Top Banner

of 26

Isolasi, Identifikasi Dan Biosintesa Alkaloid

Feb 12, 2018

Download

Documents

RaniSukmaKugy
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/23/2019 Isolasi, Identifikasi Dan Biosintesa Alkaloid

    1/26

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. 1 Latar Belakang

    Dalam dunia medis dan kimia organik, istilah alkaloid telah lama menjadi bagian

    penting dan tak terpisahkan dalam penelitian yang telah dilakukan selama ini, baik untuk

    mencari senyawa alkaloid baru ataupun untuk penelusuran bioaktifitas. Senyawa alkaloid

    merupakan senyawa organik terbanyak ditemukan di alam. Hampir seluruh alkaloid berasal

    dari tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan. Secara organoleptik, daun-

    daunan yang berasa sepat dan pahit, biasanya teridentifikasi mengandung alkaloid. Selain

    daun-daunan, senyawa alkaloid dapat ditemukan pada akar, biji, ranting, dan kulit kayu.

    Alkaloid adalah senyawa organik yang terdapat di alam bersifat basa atau alkali dan

    sifat basa ini disebabkan karena adanya atom N Nitrogen! dalam molekul senyawa tersebut

    dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis kecil dapat memberikan

    efek farmakologis pada manusia dan hewan. Alkaloid juga adalah suatu golongan senyawa

    organic yang terbanyak ditemukan di alam. Hampir seluruh senyawa alkaloida berasal dari

    tumbuh-tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan. Semua alkaloida

    mengandung paling sedikit satu atom nitrogen.

    Hampir semua alkaloida yang ditemukan di alam mempunyai keaktifan biologis

    tertentu, ada yang sangat beracun tetapi ada pula yang sangat berguna dalam pengobatan.

    "isalnya kuinin, morfin dan stiknin adalah alkaloida yang terkenal dan mempunyai efek

    sifiologis dan fisikologis. Alkaloida dapat ditemukan dalam berbagai bagian tumbuhan

    seperti biji, daun, ranting dan kulit batang. Alkaloida umunya ditemukan dalam kadar yang

    kecil dan harus dipisahkan dari campuran senyawa yang rumit yang berasal dari jaringan

    tumbuhan.

    Diketahui bahwa hampir semua alkaloid di alam mempunyai keaktifan biologis dan

    memberikan efek fisiologis tertentu pada mahluk hidup. Sehingga tidaklah mengherankan

    jika manusia dari dulu sampai sekarang selalu mencari obat-obatan dari berbagai ekstrak

    tumbuhan. #ungsi alkaloid sendiri dalam tumbuhan sejauh ini belum diketahui secara pasti,

    beberapa ahli pernah mengungkapkan bahwa alkaloid diperkirakan sebagai pelindung

    tumbuhan dari serangan hama dan penyakit, pengatur tumbuh, atau sebagai basa mineral

    untuk mempertahankan keseimbangan ion.

  • 7/23/2019 Isolasi, Identifikasi Dan Biosintesa Alkaloid

    2/26

    2

    $. % &umusan "asalah

    'erdasarkan uraian diatas, permasalahan yang dapat dikaji antara lain (

    $. Apa yang dimaksud dengan alkaloid )

    %. 'agaimana tata nama alkaloid)

    *. 'agaimana reaksi senyawa alkaloid dengan senyawa lain)

    +. Apa saja sifat-sifat alkaloid )

    . Apa saja pemanfaat alkaloid dalam kehidupan sehari-hari)

    . Apakah daun eh dapat menghasilkan alkaloid)

    /. ermasuk golongan alkaloid jenis apa yang terkandung dalam daun teh)

    0. Apa manfaatnya)

    1. 'agaimana cara untuk mengidentifikasi senyawa alkaloid dari tanaman tersebut)

    $.* ujuan

    $. 2ntuk memahami tentang senyawa-senyawa alkaloid.

    %. 2ntuk memahami struktur dan tata nama dari senyawa alkaloid.

    *. 2ntuk mengetatahui reaksi alkaloid dengan senyawa lain.

    +. 2ntuk memahami sifat fisika dan kimia senyawa alkoid.

    . 2ntuk mengetahui apa saja manfaat dari alkaloid.

    . 2ntuk mengetahui kandungan alkaloid dalan daun eh.

    /. 2ntuk mengenahui jenis kandungan alkaloid dalam daun eh.0. 2ntuk mengetahui manfaat dari kandungan alkaloid yang terdapat dalam daun eh.

    1. 2ntuk mengetahui bagaimana cara megidentifikasi kandungan kafein dalam daun

    eh.

    $3. 2ntuk menyelesaikan tugas dari materi kuliah #armakognosi 44 yang diberikan oleh

    4bu 5engajar.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

  • 7/23/2019 Isolasi, Identifikasi Dan Biosintesa Alkaloid

    3/26

    3

    2.1 Pengertian Alkaloid

    Alkaloid adalah 6elompok senyawa yang mengandung nitrogen dalam bentuk gugus

    fungsi amin. 5ada umumnya, alkaloid mencakup senyawa bersifat basah yang mengandung

    $7 lebih atom nitrogen, biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari sistem siklik. Alkaloid

    biasanya beracun, jadi banyak digunakan dalam bidang pengobatan. Alkaloid biasanya

    tanwarna, sering kali bersifat optis aktif, kebanyakan berbentuk kristal tapi hanya sedikit

    yang berupa cairan pada suhu kamar5ada umumnya, alkaloid tidak sering terdapat dalam

    gymospermae, paku-pakuan, lumut dan tumbuhan rendah.

    Alkaloid secara umum mengandung paling sedikit satu buah atom nitrogen yang

    bersifat basa dan merupakan bagian dari cincin heterosiklik. 6ebanyakan alkaloid berbentuk

    padatan kristal dengan titik lebur tertentu atau mempunyai kisaran dekomposisi. Alkaloid

    dapat juga berbentuk amorf atau cairan. Dewasa ini telah ribuan senyawa alkaloid yang

    ditemukan dan dengan berbagai 8ariasi struktur yang unik, mulai dari yang paling sederhana

    sampai yang paling sulit.

    Dari segi biogenetik, alkaloid diketahui berasal dari sejumlah kecil asam amino yaitu

    ornitin dan lisin yang menurunkan alkaloid alisiklik, fenilalanin dan tirosin yang menurunkan

    alkaloid jenis isokuinolin, dan triftopan yang menurunkan alkaloid indol. &eaksi utama yang

    mendasari biosintesis senyawa alkaloid adalah reaksi mannich antara suatu aldehida dan

    suatu amina primer dan sekunder, dan suatu senyawa enol atau fenol. 'iosintesis alkaloid

    juga melibatkan reaksi rangkap oksidatif fenol dan metilasi. 9alur poliketida dan jalur

    me8alonat juga ditemukan dalam biosintesis alkaloid.

    Sejarah alkaloid hampir setua peradaban manusia. "anusia telah menggunakan obat-

    obatan yang mengandung alkaloid dalam minuman, kedokteran, teh, tuan atau tapal, dan

    racun selama +333 tahun. idak ada usaha untuk mengisolasi komponen aktif dari ramuan

    obat-obatan hingga permulaan abad ke sembilan belas. :bat-obatan pertama yang

    diketemukan secara kimia adalah opium, getah kering Apium 5apa8er somniferum. :pium

    telah digunakan dalam obat-obatan selama berabad-abad dan sifat-sifatnya sebagai analgesik

    maupun narkotik telah diketahui.

    5ada tahun $03*, Derosne mengisolasi alkaloid semi murni dari opium dan diberi

    nama narkotin. Seturner pada tahun $03 mengadakan penelitian lebih lanjut terhadap opium

    dapat berhasil mengisolasi morfin. tahun $0$/-$0%3 di ;aboratorium 5elletier dan

  • 7/23/2019 Isolasi, Identifikasi Dan Biosintesa Alkaloid

    4/26

    4

    menakjubkan. Diantara alkaloid yang diperoleh dalam waktu singkat tersebut adalah

    Stikhnin, =metin, 'rusin, 5iperin, kaffein, >uinin, Sinkhonin, dan 6olkhisin. tahun $0%,

    5elletier dan

  • 7/23/2019 Isolasi, Identifikasi Dan Biosintesa Alkaloid

    5/26

    5

    berjalan bertahun-tahun. Definisi tunggal untuk alkaloid belum juga ditentukan. rier

    menyatakan bahwa sebagai hasil kemajuan ilmu pengetahuan, istilah yang beragam senyawa

    alkaloid akhirnya harus ditinggalkan Hesse, $10$!.Baram alkaloid dan alkaloid bebas

    biasanya berupa senyawa padat, berbentuk kristal tidak berwarna berberina dan serpentina

    berwarna kuning!. Alkaloid sering kali optik aktif, dan biasanya hanya satu dari isomer optik

    yang dijumpai di alam, meskipun dalam beberapa kasus dikenal campuran rasemat, dan pada

    kasus lain satu tumbuhan mengandung satu isomer sementara tumbuhan lain mengandung

    enantiomernya 5admawinata, $11!. Ada juga alkaloid yang berbentuk cair, seperti konina,

    nikotina, dan higrina. Sebagian besar alkaloid mempunyai rasa yang pahit. Alkaloid juga

    mempunyai sifat farmakologi. Sebagai contoh, morfina sebagai pereda rasa sakit, reserfina

    sebagai obat penenang, atrofina berfungsi sebagai antispamodia, kokain sebagai anestetik

    lokal, dan strisina sebagai stimulan syaraf 4kan, $11!.

    Alkaloid telah dikenal selama bertahun-tahun dan telah menarik perhatian terutama

    karena pengaruh fisiologinya terhadap mamalia dan pemakaiannya di bidang farmasi, tetapi

    fungsinya dalam tumbuhan hampir sama sekali kabur. 'eberapa pendapat mengenai

    kemungkinan perannya dalam tumbuhan sebagai berikut 5admawinata, $11!(

    $. Alkaloid berfungsi sebagai hasil buangan nitrogen seperti urea dan asam urat dalam

    hewan salah satu pendapat yang dikemukan pertama kali, sekarang tidak dianut lagi!.%. 'eberapa alkaloid mungkin bertindak sebagai tandon penyimpanan nitrogen

    meskipun banyak alkaloid ditimbun dan tidak mengalami metabolisme lebih lanjut

    meskipun sangat kekurangan nitrogen.

    *. 5ada beberapa kasus, alkaloid dapat melindungi tumbuhan dari serangan parasit atau

    pemangsa tumbuhan. "eskipun dalam beberapa peristiwa bukti yang mendukung

    fungsi ini tidak dikemukakan, mungkin merupakan konsep yang direka-reka dan

    bersifat Cmanusia sentris@.

    +. Alkaloid dapat berlaku sebagai pengatur tumbuh, karena dari segi struktur, beberapa

    alkaloid menyerupai pengatur tumbuh. 'eberapa alkaloid merangasang

    perkecambahan yang lainnya menghambat.

    . Semula disarankan oleh ;iebig bahwa alkaloid, karena sebagian besar bersifat basa,

    dapat mengganti basa mineral dalam mempertahankan kesetimbangan ion dalam

    tumbuhan.

    Alkaloid dihasilkan oleh banyak organisme, mulai daribakteria, fungijamur!,

    tumbuhan, danhewan. =kstraksi secara kasar biasanya dengan mudah dapat dilakukanmelalui teknik ekstraksi asam-basa. &asapahitataugetiryang dirasakan lidahdapat

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakteriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Fungihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hewanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hewanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pahit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pahit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Getir&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Getir&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Lidahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lidahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fungihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hewanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pahit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Getir&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Lidahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakteria
  • 7/23/2019 Isolasi, Identifikasi Dan Biosintesa Alkaloid

    6/26

    6

    disebabkan oleh alkaloid. Awal alkaloida diketahui hanya terdapat dalam tumbuhan, terutama

    tumbuhan berbunga, Angiospermae. Selanjutnya ternyata terdapat dalam hewan, serangga,

    biota laut, mikroorganisme dan tumbuhan rendah.

  • 7/23/2019 Isolasi, Identifikasi Dan Biosintesa Alkaloid

    7/26

    7

    Alkaloid merupakan senyawa organik bahan alam yang terbesar jumlahnya, baik dari segi

    jumlahnya maupun sebarannya.'erikut berbagai definisi menurut(

    Alkaloid menurut Finterstein dan rier didefinisikan sebagai senyawa senyawa yang

    bersifat basa, mengandung atom nitrogen berasal dari tumbuan dan hewan. Harborne dan

    urner $10+! mengungkapkan bahwa tidak satupun definisi alkaloid yang memuaskan, tetapi

    umumnya alkaloid adalah senyawa metabolid sekunder yang bersifat basa, yan mengandung

    satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam cincin heterosiklik, dan bersifat aktif biologis

    menonjol.

    Struktur alkaloid beraneka ragam, dari yang sederhana sampai rumit, dari efek

    biologisnya yang menyegarkan tubuh hingga sampai toksik. Satu contoh yang sederhana

    adalah nikotin. Nikotin dapat menyebabkan penyakit jantung, kanker paru-paru, kanker

    mulut, tekanan darah tinggi, dan gangguan terhadap kehamilan dan janin.

    A. Tata Nama Senyaa Alkaloid

    Alkaloida tidak mempunyai tatanama sistematik. :leh karena itu suatu alkaloida dinyatakan

    dengan nama tri8ial, misalnya kuinin,morfin, dan stiknin. Hampir semua nama tri8ial ini

    berakhiran Gin yang mencirikan alkaloida. Alkaloid secara umum mengandung paling sedikit

    satu buah atom nitrogen yang bersifat basa dan merupakan bagian dari cincin heterosiklik.

    Sebagian besar alkaloida mempunyai kerangka dasar polisiklik termasuk cincin heterosiklik

    nitrogen serta mengandung subtituen yang tidak terlalu ber8ariasi. Atom nitrogen alkaloida

    hampir selalu berasal dalam bentuk gugus amin -N&%! atau gugus amida -

  • 7/23/2019 Isolasi, Identifikasi Dan Biosintesa Alkaloid

    8/26

    8

    $. "engandung atom nitrogen yang umumnya berasal dari asam amino dan

    golongan heterogen.

    %. 2mumnya berupa 6ristal atau serbuk amorf.

    *. Alkaloid yang berbentuk cair yaitu konini, nikotin dan spartein.

    +. Dalam tumbuhan berada dalam bentuk bebas, dalam bentuk N-oksida atau dalam

    bentuk garamnya.

    . 2mumnya mempunyai rasa yang pahit.

    . sering beracun.

    /. bersifat optis aktif dan berupa sistim siklik

    0. Alkaloid dalam bentuk bebas tidak larut dalam air, tetapi larut dalam kloroform, eter

    dan pelarut organik lainnya yang bersifat relati8e nonpolar.

    1. Alkaloid dalam bentuk garamnya mudah larut dalam air.

    $3. Alkaloid bebas bersifat basa karena adanya pasangan elektron bebas pada atom N-

    nya.

    $$. biasanya banyak digunakan dibidang farmasi.$%. sampel yang mengandung alkaloid setelah dr akan berwarna merah.

    a! Sifat-Sifat #isika alkaloid

    2mumnya mempunyai $ atom N meskipun ada beberapa yang memiliki lebih dari $

    atom N seperti pada =rgotamin yang memiliki atom N. Atom N ini dapat berupa amin

    primer, sekunder maupun tertier yang semuanya bersifat basa tingkat kebasaannyatergantung dari struktur molekul dan gugus fungsionalnya! 6ebanyakan alkaloid yang telah

    diisolasi berupa padatan kristal tidak larut dengan titik lebur yang tertentu atau mempunyai

    kisaran dekomposisi. Sedikit alkaloid yang berbentuk amorf dan beberapa sepertiI nikotin dan

    koniin berupa cairan. 6ebanyakan alkaloid tidak berwarna, tetapi beberapa senyawa yang

    kompleks, species aromatik berwarna contoh berberin berwarna kuning dan betanin

    berwarna merah!. 5ada umumnya, basa bebas alkaloid hanya larut dalam pelarut organik,

    meskipun beberapa pseudoalkalod dan protoalkaloid larut dalam air. Baram alkaloid dan

    alkaloid Juartener sangat larut dalam air.

    b! Sifat-Sifat 6imia

    6ebanyakan alkaloid bersifat basa. Sifat tersebut tergantung pada adanya pasangan

    elektron pada nitrogen.9ika gugus fungsional yang berdekatan dengan nitrogen bersifat

    melepaskan elektron, sebagai contohI gugus alkil, maka ketersediaan elektron pada nitrogen

    naik dan senyawa lebih bersifat basa. Hingga trietilamin lebih basa daripada dietilamin dan

    senyawa dietilamin lebih basa daripada etilamin. Sebaliknya, bila gugus fungsional yang

  • 7/23/2019 Isolasi, Identifikasi Dan Biosintesa Alkaloid

    9/26

    9

    berdekatan bersifat menarik elektron contohI gugus karbonil!, maka ketersediaan pasangan

    elektron berkurang dan pengaruh yang ditimbulkan alkaloid dapat bersifat netral atau bahkan

    sedikit asam.

  • 7/23/2019 Isolasi, Identifikasi Dan Biosintesa Alkaloid

    10/26

    10

    b! Alkaloida aromatik %eni$ !enilalaninyang berasal dari fenilalanin, tirosin

    dan *,+-dihidrofenilalanin.

    c! Alkaloida aromatik %eni$ indolyang berasal dari triptofan.

    +. Sistem klasifikasi berdasarkan Hegnauer yang paling banyak diterima, dimana

    alkaloida dikelompokkan atas (a. Alkaloida sesungguhnya

    Alkaloida ini merupakan racun, senyawa tersebut menunjukkan akti8itas

    fisiologis yang luas, hamper tanpa terkecuali bersifat basa, umumnya

    mengandung nitrogen dalam cincin heterosiklik, diturunkan dari asam amino,

    biasanya terdapat dalam tanaman sebagai garam asam organik. 'eberapa

    pengecualian terhadap aturan tersebut adalah kolkhisin dan asam aristolokhat

    yang bersifat bukan basa dan tidak memiliki cincin heterosiklik dan alkaloida

    Juartener yang bersifat agak asam daripada bersifat basa.b. 5rotoalkaloida

    5rotoalkaloida merupakan amin yang relati8e sederhana dimana nitrogen asam

    amino tidak terdapat dalam cincin heterosiklik. 5rotoalkaloida diperoleh

    berdasarkan biosintesa dari asam amino yang bersifat basa. 5engertian amin

    biologis sering digunakan untuk kelompok ini.

    c. 5seudoalkaloida

    5seudoalkaloida tidak diturunkan dari prekusor asam amino. Senyawa ini

    biasanya bersifat basa. Ada dua seri alkaloida yang penting dalam kelompok

    ini yaitu steroidal dan purin.

    'erikut ini adalah pengelompokan alkaloid berdasarkan struktur cincin atau struktur

    intinya yang khas, dimana pengelompokkan dengan cara ini juga secara luas digunakan (

    $. Inti Piridin"Pi&eridin, misalnya lobelin, nikotin, konini dan trigonelin

    %. Inti Tro&an, misalnya hiosiamin, atropine, kokain.

    *. Inti K'inolin, misalnya kinin, kinidin

    +. Inti I$ok'inolin, misalnya papa8erin, narsein

    . Inti Indol, misalnya ergometrin dan 8iblastin.

    . Inti Imida(ol, misalnya pilokarpin.

    /. Inti Steroid, misalnya solanidin dan konesin.

    0. Inti P'rin, misalnya kafein.

  • 7/23/2019 Isolasi, Identifikasi Dan Biosintesa Alkaloid

    11/26

    11

    1. Amin Alkaloid, misalnya efedrin dan kolsikin

    Alkaloid biasanya diklasifikasikan menurut kesamaan sumber asal molekulnya

    precursors!,didasari dengan metabolisme pathway metabolic pathway! yang dipakai untuk

    membentuk molekul itu. 6alau biosintesis dari sebuah alkaloid tidak diketahui, alkaloid

    digolongkan menurut nama senyawanya, termasuk nama senyawa yang tidak mengandung

    nitrogen karena struktur molekulnya terdapat dalam produk akhir. sebagai contoh( alkaloid

    opium kadang disebut EphenanthrenesE!, atau menurut nama tumbuhan atau binatang dimana

    senyawa itu diisolasi. 9ika setelah alkaloid itu dikaji, penggolongan sebuah alkaloid dirubah

    menurut hasil pengkajian itu, biasanya mengambil nama amin penting secara biologi yang

    mencolok dalam proses sintesisnya, yaitu(

    $. Bolongan5yridine(piperine, coniine, trigonelline,arecoline,arecaidine,gu8acine, cyti

    sine,lobeline, nikotina,anabasine, sparteine,pelletierine.

    5yridine adalah sederhana aromatikheterocyclicsenyawa organikdengan

    rumus kimia

  • 7/23/2019 Isolasi, Identifikasi Dan Biosintesa Alkaloid

    12/26

    12

    juga penting sebagai larutandanreagen.Hal ini terkait dengan struktur benena,

    dimana

  • 7/23/2019 Isolasi, Identifikasi Dan Biosintesa Alkaloid

    13/26

    13

    diantaranya yaitu berdasarkan lokasi atom nitrogen di dalam struktur alkaloid dan

    berdasarkan asal mula kejadiannya biosintesis! dan hubungannya dengan asam amino.

    'erdasarkan lokasi atom nitrogen di dalam struktur alkaloid, alkaloid dapat dibagi atas

    golongan(

    $. Alkaloid heterosiklis

    %. Alkaloid dengan nitrogen eksosiklis dan amina alifatis

    *. Alkaloid putressina, spermidina, dan spermina

    +. Alkaloid peptida

    . Alkaloid terpena

    Dari lima golongan di atas, alkaloid heterosiklis adalah sangat terbesar dan yang terkecil

    adalah alkaloid alkaloid putressina, spermidina, dan spermina. 4ni dapat dilihat dari jumlah

    anggota dari masing-masing golongan seperti diterangkan di bawah ini(

    $. Alkaloid heterosiklis, merupakan alkaloid dengan atom nitrogennya terdapat dalam

    cincin heterosiklis. Alkaloid heterosiklis dibagi menjadi(

    Alkaloid pirolidin

    Alkaloid indol

    Alkaloid piperidin

    Alkaloid piridin

    Alkaloid tropan dan basa yang berhubungan

    Alkaloid histamin, imidaol dan guanidine

    Alkaloid isokuinolin

    Alkaloid kuinolin

    Alkaloid akridin

    Alkaloid kuinaolin

    Alkaloid iidin

    %. Alkaloid dengan nitrogen aksosiklis dan amina alifatis

    =ritrofleum

    #enilalkilamina

    6apsaisin

    Alkaloid dari jenis kolkina*. Alkaloid putressina, spermidina, dan spermina

    +. Alkaloid peptida

    . Alkaloid terpena dan steroid

    2.) I$ola$i Alkaloid

    Satu-satunya sifat kimia alkaloid yang paling penting adalah kebasaannya. "etode

    pemurnian dan pencirian ialah umumnya mengandalkan sifat ini, dan pendekatan khusus

    harus dikembangkan untuk beberapa alkaloid misalnya rutaekarpina, kolkhisina, risinina!

    yang tidak bersifat basa. Alkaloid dapat diisolasi melalui metode ekstraksi antara lain (

  • 7/23/2019 Isolasi, Identifikasi Dan Biosintesa Alkaloid

    14/26

    14

    $. Sohletasi

    Sohlet merupakan ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru, umumnya dilakukan

    menggunakan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi konstan dengan adanya pendingin balik

    kondensor!. Disini sampel disimpan dalam alat sohlet dan tidak dicampur langsung dengan

    pelarut dalam wadah yang di panaskan, yang dipanaskan hanyalah pelarutnya, pelarut

    terdinginkan dalam kondensor dan pelarut dingin inilah yang selanjutnya mengekstraksi

    sampel.

    5rinsip sohletasi (

    5enarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara serbuk simplisia ditempatkan

    dalam klonsong yang telah dilapisi kertas saring sedemikian rupa, cairan penyari dipanaskan

    dalam labu alas bulat sehingga menguap dan dikondensasikan oleh kondensor bola menjadi

    molekul-molekul cairan penyari yang jatuh ke dalam klonsong menyari at aktif di dalam

    simplisia dan jika cairan penyari telah mencapai permukaan sifon, seluruh cairan akan turun

    kembali ke labu alas bulat melalui pipa kapiler hingga terjadi sirkulasi. =kstraksi sempurna

    ditandai bila cairan di sifon tidak berwarna, tidak tampak noda jika di 6;, atau sirkulasi

    telah mencapai %3-% kali. =kstrak yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan.

    6euntungan metode ini adalah (

    a. Dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan tidak tahan terhadap

    pemanasan secara langsung.

    b. Digunakan pelarut yang lebih sedikit

    c. 5emanasannya dapat diatur

    6erugian metode ini adalah(

    a. 6arena pelarut didaur ulang, ekstrak yang terkumpul pada wadah di sebelah bawah terus-

    menerus dipanaskan sehingga dapat menyebabkan reaksi peruraian oleh panas.

    b. 9umlah total senyawa-senyawa yang diekstraksi akan melampaui kelarutannya dalam pelarut

    tertentu sehingga dapat mengendap dalam wadah dan membutuhkan 8olume pelarut yang

    lebih banyak untuk melarutkannya.c. 'ila dilakukan dalam skala besar, mungkin tidak cocok untuk menggunakan pelarut dengan

    titik didih yang terlalu tinggi, seperti metanol atau air, karena seluruh alat yang berada di

    bawah kondensor perlu berada pada temperatur ini untuk pergerakan uap pelarut yang efektif.

  • 7/23/2019 Isolasi, Identifikasi Dan Biosintesa Alkaloid

    15/26

    15

    2. &efluks

    &efluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu

    tertentu dan jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. =kstraksi

    refluks digunakan untuk mengektraksi bahan-bahan yang tahan terhadap pemanasan.

    5rinsip refluks(

    5enarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara sampel dimasukkan ke dalam

    labu alas bulat bersama-sama dengan cairan penyari lalu dipanaskan, uap-uap cairan penyariterkondensasi pada kondensor bola menjadi molekul-molekul cairan penyari yang akan turun

    kembali menuju labu alas bulat, akan menyari kembali sampel yang berada pada labu alas

    bulat, demikian seterusnya berlangsung secara berkesinambungan sampai penyarian

    sempurna, penggantian pelarut dilakukan sebanyak * kali setiap *-+ jam. #iltrat yang

    diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan.

    6euntungan metode ini adalah (

    Digunakan untuk mengekstraksi sampel-sampel yang mempunyai tekstur kasar dan

    tahan pemanasan langsung.

    6erugian metode ini adalah (

    "embutuhkan 8olume total pelarut yang besar dan sejumlah manipulasi dari operator.

  • 7/23/2019 Isolasi, Identifikasi Dan Biosintesa Alkaloid

    16/26

    16

    *. "enyekat melalui kolom kromatografi dengan kromatografi partisi.ata kerja untuk mengisolasi dan mengidentifikasi alkaloid yang terdapat dalam

    bahan tumbuhan yang jumlahnya dalam skala milligram menggunakan gabungan

    kromatografi kolom memakai alumina dan kromatografi kertas.

    2.* Identi!ika$i Senyaa Alkaloid

    $. 'erdasarkan sifat spesifik. Alkaloid dalam larutan H

  • 7/23/2019 Isolasi, Identifikasi Dan Biosintesa Alkaloid

    17/26

    17

    Narkotin, koden,

  • 7/23/2019 Isolasi, Identifikasi Dan Biosintesa Alkaloid

    18/26

    18

    5ereaksi untuk alkaloid, juga sebagai pereaksi penyemprot pada lempeng 6;

    dimana hasilnya alkaloid akan tampak sebagai noda ungu sampai biru-kelabu.

    *. 5ereaksi "eyer ;arutan kalium etraiodomerkurat!."erupakan pereaksi

    pengendap untuk alkaloid.

    2.+ ,an!aat Alkaloida

    Alkaloida telah dikenal selama bertahun-tahun dan telah menarik perhatian terutama

    karena pengaruh fisiologisnya terhadap binatangmenyusui dan pemakainnya di bidang

    farmasi, tetapi fungsinya dalam tumbuhan hampir sama sekali kabur. 'eberapa mendapat

    mengenai kemungkinan perannya ialah sebagai berikut (

    Salah satu pendapat yang dikemukakan pertama kali, sekarang tidak dianut lagi, ialah

    bahwa alkaloid berfungsi sebagai hasil buangan nitrogen seperti urea dan asam urat

    hewan.

    'eberapa alkaloid mungkin bertindak sebagai tendon penyimpanan nitrogen

    meskipun banyak alkaloid ditimbun dan tidak mengalami metabolisme lebih lanjut

    meskipun sangat kekurangan nitrogen.

    5ada beberapa kasus, alkaloid dapat melindungi tumbuhan dariserangan parasit atau

    pemangsa tumbuhan. "eskipun dalam beberapa peristiwa bukti yang mendukung

    fungsi ini tidak dikemukakan, ini barangkali merupakan konsep yang direka-reka dan

    bersifat Rmanusia sentries.

    Alkaloid dapat berlaku sebagai pengatur tumbuh karena segi struktur, beberapa

    alkaloid menyerupai pengatur tumbuh. 'eberapa alkaloid merangsang

    perkecambahan, yang lainnya menghambat.

    Semula disarankan oleh ;iebig bahwa alkaloid, karena sebagian bersifat basa, dapat

    mengganti basa mineral dalam mempertahankan kesetimbangan ion dalam tumbuhan.

    Sejalan dengan saran ini, pengamatan menunjukkan bahwa pelolohan nikotina ke

    dalam biakan akar tembakau meningkatkan ambilan nitrat. Alkaloid dapat pula

    berfungsi dengan cara pertukaran dengan kation tanah.

    'erikut adalah beberapa contoh senyawa alkaloid yang telah umum dikenal dalam bidang

    farmakologi (

    No

    .

    Senyaa Alkaloid Akti-ita$ Biologi

    1. Nikotin Stimulan pada saraf otonom

  • 7/23/2019 Isolasi, Identifikasi Dan Biosintesa Alkaloid

    19/26

    19

    2. "orfin Analgesik narkotik

    #. 6odein Analgesik, antitusif narkotik

    ). Atropin :bat tetes mata

    *. Skopolamin Sedatif menjelang operasi

    +. 6okain Analgesik

    . 5iperin Antifeedant bioinsectisida!/. >uinin Antimalaria

    0. Lincristin Anti kanker

    1. =rgotamin Analgesik migrain

    11. &eserpin 5engobatan simptomatis disfungsi ereksi

    12. "itraginin Analgesik, antitusif

    1#. Linblastin Anti neoplastik, obat kanker

    1). saponin Anti bakteri

    2. Kand'ngan alkaloid dari tanaman

    Tanaman Temaka'

    #amili ( Solanaceae

    Sub#amili ( Nicotianae

    Benus ( Nicotianae

    Spesies (Nicotiana tabacum dan Nicotiana rustica

  • 7/23/2019 Isolasi, Identifikasi Dan Biosintesa Alkaloid

    20/26

    20

    6andungan tembakau yang sebaiknya dihindari yaitu nikotin, A&, karbonmonoksida,

    amonia, aseton, arsen, hydrogen cyanide.

    ,an!aat Bagi Ke$e3atan

    Di balik semua Ckejahatan@ yang dimiliki tembakau, ternyata ada beberapa kandungan

    tembakau yang bermanfaat bagi kesehatan. 'erikut adalah tembakau beserta beberapa

    kandungan positifnya.

    embakau mengandung at yang dapat mereaksi protein dalam tubuh dan merupakan

    suatu hormon penting yang berperan dalam merangsang peredarah darah ke seluruh

    tubuh. 'ahkan, kandungan hormon dalam tembakau lokal dua kali lipat lebih banyak

    dibanding hormon yang terkandung dalam tembakau asal =ropa.

    6andungan tembakau ternyata juga mengandung protein antikanker. Qat yang

    terkandung dalam tembakau bereaksi pada protein, kemudian memisahkannya dengan

    bakteri. 5rotein yang sudah terpisah oleh tembakau rupanya mampu menangkal

    perkembangan sel kanker dalam tubuh. :leh para peneliti tembakau, jenis protein

    seperti ini biasa disebut sebagai protein antikanker.

    5rotein lain yang terkandung dalam tembakau bernama cytokine.

  • 7/23/2019 Isolasi, Identifikasi Dan Biosintesa Alkaloid

    21/26

    21

    2./ Bio$inte$a Alkaloid

    5engelompokan alkaloid berdasarkan biosintesis didasarkan oleh typeprekursor atau

    senyawa pembangun yang digunaan tumbuh-tumbuhan untukmensintesis struktur kompleks.

  • 7/23/2019 Isolasi, Identifikasi Dan Biosintesa Alkaloid

    22/26

    22

    Bambar di atas menunjukkan skema bio-sintesis nikotin. Sintesis nikotin terdiri dari

    dua jalur, seperti gambar di atas, dimana jalur sebelah kiri adalah jalur pembentukanpyridine,

    sedangkan jalur sebelah kanan adalah jalur pembentukanpyrrolidine.

    Dimanapyridinemerupakan turunan dari niacinatau asam nikotin nicotinic acid!,sedangkanpyrrolidineberasal dari kation N-methyl-T$-pyrrolidium. Dimana, tahap akhir

    dari sintesis ini, adalah reaksi antara nicotinic acid yang berkon8ersi menjadi %, G

    dihydropyridine, dimana sebelumnya melewati reaksi intermediate reaksi antara! menjadi

    asam *, G dihydronicotinic, yang selanjutnya beraksi dengan kation N-methyl-T$-

    pyrrolidium dari jalur kanan! membentuk nikotin

    Nikotin

  • 7/23/2019 Isolasi, Identifikasi Dan Biosintesa Alkaloid

    23/26

    23

    ahap ekstraksi ini dengan cara dilakukan ekstraksi dengan pelarut air pelarut air.

    embakau yang digunakan digerus kemudian dicampur dengan air dengan perbandingan

    tertentu antara air dan tembakau, kemudian dipanaskan dalam waktu tertentu. Setelah

    ekstraksi selesai kemudia filtrat dipisahkan dari padatannya dengan cara disaring dan filtrat

    yang didapatkan kemudian dipekatkan untuk menghasilkan ekstrak yang kadar nikotinnya

    tinggi.

    I$ola$i Nikotin

    4solasi nikotin dari daun tembakau kering dengan cara sohletasi menggunakan

    pelarut metanol kemudian dilakukan penggaraman dengan asam dan ekstraksi alkaloid

    dengan basa. =kstrak yang diperoleh kemudian dimurnikan dengan 6;, dan kromatografi

    kolom. Setelah itu dianalisis menggunakan 4&, 2L, dan B

  • 7/23/2019 Isolasi, Identifikasi Dan Biosintesa Alkaloid

    24/26

    24

    . =kstrak dinetralkan lagi dengan NH+:H, kemudian diekstraksi lagi dengan

    kloroform sebanyak * kali.

    . =kstrak yang diperoleh diuapkan dengan dianginkan, kemudian dimurnikan

    dengan kromatografi kolom dengan silica gel $$, gr sebagai fasa diam, panjang

    kolom $3 cm, diameter kolom * cm dan dengan eluen n-heksana dan kloroform,

    metanol dengan perbandingan $(3, /(*, (, *(/ dan 3($ masing-masing $3 ml.

    /. Hasil kromatografi kolom dilanjutkan dengan 6; dengan larutan pengembang

    metanol.

    0. Hasil ekstrak kemudian di uji dengan menggunakan B

  • 7/23/2019 Isolasi, Identifikasi Dan Biosintesa Alkaloid

    25/26

    25

    +. 6asifikasi alkaloid dapat berdasarkan taksonomi, berdasarkan 'iosintesis dan berdasrkan

    klasifikasi kimia nonheterosiklik alkaloid, herodinine Horedeum Lulgare! =phedrine

    =phendragerardiana!, gentaecea, heterosiklik alkaloida!.

    . umbuhan kecubung memiliki kandungan alkaloid seperti atropin, hisosiamin dan

    skopolamin yang bersifat sebagai antikholinergik yang merupakan alkaloin golongan

    tropfan serta juga mengandung nikotina yang merupakan alkaloid golongan pirolidin

    yang memiliki struktur heterosiklik aromatik.

    DA4TA5 PUSTAKA

  • 7/23/2019 Isolasi, Identifikasi Dan Biosintesa Alkaloid

    26/26

    26

    &ahmatullah, "ohammed, dkk. %3$3!. RA Sur8ey of "edicinal 5lants used by #olk

    "edicinal 5ractitioners in 'alidha 8illage of 9essore District, 'angladesh.

    American!"urasian Journal of #ustainable Agriculture. +,%!,$$$-$$

    Salisbury, #rank '. $11!.$isiologi Tumbu%an. 'andung ( 4'

    Santosa Hb. %330!.&agam dan '%asiat tanaman obat. 9akarta ( Agromedia 5ustaka

    Fannang, N. N, dkk. %331!. R=8aluation of the analgesic properties of the

    (atura metel seeds aJueous etract.Journal of edicinal )lants &esearc%.

    *,+!, $1%-$1

    Fidjayanti LN. $100!. *bat!obatan Ba%an Alam. Kogyakarta ( 6anisius