BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangTerbentuknya negara Indonesia dilatarbelakangi
oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi
incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya yang
besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang
banyak. Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi
bangsa Indonesia dengan adanya tekad bersama menggalang kesatuan
dan keutuhan bangsa. Kekuatan bangsa dalam menjaga keutuhan Negara
Indonesia tentu saja harus selalu didasari oleh segenap landasan
baik landasan ideal, konstitusional dan juga wawasan visional.
Landasan ini akan memberikan kekuatan konseptual filosofis untuk
merangkum, mengarahkan, dan mewarnai segenap kegiatan hidup
masyarakat, berbangsa dan bernegara. Dorongan kesadaran bangsa yang
dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada
lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dalam
menciptakan suasana damai.
Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi
bangsa Indonesia dengan adanya tekad bersama menggalang kesatuan
dan keutuhan bangsa. Sejak Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17
Agustus 1945, bangsa dan Negara. Indonesia tidak luput dari gejolak
dan ancaman dari dalam negeri maupun luar negeri yang nyaris
membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negera.Manusia Berbudaya
Sebagai salah satu makhluk Tuhan, manusia di katakan sebagai makhuk
yang sempurna karena memiliki naluri, kemampuan berpikir, akal dan
berbagai keterampilan. Karena itu, manusia yang berbudaya akan
selalu mengadakan hubungan:
a. dengan Tuhan,disebut Agama,
b. dengan cita-cita, disebut Ideologi,
c. dengan kekuatan/kekuasaan, disebut Politik,
d. dengan pemenuhan kebutuhan disebut Ekonomi,
e. dengan manusia disebut Social,
Tujuan Nasional, Fasafah Bangsa,dan Ideologi Negara
Tujuan Nasional menjadi pokok pikiran dalam Ketahanan Nasional
karena suatu organisasi,apapun bentuknya, akan selalu berhadapan
dengan masalah-masalah internal dan eksternal dalam proses mencapai
tujuan yang telah di tetapkannya. Falsafah Bangsa dan ideologi
Negaara juga menjadi pokok pikiran.Hal ini tampak dari makna
falsafah dalam Pembukaan UUD 1945, yang berbunyi sebagai
berikut:
1) Alinea Pertama menyebutkan: Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan
itu hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas
dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan
dan perikeadilan. Maknanya kemerdekaan adalah hak semua bangsa dan
penjajahan bertentangan dengan hak asasi manusia.
2) Alinea Kedua menyebutkan : Dan perjuangan kemerdekaan
Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan
selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan Negara Indonesian yang merdeka, berdaulat,
adil, dan makmur. Maknanya adanya masa depan yang harus di raih
(cita-cita).
3) Alinea Ketiga menyebutkan : Atas berkat rahmat Allah Yang
Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur supaya
berkehidupan kebangsaan yang sebab maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini Kemerdekaan. Maknanya bila Negara ingin mencapai
cita-cita maka kehidupan berbangsa dan bernegara harus mendapat
ridho Alloh yang merupakan dorongan spiritual.
4) Alinea Keempat menyebutkan : Kemerdekaan dari pada itu untuk
membentuk suatu Pemerintahan negara Indonesia yang melindungi
segenap Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaain abadi dan
keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia
itu dalam susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat dan berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha Kuasa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan social
bagi seluruh rakyat Indonesia. Alinea ini mempertegas cita-cita
yang harus di capai oleh bangsa Indonesia melalui wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
1.2 Rumusan MasalahDalam tugas ini akan dibahas beberapa
masalah, diantaranya :1. Apa pengertian dari ketahanan nasional.2.
Bagaimana konsepsi ketahanan nasional dalam bidang politik.3.
Bagaimana pokok-pokok pikiran dasar Ketahanan Nasional.4. Bagaimana
ancaman bagi negara Indonesia.
5. Apa saja asas-asas ketahanan nasional.6. Apa saja ciri-ciri
ketahanan nasional7. Bagaimana sifat-sifat ketahanan nasional.8.
Bagaimana kedudukan dan fungsi ketahanan nasional.9. Bagaimana
mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional dalam bidang politik.1.3
Tujuan Pentingnya mempertahankan kemerdekaan bangsa Indoneisa dan
dalam mencapai tujuan nasional. Seluruh warganegara suata Bangsa
harus mempunyai kesadaran bahwa pentingnya hal tersebut. Di
harapkan dengan penulisan makalah ini pembaca dapat :1. Menumbuhkan
rasa cinta tanah air,
2. Memiliki kesadaran tentang pentingnya mempertahankan dan
mengisi kemerdekaan,
3. Mempunyai keinginan untuk selalu mencapai atau mewujudkan
apayang menjadi tujuan nasional,
4. Menambah wawasan dan ilmu tentang ketahanan nasionalSemoga
setelah pembaca membaca makalah ini apa yang menjaditujuan
penulisan makalah ini dapat tercapai. Dan semoga makalah inidapat
bermanfaat serta dapat di manfaatkan dengan baik.
5. Penulisan naskah ketahanan nasional (tanas) secara obyektif
dan sistematik, bertujuan agar dimengerti dan dimanfaatkan dalam
penyelenggaraan kehidupan nasional suatu bangsa.BAB IITINJAUAN
PUSTAKA2.1.Landasan-landasan Ketahanan NasionalPenulisan naskah
ketahanan nasional (tanas) secara obyektif dan sistematik,
bertujuan agar dimengerti dan dimanfaatkan dalam penyelenggaraan
kehidupan nasional suatu bangsa UUD 1945 Sebagai Landasan
Konstitusional Undang-undang Dasar 1945 merupakan keputusan politik
nasional yang dituangkan ke dalam norma-norma konstitusional dalam
rangka menentukan system Negara dan pemerintahan Negara dengan
bentuk-bentuknya secara spesifik. Dengan demikian seluruh bangsa
dan negara pada dasarnya tercakup dalam lingkup yang tertuang
melalui pranata-pranata yang disusun dalam bentuk peraturan
perundang-undangan berdasarkan norma-norma konstitusional tersebut
(wikipedia, 2007).
2.2.Pancasila sebagai Landasan IdealPeranan pancasila sebagai
landasan ideal tidak dapat dipisahkan dari kedudukan Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Menurut Kaelan, pandangan
hidup merupakan kesatuan rangkaian nilainilai luhur yang merupakan
suatu wawasan yang menyeluruh terhadap kehidupan. Berfungsi sebagai
kerangka acuan baik untuk menata kehidupan diri pribadi maupun
dalam interaksi antar manusia dalam masyarakat serta alam
sekitarnya (Kaelan, 1999).2.3.Asas ketahanan nasional Indonesia
adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun
berlandaskan Pancasila sebagai landasan ideology, UUD 1945 sebagai
landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai landasan
visional. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut (Lemhannas,
2000).2.4.Pancasila merupakan sumber kejiwaan masyarakatkodrat
manusia adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
Pancasila dalam hal ini merupakan asas nilai dan norma dalam
bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan masyarakat, berbangsa
dan negara Selain itu, peranan pancasila sebagai pandangan hidup
adalah menyadarkan rakyat Indonesia bahwa hakekat hidup, pada
dasarnya adalah menganut alam pikiran yang mengungkapkan
keterkaitan antara manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia,
manusia dengan alam sekitarnya dan manusia dengan usaha pemenuhan
kebutuhan hidupnya (Kelompok Kerja Tannas, 2000).
2.5.Pengertian Ketahanan NasionalKetahanan Nasional adalah suatu
kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta
keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung
maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan
integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional. Ketahanan
nasional diartikan sebagai kondisi yang harus diwujudkan agar
proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan
sukses. Oleh karena itu, diperlukan suatu konsepsi ketahanan
nasional yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia.1. UUD
1945 Sebagai Landasan Konstitusional2. Undang-undang Dasar 1945
merupakan keputusan politik nasional yang dituangkan ke dalam
norma-norma konstitusional dalam rangka menentukan system Negara
dan pemerintahan Negara dengan bentuk-bentuknya secara spesifik.
Dengan demikian seluruh bangsa dan negara pada dasarnya tercakup
dalam lingkup yang tertuang melalui pranata-pranata yang disusun
dalam bentuk peraturan perundang-undangan berdasarkan norma-norma
konstitusional tersebut.
3. Wawasan Nusantara Sebagai Landasan Visional Filosofis4.
Pengejawantahan pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara diaktualisasikan dengan mempertimbangkan
wujud konstelasi dan posisi geografi maupun isi dan potensi yang
dimiliki wilayah nusantara, serta sejarah perjuangan bangsa. Hal
tersebut menimbulkan rangsangan dan dorongan kepada bangsa
Indonesia untuk membina dan mengembangkan potensi dari segala aspek
kehidupan nasionalnya secara dinamis, utuh dan menyeluruh agar
mampu mempertahankan identitas, integritas dan kelangsungan hidup
pertumbuhan dalam perjuangan mewujudkan cita-cita nasional.
2.6.Konsepsi Ketahanan NasionalKonsepsi pengembangan kekuatan
nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek
kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan Pancasila dan UUD
1945 dan wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan
nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan
ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam
menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi
sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan
jasmaniah. Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi
nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamis
kehidupan politik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan
ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari
luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk
menjamin kelangsungan kehidupan politik bangsa dan negara Republik
Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945.Ketahanan nasional adalah
kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap kehidupan
nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, untuk
menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan
negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan
seperti dibawah ini :1) Ketangguhan adalah kekuatan yang
menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita
atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.2) Keuletan adalah
usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan
kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan.3) Identitas yaitu
ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan.
Negara dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat
yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk, sejarah, pemerintahan,
dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.
4) Integritas yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional
suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat
potensional maupun fungsional.5) Ancaman yang dimaksud disini
adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan
dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis.6)
Hambatan dan gangguan adalah hal atau usaha yang berasal dari luar
dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan melemahkan atau
menghalangi secara tidak konsepsional.
2.7.Pokok-Pokok Pikiran Dasar Ketahanan NasionalHakikat
Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, untuk
dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara dalam mencapai
tujuan nasional. Sedangkan hakikat Konsepsi Ketahanan Nasional
Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan secara seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek
kehidupan nasional. Keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan
kekuatan nasional yang disebut Ketahanan Nasional itu didasari pada
pokok-pokok pikiran berikut:a) Manusia Berbudaya.Sebagai salah satu
makhluk Tuhan, manusia dikatakan sebagai makhluk yang sempurna
karena memiliki naluri, kemampuan berpikir, akal dan berbagai
keterampilan. Manusia senantiasa berjuang mempertahankan
eksistensi, pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya serta berupaya
memenuhi kebutuhan materil maupun spiritualnya. Karena itu manusia
berbudaya akan selalu mengadakan hubungan;a. Dengan Tuhan, disebut
Agama.b. Dengan cita-cita, disebut Ideologi.c. Dengan
kekuatan/kekuasaan, disebut Politik.d. Dengan pemenuhan kebutuhan,
disebut Ekonomi.e. Dengan manusia, disebut Sosial.f. Dengan
pemanfaatan alam, disebut Ilmu Pengetahuan Teknologi, dang. Dengan
rasa aman, disebut Pertahanan dan Keamanan.h). Tujuan Nasional,
Falsafah dan Ideologi tujuan Nasional menjadi pokok pikiran dalam
Ketahanan Nasional karena suatu organisasi; apa pun bentuknya, akan
selalu berhadapan dengan masalah-masalah internal dan eksternal
dalam proses mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Demikian
pula halnya dengan negara dalam mencapai tujuannya. Karena itu,
perlu ada kesiapan untuk menghadapi masalah-masalah tersebut.
Falsafah dan ideology juga menjadi pokok pikiran. Hal ini tampak
dari makna falsafah dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi sebagai
berikut:1) Alinea pertama menyebutkan: Bahwa sesungguhnya
kemerdekaan itu hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Maknanya: Kemerdekaan
adalah hak asasi manusia.2) Alinea kedua menyebutkan: dan
perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke
depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka,
berdaulat, adil dan makmur. Maknanya: adanya masa depan yang harus
diraih (cita-cita).3) Alinea ketiga menyebutkan: Atas berkat rahmat
Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia
menyatakan dengan ini Kemerdekaannya. Maknanya: bila Negara ingin
mencapai cita-cita maka kehidupan berbangsa dan bernegara harus
mendapat ridlo Allah yang merupakan dorongan spiritual.4) Alinea
keempat menyebutkan: Kemerdekaan dari pada itu untuk membentuk
suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan social, maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dan berdasarkan: Ketuhanan Yang
Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia
dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan sosial
bagi seluruh bagi seluruh rakyat Indonesia. Alinea ini mempertegas
cita-cita yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.8. Beberapa Ancaman Dalam dan Luar NegeriBeberapa ancaman
dalam dan luar negeri telah dapat diatasi bangsa Indonesia dengan
adadnya tekad bersama-sama menggalang kesatuan dan kecintaan
bangsa. Berbagai pemberontakan PKI, RMS (Republik Maluku Selatan),
PRRI Permesta dan juga gerakan sparatis di Timor- Timur yang pernah
menyatakan dirinya berintegrasi dengan Indonesia, meskipun akhirnya
kenyataan politik menyebabkan lepasnya kembali daerah tersebut.
Ancaman sparatis dawasa ini ditunjukan dengan banyaknya wilayah
atau propinsi di Indonesia yang menginginkan dirinya merdeka lepas
dari Indonesia seperti Aceh, Riau, Irian Jaya, dan beberapa daerah
lain begitu pula beberapa aksi provokasi yang mengganggu kestabilan
kehidupan sampai terjadinya berbagai kerusuhan yang diwarnai nuansa
etnis dan agama dan gangguan dari luar adalah gangguan dari negara
lain yang ingin menguasai pulau-pulau kecil yang masih berada di
didalam wilayah NKRI namun dekat dengan wilayah negara lain. Bangsa
Indonesia telah berusaha menghadapi semua ini dengan semangat
persatuan dan keutuhan, meskipun demikian gangguan dan ancaman akan
terus ada selama perjalanan bangsa, maka diperlukan kondisi dinamis
bangsa yang dapat mengantisipasi keadaan apapun terjadi di negara
ini.
2.9. Asas - Asas Ketahanan Nasionala).Asas kesejahteraan dan
keamananKesejahteraan dan keamanan dapa dibedakan tetapi tidak
dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar
dalamkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tanpa
kesejahteraan dan keamanan, system kehidupan nasional tidak akan
berlangsung. Dalam kehidupan nasional tingkat kesejahteraan dan
keamanan yang dicapai merupakan tolak ukur ketahanan nasional. Asas
ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi
bagi individu maupun masyarakat atau kelompok.
b).Asas komprehensif/menyeluruh terpaduArtinya, ketahanan
nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut
berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras,
serasi, dan seimbang.
c).Asas kekeluargaanAsas ini bersikap keadilan, kebersamaan,
kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup
dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan
real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan
dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.d).Asas Mawas
diri ke Dalam dan Mawas ke Luar.Sistem kehidupan nasional merupakan
perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling berinteraksi.
Di samping itu, system kehidupan nasional juga berinteraksi dengan
lingkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut dapat
timbul berbagai dampak, baik yang bersifat positif maupun negative.
Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam maupun ke luar.e).Mawas
ke DalamMawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan
kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai
kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat
kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal ini tidak berarti
bahwa Ketahanan Nasional mengandung sikap isolasi atau nasionalisme
sempit.
f).Mawas ke LuarMawas ke luar bertujuan untuk dapat
mengantisifasi dan berperan serta mengatasi dampak lingkungan
strategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan
ketergantungan dengan dunia internasional. Kehidupan nasional harus
mampu mengembangkan kekuatan nasional untuk memberikan dampak ke
luar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar. Interaksi dengan
pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang saling
menguntungkan.
g).Asas KekeluargaanAsas kekeluargaan mengandung keadilan,
kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan
tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Asas ini mengakui adanya perbedaan. Perbedaan tersebut
harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan agar
tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat saling
menghancurkan.
2.10. Ciri-ciri Ketahanan NasionalMerupakan kondisi sebagai
prasyarat utama bagi negara berkembang. Difokuskan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan.
Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk menghadapi dan
mengatasi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang
datang dari luar maupun dari dalam, baik secara langsung maupun
tidak Di dasarkan pada metode astagrata; seluruh aspek kehidupan
nasional tercermin dalam sistematika astagarata yang terdiri atas 3
aspek alamiah (trigatra) yang meliputi geografi, kekayaan alam, dan
kependudukan dan lima aspek sosial (pancagatra) yang meliputi
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan
keamanan.
2.11. Sifat-sifat Ketahanan Nasional IndonesiaKetahanan nasional
memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung
dalam landasan dan asas-asasnya, yaitu:a).Mandiri Ketahanan
Nasional percaya pada kemanpuan dan kekuatan sendiri serta pada
keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidakmudahmenyerah
dengan tumpuan pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa.
Kemandirian (independency) ini merupakan prasyarat untuk menjalin
kerjasama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global
(interdependent).
b).Dinamis Ketahanan Nasional tidaklah tetap, ia dapat meningkat
atau turun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa, Negara serta
lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat bahwa segala
sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu
senantiasa berubah pula. Oleh karena itu, upaya peningkatan
Ketahanan Nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan
dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan
nasional yang lebih baik.c).Manunggal Ketahanan nasional memiliki
sifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan dan perpaduan
yang seimbang, serasi, dan selaras di antara seluruh aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.d).Wibawa
Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secara
berlanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan
kekuatan bangsa. Dengan demikian diharapkan agar bangsa Indonesia
mempunyai harga diri dan mendapat perhatian dari bangsa lain sesuai
dengan kualitas yang melekat padanya. Berdasarkan dasar pemikiran
diatas, maka berlaku logika, semakin tinggi tingkat ketahanan
nasional, maka akan semakin tinggi wibawa negara dan pemerintah
sebagai penyelenggara kehidupan nasional.e).Konsultasi dan
KerjasamaKonsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan
sikap konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan
kekuatan fisik semata tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif,
kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan
moral dan kepribadian bangsa.2.12. Kedudukan dan Fungsi Ketahanan
NasionalKetahanan nasional mempunyai kedudukan dan fungsinya,
antara lain:. a).Kedudukan
Ketahanan Nasional merupakan suatu system yang diyakini
kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara
terbaik yang perlu di implementasikan secara berlanjut dalam rangka
membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan
nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan
konseptual, yang didasari oleh Pancasila sebagai landasan ideal dan
UUD sebagai landasan konstitusional dalam paradigma pembangunan
nasional.b).Fungsi Ketahanan Nasional dalam fungsinya sebagai
doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap
terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam
menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter-regional (wilayah),
inter-sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu
supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu
alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul
pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam
cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola
dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan
pedoman dalam pelaksanaan pembangunan nasional disegala bidang dan
sektor pembangunan secara terpadu yang dilaksanakan sesuai dengan
rancangan program.2.13. Mewujudkan Keberhasilan Ketahanan
Nasionala).Politik Dalam NegeriCara mewujudkan Ketahanan Nasional
di bidang politik dilihat dari aspek politik dalam negeri : Sistem
pemerintahan yang berdasarkan hokum.
Sistem pemerintah berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan
yang besifat absolut, kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan
sepenuhnya olehMPR sebagai penjelmaan seluruh rakyat.
Mekanisme politik yang memungkinakan adanya perbedaan
pendapat.
Mekanisme politik memungkinkan adanya perbedaan pendapat, namun
perbedaan pendapat tidak menyangkut nilai dasar sehingga tidak
berseberangan yang dapat menjurus kepada konflik fisik.
Kepemimpinan nasional mampu mengakomodasi aspirasi yang hidup dalam
masyarakat dengan tetap berpedoman pada Pancasila, UUD 1945, dan
wawasan nusantara.
Terjalin komunikasi politik timbal balik antara pemerintah dan
masyarakatKomunikasi politik bertimbal balik antara pemerintah
dengan masyarakat dan anatarkelompok atau golongan dalam masyarakat
terjalin dengan baik untuk mencapau tujuan nasional dan kepentingan
nasional.b).Politik Luar Negeri Hubungan luar negeri ditujukan
untuk meningkatkan kerjasama interansional di berbagai bidang
Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam
rangka meningkatkan persahabatan dan kerjasama antarnegara
Peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu dilaksanakan
dengan pembenahan sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan
Perjuangan bangsa Indonesia yang menyakut kepentingan
nasional
2.14. Sifat-sifat Ketahanan NasionalBeberapa sifat ketahanan
nasional yang ada mingkin akan kami jabarkan seperti dibawah ini
:a). Mandiri Maksudnya adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan
sendiri dan tidak mudah menyerah. Sifat ini merupakan prasyarat
untuk menjalin suatu kerjasama. Kerjasama perlu dilandasi oleh
sifat kemandirian, bukan semata-mata tergantung oleh pihak
lainb).Dinamis Artinya tidak tetap, naik turun tergantung situasi
dan kondisi bangsa dan negara serta lingkungan strategisnya.
Dinamika ini selalu diorientasikan kemasa depan dan diarahkan pada
kondisi yang lebih baik.c).Wibawa Keberhasilan pembinaan ketahanan
nasional yang berlanjut dan berkesinambungan tetap dalam rangka
meningkatkan kekuatan dan kemampuan bangsa. Dengan ini diharapkan
agar bangsa Indonesia mempunyai harga diri dan diperhatikan oleh
bangsa lain sesuai dengan kualitas yang melekat padanya. Atas dasar
pemikiran diatas, maka berlaku logika, semakin tinggi tingkat
ketahanan nasional, maka akan semakin tinggi wibawa negara dan
pemerintah sebagai penyelenggara kehidupan nasional.d).Konsultasi
dan kerjasama Hal ini dimaksudkan adanya saling menghargai dengan
mengandalkan pada moral dan kepribadian bangsa. Hubungan kedua
belah pihak perlu diselenggarakan secara komunikatif sehingga ada
keterbukaan dalam melihat kondisi masing-masing didalam rangka
hubungan ini diharapkan tidak ada usaha mengutamakan konfrontasi
serta tidak ada hasrat mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik
semata.BAB III PENUTUP
3.1 SimpulanNegara Indonesia adalah negara yang solid terdiri
dari berbagai suku dan bangsa, terdiri dari banyak pulau-pulau dan
lautan yang luas. Jika kita sebagai warga negara ingin
mempertahankan daerah kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka
kita harus memperkuat ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional
adalah cara paling ampuh, karena mencakup banyak landasan seperti :
Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan
konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai landasan visional,
jadi dengan demikian katahanan nasional kita sangat solid.3.2
SaranKetahanan nasional adalah hal mutlak yang harus dimiliki
setiap bangsa. Jika bangsa Indonesia ingin mempertahankan Negara
dari ganguan bangsa/negara lain, maka harus memperkuat Ketahanan
Nasionalnya. Dengan memperkuat Ketahanan Nasional merupakan cara
paling ampuh, karena telah mencakup banyak landasan seperti;
Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan
konstitusional dan wawasan nusantara sebagai landasan
visional.DAFTAR PUSTAKA
http://www.depsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=769http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=2046&Itemid=6941