Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem sirkulasi merupakan salah satu sistem terpenting yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup khususnya pada hewan vertebrata. Sistem pembuluh darah terdiri atas jantung yang memompa darah, arteri yang membawa darah ke organ-organ dan jaringan- jaringan, kapiler, saluran kecil yang bernastosome dan membelah diri untuk pertukaran sebagai zat antara darah dan jaringan, dan vena yang mengembalikan darah ke jantung (Barvelender dan Judith, 1988). Darah merupakan media transport dari sistem sirkulasi. Sifat paling utama dari sirkulasi adalah bahwa sirkulasi merupakan lintasan yang kontinyu. Ini berarti apabila jumlah tertentu darah dipompa oleh jantung, maka jumlah yang sama juga mengalir melalui setiap bagian sirkulasi (Junquiera et al., 1995). Darah mempunyai tekanan yang tinggi dan cepat pada sistem ini karena dilengkapi dengan pembuluh- pembuluh, sehingga zat-zat dapat diedarkan secara cepat ke organ maupun jaringan yang aktif mendapatkan aliran yang lebih banyak daripada organ atau jaringan yang aktif mendapatkan aliran yang lebih banyak daripada organ atau jaringan yang kurang aktif (Ville,1988). Menurut Kay (1998), secara garis besar fungsi darah yang terpenting meliputi: Pengangkutan nutrien dari saluran pencernaan ke jaringan. Pengangkutan produk ekskretori dari jaringan ke organ ekskretori Pengangkutan gas Pengangkutan hormon Pengangkutan sel fungsi non respiratori Kekebalan dan pertahanan tubuh dari serangan organisme penyebab penyakit yang dilakukan oleh leukosit.
22

Isi Sirkul Kel 4

Oct 24, 2015

Download

Documents

siruklasi darah pada katak dan manusia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Isi Sirkul Kel 4

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangSistem sirkulasi merupakan salah satu sistem terpenting yang terjadi dalam

tubuh makhluk hidup khususnya pada hewan vertebrata. Sistem pembuluh darah terdiri atas jantung yang memompa darah, arteri yang membawa darah ke organ-organ dan jaringan-jaringan, kapiler, saluran kecil yang bernastosome dan membelah diri untuk pertukaran sebagai zat antara darah dan jaringan, dan vena yang mengembalikan darah ke jantung (Barvelender dan Judith, 1988).

Darah merupakan media transport dari sistem sirkulasi. Sifat paling utama dari sirkulasi adalah bahwa sirkulasi merupakan lintasan yang kontinyu. Ini berarti apabila jumlah tertentu darah dipompa oleh jantung, maka jumlah yang sama juga mengalir melalui setiap bagian sirkulasi (Junquiera et al., 1995).

Darah mempunyai tekanan yang tinggi dan cepat pada sistem ini karena dilengkapi dengan pembuluh-pembuluh, sehingga zat-zat dapat diedarkan secara cepat ke organ maupun jaringan yang aktif mendapatkan aliran yang lebih banyak daripada organ atau jaringan yang aktif mendapatkan aliran yang lebih banyak daripada organ atau jaringan yang kurang aktif (Ville,1988). Menurut Kay (1998), secara garis besar fungsi darah yang terpenting meliputi: Pengangkutan nutrien dari saluran pencernaan ke jaringan. Pengangkutan produk ekskretori dari jaringan ke organ ekskretori Pengangkutan gas Pengangkutan hormon Pengangkutan sel fungsi non respiratori Kekebalan dan pertahanan tubuh dari serangan organisme penyebab

penyakit yang dilakukan oleh leukosit.Sistem sirkulasi terdiri atas saluran-saluran atau ruang-ruang (rongga-

rongga) berkesinambungan yang terdapat dalam tubuh hewan yang mengangkut cairan dan bahan padatan yang terlarut ke dalam tubuh (Karsheva, 2009). Oleh karena itu, perlu dipelajari dan dipahami secara fisiologis bagaimana sirkulasi yang terjadi pada hewan vertebrata khususnya katak dan

B. TujuanAdapun tujuan dari paraktikum ini adalah:

1. Mengetahui mikrosirkulasi pada mesentrium katak 2. Mengetahui pengaruh berbagai rangsangan yang langsung di berikan secara

lokal pada arteriol, kapiler, dan venula pada mesentrium katak.3. Mengetahui struktur sel darah merah dan sel darah putih pada katak dan

manusia.

Page 2: Isi Sirkul Kel 4

BAB IIBAHAN DAN METODE

A. AlatAlat-alat yang digunakan pada saat praktikum antara lain:- Gunting bedah- Pinset- Jarum pentul- Papan fiksasi- Ijuk/lidi- Kaca objek- Mikroskop

B. BahanBahan-bahan yang dibunakan antara lain:- Katak (Rana sp.)- Sampel darah manusia- Air dingin- Air hangat- Larutan asam sulfat.

C. MetodeHemodinamika Mikrosirkulasi1. Menusuk kepala katak pada bagian otak.2. Meletakkan katak di atas papan lilin dan membedah perut katak.3. Setelah perut katak dibedah, memotong usus katak beserta mesentriumnya,

pergunakanlah mesenterium yang transparan untuk melihat susunan pembuluh darahnya.

4. Meletakkan mesentrium usus di atas gelas objek. 5. Menyiapkan mikroskop. Setelah cahaya pada mikroskop diatur dengan baik,

letakkan preparat ini di bawah lensa. 6. Bila transparansi preparat tersebut cukup baik maka akan terlihat susunan

pembuluh darah yang jelas.7. Mengamati arah aliran darah, kecepatan aliran darah, warna darah, dan

diameter pada pembuluh darah mikro yaitu arteriole, kapiler, dan venule.

Pengaruh Rangsangan1. Memberikan rangsangan mekanik pada pembuluh darah di mesentrium

katak di atas dengan menggoreskan ijuk/lidi pada preparat dan perhatikan perubahan yang terjadi.

2. Meneteskan air hangat, dan perhatikan perubahan diameter, dan kecepatan alirannya . Kemudian teteskan air dingin dan perhatikan pula perubahan yang terjadi.

3. Meneteskan larutan asam sulfat pada preparat dan perhatikan perubahan diameter kapiler dan kecepatan aliran darah.

Page 3: Isi Sirkul Kel 4

Struktur Sel Darah 1. Mengambil sampel darah dari manusia dan katak2. Pada darah manusia, beri 2-3 tetes BTB pada gelas objek pertama, pada

gelas objek kedua beri 2-3 tetes turk, tambahkan NaCl 0,9%3. Menutup dengan kaca penutup dan mengamati di bawah mikroskop4. Mengulangi prosedur yang sama pada darah katak, dengan NaCl 0,7%

Page 4: Isi Sirkul Kel 4

BAB IIIPEMBAHASAN

A. HasilBerdasarkan kegiatan praktikum yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai

berikut:Tabel 1. Hasil Pengamatan Praktikum

No. Kegiatan Sifat Arteriol Kapiler Venula1. Hemodinamika

mikrosirkulasiKecepatan

aliran+++ + ++

Warna +++ + ++

Diameter pembuluh

+++ + ++

Arah aliranDari jantung ke jaringan

Dari jaringan

ke jantung2. Pengaruh rangsangan

Sifat Mekanik

Suhu Kimia (+lar. Asam sulfat)Air panas Air dingin

Kecepatan aliran Menjadi lebih lambat dan

berhenti

Menjadi lambat

Menjadi cepat

Menjadi cepat

Diameter Mengembung pada bagian yang ditekan

Kecil Membesar/melebar

Membesar/melebar

3. Pengamatan Struktur Sel Darah

Pewarna Katak Manusia

Turk Banyak eosinofil, diindikasikan terinfeksi

cacing/parasit

BTB Berbentuk oval, memiliki inti, ukuran

lebih kecil dari eritrosit manusia

Berbentuk bulat, tidak berinti, bikonkaf

Page 5: Isi Sirkul Kel 4

Gambar 1. Darah manusia diberi pewarna BTB

Gambar 3. Darah katak diberi pewarna BTB

Gambar 2. Darah manusia diberi pewarna TURK

Gambar 4. Darah katak diberi pewarna TURK

Gambar 5. Pembuluh darah mesenterium katak

Page 6: Isi Sirkul Kel 4

B. Pembahasana) Mikrosirkulasi

Mikrosirkulasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kapal-kapal kecil di pembuluh darah yang tertanam di dalam organ dan bertanggung jawab untuk distribusi darah dalam jaringan; sebagai lawan dari pembuluh lebih besar dalam macrocirculation yang darah transportasi dari dan ke organ-organ. Pembuluh di sisi arteri mikrosirkulasi disebut arteriola, yang dikelilingi oleh sel-sel otot polos, dan diameter 10-100 μm. Arteriol membawa membawa darah ke kapiler, yang tidak innervated, tidak memiliki otot polos, dan sekitar 5-8 μm in diameter. Darah mengalir keluar dari kapiler ke dalam venula, yang memiliki sedikit otot polos dan 10-200 μm. Darah mengalir dari venula ke dalam pembuluh darah. Selain itu pembuluh darah, mikrosirkulasi juga mencakup limfatik kapiler dan saluran pengumpul 1. Fungsi utama mikrosirkulasi termasuk peraturan, 2. aliran darah dan perfusi jaringan3. tekanan darah, 4. jaringan cairan (pembengkakan atau edema pengiriman oksigen dan nutrisi lain dan penghapusan CO2 dan produk-produk limbah metabolik lain, dan 5. suhu tubuh. Mikrosirkulasi juga memiliki peran penting dalam peradangan.

Kebanyakan pembuluh mikrosirkulasi dibatasi oleh sel-sel rata, yang endotelium dan banyak yang dikelilingi oleh sel-sel kontraktil pada otot polos atau pericytes.. The endotelium menyediakan permukaan yang halus untuk aliran darah dan mengatur pergerakan air dan bahan terlarut dalam plasma antara darah dan jaringan.Endotelium juga memproduksi molekul yang mencegah darah dari pembekuan kecuali ada kebocoran Sel-sel otot polos dapat kontrak dan mengurangi ukuran arteriola dan dengan demikian mengatur aliran darah dan tekanan darah.

Aliran darah melalui pembuluh bergantung pada gradien tekanan dan resistensi vaskuler. Sirkulasi sitemik dan paru masing-masing terdiri dari sistem pembuluh tertutup. Arteri yang mengankut darah dari jantung ke jaringan bercabang-cabang menjadi suatu pembuluh darah yang semakin kecil, dengan berbagai cabang menyalurkan darah ke berbagai bagian tubuh. Sewaktu suatu arteri mencapai organ yang diperdarahinya, arteri tersebut bercabang-cabang menjadi banyak arteriole. Volume darah yang mengalir melalui suatu organ dapat disesuaikan dengan mengatur kaliber (garis tengah internal) arteriol organ. Di dalam organ arteriol bercabang-cabang lagi menjadi kapiler. Pembuluh terkecil temapt semua pertukaran antara darah dan sel-sel sekitarnya terjadi. Pertukaran dikapiler merupakan tujuan akhir dari sistem sirkulasi; semua aktivitas lain dari sistem ini diarahkan untuk memastikan distribusi adekuat darah segar ke kapiler untuk pertukaran semua sel. Kapiler-kapile kembali menyatu membentuk venula kecil, yang terus bergabung membentuk vena kecil yang keluar dari organ. Vena-vena kecil secara progresif bersatu untuk membentuk vena yang lebih besar yang akhirnya mengalir kan darah ke jantung. Arteriol, kapiler, dan venula secara kolektif disebut sebagai mikrosirkulasi.

Gradien tekanan-perbedaan antara tekanan permulaan dan akhir suatu pembuluh adalah gaya pendorong utama aliran tubuh; yaitu darah mengalir dari suatu daerah dengan tekanan tinggi ke daerah dengan tekanan rendah sesuai dengan penurunan gradien tekanan. Kontraksi jantung menimbulkan tekanan

Page 7: Isi Sirkul Kel 4

terhadap darah, tetapi karena adanya friksi (resistensi), tekanan berkurang sewaktu darah mengalir melalui suatu pembuluh.

Resistensi yaitu ukuran hambatan terhadap aliran darah melalui suatu pembuluh yang ditimbulkan oleh friksi (gesekan) antara cairan yang mengalir dan dinding pembuluh yang statoiner. Resistensi terhadap aliran darah bergantung pada tiga faktor yaitu; 1).viskositas (kekentalan) darah; 2).panjang pembuluh; dan 3).jari-jari pembuluh. Viskositas mengacu pada friksi yang timbula antara molekul suatu cairan sewaktu mereka bergesekan satu sama lain selama cairan mengalir. Semakin besarb vaskositas, semakin besar resistensi terhadap aliran. Viskositas dpengaruhi dua faktor yaitu konsentrasi protein plasma dan jumlah sel darah merah yang beredar. Darah menggesek lapisan dalam pembuluh sewaktu mengalir, semakin besar luas permukaan yang berkontrak dalam darah, semakin besar resistensi terhadap aliran. Luas permukaan ditentukan oleh panajang dan jari-jari pembuluh. Pada jari-jari konstan, semakin panjang pembuluh maka semakin besar luas permukaan dan semakin besar resistensi terhadap aliran. Cairan lebih mengalir deras melalui pembuluh berukuran besardaripada melalui pembuluh yang ukuran kecil, karena dipembuluh berukuran kecil darah dengan volume tertentu berkontrak dengan lebih banyak permukaan dari pada di pembuluh besar sehingga resistensi meningkat. (Sherwood,2001).

ArteriDinding semua arteri terbuat dari lapisan luar jaringan ikat, adventitia;

lapisan tengah dari pada otot polos, media; dan lapisan dalam, intima terbuat dari endotelium dan didasari jaringan ikat. Dinding aorta dan arteri yang berdiameter besar relatif banyak mengandung jaringan elastis. Dinding ini regang selama sistol dan mengalami rekoil ketika pada waktu diastol. (Ganong, 2001).

Arteri disusun oleh otot polos dan mengandung serat kolagen dan serat elastic.Dimana Otot polos tersebut akan membesar dan mengecil sesuai dengan kebutuhan oksigen yang diperlukan sehingga dengan adanya otot polos itu dapat menambah setiap aliran darah kesel yang membutuhkan. (Ganong, 2003 translate).

Arteri mengkhususkan diri berfungsi sebagai jalur cepat untuk menyampaikan darah dari jantung ke jaringan (karena radiusnya yang besar , resistensi terhadap aliran aliran darah rendah) dan berfungsi sebagai reservoir tekanan untuk gaya pendorong bagi darah sewaktu jantungmengalami relaksasi. (Sherwood, 2001).

ArteriolArteriol merupakan arteri yang terkecil dimana arteriol lebih banyak

mengandung serat elastic yang sifatnya recoil atau dapat kembali pada posisi semula jika pembuluh tersebut melar. (Ganong, 2003 translate).

Dinding arteriol mengandung lebih sedikit jaringan elastik tetapi lebih banyak otot polos. Otot dipersarafi oleh serat saraf adrenergik, yang merupakan vasokontriktordalam fungsinya dan beberapa keadaan oleh serat kolinergik yang mendilatasi pembuluh. Arteriol adalah tempat utama tahanan terhadap aliran darah dan sedikit perubahan pada garis tengahnya memebuat perubahan

Page 8: Isi Sirkul Kel 4

besar dalam tahan perifer total. Arteriol berperan dalam mengubah pergeseran tekanan sistolik ke diastolik yang fluktuatif menjdi tekanan nonfluktuatif di kapiler. Vasokontriksi adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan penyempitan pembuluh. Vasodilatasi mengacu kepada pembesaran lingkaran dan jari-jari pembuluh akibat melemasnya lapisan otot polos. Tonus vaskuler yakni otot polos dalam keadaan normal memperlihatkan keadaan terkontriksi parsial yang membentuk resistensi arteriol basal. Berbagai faktor mempengaruhi tingkat aktifitas kontraktil oto polos arteriol. Faktor ini terdiri dari faktor kontrol lokal (intrinsik) yang penting untuk menyesuaikan aliran daraj dengan kebutuhan metabolik jaringan tempat pembuluh tersebut berada, kontrol ekstrinsik, yang penting untuk mengatur tekanan darah. (Ganong, 2001 dan Sherwood, 2001 )

Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi tingkat aktifitas kontraktil otot polos arteriol. Faktor-faktor ini dikelompokkan dalam dua kategori :

- Kontrol Lokal (Intrinsik)Sangatlah penting untuk menyesuaikan aliran darah denga kebutuhan metabolik jaringan tempat pembuluh darah tersebut berada. Kontrol lokal adalah perubahan-perubahan didalam suatu jaringan yang mengubah jari-jari pembuluh, sehingga aliran darak ke jaringan tersebut berubah melalui efek terhadap otot polos arteriol jaringan. Kontrol lokal membantu terpeliharanya aliran darah yang konstan ke otak. Pengaruh-pengaruh lokal dapat bersifat kimiawi atau fisik.Pengeluaran Histamin. Histamin adalah mediator kimiawi lokal lain yang mempengaruhi otot polos arteriol, tetapi zat ini tidak dikeluarkan sebagai respons terhadap perubahn metabolic lokal dan tidak berasal dari sel endotel. Melalui efek relaksasi pada otot polos arteriol, histamine adalah peneyebab utama vasodilatasidi suatu daerah yang cedera. Terjadi peningkatan aliran darah local kedaerah yang bersangkutan yang menyebabkan kemerahan dan berperan menimbulkan pembengkakan pada respons peradangan.

Pengaruh Fisik Lokal 1. Panas atau dingin. Kompres panas adalah suatu cara terapi yang

bermanfaat unutk meningkatkan aliran darah kesuatu daerah, karena panas menyebabkan vasodilatasi arteriol local. Sebaliknya, mengompres dennga es ke suatu daerah yang meradang akan menimbulkan vasokontriksi, yang mengurangi pembekakan dengan melawan vasodilatasi yang diinduksi oleh histamine.

2. Repon miogenik terhadap peregangan. Peningkatan tekanan arteri rata-rata akan mendorong lebih banyak darah ke arteriol dan meningkatkan peregangan arteriol, sedangkan oklusi arteri akan mengahmbat aliran darahke arteriol sehingga peregangan arteriol, berkurang.

- Kontrol EkstrinsikKontrol ekstrinsik terhadap jari-jari arteriol mencakup pengaruh-pengaruh saraf dan hormonal dengan efek system saraf simpatis adalah yang terpenting. Seta serat saraf simpatis mempersarafi otot polos arteriol di seluruh tubuh kecuali di otak. Aktifitas simpatis yang terus menerus ikut menetukan tonus

Page 9: Isi Sirkul Kel 4

vaskuler. Peningkatan aktivitas simpais menimbulkan vasokontriksi arteriol umum, sedangkan penurunan aktivitas simpatis menyebabkan vasodilatasi arteriol umum (Sherwood, 2001).

KapilerKapiler merupakan tempat pertukaran bahan-bahan antara darah dan

jaringan, memiliki percabangan yang luas sehingga terjangkau oleh semua sel. Di kapiler tidak terdapat sistem transportasi yang dperantarai oleh pembawa, kecuali kapiler di otak yang memiliki sistem tersebutdan berperan dalam sawar darah otak. Kapiler merupakan pembuluh ideal untuk difusi sesuai dengan hukum fick yakni kapiler meminimalkan jarak difusi, sementara memaksimalkan luas permukaan da waktu yang tersedia untuk pertukaran. (Sherwood, 2001)Arteriol dibagi menjadi pembuluh berdinding otot leboh kecil yang biasa disebut metarteriol, dan ini selanjutnya memberikan ke kapiler. Dalam beberapa lapisan vaskular metarteriol langsung dihubungkan dengan satu pembuluh ramai kapiler dan kapiler asli suatu jalinan anastomose pada sisi cabang pembuluh ramai ini. Lubang kapiler asli dikelilingi pada sisi hulu oleh sedikit otot polos sfingter prekapiler. Ketika melalui kapiler sel darah merah menjadi berbentuk bidal atau parasut, dengan aliran mendorong pusat sel darah merah lebih ke depen dibanding pinggirannya. Dalam otak kapiler menyerupai kapiler dalam otot, tetapi hubungan antara sel endotel lebih ketat, dan transport melaluinya sebagian besar terdapat pada molekul kecil dalam kebanyakan kelenjar endokrin , vili usus dan bagian dari ginjal sitoplasma sel endotel menipis membentuk celah yang desebut fenestrasi. Pertukaran anatra darah dan jaringan disekitarnya melalui dinding kapiler berlangsung melalui difusi oasif mengikuti penurunan gradien konsentrasi, mekanisme pertukaran zat terlarut dan bulk flow suatu proses yang melakukan fungsi sangat berbeda dalam melakukan distribusi volume CES antara kompartemen vaskuler dan cairan interstium. (Ganong, 2001)

Pertukaran natar darah dan jaringan disekitarnya melalui dinding kapiler berlangsung melalui (Sherwood, 2001) :

1. Difusi pasif, di dinding kapiler tidak terdapat sistem transportasi yang diperantarai oleh membawa, zat terlarut berpindah terutama melalui proses difusi menuruni gradien konsentrasi mereka. Proses homeostatik ini terutama dilakukan oleh organ yang memperbarui yang secara terus menerus menambahkan O2 dan mengeluarkan CO2 dan zat sisa sewaktu darah melewati organ tersebut. Difusi setiap zat terlarut terus berlangsung secara independen sampai tidak ada lagi terdapat perbedaan konsentrasi antara darah dan sel sekitarnya.

2. Bulk flow, suatu volume cairan bebas protein sebenarnya tersaring keluar kapiler, bercampur dengan cairan intersitiumdi seketirnya dan kemudian direabsorbsi. Proses ini disebut bulk flof karena berbagai konstituen cairan berpindah bersama-sama sebagai satu kesatuan.bulk flow terjadi karena perbedaan tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik koloid antara plasma dan cairan interstisium.Empat gaya yangmempengaruhi perpindahan cairan menembus dinding kapiler yaitu:

Page 10: Isi Sirkul Kel 4

1) tekanan darah kapiler2) tekanan osmotik koloid plasma3) tekanan hidrostatik cairan intersitium4) tekanan osmotik koloid cairan intersitium

Vena dan venulaSistem vena melengkapi sirkuit sirkulasi. Darah meninggalakan

jaringan kapiler memasuki sistem vena unutk dibawa kembali kejantung. Vena memiliki jari-jari besar sehingga resistensi mereka terhadap aliran rendah. Luas potongan melintang total pada sistem vena secara bertahap berkurang, karena vena-vena yang lebih kecil berkonvergensi menajdi vena yang lebih besar tetapi lebih sedikit, kecepatan aliran darah meningkat pada saat darah mendaki jantung. Vena berfungsi sebagai saluran beresistensi rendah untuk mengembalikan darah ke jantung dan vena juga berfungsi sebagai reservoir darah. Aliran balik vena mengacu kepada volume darah yang masuk tiap-tiap atrium permenit dari vena. Sebagian besar gaya pendorong yang ditimbulakn oleh jantung pad adarah telah hilang pada saat darah mencapai sistem vena karena adanya friksi di sepanjang perjalanan darah, terutana ketika darah melaui arteriol yang memiliki resistensi tinggi. Pada saat darah memasuki sitem vena , tekanan rata-ratanya hanya mencapai sekitar 17 mmHg, namun karena tekan atrium yang mendekati 0 mmHg, masih terdapat gaya yang kecil tatapi adekuat untuk mendorong darah mengalir melintasi sitem vena yang memiliki jari-jari besar dan resistensi rendah. Jika tekanan atrium meningkat secara patologis akan menimbulkan gagal jantung kongestif. (Ganong, 2001)

Pengaruh mikrosirkulasi yang kurang baik di satu sisi, pembuluh microsirkulasi mudah terkena pengaruh buruk dari kolesterol tinggi, kekentalan darah tinggi, penggabungan sel-sel darah merah, yang mana nantinya akan menimbulkan thrombosis (pembekuan sel-sel darah), dan pelan-pelan akan menyumbat pembuluh darah. Di sisi lain, dikarenakan pembuluh mikrosirkulasi ini mengalir ke seluruh tubuh, jika ada gangguan pada bagian tertentu, maka akan muncul gejala penyakit di bagian tersebut. Misalnya :

1. Jika tersumbat di bagian kepala, akan muncul gejala sakit kepala, imsomnia, vertigo, bibir terasa kaku, lumpuh sebelah, kesulitan berbicara

2. Jika tersumbat di bagian mata, akan menimbulkan gejala daya penglihatan berkurang atau bahkan buta.

3. Jika tersumbat dibagian telinga, akan menimbulkan gejala telinga berdengung, tuli.

4. Jika tersumbat di bagian jantung, membuat dada terasakurang nyaman atau nyeri.

5. Jika tersumbat di bagian tangan atau kaki, akan muncul gejala kesemutan, nyeri, mengeras dan lainnya ( misalnya seperti sakit atau nyeri di bagian persendian dan otot.

Dikarenakan plak-plak dalam pembuluh darah ini terbentuk dalam hitungan bulanatau tahun, sementara pemeriksaan biasa seperti CT scan,

Page 11: Isi Sirkul Kel 4

resonansi magnet, sinar X, gelombang ultrasonic B dan lainnya belum bisa digunakan untuk memeriksa pembuluh micrisirkulasi. Oleh sebab itu, pemeriksaan micrisirkulasi ini adalah sangatlah berguna dibandingkan dengan pemeriksaan makroskopik lainnya.

b) Pengaruh Rangsangan Setelah pembuluh darah mesentrium katak ditekan perlahan, ternyata

hasilnya aliran darahnya menjadi lebih lambat dari sebelumnya, dan lama kelamaan berhenti. Kemudian diameter pada pembuluh darah mengalami pengembungan pada dekat bagian yang ditekan. Hal tersebut dikarenakan adanya pengaruh fisik lokal yaitu perubahan yang terjadi di dalam suatu jaringan yang mengubah jari-jari pembuluh sehingga aliran tersebut berubah. Selain itu, ketika disumbat pembuluh darah mengembung karena gumpalan darah/platelet berhenti pada tempat penyumbatan, maka gumpalan tersebut semakin banyak dan menumpuk sehingga mengakibatkan pembuluh darah mengembung. Dan hal tersebut mengakibatkan aliran darah pada mesentrium katak melambat dan aliran darah yang mengalir sedikit, lalu lama kelamaan aliran darah berhenti.

Pada percobaan pemberian 3 tetes air hangat pada mesentrium usus katak terhadap kecepatan aliran darah. Seharusnya kecepatan aliran darah menjadi semakin cepat. Hal ini disebabkan karena terjadi vasodilatasi. Vasodilatasi mengacu pada pembesaran diameter lingkaran pada arteriol dan jari–jari pembuluh akibat melemasnya lapisan otot polos (penurunan kontraksi otot polos sirkuler di dinding arteriol). Vasodilatasi juga menyebabkan penurunan resistensi arteriol, sehingga akan lebih banyak darah yang mengalir ke daerah–daerah dengan resistensi arteriol rendah. (Sherwood, 2001). Pengaruh fisik lokal berupa suhu tinggi/panas juga berpengaruh terhadap besar/kecilnya pembuluh darah, khususnya arteriol. Suhu tinggi menyebabkan otot polos dinding pembuluh berelaksasi/melemas. Hal ini menyebabkan pembesaran jari-jari pembuluh darah, resistensi pun menurun, sehingga aliran darah melalui pembuluh yang bersangkutan pun meningkat. Namun pada praktikum kecepatannya malah melambat, kami menduga adanya kesalahan dalam cara kerjanya.

Pada percobaan pemberian 1 tetes air es pada mesentrium usus katak terhadap kecepatan aliran darah katak. Seharusnya kecepatan aliran darah katak melambat dari keadaan normal. Hal ini disebabkan terjadinya vasokonstriksi. Vasokonstriksi mengacu pada peningkatan kontraksi otot polos sirkuler di dinding arteriol dan menyebabkan diameter lingkaran pembuluh menjadi lebih kecil, dengan demikian resistensi arteriol meningkat dan terjadilah penurunan aliran darah. (Sherwood,2001). Namun pada praktikum ini aliran darah menjadi cepat, kami menduga terjadi kesalahan pada prosedur kerja.

Pada penetesan Asam asetat/asam cuka di bagaian mesenterium katak, didapat hasil bahwa aliran darah pada bagian arteri, venula dan kapiler melambat, bahkan berhenti.

Jika suatu area otot polos, khususnya otot polos unit tunggal/viseral(ditemukan di dinding organ berongga/ visera, seperti saluran pencernaan, kemih, dan pembuluh darah kecil) diteteskan dengan asam lemah,

Page 12: Isi Sirkul Kel 4

maka asam lemah tersebut akan merangsang timbulnya potensial aksi. Ketika timbul potensial aksi di bagian manapun pada lembaran otot polos unit-tunggal, potensial aksi tersebut merambat dengan cepat melalui gap junction yang menghubungkannya. Kelompok sel-sel otot yang saling berhubungan itu pun kemudian berkontraksi sebagai satu unit yang terkoordinasi. (Sherwood, 2001).

Arteriol memiliki lapisan otot polos yang tebal dan peka terhadap banyak perubahan kimiawi. Apabila terjadi kontraksi, maka lapisan otot polos akan berjalan sirkuler mengelilingi arteriol menyebabkan lingkaran pembuluhnya mengecil. Dengan demikian resistensinya meningkat dan aliran melalui pembuluh berkurang (Sherwood, 2001). Melambatnya aliran darah dikarenakan medapat merangsang potensial aksi otot polos dan meningkatkan produksi Ca2+. Suatu kenaikan dalam konsentrasi ion kalsium menyebabkan konstriksi. Ini disebabkan efek umum kalsium untuk merangsang kontraksi otot polos (Guyton, 1990). Vasokonstriksi mengacu pada peningkatan kontraksi otot polos sirkuler di dinding arteriol dan menyebabkan diameter lingkaran pembuluh menjadi lebih kecil, dengan demikian resistensi arteriol meningkat dan terjadilah penurunan aliran darah. (Sherwood, 2001).

c) Struktur DarahPada pengamatan struktur sel darah digunakan dua sumber darah yaitu

darah manusia dan katak. Hal ini dilakukan untuk membandingkan dan untuk mengetahui perbedaan struktur sel darah manusia dan struktur sel katak. Dalam pengamatan ini digunakan dua reagen yaitu BTB dan Turk. Dengan penambahan larutan BTB, maka eritrosit pada katak dan manusia teramati. Sedangkan, pengamatan sel darah putih menggunakan larutan turk agar sel darah putih dapat teramati. Fungsi larutan NaCl 0,9 % pada darah manusia NaCl 0,7% pada darah katak adalah untuk memberikan suasana isotonis.

a. Darah ManusiaDarah manusia akan diamati strukturnya, pengamatan pertama dengan

menambahkan 2-3 tetes larutan BTB pada preparat ulasan darah dan 1 tetes larutan NaCl 0.9%. Dengan ditambahkannya BTB yang terlihat dari preparat adalah sel darah merah. Sel darah meah yang terlihat pada preparat berupa sel berukuran kecil dan tak berinti. Hal ini sesuai dengan teori pada Junqueira (2007), dimana eritrosit pada manusia merupakan cakram bikonkaf yang tidak memiliki inti, dipenuhi oleh protein hemoglobin pembawa o2, pada awal pembentukannya, eritrosit manusia memiliki inti, tapi inti tersebut akan perlahan-lahan menghilang karena tekanan saat eritrosit menjadi dewasa untuk memberikan ruangan kepada hemoglobin.

Kemudian, untuk mengamati leukosit, darah manusia seharusnya diberi 2-3 tetes larutan turk dan 1 tetes larutan NaCl 0,9 %. Terlihat dari pengamatan dibawah mikroskop sel darah putih yang berlobus, pengamatan ini tidak

Page 13: Isi Sirkul Kel 4

begitu jelas karena pada pelaksanaannya darah manusia hanya di amati menggunakan reagen BTB yang lebih fokus untuk sel darah merah.

b. Darah KatakUntuk mengamati eritrosit katak, preparat ulasan darah katak diberi 2-3

tetes larutan BTB dan 1 tetes larutan NaCl 0,7% terlihat dibawah mikroskop preparat darah yang berwarna hijau. Terdapat sel darah merah, berbentuk bulat, berukuran kecil, berwarna hijau tua, memiliki inti berukuran besar yang terletak di tengah. Warna preparat yang hijau menandakan darah katak ini bersifat asam karena warna BTB akan berubah dari biru menjadi hijau apabila dalam suasana asam. Eritrositnya mempunyai inti besar yang letaknya ditengah. Eritrosit katak memiliki inti sel dikarenakan kebutuhan oksigen yang dibutuhkan oleh katak dapat diikat tidak hanya melalui pengikatan oleh sel darah merah namun oksigen dapat berdifusi melui kulit katak tersebut. Dengan ini, katak tidak memerlukan adaptasi yang rumit lagi untuk mendapatkan oksigen yang optmal. Juga karena dengan adanya inti dan organel lainnya, eritrosit dewasa mengandung DNA dan dapat mensintesa RNA, dan hal ini membuat eritrosit bisa membelah atau memperbaiki diri mereka sendiri (Junqueira, 2007).

Page 14: Isi Sirkul Kel 4

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan1. Mikrosirkulasi adalah system perderan darah kecil yang dimulai dari arteriole

kapiler venule, dimana semuanya hanya dapat dilihat secara mikroskopik.2. Arteriol adalah pembuluh resistensi utama pada pohon vaskuler. Dinding

arteriol hanya sedikit mengandung jaringan ikat elastik. Namun, pembuluh ini memiliki lapisan otot polos yang tebal yang banyak dipersarafi oleh serta saraf simpatis. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat aktifitas kontraktil otot polos arteriol :1) Kontrol Lokal (intrinsik) : Pengaruh Kimiawi Lokal ; Perubahan

Metabolik Lokal, Pengeluaran Histamin. Pengaruh Fisik Lokal ; Panas atau dingin, Repon miogenik terhadap peregangan.

2) Kontrol Ekstrinsik : Kontrol ekstrinsik terhadap jari-jari arteriol mencakup pengaruh-pengaruh saraf dan hormonaldenag efek system saraf simpatis.

3. Susunan mikrosirkulasi terdiri dari arteriole, kapiler, dan venule.4. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mikrosirkulasi antara

lain: pemberian larutan epinefrin menyebabkan arteriole mengalami vasokonstriksi dan pemberian air hangat akan membuat arteriolemembesar (vasodilatasi).

5. Vasodilatasi merupakan pembesaran lingkaran dan jari-jari pembuluhdarah akibat relaksasi otot polos, sedangkan vasokonstriksi merupakan penyempitan lingkaran dan jari-jari pembuluh darah akibat relaksasiotot polos.

6. Eritrosit pada manusia merupakan cakram bikonkaf yang tidak memiliki inti, dipenuhi oleh protein hemoglobin pembawa O2

7. Eritrosit katak memiliki inti sel dikarenakan kebutuhan oksigen yang dibutuhkan oleh katak dapat diikat tidak hanya melalui pengikatan oleh sel darah merah namun oksigen dapat berdifusi melui kulit katak tersebut

8. Aliran darahnya menjadi lebih lambat dari sebelumnya dikarenakan adanya pengaruh fisik lokal yaitu perubahan yang terjadi di dalam suatu jaringan yang mengubah jari-jari pembuluh sehingga aliran tersebut berubah

9. Vasodilatasi mengacu pada pembesaran diameter lingkaran pada arteriol dan jari–jari pembuluh akibat melemasnya lapisan otot polos (penurunan kontraksi otot polos sirkuler di dinding arteriol).

10. Vasokonstriksi mengacu pada peningkatan kontraksi otot polos sirkuler di dinding arteriol dan menyebabkan diameter lingkaran pembuluh menjadi lebih kecil, dengan demikian resistensi arteriol meningkat dan terjadilah penurunan aliran darah.

11. Otot polos yang diteteskan dengan asam lemah, maka asam lemah tersebut akan merangsang timbulnya potensial aksi.

Page 15: Isi Sirkul Kel 4

SaranSaran untuk praktikum selanjutnyayaitu sebaiknya lebih berhai-hati dan

teliti dalam mengamati. Selain itu manfaatkan waktu denganbaik agar hasil yang diperoleh dapat dianalisis dengan baik

DAFTAR PUSTAKA

Ganong W.F. 2003. Review of Medical Physiology. Lange Medical Books, McGraw-Hill

Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Penerbit buku Kedokteran EGC : Jakarta

Guyton A.C. 2002. Fisiology Manusia dan Mekanisme Penyakit. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta

Junqueira LC, Carneiro J. 2007. Histologi Dasar Teks & Atlas. 10th ed. Jakarta: EGC