Iman Terhadap Allah dan Hari Akhir
Angelina Sutanto Bolang
Iman kepada Allah dan hari akhir adalah dua hal yang sangat
penting untuk dimilki seorang muslim. Iman itu datang dari hati
seseorang yang tidak bisa dipaksakan. Keimanan adalah sesuatu yang
orang inginkan sendiri dari dasar hati mereka. Seseorang tidak bisa
memaksakan orang lain untuk menanamkan iman didalam hatinya.
Beriman berarti yakin dang sungguh – sungguh. Seseorang yang
beriman, atau dengan kata lain yakin, harus yakin kepada beberapa
hal yang telah diutuskan oleh Allah SWT seperti hari akhir dan
yakin bahwa tuhan itu hanya satu yaitu Allah SWT. Iman kepada hari
akhir berarti percaya dan yakin bahwa akan ada suatu hari dimana
bumi ini akan berguncang dan semua bencana alam terjadi sekaligus.
Lalu, yaking bahwa pada hari akhir tidak akan ada yang bisa
terselematkan dari hari akhir tersebut. Satu – satunya cara untuk
selamat dari hari akhir itu adalah jika manusia telah dipanggil
oleh Allah SWT sebelum terjadinya hari akhir. Seperti yang
dicantumkan pada
http://dalamislam.com/islam/manfaat-beriman-kepada-allah-swt,
beriman juga membawa manfaat bagi kita sepert kebahagiaan,
kedamaian, pandangan hidup yang lebih jelas dan merasa aman.
Terjemahan Hadits: Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu,
sesungguhnya Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda,
"Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia
berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari
akhir hendaklah dia menghormati tetangganya dan barangsiapa yang
beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan
tamunya"
Hadits diatas berarti siapapun yang percaya akan hari akhir dan
Allah akan melakukan hal – hal yang positif dan membawa kebaikan
kepada dirinya sendiri dan orang lain. Orang – orang beriman ini
lah yang akan sangat disambut oleh Allah SWT serta di muliakan
oleh-Nya.
Setiap bulan saya melihat orang yang sangat mulia yang melakukan
kebaikan tanpa mengharapkan atau meminta imbalan balik. Beliau
adalah ibu saya. Ia mengadakan pengajian dan makan – makan bersama
anak – anak yatim setiap sebulan sekali dirumah ibu saya. Ia sudah
mengadakan acara ini selama 3 tahun kebelakang. Pengajian dilakukan
untuk mensuci kan diri dan merefleksi diri, juga mengingat kembali
kekuasaan Allah SWT. Biasanya pengajian ini dilakukan setiap hari
minggu. Hari minggu adalah hari yang tepat. Selain semua orang
sedang memiliki waktu luang, kami dapat merengungkan perbuatan kami
selama seminggu dan mengakhiri minggu kami dengan membaca kita suci
Al – Quran. Ibu saya juga melakukan sedekah secara rutin kepada
anak – anak yang membutuhkan dan kepada beberapa yayasan setiap
kali mereka datang kerumah untuk pengajian dan makan – makan
bersama. Waktu itu, ibu saya juga merayakan ulang tahunya dirumah
bersama anak – anak yatim. Hal yang ibu saya lakukan bukanlah
sesuatu untuk mendapat perhatian, tetapi Ia melakukanya dengan
tulus dan sungguh – sungguh. Dia tidak pernah meminta imbalan balik
untuknya.
Menurut saya, perbuatan baik ibu saya ini membuat saya sadar
bahwa kami harus selalu ingat orang – orang yang masih memerlukan
bantuan. Kami sebagai manusia harus memiliki rasa manusiawi dan
melakukan kebaikan dari batin. Tidak semua hal baik yang kami
lakukan harus mendapatkan imbalan balik kepada kami. Kami juga
tidak perlu mengharapkan sesuatu kembali kepada kami. Semuanya
datang dari hati dan Allah SWT lah yang akan membalasnya nanti di
akhirat. Semua perbuatan baik kita bukanlah untuk di bumi, tetapi
untuk bekal kami di akhirat nanti. Perbuatan baik akan menyiapkan
kami saat hari akhir nanti dan pada akhirat. Perbuatan baik
dilakukan untuk membuat kita orang – orang yang di sayang oleh
Allah SWT.