ISOLASI MINYAK KEMIRI I. TUJUAN PERCOBAAN Mahasiswa dapat mengetahui [rpses ekatraksi suatu zat dari bahan yang terdapat dialam. II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN Alat yang digunakan : 1. Alat ekstraksi dan destilasi 2. Labu leher 2 3. Termometer 4. Gelas Kimia Bahan yang digunakan : 1. Kemiri 2. Etanol III. DASAR TEORI Minyak kemiri dapat dipisahkan dari ampas bijinya secara kimia (ekstraksi-destilasi) dan secara fisika (pengepresan). Secara kimia : Ekstraksi SATUAN PROSES 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ISOLASI MINYAK KEMIRI
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa dapat mengetahui [rpses ekatraksi suatu zat dari bahan
yang terdapat dialam.
II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
Alat yang digunakan :
1. Alat ekstraksi dan destilasi
2. Labu leher 2
3. Termometer
4. Gelas Kimia
Bahan yang digunakan :
1. Kemiri
2. Etanol
III. DASAR TEORI
Minyak kemiri dapat dipisahkan dari ampas bijinya secara kimia
(ekstraksi-destilasi) dan secara fisika (pengepresan).
Secara kimia :
Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan bahan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya.
- Ekstraksi padat-cair
Merupakan transfer difusi komponen terlarut dari padatan
inert kedalam pelarutnya. Proses ini merupakan proses yang
SATUAN PROSES 1
bersifat fisik karenakomponen terlarut kemudian
dikembalikan lagi ke keadaan semula tanpa mengalami
perubahan kimiawi. Ekstraksi dari bahan padat dilakukan
jika bahan yang diinginkan dapat larut dalam solven
pengekstraksi. Ekstraksi berkelanjutan diperlukan apabila
padatan hanya sdikit larut dalam pelarut. Namun sering
juga digunakan pada padatan yang larut karena
efektivitasnya.
Destilasi
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan
bahan kimia berdasarkan percobaan kecepatan atau kemudahan
menguap (volatilitas) bahan dalam pemyulingan campuran zat
dididihkan sehingga menguap dan uap ini kemudian
didinginkan kembali dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki
titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini
merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan
massa.
Destilasi juga bisa dikatakan sebagai proses pemisahan
komponen yang ditunjukkan untuk memisahkan pelarut dan
komponen pelarutnya. Hasil destilasi disebut destilat dan
sisanya disebut residu. Prosedestilasi dapat dibagi menjadi
bebarapa jenis :
a. Destilasi bertingkat
Teknik atau pemisahan campuran berupacairan yang
bertujuan untuk memproses lebih dari satu jenis komponen.
b. Destilasi fraksional
Teknik pemisahan campuran berupa cairan heterogen yang
bertujuan untuk memisahkan fraksi-fraksi / komponen yang
terdapat didalam cairan tersebut.
SATUAN PROSES 2
c. Destilasi vakum
Destilasi tanpa pemanasan dan berlangsung pada tekanan
rendah. Tekanan diturunkan sampai terjadi pendidihan.
Secara Fisika : Pengepresan Minyak kemiri
Komposisi kimia biji dan miyak kemiri
Biji kemiri
Setiap 100 gr daging biji kemiri mengandung 636 kal
- 19 gr protein
- 63 gr lemak
- 8 gr karbohidrat
- 80 mg kalsium
- 200 mg fosfor
- 2 mg besi
- 0,06 mg vitamin B
- 7 gr air
Minyak kemiri
Bagian buah (biji) mengandung minyak sebesar 55-65 % dan
kadar minyak dalam tempurung sebesar 60 %.
SATUAN PROSES 3
Komposisi kimia minyak kemiri
Sifat fisik dan kimia
Karakteristik Nilai
Bilangan Penyabunan 188-202
Bilangan Asam 6,3-8
Bilangan Iod 136-167
Bilangan Thiocynogen 97-107
Bilangan Hidroksil Tidak ada
SATUAN PROSES 4
Asam lemak Jumlah %
Asam lemak jenuh
Asam palmitat 55
Asam stearat 6,7
Asam lemak tak jenuh
Asam oleat 10,5
Asam linoleat 48,5
Asam linilenat 28,5
Bilangan reichert meisst 0,1-0,8
Bilangan polenske Tidak ada
Indeks bias pada 25 C 1,473-1,479
Komponen tidak tersabunkan 0,3-1%
Bobot jenis pada 15 C 0,924-0,929
Daya guna minyak danbuah kemiri
- Sebagai bumbu masaka
- Sebagai bahan dasar cat dan pembuatan sabun
- Sebagai tinta cetak
- Sebagai minyak rambut
- Sebagai bahan pembatik
- Sebagai penerangan
Minyak kemiri mempunyai sifat-sifat khusus, dimana minyak ini
mudah mengering bila dibiarkan diudara terbuka. Oleh karena itu
minyak kemiri dapat digunakan sebagai minyak pengering dalam
industri minyak dan vanish.
IV. LANGKAH KERJA
1. Menimbang 60 gr kemiri yang telah diiris dan dihaluskan.
Kemudian dimasukkan dalam soxlet.
2. Menyiapkan alat ekstraks soxlet dan kemiri yang telah dibungkus
lalu dimasukkan kedalam alat ekstraktor.
3. Pada labu leher 2 dimasukkan alkohol sebanyak 250 ml dan
melakukan ekstraksi selama 3 jam.
4. Ekstrak yang diperoleh kemudian di destilasi, destilat yang
diperoleh ditampung.
5. Residu dikeringkan dalam oven, kemudian dikeringkan pula dalam
desikator yang telah diisi kalium klorida anhidrid.
6. Menentukan kandungan lemak yang terbentuk.
SATUAN PROSES 5
V. DATA PENGAMATAN
Berat Labu ukur : 172 gram
Berat Labu + Minyak kemiri : 360 gram
Berat Minyak kemiri :188 gram
Warna kemiri sebelum percobaan : kekuningan
Warna kemiri setelah percobaan : putih kekuningan
Berat labu + minyak kemiri setelah destilasi : 220 gram
Berat minyak kemiri setelah destilasi : 47,46 gram
Ekstraksi Minyak Kemiri
Sirkulasi Waktu (menit) Temperatur ( ºC )
1. 13 70
2. 18 70
3. 22 69
4. 25 69
5. 31 69
6. 41 69
7. 47 69
8. 51 69
9. 56 69
10. 60 69
11. 65 69
12. 71 69
13. 76 69
14. 80 69
15. 84 69
16. 88 69
17. 92 69
18. 96 69
19. 100 69
20. 105 69
SATUAN PROSES 6
21. 110 69
22. 117 69
23. 124 69
24. 135 69
25. 153 69
26. 171 69
Data Percobaan
Perlakuan Pengamatan
SATUAN PROSES 7
- Mengambil kemiri dan
menghaluskan kemiri sebanyak 60 gr
- Memasukkan kemiri ke dalam
kertas soxklet dan memadatkannya.
- Memasukkan kemiri ke dalam
tabung alat ekstraksi yang telah
dirangkai dengan labu leher dua yang
berisi etanol dan disambungkan
dengan pendingin. Mengukur suhu
alcohol dengan thermometer (labu
leher dua dicelupkan pada air yang
dipanaskan).
- Proses destilasi dilakukan untuk
memisahkan campuran antara
minyak kemiri dan alcohol. Hasil
tersebut dimasukkan ke dalam labu
leher dua lalu dirangkai alat destilasi
dan tampung hasilnya dengan
menggunakan Erlenmeyer. Pada labu
leher dua dicelupkan ke dalam air
yang dipanaskan, dan mengukur
suhunya.
-
- kemiri harus padat sehingga
dapat terjadi penyaringan yang
baik.
- Alkohol mendidih pada suhu
70-75 ºC dan air mendidih pada
suhu 100 ºC. Kemudian terjadi
sirkulasi antara alcohol dengan
minyak kemiri. Sehingga
minyak kemiri menetes ke dalam
alcohol.
- Terjadi pendidihan pada
alcohol dengan suhu 70-75 ºC,
kemudian setetes demi setetes
alcohol mulai menetes pada
Erlenmeyer dan Erlenmeyer
yang didapat setelah penguapan.
VI. PERHITUNGAN
SATUAN PROSES 8
1. 𝝆 minyak = mv
= 60 gr
47,46ml
= 1,264 gr/ml
2.Kadar minyak = massa awal kemiri- massa kemiri
= 60-47,46
= 12,54 %
3. Neraca massa total ekstraksi
material balance
input = output
kemiri + etanol = H₂O + residu
60 gr + 197,25 gr = 65 gr + 188 gr
257,25 gr = 253 gr
( tidak balance )
Methanol = 𝝆.v
SATUAN PROSES 9
= 0,78 gr/ml . 250 ml
= 197,25 gr
M H₂O = 𝝆.v
= 1 gr/ml . 65 ml
= 65 gr
4. Neraca massa total destilasi
input = output
residu = etanol + minyak kemiri
188 gr = 132,2 gr + 47,46 gr
188 gr = 179,66 gr
( tidak balance )
SATUAN PROSES 10
VII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
Ekstraksi adalah suatu poses pemisahan dari bahan padat maupun cair
dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak
substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya.
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap bahan dalam
penyulingan campuran zat dididihkan.
Berat minyak kemiri setelah destilasi = 47,46 gr
Volume etanol sebelum percobaan = 250 ml
Volume etanol setelah percobaan = 132,2 ml
Penggunaan etanol pada percobaan ekstraksi dikarenakan banyak
komponen yang bisa larut di dalamnya, dibandingkan dengan air yang ada
beberapa komponen tidak bisa terekstrak.
Syarat pelarut dalam proses ekstraksi, yaitu:
- Beda polaritas antara solvent dan solute kecil
- Titik didih rendah
- Mudah menguap
- Tidak berbahaya, tidak beracun, tidak mudah meledak atau terbakar
- Inert: Tidak bereaksi dengan solute
- Murah (terutama untuk industri )
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi, yaitu:
- Tipe persiapan sampel
- Waktu ekstraksi
- Tipe dan kuantitas pelarut
- Suhu pelarut
SATUAN PROSES 11
VIII. PERTANYAAN
a) Apa yang dimaksud dengan ekstraksi?
Jawab:
Ekstraksi adalah suatu poses pemisahan dari bahan padat maupun
cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat
mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya.
b) Sebutkan syarat-syarat pelarut dalam proses ekstraksi !
Jawab:
Syarat pelarut dalam proses ekstraksi, yaitu:
- Beda polaritas antara solvent dan solute kecil
- Titik didih rendah
- Mudah menguap
- Tidak berbahaya, tidak beracun, tidak mudah meledak atau terbakar
- Inert: Tidak bereaksi dengan solute
c) Apakah yang dimaksud dengan lemak?
Jawab:
Lemak adalah ester gliseril yang banyak mengandung komponen asam
jenuh, pada suhu kamar lemak berbentuk padat dan lemak yang berbentuk
cair pada suhu disebut minyak dengan komponen utamanya asam lemak
tak jenuh. Lemak dan minyak dalam keadaan tidak murni, tidak berwarna,
berbau dan berasa.
SATUAN PROSES 12
d) Bagaimana cara mengidentifikasi lemak?
Jawab:
Berdasarkan jenis asam lemak
- Asam lemak jenuh
- Asam lemak tak jenuh
Berdasarkan sifat-sifat lemak
e) Pada reaksi hidrolisis, lemak akan membentuk zat apa?
Jawab: Pada reaksi hidrolisis, lemak akan membentuk asam-asam lemak
gliserol.
f) Apa rumus bangun dari lemak?
Jawab:
Rumus bangun lemak:
H₂C – O – C - R₁
HC – O – C - R₂
H₂C – O – C - R₃
SATUAN PROSES 13
IX. DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet “ Penuntun Praktikum Satuan Proses “ Politeknik Negeri