistik Produksi Padi (Ton) di Kabupaten Cirebon Tahun 2005-2010
0
100000
200000
300000
400000
500000
600000
2005 2006 2007 2008 2009 2010
463197 383652
482398 450910 541039 544784
Produksi Padi (Ton) di Kabupaten Cirebon Tahun 2005-2010
52
Selain dari hasil pertanian, Kabupaten Cirebon yang merupakan daerah
pantai tentunya menjadikan sektor perikanan termasuk kedalam sektor unggulan
terutama produksi udangnya. Hal ini dapat dilihat dalam Tabel 4.6.
Tabel 4.6. Produksi Udang di Kabupaten Cirebon Tahun 2005-2010