Top Banner

of 15

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 5/13/2018 Isjd Pdii Lipi.go.Id Admin Jurnal 121091529

    1/15

    PENGGUNAAN KOMPUTER DAN INTERNETDI INDONESIA

    Ranif Roesin * dan Baso Saleh"ABSTRAK

    Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2007 dengan metode survey.Jumlah responden sebanyak 2.500 orang yang terdistribusi di secarapurposive random sampling di 16 kota di Indonesia. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa baik dari segi kepemilikan maupun penggunaankomputer relatif masih rendah. Hanya responden yang berusia muda sertaberpendidikan tinggi yang relative penetrasi komputernya cukup tinggi.Data tersebut sejalan dengan tingkat penetrasi medium internet dalammasyarakat. Namun demikian, data penelitian ini juga menemukan bahwaapresiasi masyarakat terhadap media bani tersebut (komputer daninternet) pada umumnya positif Bahkan sangat mengharapkan adanyalangkah-langkah riil dari pihak yang berkompeten, khususnya pemerintahdalam meningkatkan tingkat literasi TlK masyarakat melalui kemudahanuntuk mengakses dan memanfaatkannya. Berdasarkan hasil penelitiantersebut, maka beberapa langkah yang dapat segera di ambil diantaranyaadalah: Pertama, rnernpercepat sosialisasi penggunaan TIK di seluruhpelosok Indonesia dengan bekerja sama dengan instansi terkait danpemda setempat; kedua, meningkatkan program-program pengembangansarana dan prasarana yang memadai dan mudah di akses oleh seluruhlapisan rnasayarakat; Ketiga, khusus untuk pegawai pemerintah, perluditingkatkan kegiatan-keiatan pelatihan guna memaksimalkankemampuannya menggunakan TIK; dan kelima, perlu upaya pembiasaanbagi rnasayarakat dalarn menggunakan TIK.Kata Kunci: Komputer, internet. dan TIK

    I. PENDAHULUANA. Latar BelakangPada millenium ketiga ini, kehadiran Information and CommunicationTechnology ([eT) semakin dirasakan penting dalam berbagai aspek kehidupanmanusia modem. Computer networking (intemett/distribute, telah merubahwajah seluruh masyarakat dengan penerapan integrated management informationsystem dengan mengunakan jaringan komputer lokal (LAN=local area network),maupun jaringan komputer area luas (WAN=wide area network). Berbagaijaringan ini terutama jaringan global, akan segera mengubah wajah dunia bisnis

    Peneliti Madya pada BBPPKI Makassar.. Peneliti Muda pada BBPPKI Makassar

  • 5/13/2018 Isjd Pdii Lipi.go.Id Admin Jurnal 121091529

    2/15

    dan ekonomi global seeara amat radikal. Sejak eksploitasi internet di masyarakatdunia tahun 1997, e-mail (surat elektronis) telah dan sedang menggeser suratbiasa, telepon internet mengusur telepon biasa, radio dan TV via internet akanmengantikan radio dan TV lewat gelombang elektromagnetik, transaksi bisnislokal maupun ekspor lewat internet mulai merebak, dan ini akan mengarahkepada pengunaan uang elektronis sebagai ganti uang kertas dan bahkan identitasdiri elektronis sebagai anti identitas diri fisik (Dimirti Mahayana: 14 Desember2006).

    Tumbuhnya masyarakat informasi, tidak terlepas dan adanya revolusidigital yang muneul pada pertengahan abad 20. "Revolusi digital telahmenciptakan satu kerangka (platform) bagi arus informasi, ide dan pengetahuanlintas duma yang bebas. Revolusi ini telah memberikan pengaruh yang sangatbesar terhadap fungsi-fungsi dunia. Internet telah menjadi sesuatu sumber dayaglobal yang sangat penting, satu sumber daya yang sangat kritis dalam dumamaju sebagai suatu alat sosial yang sangat diperhitungkan dalam pembangunandunia, sebagai satu kunei partisipasi yang adil, seperti pembangunan ekonomi,sosial dan pendidikan" (http://www. itu. int/wsis/).

    Tentang masyarakat informasi, menurut CasteUs bahwa "masyarakatinformasi adalah satu masyarakat yang meneiptakan, menyebarkan,menggunakan, mengeksploitasi informasi sebagai satu yang penting dalamkegiatan ekonomi, politik dan budaya Secara spesifik teknologi informasipada masyarakat informasi berada pada posisi sentral dalam kegiatan produksi,ekonomi dan kegiatan kemasyarakatan secara luas. Masyarakat informasi tampakhadir sebagai pengganti masyarakat industri. Lebih dekat berhubungan dengankonsep masyarakat post-industri, post-modem, masyarakat ilmu pengetahuan,masyarakat telematika, revolusi informasi, dan jaringan masyarakat(hhtp://en. wikipedia. orgl)

    Kesenjangan digital (digital divide) telah memisahkan banyak orang yangterhubung pada revolusi digital dalam rCT dengan orang-orang yang tidakmemiliki akses pada kelebihan teknologi baru ini, http://IIJ}vw.itu.illt/ WJ/s/ '"Terminologi dari digital divide rnerujuk kepada adanya jurang pemisah antaramasyarakat yang mengakses teknologi informasi digital secara efektif denganyang tidak mengakses sama sekali. Pada umumnya mencakup dua hal, yaitumengakses teknologi seeara fisik, dan secara luas kemampuan dan ketersediaansumberdaya yang tersedia untuk digunakan." ( ht tp :/ / C I I.w ik ip edi a. org / w i ki /) .

    Dalam mengatasi kesenjangan digital, pada awal abad ini UNESCO telahmelaksanakan dua kali Pertemuan Internasional, yaitu World Summit on theInformation Society (WSIS), di Jenewa pada tahun 2003 dan di Tunisia tahun2005. Pada WSIS 2003, para pemimpin dunia yang hadir saat itu mendeklarasikantekad bersama dalam mengurangi kesenjangan digital ini, antara lain berbunyi:"Kita juga menyadari bahwa manfaat dari revolusi teknologi informasi pada saatini telah terdistribusi tidak merata antara negara-negara maju dan negara-negaraberkembang serta lingkungan masyarakat. Kita berkomitment sepenuhnya untukmengubah kesenjangan digital ini menjadi satu peluang digital untuk semua

  • 5/13/2018 Isjd Pdii Lipi.go.Id Admin Jurnal 121091529

    3/15

    orang khususnya bagi mereka yang beresiko tertinggal dan semakinterpiriggirkan". Pada WSIS kedua di Tunisia 2005, disepakati satu deklarasi yangcukup progresifyang merupakan Plan of Action dari UNESCO, yaitu bahwa padatahun 2015 sebanyak 50% dari wilayah di berbagai negara sudah terjangkaujaringan _infrastruktur teknologi, infonnasi dan komunikasi. Bagi Indonesiaberarti bahwa pada tahun 2015, sebesar 50% dari penduduk Indonesia sudahmasuk ke masyarakat infonnasi global (global information society).

    Sampai saat ini posisi Indonesia di kancah intemasional dalam halimplementasi teknologi komunikasi dan infonnasi, tergolong masih rendah. Dataterakhir dari lTV menunjukkan bahwa tingkat ICT -Literacy penduduk Indonesiasaat ini berada pada urutan ke 51 pada kategori Medium Access, dan pada urutan116 dari dari 178 negara yang di indek oleh lTV. Dengan Index Score 0.34,Indonesia sejajar dengan Gabon, diatas Marocco dan dibawah Mongolia.Dibanding dengan negara-negara ASEAN, Indonesia berada jauh dibawahSingapura dan Malaysia, bahkan Vietnam, yang semuanya sudah masuk kedalamkategori Upper Access (Lihat: Digital Access Index: 2002 (ITO 2002).http://Jl1ll1w.ittl.iJlt/ home!) . Sementara itu APnI mencatat, bahwa sampai dengantahun 2006 pengguna internet di Indonesia baru mencapai 20 juta orang, atausekitar 8% dari jumlah penduduk, walaupun terjadi peningkatan dibanding tahun2002 yang baru berjumlah 4,5 juta orang (Suratkabar Hanan Kompas, 1 Maret2007.).

    Dalam meningkatkan akes informasi bagi rnasyarakat, berbagai negaraterutama negara-negara maju telah banyak mernberikan sumbangan pemikiran,baik dalam bentuk kertas kerja rnaupun dalam bentuk hasil riset. Riset tersebutantara lain sebagaimana dilaksanakan oleh Duncorne (2004) tentang "Growthand Formalisation of Information Systems in Developing Country SMEs". Rise tini mengkaji sekitrar rnasalah informasi pengetahuan, sistern inforrnasi danteknologi kornunukasi dalarn proses pembangunan ekonorni dan sosial( http ://w l l1w .ita sj z! e.d e /e llg / ) . GAO, salah satu lembaga riset di Amerika, telahrneneliti tentang "Karakteristik dan Pilihan Pengguna Internet pada tahun 2001,yang rnenggambarkan profil pengguna internet di Amerika. Riset lain misalnyayangberkaitan dengan content media baru ini, seperti yang dilaksanakan olehXiang Zhou (2004) di Cina, yang difokuskan pada analisis kontent web saitePemerintahan Pusat dan Pemerintahan Provinsi di Cina( hh tp :/ /j cmc .iltd iana.e du/ l1 iI 9/).

    Di Indonesia, riset tentang teknologi infonnasi dan komunikasi ini,dilaksanakan oleh tiga lemaga oemeimtahan, yaitu BPPT, LIPI dan DepartemenKomunikasi dan Infonnatika. Ada perbedaan pendekatan riset yang dilaksanakanoleh ketiga lernbaga pemerintahan ini, terutama antara LIPI dan BPPT; bahwaLlPI lebih terfokus kepada implernentasi teknologi dan informatika di berbagaiorganisasi pemerintah dan lembaga kemasyarakatan, sedangkan BPPT Iebihfokus kepada pengembangan infrastruktur. Sedangkan Depatrtemen Komunikasidan Informatika, sesuai dengan tugas pokoknya, maka riset yang dikembangkanKomputer dan internet. .. (Han ifHoesin dan Baso Saleh) 17

    http://jl1ll1w.ittl.ijlt/http://jl1ll1w.ittl.ijlt/
  • 5/13/2018 Isjd Pdii Lipi.go.Id Admin Jurnal 121091529

    4/15

    mencakup aplikasi dari infrastruktur dan implementasinya di kalanganmasyarakat, pemerintahan dan lembaga kemasyarakatan.

    Pentingnya kajian dan pengembangan terhadap teknologi komunikasi daninformasi di indonesia, terutarna adalah untuk mengejar ketinggalan bangsaIndonesia dalam penerapan teknologi informasi dan telematika, khususnya dalampercepatan irnplementasi Plan of Action WSJS, dalam rangka mencapai target50% penduduk bumi sudah terakses kedalam teknologi informasi dan komunikasipada tahun 2015. Oleh karen a itu, maka keberadaan data dan informasi yangmenggambakan kondisi riil Iiterasi TIK masyarakat sangat diperlukan, khususnyayang terkait penggunaan komputer dan internet. Hal itu kemudian menjadi salahsatu pertimbangan sehingga penelitian tentang Profil Pengguna TIK di Indonesiadilaksanakan. Hasil penelitian terse but diharapkan dapat menjadi masukan bagiDepartemen Kominfo dalam pembuatan kebijakan-kebijakan tentang aksesinformasi dan komunikasi khususnya, dan kebijakan-kebijakan tentangpengembangan masyarakat informasi umumnya. Sebagai suatu scientificresearch, hasil penelitian dharapkan dapat menghasilkan penjelasan baru tentangfenomena yang terkait dengan konsep pengunaan media (ICT users) dalam studiilmu komunikasi.

    II. TINJAUAN PUSTAKATelah diyakini oleh banyak pihak bahwa teknologi informasi dan

    komunikasi (TIK) menjadi salah satu faktor penting bagi kemajuan suatu bangsadi era global ini, Selain menjadi faktor prcduksi dan ekonomi, TIK juga berperansebagai "enabler" dalam perubahan kemasyarakatan di berbagai aspek, sepertidalam pengembangan kehidupan politik yang lebih demokratis, pengembanganbudaya dan pendidikan, serta peningkatan kapasitas governance di berbagaisektor pembangunan (Kadiman, K., wwwlristek.go.id/). Oleh karena itu, wajarjika UNESCO melalui WSIS 2005 mendeklarasikan rene ana aksi (plan of action)yang menjadi aeuan berbagai negara menuju masyarakat informasi tahun 2015.Inovasi terbesar di bidang teknologi informasi dan komunikasi dalamempat dekade terakhir ini adalah ditemukannya jaringan komputer dunia yangdisebut internet pada tahun 1960-an. Internet telah berkembang secara fenomenal,baik dari jumlah komputer induk (host computer) maupun dari jumlah pengguna.Salah satu faktor utama yang berperan pesatnya pertumbuhan internet adalahpotensi e-commerce atau transaksi jual beli melalui internet. Hal itu dapat dilihatdari peningkatan pajak e-commerce tingkat dunia menurut data Jntelliquest tahun1999, yaitu $21,lJuta pada tahun 1999, naik 154% dari tahun sebelumnya.(Severin, W.J. : 2005).Bagi Indonesia perkembangan di bidang JCT merupakan salah satu sektorekonomi yang cukup menggembirakan. Divikar Goswami meliat bahwa leT diIndonesia merupakan salah-satu sektor ekonomi yang sangat dinamis dan mampumemberikan kontribusi besar bagi laju pertumbuhan GDP sebesar sekitar 16%dibandingkan sektor lain (http://www.1l1ajaiaheilJdolJesia.com/). Goswami dalam

  • 5/13/2018 Isjd Pdii Lipi.go.Id Admin Jurnal 121091529

    5/15

    tulisannya "Sustainability Proyek Hams Dipikirkan", mencontohkan jumlahproduksi ponsel mencapai 6,6 jut a; dan investasi di bidang infrastruktur ponselsang at agresif dilakukan oleh berbagai operator. Pada tahun 2006 niIai investasiinfrastruktur ponseI yang dilakukan operator lebih dari US$ 2,5 miIiar. Di sini,para operator melakukan ekspansi jaringan. Gambaran lengkapnya sebagaiberikut: Sejak tahun 2005, Telkomsel menambah BTS-nya dari 7.741 menjadi12.156 sehingga terdapat pertumbuhan sebesar 57%; Mengenai pengguna internetGoswami mengutip data BPS tabun 2005 yaitu ada sekitar 10.3 juta penggunainternet dari rumah, kantor, warnet, dan lain-lain. Nab, untuk Indonesia denganjumlah penduduk sekitar 222 juta jiwa, jumlah sebesar itu ini kurang dari 0,05%.Telkom dengan internet broad band-nya, hanya mempunyai 35.000 pelanggan.Jumlah penetrasi internet dari tahun 2006 nyaris tidak ada, pertumbuhan internetsubscribers tetap rendah. Hanya 3,74 dari 100 penduduk yang mempunyai PC(Personal Computer-Red). Dan hanya 27% dari pemilik PC tersebut yangmenggunakan PC-nya untuk akses internet. Jadi, rendahnya kepemilikan PC danrendahnya pengguna internet merupakan faktor lain penyebab pertumbuhaninternet yang stagnan.

    Terkait dengan aplikasi atau penggunaan TIK, teori Uses andGratification dianggap tepat sebagai acuan untuk memahaminya. Teori iniberpandangan bahwa manusia menggunakan media yang dalam hal ini adalabTIK karena dianggap memiliki manfaat baginya. Salah satu basil penelitian(Chang, 1998) menunjukkan bahwa orang menggunakan internet karena mediaini memiliki sifat kesiapan yang dapat memenuhi kebutuhan seseorang untukmemperoleh informasi dengan segera; intenet memiliki sifat stabilitas yaituseseorang dapat memperoleh berita kapan saja mereka inginkan; internetmemiliki sifat mengatasi keterbatasan ruang; internet dapat menaklukkan jarak;dapat memberikan rangkuman berita; menyediakan berbagai pilihan; bersifateksklusif; dan bersifat interaktif. Disamping itu, menurut hasil penelitian tersebutbahwa mayoritas pengguna internet untuk mempelajari sesuatu; kemudiansebagai kebiasaan; untuk mengisi waktu; untuk hiburan; untuk relaksasi; danuntuk kebersamaan. (Severin, W.J. 2005).Kehadiran TIK khususnya internet telah membawa perubahan bagimasyarakat. Hanya saja kesenjangan digital khususnya di negara-negaraberkembang seperti Indonesia masih menjadi masalah yang harus dipecahkan.Salah satu faktor yang mempengaruhi kesenjangan digital termasuk reT literacyadalah faktor sosial ekonomi dan geografis, sebagaimana hasil penelitian MohdBin Zakariya (2004) di beberapa kawasan Malaysia. Kedua faktor tersebutsangat berpengaruh dalam memperoleh kesempatan penggunaan komputer danmengakses internet. HasiI penelitian ini juga menunjukkan bahwa penggunaankomputer dan intemet mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilanresponden. Pada kesimpulannya Zakariya mengemukakan bahwa faktor sosio-ekonomi (SES) memainkan peranan penting dalam menentukan jumlahkepemilikan informasi dan pengetahuan dapat diterima(www.p t l s t aka . t l sm .my /domsharc / )Komputer dan internet. .. (Hanif Hoesin dan Baso Saleh) 19

  • 5/13/2018 Isjd Pdii Lipi.go.Id Admin Jurnal 121091529

    6/15

    Secara teoritis, untuk sampai ke tingkat ICT-Literacy ada empat tahapyang hams dilalui, yaitu: (1) Information Literacy, (2) Computer Literacy, (3)Digital Literacy, dan (4) Internet Literacy (1vIinistry of Communication AndInformation Teclmology, Version 1.0 - Desember 2006). Information Literacyadalah kemampuan mengakses, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dariberbagai bentuk - buku, suratkabar, video, CD-ROMs, atau Web". ComputerLiteracy adalah kemampuan menggunakan computer untuk memenuhi kebutuhanpribadi" (Rhodes, 1986), ..... Kumpulan keterampilan, pengetahuan, pemahaman,nilai, dan hubungan kerabat yang mengijinkan seseorang berfungsi sebagai warganegara yang produktif dalam masyarakat yang berkiblat pada komputer (Watt,1980). Digital Literacy adalah kemampuan memahami dan menggunakaninformasi dari berbagai sumber ketika disajikan melalui alat digital (Gilster,1997) ..... kemampuan untuk memahami bagaimana informasi dihasilkan dandikomunikasikan dalam berbagai bentuk melalui penciptaan kerangka kerja kritisuntuk retrieval, lembaga, evaluasi, presentasi, dan menggunakan informasimenggunakan alat-alat teknologi digital (Central European University). InternetLiteracy adalah kemampuan menggunakan pengetahuan teoritis dan praktismengenai intemet sebagai satu media komunikasi dan informasi retrieval (Doyle,1996). Dengan demikian, ICT-Literacy adalah satu kombinasi dari kemampuanintelektual, konsep fundamental, dan keterampilan kontemporer yang hamsdimiliki seseorang untuk berlayar menggunakan teknologi informasi dankomunikasi secara efektif (young, 1999)

    Merujuk kepada teori Personal-Capabilty Maturity Model (P-CMM), ICT-Literacy seorang individu dapat dikategorikan atas lima tingkat (Te ! emat i kaIndones ia , 2/004, 88), yaitu :Tingkat 0: Jika seorang individu sarna sekali tidak tahu dan tidak peduli

    akan pentingnya informasi dan teknologi untuk kehidupansehari-hari.

    Tingkat 1: Jika seorang individu pemah memiliki pengalaman satu duakali, dimana informasi merupakan sebuah komponen pentinguntuk pencapaian keinginan dan pemecahan rna salah, dantelah melibatkan teknologi informasi untuk mencarinya,

    Tingkat 2: Jika seorang individu telah berkali-kali menggunakanteknologi untuk membantu aktivitas sehari-hari dan telahmemiliki pola keberulangan dalam peggunaannya.

    Tingkat 3: Jika seorang individu telah memiliki standar penguasaan danpemahaman terhadap informasi maupun teknologi yangdiperlukannya, dan secara konsisten mempergunakan standartersebut sebagai acuan penyelenggaraan aktivitas sehari-hari.

  • 5/13/2018 Isjd Pdii Lipi.go.Id Admin Jurnal 121091529

    7/15

    Tingkat 4: Jika ss:orang individu telah sanggup meningkatkan secarasignifikan (dapat dinyatakan kuantitatif) kinerja aktivitaskehidupan sehari-harinya melalui pemanfaatan informasi danteknologi.

    Tingkat5: Jika seorang individu telah menganggap informasi danteknologi sebagai bagian tidak terpisahkan dari aktivitassehari-hari, dan secara langsung maupun tidak langsung telahmewarnai perilaku dan budaya hidupnya (bagian dariinformation society atau manusia berbudaya informasi).

    Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini kernudian dioperasionalisasikanberdasarkan definisi berikut ini:1. Penggunaan yang dirnaksudkan dalam penelitian ini adalah kebiasaan

    rnasyarakat dalam rnenggunakan atau rnengoperasionalisasikan teknologiinformasi dan kornunikasi dalam kehidupannya.

    2. Teknologi informasi dan kornunikasi (TIK) yang dimaksudkan dalampenelitian ini adalah alat yang digunakan oIeh sesorang untuk berkomunikasidan atau bertukar data dan informasi secara digital (online). Dalam penelitianini teknologi informasi dan kornunikasi dibatasi pada fasilitas kornputer daninternet.

    ill.METODE PENELITIANPendekatan yang diterapkan dalarn penelitian ini yaitu pendekatan

    kuantitatif yang bertujuan rnendeskripsikan atau menjelaskan suatu fenornenayang hasilnya dapat digeneralisasikan". (Rachmat Kriyantono, 2006). Metodepenelitian yang digunakan adalah rnetode survei yang ditujukan untukmendeskripsikan secara sisternatik rnasalah penelitian ini berdasarkan data yangdihirnpun rnelalui kuesioner yang diajukan kepada responden yang menjadisampel dengan cara wawancara tatap muka.

    Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai penelitian ini, maka penelitiandilaksanakan rnecakup wilayah Indonesia. Prinsip pernilihan lokasi penelitiandidasarkan pada dua pertirnbangan yaitu: Pertama, pertimbangan representasilokasi dan populasi; Kedua, pertirnbangan kernarnpuan peneliti serta efektivitaspelaksanaan penelitian. Terkait dengan pertimbangan tersebut, rnaka sisternatikapemilihan lokasi penelitian ini disusun sebagai berikut:1. Wilayah Indonesia yang terdiri dari 33 propinsi dibagi menjadi delapan

    wilayah sesuai dengan keberadaan BPPI, yang dalam hal ini rnerupakanbagian dari pelaksana penelitian.

    2. Pada masing-masing wilayah dipilih dua ibukuta propinsi sebagai lokasipenelitian dengan cara rnenetapkan satu lokasi (ibukota propinsi) yang palingrnaju ifrastruktur TIK-nya, dan mernilih secara acak 1 (satu) lokasi (ibukotapropinsi) yang mewakili lokasi yang kurang maju infrastuktur TIK-nya.

    Komputer dan internet. .. (Han ifHoesin dan Baso Saleh) 21

  • 5/13/2018 Isjd Pdii Lipi.go.Id Admin Jurnal 121091529

    8/15

    Berdasarkan pertimbangan pemilihan lokasi, maka terpilih 16 ibukotapropinsi sebagai lokasi penelitian. Guna menghasilkan sampel yang dapatmerepresentasikan populasi di seluruh lokasi penelitian, maka teknikpengambilan sampel memakai metode multistage random sampling. Multistagerandom sampling pada dasamya adalah gabungan antara sampel stratifikasi(stratified random sampling) dengan sampel klaster (cluster random sampling).Stratifikasi diperlukan supaya heterogenitas dari populasi diharapkan bisatercermin dalam sampel. Karakteristik dasar populasi yang dijadikan acuanpenentuan sampel stratifikasi, diantaranya yaitu proporsi persebaran penduduk dilokasi penelitian (ibukota propinsi) terpilih. Besaran sampel penelitian inisebanyak 2.500 orang yang ditetapkan dengan menggunakan rumus Slovin(Burhan Bungin, 2006). Distribusi responden pada tingkat rumah tangga disetiaplokasi ORT yang terpilih dilakukan secara random interval dan menggunakanmetode random Kish Grid

    IV. HASIL PENELITIANA. Tingkat Penggunaan Kornputer

    Berdasarkan data hasil penelitian ini, diketahui bahwa dari total responden(2.500 orang), hanya 1168 orang atau 46,70% yang sempat menggunakankomputer dalam enam bulan terakhir. Bahkan jika dilihat dari intensitasresponden dalam menggunakan komputer dalam seminggu, justru jumlahnya jauhlebih kecil (sedikit), yaitu hanya 46,7% yang mengaku pemah menggunakankomputer dalam seminggu terakhir. Data tersebut menujukkan bahwa penetrasimedia komputer secara nasional relatif masih rendah.

    Bagi masyarakat yang biasa menggunakan komputer, temyata berkorelasidengan sikap mereka terhadap pentingnya penggunaan kornputer. Data hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa dari 1.168 orang yang biasa menggunakankomputer, Iebih dari 90% responden menyatakan bahwa komputer penting bagikehidupannya. Selanjutnya, dalam hal pemanfaatannya 91,5% respondenmenggunakannya untuk mengetik, 54,2% untuk mengolah data, 492% untukpermainan (game) dan 20,6% menggunakannya sebagai sarana multi media.Disamping itu rnasih ditemui 6,5% responden menggunaan komputer untukmendengar musik.

    Penelitian ini juga menelusuri perbandingan antara penggunaan komputeruntuk bersenang-senang (game) dengan penggunaan komputer untuk kepentinganpekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagi pengguna komputerdibawah satu jam cenderung digunakan untuk bersenang-senang, Akan halnyabagi pengguna antara satu sampai dengan lima jam, terlihat prosentase yang samaantara kegunaan komputer untuk bersenang-senang dengan untuk melakukanpekerjaan. Sedangkan bagi pengguna diatas lima jam, komputer cenderungdigunakan untuk pekerjaan. Lebih jauh mengenai Tingkat kepentingan komputerdalam membantu pekerjaan, diperoleh data bahwa dari 1.168 orang pengguna

  • 5/13/2018 Isjd Pdii Lipi.go.Id Admin Jurnal 121091529

    9/15

    komputer, lebih dari 90% menyatakan bahwa fasilitas komputer membantumereka dalam menyelesaikan pekerjaannya.Perkembangan soft-ware yang memberikan berbagai kemudahan dalampengoperasian komputer, mengharuskan pengguna komputer mengeluarkan biayayang relatifbesar untuk memperoleh licenced soft-ware yang dilindungi Undang-undang HAKI. Dalam mengatasi hal terse but, pemerintah Indonesia sudahmengembangkan soft-ware opensource, seperti LlNUX yang dapat diperolehseeara euma-euma. Dalam hal penggunaan sistem operasi ini, dari 650 orangpernilik komputer pribadi yang terjaring dalam penelitian ini, bagian terbesarmenggunakan sistem operasi Windows. seperti Windows 2000 (49,8%), Windows98 (24,3%), Windows XP (14%) dan Windows 95 (3,2%). Sedangkan LINUX danopen source masing-masing hanya digunakan oleh 1,4% dan 1,1%. Satu hal yangmenarik adalah bahwa sampai saat ini masih ada 3,4% pemilik komputer dalampenelitian ini yang masih mempertahankan penggunaan DOS. Dari sisikeandalannya, tampaknya hal ini perlu kajian mendalam, terutama kegunaansistem DOS untuk hal-hal khusus.B. Tingkat Penggunaan Internet

    Penggunaan internet di Indonesia sudah mulai populer di awal tahun1990-an, dalam waktu satu dasa warsa, penggunanya sudah meneapai dua jutaorang. Melalui penelitian ini akan dilihat bagaimana pola penggunaan internetoleh seseorang yang ditelusuri melalui berbagai kegiatan individu dalammengunakan internet.Berdasarkan data terdahulu diketahui bahwa dad 2.500 responden dalampenelitian ini, hanya 1168 orang atau 46,7% yang biasa menggunakan komputer.Dad jumlah tersebut, penguna internet hanya 27,3% (682 orang). Adapunpengalaman mereka dalam menggunakan internet ternyata pada umurnnya relatifmasih baru, seperti data yang dihimpun dalam penelitian ini yaitu; lamapenggunaannya antara 1-3 tahun 9,5%; kurang dad enam bulan 6,2%; antara 6-12 bulan 5,1%, dan 4-6 tahun 4%; hanya 2,5% responden yang pengalamanmenggunakan internt lebih dan enam tahun.

    Data tentang intensitas responden dalam menggunakan internet, yaituhampir separuh diantaranya atau 12,8% menggunakan internet 1-5 jam dalamseminggu; 4,6% intensitas penggunaan internetnya antara antara 6-10 jam; hanyasedikit (kurang dad 2% responden) yang intensitas pengunaan internetnya lebihdari 5 jam dalam seminggu. Meneermati data tersebut sudah jelas bahwapenetrasi internet dalam masyarakat relative masih sangat rendah.

    Penelitian nu juga mencermati penggunaan inernet denganmembandingkan antara penggunaan internet untuk keperluan bersenang-senang( g ame ) dan untuk keperluan pekerjaan. Data penelitian menunjukkan bahwa bagiyang menggunakan internet kurang dari satu jam dalam seminggu, lebih banyakmereka gunakan untuk bersenang-senang dibanding untuk melakukan pekerjaan.Sedangkan bagi yang menggunakannya lebih dari satu jam dalam seminggu, padaumurnnya lebih banyak digunakan untuk melakukan pekerjaan.Komputer dan internet. .. (Han if Ho esin dan Baso Saleh) 23

  • 5/13/2018 Isjd Pdii Lipi.go.Id Admin Jurnal 121091529

    10/15

    Terkait dengan manfaat internet data penelitian menunjukkan, bahwa dari27,3% responden pengguna internet, lebih dari separoh (16,4%) menganggapinternet penting, bahkan 7,3% diantaranya menyatakan intetrnet sangat pentingdalam membantu pekerjaan mereka. Walaupun dernikian masih ada respondenpengguna internet ini yang menyatakan kurang penting sebesar 3% danmenyatakan tidak penting sebesar 0,6%.C. Harapan Masyarakat Terhadap Penggunaan Komputer dan Internet

    Media baru internet ini telah memberi banyak kemudahan dan efisiensibagi negara-negara maju, terutama dalam melakukan interaksi antara pemerintahdan masyarakat (G2C), pemerintah dengan sektor swasta (G2B), ataupuninteraksi lainnya seperti antar masyarakat (C2C). Adanya layanan pemerintahsecara on-line akan memberikan banyak keuntungan dan efisiensi, baik bagimasyarakat sebagai yang dilayani maupun bagi pemerintah yang melakukanlayanan. Terhadap perlunya layanan pemerintah secara on-line ini, mayoritasresponden menyetujuinya, sebagaimana dikemukakan oleh 80,4% responden,bahkan 15% diantaranya menyatakan sangat setuju. Walaupun ada diantararesponden yang tidak setuju maupun kurang setuju, hanya dalam prosentase yangamat kecil, yaitu 1,7% menyatakan tidak setuju dan 3% menyatakan kurangsetuju.

    Terkait dengan pemanfaatan internet sebagai media online, berikut inibeberapa kategori pelayanan public yang dinilai penting oleh masyarakat untukdiimplementasikan secara on-line, yaitu pembuatan kartu tanda pengenal(75,4%), pembuatan kartu keluiarga (53,4%), perpanjangan S1M (39,4%),perpanjangan STNK (38,7%), pembuatan akte kelahiran (33,6%) dan informasitentang lapangan kerja (32,2%). Hal-hal lain yang juga perlu dilakukan layanansecara on-line adalah mengenai melamar pekerjaan (29,5%), informasi tentangpedaftaran murid baru (19%), kurikulum pendidikan di SLTP/SLTA (16,9%) dandaya tampung sekolah (16,3%).

    Tabell. Hal-hal yang perlu dilakukan melalui layanan onlineLayanan online SetujuFrekuensi Persen

    1. Pembuatan KTP 1886 75,42. Pembuatan Kartu Keluarga 1334 53,43. Perpanjangan SIM 985 39,44. Perpanjangan STNK 968 38,75. Akte kelahiran 839 33,66. Informasi lapangan kerja 805 32,27. Melarnar pekerjaan 738 29,58. Informasi pendaftaran murid baru 474 19,09. Kurikulum pendidikan SLTP/SLTA 422 16,910. Daya tarnpung sekolah mudd baru 408 16,3II. Ijin usaha 381 15,212. PembuatanlPerpanjangan Passport 342 13,7

  • 5/13/2018 Isjd Pdii Lipi.go.Id Admin Jurnal 121091529

    11/15

    Jurnal PEKOMMAS Vol. 12.No.1 Juni 2009

    13. Layanan tiket kendaraan 333 13,314. E-leaming 328 13,115. Penawaran produk barang 299 12,016. Lelang Pckerjaan Pemerintah 171 6,817. Ijin gangguan 161 6,418. Infonnasi ten tang pertanian 150 6,0Sumber: Hasil Survei 2007

    Lebih jauh mengenai harapan responden dalam hal pemanfaatan IlK,yaitu perlunya mengembangkan fasilitas IlK yang murah dan mudah diakses,sebagaimana diharapkan oleh 56,3% responden. Harapan lainnya adalah perlunyameningkatkan kemampuan msasyarakat dalam pengenalan IlK, sebagaimanadiungkapkan oleh 55,4% responden. Demikian pula halnya yang berkaitandengan pendidikan formal, bahwa 46% responden menginginkan perlunyamelengkapi fasilitas IlK di semuajenjang pendidikan formal.Harapan masyarakat lainnya yang tergambar dari jawaban responden adalahberkaitan dengan pengembangan sistem layanan on-line (39,7%), penyiapanaturan hukum (38,5%), perlunya pusat pelatihan IlK di tengah masyarakat(33,5%) perlunya peningkatan kemampuan pegawai pemerintah dalampenggunaan IlK (30.6) dan perlunya mengembangkan kelompok atau pusatlayanan informais berbasis IlK (23,9%).

    Tabel2: Harapan terhadap optimalisasi pemanfaatan IlKBentuk kejahatan JawabanFrekuensi Persen

    1. Mengembangkan fasilitas IlK yang 1407 56,3murah dan mudah diakses2. Meningkatkan kemampuan masyarakat 1384 55,4dalam pengenalan IlK

    3. Melengkapi fasilitas IlK di semua 1150 46,0jenjang pendidikan

    4. Mengembangkan system pelayanan 993 39,7pemerintahan secara online5. Menyiapkan aturan hukum untuk 963 38,5

    mendukung transaksi elektronik6. Pusat Pelatihan IlK 838 33,57. Meningkatkan kemampuan pegawai 764 30,6

    pemerintah dalam penggunaan IlK8. Mengembangkan kelompok atau pusat 597 23,9pelayanan informasi masyarakat

    berbasis IlKSumber: Hasil Survei 2007

    Komputer dan intemet. .. (Hanif Hoesin dan Baso Saleh) 25

  • 5/13/2018 Isjd Pdii Lipi.go.Id Admin Jurnal 121091529

    12/15

    D. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Komputer danInternetBerikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi literasi komputer dan

    internet dalam masyarakat, berdasarkan tingkat signifikansi hubungan berbagaifaktor yang diangkat dari beberapa data yang menonjol sesuai temuan penelitian.Signifikasi hubungan tersebut diukur melalui uji statistik Chi Square Test,(Person chi Square).1. Faktor usia

    Berdasarkan hasil analisis chi-square menunjukkan bahwa terdapathubungan yang signifikan (signifikansi dan Pearson Chi-Square =0,000 atau a = 0,05), yangmenunjukkan adanya hubungan yang tidak signifikan antara usia dengan tingkatkepuasan penggunaan internet. Dengan kata lain factor usia bukan penentu dalamkepuasan menggunakan internet.2. Tingkat Pedidikan

    Hasil analisis chi-square tests (signifikansi dari Pearson Chi-Square =0,000 atau < a= 0,05), menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikanantara tingkat pendidikan dengan kepemilikan komputer. Pola hubunganmenunjukkan yaiu dari total% responden yang memiliki komputer, mayoritasdirniliki oleh responden yang tingkat pendidikan sarjana.

    Data output analisis chi-square menunjukkan adanya hubungan yangsignifikan antara tingkat pendidikan dengan penggunaan komputer dalammenudukung pekerjaan responden (tingkat signifikansi Pearson Chi-Square =0,004 atau < tx=0,05). Pola hubungan menunjukkan 45% responden menjawabkomputer membantu dalam pekerjaan dan 50% responden menjawab komputersang at membantu pekerjaan sisanya menjawab kurang dan tidak membantu.Dengan kata lain hampir seluruh responden menyadari pentingnya komputerdalam melakukan aktifitas pekerjaannya. Fakta ini menunjukkan bahwa memangkomputer sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan responden namun

  • 5/13/2018 Isjd Pdii Lipi.go.Id Admin Jurnal 121091529

    13/15

    sekali lagi penulis menyatakan ada fakta yang cukup ironis dimana aksesresponden dalam kepemilikan komputer masih sangat terbatas, padahal manfaatkomputer dalam membantu pekerjaan mereka sangat besar. Kategori tamat SLTAdan sarjana mendorninasi arti pentingnya komputer dalam melakukan pekerjaan.

    Mengenai kecenderungan tingkat pendidikan menjadi salah satu faktoryang dapat mempengaruhi penetrasi internet dalam masyarakat dapat dibuktikanmelalui hasil analisis chi-square dengan tingkat signifikansi Pearson Chi-Square=0,000 atau a""0,05. Hasil analisis tersebut menunjukkan tidak adanyahubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan apresiasi respondenterhadap pentingnya fasilitas internet. Namun demikian sebaran datamenuniukkan sebagian besar responden di setiap level pendidikan menjawabinternet itu "penting" dan "sangat penting". Fakta ini menunjukkan adanyaindikasi customer value yang cukup tinggi dalam penggunaan jasa internetapabila pengorbanan yang didapat lebih keeil dibandingkan dengan benefit yangdidapatkan dad internet.

    V.PENUTUPA. Simpulan

    Beberapa kesimpulan fundamental yang dapat menjadi informasi bernilaiterkait dengan penetrasi penggunaan komputer dan internet dalam akatifitaskeseharian masyarakat, yaitu:1. Rendahnya pemahaman masyarakat dalam menggunakan fasilitas komputer

    dan internet. Hal tersebut antara lain disebabkan karena akses terhadapsarana yang tidak terjangkau, ketersediaan sarana TIK yang belum meratadiseluruh wilayah penelitian, dan daya beli masyarakat yang relatif rendahberbanding dengan mahalnya akses terhadap sarana TIK. Rendahnyapemahaman tersebut berdampak pad a minimnya penggunaan TIK dalarnmasyarakat sehingga berpotensi menyebabkan dangkalnya informasi yangdimiliki masayrakat. Di sisi lain, peran pemerintah belum sepenuhnya(belum maksimal) dalam mengsosialisasikan arti pentingnya TIK. dalamsegala aktifitasnya: Disamping persoalan klasik, yakni daya beli masayarakatyang rendah juga berdampak pada keengganan dalam mengakses informasimelalui sarana TIK

    Komputer dan internet. .. (HanifHoesin dan Baso Saleh) 27

  • 5/13/2018 Isjd Pdii Lipi.go.Id Admin Jurnal 121091529

    14/15

    2. Kondisi di atas dapat menjadi jawaban dari anjloknya peringkat Indonesiadilihat dari indeks pembangunan manusia yang dikeluarkan UNDP. Alasansederhana karena akses inforrnasi terbatas, sehingga infomasi yang dirnilikimasyarakat juga dangkal

    3. Hal lainnya yang menarik untuk dibahas yakni bahwa sebagian besarresponden menyatakan perlunya untuk mengeluarkan kebijakan mengenaipenggunaan sarana TIK seperti internet, tapi di sisi yang lain sebagianresponden menyatakan tidak perlunya mekanisme pengaturan hal ini.Kondisi demikian menunjukkan ambiguitas masayarakat yang cenderungtidak sepenuhnya memahami secara mendalam penggunaan TIK sertadampak-dampak yang diakibatkannya.

    B. SaranMengantisipasi rendahnya tingkat melek komputer dan internet, makabeberapa langkah yang dapat segera di ambil diantaranya adalah:1. Mempercepat sosialisasi penggunaan TIK di seluruh pelosok Indonesia

    dengan bekerja sarna dengan instansi terkait dan pemda setempat2. Meningkatkan program-program pengembangan sarana dan prasarana yang

    memadai dan mudah di akses oleh seluruh lapisan masayarakat dalammemperoleh kesempatan menggunakan TIK.

    3. Khusus untuk pegawai pemerintah, perlu dilakukan nya kegiatan pelatihanterrencana dan reguler untuk memaksimalkan kemampuan pegawai dalammenggunakan TIK yang diharapkan dapat mempercepat atau akselerasiberbagai kegiatannya

    4. Program melek media perlu dijembatani dengan tindakan konkrit melaluiupaya membiasakan masayarakat menggunakan TIK dalam membantuaktifitas kesehariannya melalui kampanye-kampanye TIK dan program-program reguler yang membukan akses terhadap infrastruktur TIK

  • 5/13/2018 Isjd Pdii Lipi.go.Id Admin Jurnal 121091529

    15/15

    DAFTAR PUSTAKADimirti Mahayana: Mengintip Saintek Abad 21, Harian Republika, 14

    Desember 2006hhtp://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Infonnation _Society &printa blehttp://www.itu.intlwsisibasic/faqs_answer.asp?lang:=en&faq_id=102Suratkabar Harian Sinar Harapan, tanggal22 Pebruari 2007.http:// en. wikipedia. org/wikiJDigital_ divideKhor, Martin, 2002, Giobalisasi, Perangkap Negara-Negara Selatan,

    (Terjemahan), CindarelasPustaka Cerdas, Yogyakarta.PeraturanMenteri Komunikasi dan Informatka Nomor: 011P1M.Kominfo/4/ 2005;Departemen Komunikasi dan Infonnatika.http://www.itu.intlhome/feedback/index.phtml?mail=indicators.Kompas, 1 Maret 2007.http://ww\v.itas.fzk.deienl!iitas-profiliteclmolO!.rv.htmhhtp://jcmc.indiana.edulvil9/issue4/zhou.htmlBiro Pusat Statistik, Ed. Juli 2006, Beberapa Indikator Penting Sosial EkonomiIndonesia.Kadiman, K., wwwlristek.go.idl.http://www.m3jalaheindonesia.com!divakar gos\vami.httnwww.pustaka.usm.my/docushare/dsweb/GetIDocument-5633/Ministry of Communication And Information Technology, Vers.l.O- Desember2006, The Strategic Blue Print of Planning And Developing The ICT-LiterateHuman Resources in Indonesia.Kementerian Komunikasi dan Informasi RI, 2004, Telematika Indonesia,Kebijakan dan Perkembangan Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKPI),Kementerian Komunikasi dan Infonnasi RI, Jakarta.Rachmat Kriyantono, 2006, Riset Komunikasi,Kencana, Jakartawww.depdagri.~().id.Burhan Bungin, 2006, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta, KencanaPrenada Media Group.

    Komputer dan internet ... (Hanif Hoesin dan Baso Saleh) 29

    http://www.itu.intlwsisibasic/faqs_answer.asp?lang:=en&faq_id=102http://www.itu.intlhome/feedback/index.phtml?mail=indicators.http://www.m3jalaheindonesia.com%21divakar/http://www.pustaka.usm.my/docushare/dsweb/GetIDocument-5633/http://www.pustaka.usm.my/docushare/dsweb/GetIDocument-5633/http://www.m3jalaheindonesia.com%21divakar/http://www.itu.intlhome/feedback/index.phtml?mail=indicators.http://www.itu.intlwsisibasic/faqs_answer.asp?lang:=en&faq_id=102