Page 1
7/23/2019 Isi Otitis Eks Pucin
http://slidepdf.com/reader/full/isi-otitis-eks-pucin 1/20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Otitis eksterna maligna disebut juga otitis eksterna nekrotikans, merupakan
suatu infeksi difus pada liang telinga luar dan struktur lain di sekitarnya yang disebabkan
oleh organisme Pseudomonas.
Pada otitis eksterna maligna, peradangan dapat meluas
secara progresif ke lapisan subkutis, tulang rawan dan tulang di sekitarnya. Dengan
demikian dapat menimbulkan kelainan berupa kondritis, osteitis dan osteomielitis yang
mengakibatkan kerusakan tulang temporal. Penyebabnya adalah Pseudomonas
aeruginosa, tetapi beberapa bakteri yang lain dapat juga menyebabkan gejala klinik yang
sama. Infeksi dimulai pada meatus akustikus eksternus dan menyebar sepanjang dasar
tulang tengkorak. Dari daerah tersebut dapat memberikan efek pada struktur – struktur
utama seperti arteri karotis, vena jugularis, dan saraf kranial dan intrakranial. Otitis
eksterna maligna biasanya ditemukan pada pasien diabetik usia lanjut, tetapi dapat juga
ditemukan pada pasien dengan imunitas yang rendah.!,"#
$oulmouche adalah orang pertama yang melaporkan kasus otitis eksterna
maligna pada tahun !%&%, dimana dia melaporkan kasus osteomielitis tulang temporal di
'a(ette )edicale de Paris. Pada tahun !*+*, )elt(er melaporkan kasus osteomielitis
tulang temporal, mandibula dan (igoma pada pasien diabetik yang disebabkan oleh
Pseudomonas aeruginosa. $ahun !*%, -handler yang menjelaskan tentang otitis
eksterna maligna, dimana merupakan infeksi bakteri yang progresif pada meatus
akustikus eksternus, yang dapat berkembang menjadi osteomielitis tulang temporal,
0
Page 2
7/23/2019 Isi Otitis Eks Pucin
http://slidepdf.com/reader/full/isi-otitis-eks-pucin 2/20
kelumpuhan saraf kranial dan kematian. -handler mempresentasikan !& kasus pasien
dengan infeksi Pseudomonas aeruginosa yang dimulai dengan infeksi pada meatus
akustikus eksternus dan menyebar sepanjang dasar tulang tengkorak dan menimbulkan
neuropati.!#
1
Page 3
7/23/2019 Isi Otitis Eks Pucin
http://slidepdf.com/reader/full/isi-otitis-eks-pucin 3/20
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ANATOMI TELINGA
ecara anatomi, telinga dibagi atas & yaitu telinga luar, telinga tengah dan
telinga dalam. $elinga luar berfungsi mengumpulkan dan menghantarkan gelombang
bunyi ke struktur – struktur telinga tengah. $elinga luar terdiri dari daun telinga
pinna atau aurikel# dan liang telinga sampai membran timpani. Di dalam telinga
tengah terdapat tiga tulang pendengaran yaitu maleus, inkus dan stapes. $elinga
dalam terdiri dari koklea yang berupa dua setengah lingkaran dan vestibuler yang
terdiri dari tiga buah kanalis semisirkularis."#
2
Page 4
7/23/2019 Isi Otitis Eks Pucin
http://slidepdf.com/reader/full/isi-otitis-eks-pucin 4/20
Daun telinga merupakan struktur tulang rawan yang berlekuk – lekuk dan
dibungkus oleh kulit tipis. /ekukan – lekukan ini dibentuk oleh heliks, antiheliks,
tragus, antitragus, fossa skafoidea, fossa triangularis, konkha dan lobulus. Permukaan
lateral daun telinga mempunyai tonjolan dan daerah yang datar. $epi daun telinga
yang melengkung disebut heliks. Pada bagian postero0superiornya terdapat tonjolan
kecil yang disebut tuberkulum telinga Darwin1 tubercle#. Pada bagian anterior heliks
terdapat lengkungan yang disebut antiheliks. 2agian superior antiheliks membentuk
dua buah krura antiheliks dan bagian di kedua krura ini disebut fossa triangulari. Di
atas kedua krura ini terdapat fossa skafoid. Di depan antiheliks terdapat konka. Di
bawah krus heliks terdapat tonjolan kecil berbentuk segitiga tumpul yang
3
Page 5
7/23/2019 Isi Otitis Eks Pucin
http://slidepdf.com/reader/full/isi-otitis-eks-pucin 5/20
disebut tragus. 2agian di seberang tragus dan terletak pada batas bawah antiheliks
disebut antitragus.!#
3aringan subkutan daun telinga bagian superior sangat tipis, terutama di
permukaan anterior, sehingga kulit langsung menempel pada tulang rawan. )akin ke
bawah lapisan subkutan bertambah dan berakhir di lobulus yang tidak mempunyai
rangka tulang rawan. Perdarahan daun telinga bagian posterior berasal dari cabang
posterior 4. karotis eksterna yang memperdarahi juga sebagian kecil permukaan
depan daun telinga. ebagian permukaan belakang daun telinga juga diperdarahi oleh
4. oksipitalis. Permukaan depan daun telinga terutama diperdarahi oleh cabang
anterior 4. $emporalis superfisialis anterior. Persarafan daun telinga disuplai oleh
cabang – cabang aurikularis magnus dan oksipitalis minor dari pleksus servikalis,
juga dari cabang aurikulotemporal saraf trigeminal serta cabang auricular 5. vagus."#
/iang telinga berbentuk huruf , dengan bagian tulang rawan pada sepertiga
luar dan bagian tulang pada dua pertiga dalam. Panjang liang telinga kira – kira
",+ cm – & cm. 2entuk liang telinga seperti huruf akibat perbedaan sudut bagian
tulang rawan dan bagian tulang karena itu membran timpani biasanya tidak dapat
terlihat langsung dari luar. Diameter liang telinga dari luar ke dalam tidak selalu
sama, yang paling sempit di bagian isthmus yang terletak sedikit di medial batas
bagian tulang dan bagian tulang rawan. 2erbatasan dengan membran timpani, bidang
liang telinga tidak datar, di bagian anteriorinferiornya membentuk sudut tajam (acute
anterior tympanic angle), sehingga bagian tepi anteriorinferior membran timpani
sukar dilihat langsung dari luar. /ekukan ini juga menyebabkan diameter membran
timpani paling panjang pada bagian obli6 anteroinferior ke posterosuperior. edikit
di lateral bagian yang bersudut tajam ini liang telinga menonjol bertepatan dengan
sendi temporomandibula. 7ulit liang telinga bagian tulang rawan mempunyai
struktur menyerupai kulit di bagian tubuh lain, mengandung folikel rambut dan
4
Page 6
7/23/2019 Isi Otitis Eks Pucin
http://slidepdf.com/reader/full/isi-otitis-eks-pucin 6/20
kelenjar – kelenjar, sedangkan kulit di bagian tulang merupakan kulit yang tipis
sekali dan berlanjut ke kulit membran timpani, tidak mempunyai folikel rambut dan
kelenjar – kelenjar.&,8#
9ubungan antara liang telinga dengan struktur sekelilingnya juga mempunyai
arti klinis yang penting. Dinding anterior liang telinga ke arah medial berdekatan
dengan sendi temporomandibular dan ke lateral dengan kelenjar parotis. Dinding
inferior liang telinga juga berhubungan erat dengan kelenjar parotis. Dehisensis pada
liang telinga bagian tulang rawan fissure of Santorini) memungkinkan infeksi
meluas dari liang telinga luar ke dalam parotis dan sebaliknya pada ujung medial
dinding superior liang telinga bagian tulang membentuk lempengan tulang berbentuk
baji yang disebut tepi timpani dari tulang temporal, yang mana memisahkan lumen
liang telinga dari epitimpani. Dinding superior liang telinga bagian tulang, di sebelah
medial terpisah dari epitimpani oleh lempengan tulang baji ke arah lateral suatu
lempengan tulang lebih tebal memisahkan liang telinga dari fossa kranii medial.
Dinding posterior liang telinga bagian tulang terpisah dari sel udara mastoid oleh
suatu tulang tipis.&,+#
Pada kulit yang normal di liang telinga, ada bakteri flora seperti
Micrococcus dan Corynebacterium sp. Infeksi pada liang telinga oleh bakteri
patogen dipengaruhi kondisi host misalnya adanya trauma lokal, adanya perubahan
sifat serumen, dermatitis, dan perubahan p9 di liang telinga. 7ulit yang melapisi
bagian kartilaginosa lebih tebal daripada kulit bagian tulang, selain itu juga
mengandung folikel rambut yang banyaknya bervariasi antar individu namun ikut
membantu menciptakan suatu sawar dalam liang telinga. 4natomi liang telinga
bagian tulang sangat unik karena merupakan satu – satunya tempat dalam tubuh di
mana kulit langsung terletak di atas tulang tanpa adanya jaringan subkutan. Dengan
5
Page 7
7/23/2019 Isi Otitis Eks Pucin
http://slidepdf.com/reader/full/isi-otitis-eks-pucin 7/20
demikian daerah ini sangat peka, dan tiap pembengkakan akan sangat nyeri karena
tidak terdapat ruang untuk ekspansi.8#
4da tiga makroskopik mekanisme pertahanan dari liang telinga dan
permukaan lateral membran timpani yaitu tragus dan antitragus, kulit dengan lapisan
serumen dan isthmus. alah satu cara perlindungan yang diberikan telinga luar adalah
dengan pembentukkan serumen atau kotoran telinga. ebagian besar struktur kelenjar
sebasea dan apokrin yang menghasilkan serumen terletak pada bagian kartilaginosa.
:ksfoliasi sel – sel stratum korneum ikut pula berperan dalam pembentukkan materi
yang membentuk suatu lapisan pelindung penolak air pada dinding kanalis ini. p9
gabungan berbagai bahan tersebut adalah sekitar , suatu faktor tambahan yang
berfungsi mencegah infeksi. erumen diketahui memiliki fungsi sebagai proteksi.
Dapat berfungsi sebagai sarana pengangkut debris epitel dan kontaminan untuk
dikeluarkan dari membran timpani. erumen juga berfungsi sebagai pelumas dan
dapat mencegah kekeringan dan pembentukan fisura pada epidermis.8,+#
aluran limfatik merupakan bagian yang penting dalam penyebaran infeksi.
2agian anterior dan superior dari meatus akustikus eksternus, disalurkan ke
pembuluh limfe preaurikuler di kelenjar parotis dan kelenjar limfe servikal bagian
superior. 2agian inferior, disalurkan ke infraaurikuler dekat angulus mandibula.
2agian posterior disalurkan ke kelenjar limfe postaurikuler dan kelenjar limfe
servikal bagian superior. ;angsangan pada aurikel dan meatus akustikus eksternus
berasal dari saraf perifer dan kranial, yaitu dari saraf trigeminus <#, fasial <II#,
glossopharingeal I=# dan nervus vagus =#.+#
uara yang ditangkap oleh daun telinga diteruskan melalui saluran telinga ke
membran timpani. )embran timpani berbentuk hampir lonjong, terletak obli6 di
liang telinga, membatasi liang telinga dengan kavum timpani. Diameter membran
timpani rata – rata sekitar ! cm, paling panjang pada arah anterior – inferior ke
superior posterior. )embran timpani terdiri dari & lapis yaitu lapisan luar, lapisan
6
Page 8
7/23/2019 Isi Otitis Eks Pucin
http://slidepdf.com/reader/full/isi-otitis-eks-pucin 8/20
tengah dan lapisan dalam. /apisan luar merupakan kulit terusan dari kulit yang
melapisi dinding liang telinga. /apisan tengah merupakan jaringan ikat yang terdiri
atas dua lapisan yaitu lapisan radier yang serabut – serabutnya berpusat di
manubrium maleus, lapisan sirkuler yang serat – seratnya lebih padat di lingkaran
luar dan makin jarang ke arah sentral. /apisan dalam merupakan bagian dari lapisan
mukosa kavum timpani. )embran timpani dibagi menjadi dua bagian yaitu pars
flaksida di bagian atas dan pars tensa di bagian bawah. #
2.2 FISIOLOGI PENDENGARAN
Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun
telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang ke koklea.
'etaran tersebut menggetarkan membran timpani diteruskan ke telinga tengah
melalui rangkaian tulang pendengaran yang akan mengamplifikasi getaran mealui
daya ungkit tulang pendengaran dan perkalian perbandingan luas membran timpani
dan tingkap lonjong. :nergi getar yang telah diamplifikasi ini akan diteruskan ke
stapes yang menggerakkan tingkap lonjong sehingga perilimfa pada skala vestibuli
bergerak. 'etaran diteruskan ke membrana ;eissner yang mendorong endolimfa,
sehingga akan menimbulkan gerak relatif antara membran basalis dan membran
tektoria. Proses ini merupakan rangsang mekanik yang menyebabkan terjadinya
defleksi stereosilia sel0sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan terjadi
penglepasan ion bermuatan listrik dari badan sel. 7eadaan ini merupakan proses
depolarisasi sel rambut sehingga melepaskan neurotransmitter ke dalam sinapsis
yang akan menimbulkan potensial aksi pada saraf auditoris, lalu dilanjutkan ke
nukleus auditorius samapai ke korteks pendengaran area &*08># di lobus temporalis.
!,#
2.3 OTITIS EKSTERNA MALIGNA
A. De!n!"! #2$
7
Page 9
7/23/2019 Isi Otitis Eks Pucin
http://slidepdf.com/reader/full/isi-otitis-eks-pucin 9/20
Otitis eksterna maligna adalah infeksi difus di liang telinga luar dan struktur
lain di sekitarnya.
B. E%!&e'!(l(g!
Di 4merika erikat, otitis eksterna maligna lebih banyak timbul pada daerah
dengan iklim lembab dan basah, dibandingkan dengan iklim lainnya. Penyakit ini
sering ditemukan lebih banyak pada laki – laki daripada perempuan dan dilaporkan
menyerang kelompok semua umur, tetapi lebih sering pada usia tua, lebih dari >
tahun. ?aktor yang mempermudah radang telinga luar adalah p9 di liang telinga.
2iasanya normal atau asam. 2ila p9 menjadi basa, proteksi terhadap infeksi
menurun. Pada keadaan udara yang sangat hangat dan lembab, kuman dan jamur
mudah tumbuh. Diabetes merupakan faktor risiko utama tetapi tidak ada hubungan
yang jelas dengan berat atau lamanya menderita diabetes dengan otitis eksterna
maligna. **@ pasien otitis eksterna maligna mempunyai riwayat penyakit diabetes
mellitus. Pasien diabetik mempunyai p9 serumen yang tinggi dan menurunnya
konsentrasi lisosim yang menghalangi aktivitas antibakteri. Penyakit ini juga
pernah dilaporkan pada pasien dengan imunitas yang rendah, pasien dengan 9I<
atau pasien yang menjalani transplantasi organ, misalnya pada limfoma maligna,
dan leukemia. Dapat juga ditemukan pada bayi – bayi yang mengalami malnutrisi,
dan anemia.
",&#
). Pat(gene"!"
8
Page 10
7/23/2019 Isi Otitis Eks Pucin
http://slidepdf.com/reader/full/isi-otitis-eks-pucin 10/20
Otitis eksterna maligna merupakan infeksi yang menyerang meatus akustikus
eksternus dan tulang temporal. Organisme penyebabnya adalah Pseudomonas
aeruginosa, dan paling sering menyerang pasien diabetik usia lanjut. Pada
penderita diabetes, p9 serumennya lebih tinggi dibanding p9 serumen non
diabetes. 7ondisi ini menyebabkan penderita diabetes lebih mudah terjadi otitis
eksterna. 4kibat adanya faktor immunocompromize dan mikroangiopati, otitis
eksterna berlanjut menjadi otitis eksterna maligna. Infeksi dimulai dengan otitis
eksterna yang progresif dan berlanjut menjadi osteomielitis pada tulang temporal.
Penyebaran penyakit ini keluar dari liang telinga luar melalui ?isura antorini dan
osseocartilaginous junction.&#
Otitis eksterna maligna menyebar melalui ?isura antorini untuk sampai ke
dasar tulang tengkorak. Data histopatologi menunjukkan bahwa infeksi menyebar
sepanjang vaskuler. Di bagian anterior dapat mempengaruhi fossa mandibula dan
kelenjar parotis. Di sebelah anteromedial infeksi, dapat menyebar ke arteri karotis.
elain itu juga dapat menyebar melalui $uba :ustachius untuk sampai ke fossa
infratemporal dan nasofaring. 9ipestesia ipsilateral dapat terjadi jika saraf kelima
dilibatkan. Penyebaran ke intrakranial dapat menyebabkan meningitis, abses otak,
kejang dan kematian. 2agian posteroinferior dapat menyebabkan flebitis dan
trombosis supuratif bulbus juguler dan sinus sigmoid. Ini dapat menyebabkan
mastoiditis dan kelumpuhan saraf fasial. Penyebaran secara inferior dapat
menyebabkan paralisis saraf glosofaringeal I=#, vagus =#, hipoglosus =I#, dan
aksesorius =II#, menyebabkan disfagia, aspirasi dan suara serak.8#
D. Ge*ala Kl!n!"
'ejala dapat dimulai dengan rasa gatal di liang telinga yang dengan cepat
diikuti dengan rasa nyeri yang hebat dan sekret yang banyak serta pembengkakan
9
Page 11
7/23/2019 Isi Otitis Eks Pucin
http://slidepdf.com/reader/full/isi-otitis-eks-pucin 11/20
liang telinga. 2iasanya unilateral. ;asa nyeri akan semakin hebat dan bila tumbuh
jaringan granulasi yang banyak akan menyebabkan liang telinga akan tertutup.
araf fasialis dapat terkena sehingga menimbulkan paralisis fasial. 7elainan
patologik yang penting adalah osteomielitis yang progresif, yang disebabkan oleh
infeksi kuman Pseudomonas aeruginosa. Penebalan endotel yang mengiringi
diabetes mellitus berat, kadar gula darah yang tinggi yang diakibatkan oleh infeksi
yang sedang aktif, menimbulkan kesulitan pengobatan yang adekuat. Pada
beberapa kasus pernah dilaporkan terdapat gejala pusing, sakit kepala dan trismus.
+,#
E. D!agn("!"
Diagnosis otitis eksterna nektrotikan dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti laboratorium dan radiologi.
:mpat gejala yang menonjol adalah otalgia yang menetap lebih dari ! bulan, otorea
purulen dan menetap dengan adanya jaringan granulasi dalam beberapa minggu,
riwayat diabetes mellitus, status imun yang rendah dan usia lanjut, dan adanya
gangguan saraf kranial.A#
4namnesis
Pasien yang menderita otitis eksterna maligna umumnya usia lanjut, menderita
diabetes. 4danya otalgia, sakit kepala temporal, otore purulent dapat ditemukan
pada pasien ini. 7adang – kadang pasien mempunyai riwayat penggunaan
antibiotik dan obat tetes telinga pada otitis eksterna tanpa adanya perubahan
gejala yang bermakna.A#
10
Page 12
7/23/2019 Isi Otitis Eks Pucin
http://slidepdf.com/reader/full/isi-otitis-eks-pucin 12/20
Pemeriksaan ?isik
Pada pemeriksaan inspeksi dapat ditemukan adanya kulit yang
mengalami inflamasi, hiperemis, oedem dan tampak jaringan granulasi pada dasar
meatus akustikus eksternus. 2iasanya disertai dengan kelumpuhan saraf fasial,
dan perlu memeriksa saraf kranial < – =II.A#
Pemeriksaan Penunjang
/aboratorium
Pada pemeriksaan laboratorium, dapat ditemukan adanya peningkatan jumlah
leukosit, laju endap darah dan gula darah sewaktu."# Pemeriksaan kultur yang
diperoleh dari sekret liang telinga sangat diperlukan untuk sensitivitas antibiotik.
Penyebab utamanya adalah P. aeruginosa. Organisme ini merupakan bakteri
aerob, dan gram negatif. Pseudomonas spmempunyai lapisan yang bersifat
mukoid yang digunakan pada saat fagositosis. :ksotoksin dapat menyebabkan
jaringan mengalami nekrosis dan beberapa golongan lainnya menghasilkan
neurotoksin yang dapat menimbulkan neuropati.%#
11
Page 13
7/23/2019 Isi Otitis Eks Pucin
http://slidepdf.com/reader/full/isi-otitis-eks-pucin 13/20
;adiologi
-$ scan dapat menunjukkan adanya dekstruksi tulang di sekitar dasar tulang
tengkorak dan meluas ke intrakranial. Pemeriksaan dengan teknik nuklir baik
digunakan pada stadium awal. can $echnetium **$c# methylene diphosphonate
menunjukkan area yang mengalami osteogenesis dan osteolisis. edangkan
'allium A'a# menunjukkan jaringan lunak yang mengalami inflamasi.%#
9istopatologi
)ekanisme invasi liang telinga berhubungan dengan nekrosis tulang. Proses
infeksi meluas ke submukosa dan terdapat destruksi tulang. pada gambaran
histology juga dapat terlihat rusaknya jaringan menunjukkan luasnya nekrosis
pada lapisan epidermis dan dermis disertai infiltrate P)5. 7artilago dikelilingi
oleh jaringan inflamasi dan tampak destruksi. Pada dinding pembuluh darah
menunjukkan hialinisasi. $ulang mastoid menunjukkan adanya sel – sel inflamasi
akut.A#
D!agn("!" Ot!t!" Ek"terna Mal!gna#+$
;iwayat B
0 Otalgia menetap
0 Otorea purulent, menetap, granulasi
0 Diabetes mellitus, usia lanjut
0 tatus imun yang rendah
0 5europati
Pemeriksaan ?isik B12
Page 14
7/23/2019 Isi Otitis Eks Pucin
http://slidepdf.com/reader/full/isi-otitis-eks-pucin 14/20
0 3aringan granulasi di liang telinga
0 ekret purulen
0 5europati, terutama saraf <II
7ultur B Didapatkan pertumbuhan bakteri Pseudomonas sp, Pseudomonas aeruginosa
;adiologi B
0 -$ scan dengan kontras
0 );I dngan kontras
F. STADIUM
Pembagian stadium pada otitis eksterna nekrotikan dibuat oleh /evenson et al ,
-orey et al , 2enecke dan Davis et al . pembagian stadium didasarkan pada luasnya
kerusakan jaringan atau tulang dan besarnya komplikasi neurologik yang terjadi.*,!>#
Dibagi atas tiga stadium B!>#
a. tadium I B infeksi hanya terbatas pada jaringan lunak dan kartilago.
b. tadium II B kerusakan jaringan lunak yang mulai meluas dan terjadi
destruksi tulang temporal.
c. tadium III B Destruksi basis tengkorak yang ekstensif dan meluas ke
intrakranial.
G. D!agn("!" Ban&!ng
13
Page 15
7/23/2019 Isi Otitis Eks Pucin
http://slidepdf.com/reader/full/isi-otitis-eks-pucin 15/20
Otitis eksterna maligna didiagnosis banding dengan herpes (oster otikus,
mastoiditis, otitis media kronik dan tumor ganas tulang temporal.!!#
H. K('%l!ka"!
7omplikasi yang dapat timbul adalah sebagai berikut B
!. 5europati
". )eningitis
&. 4bses otak
I. Penatalak"anaan
4walnya, pembedahan merupakan pilihan utama untuk penanganan pasien
dengan otitis eksterna maligna. $etapi sejak ditemukannya aminoglikosida, penisilin
sintetik, generasi ketiga -ephalosporin dan 6uinolon, maka penggunaan antibiotik
merupakan pilihan utama pengobatan. ejak teknik pembedahan pada dasar tulang
tengkorak berkembang, beberapa ahli otologi mulai menggunakan teknik radikal
sebagai pilihan terapi.!"#
4da tiga aspek dalam pengobatan otitis eksterna maligna. Cang paling penting
adalah mengontrol gula darah pada pasien diabetes mellitus. )astoidektomi atau
reseksi parsial pada dasar tengkorak mungkin diperlukan jika ada gangguan saraf
14
Page 16
7/23/2019 Isi Otitis Eks Pucin
http://slidepdf.com/reader/full/isi-otitis-eks-pucin 16/20
fasial. 4ntibiotik sebaiknya diberikan sejak awal, dalam dosis yang adekuat dan
dalam waktu yang lama.!!#
Pengobatan harus cepat diberikan sesuai dengan hasil kultur dan resistensinya.
7arena kuman penyebab tersering adalah Pseudomonas aeruginosa, maka diberikan
antibiotik dosis tinggi yang sesuai dengan Pseudomonas aeruginosa. ementara
menunggu hasil kultur dan resistensi, diberikan golongan fluoro6uinolone
ciprofloasin# dosis tinggi per oral. Pada keadaan yang lebih berat diberikan
antibiotika parenteral kombinasi dengan antibiotika golongan aminoglikosida yang
diberikan selama – % minggu. Pemberian antibiotik sistemik kini merupakan
bentuk utama terapi. Pemberian antibiotik digunakan untuk mencegah komplikasi
dan morbiditas. Di samping pemberian obat – obatan sering kali diperlukan tindakan
debridement secara radikal. $indakan debridement yang kurang bersih dapat
menyebabkan semakin cepatnya penyebaran penyakit. Pembedahan sebaiknya
dibatasi pada pengangkatan sekuestra, drainase abses dan debridement lokal jaringan
granulasi.!>,!"#
$anda awal adanya respon terapi terhadap penyakit adalah berkurangnya rasa
nyeri. Diabetes yang terkontrol juga merupakan tanda awal adanya perbaikan.
Pengobatan otitis eksterna maligna sebaiknya harus berkelanjutan sampai infeksi
betul – betul hilang. Ini membutuhkan waktu perawatan yang lama di rumah sakit
dan penggunaan antibiotik sampai enam minggu.!"#
,. Pr(gn("!"
15
Page 17
7/23/2019 Isi Otitis Eks Pucin
http://slidepdf.com/reader/full/isi-otitis-eks-pucin 17/20
;ekurensi penyakit dilaporkan sekitar *@ 0 "A@. 9al ini berhubungan dengan
lamanya pemberian terapi yang tidak adekuat dan manifestasi klinik berupa sakit
kepala dan otalgia, bukan otorea. Otitis eksterna nekrotikan dapat kambuh kembali
setelah satu tahun pengobatan komplit.bedasarkan penelitian yang dilakukan
-handler, rata – rata kematian sekitar +>@ tanpa pengobatan. 7ematian berkurang
sampai ">@ dengan ditemukannya antibiotik yang cocok. Penelitian terbaru
melaporkan bahwa angka kematian turun sampai !>@, tetapi kematian tetap tinggi
pada pasien dengan neuropati atau adanya komplikasi intrakranial.!"#
BAB III
16
Page 18
7/23/2019 Isi Otitis Eks Pucin
http://slidepdf.com/reader/full/isi-otitis-eks-pucin 18/20
KESIMPULAN
Otitis eksterna maligna adalah infeksi telinga luar yang dapat menyebabkan kematian.
Penyakit ini biasanya ditemukan pada pasien diabetes atau pasien dengan
immunocompromised state. Otalgia adalah gejala yang paling sering terjadi dan pada
otoskopi ditemukan otitis eksterna dengan jaringan granulasi sepanjang posteroinferior liang
telinga luar. Pemeriksaan scan tulang diperlukan untuk menegakkan diagnosa.
Diagnosis dini penyakit, terapi yang adekuat dan kontrol yang ketat terhadap diabetes
melitus harus dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
17
Page 19
7/23/2019 Isi Otitis Eks Pucin
http://slidepdf.com/reader/full/isi-otitis-eks-pucin 19/20
!. osialisma, 9elmi. 7elainan telinga luar. DalamB oepardi :4. Iskandar 5, editor.
2uku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher. :d.+. 3akartaB ?7EIF
">>&. 9al.880%.
". <ernick D). )alignant eterna otitis. In 5adol 32, chuknecht 9?,editors. urgery of
the ear and temporal bone. 5ew CorkB ;aven PressF !**&. p.!** 0 ">&.
&. 5ussebaum 2. :terna ear, )alignat eternal otitis. GOnlineH. ">> 4pr !8 Gcited ">!+
3ulyHFG!>screensH.4vailable fromBE;/BhttpBwww.e)edicine.comenttopic">&.htm
8. -hee ', editor. Infection of the eternal ear. 4nnals 4cademy of )edicine. )ay ">>+,
<>l.&8. 5o.8. GOnlineH. ">>+ Gcited ">!+ 3ulyHF G+ screensH. 4vailable
fromBE;/BhttpBwww.annals.edu.sgpdf&8<ol5o8.pdf
+. 3ahn 4?, 9awke ). Infections of the eternal ear. In -umming -J, editor.
Otolaryngology0 head and neck surgery. :d."nd. <ol.8th. $orontoB )osby Cear 2ook.
P."A%A – "A*&.
. /instrom -3, /ucente ?:, 3oseph :). Infections of the eternal ear. In 2ailey 23,
-alhoun 79, Deskin ;J, editors. 9ead and neck surgery0otolaryngology. :d." nd. <ol
"nd. 5ew Cork B /ippincott0;avenF!**%. p. !*+0A*.
A. :ternal ear anatomy. GOnlineH. ">>% Gcited ">!+ 3ulyHF G! screenH. 4vailable
fromBhttpBwww.utdol.comonlinecontentimage.doKimage7eyLprimMpietern&.htm
%. 9elmi. 2agian – bagian tulang temporal dan organ di dalamnya, Otitis media supuratif
kronis. 3akartaB ?akultas 7edokteran Eniversitas IndonesiaF">>+. p. A0"A.
*. Jright 4. 4natomy and ultrastructure of the human ear. In 7err 4' :ditor. cott0
2rown1s Otolaryngology. :d.th. /ondonB 2utworthF!**A. p. !!! – !!!+.
18
Page 20
7/23/2019 Isi Otitis Eks Pucin
http://slidepdf.com/reader/full/isi-otitis-eks-pucin 20/20
!>. -hon 4). )alignant otitis eterna. In 'ates '4, editor. -urrent therapy in
otolaryngology0head and neck surgery0&. $orontoB 2.-. Decker IncF !*%A. p. %0!!.
!!. 2oies /;. 2OI: 2uku ajar penyakit $9$. :d.. 3akartaB :'- Penerbit 2uku
7edokteranF !**A.
!". 4ustin ?D. Diseases of eternal ear. In 2alengger 33, now 32, editor.
OtorhinolaryngologyB 9ead and neck surgery. :d.!+th. Philadelphia B Jilliams N
JilkinsF!**. p. *A80%.
19