Top Banner
Diterbitkan oleh Akademi Kebidanan Bakti Utama Pati Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Vol. 2 No. 2 Hal. 36–74 Pati Januari 2012 ISSN 2087-4154 ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 2 , No. 2 Januari 2012 PERBEDAAN STATUS BERAT BADAN PADA BAYI USIA 0-6 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DAN BAYI YANG MENDAPAT SUSU FORMULA DI DUKUH ANGIN-ANGIN DESA BUKO KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011 Puji Hastuti dan Novi Rizki Fitriyanti HUBUNGAN PERAWATAN PERINEUM DENGAN LAMA PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS DI BPS ERLAWATI DESA BUMIREJO KECAMATAN JUWANA KABUPATEN PATI Sri Hadi Sulistiyaningsih dan Futri Widyaningsih HUBUNGAN TEKNIK MENYUSUI IBU PRIMIPARA PADA BAYI USIA 1 – 6 BULAN DENGAN KEJADIAN PUTING LECET DI DESA PAGENDISAN KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI Yuli Irnawati dan Umi Rosida FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU MEMILIH TEMPAT PERSALINAN DI RUMAH DI DESA GADU KECAMATAN SAMBONG KABUPATEN BLORA Etni Dwi Astuti dan Ike Devi Fitriana HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DUA HARI DENGAN PRAKTEK SENAM NIFAS DI BPS SRI HANDAYANI DESA WATES KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN 2011 Jumiati dan Siti Sholihah PERBEDAAN IBU BERSALIN YANG MELAKUKAN SENAM HAMIL DENGAN YANG TIDAK MELAKUKAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN DI BPS SUHARTI DESA SUGIHAN KEC. WINONG KAB. PATI TAHUN 2011. Irfana Tri Wijayanti dan Lia Fitriani
12

ISSN 2087-4154 - akbidbup.ac.id dan bayi yang mendapat susu formula di dukuh angin-angin desa ... perbedaan ibu bersalin yang melakukan senam hamil dengan yang tidak

May 26, 2018

Download

Documents

NguyenDat
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ISSN 2087-4154 - akbidbup.ac.id dan bayi yang mendapat susu formula di dukuh angin-angin desa ... perbedaan ibu bersalin yang melakukan senam hamil dengan yang tidak

Diterbitkan oleh

Akademi Kebidanan Bakti Utama Pati

Jurnal Kebidanan dan Kesehatan

Vol. 2 No. 2 Hal. 36–74 Pati

Januari 2012 ISSN

2087-4154

ISSN 2087-4154

Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)

Vol. 2 , No. 2 Januari 2012

PERBEDAAN STATUS BERAT BADAN PADA BAYI USIA 0-6 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DAN BAYI YANG MENDAPAT SUSU FORMULA DI DUKUH ANGIN-ANGIN DESA

BUKO KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011 Puji Hastuti dan Novi Rizki Fitriyanti

HUBUNGAN PERAWATAN PERINEUM DENGAN LAMA PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS DI BPS ERLAWATI DESA BUMIREJO KECAMATAN JUWANA KABUPATEN

PATI Sri Hadi Sulistiyaningsih dan Futri Widyaningsih

HUBUNGAN TEKNIK MENYUSUI IBU PRIMIPARA PADA BAYI USIA 1 – 6 BULAN DENGAN

KEJADIAN PUTING LECET DI DESA PAGENDISAN KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI

Yuli Irnawati dan Umi Rosida

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU MEMILIH TEMPAT PERSALINAN DI

RUMAH DI DESA GADU KECAMATAN SAMBONG KABUPATEN BLORA

Etni Dwi Astuti dan Ike Devi Fitriana

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DUA HARI DENGAN PRAKTEK SENAM NIFAS DI BPS SRI HANDAYANI DESA WATES KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN

KUDUS TAHUN 2011 Jumiati dan Siti Sholihah

PERBEDAAN IBU BERSALIN YANG MELAKUKAN SENAM HAMIL DENGAN YANG TIDAK

MELAKUKAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN DI BPS SUHARTI DESA SUGIHAN KEC. WINONG KAB. PATI TAHUN 2011.

Irfana Tri Wijayanti dan Lia Fitriani

Page 2: ISSN 2087-4154 - akbidbup.ac.id dan bayi yang mendapat susu formula di dukuh angin-angin desa ... perbedaan ibu bersalin yang melakukan senam hamil dengan yang tidak

Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)

Vol. 2, No. 2 Januari 2012

Susunan Dewan Redaksi

Penanggung jawab (Chairman): Direktur AKBID Bakti Utama Pati

Ketua (Editor in Chief) : Suparjo, S.Kp., M.Kes.

Sekretaris (Secretary Editor) :

Sri Hadi Sulistiyaningsih, S.Si.T., M.Kes.

Anggota (Section Editors) : Uswatun Kasanah, S.Si.T., Yuli Irnawati, S.Si.T.,

Redaksi Teknis (Technical Editor): Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T.,M.Kes

Terbit pertama kali : Januari 2012

Administrasi dan Sekretariat : Hery Siswanto, A.Md., Anisa Widyastuti, Septi Diyah

Alamat :

Jl. Ki Ageng Selo No.15 Pati, e-mail : [email protected]

Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan

Vol. 2 No. 2 Hal. 36-74 Pati

Januari 2012 ISSN

2087-4154

Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan terbit dua kali dalam setahun (Januari dan Juli)

Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) merupakan wadah atau sarana yang menerbitkan tulisan ilmiah hasil-hasil penelitian maupun nonhasil penelitian di bidang ilmu-ilmu kebidanan khususnya dan ilmu-ilmu kesehatan pada umumnya yang belum pernah diterbitkan atau sedang dalam proses penerbitan di jurnal-jurnal ilmiah lain. Redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah maksud atau substansi dari naskah yang dikirimkan. Naskah yang belum layak diterbitkan dalam Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan tidak dikembalikan kepada pengirimnya, kecuali atas permintaan dari penulis yang bersangkutan.

Page 3: ISSN 2087-4154 - akbidbup.ac.id dan bayi yang mendapat susu formula di dukuh angin-angin desa ... perbedaan ibu bersalin yang melakukan senam hamil dengan yang tidak

Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)

Vol. 2, No. 2 Januari 2012

DAFTAR ISI

PERBEDAAN STATUS BERAT BADAN PADA BAYI USIA 0-6 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DAN BAYI YANG MENDAPAT SUSU FORMULA DI DUKUH ANGIN-ANGIN DESA BUKO KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011………………………………… 36-43 Puji Hastuti dan Novi Rizki Fitriyanti

HUBUNGAN PERAWATAN PERINEUM DENGAN LAMA PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS DI BPS ERLAWATI DESA BUMIREJO KECAMATAN JUWANA KABUPATEN PATI ....................................................................................................................................... 44-49 Sri Hadi Sulistiyaningsih dan Futri Widyaningsih

HUBUNGAN TEKNIK MENYUSUI IBU PRIMIPARA PADA BAYI USIA 1 – 6 BULAN DENGAN KEJADIAN PUTING LECET DI DESA PAGENDISAN KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI.............................................................................................................................. 50-55 Yuli Irnawati dan Umi Rosida

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU MEMILIH TEMPAT PERSALINAN DI RUMAHDI DESA GADU KECAMATAN SAMBONG KABUPATEN BLORA........................... 56-64 Etni Dwi Astuti dan Ike Devi Fitriana

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DUA HARI DENGAN PRAKTEK SENAM NIFAS DI BPS SRI HANDAYANI DESA WATES KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN 2011........................................................................................................64-69 Jumiati dan Siti Sholihah

PERBEDAAN IBU BERSALIN YANG MELAKUKAN SENAM HAMIL DENGAN YANG TIDAK MELAKUKAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN DI BPS SUHARTI DESA SUGIHAN KEC. WINONG KAB. PATI TAHUN 2011................................................... 70-74 Irfana Tri Wijayanti dan Lia Fitriani

Page 4: ISSN 2087-4154 - akbidbup.ac.id dan bayi yang mendapat susu formula di dukuh angin-angin desa ... perbedaan ibu bersalin yang melakukan senam hamil dengan yang tidak

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU MEMILIH TEMPAT

PERSALINAN DI RUMAH DI DESA GADU KECAMATAN SAMBONG

KABUPATEN BLORA

Etni Dwi Astuti, S. Si. T.1 dan Ike Devi Fitriana

2

1 Staf Pengajar Akbid Bakti UtamaPati,

2Alumni Akbid Bakti Utama Pati

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU MEMILIH TEMPAT

PERSALINAN DI RUMAH DI DESA GADU KECAMATAN SAMBONG

KABUPATEN BLORA. Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)

merupakan indikator penting untuk menilai tingkat kesejahteraan suatu negara dan

status kesehatan masyarakat. Angka kematian bayi sebagian besar adalah kematian

neonatal yang berkaitan dengan status kesehatan ibu saat hamil, pengetahuan ibu dan

keluarga terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan dan peranan tenaga kesehatan

serta ketersediaan fasilitas kesehatan.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu

memilih tempat persalinan di rumah di Desa Gadu kecamatan Sambong kabupaten

Blora. Rancangan penelitian menggunakan diskriptif analitik, dengan metode

pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang bersalin

dirumah di Desa Gadu Kecamatan Sambong Kabupaten Blora sebanyak 30 orang ibu

bersalin di rumah. Sampel penelitian sebanyak 30 orang ibu bersalin di rumah teknik

sampel yang digunakan adalah total sampling.

Hasil penelitian sebagian responden mempunyai umur 20 – 35 tahun yaitu

sebanyak 22 orang (73,3%), umur < 20 tahun sebanyak 7 orang (23,3%) dan umur > 35

tahun sebanyak 1 orang (3,3%), mempunyai pendidikan dasar sebanyak 19 orang

(63,3%), pendidikan menengah sebanyak 10 orang (33,3%) dan pendidikan tinggi

sebanyak 1 orang (3,3%), mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 22 orang (73,3%),

pengetahuan cukup sebanyak 2 orang (6,7%) dan pengetahuan baik sebanyak 6 orang

(20%) mempunyai pendapatan rendah sebanyak 21 orang (70%) dan pendapatan tinggi

sebanyak 9 orang (30%) dan mempunyai sosial budaya buruk sebanyak 22 orang (

73,3%), sosial budaya baik sebanyak 8 orang (26,7%). Berdasarkan hasil uji Chi Square

didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara pendidikan, pengetahuan, pendapatan dan

sosial budaya dengan ibu memilih tempat persalinan di rumah dan tidak ada hubungan

antara umur dengan ibu memilih tempat persalinan dirumah di Desa Gadu Kecamatan

Sambong Kabupaten Blora

Kata Kunci : Pemilihan Tempat persalinan di rumah

PENDAHULUAN

Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat

kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah

ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke 5 yaitu meningkatkan

kesehatan ibu dimana target yang dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai

¾ resiko jumlah kematian ibu. Dari hasil survei yang dilakukan AKI telah menunjukkan

penurunan dari waktu ke waktu, namun demikian upaya untuk mewujudkan target

tujuan pembangunan millenium masih membutuhkan komitmen dan usaha keras terus

menerus. Salah satu faktor tingginya AKI di Indonesia adalah disebabkan karena relatif

masih rendahnya cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan. Departemen kesehatan

menetapkan target 90 persen persalinan ditolong oleh tenaga medis pada tahun 2010.

Perbandingan dengan hasil survei SDKI bahwa persalinan yang ditolong oleh tenaga

medis profesional meningkat dari 66 persen dalam SDKI 2002-2003 menjadi 73 persen

dalam SDKI 2007. Angka ini relatif rendah apabila dibandingkan dengan negara

Page 5: ISSN 2087-4154 - akbidbup.ac.id dan bayi yang mendapat susu formula di dukuh angin-angin desa ... perbedaan ibu bersalin yang melakukan senam hamil dengan yang tidak

tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand dimana angka pertolongan persalinan

oleh tenaga kesehatan hampir mencapai 90 persen (Depkes 2007).

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan

indikator penting untuk menilai tingkat kesejahteraan suatu negara dan status kesehatan

masyarakat. Angka kematian bayi sebagian besar adalah kematian neonatal yang

berkaitan dengan status kesehatn ibu saat hamil, pengetahuan ibu dan keluarga terhadap

pentingnya pemeriksaan kehamilan dan peranan tenaga kesehatan serta ketersediaan

fasilitas kesehatan (Eny dkk, 2009).

Sebagian besar penyebab angka kematian ibu dapat diatasi dengan cepatnya

pertolongan dan kemampuan ibu dalam mencari atau memilih pertolongan persalinan.

Kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan bagi individu maupun keluarga

dapat dipengaruhi beberapa hal, antara lain umur, tingkat pendidikan, tingkat

pendapatan, dan pekerjaan (Notoatmodjo, 2002).

Upaya menurunkan Angka Kematian Ibu yaitu dengan Safe Motherhood dan

Making Pregnancy Safer, yang mempunyai tujuan sama yaitu melindungi hak

reproduksi dan hak asasi manusia dengan cara mengurangi beban kesakitan, kecacatan

dan kematian yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan yang sebenarnya

tidak perlu terjadi. Oleh karena itu, kebijaksanaan Departemen Kesehatan adalah

mendekatkan pelayanan obstetri dan neonatal (kebidanan dan bayi baru lahir) kepada

setiap ibu hamil sesuai dengan pendekatan Making Pregnancy Safer (MPS), yang

mempunyai 3 (tiga) pesan kunci yaitu : 1). Semua persalinan harus ditolong oleh tenaga

kesehatan terlatih; 2). Semua komplikasi obstetri mendapat pelayanan rujukan yang

adekuat; 3). Semua perempuan dalam usia reproduksi mendapat akses pencegahan dan

penatalaksanaan kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi yang tidak aman (Depkes

RI, 2001).

Bidan di wilayah pedesaaan diharapkan mampu memberikan asuhan kebidanan

pada ibu dengan kehamilan normal, kehamilan dengan komplikasi dan kehamilan resiko

tinggi, serta mampu memberikan pertolongan persalinan normal, sehingga dapat

mempercepat penurunan AKI. (Depkes RI, 2002).

Masih tingginya cakupan ibu bersalin di rumah menurut Nolan (2004)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : 1). Tingkat pengetahuan meliputi pengertian

persalinan di rumah; 2). Sosial budaya, hal ini yang menonjol dipengaruhi oleh ibunya

sendiri dan tempat dimana sang ibu melahirkan anak-anaknya. Jika ibunya melahirkan

di rumah dan menikmatinya, si wanita mungkin beranggapan bahwa ia juga akan

bahagia dengan hal yang sama; 3). Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap

pengambilan keputusan dalam menentukan tempat persalinan; 4). Tingkat ekonomi,

banyak pasangan suami istri yang beranggapan bahwa bersalin di rumah lebih hemat

dibanding bersalin di RS atau rumah bersalin; 5). Keamanan, bahwa melahirkan di

rumah jauh lebih aman dibanding di RS atau rumah bersalin karena mereka

beranggapan bayinya tidak mungkin tertukar dan tidak terkena infeksi nosokomial; 6).

Jarak dengan tempat pelayan kesehatan.

Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) terbukti

efektif menurunkan angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora mengatakan sejak diterapkannya program

tersebut, AKI di Blora selama tiga tahun terakhir terus mengalami penurunan. Dia

mengakui, angka kematian ibu di Blora pada tahun 2008 cukup tinggi yaitu sebanyak 26

per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2008 memang angka kematian ibu di Blora

cukup tinggi. Bahkan, dengan jumlah itu Kabupaten Blora menduduki urutan nomor

dua tertinggi se-Jawa Tengah. Namun, setahun kemudian yakni pada tahun 2009

melalui berbagai upaya salah satunya melalui P4K, Dinkes berhasil menurunkan angka

Page 6: ISSN 2087-4154 - akbidbup.ac.id dan bayi yang mendapat susu formula di dukuh angin-angin desa ... perbedaan ibu bersalin yang melakukan senam hamil dengan yang tidak

kematian ibu di Blora menjadi 22 orang per 100.000 kelahiran hidup

(http://www.antarajateng.com).

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, sejak pertengahan tahun

2010 sampai sekarang tercatat AKI sebanyak 5 orang per 100 ribu kelahiran hidup.

Teknik yang digunakan yaitu pada setiap ibu hamil, diberi stiker dan kartu (catatan)

tentang perencanaan persalinan yang memuat taksiran persalinan, penolong persalinan,

tempat persalinan, transportasi ke tempat persalinan, dan calon pendonor darah. Pada

dasarnya setiap ibu hamil mempunyai resiko, dan semua persalinan dapat terjadi

komplikasi. Pada saat ibu hamil ada kriteria antara lain ada potensi resiko/potensi

gawat, resiko/ada gawat dan ada tanda bahaya, selain itu juga ada gawat darurat.

Sehingga, kartu (catatan) tersebut baik bagi ibu hamil maupun petugas di lapangan

dapat mengetahui secara pasti kondisi ibu hamil, sehingga dapat melakukan langkah-

langkah antisipasi. Ada potensi resiko/potensi gawat, misalnya ibu hamil terlalu muda

atau terlalu tua yang dalam kartu tersebut tercatat, termasuk jika ibu hamil ada

resiko/ada gawat/ada tanda bahaya, seperti anemia, malaria, tuberkulosa paru dan hamil

kembar, apalagi saat hamil ada gawat darurat. Untuk itu, program tersebut akan terus

dilakukan karena selain terbukti efektif menurunkan AKI di Blora juga memudahkan

petugas/bidan untuk mengetahui kondisi ibu hamil. Selain program P4K, juga ada

program lain yang dilakukan, yakni dengan menambah jumlah bidan di Blora. Jumlah

Bidan se-Blora sebelumnya hanya 209 bidan, namun kini bertambah menjadi 400 bidan.

Jadi dari 295 desa/kelurahan se-Blora sudah tercakup semuanya. Saat ini tiap-tiap

desa/kelurahan sudah ada satu orang bidan (http://www.antarajateng.com).

Tabel 1.1

Data Jumlah Persalinan bulan Januari sampai Desember 2010

Desa Gadu Kecamatan Sambong Kabupaten Blora

Nomor Tahun 2010

Bulan

Tempat Persalinan

PKD Dukun Fasilitas Kesehatan Rumah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

3

2

1

2

3

2

2

1

3

2

3

2

1

0

1

0

0

0

0

0

1

0

1

0

4

3

3

4

2

2

3

3

1

3

4

3

2

3

5

4

3

4

3

5

4

3

6

4

Total 26 4 35 46

Nomor Tahun 2011

Bulan

Tempat Persalinan

PKD Dukun Fasilitas Kesehatan Rumah

(Sumber : Data Bidan Desa Gadu)

Tabel 1.2

Data Jumlah Persalinan bulan Januari sampai Februari 2011

Desa Gadu Kecamatan Sambong Kabupaten Blora

Page 7: ISSN 2087-4154 - akbidbup.ac.id dan bayi yang mendapat susu formula di dukuh angin-angin desa ... perbedaan ibu bersalin yang melakukan senam hamil dengan yang tidak

1.

2.

Januari

Februari

1

2

1

0

3

4

5

3

Total 3 1 7 8

Berdasarkan tabel diatas, peneliti melakukan wawancara terhadap 10 Ibu

yang melakukan persalinan di rumah dengan hasil 5 orang Ibu mengatakan bahwa

bersalin di rumah biayanya lebih murah dan bisa ditunggui oleh keluarga meliputi

suami, orang tua dan saudara tanpa batasan waktu. Dari 5 orang tersebut 2 orang

berumur > 35 tahun dan berpendidikan SD, sedangkan 3 orang berumur < 20 tahun

dan berpendidikan SMP. 3 orang Ibu berpendidikan hanya dasar yaitu SD dan

berumur > 35 tahun sehingga pengetahuannya kurang tentang pemilihan tempat

persalinan yang baik dan beranggapan bahwa kalau Ibu sehat bayinya juga sehat

sehingga Ibu tidak pernah periksa di tempat bidan, padahal Bidan sudah

memberikan penyuluhan tentang kehamilan maupun persalinan, tetapi Ibu banyak

yang tidak datang. Sedangkan 2 orang Ibu berumur > 20 tahun dan berpendidikan

SD mengatakan bersalin di rumah merupakan budaya peninggalan nenek moyang

yang selalu melakukan persalinan di rumah dan tidak mau datang ke tempat bidan

dengan alasan jarak yang jauh. Jarak antara rumah Ibu dengan Bidan kurang lebih

10 km, dan tidak adanya transportasi,hanya ada transportasi sepeda motor sehingga

sulit untuk ke rumah Bidan. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik

untuk mengadakan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Ibu Memilih Tempat Persalinan Di Rumah Di Desa Gadu Kecamatan Sambong

Kabupaten Blora.”

BAHAN DAN CARA PENELITIAN

Rancangan yang digunakan adalah penelitian diskriptif analitik dilakukan

dengan pendekatan Cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara observasi

dan pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach), artinya tiap

subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap

status karakteristik atau variabel subjek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo,

2010) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah umur, pendidikan, pengetahuan,

pendapatan, sosial budaya. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemilihan

tempat persalinan di rumah. variabel adalah suatu yang digunakan sebagai ciri,

sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu

konsep pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status

perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit, dan sebagainya

(Notoatmodjo, 2010 : 103).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu Bersalin di Desa Gadu

Kecamatan Sambong Kabupaten Blora. Jumlah populasinya dari bulan Agustus

2010 – Februari 2011 adalah 30 ibu bersalin di rumah

sampelnya adalah ibu bersalin di Desa Gadu Kecamatan Sambong

Kabupaten Blora sebanyak 30 ibu bersalin di rumah. Tehnik sampling merupakan

suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang

ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada.

Penelitian ini menggunakan total sampling yaitu didasarkan pada suatu

(Sumber : Data Bidan Desa Gadu)

Page 8: ISSN 2087-4154 - akbidbup.ac.id dan bayi yang mendapat susu formula di dukuh angin-angin desa ... perbedaan ibu bersalin yang melakukan senam hamil dengan yang tidak

pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-

sifat populasi sebelumnya (Soekidjo, 2005).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Dari 30 responden menunjukkan bahwa yang mempunyai umur 20 – 35 tahun yaitu

sebanyak 22 orang (73,3%), yang memiliki umur < 20 tahun sebanyak 7 orang (23,3%) dan

yang memiliki umur > 35 tahun sebanyak 1 orang (3.3%). responden mempunyai

pendidikan dasar yaitu sebanyak 19 orang (63,3%), yang memiliki pendidikan menengah

sebanyak 10 orang (33,3%) dan yang memiliki pendidikan tinggi sebanyak 1 orang (3,3 %).

responden mempunyai pengetahuan kurang yaitu sebanyak 22 orang (73,3%), yang

memiliki pengetahuan cukup sebanyak 2 orang (6.7%) dan yang memiliki pengetahuan

baik sebanyak 6 orang (20%). responden mempunyai pendapatan rendah yaitu sebanyak 21

orang (70%) dan yang memiliki pendapatan tinggi sebanyak 9 orang (30%). responden

mempunyai sosial budaya buruk yaitu sebanyak 22 orang (73,3%), yang mempunyai sosial

budaya baik sebanyak 8 orang (26,7%). responden memilih tempat persalinan di rumah

yaitu sebanyak 28 orang (93.3%) dan yang tidak di rumah sebanyak 2 orang (6.7%).

Diperoleh chi square hitung chi-square hitung adalah 0.779 < chi-square

tabel df : 2 taraf signifikan 5% adalah 5.991. Sedangkan berdasarkan probabilitas,

terlihat bahwa pada kolom Asymp. Sig adalah 0,677, atau probabilitas di atas 0,05.

Dengan demikian tidak ada hubungan antara umur dengan ibu memilih tempat

persalinan di rumah Di Desa Gadu Kecamatan Sambong Kabupaten Blora. chi

square hitung chi-square hitung adalah 15.536 > chi-square tabel df : 2 taraf

signifikan 5% adalah 5.991. Sedangkan berdasarkan probabilitas, terlihat bahwa

pada kolom Asymp. Sig adalah 0,000, atau probabilitas di bawah 0,05. Dengan

demikian ada hubungan antara pendidikan dengan ibu memilih tempat persalinan

di rumah Di Desa Gadu Kecamatan Sambong Kabupaten Blora. chi-square hitung

adalah 8.571 > chi-square tabel df : 2 taraf signifikan 5% adalah 5.991.

Sedangkan berdasarkan probabilitas, terlihat bahwa pada kolom Asymp. Sig

adalah 0,014, atau probabilitas di bawah 0,05. Dengan demikian ada hubungan

antara pengetahuan dengan ibu memilih tempat persalinan di rumah Di Desa Gadu

Kecamatan Sambong Kabupaten Blora. chi-square hitung adalah 5.00 > chi-

square tabel df : 1 taraf signifikan 5% adalah 3.84. Sedangkan berdasarkan

probabilitas, terlihat bahwa pada kolom Asymp. Sig adalah 0,025, atau

probabilitas di bawah 0,05. Dengan demikian ada hubungan antara pendapatan

dengan ibu memilih tempat persalinan di rumah Di Desa Gadu Kecamatan

Sambong Kabupaten Blora. Diperoleh chi-square hitung adalah 5.893 > chi-

square tabel df : 1 taraf signifikan 5% adalah 3.84. Sedangkan berdasarkan

probabilitas, terlihat bahwa pada kolom Asymp. Sig adalah 0,015, atau

probabilitas di bawah 0,05. Dengan demikian ada hubungan antara sosial budaya

dengan ibu memilih tempat persalinan di rumah Di Desa Gadu Kecamatan

Sambong Kabupaten Blora.

B. Pembahasan

1. Hubungan Umur Dengan Ibu Memilih Tempat Persalinan Di Rumah Di

Desa Gadu Kecamatan Sambong Kabupaten Blora

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar responden

mempunyai umur 20 – 35 tahun yaitu sebanyak 22 orang (73,3%), yang

memiliki umur < 20 tahun sebanyak 7 orang (23,3%) dan yang memiliki umur >

35 tahun sebanyak 1 orang (3.3%).

Page 9: ISSN 2087-4154 - akbidbup.ac.id dan bayi yang mendapat susu formula di dukuh angin-angin desa ... perbedaan ibu bersalin yang melakukan senam hamil dengan yang tidak

Menurut Hartanto (2004) umur dibawah 20 tahun termasuk umur muda

sebaliknya tidak mempunyai anak terlebih dahulu, sedangkan umur antara 20-35

tahun termasuk usia reproduktif sehat merupakan umur yang terbaik untuk

mengandung dan melahirkan. Sedangkan umur diatas 35 tahun termasuk umur

tua biasanya ibu tidak boleh hamil lagi.

Berdasarkan analisis statistik diperoleh chi square hitung adalah 0.779 <

chi-square tabel df : 2 taraf signifikan 5% adalah 5.991. Sedangkan berdasarkan

probabilitas, terlihat bahwa pada kolom Asymp. Sig adalah 0,677, atau

probabilitas di atas 0,05. Dengan demikian tidak ada hubungan antara umur

dengan ibu memilih tempat persalinan di rumah Di Desa Gadu Kecamatan

Sambong Kabupaten Blora.

Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa umur bukan merupakan

faktor yang menentukan ibu memilih tempat persalinan di rumah.

2. Hubungan Pendidikan Dengan Ibu Memilih Tempat Persalinan Di Rumah

Di Desa Gadu Kecamatan Sambong Kabupaten Blora

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa yang paling banyak adalah

responden dengan pendidikan dasar yaitu sebanyak 19 orang (63,3%), yang

memiliki pendidikan menengah sebanyak 10 orang (33,3%) dan yang memiliki

pendidikan tinggi sebanyak 1 orang (3,3%).

Pendidikan ibu yang rendah disebabkan oleh kurangnya kesadaran

masyarakat untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan

oleh kemampuan ekonomi ibu yang rendah untuk mendapatkan, pendidikan

tinggi. Terkait dengan pemilihan tempat persalinan yang sesuai dengan kondisi

kesehatan ibu dan janin, misalnya melahirkan di Bidan atau RS. Sedangkan ibu

yang memiliki pendidikan rendah maka kurang memiliki informasi tentang

pemilihan tempat persalinan sehingga ibu cenderung memilih tempat persalinan

yang nyaman bagi ibu walaupun tidak mengetahui kondisi kesehatan ibu dan

janin yaitu di rumah.

Berdasarkan analisis statistik diperoleh chi square hitung adalah 15.536 >

chi-square tabel df : 2 taraf signifikan 5% adalah 5.991. Sedangkan

berdasarkan probabilitas, terlihat bahwa pada kolom Asymp. Sig adalah 0,000,

atau probabilitas di bawah 0,05. Dengan demikian ada hubungan antara

pendidikan dengan ibu memilih tempat persalinan di rumah Di Desa Gadu

Kecamatan Sambong Kabupaten Blora.

Ibu yang memiliki pendidikan tinggi maka akan lebih mudah menerima

informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Pendidikan

dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang seperti

memilih tempat persalinan di rumah.

Berdasarkan penelitian ini diperoleh bahwa semakin rendah pendidikan

ibu, maka ibu akan cenderung memilih tempat persalinan di rumah karena

informasi tentang tempat persalinan yang aman sulit diterima oleh ibu dengan

pendidikan rendah.

3. Hubungan Pengetahuan Dengan Ibu Memilih Tempat Persalinan Di

Rumah Di Desa Gadu Kecamatan Sambong Kabupaten Blora

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa yang paling banyak adalah

responden dengan pengetahuan kurang yaitu sebanyak 22 orang (73,3%), yang

memiliki pengetahuan cukup sebanyak 2 orang (6,7%), dan yang memiliki

pengetahuan baik sebanyak 6 orang (20%).

Dari hasil di atas menunjukkan bahwa kebanyakan responden

berpengetahuan kurang, hal ini disebabkan karena rendahnya jenjang pendidikan

yang ditempuh oleh responden. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan

Page 10: ISSN 2087-4154 - akbidbup.ac.id dan bayi yang mendapat susu formula di dukuh angin-angin desa ... perbedaan ibu bersalin yang melakukan senam hamil dengan yang tidak

menunjukkan bahwa kebanyakan responden hanya menempuh pendidikan dasar

(SD, MI, SMP, MTs, dan bentuk lain yang sederajat).

Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal.

Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan

bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas

pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan berarti seseorang

yang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula. Hal ini

mengingat bahwa peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari

pendidikan formal saja, akan tetapi dapat diperoleh melalui pendidikan non

formal. Menurut teori WHO (World Health Organization) yang dikutip oleh

Notoatmodjo (2007), salah satu bentuk obyek kesehatan dapat dijabarkan oleh

pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman sendiri.

Berdasarkan analisis statistik diperoleh nilai chi-square hitung adalah

8.571 > chi-square tabel df : 2 taraf signifikan 5% adalah 5.991. Sedangkan

berdasarkan probabilitas, terlihat bahwa pada kolom Asymp. Sig adalah 0,014,

atau probabilitas di bawah 0,05. Dengan demikian ada hubungan antara

pengetahuan dengan ibu memilih tempat persalinan di rumah Di Desa Gadu

Kecamatan Sambong Kabupaten Blora.

Pengetahuan kurang disebabkan oleh pendidikan ibu yang rendah dan juga

kurangnya informasi yang diterima ibu baik dari media cetak maupun elektronik

terkait dengan pemilihan tempat persalinan yang tepat. Ibu dengan pengetahuan

baik maka akan mengerti tempat persalinan yang aman tidak di rumah yaitu di

BPS/ RS, sedangkan ibu yang memiliki pengetahuan kurang akan menganggap

bahwa memilih tempat persalinan di rumah lebih aman.

4. Hubungan Pendapatan Dengan Ibu Memilih Tempat Persalinan Di Rumah

Di Desa Gadu Kecamatan Sambong Kabupaten Blora

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa yang paling banyak adalah

responden dengan pendapatan rendah yaitu sebanyak 21 orang (70%), yang

memiliki pendapatan tinggi sebanyak 9 orang (30%).

Pendapatan ibu yang rendah disebabkan oleh pekerjaan mayoritas ibu

adalah petani sehingga penghasilan yang diterima ibu setiap bulan tidak tentu.

Hal ini mengakibatkan pendapatan yang diterima menjadi rendah.

Berdasarkan analisis statistik diperoleh nilai chi-square hitung adalah 5.00

> chi-square tabel df : 1 taraf signifikan 5% adalah 3.84. Sedangkan

berdasarkan probabilitas, terlihat bahwa pada kolom Asymp. Sig adalah 0,025,

atau probabilitas di bawah 0,05. Dengan demikian ada hubungan antara

pendapatan dengan ibu memilih tempat persalinan di rumah Di Desa Gadu

Kecamatan Sambong Kabupaten Blora.

Ibu dengan pendapatan rendah maka akan memilih tempat persalinan di

rumah karena biayanya lebih murah dibandingkan dengan memilih tempat

persalinan di BPS / RS.

5. Hubungan Sosial Budaya Dengan Ibu Memilih Tempat Persalinan Di

Rumah Di Desa Gadu Kecamatan Sambong Kabupaten Blora

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa yang paling banyak adalah

responden dengan sosial budaya buruk yaitu sebanyak 22 orang (73,3%), yang

mempunyai sosial budaya baik sebanyak 8 orang (26,7%).

Berdasarkan analisis statistik diperoleh nilai chi-square hitung adalah

5.893 > chi-square tabel df : 1 taraf signifikan 5% adalah 3.84. Sedangkan

berdasarkan probabilitas, terlihat bahwa pada kolom Asymp. Sig adalah 0,015,

atau probabilitas di bawah 0,05. Dengan demikian ada hubungan antara sosial

budaya dengan ibu memilih tempat persalinan di rumah Di Desa Gadu

Kecamatan Sambong Kabupaten Blora.

Page 11: ISSN 2087-4154 - akbidbup.ac.id dan bayi yang mendapat susu formula di dukuh angin-angin desa ... perbedaan ibu bersalin yang melakukan senam hamil dengan yang tidak

Ibu dengan sosial budaya buruk maka akan menganggap bahwa

melahirkan di rumah lebih baik karena dahulu kala keluarganya juga melahirkan

di rumah. Hal ini akan mengakibatkan ibu lebih memilih untuk melahirkan di

rumah daripada di BPS/ RS.

Sosial budaya buruk dalam masyarakat disebabkan oleh tradisi yang

dipegang oleh masyarakat sangat kuat bahwa apabila orang tuanya dulu bersalin

di rumah maka anak-anaknya diharapkan melahirkan keturunannya di rumah

juga (Nolan, 2004 ).

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Responden dengan umur 20 – 35 tahun yaitu sebanyak 22 orang (73,3%),

yang memiliki umur < 20 tahun sebanyak 7 orang (23,3%) dan yang

memiliki umur > 35 tahun sebanyak 1 orang (3.3%).

2. Responden dengan pendidikan dasar yaitu sebanyak 19 orang (63,3%), yang

memiliki pendidikan menengah sebanyak 10 orang (33,3%) dan yang

memiliki pendidikan tinggi sebanyak 1 orang (3,3 %).

3. Responden dengan pengetahuan kurang yaitu sebanyak 22 orang (73,3%),

yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 2 orang (6.7%) dan yang

memiliki pengetahuan baik sebanyak 6 orang (20%).

4. Responden dengan pendapatan rendah yaitu sebanyak 21 orang (70%) dan

yang memiliki pendapatan tinggi sebanyak 9 orang (30%).

5. Responden dengan sosial budaya buruk yaitu sebanyak 22 orang (73,3%),

yang mempunyai sosial budaya baik sebanyak 8 orang (26,7%).

6. Ada hubungan antara pendidikan, pengetahuan, pendapatan dan sosial

budaya dengan ibu memilih tempat persalinan di rumah.

7. Tidak ada hubungan antara umur ibu dengan memilih tempat persalinan di

rumah.

B. Saran

1. Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan dapat memberikan informasi dan penyuluhan tentang pemilihan

tempat persalinan yang aman dan nyaman.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat dikembangkan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan faktor –

faktor yang berhubungan dengan pemilihan tempat persalinan.

3. Bagi Masyarakat

Sebagai informasi mengenai cara pemilihan tempat persalinan yang aman

guna mengurangi komplikasi yang diakibatkan oleh proses kehamilan,

persalinan, dan nifas.

Page 12: ISSN 2087-4154 - akbidbup.ac.id dan bayi yang mendapat susu formula di dukuh angin-angin desa ... perbedaan ibu bersalin yang melakukan senam hamil dengan yang tidak

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Rineka Cipta.

Badudu, JS & Zain, S.M (2001). Kamus Umum Bahasa. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Dwijanto A. (2002). Reformasi Tata Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Yogyakarta :

Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM.

Hidayat, Asri. Asuhan Kebidanan Persalinan. Penerbit : Nuha Medika.

Nolan, Mary. (2004). Kehamilan dan Melahirkan. Jakarta : Arcan

Notoatmodjo, Soekijo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta : Rineka

Cipta.

.

Notoatmodjo, Soekijo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka cipta.

Poerwadarminta. (2000). Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : PN Balai Pustaka.

Retna, Eny, dkk. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, Bandung:

Alfabeta.

Wawan A & Dewi M. (2010). Teori Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan

Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.

Wiludjeng,Rukmini. (2005). Gambaran Penyebab Kematian Maternal di Rumah Sakit.

Surabaya : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistim dan Kebijakan Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

Yanti. (2010). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta : Pustaka Rihama.

http://creasoft.wordpress.com/2008/04/15/persalinan-rumah/. Diakses tanggal 28

Oktober 2010