1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Oli adalah salah satu penompang utama dari kerja sebuah mesin. Oli juga menentukan performa dan daya tahan dari mesin. Semakin baik kualitas oli yang digunakan , semakin baik pula peforma dan daya tahan mesin. Fungsi utama oli adalah sebagai pelumas dan pendingin. Sebagai pelumas, oli melumasi (lubricating) seluruh komponen bergerak di dalam mesin untuk mencegah terjadinya kontak langsung antar komponen yang terbuat dari logam. Sebagai pendingin, oli harus mampu mengurangi panas yang ditimbulkan oleh gesekan antar komponen yang bergerak pada mesin. Proses pembakaran di dalam dapur pacu. Proses pembakaran di dalam dapur pacu mesin akan menimbulkan panas komponen-komponen dalam mesin tersebut. Ini tentu akan menyebabkan terjadinya proses keausan yang sangat cepat bila temperaturnya terlalu tinggi, pada mesin diesel mesin sepeda motor. Oleh karena itu, oli berperan untuk membantu mengurangi panas pada komponen-komponen tersebut. Jika oli bekerja dalam temperatur yang terlalu tinggi terus menerus, maka kualitas oli dapat menurun. Ini mengakibatkan penyerapan panas dan pelumasannya tidak akan maksimal lagi.dan kita mengangakat oli sebagai tema adalah salah satu bentuk kita kepedulian untuk mengebangkannya alat pompa untuk meindakan oli dari drum yang akan digunakan di mesin- msein
94
Embed
Isi Proses Pembuatan Poros Dan Roda Gigi Lurus Pada Mesin Pompa Oli
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Oli adalah salah satu penompang utama dari kerja sebuah mesin. Oli
juga menentukan performa dan daya tahan dari mesin. Semakin baik kualitas
oli yang digunakan , semakin baik pula peforma dan daya tahan mesin. Fungsi
utama oli adalah sebagai pelumas dan pendingin. Sebagai pelumas, oli
melumasi (lubricating) seluruh komponen bergerak di dalam mesin untuk
mencegah terjadinya kontak langsung antar komponen yang terbuat dari
logam. Sebagai pendingin, oli harus mampu mengurangi panas yang
ditimbulkan oleh gesekan antar komponen yang bergerak pada mesin. Proses
pembakaran di dalam dapur pacu.
Proses pembakaran di dalam dapur pacu mesin akan menimbulkan
panas komponen-komponen dalam mesin tersebut. Ini tentu akan
menyebabkan terjadinya proses keausan yang sangat cepat bila temperaturnya
terlalu tinggi, pada mesin diesel mesin sepeda motor. Oleh karena itu, oli
berperan untuk membantu mengurangi panas pada komponen-komponen
tersebut. Jika oli bekerja dalam temperatur yang terlalu tinggi terus menerus,
maka kualitas oli dapat menurun. Ini mengakibatkan penyerapan panas dan
pelumasannya tidak akan maksimal lagi.dan kita mengangakat oli sebagai
tema adalah salah satu bentuk kita kepedulian untuk mengebangkannya alat
pompa untuk meindakan oli dari drum yang akan digunakan di mesin- msein
2
sepeda motor maupun mobil. Oli sangat berpengaruh sekali dalam
penggunaan mesin yang menggunakan bahan bakar dan menggunakan oli
sebagai pelumasan mesin. Dalam penjualan oli-oli di toko-toko sering
menggunakan wadah seperti drum/tangki. Diera globalisasi kita harus bisa
menciptakan alat yang dapat digunakan untuk memindakan oli yang akan
dijual atau dipergunakan agar lebih praktis yaitu dengan mesin pompa oli
dalam memompa ke luar wadah drum / tangki yang lain.
Di pasaran terdapat berbagai jenis pompa, salah satunya adalah pompa
oli yang digerakkan secara manual dengan tangan. Pompa oli ini biasanya
terbuat dari besi cor, sehingga mengakibatkan pompa oli tersebut menjadi
berat. Pompa oli ini berfungsi untuk menghisap oli dari drum. Komponen dari
mesin pompa oli terdiri dari impeller beserta sudunya, rumah pompa, tutup
rumah pompa, pipa masuk (berbentuk lurus), pipa keluar (berbentuk
bengkok), tangkai pemutar (handle), pengunci pada drum, baut dan seal.
Rumah pompa ini terdiri dari dua roda gigi yang saling bersinggunan yang
akan menghasilkan tekanan yang akan memompa oli dari wadah.Pompa oli ini
biasanya dijual dalam bentuk yang utuh dan tidak tersedia bagian-bagian yang
terpisah. Hal ini menyebabkan apabila terjadi kerusakan pada salah satu
bagian saja, maka terpaksa harus membeli secara utuh pompa oli yang baru.
Bagian dari pompa oli yang akan dibuat adalah poros dan roda gigi
lurus yang terdapat di dalam rumah pompa. Roda gigi dan poros yang akan
dibuat ini tidak lagi menggunakan bahan dari besi cor, tetapi akan dibuat
dengan menggunakan bahan lain yang memenuhi karakteristik seperti yang
3
terdapat pada besi cor bahkan lebih baik dan efisien. Dalam hal ini,
karakteristik dari benda yang akan dibuat harus kuat, kokoh, tahan korosi, dan
tidak bocor jika dirakit dengan bagian pompa oli yang lain, sehingga pada saat
digunakan dapat bekerja dengan maksimal.
Oleh karena itu dalam pembuatan mesin akan diberikan piranti
tambahan dalam penjualan pompa dan oli di bengkel-bengkel sepeda motor
mapun bengkel mobil. Pada umumnya oli yang di jual di toko-toko/bengkel
kecil mengambil oli dari drum atau tangki menggunakan slang biasa dan
takeran kaleng literan yang sering kita liat. Dengan menggunakan alat-alat
sepeti itu sangat kurang efisien yang mana akan mempengaruhi waktu dan
kecepatan dalam melayani pelanggan/pembeli. Namun dengan bantuan alat ini
diharapkan dapat meningkatkan kinerja dalam melayani pelanggan tanpa
membuaang waktu yang banyak dan lebih praktis dalam memompa ke luar
fluida yaitu oli yang berada dalam suatu wadah seperti drum ataupun tangki
yang akan dijual dibengkel dengan eceran (literan) memidahkan dengan
menggunakan pompa roda gigi luar yang rotornya berupa sepasang roda gigi
yang berputar di dalam rumah pompa. Roda gigi itu berupa gigi lurus. Pompa
ini merupakan jenis pompa rotari yang paling sederhana. Apablia gerigi roda
gigi pada sisi hisap cairan akan mengisi ruangan yang ada diantara gerigi
tersebut. Kemudian cairan ini akan dibawa berkeliling dan ditekan keluar
apabila geriginya bersatu lagi. Dan desain mempunyai lubang fluida yang
radial pada rada gigi bebas dari bagian atas dan akar gerigi sampai ke lubang
dalam roda gigi.
4
Dalam pengamatan penulis salah satu faktor yang sangat penting untuk
dibuat adalah poros dan roda gigi lurus maka dalam kesempatan ini penulis
mencoba membuat sparepart sendiri, karena jarang dijual dipasaran. Untuk
membuat roda gigi lurus dan poros digunakan beberapa alat misalnya mesin
bubut, mesin frais, mistar baja, jangka sorong, bor senter, bor Ø 12,13mm,
Dalam proses diatas hampir tidak mengubah dimensi khususnya hanya
menyelesaikan permukaan.
2. Konsep pembuatan poros dan roda gigi lurus
Untuk menghasilkan suatu poros dan roda gigi lurus dapat dilakukuan
dengan berbagai cara, yaitu : proses pengecoran (casting), pengerolan,
metarlugi serbuk, dan proses penempaan.
a. Proses pengecoran/casting
Produk yang berupa poros dapat diperoleh dengan pengecoran secara
langsung dari logam cair menjadi logam padat berbentuk poros ataupun
roda gigi. Menurut B.H Amstead, (1979) dikenal berbagai cara proses
pengecoran khusus sebagai berikut : die casting, pengecoran centrifugal,
54
pengecoran presisi / pengecoran invesmen, dan penecoran kontinu
(continuous casting)
1) Die casting
Proses ini mempergunakan tekanan dalam memasukkan logam cair ke
dalam rongga cetakan dan dengan dibawah tekanan dibiarkan
membeku .
2) Pengecoran Centrifugal
yaitu menuangkan logam cair ke dalam cetakan yang berputar dan
akibat gaya sentrifugal logam cair akan termampatkan. Hal ini
dipengaruhi gaya sentrifugal benda coran akan padat, permukaan halus
dan stukturlogam yang dihasilkan mempunyai sifat fisik yang unggul
dan simetris.
3) Pengecoran Presisi atau Pengecoran Invesmen
yaitu pengecoran yang menghasilkan produk presisi berukuran teliti
dengan permukaan yang sangat halus.
4) Penecoran Kontinu (continuous casting)
yaitu logam dituangkan kedalam cetakan yang dapat didinginkan
dengan cepat; logam yang telah membeku kemudian segera ditarik.
b. Pengerolan
55
Suatu pengerolan logam pada dasarnya terdiri atas: rol, bantala, dan
rumah untuk tempat komponen – komponen tersebut. Serta pengendali
untuk mengatur daya untuk rol dan untuk mengendalikan kecepatan.
Untuk pembuatan poros digunakan mesin rol batang (bar roll) atau mesin
dagang (mechant mill).mesin ini memiliki 2 atau 3 tingkatan. Suatu
instalaasi yang umumnya terdiri dari stan kasar,stan untaian dan stan
penyelesaian (George E. Dieter 1992 : 203).
c. Metalurgi Sebuk
Proses Metalurgi Sebuk adalah suatu kegiatan yang mencangkup
pembuatan benda kerja komersial dari serbuk logam melalui penekanan.
Metalurgi Sebuk digunakan untuk pembuatan roda gigi kecil dari serbuk
logam yaitu dengan penekanan (pressing).( B.H Amstead, 1979 : 203).
d. Proses Penempaan
Penempaan adalah proses pembentukan logam secara plastis dengan
memberikan gaya tekan pada logam yang akan dibentuk. Gaya tekan yang
diberikan bisa secara manual maupun secara mekanis. Dalam teori B.H
Amstead, (1979) proses penempaan dikenal berbagai cara yaitu :
penepaan menggunakan palu, penempaan timpah, penempaan tekan, dan
penempaan upset.
1) Proses penempaan palu
Merupakan penempaan yang paling sederhana, proses ini
diprioritaskan untuk membuat benda kerja yang sederhana dalam skala
produksi kecil.
56
2) Penempaan Timpah
Penempaan timpah hampir sama dengan proses penempaan palu hanya
perbedaannya pada die nya yang menggunakan die tertutup, dan
benda kerja terbentuk akibat impak atau tekanan yang memaksa logam
panas plastis memenuhi dan mengisi bentuk die.
3) Penempaan tekan
Deformasi logam melalui penekanan berlangsung dengan lambat.
4) Penempaan Upset
Batang penampangn rata jepit dalam die dan ujung yang dipanaskan
ditekan sehingga mengalami perubahan bentuk.
e. Proses pemesinan/machining
Bahan untuk membuat poros dan roda gigi lurus dikerjakan
menggunakan mesin hingga mencapai berbentuk silindris sesuai ukuran
yang diinginkan. untuk membuat poros dapat dilakukan dengan cara
pembubutan.
Dalam proses pembuatan poros penggerak pada mesin pompa oli ini,
yang digunakan yaitu proses pemesinan/machining. Benda kerja
dikerjakan menggunakan mesin bubut, kemudian dilanjutkan dengan
mesin frais untuk membuat alur.
B. Konsep Pembuatan Poros penggerak dan Roda Gigi lurus
Berdasarkan pada konsep pembuatan umum yang telah dipaparkan di atas,
proses pembuatan poros dan roda gigi lurus ini menggunakan proses pemesinan,
57
proses penyelesaian permukaan, proses perakitan untuk merangkai komponen-
komponen mesin. Adapun masing-masing proses dijelaskan sebagai berikut :
1. Proses pemesinan
a. Poros penggerak
Dalam proses pembuatan poros penggerak, proses pemesinan yang
dilakukan yaitu dengan cara : penggergajian, pembubutan, dan
pengetapan.
1) Penggergajian
Pemotongan bahan menggunakan gergaji mesin karena lebih mudah,
lebih cepat dan resiko mata gergaji patah kecil. Penggergajian ini
digunakan untuk pemotongan bahan. Material yang dipotong sebagai bahan
poros sesuai dengan bahan yang dianjurkan pada gambar kerja.
2) Pembubutan
Dalam proses pembuatan poros penggerak pada komponen mesin
pompa oli ini digunakan mesin bubut untuk memotong permukaan. Poros
penggerak utama ini dibuat dengan cara pembubutan facing dan
pembubutan lurus supaya benda kerja bentuknya silindris.
3) Pengetapan
Pengetapan dilakukan untuk pembuatan ulir dalam M 5 x 0,8. Proses
pengetapan dilakukan bertahap mulai dari tap no.1, tap no.2, sampai tap
58
no.3. Pengetapan tersebut berfungsi sebagai pengikat antara poros
penggerak dengan puli.
b. Roda gigi lurus
Dalam proses pembuatan roda gigi lurus, proses pemesinan yang
dilakukan yaitu dengan cara : penggergajian, pembubutan, dan pengefraisan
1) Penggergajian
Pemotongan bahan menggunakan gergaji mesin karena lebih mudah,
lebih cepat dan resiko mata gergaji patah kecil. Penggergajian ini
digunakan untuk pemotongan bahan. Material yang dipotong sebagai bahan
roda gigi sesuai dengan bahan yang dianjurkan pada gambar kerja.
2) Pembubutan
Dalam proses pembuatan roda gigi lurus pada komponen mesin
pompa oli ini digunakan mesin bubut untuk membuat roda gigi blank
terlebih dahulu dengan membubut facing dan membubut lurus membubut
dalam.. Selain benda kerja bentuknya silindris juga untuk memudahkan
dalam pengeboran senter sehingga untuk pengerjaan lebih lanjut seperti
frais, dan finishing.
3) Pengefraisan
Pengefraisan ini dilakukan untuk membuat roda gigi lurus pada roda
gigi blank yang sudah dibuat sebelumnya dengan mesin bubut pembuatan
roda gigi dilakukan dengan mengunakan pisau frais gigi dengan bentuk
gigi seperti pada gambar kerja yang dilampirkan. Roda gigi dibuat denagn
59
pembagian menggunakan kepala pembagi agar hasil lebar dan tingi gigi
sama.
2. Proses penyelesaian permukaan
Dalam pembuatan poros juga mengalami proses penyelesaian permukaan
yaitu dengan proses gosok amril,.Begitu juga dalam finising pembuatan roda gigi
untuk membersikan tatal menggunakan kikir segi tiga atau setengah lingkaran.
Proses ini hampir tidak mengubah dimensi khususnya hanya menyelesaikan
permukaan dan membersikan tatal yang masih menempel alur roda gigi.
3. Proses penyambungan atau perakitan
Proses penyambungan / perakitan dalam proses pembuatan mesin pompa
oli menggunakan beberapa alat yaitu baut, pres, dan las.
a. Baut
Dalam proses perakitan yang dilakukan adalah melakukan pemasangan
transmisi dengan poros penggerak dengan puli menggunakan baut.
Penguncian dengan baut dilakukan dengan kuat agar tidak goyang/oleng saat
mesin berputar.
b. Pres
Dalam proses perakitan memggunakan mesin pres manual yang
dilakukan adalah melakukan pemasangan poros dengan roda gigi lurus
dengan memasukan poros pada lubang roda gigi dengan memberikan
tekanan secara perlahan sampai ukuran poros yang masuk sesuai yang
diinginkan.
60
c. Las
Dalam proses perakitan memggunakan las yang dilakukan adalah
melakukan pemasangan poros dengan roda gigi lurus yang sudah dipres.
Pengelasan bertujuan agar poros bergerak bersaamaan dengan roda gigi
(menyatu).
4. Setting transmisi
Proses ini merupakan pemasangan motor listrik, pemasangan poros,
pemasangan puli dan penyetelan kedudukan kedua puli agar kedudukannya
sejajar sehingga jika dipasangi belt dapat berputar dengan stabil.
61
BAB IV
PROSES PEMBUTAN, HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Diagram Alir Proses Pembuatan
Gambar 33. Diagram Alir Proses Pembuatan Poros dan Roda Gigi Lurus
NO GO ( ‐ ) NO GO (+)
Ya
Ya
Tidak
Mulai
Identifikasi Gambar Kerja
Persiapan Bahan Persiapan Alat
Standart Operasional Production (SOP)
Proses Pembuatan Komponen
Apakah Ukuran Sesuai dengan
Gambar Kerja ?
Proses Perakitan Komponen
Apakah Uji Fungsional sesuai
harapan?Perbaikan
Uji Kinerja Mesin
Selesai
62
B. Visualisasi Proses Pembuatan Poros dan Roda Gigi Lurus
Adapun urutan langkah kerja dari proses pembuatan komponen poros penggerak
roda gigi lurus dan roda gigi lurus pada komponen mesin pompa oli. Pada proses
pembuatan poros dan roda gigi lurus pada komponen mesin pompa oli terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: mempersiapkan gambar kerja,
mempersiapkan bahan yang akan digunakan, persiapan alat atau mesin, proses
pembuatan komponen yang dibuat, dan uji fungsional. Adapun tindakan dan
keselamatan kerja dalam proses pembuatan komponen ini adalah melakukan proses
kerja sesuai dengan prosedur dan langkah kerja yang diinstruksikan, mengenakan baju
kerja dan alat perlengkapan keselamatan kerja, meletakkan semua alat ukur pada
tempat yang aman/terpisah dengan barang kasar, dan jangan membersihkan tatal
benda kerja selama mesin berjalan. Semuanya sudah di cantumkan pada (Tabel 6)
Standart Operasional Production (SOP).
1. Identifikasi Bahan
Bahan poros yang digunakan adalah Mild steel dengan ukuran Ø 13 x 50
mm. untuk poros roda gigi lurus juga menggunakan bahan Mild steel dengan
ukuran Ø 13 x 140 mm.
Bahan roda gigi lurus yang digunakan adalah mild steel dengan ukuran Ø 50
x 50 mm.
63
2. Alat Atau Mesin Yang Digunakan
Tabel 6. Alat, Mesin, dan Instrumen yang digumakan dalam pembuatan komponen mesin Pompa oli
No. Bagian komponen Alat, Mesin dan Instrumen
1. Poros
1) Mesin gergaji Great Captain 2) Mesin bubut Emco
• Pahat HSS • Senter lepas • Bor senter • Cekap raham 3 • Kunci chuck mesin bubut • coolent
3) Jangka sorong 4) Penggores 5) Mistar baja 6) Kunci L 8 dan L 12 7) Palu plastik
2. Roda Gigi Lurus
1) Mesin gergaji Great Captain 2) Mesin bubut Emco
• Pahat HSS • Senter lepas • Bor senter • Cekam raham 3 • Kunci chuck mesin bubut • coolent
3) Mesin frais Horisontal • Kepala pembagi • Pisau frais roda gigi M 2 • Cekam raham 3 • Senter tetap • Dudukan pisau
4) Mandrel 5) Kikir segitiga 6) Mesin pres manual 7) Mata Bor Ø 8, Ø 12.5 mm 8) Reamers 9) Jangka sorong 10) Mistar Baja 11) Ragum meja
64
3. Perhitungan Roda Gigi Lurus
Dalam proses pembuatan dan pemasangannya membutuhkan ketelitian
yang lebih. Adapun dalam proses perencanaan pembuatannya dengan data
sebagai berikut:
Tabel 7. Perencanaan roda gigi lurus Z 12
No Nama Simbol Perhitungan (Rumus) Hasil (mm) 1 Modul m 2
2 Jumlah gigi Z 12
3 Diameter Lingkaran
jarak d
12 2 24 24
4 Diameter Kepala dk 2 m
24 2 2 52 52
5 Diameter Kaki df 2.5
24 2,5 19 19
6 Tinggi Kepala Gigi hk 1
1 2 2 2
7 Tinggi Kaki Gigi hf
1,166
1,116
2,232
2,232
8 Tinggi Gigi h
2 2,232
4,23
4,232
9 Jarak antara Poros a
2
24 242
482
24
24
65
4. Menentukan perhitungan kepala pembagi
Roda gigi dapat menurut metode pembagian atau metode penguraian
seperti pada (Tabel 7.)dengan bantuan kepala pembagi, roda gigi menurut metode
pembagian dapat di frais pada mesin frais universal.
Pembagian roda gigi lurus ada dua cara yaitu pembagian langsung dan
tidak langsung. Berikut ini adalah pembagian roda gigi langsung yaitu:
Menentukan putaran engkol
putaranN
zN
1553
313
313
1243
124040
==
====
Piring pembagi yang digunakan adalah piring pembagi seri B-1 yaitu dengan
jumlah lubang 15-16-17-18-19-20.. Jadi engkol diputar 3 putaran penuh ditambah
5 lubang pada piringn pembagi yang mempunyai jumlah lubang 15.
No.
JenI
1. Memot
2. Seting
3. Facing
Tabel 8. Tab
C. Proses P
nis Pekerjaan danIlustrasi gambar
Pembuatan tong Benda Kerja
Putaran Mesin
g
bel Standart Ope
Pembuatan Kom
n Alat/Mdiguna
Mesin gerg(Great CapPenggoresMistar baj
Mesin bubEmco Kunci chukunci tool
Pahat HSRata kananKunci L 8 12
Senter lepaJangka sor
erasional Produc
mponen
Mesin akan
Paper
gaji ptain)
s a
D = 15
L = 20
a = 0,5
v = 65
s = 0,25
but
ck post
T = 0,35
S n kasar dan L
as rong
ction (SOP) Pem
66
arameter rmesinan
5 mm
00 mm
5 mm
mm
5 mm/ptrn
1
5 menit
2
3
4
5
6
mbuatan Poros
La
1. Persiapan bahana. Pengukuran
baja dan penb. Pemasangan
gergaji. c. Menghidupk
saluran air. d. Pemotongan
200 mm dan
2. Persiapan pemba. Mempersiapk
kapan mesin b. Menyeting pc. Mengatur pu
3. Memasang bendan mengencan
4. Lakukan pembpemakanan (a)
5. Lakukan pembdengan tebal 1m0.5 mm. Denga
6. Balik benda kelangkah no. 5 hmm.
angkah kerja
n berupa Mild Stebenda kerja denggores.
benda kerja p
kan mesin dan
benda kerja denØ 15 mm
bubutan. kan peralatan dabubut ahat bubut Seting
utaran mesin nda kerja pada mngkan chuck
bubutan facing de) 1mm bubutan 2 x pemamm dan 1 x dengan erja lakukan seperhingga mendapat
eel. ngan mistar
pada mesin
membuka
ngan ukuran
• M
•
•
•
an perleng-
ggi senter.
mesin bubut
•
•
engan tebal
akanan gan tebal
rti pada pajang 194
•
•
Keselamatan ke
Menggunakan pawearpack.,sarungtangan,sepatu. Letakan alat ukutempat yang amaDaun gergaji dikkencang. Benda kerja di ceyang kuat,agar tioleng saat memoJangan terlalu pakeluar benda karjterikat pada cekaChuck benda kedengan kuat.
Jangan megubahputaran mesin pamesin bekerja. Jangan meninggamesin pada saat mhidup.
erja
akaian g
ur pada an. kunci
ekam idak otong.ajang ja
am. rja
h ada saat
alkan mesin
67
1 2 3 4 5 6
4. Pembuatan Lubang Senter
Mesin bubut Emco Kunci chuck bor Kunci tool post Bor senter
V = 30,d bor= 3
1000
1000
30 10003,14 3
3184,71 1200
7. Pemasangan bor senter pada kepala lepas. 8. Pembuatan lubang senter dengan putaran
mesin (n) 1200 rpm, kecepatan sayat (v) 30 m/menit, kedalaman pengeboran ± 4 mm. Pengeboran pada mesin bubut ini dilakukan secara manual, jadi untuk feeding dan waktunya tidak dihitung
• Menggunakan pakaian wearpack.,sarung tangan,sepatu. Letakan alat ukur pada tempat yang aman.
• Benda kerja di cekam yang kuat,agar tidak oleng saat memotong.
5. Pembubutan lurus
Pahat HSS Rata kanan kasar Kunci L 8 dan L 12 Jangka sorong Senter lepas
2
15 132
14 1000
30 10003,14 14
682,43 700
1 22.
15 132.0,5
2
194700 0,2 2
2,77 T = 166 detik
9. Memasang senter lepas pada kepala lepas agar putaran benda kerja stabil.
10. Mengatur putaran mesin bubut menjadi putaran (n) 700rpm
11. Jepit benda kerja sampai ikut berputar. 12. Pasang pahat bubut rata kanan. 13. Lakukan pembubutan lurus dari diameter
15 – 13 mm dengan pajang bubutan 194 mm. Kedalaman pemotongan (a) 0,5. Kecepatan sayat (s) 0,2
• Jangn terlalu pajang keluar benda karja terikat pada cekam.
• Chuck benda kerja dengan kuat.
6. Pembubutan facing
Pahat HSS Facing Kunci L 8 dan L 12 Jangka sorong
Senter lepas
14. Lepas benda kerja dan balik benda kerja. 15. Lakukan pembubutan facing seperti pada
gambar yang diaksir dari diameter 15-13 mm dengan pajang 5 mm. Kedalaman pemotongan (a) 0,5. Kecepatan sayat (s) 0,2
16. Lakukan pembubutan hingga ukuran yang di inginkan diameter 13 x 190 mm.
• Jangan megubah putaran mesin pada saat mesin bekerja.
• Jangan meninggalkan mesin pada saat mesin hidup.
Tabel 8. (lanjutan)
68
1 2 3 4 5 6
7. Memotong benda kerja
Mesin gergaji (Great Captain) Penggores Mistar baja
D = 15 mm
L = 143 mm
a = 0,5 mm
v = 65 mm
s = 0,25 mm/ptrn
17. Pengukuran benda kerja dengan mistar baja dan penggores
18. Ukur benda kerja menjadi dua dengan benda kerja 1 ukuran 52mm dan benda kerja 2 ukuran 142 mm.
• Menggunakan pakaian wearpack.,sarung tangan,sepatu.
• Daun gergaji dikunci kencang.
1000
1000
65 10003,14 15
n = 1380
=1400rpm
1 22.
143 1402.0,5
3
1401400 0,2 2
T = 1 menit
T = 60 detik
19. Pemasangan benda kerja pada mesin gergaji.
20. Menghidupkan mesin dan membuka saluran air.
21. Lakukan pemotongan hingga selesai dengan tebal pemotongan (a) 0,5. Kecepatan sayat (s) 0,2 mm/ptrn
22. Lepas benda kerja dari ragum mesin gergaji.
23. Bersikan mesin gergaji setelah selesai menggunakan.
• Letakan alat ukur pada tempat yang aman.
• Usahakan hasil potongan lurus.
• Letakan alat ukur pada tempat yang aman.
• Daun gergaji dikunci kencang.
• Gunakan watter coller pada saat mesin bekerja (pendingin)
8. Facing pda poros 1
Mesin bubut Emco Kunci chuck bor Kunci tool post Pahat HSS Rata kanan kasar Kunci L 8 dan L 12 Bor senter
Jangka sorong
24. Persiapan pembubutan. a. Mempersiapkan peralatan dan
perlengkapan mesin bubut. b. Menyeting pahat bubut setinggi
senter,seting put mesin 1400rpm 25. Lakukan pembubutan facing pada benda
kerja hingga ukuran diameter 13 x 140 mm
26. Lakukan pembubutan tirus pada kedua sisinya ukuran 1mm x 450.
• Jangan megubah putaran mesin pada saat mesin bekerja.
• Jangan meninggalkan mesin pada saat mesin hidup
• Kunci chuck harus sudah dalam keadan aman,tidak tertinggal di chuck.
Tabel 8. (lanjutan)
69 Tabel 8. (lanjutan)
1 2 3 4 5 6 9.
Facing pada poros 2
Mesin bubut
Emco Kunci tool post
Pahat HSS Rata kanan
Kunci L 8 dan
L 12
Jangka sorong
Senter lepas
1000
65 10003,14 15
1 22.
53 50
2.0,53
53
1400 0,2 3
D = 15 mm L = 50 mm a = 0,5 mm v = 65 mm s = 0,25 mm/ptrn
n = 1380 =1400rpm
T = 0,189=11 detik
27. Persiapan pembubutan. a. Mempersiapkan peralatan dan
perleng- kapan mesin bubut b. Menyeting pahat bubut Setinggi
senter c. Mengatur putaran mesin 1400rpm.
28. Lakukan pembubutan facing pada benda kerja hingga ukuran 50 mm, dengan kedalaman potong (a) 0,5mm, kecepatan sayat (s) o,2.
29. Lakukan pembubutan tirus pada kedua sisinya dengan ukuran 1mm x 450
• Menggunakan pakaian wearpack.,sarung tangan,sepatu.
• Menggunakan kaca mata pada saat bekerja.
• Jangam mengambil sisa bubutan (tatal) menggunakan tangan telanjang.
• Bersikan mesin bubut dengan kuas dan lap kain.
• Kembalikan alat-alat yang digunakan pada teknisi.
• Lumasi bad,chuck,rumah pahat,pada mesin bubut dengan pelumas oli.
10. Hasil pembuatan poros penggerak roda gigi lurus (poros 1)
140
Hasil pembuatan poros roda gigi lurus (poros 2)
70
N0. Jenis Pekerjaan dan
Ilustrasi gambar Pembuatan
Alat/Tools/Mesin
digunakan Parameter
permesinan Langkah kerja Keselamatan kerja
1. Memotong Benda Kerja
Mesin gergaji
(Great
Captain)
Penggores
Mistar baja
d= 50
V=65m/menit
a= 0.5mm
f=
0,25mm/ptrn
30. Persiapan bahan berupa Mild Steel. e. Pengukuran benda kerja dengan mistar
baja dan penggores. f. Pemasangan benda kerja pada mesin
gergaji. g. Menghidupkan mesin dan membuka saluran
air. h. Pemotongan benda kerja dengan ukuran
pajang 100 mm dan Ø51 mm
• Menggunakan pakaian
wearpack.,sarung
tangan,sepatu.
• Letakan alat ukur pada
tempat yang aman.
• Daun gergaji dikunci
kencang.
• Benda kerja di cekam
yang kuat,agar tidak
oleng saat memotong
2. Seting Putaran Mesin
Mesin bubut
Emco Kunci chuck
kunci tool post
1000
1000
65 10003,14 51
405.89
n = 400rpm
31. Persiapan pembubutan.
d. Mempersiapkan peralatan dan perleng-
kapan mesin bubut
e. Menyeting pahat bubut Setinggi senter.
f. Mengatur putaran mesin
32. Memasang benda kerja pada mesin bubut dan
mengencangkan chuck
33. Mengatur putaran mesin 400 rpm.
• Mengamati keadaan
mesin dan mempelajari
cara pengoprasiannya.
• Jangn terlalu pajang
keluar benda karja
terikat pada cekam.
Tabel 9 Standart Operasional Production (SOP)
71
Tabel 9.(Lanjutan)
1 2 3 4 5 63. Faccing
Pahat HSS
Rata kanan
Kunci L 8
dan L 12
Senter lepas
Jangka
sorong
1 22.
200 1952 0.5
5
200400 · 0.5
5
T= 5menit
34. Lakukan pembubutan facing dengan
tebal pemakanan (a) 1mm
35. Lakukan pembubutan 4 x pemakanan
dengan tebal 1mm dan 1 x dengan tebal
0.5 mm.
36. Balik benda kerja lakukan seperti pada
langkah no. 5 hingga mendapat pajang
40 mm.
• Menggunakan pakaian wearpack.,sarung tangan,sepatu. Letakan alat ukur pada tempat yang aman.
• Benda kerja di cekam yang kuat,agar tidak oleng saat memotong.
4. Pembuatan Lubang Senter
Mesin bubut
Emco
Kunci chuck
bor
Kunci tool
post
Bor senter
1000
1000
30 10003,14 3
3184 1120
37. Pemasangan bor senter pada kepala
lepas.
38. Pembuatan lubang senter dengan
putaran mesin (n) 590 rpm, kecepatan
sayat (v) 80 m/menit, kedalaman
pengeboran ± 4 mm. Pengeboran pada
mesin bubut ini dilakukan secara
manual, jadi untuk feeding dan waktunya
tidak dihitung
• Jangan megubah putaran mesin pada saat mesin bekerja.
• Jangan meninggalkan mesin pada saat mesin hidup.
72
Tabel 9.(Lanjutan)
1 2 3 4 5 6 5. Pengeboran Ø 12.5
Mesin bubut
Emco
Kunci chuck
bor
Bor Ø 13 mm
Rumah bor
mesin bubut.
1000
1000
20 10003,14 13
500
Diameter bor = 13 V=20m/menit a= 0.5mm
39. Setel putaran mesin dengan kecepatan 500 rpm
40. Lakukan pengeboran benda kerja sampai berlubang dengan tembus dengan menggunakan mata bor Ø 12.5 mm.
41. Pembuatan lubang dengan kecepatan sayat (v) 20 m/menit, dalam pengeboran ±195 mm,diameter bor 13
• Gunakan pendingin
pada saat pengeboran
dilakukan.
• Jangan mengukur
benda kerja pada saat
benda kerja masih
berputar.
6. Pelebaran lubang (reamers)
Remer
Kunci chuk
bor
Jangka sorong
42. Pengeboran dan reamers dilakukan manual.
43. Lakukan pelebaran lubang dengan menggunakan remer dengan ukuran Ø 13mm.
44. Lakukan sedikit demi sedikit memasukan remernya agar tidak oleng dan hasil lubang senter.
45. Pada saat reamers putaran mesin 500rpm.
• Jangan meninggalkan
mesin pada saat mesin
hidup.
• Remer / mata bot
harus tidak kendor
pada saat
menggunakan
• Remer / mata bot tidak
ikut berputar.
73
Tabel 9.( Lanjutan)
1 2 3 4 5 6 7. Memotong Benda Kerja
Mesin gergaji (Great Captain) Penggores Mistar baja Daun gegaji besi. 1000
1000
65 10003,14 50
414,012
450
1 22.
45 402 0.5
5
45
450 · 0,55
D = 50 mm L = 45 mm V= 65 m/menit
T = 0,25 menit
46. Pengukuran benda kerja dengan mistar
baja dan penggores.
47. Pemasangan benda kerja pada mesin
gergaji.
48. Menghidupkan mesin dan membuka
saluran air.
49. Lepas benda kerja periksa ukuran
benda kerja setelah dipotong dengan
menggunakan jangka sorong.
• Mengecek keadan
mesin gergaji dan
daun gergajinya dapat
digunakan /tidak.
• Letakan alat ukur pada
tempat yang aman.
• Daun gergaji dikunci
kencang.
8. Hasil pemotongan (jmlh2)
Jangka sorong
50. Pemotongan benda kerja dengan
ukuran pajang 45 mm dan Ø50 mm.
51. Lakukan pembubutan facing pada
kedua benda kerja yang akan di buat
blank roda gigi lurus
• Bersikan mesin gergaji
dengan menggunakan
kuas dan kompresor
sampai kering sisa
pendingin.
74
Tabel 9.( Lanjutan)
1 2 3 4 5 6 9. Facing 2
Mesin bubut
emco
Pahat bubut
HSS
Jangka sorong
Senter lepas. 1000
1000
65 10003,14 50
414,012
450
1 22.
45 402 0.5
5
45
450 · 0,5 5
D = 50 mm L = 45 mm V= 65 m/menit
T = 0,25 menit
52. Pasang benda kerja pada chuck dengan
kuat
53. Seting putaran mesin 450 rpm
54. Seting pahat bubut setinggi senter.
55. Lakukan pemakanan dengan ketebalan
(a) 1dengan jumlah pemotongan 5 kali.
56. Lakukan pembubutan hingga ukuran
benda kerja Ø 50 x 40 mm.
• Mengecek keadaan
mesin bubut dan
mempelajari
pengoperasiannya
dapat digunakan
/tidak.
10. Pemasangan mandrel
Mesin pres
Palu plastik
Mandrel
Kunci ring 19
Ragum
57. Pasang benda kerja pada mandrel
a. Masukan mandrel pada lubang
poros roda gigi lurus blank.
b. Lakukan pengepresan untuk
memasukan mandrel pada lubang
poros roda gigi blank.
c. Cekam mandrel pada ragum dan
pasang mur pengunci dengan
menggunakan kunci ring 19.
d. Jepit benda kerja dengan kuat.
• Pehatikan benda kerja
dalam pengepresan.
• Tangan jauhkan dari
tumpuan pres
75
Tabel 9. (Lanjutan)
1 2 3 4 5 6 11. Seting putaran mesin
Mesin bubut
Emco Kunci tool post
Pahat HSS Pahat Facing
Kunci L 8 dan
L 12
Senter lepas
Jangka sorong
1000
2
50 362
43,5
1000
65 10003,14 43,5
475.87 475
1 22.
50 36
2.0,5
14
40
475 · 0,514
2.35
D = 50 mm L = 40 mm V = 65 m/menit a = 0.5mm
58. Persiapan pembubutan. a. Mempersiapkan peralatan dan
perleng- kapan mesin bubut b. Menyeting pahat bubut Setinggi
senter. c. Mengatur putaran mesin 475 rpm.
59. Memasang benda kerja pada mesin bubut menggunakan mandrel. dan mengencangkan chuck.
• Menggunakan pakaian
wearpack.,sarung
tangan,sepatu.
• Letakan alat ukur pada
tempat yang aman.
• Periksa dan pelajari
cara pengoprasian
mesin.
12. Pembubutan lurus
Mesin bubut
Emco
Kunci tool
post
Pahat HSS
Pahat lurus
Senter lepas
Jangka sorong
60. Pasang senter kepala lepas untuk
menyangga benda kerja supaya tidak
goyang.
61. Hidupkan mesin bubut perhatikan
senter kepala lepas dengan menyetel
dan mengunci sampai kepala senter
ikut berputar
62. Lakukan pemakanan sebanyak 14 kali dengan kedalaman penyayatan 0,5 mm
• Gunakan kaca mata
pda saat praktik
• Jangan mengubah
putaran pada saat
mesin hidup.
• Jangan membuang
tatal pada saat benda
kerja berputar.
76
Tabel 9. (Lanjutan)
1 2 3 4 5 6 13. Pembubutan Champer
Mesin bubut
Emco Kunci tools post
Pahat HSS Pahat tirus
Kunci L 8 dan
L 12
Senter lepas
Jangka sorong 1000
1000
65 10003,14 36
580.20
600
1 22.
36 332.0,5
3
D = 36 mm
Pajang 40 mm
Tebal pemakanan
(a) :0,5
63. Pembuatan chamfer 1 X 45O pada ujung
blank roda gigi lurus, dengan putaran
mesin 600rpm, dengan tebal
pemotongan (a) 0,5 mm selama 3kali
pemakan.
64. Pembuatan champer pada mesin bubut
ini dilakukan secara manual, jadi untuk
feeding dan waktunya tidak dihitung.
• Menggunakan pakaian
wearpack.,sarung
tangan,sepatu.
• Letakan alat ukur pada
tempat yang aman.
• Periksa dan pelajari
cara pengoprasian
mesin. Bersikan mesin
bubut dengan
menggunakan kuas
,lap sampai kering sisa
pendingin.
• Lumasi
bad,chuck,rumah
pahat,pada mesin
bubut dengan
pelumas oli.
14. Pelepasan Blank roda gigi
lurus
Kunci tools post
Kunci L 8 dan
L 12
Jangka sorong
65. Lepas benda kerja dari mesin bubut
untuk dilajutkan pada mesin frais.
66. Kembalikan alat-alat yang digunakan
pembubutan pada teknisi.
77 Tabel 9. (Lanjutan)
1 2 3 4 5 6 15. Pemasangan blank roda gigi
lurus pada mesin frais vertikal
Mesin frais
horizontal
Kepala
pembagi
Jangka sorong
Mandrel
Gear plain
cutter M 2
Kunci pas 19
Kunci chuck
Senter tetap
1000
1000
24 10003,14 50
152,86 160
40290
0,137min
V = 24 m/menit M = 2 L = 40 D pisau= 50 mm Jumlah gigi (Z)14 f = 0,13 mm/put a = 0,5 mm
Vf = f ( n x z ) = 0,13/ 16014291,2 /
67. Pasang benda kerja pada cekam
pembagi.
68. Pencekaman benda kerja dibantu
dengan menggunakan mandrel.
69. Pasang senter tetap untuk penyangga
benda kerja dengan menggunakan baut
T dan kunci pas 19 untuk
mengencangkan.
• Menggunakan pakaian
wearpack.,sarung
tangan,sepatu.
• Periksa dan pelajari
cara pengoprasian
mesin.
• Jangan terlalu banyak
(tebal) pemakanan
pada benda kerja.
16
Setting Putaran Mesin 70. Setting benda kerja setinggi senter dan
lurus tepat ditengan pastikan tidak
oleng pada saat pengfraisan.
71. Pemasangan pisau frais (gear plan
cutter) M pada arbor mesin frais
72. Setting putaran pisau frais pada 160
rpm dan menghidupkan mesin.
• Pasang pisau frais
(gear plan cutter) M2.
• Letakan alat ukur dan
alat bantu pada tempat
yang aman tidak
ditumpuk.
78
Tabel 9. (Lanjutan) 1 2 3 4 5 6
17.
Setting pisau frais
Mesin frais
vertical
Kepala
pembagi
Jangka sorong
Mandrel
Gear plain
cutter M 2
Kunci chuck
1000
1000
65 10003,14 36
580.20
600
1 22.
36 332.0,5
3
D = 36 mm
Pajang 40 mm
Tebal
pemakanan (a)
:0,5
73. Setting posisi pisau dan benda kerja pada bidang nol dengan menyentuhkan bidang kepala pisau sehingga menyentuh benda kerja namun tidak terjadi pemakanan. (tegak lurus pada sumbu benda kerja).
74. Setelah pisau pada posisi bebas (tidak
melakukan pemakanan), meja frais
diposisikan kembalikan pada posisi
awal sebelum penyayatan, namun tidak
mengubah posisi
75. Setting nol pada skala pengatur
ketinggian.
76. Sebelum pemakanan kunci kepala
pembagi (dividing head) agar tidak
oleng atau berubah pada saat pisau frais
mulai pemakanan.
• Menggunakan pakaian wearpack.,sarung tangan,sepatu.
• Letakan alat ukur pada tempat yang aman.
• Periksa dan pelajari cara pengoprasian mesin.
• Gunakan pendingin pada saat pengefraisan.
• Perhatikan putaran pisau frais pemakanan mulai dari mana.
• Dalam pengefraisn putaran piringan harus diperhatikan dengan tepat
• Usahakan benda
bekerja tidak berubah posisi pada mandrel.
79
Tabel 9. (Lanjutan) 2 3 4 5 6
18. Setting kepala pembagi
(dividing head)
Mesin frais
horisontal
Kepala pembagi
tipe B-1
Jangka sorong
Mandrel
Gear plain
cutter M 2
Kunci chuck
Senter tetap
40 4012
34
123
13
313 3
515
1000
1000
65 10003,14 36
580.20
600
Jumlah roda gigi benda kerja Z =12 Piringan yang digunakan seri B-1:15,16,17,18, dan 20. Pisau frais modul 2
77. Setting guting kepala pembagi untuk
membagi roda gigi dengan tepat.
78. Seting putaran engkol diputar 3 putaran
penuh ditambah 5 lubang pada piringn
pembagi yang mempunyai jumlah
lubang 15 yaitu pada piringan 1 dengan
pasangan B : 15,16,17,18dan 20
• Dalam pengefraisn putaran piringan harus diperhatikan dengan tepat
• Usahakan benda
bekerja tidak berubah posisi pada mandrel.
• Perhatikan dalam
pembagian piringan pembagi
19. Proses pengefraisan profil roda gigi lurus
79. Proses penyayatan dilakukan dengan
menaikkan meja mesin setinggi 6 mm,
kemudian dijalankan untuk menyayat
dengan menggerakkan meja mesin frais
berlawanan dengan arah putaran pisau.
• Gunakan pendingin pada saat pengefraisan.
• Perhatikan putaran pisau frais pemakanan mulai dari mana.
80
Tabel 9.( Lanjutan) 1 2 3 4 5 6
20. Proses pengefraisan profil roda gigi lurus
Mesin frais
horisontal
Kepala
pembagi
Jangka sorong
Mandrel
Gear plain
cutter M 2
Kunci chuck
Senter tetap
40 4012
34
12 313
313
35
15
1000
1000
65 10003,14 36
580.20
600
40290
0,137min
Vf = f ( n x z ) =0,13/ 16014291,2 /
80. Setelah pisau pada posisi bebas (tidak
melakukan pemakanan), meja frais
diposisikan kembalikan pada posisi
awal sebelum penyayatan, namun tidak
mengubah posisi ketinggian meja
mesin.
81. Seting putaran engkol kembali diputar
3 putaran penuh ditambah 5 lubang
pada piringan pembagi yang
mempunyai jumlah lubang 15 yaitu
pada piringan 1 dengan pasangan B :
15,16,17,18dan 20
82. Lakukan pengefraisan semua profil
gigi terbentuk (yaitu berjumlah 12
gigi), benda kerja dilepas dari chuck.
• Menggunakan pakaian
wearpack.,sarung
tangan,sepatu.
• Letakan alat ukur
pada tempat yg aman
• Jangan membuang
/membersikan tatal
pada saat benda kerja
berputar.
• Jangan mengukur
benda kerja pada saat
pisau frais masih
berputar
• Bersiakan mesin
bubut setelah
pengefraisaan selesai.
81
Tabel 9.(Lanjutan) 1 2 3 4 5 6
21.
22.
Proses finising
Hasil
Mesin frais
horisontal
Kepala pembagi
Jangka sorong
Mandrel
Gear plain
cutter M 2
Kunci chuck
Senter tetap
Kunci pas 19
Mesin pres
manual.
Ragum meja
Kikir segitiga
Kikir setengah
lingkaran
Kuas
kompresor
83. Lakukan finising
a) Bersikan sisa tatal yang menempel
pada roda gigi lurus.
b) Kikir satu persatu pada setiap
giginya dengan menggunakan kikir
segitiga dan setengah lingkaran
c) Lepas benda kerja (roda gigi lurus )
dari mandrel dengan melepas mur
dengan menggunakan kunci pas 19
dan mencekam mandrel pada
ragum meja.
d) Lumasi roda gigi lurus yang sudah
jadi dengan menggunakan oli
pelumas.
84. Cek ukuran ukuran roda gigi lurus
sesuai gambar.
• Menggunakan pakaian
wearpack.,sarung
tangan,sepatu.
• Letakan alat alat pada
tempat yg aman
jangan ditumpuk
menjadi satu.
• Hati –hati dalam
menggunakan mesin
pres manual
memperhatiakn benda
kerja yang akan dipres
dan posisi tangan
benar-benar aman dari
tumpuan pres.
• Kembalikan semua
alat yang digunakan
pada tempatnya.
82
D. Proses Perakitan
Proses perakitan merupakan proses pemasangan/penggabungan komponen –
komponen menjadi suatu produk. Adapun alat- alat yang digunakan untuk
perakitan ini yaitu: mesin pres manual, ragum meja, palu plastic, las busur / las
lisrtik, dan obeng
Persiapan ini membutukan waktu 30 menit. Perakitan ini dilakukan secara
manual. Pada pelaksanannya , perakitan ini membutukan 50 menit. Jadi waktu
yang dibutuhkan pada saat perakitan adalah waktu persiapan alat + waktu
perakitan = 30 + 50 = 80 menit.
E. Waktu Proses Pembuatan
Perhitungan waktu yang digunakan disini merupakan waktu yang
sesungguhnya dilapangan, yaitu dengan melihat jam. Waktu yang dibutukan
untuk melakukan proses pembuatan poros dan roda gigi lurus secara realisasi
meliputi:
83
1) Poros
a. Pemotongan bahan1 : 5 menit
b. Pembubutan muka kanan : 10 menit
c. Pengeboran senter : 1 menit
d. Pembubutan lurus : 30 menit
e. Pemotongan bahan 2 : 5 menit
f. Pengurangan pajang : 10 menit
g. Pembubutan muka & tirus : 30 menit +
Total 91 menit
2) Roda gigi lurus Z 12
a. Pemotongan bahan :10 menit
b. Pembubutan facing :20 menit
c. Pembuatan lubang poros : 30 menit
d. Reamers :5 menit
e. Pemotongan bahan 2 :10 menit
f. Pemasangan mandrel :10 menit
g. Pembubutan lurus blank roda gigi :20 menit
h. Pemangan benda kerja pada mesin frais : 15 menit
i. Pengefraisan pembuatan roda gigi : 40 menit
Total : 160 menit x2=320 menit
84
F. Uji Fungsional
Poros roda gigi dan roda gigi lurus merupakan komponen yang paling penting
dari mesin pompa oli dari pengujian yang telah dilakukan dapat diketahui
fungsinya yaitu:
1. Poros roda gigi berfungsi sebagai penghubung untuk mentransmisikan daya
dari motor dengan menggunakan sabuk puli ditramisikan ke roda gigi lurus
dan poros untuk menahan beban puntir.
2. Roda gigi lurus berfungsi sebagai rotor yaitu pada gerigi roda gigi untuk sisi
hisap cairan akan mengisi ruangan bebas antara rumah pompa dan roda gigi
yang berputar tersebut. Kemudian cairan ini akan dibawah berkeliling dan
ditekan keluar apabila geriginya bersatu lagi.
G. Uji Kinerja Mesin
Dalam pengujian mesin pompa oli semua komponen berfungsi dengan baik
meskipun ada kekurangan sedikit yaitu pada lubang poros rumah pompa yang
mengalami kebocoran kecil. Kecepatan mesin pompa yang kami buat dalam
memompa yaitu sekita 9 liter / menit.
H. Pembahasan
1. Proses Pembuatan
Secara garis besar proses pembuatan komponen poros dan roda gigi
lurus yang dapat dilihat pada diagram alir di atas adalah sebagai berikut :
85
a. Proses perencanaan meliputi mengidentifikasi gambar kerja,
mempersiapkan bahan, mempersiapkan mesin dan peralatan yang
digunakan.
b. Proses pembuatan
c. Proses perakitan meliputi perakitan dengan komponen lain, uji
fungsional dan uji kinerja mesin.
Tahapan awal dari proses pembuatan komponen poros dan roda gigi lurus
adalah mengidentifikasi gambar kerja, seperti yang telah dilakukan pada bab
II sebelumnya. Tahapan selanjutnya yaitu mempersiapkan bahan dan
peralatan serta mesin yang akan digunakan. Dalam persiapan bahan,
mengunakan mesin gergaji menjadikan ukuran awal bahan. Dalam proses
pemotongan bahan ini harus diberi sedikit kelebihan dari ukuran benda kerja
yang sesungguhnya, karena selanjutnya akan mengalami proses penguranagan
bahan melalui proses pemesinan.
Setelah itu mempersiapkan mesin dan peralatan yang digunakan untuk
pembuatan masing-masing komponen. Untuk perincian mesin dan peralatan
yang digunakan dapat dilihat pada visualisasi pengerjaan diatas.
Dalam pembuatan poros proses pemesinan yang digunakan yaitu dengan
cara: penggergajian, pembubutan, dan pengetapan.
1) Penggergajian
86
Pemotongan bahan menggunakan gergaji mesin dengan ukuran
bahan Ø15 x 200 mm yaitu untuk pembuatan poros roda gigi dan
poros penggerak. Perlu diingat bahwa dalam pemotongan bahan ini
jangan lupa untuk memberi coolant pada bagian yang dipotong untuk
mengantisipasi panas yang berlebih pada bahan dan mata gergaji agar
tidak cepat tumpul dan patah.
2) Pembubutan
Dalam proses pembuatan poros digunakan mesin bubut emco
untuk pengurangan bahan agar sesuai dengan ukuran yang diingkan
seperti pada perancangan awal. Proses pembubutan ini meliputi
beberapa metode yaitu: pembubutan facing, pengeboran
senter,pembubutan tirus (camper). Dengan ukuran komponen akhir
poros roda gigi Ø 13 x 50 mm dan poros penggerak roda gigi Ø 13 x
140 mm.
Dalam pembuatan roda gigi lurus proses pemesinan yang digunakan yaitu
dengan cara: penggergajian, pembubutan, dan pengefraisan
1) Penggergajian
Pemotongan bahan menggunakan gergaji mesin dengan ukuran
bahan Ø 50 x 50 mm yaitu satu buah untuk pembuatan poros roda gigi
lurus diingat bahwa dalam pemotongan bahan ini jangan lupa untuk
87
memberi coolant pada bagian yang dipotong untuk mengantisipasi
panas yang berlebih pada bahan dan mata gergaji agar tidak cepat
tumpul dan patah.
2) Pembubutan
Dalam proses pembuatan roda gigi lurus digunakan mesin
bubut emco untuk pembuatan blank roda gigi lurus pengurangan
bahan agar sesuai dengan ukuran yang diingkan seperti pada
perancangan awal. Proses pembubutan ini meliputi beberapa metode