BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang PKLUntuk memperoleh gambaran
yang lebih komprehensif mengenai dunia kerja bagi para mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Sunan Gunung
Djati Bandung sekaligus memberikan kesempatan mengaplikaikan
praktek teori di lapangan, mahasiswa diwajibkan menjalani program
Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang disesuaikan dengan program studi
masing-masing. Program PKL memberikan kompetensi pada mahasiawa
untuk dapat lebih mengenal, mengetahui, dan berlatih menganalisis
kondisi lingkungan dunia kerja. Hal ini sebagai upaya program studi
mempersiapkan mahasiswa dalam memasuki dunia kerja.Dalam pelaksaan
PKL ini, mahasiswa jurusan Sosiologi, Administrasi Negara dan
Manajemen diarahkan untuk melakukan PKL di beberapa instansi
pemerintahan di tingkat daerah (Provinsi dan Kota/Kabupaten) dan
instansi-instansi di bawah naungan kementrian agama.Fokus yang
perlu diperhatikan oleh mahasiswa di tempat PKL adalah hal-hal atau
masalah yang berkaitan dengan teori ilmu yang telah mereka peroleh
di program studi masing-masing. Bagi peserta PKL bagi jurusan
Sosiologi, mereka diarahkan untuk mengamati hal-hal yang berkaitan
dengan Ilmu Sosiologi seperti instansi bagaimana tempat mereka
melaksanakan sosialisasi program, mengkomunikasikan program kerja
kepada masyarakat, memonitoring program community development dan
menemukan serta memberikan solusi terhadap masalah-masalah sosial
yang timbul di tempat PKL.Khusus untuk Mahasiswa Jurusan Manajemen
diharapkan dapat menerapkan strategi Planning, Organizing,
Actuating, dan Controlling (POAC)B. Maksud dan Tujuan PKLDalam
kegiatan PKL ini tentu saja memiliki beberapa maksud dan tujuan
yang hendak dicapai bagi peserta PKL itu sendiri, diantaranya :1.
Meningkatkan wawasan pengetahun, pengalaman, kemampuan dan
keterampilan mahasiswa (peserta PKL)2. Mendapatkan masukan umpan
balik dalam usaha penyempurnaan kurikulum yang sesuai dengan
tuntutan dunia industry dan masyarakat.3. Membina serta meningktkan
kerjasama antara FISIP UIN Bandung dengan instansi pemerintah atau
swasta dimana mahasiswa ditempatkan dan pengabdian kepada
masyarakat.4. Memberikan gambaran dunia kerja bagi para mahasiswa
selaku peserta PKL.C. Kegunaan PKLAdapun kegunaan dari PKL yang
dilakukakn oleh mahasiswa adalah untuk :1. Mengetahui Sejarah
Instansi Tempat PKL2. Mengetahui Struktur Organisasi3. Mengetahui
Kegiatan Umum Instansi/Perusahaan4. Melatih Keterampilan program
sarjana sesuai dengan pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti
perkuliahan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik5. Belajar
Mengenal dinamika dan kondisi nyata kerja pada unit-unit kerja,
baik dalam lingkungan pemerintah maupun perusahaan.6. Untuk
mengembangkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan mencoba
menemuakan sesuatu yang baru yang belum diperoleh dari pendidikan
formal.1. 1.1. 1.2. 1.3. D. Tempat PKLTempat PKL ini dilakukan di
salah satu dinas yang berada di kawasan soreang Jl. Raya Soreang
KM. 17, Kabupaten Bandung yaitu dinas Sumber Daya Air,
Pertambangan. Selain itu secara keseluruhan tempat PKL dilaksanakan
di dalam 4 kawasan yang berada di daerah bandung, yaitu :A.
Lingkungan PEMPROV Jawa BaratB. Lingkungan PEMKOT BandungC.
Lingkungan PEMKAB BandungD. Lingkungan Kementrian Agama Kabupaten,
Kota dan Provinsi.E. Jadwal Waktu PKLKegiatan PKL ini dilaksanakan
selama satu bulan dengan rentang waktu pada tanggal 16 Juni - 16
Juli 2014.
BAB IITINJAUAN TEMPAT PKLDSDAPE ( Dinas Sumber Daya Air,
Pertambangan dan Energi )A. Sejarah Tempat Instansi PKLDinas Sumber
Daya Air Pertambangan dan Energi Kabupaten Bandung berdasarkan
Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2007 Tentang pembentukan Organisasi
Dinas daerah Kabupaten Bandung dan Peraturan Bupati Nomor 5 tahun
2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Kabupaten Bandung, mempunyai tugas pokok :Merumuskan kebijaksanaan
Teknis dan Melaksanakan Kegiatan Teknis Operasional di bidang
Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi yang meliputi
Pengelolaan Irigasi dan Drainase dan Sumber Daya Mineral,
Pengelolaan Pertambangan dan Panas Bumi serta Melaksanakan
Ketatausahaan Dinas. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas
Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi mempunyai fungsi : 1.
Pelaksanaan, Perumusan dan Penentuan Kebijaksanaan Teknis dibidang
pengelolaan sumber daya air, yang meliputi bidang irigasi dan
drainase.2. Pelaksanaan, Perumusan dan Penentuan Kebijaksanaan
Teknis dibidang pengelolaan Sumber daya mineral, pertambangan dan
panas bumi, yang meliputi bidang pertambangan dan energi.3.
Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi ketatausahaan.Adapun
tujuan dan sasaran Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Bandung terlihat dari Visi dan Misi sebagai berikut :1.
2. 2.1. a. Visi dan Misi VisiDinas Sumber Daya Air, Pertambangan
dan Energi sebagai salah satu Dinas dari Pemerintah Kabupaten,
dalam menetapkan visinya tentu harus mengacu kepada Visi Kabupaten
Bandung dengan tetap memperhatikan fungsi dan tugas pokoknya. Visi
Kabupaten Bandung yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah No.
11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2010 2015, yaitu :Terwujudnya
Masyarakat Kabupaten Bandung yang maju, mandiri dan dan berdaya
saing melalui tata kelola pemerintahan yang baik dan pemantapan
pembangunan pedesaan berlandaskan religius kultural dan berwawasan
lingkunganMemperhatikan Visi Kabupaten tersebut serta dengan
memperhatikan perubahan paradigma dan Perda No 20 Tahun 2007
tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung, maka
Dinas Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi merupakan Dinas Baru
yang terbentuk dari Sub Dinas Pengairan pada Dinas Pekerjaan Umum
dan Subdinas Pertambangan dan Energi pada Dinas Lingkungan Hidup,
sehingga dalam menentukan Visi dan Misi menggabungkan dua tugas
pokok dan fungsi berbeda menjadi satu visi dan misi, yang satu sama
lain bersinergi untuk dapat mewujudkan visi dan misi Kabupaten
Bandung. Adapun Visi Dinas Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi
Kabupaten Bandung yaitu :" Terselenggaranya pengelolaan sumber daya
air pertambangan dan energi yang berwawasan lingkungan dalam
mewujudkan Kabupaten Bandung yang maju, mandiri dan berdaya saing
Misi Agar visi dinas dapat diwujudkan, dan dapat mendorong di dalam
peningkatan kualitas sumber daya manusia di seluruh unsur
organisasi, maka dirumuskan Misi Dinas Sumber Daya Air Pertambangan
Dan Energi Kabupaten Bandung yang di dalamnya mengandung nuansa
tujuan organisasi serta sasaran yang ingin dicapainya. Selain
sebagai penjabaran dari visi, rumusan misi juga menggambarkan tugas
pokok dan fungsi Dinas Sumber Daya Air Pertambangan Dan
Energi.Adapun rumusan Misi Dinas Sumber Daya Air Pertambangan Dan
Energi adalah sebagai berikut: 1. Mewujudkan profesionalisme
penyelenggaraan urusan pemerintahan,2. Meningkatkan pengelolaan
sumber daya alam pertambangan dan energi, 3. Meningkatkan upaya
konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan
pengendalian daya rusak air,b. Tujuan dan Sasaran a) Misi
Mewujudkan profesionalisme penyelenggaraan urusan pemerintahan Misi
ini dijabarkan dalam tujuan : Terwujudnya peningkatan kinerja
aparatur Dinas SDAPE, dengan sasaran : Meningkatkan kualitas dan
kuantitas SDM Dinas SDAPE, Meningkatkan Sarana dan Prasarana,
Meningkatkan Kinerja Pelaporan.b) Meningkatkan pengelolaan sumber
daya alam pertambangan dan energi.Misi ini di jabarkan dalam tujuan
:1. Terpenuhinya kebutuhan listrik bagi masyarakat pedesaan, dengan
sasaran : Meningkatkan jangkauan pelayanan energi listrik.2.
Terlaksanya pengelolaan Air Tanah, dengan sasaran : Meningkatkan
tertibnya pengambilan air tanah secara administrasi dan teknis
serta meningkatkan konservasi air tanah.3. Terwujudnya kegiatan
usaha pertambangan yang ramah lingkungan, dengan sasaran
Meningkatkan tertib administrasi dan penerapan teknis penambangan
yang baik (Good Mining Practice), dengan sasaran Meningkatkan
tertib administrasi dan penerapan teknis penambangan yang baik4.
Terantisipasinya bencana geologi/gerakan tanah, dengan sasaran
Melaksanakan penyediaan data dan informasi geologic) Meningkatkan
upaya konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan
pengendalian daya rusak air.Misi ini dijabarkan dalam tujuan :1.
Termanfaatkannya sumber daya air secara berkelanjutan dengan
mengutamakan pemenuhan kebutuhan air irigasi untuk menunjang
kegiatan pertanian, dengan sasaran : Meningkatkan kualitas dan
kuantitas jaringan irigasi.2. Terlaksananya upaya pengendalian
genangan dan banjir, dengan sasaran Melindungi sungai terhadap
kerusakan/gangguan oleh daya alam/tindakan manusia melaui
pengaturan sempadan dan pengendalian pemanfaatan sumber air.B.
Struktur OrganisasiDalam kestrukturan Dinas Sumber Daya,
Pertambangan dan Energi Kabupaten Bandung ini secara umum terdiri
dari 4 bidang, berikut bagan struktur organisasi Dinas Sumber Daya,
Pertambangan dan Energi Kabupaten Bandung:
Gambar 2.1StrukturOrganisasi Umum Tanpa Keterangan Nama Pejabat
Dinas Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi
Gambar 2.2StrukturOrganisasi Dinas Sumber Daya Air Pertambangan
dan Energi Beserta Nama Pemegang JabatanOrganisasi Dinas Sumber
Daya Air Pertambangan dan Energi terdiri dari : Kepala Dinas
Sekretariat, membawahkan Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian Sub.
Bagian Keuangan Sub. Bagian Penyusunan Program Bidang Irigasi,
membawahkan Seksi. Perencanaan Irigasi Seksi. Pembangunan Seksi.
Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Bidang Drainase,
membawahkan Seksi. Perencanaan Drainase Seksi. Pelaksanaan Jaringan
Drainase Seksi. Penanggulangan Bencana Alam Bidang Pertambangan,
membawahkan Seksi. Pertambangan Seksi. Air Tanah Seksi. Geologi
Bidang Energi, membawahkan Seksi. Ketenagalistrikan Seksi Panas
Bumi Seksi Minyak dan Gas Bumi Unit Pelayanan Teknis Daerah terdiri
dari UPTD Sub Das Ciwidey UPTD Sub Das Cirasea UPTD Sub Das
Cisangkuy UPTD Sub Das CitarikRincian Tugas dan tata kerja
masing-masing telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 5
Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Daerah. Adapun sumber daya manusia yang ada pada Dinas Sumber Daya
Air Pertambangan dan Energi Kabupaten Bandung dalam melaksanakan
roda organisasi sebagai berikut :NoTingkat GolonganJumlah
1Golongan IV 7 Orang
2Golongan III 49 Orang
3Golongan II 56 Orang
4Golongan I 10 Orang
Jumlah122 Orang
Tabel 2.1. Keberadaan Personil Berdasarkan Golongan
NoTingkat GolonganJumlah
1S2 4 Orang
2S1 25 Orang
3D4 1 Orang
4D3 8 Orang
5SLTA 54 Orang
6SLTP 10 Orang
7SD 20 Orang
Jumlah122 Orang
Tabel 2.2. Keberadaan Personil berdasarkan Tingkat
Pendidikan
NoTingkat GolonganJumlah
1Adum/DiklatpimIV/Spada 22 Orang
2Adumla/Spala 5 Orang
3Spama/Diklatpim III/Spadya 6 Orang
4Diklatpim II/Spamen 1 Orang
Jumlah34 Orang
Tabel 2.3.Keberadaan Personil berdasarkan Pendidikan
Struktural
NoTingkat PendidikanJumlah
1TKK ( SLTA) -
2Pekerja Harian Lepas (PHL)
- S1 6 Orang
- SLTA/STM 50 Orang
- SLTP 13 Orang
- SD 18 Orang
Jumlah86 87 Orang
Tabel 2.3.. Keberadaan Personil Non PNSC. Kegiatan Umum Instansi
/ PerusahaanGambar 2.3.Jadwal Kegiatan Dinas Sumber Daya Air
Pertambangan dan Energi Tahun 2013[footnoteRef:1] [1: Untuk gambar
yang lebih jelas terdapat pada halaman lampiran - lampiran]
a. Kewenangan Dinas Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi
Kabupaten Bandung, dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
diberikan kewenangan untuk : Pelaksanaan pengelolaan ketatausahaan
dinas. Pelaksanaan Pengelolaan, Pengawasan, Pengendalian jaringan
irigasi dan Drainase. Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian
kegiatan Pertambangan. Pelaksanaan pengembangan ketanagalistrikan
untuk masyarakat Pra-KS. Pembinaan terhadap masyarakat pemakai air
dan pemanfaatan air irigasi lainnya.b. Isu StrategisIsu strategis
di kabupaten Bandung pada tahun 2011 berdasarkan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2011 adalah sebagai berikut : 1.
Kualitas pelayanan birokrasi,2. Rintisan wajib belajar 12 tahun dan
pengembangan pendidikan vokasional,3. Aksesbilitas kualitas
pelayanan kesehatan dan prasarana kesehatan,4. Masih tingginya
angka kemiskinan dan penyandang masalah sosial,5. Kualitas
pelayanan sarana prasarana dasar wilayah,6. Aksesbilitas usaha
mikro, kecil dan menengah (UMKM) terhadap sumber daya,7. Kemampuan
daya saing produk unggulan daerah,8. Penanganan bencana dan
kerusakan lingkungan,9. Keterpaduan pembangunan daerah dan wilayah
pedesaan,10. Menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban
masyarakat,11. Menjaga stabilitas ketahanan pangan.12. Isu yang
terkait dengan kewenangan Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan
Energi yaitu no 5, 8 dan 11, berikut diuraikan penjelasannya :c.
Kualitas Pelayanan Sarana Prasarana Dasar WilayahSarana dan
prasarana dasar wilayah merupakan unsur penunjang utama dalam
mendukung terciptanya tingkat keberhasilan pembangunan.
Ketersediaan dan kualitas infrastruktur akan mempengaruhi tingkat
pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat. Pembangunan dan
pemeliharaan infrastruktur seperti jalan, jembatan, irigasi,
drainase, penyediaan air baku serta air bersih merupakan kebutuhan
yang dapat dirasakan manfaat dan akibatnya secara langsung oleh
masyarakat.Infrastruktur harus dapat menjadi katalisator pencapaian
pembangunan pada bidang lainnya terutama perwujudan infrastruktur
strategis dan sistem yang dapat diadopsi dalam rangka pemerataan
pembangunan bidang infrastruktur. Dilain pihak, diperlukan
peningkatan kemampuan pengendalian dan pengawasan pembangunan
infrastruktur terutama melalui perizinan yang konsisten dan mengacu
pada peraturan perundangan yang berlaku baik pada tingkat pusat
maupun daerah.d. Penanganan Bencana dan Kerusakan
LingkunganRusaknya lingkungan akibat bencana alam merupakan polemik
yang tidak bisa dihindarkan. Dalam mengatasi hal tersebut,
diperlukan perubahan pola pikir dan bertindak dalam merencanakan
dan melaksanakan pembangunan, yaitu dengan mengacu pada pembangunan
berwawasan lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan tidak
hanya diperlukan pada mekanisme kinerja pemerintahan, tetapi harus
dilaksanakan oleh segenap lapisan masyarakat melalui penegakan
hukum.Sebagai wilayah yang rawan bencana, baik bencana banjir,
longsor/gerakan tanah dan gempa, perlu dilakukan penyusunan
prosedur, tahapan mitigasi serta penanganan bencana yang
sederhana/mudah diterapkan sesuai dengan pengalaman selama ini.
Upaya menghindari bencana lebih mudah dilakukan dan lebih murah
dibandingkan setelah terjadi bencana. Upaya-upaya yang dapat
dilakukan antara lain : menghindari pembangunan di daerah rawan
bencana serta menindak pelaku pelanggaran, menghindari aktivitas
budidaya pada daerah yang terdapat daerah miring, bantaran sungai
serta melindungi kawasan kawasan dibawahnya (kawasan lindung).
Upaya-upaya tersebut harus bersinergi dengan program pemberdayaan
masyrakat bidang ekonomi di wilayah bencana sehingga dapat
menghindari aktivitas pembangunan di daerah bencana tersebut.e.
Menjaga Stabilitas Ketahanan PanganKemampuan Kabupaten Bandung
untuk menyediakan tanaman pangan khususnya padi masih terbukti
mampu untuk memenuhi kebutuhan penduduknya. Dengan luas areal
pertanian yang mencapai 48,6% dari luas wilayah kabupaten Bandung,
hal ini ditunjukkan oleh pasokan beras yang mencapai 50 70 ton per
hari ke Jakarta, komoditas lain yang dipasok Kabupaten Bandung ke
luar wilayah antara lain : sayuran, susu sapi segar, benih ikan
tawar, produk perkebunan teh.Agenda pembangunan kemandirian pangan
dilakukan pengembangan diversifikasi usaha pertanian yang lebih
luas (bukan hanya padi), peningkatan konsumsi protein (hewani
maupun nabati) per kapita, laju pertumbuhan produksi pertanian
dengan jumlah penduduk, perlindungan konsumen terhadap hasil-hasil
pertanian, serta meningkatnya alih fungsi luas lahan
pertanian.Untuk menyelesaikan beberapa isu strategis diatas yang
berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Sumber Daya Air,
Pertambangan dan Energi maka perlu ditetapkan beberapa misi,
program dan kegiatan yang dapat menjawab dan menyelesaikannya. f.
Rencana StrategisRencana strategis merupakan langkah awal untuk
melakukan pengukuran kinerja Dinas Sumber Daya Air Pertambangan dan
Energi Kabupaten Bandung . Rencana Strategis Dinas Sumber Daya Air
Pertambangan dan Energi Kabupaten Bandung memerlukan integrasi
antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain agar mampu
memenuhi keinginan Stakeholders dan menjawab tuntutan perkembangan
lingkungan strategis baik nasional maupun global. Analisis terhadap
lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal merupakan
langkah yang sangat penting dalam memperhitungkan kekuatan
(Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (opportunities), dan
tantangan (threats) yang ada. Analisis terhadap unsur unsur
tersebut sangat penting dan merupakan dasar bagi perwujudan visi
dan misi serta strategis Dinas Sumber Daya Air Pertambangan dan
Energi Kabupaten Bandung Dengan perkataan lain rencana strategis
yang disusun oleh Dinas Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi
Kabupaten Bandung setidaknya mengandung visi, misi, tujuan,
sasaran, program dan kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi
dan mengarahkan anggota organisasi dalam mengambil keputusan, untuk
mencapai dan menentukan ukuran keberhasilan / kegagalan. Dengan
visi, misi dan strategi yang jelas dan tepat maka diharapkan
instansi pemerintah akan dapat menyelaraskan dengan potensi,
peluang dan kendala yang dihadapi. Rencana Strategis bersama
pengukuran, penilaian dan evaluasi kinerja serta pelaporan
akuntabilitas kinerja merupakan tolok ukur penting dari suatu
sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.g. Renstra Dinas
Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi Kabupaten Bandung Sebagai
sebuah instansi sektor publik Dinas Sumber Daya Air Pertambangan
dan Energi Kabupaten Bandung telah mengupayakan penyusunan Rencana
Strategis yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama
kurun waktu 5 (lima) tahun, yaitu untuk tahun 2010 2015 dengan
memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin
timbul.Rencana Strategis Dinas Sumber Daya Air Pertambangan dan
Energi Kabupaten Bandung dalam penyusunannya melibatkan seluruh
staf dan menempatkan Renstra sebagai komitmen bersama untuk
mewujudkan kinerja aparatur Dinas Sumber Daya Air Pertambangan dan
Energi Kabupaten Bandung yang akomodatif terhadap tuntutan
masyarakat atas pelayanan yang cepat, mudah, transparan, dan
akuntabel dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.h.
Indikator Kinerja Tujuan dan Target Jangka MenengahUntuk mengukur
sejauh mana Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi telah
mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan, pada masing-masing
tujuan strategis ditetapkan indikator kinerja dan target kinerja
yang harus dicapai pada akhir tahun ke lima (2015). Indikator
kinerja masing-masing tujuan tersebut merupakan Indikator Kinerja
Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi. Indikator Kinerja
Utama berikut target yang ingin dicapai di tahun 2015 dapat
dijelaskan sebagai berikut:No.TujuanIndikator Kinerja Utama
(IKU)Target 2015Keterangan
1.Termanfaatkannya sumber daya air secara berkelanjutan dengan
mengutamakan pemenuhan kebutuhan air irigasi untuk menunjang
kegiatan pertanian
Tercapainya Rasio pelayanan Jaringan Irigasi
1 : 47Cara perhitungan :
Total panjang jaringan irigasi primer dan sekunder kewenangan
Kabupaten (1.121 km) dibagiluas total lahan budidaya/luas tanam
(52.132,75 ha)
2.Terlaksananya upaya pengendalian genangan dan banjir
Tercapainya prosentase luas genangan banjir klasifikasi tinggi yang
ditangan
49,04%Cara perhitungan :
Luas genangan banjir klasifikasi tinggi yang ditangani (1639,24
ha) dibagi
Luas total genangan banjir klasifikasi tinggi (3342,9 ha)
3.Terlaksananya pengelolaan air tanahTercapainya prosentase
jumlah perusahaan yang melakukan tertib pengambilan air tanah
secara administrasi dan teknik serta melakukan konservasi air
tanah
100%Cara perhitungan :
Jumlah perusahaan pemanfaat air tanah yang melaksanakan tertib
teknis dan administrasi (307 perusahaan) dibagiJumlah perusahaan
pemanfaat air tanah (307 perusahaan)
4.Terwujudnya kegiatan usaha pertambangan yang ramah
lingkunganTercapainya prosentase jumlah penambang yang melaksanakan
tertib administrasi dan teknik
63,16%Cara perhitungan :
Jumlah pelaku usaha bidang pertambangan yang melaksanakan tertib
teknis dan administrasi (12 perusahaan) dibagiJumlah pelaku usaha
bidang pertambangan (19 perusahaan)
5.Terantisipasinya bencana geologi/gerakan tanahTercapainya
prosentase jumlah kecamatan yang rawan bencana geologi/gerakan
tanah yang sudah terpetakan
50%Cara perhitungan :
Jumlah kecamatan yang rawan bencana geologi /gerakan tanah yang
sudah terpetakan (11 kecamatan)dibagiJumlah kecamatan yang rawan
bencana geologi/gerakan tanah (22 kecamatan)
6.Terpenuhinya kebutuhan listrik bagi masyarakat
pedesaanTercapainya Rasio elektrifikasi
80%Cara perhitungan :
Jumlah total rumah tangga menggunakan listrik di Kabupaten
bandung (609.496 KK)dibagiJumlah total rumah tangga di Kabupaten
Bandung (761.870 KK)
Tercapainya prosentase kemandirian energi di Desa mandiri
Energi
60%
Cara perhitungan :
Ketersediaan energi di Desa Mandiri Energi (60%)dibagiKebutuhan
energi di Desa Mandiri Energi (60%)
Tabel 2.5.Indikator kinerja Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan
dan Energii. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja SasaranSasaran
strategis Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi merupakan
penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan secara lebih spesifik
dan terukur, yang menggambarkan sesuatu yang akan dihasilkan dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun dan dialokasikan dalam 5 (lima) periode
secara tahunan melalui serangkaian program dan kegiatan yang akan
dijabarkan lebih lanjut dalam suatu Rencana Kinerja (Performance
Plan). Penetapan sasaran strategis ini diperlukan untuk memberikan
fokus pada penyusunan program, kegiatan, dan alokasi sumber daya
organisasi dalam kegiatan atau operasional organisasi tiap-tiap
tahun dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.Sasaran strategis Dinas
Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi merupakan bagian integral
dalam proses perencanaan strategis Dinas Sumber Daya Air,
Pertambangan dan Energi dan merupakan dasar yang kuat untuk
mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja Dinas Sumber Daya
Air, Pertambangan dan Energi serta lebih menjamin suksesnya
pelaksanaan rencana jangka panjang yang sifatnya menyeluruh, yang
berarti menyangkut keseluruhan satuan kerja di lingkungan Dinas
Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi. Sasaran-sasaran yang
ditetapkan sepenuhnya mendukung pencapaian tujuan strategis yang
terkait. Dengan demikian, apabila seluruh sasaran yang ditetapkan
telah dicapai diharapkan bahwa tujuan strategis terkait juga telah
dapat dicapai. Tujuan 1: Termanfaatkannya sumber daya air secara
berkelanjutan dengan mengutamakan pemenuhan kebutuhan air irigasi
untuk menunjang kegiatan pertanianPenjabaran dari tujuan ini secara
lebih spesifik adalah sebagai berikut : Sasaran Indikator
Kinerja
Meningkatkan kualitas dan kuantitas jaringan irigasiTercapainya
Rasio pelayanan Jaringan Irigasi
Tabel 2.6.Tujuan 1 : Termanfaatkannya sumber daya air secara
berkelanjutan dengan mengutamakan pemenuhan kebutuhan air irigasi
untuk menunjang kegiatan pertanian..................Tujuan 2:
Terlaksananya upaya pengendalian genangan dan banjirPenjabaran dari
tujuan ini secara lebih spesifik adalah sebagai berikut :Sasaran
Indikator Kinerja
Melindungi sungai terhadap kerusakan/gangguan oleh daya
alam/tindakan manusia melalui pengaturan sempadan dan pengendalian
pemanfaatan sumber air
Tercapainya prosentase luas genangan banjir klasifikasi tinggi
yang ditangani
Tabel 2.7. Tujuan 2 : Terlaksananya upaya pengendalian genangan
dan banjirTujuan 3: Terlaksananya pengelolaan air tanahPenjabaran
dari tujuan ini secara lebih spesifik adalah sebagai
berikut:Sasaran Indikator Kinerja
Terlaksanya pengelolaan Air TanahMeningkatkan tertibnya
pengambilan air tanah secara administrasi dan teknis serta
meningkatkan konservasi air tanah
Tabel 2.8. Tujuan 3 : Terlaksananya pengelolaan air tanah Tujuan
4: Terwujudnya kegiatan usaha pertambangan yang ramah
lingkunganPenjabaran dari tujuan ini secara lebih spesifik adalah
sebagai berikut:Sasaran Indikator Kinerja
Terwujudnya kegiatan usaha pertambangan yang ramah
lingkunganMeningkatkan tertib administrasi dan penerapan teknis
penambangan yang baik (good mining practice)
Tabel 2.9. Tujuan 4 : Terwujudnya kegiatan usaha pertambangan
yang ramah lingkungan
Tujuan 5: Terantisipasinya bencana geologi/gerakan
tanahPenjabaran dari tujuan ini secara lebih spesifik adalah
sebagai berikut:Sasaran Indikator Kinerja
Melaksanakan penyediaan data dan informasi geologiTercapainya
prosentase jumlah kecamatan yang rawan bencana geologi/gerakan
tanah yang sudah terpetakan
Tabel 2.10. Tujuan 5 : Terantisipasinya bencana geologi/gerakan
tanah Tujuan 6: Terpenuhinya kebutuhan listrik bagi masyarakat
pedesaanPenjabaran dari tujuan ini secara lebih spesifik adalah
sebagai berikut:Sasaran Indikator Kinerja
Meningkatkan jangkauan pelayanan energi listrikTercapainya Rasio
elektrifikasi
Tercapainya prosentase kemandirian energi di Desa mandiri
Energi
Tabel 2.11. Tujuan 6 : Terpenuhinya kebutuhan listrik bagi
masyarakat pedesaanSasaran pertama adalah untuk mendorong instansi
pemerintah pusat dan daerah dapat mengimplementasikan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Instansi pemerintah yang
sudah mengimplementasikan Sistem AKIP kemudian akan dievaluasi
untuk diketahui akuntabilitas kinerjanya yang merupakan sasaran
kedua.
j. Penetapan Kinerja Tahun 2011Seperti telah dijelaskan
sebelumnya, Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi
merupakan penggabungan dari Bidang Irigasi, Bidang Drainase, Bidang
Pertambangan dan Bidang Energi. Dengan demikian, penetapan kinerja
tahun 2011 merupakan penetapan kinerja untuk keempat Bidang
tersebut. Penetapan kinerja tahun 2011 untuk Bidang Irigasi adalah
sebagai berikut :Sasaran StrategisIndikator KinerjaTargetAnggaran
(Rp)
Meningkatkan kualitas dan kuantitas jaringan irigasiTercapainya
Rasio pelayanan Jaringan Irigasi1 : 3510.606.623.750
Tabel 2.12. Penetapan Kinerja tahun 2011 Bidang IrigasiSedangkan
penetapan kinerja 2011 untuk Bidang Drainase adalah sebagai berikut
:Sasaran StrategisIndikator KinerjaTargetAnggaran (Rp)
Melindungi sungai terhadap kerusakan/gangguan oleh daya
alam/tindakan manusia melalui pengaturan sempadan dan pengendalian
pemanfaatan sumber airTercapainya prosentase luas genangan banjir
klasifikasi tinggi yang ditangani9,8%5.802.825.000
Tabel 2.13. Penetapan Kinerja tahun 2011 Bidang Drainase
Sedangkan penetapan kinerja 2011 untuk Bidang Pertambangan adalah
sebagai berikut :
Sasaran StrategisIndikator KinerjaTargetAnggaran (Rp)
Meningkatkan tertibnya pengambilan air tanah secara administrasi
dan teknik serta meningkatkan konservasi air tanahTercapainya
prosentase jumlah perusahaan yang melakukan tertib pengambilan air
tanah secara administrasi dan teknik serta melakukan konservasi air
tanah40,7%581.500.000
Meningkatkan tertib administrasi dan penerapan teknis
penambangan yang baik (good mining practice)Tercapainya prosentase
jumlah penambang yang melaksanakan tertib administrasi dan
teknik25%216.550.000
Melaksanakan penyediaan data dan informasi geologiTercapainya
prosentase jumlah kecamatan yang rawan bencana geologi/gerakan
tanah yang sudah terpetakan18,18%148.100.000
Tabel 2.14. Penetapan Kinerja tahun 2011 Bidang Pertambangan
Sedangkan penetapan kinerja 2011 untuk Bidang Energi adalah
sebagai berikut :Sasaran StrategisIndikator KinerjaTargetAnggaran
(Rp)
Meningkatkan jangkauan pelayanan energi listrikTercapainya Rasio
elektrifikasi60,97%1.678.000.000
Tercapainya prosentase kemandirian energi di Desa mandiri
Energi20%145.000.000
Tabel 2.15. Penetapan Kinerja tahun 2011 Bidang Energik.
Akuntabilitas Kerja Tahun 2011Dalam tahun anggaran 2011, Dinas
Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi telah menetapkan 7 (tujuh)
sasaran yang akan dicapai. Ke tujuh sasaran tersebut selanjutnya
diukur dengan menganalisia melalui 8 indikator kinerja. a)
Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2011Pengukuran tingkat capaian
kinerja Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi Tahun 2011
dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi
masing-masing indikator kinerja sasaran. Rincian tingkat capaian
kinerja masing-masing indikator tersebut dapat diilustrasikan dalam
tabel berikut :
NOSASARANINDIKATOR KINERJA
URAIANTARGETREALISASI%
1.Meningkatkan kualitas dan kuantitas jaringan irigasi
Tercapainya Rasio pelayanan Jaringan Irigasi 1 : 351 : 35100
2.Melindungi sungai terhadap kerusakan/gangguan oleh daya
alam/tindakan manusia melalui pengaturan sempadan dan pengendalian
pemanfaatan sumber airTercapainya prosentase luas genangan banjir
klasifikasi tinggi yang ditangani9,8%9,8%100
3.Meningkatkan tertibnya pengambilan air tanah secara
administrasi dan teknik serta meningkatkan konservasi air
tanahTercapainya prosentase jumlah perusahaan yang melakukan tertib
pengambilan air tanah secara administrasi dan teknik serta
melakukan konservasi air tanah40,7%40,7%100
4.Meningkatkan tertib administrasi dan penerapan teknis
penambangan yang baik (good mining practice)Tercapainya prosentase
jumlah penambang yang melaksanakan tertib administrasi dan
teknik25%25%100
5.Melaksanakan penyediaan data dan informasi geologiTercapainya
prosentase jumlah kecamatan yang rawan bencana geologi/gerakan
tanah yang sudah terpetakan18,18%18,18%100
60,97%60,97%100
6.Meningkatkan jangkauan pelayanan energi listrikTercapainya
Rasio elektrifikasi
Tercapainya prosentase kemandirian energi di Desa mandiri
Energi20%20%100
Tabel 2.16.Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2011
b) Analisis Capaian KinerjaAnalisis dan evaluasi capaian kinerja
tahun 2011 dari Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi
dapat dijelaskan sebagai berikut :Sasaran : Meningkatkan kualitas
dan kuantitas jaringan irigasiSasaran ini dimaksudkan untuk
menggambarkan keberhasilan peningkatan kualitas dan kuantitas
jaringan irigasi. Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini
dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut sebagai
berikut:IndikatorTargetRealisasi% capaianRealisasi
20092008
Meningkatkan kualitas dan kuantitas jaringan irigasi1 : 351 :
35100
Tabel 2.17.Sasaran Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas jaringan
IrigasiUntuk dapat mencapai kepada sasaran Meningkatkan kualitas
dan kuantitas jaringan irigasi dengan target kinerja 1 : 35
merupakan hasil dari membandingkan antara panjang jaringan irigasi
primer dan sekunder yang merupakan kewenangan Kabupaten sepanjang
1.121 km dibagi oleh luas lahan budidaya / luas tanam seluas
39.670,75 ha. Dan realisasinya tercapai sebesar 100%, maka program
dan kegiatan yang mendukung terhadap capaain kinerja dimaksud
selama tahun 2011 melalui Bidang Irigasi adalah sebagai berikut :1.
Menyediakan dokumen perencanaan pembangunan/rehabilitasi jaringan
irigasi, meliputi DI. Ciaro Desa Ciaro Kecamatan Nagrek, DI
Cikalage Desa Hegarmanah Kecamatan Rancaekek, DI. Sawahgede Desa
Cikuya Kecamatan Cicalengka, DI. Cadasgantung Desa Lumajang
Kecamatan Cimaung, DI. Buah Piit Desa Cikalong Kecamatan Cimaung
dan DI. Gunung Karung Desa Margaluyu Kecamatan Pangalengan. Yang
selanjutnya dokumen tersebut digunakan sebagai panduan perencanaan
dalam rangka melaksanakan pembangunan/rehabilitasi jaringan irigasi
yang berlokasi pada Daerah Irigasi (DI) tersebut.2. Menyediakan
dokumen persiapan perencanaan pembangunan reservoir (embung/waduk
lapangan) di Desa Mangunjaya Kecamatan Majalaya. Yang selanjutnya
dokumen tersebut digunakan sebagai panduan pembuatan perencanaan
pembangunan reservoir. 3. Melaksanakan pembangunan reservoir
(bendung Daerah Irigasi) di DI. Hanjuang Beureum Desa Lebak Muncang
Kecamatan Ciwidey, DI. Legok Teureup Desa Cijagra Kecamatan Paseh,
DI. Ciangsana Desa Hegarmanah Kecamatan Cikancung, DI. Citere Desa
Margamukti Kecamatan Pangalengan. Pembangunan reservoir ini
dilakukan untuk meningkatkan fungsi jaringan irigasi dalam
pelayanan terhadap kebutuhan air sehingga dapat menunjang
pertumbuhan produktivitas pertanian.4. Melaksanakan rehabilitasi
jaringan irigasi di lokasi : DI. Loji Desa Babakan Kecamatan
Ciparay DI.Cengkrong Desa Pakutandang Kecamatan Ciparay DI. Bojong
Desa Maruyung Kecamatan Pacet DI. Cijambe Desa Mekarsari kecamatanj
Pacet DI. Cikoneng Desa Cipejeuh Kecamatan Pacet DI. Pasir Batu
Desa Drawati Kecamatan Paseh DI Cibeusi Desa Cileunyi Wetan
Kecamatan Cileunyi DI. Rumpil Desa Narawita Kecamatan Cileunyi DI.
Cinapel Desa Cimekar Kecamatan Cicalengka DI. Taraju Desa Linggar
Kecamatan Rancaekek DI. Rancapanjang Desa Sukamulya Kecamatan
Rancaekek DI. Cidempok Desa Mandalasari Kecamatan Cikancung Saluran
penyuplai air (suplesi) DI. Cikolotok Desa Lebakmuncang Kecamatan
Ciwidey DI. Cieceng Desa Panyocokan Kecamatan Ciwidey DI. Sodong
Desa Sukawening Kecamatan Ciwidey DI. Patinggi Desa Cukang Genteng
Kecamatan Pasirjambu DI. Rancamalang Desa Margaasih Kecamatan
Margaasih DI. Cipanji II Desa Cisondari Kecamatan Pasirjambu DI.
Leuwikurai Desa parungserab Kecamatan Katapang DI. Cimedal Desa
Jatisari Kecamatan Cangkuang DI. Rantaya Desa Lumajang Kecamatan
Pangalengan DI. Kiangroke/Leuwibanteng Desa Kiangroke Kecamatan
Banjaran DI. Cibanjaran Desa banjaran Kecamatan Banjaran DI.
Cimantri Desa Pinggirsari Kecamatan Arjasari DI. Cipurut Desa Tegal
Sumedang Kecamatan Rancaekek. DI. Rancagede/Madur Desa Mekarlaksana
Kecamatan Ciparay DI. Cikatulampa Desa Babakan Kecamatan Ciparay
DI. Darsono Desa lampegan Kecamatan Ibun DI. Bangkonol Desa Pangguh
Kecamatan Ibun DI. Ancol Desa Wangisagara Kecamatan Majalaya DI.
Cipurut, Cilaja/Nanggeng Desa Mandalamekar Kecamatan Cimenyan DI.
Palalangon Desa Cipanjalu Kecamatan Cilengkrang DI. Cibuni Desa
Tanjungjaya Kecamatan Cikancung DI. Cijager Desa Cihanyir Kecamatan
Cikancung DI. Bugel Desa Tegalsindang Kecamatan Rancaekek DI.
Cisangkuy/Cilaki Desa Sukamaju Kecamatan Cimaung DI. Cilamping Desa
Ciapus Kecamatan Banjaran DI. Cijaha Desa Cisondari Kecamatan
Pasirjambu DI. Rawabadak Desa Sugihmukti Kecamatan Pasirjambu DI.
Cibereum Desa pamekaran Kecamatan Soreang DI. Bangkewong Desa
Cipelah Kecamatan RancabaliRehabilitasi dan pemeliharaan jaringan
irigasi ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas jaringan irigasi
dalam mengoptimalkan fungsi jaringan irigasi sehingga dapat
menunjang pertumbuhan produktivitas pertanian.5. Memelihara
jaringan irigasi yang telah dibangun di dalam wilayah Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Ciwidey, Cirasea, Citarik dan
Cisangkuy. Dengan terpeliharanya jaringan irigasi tersebut dapat
secara kontinyu baik dari segi fisik maupun fungsi dapat terwujud
secara optimal dan dapat memperpanjang umur teknis jaringan irigasi
tersebut.6. Melaksanakan pembinaan terhadap lembaga pengelola
irigasi (P3A)/masyarakat pengguna air irigasi di 12 lembaga Daerah
Irigasi. Pembinaan ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
pengelola jaringan irigasi (P3A) dari segi perencanaan, pengelolaan
dan monitoring Daerah Irigasi yang masuk pada program Water
Irigation System Management Project (WISMP). Sebagai implementasi
dari pembinaan diatas, dari 12 lembaga Daerah Irigasi yang dibina
maka dilaksanakan di 2 lembaga pengelola jaringan irigasi berupa
perencanaan dan pelaksanaan fisik pada DI. Cibodas Desa Alamendah
Kecamatan Rancabali dan DI. Situkuluwung Desa Tanjungjaya Kecamatan
Cikancung.7. Menyediakan dokumen kajian status irigasi dari irigasi
sederhana menjadi irigasi Teknis/ setengah teknis pada 4 Daerah
Irigasi yaitu D.I.Situkuluwung, D.I.Gunung Karung, D.I.
Parungjebug, dan D.I.Cikoneng yang selanjutnya Dengan tersedianya
dokumen ini maka ke 4 D.I. tersebut dapat ditingkatkan/dikembangkan
menjadi Daerah Irigasi Teknis / Semi Teknis.8. Melaksanakan
sosialisasi peraturan irigasi kepada pengelola irigasi sebanyak 148
orang, yaitu lembaga P3A, Pemerintah Desa, petugas pengelola
Irigasi yang ada di lapangan. Dengan telah tersampaikannya Perda
Irigasi, diharapkan pengelola dan pengguna irigasi dapat
melaksanakan pengelolaan Jaringan Irigasi peratuan yang
berlaku.Sasaran : Melindungi sungai terhadap kerusakan/gangguan
oleh daya alam/tindakan manusia melalui pengaturan sempadan dan
pengendalian pemanfaatan sumber airSasaran ini dimaksudkan untuk
menggambarkan keberhasilan Melindungi sungai terhadap
kerusakan/gangguan oleh daya alam/tindakan manusia melalui
pengaturan sempadan dan pengendalian pemanfaatan sumber air.
Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan
sebagai berikut:.IndikatorTargetRealisasi% capaian
Tercapainya prosentase luas genangan banjir klasifikasi tinggi
yang ditangani9,8%9,8%100
Tabel 2.18.Sasaran Melindungi sungai terhadap kerusakan/gangguan
oleh daya alam/tindakan manusia melalui pengaturan sempadan dan
pengendalian pemanfaatan sumber air
Untuk dapat mencapai kepada sasaran Melindungi sungai terhadap
kerusakan/gangguan oleh daya alam/tindakan manusia melalui
pengaturan sempadan dan pengendalian pemanfaatan sumber air dengan
target kinerja 9,8% merupakan hasil dari membandingkan antara luas
genangan banjir klasifikasi tinggi yang ditangani seluas 327,848 ha
dibagi luas keseluruhan genangan banjir klasifikasi tinggi seluas
3342,9 ha. Dan realisasinya tercapai sebesar 100%, maka program dan
kegiatan yang mendukung terhadap capain kinerja dimaksud selama
tahun 2011 melalui Bidang Drainase adalah sebagai berikut :1.
Menyediakan dokumen perencanaan normalisasi saluran sungai sebanyak
4 dokumen, yaitu dokumen perancanaan teknis normalisasi sungai dan
saluran pembuang di Sub.Das Cisangkuy, Ciwidey, Cirasea dan
Citarik, dokumen DED Drainase Cileunyi terpadu dan dokumen DED
Drainase Ibu Kota Terpadu. Yang selanjutnya dokumen tersebut
digunakan sebagai panduan pelaksanaan rehabilitasi dan pemeliharaan
konstruksi saluran sungai.2. Melaksanakan pembuatan baru saluran
pembuang Cingcin-Cikambuy sehingga dapat mengurangi lama genangan
dan berkurangnya daya rusak air.3. Menyediakan dokumen master plan
sumber daya air di Sub.Das Cisangkuy dan Sub.Das Ciwidey. Dokumen
master plan sumber daya air ini digunakan sebagai panduan kebijakan
umum dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya air di Sub.Das
Ciwidey dan Cisangkuy.4. Melaksanakan rehabilitasi tanggul
sungai/saluran pembuang di : Sungai Cijeunjing Desa Cipagalo
Kecamatan Bojongsoang Sungai Cikapundung kolot Desa Dayeuhkolot dan
Desa Citereup Kecamatan Dayeuhkolot Sungai Ciwidey Desa Ciwidey
Kecamatan Ciwidey Sungai Cibatu Kecamatan Baleendah Sungai Cikalong
Kecamatan Baleendah Sungai Cibanjaran Desa Banjaran Kecamatan
Banjaran Sungai Cisela Desa kamasan Kecamatan Banjaran Sungai
Cibintinu Desa Bojongmanggu Kecamatan Pameungpeuk Sungai Cibabakan
Desa Sukasari Kecamatan Pameungpeuk Sungai Cigondewah Desa
Cigondewah Hilir Kecamatan Margaasih Sungai Cicukang Desa Sayati
Kecamatan margahayu Sungai Cibodas Desa Cikuya Kecamatan Cicalengka
Sungai Cijagra Desa Ciluluk Kecamatan Cikancung Sungai Cikopo Desa
Cihanyir Kecamatan Cikancung Sungai Cidurian kelurahan Cibenying
Kecamatan Cimenyan Sungai Cipariuk,Ciguruwik, Desa Cibiru Hilir
Kecamatan Cileunyi Sungai Cijambe Desa Cinunuk Kecamatan
CileunyiRehabilitasi tanggul sungai/saluran pembuang ini dilakukan
untuk mengurangi lama genangan dan berkurangnya daya rusak air
(pengendalian banjir).5. Memfasilitasi partisipasi masyarakat di
sekitar wilayah sungai terhadap penanggulan banjir di Sub.Das
Ciwidey, Cisangkuy, Cirasea dan Citarik dalam bentuk penyediaan
bahan banjiran (bronjong dan karung plastik).6. Melaksanakan
pengerukan Sungai di sungai Citarik Desa Haurpugur, Desa Bojong
Salam, Desa Nanjungmekar Kecamatan Rancaekek dan Sungai Cimariuk
Kelurahan Sulaeman Kecamatan margahayu. Terlaksananya pengerukan
saluran sungai ini dilakukan untuk mengurangi lama genangan dan
berkurangnya daya rusak air (pengendalian banjir). Sasaran :
Meningkatkan tertibnya pengambilan air tanah secara administrasi
dan teknik serta meningkatkan konservasi air tanahSasaran ini
dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan Meningkatkan tertibnya
pengambilan air tanah secara administrasi dan teknik serta
meningkatkan konservasi air tanah. Indikator dan capaian kinerja
dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai
berikut:IndikatorTargetRealisasi% capaian
Tercapainya prosentase jumlah perusahaan yang melakukan tertib
pengambilan air tanah secara administrasi dan teknik serta
melakukan konservasi air tanah40,7%40,7%100
Tabel 2.19. Sasaran Meningkatkan tertibnya pengambilan air tanah
secara administrasi dan teknik serta meningkatkan konservasi air
tanahSasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan
Meningkatkan tertibnya pengambilan air tanah secara administrasi
dan teknik serta meningkatkan konservasi air tanah dengan target
kinerja 40,7% merupakan hasil dari membandingkan antara jumlah
perusahaan pemanfaatan air tanah yang difasilitasi agar memenuhi
standar administrasi dan teknis sebanyak 125 perusahaan dibagi
jumlah perusahaan pemanfaat air tanah di Kabupaten Bandung sebanyak
307 perusahaan . Dan realisasinya tercapai sebesar 100%, maka
program dan kegiatan yang mendukung terhadap capaian kinerja
dimaksud selama tahun 2011 melalui Bidang Pertambangan adalah
sebagai berikut :1. Melaksanakan sosialisasi Peraturan Daerah no. 8
tahun 2011 tentang Pengelolaan Air Tanah sebagai tindak lanjut
Undang-Undang No. 7 tahun 2004 tentang Sumber daya Air dan
Peraturan Pemerintah No. 43 tahun 2008 tentang Air Tanah kepada
para stake holder bidang air tanah sebanyak 200 perusahaan
pemanfaat air tanah (Industri tekstil terintegrasi, industri
garment, restoran, hotel, pengelola perumahan, industri Air Minum
dalam Kemasan (AMDK)) dalam rangka memberikan pemahaman tentang hak
dan kewajiban sebagai pengusaha yang sedang dan akan memanfaatkan
air tanah.2. Melaksanakan pembangunan sumur imbuhan dalam 1 (satu)
unit di Kecamatan Majalaya yang dianggap sebagai Kecamatan yang
berada pada zona kritis air tanah, yang bertujuan untuk
melaksanakan konservasi air tanah sehingga terjaga kelestariannya3.
Melaksanakan sosialisasi tata cara perhitungan nilai perolehan air
(NPA) air tanah yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada
120 perusahaan pemanfaat air tanah, yang bertujuan memberikan
pemahaman tentang tata cara perhitungan Nilai Perolehan Air (NPA)
sebagai dasar perhitungan untuk penetapan pajak air tanah.4.
Melaksanakan pengawasan dan penertiban pengambilan air tanah agar
memenuhi standar administrasi dan teknis kepada 125 perusahaan
pemanfaat air tanah.Sasaran : Meningkatkan tertib administrasi dan
penerapan teknis penambangan yang baik (good mining
practice)Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan
Meningkatkan tertib administrasi dan penerapan teknis penambangan
yang baik (good mining practice). Indikator dan capaian kinerja
dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut
:IndikatorTargetRealisasi% capaian
Tercapainya prosentase jumlah penambang yang melaksanakan tertib
administrasi dan teknik25%25%100
Tabel 2.20. Sasaran Meningkatkan tertib administrasi dan
penerapan teknis penambangan yang baik(good mining practice)Sasaran
ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan Meningkatkan
tertib administrasi dan penerapan teknis penambangan yang baik
(good mining practice) dengan target kinerja 25% merupakan hasil
dari membandingkan antara jumlah pengusaha bidang pertambangan yang
melaksanakan tertib administrasi dan teknik sebanyak 4 perusahaan
dibagi jumlah seluruh perngusaha bidang pertambangan di Kabupaten
bandung sebanyak 16 perusahaan bidang pertambangan. Dan
realisasinya tercapai sebesar 100%, maka program dan kegiatan yang
mendukung terhadap capain kinerja dimaksud selama tahun 2011
melalui Bidang Pertambangan adalah sebagai berikut :1. Menyediakan
peta potensi pertambangan di Kecamatan Kutawaringin yang dianggap
memiliki potensi bahan tambang mineral logam emas, perak dan galena
serta bahan tambang batuan andesit dan pasir. Yang selanjutnya
dapat dijadikan acuan bagi Pemerintah Pusat dalam rangka menetapkan
Wilayah Pertambangan yang terdiri dari Wilayah Usaha Pertambangan
(WUP), Wilayah Pencadangan Negara (WPN) dan Wilayah Pertambangan
Rakyat (WPR). Sedangkan peran Pemerintah Daerah memberikan izin
pertambangan pada Wilayah Usaha pertambangan (WUP) dan Wilayah
Pertambangan Rakyat (WPR).2. Melaksanakan pembinaan pengawasan dan
pengendalian kepada 16 pelaku usaha bidang pertambangan (15 pelaku
usaha galian C dan 1 pelaku usaha tambang emas) agar dalam rangka
melaksanakan kegiatan usahanya tertib administrasi dan
teknis.Sasaran : Melaksanakan penyediaan data dan informasi
geologiSasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan
Melaksanakan penyediaan data dan informasi geologi. Indikator dan
capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai
berikut:IndikatorTargetRealisasi% capaian
Tercapainya prosentase jumlah kecamatan yang rawan bencana
geologi/gerakan tanah yang sudah terpetakan18,18%18,18%100
Tabel 2.21. Sasaran melaksanan penyediaan data dan informasi
geologi
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan
Tercapainya prosentase jumlah kecamatan yang rawan bencana
geologi/gerakan tanah yang sudah terpetakan dengan target kinerja
18,18% merupakan hasil dari membandingkan jumlah kecamatan yang
rawan bencana geologi/gerakan tanah yang sudah terpetakan sebanyak
4 Kecamatan dibagi jumlah Kecamatan yang rawan bencana
geologi/gerakan tanah sebanyak 22 Kecamatan. Dan realisasinya
tercapai sebesar 100%, maka program dan kegiatan yang mendukung
terhadap capain kinerja dimaksud selama tahun 2011 melalui Bidang
Pertambangan yaitu melaksanakan kegiatan penyediaan peta daerah
rawan bencana geologi/gerakan tanah di Kecamatan Ciwidey, sebagai
panduan bagi stake holder dan masyarakat setempat agar dapat
mengantisipasi/melakukan pencegahan apabila terjadi bencana
geologi/gerakan tanah di wilayahnya.Sasaran : Meningkatkan
jangkauan pelayanan energi listrikSasaran ini dimaksudkan untuk
menggambarkan keberhasilan Meningkatkan jangkauan pelayanan energi
listrik. Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat
digambarkan sebagai berikut:IndikatorTargetRealisasi% capaian
Tercapainya rasio elektrifikasi60,97%60,97%100
Tercapainya prosentase kemandirian energi di desa mandiri
energi20%20%100
Tabel 2.22. Sasaran meningkatkan jangkauan pelayanan energi
listrik
keberhasilan Meningkatkan jangkauan pelayanan energi listrik
dengan target kinerja tercapainya rasio elektrifikasi sebesar
60,97% merupakan hasil dari membandingkan antara jumlah total rumah
tangga yang menggunakan listrik di Kabupaten bandung sebayak
479.089 KK dibagi jumlah total rumah tangga di Kabupaten Bandung
sebanyak 785.778 KK (versi PLN). Dan realisasinya tercapai sebesar
100%, maka program dan kegiatan yang mendukung terhadap capain
kinerja dimaksud selama tahun 2011 melalui Bidang Energi adalah
sebagai berikut :1. Melaksanakan pemasangan sambungan listrik bagi
1.150 KK masyarakat pra-KS, dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan, adapun lokasi tersebar di : Kecamatan Kutawaringin
(4 Desa) Kecamatan Ciwidey (1 Desa) Kecamatan Pasirjambu (2 Desa)
Kecamatan Cilengkrang (5 desa) Kecamatan Cimenyan (2 Desa)
Kecamatan Bojongsoang (1 Desa) Kecamatan Ibun (4 Desa) Kecamatan
Majalaya (1 Desa) Kecamatan Pameungpeuk (2 Desa) Kecamatan Arjasari
( 3 Desa) Kecamatan Cimaung (1 Desa) Kecamatan pangalengan (1 Desa)
Kecamatan Banjaran (1 Desa) Kecamatan Paseh (3 Desa) Kecamatan
Solokanjeruk (2 Desa) Kecamatan Pacet (1 Desa) Kecamatan Kertasari
(2 Desa) Kecamatan Margaasih (3 Desa) Kecamatan Nagrek (3 Desa)
Kecamatan Baleendah (1 Desa) Kecamatan Rancaekek (1 Desa) Kecamatan
Cileunyi (2 Desa) Kecamatan Rancabali (1 Desa).2. Menyiapkan kajian
akademis dan menyusun Rancangan Peraturan Daerah tentang
Ketenagalistrikan, yang bertujuan menata dan membina pengembangan
ketenagalistrikan, sehubungan dengan telah diundangkannya
Undang-Undang no. 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan.3.
Melaksanakan koordinasi pengelolaan panas bumi di 4 Kecamatan
(Ibun, Pangalengan, Kertasari, Pasirjambu), Kementrian Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementrian Keuangan, Kementrian
Kehutanan, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi jawa
Barat, studi banding ke Dinas Energi dan Sumber daya Mineral
kabupaten Banjar Negara. Yang bertujuan meningkatkan pemahaman
tentang kepanasbumian, akurasi data parameter penentu Dana Bagi
Hasil (DBH) panas bumi, rekonsiliasi DBH panas bumi bagi aparat
Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi Kabupaten Bandung.4.
Melaksanakan sosialisasi kepanasbumian yang semula ditujukan kepada
masyarakat kecamatan Pangalengan dan Kertasari, sehubungan dengan
suatu hal sasaran penerima sosialisasi berubah untuk aparat Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Terkait di Kabupaten Bandung sebanyak
40 orang, bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang eksplorasi
dan eksploitasi kepanasbumian. Keberhasilan Tercapainya prosentase
kemandirian energi di Desa Mandiri Energi (DME) merupakan hasil
dari membandingkan antara ketersediaan energi di Desa Mandiri
Energi sebesar 20% dibagi kebutuhan energi di Desa Mandiri Energi
sebesar 100%. ). Dan realisasinya tercapai sebesar 100%, maka
program dan kegiatan yang mendukung terhadap capain kinerja
dimaksud selama tahun 2011 melalui Bidang Energi adalah sebagai
berikut :1. Menyediakan data base desa-desa yang memiliki potensi
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) agar dapat
meningkatkan taraf kehidupan dan memberikan peluang bagi tumbuh dan
berkembangnya kemampuan serta kemandirian secara sosial dan
ekonomi, berlokasi di 16 desa : Kampung Jamburaya, Desa Sukarame
Kecamatan Pacet, Kampung Patrol Curug Batu Ngampar, Desa Ibun,
Kecamatan Ibun, Kampung Jafar, Desa Tanjung Wangi Kecamatan
Cicalengka, Kampung Cicadas, Desa Tanjung Wangi Kecamatan
Cicalengka, Kampung Sungapan, Desa Sadu Kecamatan Soreang, Kampung
Cilame, Desa Cilame, Kecamatan Kutawaringin, Kampung leuwimunding,
Desa Buni Nagara Kecamatan Kutawaringin, Kampung Cikoneng, Desa
Cisondari Kecamatan Pasirjambu, Kampung Nengkelan, Desa nengkelan
Kecamatan Ciwidey, Kampung Cibitung, Desa Margamukti Kecamatan
Pangalengan, Kampung Singkur, Desa jatisari Kecamatan Cangkuang,
Kampung Citere, Desa Pangalengan Kecamatan Pangalengan, Kampung
Lebaksari, Desa Cibereum, Kecamatan Kertasari, Kampung Lamajang,
Desa Lamajang Kecamatan pangalengan, Kampung Cae, Desa Margahurip
Kecamatan Banjaran, Kampung Cibatubereum Desa Jagabaya Kecamatan
Cimaung.2. Melaksanakan sosialisasi Desa Mandiri Energi di Kampung
Ciaul Desa Cisondari Kecamatan Pasir Jambu dan kampung Cibereum
Desa Pangalengan Kecamatan pangalengan, bertujuan agar dapat
meningkatkan taraf kehidupan dan memberikan peluang bagi tumbuh dan
berkembangnya kemampuan serta kemandirian secara sosial dan
ekonomi.3. Melaksanakan pemantauan distribusi minyak dan gas bumi
hilir terhadap 70 unit usaha (SPPBE/SPBE, SPBU, agen/penyalur
elpiji 3 kg). Yang bertujuan agar distribusi subsidi tepat
sasaran.l. Akuntabilitas KeuanganSecara umum realisasi keuangan
Dinas Sumber daya Air, Pertambangan dan Energi tahun 2011 adalah
sebagai berikut :No.URAIAN RENCANA BELANJA (Rp.) REALISASI BELANJA
(Rp.) REALISASI BELANJA
12345
I.Program Pelayanan Administrasi Perkantoran762.781.000
703.221.586 92,19%
1.Penyediaan jasa surat menyurat3.500.000 3.500.000 100,00%
2.Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan
listrik24.960.000 15.978.336 64,02%
3.Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor4.500.000
4.496.500 99,92%
4.Penyediaan jasa kebersihan kantor18.000.000 18.000.000
100,00%
5.Penyediaan alat tulis kantor48.267.500 47.752.250 98,93%
6.Penyediaan barang cetakan dan penggandaan17.673.500 17.673.500
100,00%
7.Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan
kantor2.865.000 2.865.000 100,00%
8.Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor49.000.000
46.268.500 94,43%
9.Penyediaan peralatan rumah tangga10.592.500 10.592.500
100,00%
10.Penyediaan Makanan dan Minuman302.422.500 258.070.000
85,33%
11.Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah71.000.000
71.000.000 100,00%
12.Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke dalam
daerah200.000.000 197.025.000 98,51%
13.Penunjang perayaan hari-hari bersejarah *)10.000.000
10.000.000 100,00%
II.Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur263.447.500
248.809.496 94,44%
1.Pengadaan Meubelair30.997.500 29.153.500 94,05%
2.Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor24.200.000 23.882.500
98,69%
3.Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan
dinas/operasional208.250.000 195.773.496 94,01%
III.Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan 20.984.500 17.330.500 82,59%
1.Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja SKPD10.369.500 9.919.500 95,66%
2.Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran5.125.000
3.031.000 59,14%
3.Penyusunan laporan keuangan akhir tahun5.490.000 4.380.000
79,78%
IV.Program pembinaan dan pengawasan bidang
pertambangan787.600.000 721.548.750 91,61%
1.Sosialisasi regulasi mengenai kegiatan penambangan bahan
galian C50.000.000 48.050.000 96,10%
2.Monitoring dan pengendalian kegiatan penambangan bahan galian
C146.350.000 135.173.750 92,36%
3.Koordinasi dan pendataan tentang hasil produksi di bidang
pertambangan145.000.000 137.600.000 94,90%
4.Pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan penambangan galian
C286.500.000 270.000.000 94,24%
5.Monitoring Evaluasi dan Pelaporan50.000.000 48.450.000
96,90%
6.Soaialisasi Cara Perhitungan Nilai Perolehan Air (NPA) Air
Tanah50.000.000 49.000.000 98,00%
7.Rekonsiliasi DBH Panas Bumi59.750.000 33.275.000 55,69%
V.Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang
berpotensi merusak lingkungan413.300.000 390.574.750 94,50%
1.Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Pertambangan
Rakyat195.000.000 184.440.000 94,58%
2.Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Dampak Kerusakan Lingkungan
Akibat Kegiatan Pertambangan Rakyat70.200.000 60.280.000 85,87%
3.Penyebaran Peta Daerah Rawan Bencana Alam Geologi148.100.000
145.854.750 98,48%
VI.Program pembinaan dan pengembangan bidang
ketenagalistrikan1.568.250.000 1.428.082.000 91,06%
1.Koordinasi pengembangan ketenaga listrikan1.385.000.000
1.261.807.000 91,11%
2.Penyusunan Regulasi Ketenagalistrikan88.250.000 80.165.000
90,84%
3.Pengembangan Mikrohidro45.000.000 39.100.000 86,89%
4.Pengembangan Desa Mandiri Energi50.000.000 47.010.000
94,02%
VII.Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa
dan jaringan pengairan lainnya 11.684.173.750 10.923.910.400
93,49%
1.Perencanaan pembangunan jaringan irigasi500.000.000
479.080.000 95,82%
2.Perencanaan pembangunan reservoir150.000.000 148.108.000
98,74%
3.Perencanaan normalisasi saluran sungai674.550.000 656.316.000
97,30%
4.Pembangunan Reservoir850.000.000 736.680.000 86,67%
5.Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi7.522.523.750
7.089.141.900 94,24%
6.Rehabilitasi/pemeliharaan normalisasisaluran sungai403.000.000
337.178.000 83,67%
7.Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi yang telah
dibangun1.000.000.000 920.563.500 92,06%
8.Rehabilitasi/pemeliharaan petani pemakai air435.000.000
417.117.000 95,89%
9.Kajian Status Irigasi100.000.000 96.694.000 96,69%
10.Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Tentang
Irigasi49.100.000 43.032.000 87,64%
VIII.Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai,
danau dan sumber daya air lainnya550.000.000 536.105.000 97,47%
1.Master Plan Sumber Daya Air550.000.000 536.105.000 97,47%
IX.Program pengendalian banjir4.175.275.000 3.312.291.000
79,33%
1.Rehabilitasi dan pemeliharaan bantaran dan tanggul
sungai3.529.200.000 2.724.605.000 77,20%
2.Peningkatan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan
banjir294.400.000 280.630.000 95,32%
3.Peningkatan pembersihan dan pengerukan sungai/kali351.675.000
307.056.000 87,31%
Jumlah Total20.225.811.75018.281.873.48290,39%
Tabel 2.23 Akuntabilitas keuangan
BAB IIIPELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGANA. Bidang KerjaDalam
pembahasan sebelumnya telah disebutkan mengenai empat bidang yang
berada dibawah naungan Dinas Sumber Daya Air Pertambangan dan
Energi (DSDAPE) Kabupaten Bandung yaitu ada Bidang Irigasi, Bidang
Drainase, Bidang Pertambangan dan Bidang Energi. Dalam Pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan, Penulis di tempatkan di Bidang
Pertambangan, Bidang Pertambangan adalah dinas yang memiliki peran
dalam Melindungi sungai terhadap kerusakan/gangguan oleh daya
alam/tindakan manusia melalui pengaturan sempadan dan pengendalian
pemanfaatan sumber air, Melindungi sungai terhadap
kerusakan/gangguan oleh daya alam/tindakan manusia melalui
pengaturan sempadan dan pengendalian pemanfaatan sumber air,
Meningkatkan tertib administrasi dan penerapan teknis penambangan
yang baik (good mining practice), Melaksanakan penyediaan data dan
informasi geologiB. Pelaksanaan KerjaPada pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan ini penulis ditempatkan oleh pihak Dinas Sumber Daya Air
Pertambangan dan Energi di Bidang Pertambangan yang dalam bidang
pertambangan terdapat tiga Kasi yaitu Kasi Pertambangan, Kasi Air
tanah dan Kasi Geologi. Dalam Pelaksanaan Praktik Kerja lapangan
tidak diadakan rolling kerja selama masa PKL hal ini sesuai dengan
intruksi dari pihak dinas. Ada pun Log kerja Penulis sebagai
berikut ;
KELOMPOK 16Nama: HusnulNIM: 1211802053Jurusan:
ManajemenPembimbing: Dedeh Kurniasari, M.Ag Tempat PKL : Dinas
Sumber Daya Air Pertambangan dan EnergiBidang Kerja: Bidang
Pertambangan
LOG KERJA HARIAN MAHASISWANOWAKTUKEGIATANKETERANGAN
1Senin,16 Juni 14Sharing bersama Sekretaris Dinas mengenai
gambaran Umum Dinas Sumberr Dayau Air Pertambangan dan Energi
(DSDAPE) Sekaligus Pembagian bidang kepada masing-masing Mahasiswa
peserta PKL kelompok 16. Penulis Mendapatkan kesempatan bekerjasama
dengan Bidang Pertambangan
2Selasa,17 Juni 14Membantu menyelesaikan pekerjaan dari berbagai
KASI yang membutuhkan bantuan. Umum
3Rabu,18 Juni 14Membuat Flow chart Standar Operasional Prosedur
(SOP) Penetapan NDA dan Pajak Air Tanah di Kabupaten Bandung
Membantu pekerjaan Kasi Geologi
4Kamis,19 Juni 14Membuat Flow chart Standar Operasional Prosedur
(SOP) Penetapan NDA dan Pajak Air Tanah di Kabupaten Bandung bagian
ke-dua
Membantu pekerjaan Kasi Geologi
5Jumat20 Juni 14Membuat Flow chart Standar Operasional Prosedur
(SOP) Penetapan NDA dan Pajak Air Tanah di Kabupaten Bandung bagian
ke-tigaMembantu pekerjaan Kasi Geologi
6Senin23 Juni 14Mengerjakan KENDALI SMART PLANNING Monitoring,
Evaluasi dan Pelaporan Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Kegiatan
Pertambangan RakyatPerhitungan presentase penggunaan dana pada
kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Dampak Kerusakan
Lingkungan Akibat Kegiatan Pertambangan Rakyat dalam bentuk grafik
garis
7Selasa24 Juni 14Mengerjakan KENDALI SMART PLANNING Monitoring,
Evaluasi dan Pelaporan Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Kegiatan
Pertambangan Rakyat Bagian ke-dua-
8Rabu25 Juni 14Mengerjakan KENDALI SMART PLANNING Monitoring,
Evaluasi dan Pelaporan Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Kegiatan
Pertambangan Rakyat bagian ke-tiga-
9Kamis26 Juni 14Mengerjakan KENDALI SMART PLANNING Pemetaan dan
Analisis Geologi LingkunganPerhitungan presentase Pengunaan dana
pada kegiatan Pemetaan dan Analisis Geologi Lingkungan dalam bentuk
grafik garis
10Jumat27 Juni 14Mengerjakan KENDALI SMART PLANNING Pemetaan dan
Analisis Geologi Lingkungan ke-dua-
11Senin30 Juni 14Mengerjakan KENDALI SMART PLANNING Pemetaan dan
Analisis Geologi Lingkungan ke-tiga-
12Selasa01 Juli 14KENDALI SMART PLANNING Pengawasan dan
Penertiban Kegiatan Pertambangan RakyatPerhitungan presentase
secara manual Pengunaan dana pada kegiatan Pertambangan Rakyat
13Rabu02 Juli 14KENDALI SMART PLANNING Pengawasan dan Penertiban
Kegiatan Pertambangan Rakyat-
14Kamis03 Juli 14KENDALI SMART PLANNING Pengawasan dan
Penertiban Kegiatan Pertambangan Rakyat-
15Jumat04 Juli 14KENDALI SMART PLANNING Pengawasan Terhadap
Pelaksanaan Kegiatan Penambangan Galian CPerhitungan presentase
secara manual Pengunaan dana pada kegiatan Pengawasan Terhadap
Pelaksanaan Kegiatan Penambangan Galian C
16Senin07 Juli 14KENDALI SMART PLANNING Pengawasan Terhadap
Pelaksanaan Kegiatan Penambangan Galian C-
17Selasa08 Juli 14KENDALI SMART PLANNING Pengukuran dan
Penurunan Muka TanahPengawasan Terhadap Pelaksanaan Kegiatan
Pengukuran dan Penurunan Muka Tanah
18Rabu09 Juli 14PEMILU-
19Kamis10 Juli 14KENDALI SMART PLANNING Pengukuran dan Penurunan
Muka Tanah dan Tanya Jawab terkait kendala-kendala yang dihadapi
Bidang PertambanganTanya Jawab bersama Kepala Bidang Pertambangan
Bapak Noorfian Iskandar,. ST.MT
20Jumat11 Juli 14KENDALI SMART PLANNING Pengukuran dan Penurunan
Muka Tanah-
21Senin14 Juli 14Pengetikan Surat Perjanjian antara Dinas SDAPE
dan Pihak LuarKASI Geologi
22Selasa15 Juli 14Penginputan data tentang perusahaan perusahaan
Tambang yang ada diwilayah Kab. Bandung
KASI Pertambangan
23Rabu16 Juli 14Pelepasan Mahasiswa Peserta Praktik Kerja
LapanganDinas Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi
Tabel 3.1Log Kerja Penulis dari tanggal 16 Juni 16 Juli 2014 di
Dinas Sumber Daya Air Petambangan dan Energi Bidang
Pertambangan[footnoteRef:2] [2: Foto-foto kegiatan terdapat pada
halaman lampiran - lampiran]
C. Kendala Yang DihadapiPada dasarnya Kendala yang dihadapi
tidak begitu kompleks, dari segi Planning, organizing, Actuating
dan controlling tidak terdapat kendala apa-apa hal ini sesuai
dengan fakta yang penulis dapatkan dari tempat PKL dan informasi
langsung dari Ketua bidang pertambangan. Karena dari segi planning,
masing-masing bidang telah membuat jadwal untuk setiap kegiatan
dengan sangat baik. begitu pula dengan organizing, actuating, dan
controllingnya. Hal ini disebabkan karena Kasi di Bidang
Pertambangan sangat sadar akan tanggung jawab dan selalu menjalin
komunikasi yang baik dengan rekan kerja. Untuk controlling Para
Kasi atau yang bertugas ke lapangan dengan rutin melakukan
pengawasan sesuai jadwal yang telah dibuat. Walaupun dari segi POAC
tidak terdapat kendala apa-apa. Namun, terdapat beberapa masalah
dari segi; Kendala ini diutarakan oleh Kepala Bidang Pertambangan
DSDAPE Noorfian Iskandar,. ST.MT. Yaitu, Sumber Daya Manusia atau
biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung dalam diri
manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang
adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri
serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya
kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan
berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih
dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu
organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para
praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri serta organisasi.
Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia
atau (MSDM). Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara ilmu
manajemen dan psikologi. Mengingat struktur SDM dalam
industri-organisasi dipelajari oleh ilmu manajemen, sementara
manusia-nya sebagai subyek pelaku adalah bidang kajian ilmu
psikologi. Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan
sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset
bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah
istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau Human
Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekedar sebagai aset utama,
tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan
(bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya
sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai
investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka. Di Dinas
SDAPE khususnya di Bidang Pertambangan masih membutuhkan tambagan
SDM dalam menyelesaikan tugas-tugas dinas. SDM yang dibutuhkan
bukan hanya sekedar dibutuhkan secara jumlah atau kuantitas saja
melainkan juga dibutuhkan secara Kualitas. Dari segi kualitas SDM
di Bidang Tambang DSDAPE masih sangat kurang, hal ini bisa di lihat
dari komposisi personil bidang pertambangan yang pendidikannya
banyak di bawah S1. Tentu saja kendala ini berpengaruh pada kinerja
personil itu sendiri, misalkan kinerja dalam menggunakan komputer,
kemampuan analisis yang baik, dan sebagainya. Selain masalah SDM
yang diutarakan oleh Kepala Bidang Pertambangan Masalah lain juga
di utarakan oleh Kasi Geologi ya itu Opi Sugilar,.ST. yaitu masalah
terkait sarana dan prasarana diantaranya ruang kerja yang sempit
dan fasilitas yang belum lengkap ataupun yang mulai rusak. Hal
inipun tentu menghambat para personil dalam melaksanakan tugasnya.
Misalkan ketika harus bergantian menggunakan komputer karena ada
beberapa komputer yang kurang baik ketika digunakan.Jadi inti dari
kendala kendala yang dihadapi oleh Bidang Pertambangan DSDAPE Dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Sumber daya Air
Pertambangan dan Energi Kabupaten Bandung ternyata masih menghadapi
berbagai kendala dan hambatan yang sedikit banyak berpengaruh
terhadap pencapaian kinerja. Walupun secara umum tingkat pencapaian
kinerja sesuai dengan yang diharapkan namun masih ada beberapa
kegiatan yang mengalami beberapa kendala dalam pelaksanaannya
tetapi pada akhirnya kegiatan tersebut dapat diselesaikan juga.
Kendala yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan
kegiatan adalah faktor KONDISI ALAM / CUACA serta SUMBER DAYA
MANUSIA (SDM) yang masih harus ditingkatkan baik kualitas maupun
kuantitasnya dan juga masalah DUKUNGAN DANA sebagai penunjang
pelaksanaan kegiatan. Namun demikian dengan keterbatasan dana yang
ada serta kendala-kendala lainnya yang dihadapi, Dinas Sumber Daya
Air Pertambangan dan Energi Kabupaten Bandung telah berusaha
semaksimal mungkin untuk tetap konsisten terhadap rencana kegiatan
yang telah ditetapkan.D. Cara Mengatasi KendalaStrategi pemecahan
masalah yang telah ditempuh oleh Dinas Sumber Daya Air Pertambangan
dan Energi Kabupaten Bandung yaitu dengan meningkatkan kualitas
maupun kuantitas Sumber Daya Manusia melalui berbagai pelatihan,
Pengembangan yang bisa diikuti oleh personill dalam waktu singkat
agar tidak menganggu pekerjaan personil di Dinas SDAPE karena
sulitnya mencari Pelaksana Tugas sementara yang bertanggung jawab
mengikuti Pelatihan maupun pengembangan. Selain itu juga akan
diadakan perekrutan tenaga-tenaga yang sesuai dengan latar
pendidikan yang dibutuhkan sehingga diharapkan terbentuk Aparatur
Pelaksana yang tangguh dan handal serta profesional. Sedangkan
untuk mengatasi masalah keterbatasan anggaran, maka ditetapkan
skala prioritas dalam Penetapan kegiatan. Sehingga kegiatan yang
akan dilaksanakan adalah kegiatan yang paling menunjang pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi Dinas Sumber Daya Air Pertambangan dan
Energi Kabupaten Bandung serta dapat menunjang peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
BAB IVPENUTUPA. KesimpulanDari uraian yang telah disajikan pada
bab-bab sebelumnya secara ringkas disampaikan sebagai berikut :
Pada PKL ini penulis mendapatkan wawasan pengetahuan, pengalaman,
kemampuan dan keterampilan mengenai dunia kerja nyata yang ada di
wilayah Dinas Kabupaten Bandung. Penulis mendapatkan umpan balik
dalam usaha penyempurnaan kurikulum yaitu mengenai perencanaan
kerja dan membuat skala prioritas kegiatan seperti yang terdapat
dalam studi Manajemen Dengan adanya PKL ini telah terbangun
kerjasama antara FISIP UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan
instansi pemerintah tempat penulis melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan. Dinas Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi Memiliki
empat Bidang yaitu Bidang Irigasi, Bidang Drainase, Bidang
Pertambangan dan Bidang Energi. Pada kesempatan ini Penulis
ditempatkan di Bidang Pertambangan dan sistem kerja yang tidak
secara rolling sesuai instruksi pihak dinas Kendala yang dihadapi
oleh dinas berdasarkan info dari Kepala Bidang pertambangan bapak
Noorfian Iskandara,. ST.MT yaitu kurangnya SDM di dalam Dinas,
tidak hanya kurang secara kuantitas, melainkan secara kualitas
Selain kendala SDM kendala lain di kemukakan oleh Bapak Opi
Sugilar,.ST terkait kurangnya fasilitas dan anggaran yang terbatas,
hal ini disebabkan alokasi dana dari pemerintah lebih besar ke
sektor pendidikan Cara mengatasi kendala ini yaitu dengan melakukan
pelatihan dan pengembangan yang tidak menghabiskan waktu banyak
namun rutin dilakukan, misalnya pengembangan pengetahuan mengenai
pertambangan, air tanah, geologi atau keahlian lainnya yang memang
di butuhkan di Dinas SDAPE Bidang Pertambangan Untuk mengatasi
masalah anggaran, dinas harus membuat skala prioritas terhadap
kegiatan-kegiatan yang ada. Sehingga apabila dana habis makan dana
tersebut memang diperuntukan untuk kegiatan inti.B. Saran Jika ada
waktu luang para personil bisa lebih berdiskusi masalah masalah
yang mungkin akan dihadapi dan saling mengajari tentang hal-hal
yang bisa mengembangakan kemampuan para personil yang berpendidikan
dibawah S1. Agar dalam pelaksanaan kerja para personil merasa
setara dan mampu bekerjasama dengan baik. semoga kedepan Dinas
Sumber Daya Air Pertambangan dan Mineral semakin Maju dan dapat
mencapai target sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
Mengadakan pengembangan terkait beberapa bidang yang masih
kekurangan kualitas SDMnya di Dinas SDAPE
DAFTAR
PUSTAKAhttp://www.bandungkab.go.id/arsip/2150/tupoksi-dinas-sumber-daya-air,-pertambangan-dan-energi-http://www.bandungkab.go.id/arsip/2147/informasi-publik-dinas-sumber-daya-air,-pertambangan-dan-energi-http://www.bandungkab.go.id/arsip/2152/kedudukan-dinas-sumber-daya-air,-pertambangan-dan-energi-www.bandungkab.go.id/public/uploads/STRUKTUR_ORGANISASI3.pdfwww.bandungkab.go.id/public/uploads/LHKPN_Kadis.pdfwww.bandungkab.go.id/public/uploads/Renstra_SDAPE_2010-2015.pdfwww.bandungkab.go.id/public/uploads/Agenda_kegiatan_SDAPE_tahun_2012.pdfwww.bandungkab.go.id/public/uploads/Jadwal_kegiatan_SDAPE_tahun_20131.pdfwww.bandungkab.go.id/public/uploads/Ringkasan_Renja_2013.pdfwww.bandungkab.go.id/public/uploads/Laporan_triwulan_IV_SDAPE_20121.pdfwww.bandungkab.go.id/public/uploads/Ringkasan_laporan_tahunan_20123.pdfwww.bandungkab.go.id/public/uploads/LAPTRI%20IV%20Tahun%202013.pdfwww.bandungkab.go.id/public/uploads/Lakip_2013.pdfwww.bandungkab.go.id/public/uploads/Rekap_RKA_SDAPE_2012.pdfwww.bandungkab.go.id/public/uploads/Ringkasan_DPA_SDAPE_2012.pdfwww.bandungkab.go.id/public/uploads/Ringkasan_LRA_2012.pdfwww.bandungkab.go.id/public/uploads/Neraca_20123.pdfwww.bandungkab.go.id/public/uploads/Daftar_Inventaris_SDAPE_20121.pdfwww.bandungkab.go.id/public/uploads/Ringkasan_RKA.pdfwww.bandungkab.go.id/public/uploads/Ringkasan_DPA.pdfwww.bandungkab.go.id/public/uploads/LRA_2013_.pdfwww.bandungkab.go.id/public/uploads/Buku%20Inventaris%20UPB.pdfwww.bandungkab.go.id/public/uploads/dpa_SDAPE_tahun_2014.pdfwww.bandungkab.go.id/public/uploads/DAFTAR_RANCANGAN_PERATURAN_PERUNDANG.pdfwww.bandungkab.go.id/public/uploads/Lampiran_VIII_-_mekanisme_pelayanan_IP.pdfwww.bandungkab.go.id/public/uploads/Lampiran_IX_-_Mekanisme_pengelolaan_keberatan_atas_IP.pdfNara
Sumber :Tanya Jawab langsung dengan Kepala Bidang Pertambangan
Noorfian Iskandar ST,.MTTanya Jawab Langsung dengan Kasi Geologi
Opi Sugilar,.ST
1
Kepala DinasSekretarisSub.Bag. Peny.ProgramSub.Bag. Umum &
Kepeg.Sub.Bag. KeuanganBidang DrainaseBidang IrigasiBidang
PertambanganBidang EnergiKasi Perenc.DrainaseKasi
Perenc.IrigasiKasi PertambanganKasi KetenagalistrikanUPTD Sub.DAS
CiraseaKasi Pelaksanaan Jar.DrainaseKasi Penang. Bencana AlamKasi
Pembangunan IrigasiKasi O & P IrigasiKasi Air TanahKasi
GeologiKasi Panas BumiKasi Minyak dan Gas BumiSTRUKTUR ORGANISASI
DINAS SDAPE KABUPATEN BANDUNG
UPTD Sub. DAS CisangkuyUPTD Sub.DAS CiwideyUPTD Sub.DAS
Citarik1