NASKAH AKADEMIK BBM-CONTENT
BAB 1
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pendewasaan dan
pemandirian manusia secara sistematis, agar siap menjalani
kehidupan secara bertanggung jawab. Kuliah Kerja Nyata Belajar
Bersama Masyarakat (KKN-BBM) merupakan salah satu program dalam
pendidikan tinggi di Universitas Airlangga. KKN-BBM lahir dari
dasar pemikiran bahwa mahasiswa adalah calon sarjana sebagai
penerus pembangunan yang juga harus dapat bekerja untuk memecahkan
masalahmasalah pembangunan yang ada dalam masyarakat. Permasalahan
di dalam pembangunan itu sangat kompleks dan perlu penanggulangan
secara pragmatis. Untuk itu, perlu adanya persiapan atau pendidikan
yang melatih para calon sarjana sebagai penerus pembangunan untuk
bekerja secara interdisipliner dan menanggulangi permasalahan
sesuai dengan kompetisi hard skills dan soft skills-nya.
Universitas Airlangga sebagai bagian integral masyarakat tentu
saja turut bertanggung jawab terhadap berbagai persoalan yang ada
di masyarakat. Universitas Airlangga yang juga sebagai bentuk
academic social responsibility perguruan tinggi (PT), memiliki
tanggung jawab moral untuk menanggulangi kemiskinan dengan segala
metamorfosenya dan memajukan pembangunan bangsa. Kegiatan Kuliah
Kerja Nyata KKN-BBM, merupakan salah satu bentuk pengintegrasian
kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
KKN-BBM dilaksanakan oleh mahasiswa dengan bimbingan para dosen
pembimbing lapangan (DPL) dan dilaksanakan secara interdisipliner
dan intrakurikuler. Karena itu, KKN-BBM di Universitas Airlangga
merupakan bagian integral dari kurikulum Universitas Airlangga yang
mengandung unsur pendidikan dan unsur pengabdian masyarakat dengan
porsi pendidikan yang lebih besar.
Sebagai bagian integral dari sistem pendidikan tinggi maka
dengan KKN-BBM diharapkan dapat menghasilkan sarjana penerus
pembangunan yang lebih menghayati permasalahan yang sangat kompleks
yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan. Bersamaan dengan hal
itu, mahasiswa juga sekaligus melakukan kegiatan belajar bersama
masyarakat untuk menanggulangi berbagai permasalahan yang ada dalam
masyarakat secara pragmatis dan interdisipliner.
KKN-BBM yang dikembangkan di Universitas Airlangga ini juga
memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menjadi motivator dalam
pemberdayaan masyarakat. Berbagai potensi daerah dan sumber daya
manusia yang ada di masyarakat, perlu diberdayakan dan dioptimalkan
agar nantinya masyarakat benar-benar menjadi berdaya untuk
mengembangkan daerahnya secara mandiri.
1.2 Pengertian KKN-BBM
KKNBBM adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan
pengalaman belajar kepada mahasiswa di tengah-tengah kehidupan
masyarakat, dengan secara nyata turut membantu memecahkan masalah
masyarakat berdasarkan kompetensi keilmuan masing-masing peserta
KKN-BBM. Kompentensi disesuaikan dengan situasi, kondisi, masalah,
dan prioritas kebutuhan masyarakat di lapangan dengan pendekatan
interdisipliner dan ilmiah
Oleh karena itu, selain kegiatan pengelolaan KKNBBM tidak saja
menjamin diperolehnya pengalaman belajar melakukan kegiatan
pembangunan masyarakat secara kongkret yang bermanfaat bagi
mahasiswa dan masyarakat di mana mereka ditempatkan, kegiatan dan
pengelolaan KKN-BBM juga diarahkan untuk menjamin keterkaitan
antara dunia akademik, baik secara teoretik maupun empirik. Oleh
karena itu, dalam pembuatan program KKN-BBM harus didasari atas
sinkronisasi atau sinergisitas antara masalah apa yang ada dalam
masyarakat dengan kompetensi mahasiswa peserta KKN-BBM. 1.3 Dasar
Pemikiran
Beberapa dasar pemikiran yang melandasi pentingnya KKN-BBM, di
Universitas Airlangga yakni: (1) untuk membangun aspek kebersamaan
antarsivitas universitas; (2) sebagai tanggung jawab moral sivitas
akademika kepada masyarakat; (3) sebagai bentuk pengabdian dan
pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan (Corporate Social
Responsibility/ CSR); (3) untuk menemukenali dan memecahkan masalah
berdasarkan potensi masyarakat; (4) memberi kesempatan untuk
penerapan aspek keilmuan dan kompetensi mahasiswa sesuai dengan
kondisi masyarakat secara multidisipliner; (5) sebagai perubahan
paradigma penyelenggaraan KKN menjadi KKN-BBM; dan (6) untuk
meningkatkan kemampuan hard skills dan soft skills mahasiswa.
Tanggung jawab akademik Universitas Airlangga-BHMN sebagai
perguruan tinggi adalah mendharmabaktikan aktivitas keilmuan (hard
skills) dan nonkeilmuan (soft skills)-nya kepada masyarakat. Dalam
menyelenggarakan dharma pengabdian, institusi perguruan tinggi
melaksanakan berbagai aktivitas pembelajaran yang berkorelasi
langsung dengan kebutuhan masyarakat; tidak hanya berkaitan dengan
kompetensi keilmuan untuk kepentingan profesionalitas di lingkungan
kerja melainkan juga komitmen sosial bersama masyarakat dalam
menyelesaikan berbagai persoalan kemasyarakatan. Interaksi sosial
antara perguruan tinggi dengan masyarakat secara langsung merupakan
kebutuhan penyelenggaraan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran di
Universitas Airlangga-BHMN tidaklah berada di menara gading, yang
tidak bersentuhan dengan problema dasar masyarakat. Perdebatan
teoretik dan metodologik di ruang-ruang kelas harus diikuti dengan
bagaimana mengimplementasikannya ke dalam masyarakat luar kampus.
Asumsinya, harus ada konkretisasi perdebatan teoretik dan
metodologik ke dalam aras praktis agar masyarakat secara langsung
merasakan manfaat proses pembelajaran di perguruan tinggi.Sebagai
salah satu perguruan tinggi, Universitas Airlangga-BHMN memiliki
komitmen membantu dan bersama masyarakat merancang perubahan sosial
secara sistematis dan komprehensif. Komitmen Universitas
Airlangga-BHMN tidaklah bersifat parsial (fakultatif), melainkan
universe sebagai jalinan keutuhan ilmu berdasarkan kepentingan
universitas. Filosofi dasar universitas adalah penyelenggaraan
berbagai disiplin ilmu yang tetap berada dalam koridor kesatuan
ilmu (keragaman dalam kebersamaan). Setiap fakultas dan program
disiplin ilmu tetap wajib menyelenggarakan kegiatan pembelajaran
yang sesuai dengan kompetensinya masing-masing, tetapi dalam rangka
kepentingan kebersamaan haruslah diciptakan suatu sistem
pembelajaran yang bersifat interdisipliner yang menunjukkan
signifikasinya sebagai sebuah universitas.
Dalam rangka kepentingan tersebut, program KKN-BBM menemukan
signifikansinya. Program KKN-BBM merupakan kegiatan pendidikan
(aktivitas intrakurikulum wajib Universitas, yaitu pembelajaran
mahasiswa Unair-BHMN sebagai program aliansi kebersamaan tingkat
Universitas) yang dapat bermanfaat langsung pada masyarakat dan
sebagai wujud penerapan hasil kegiatan penelitian.
Program KKN-BBM bukanlah sekedar aliansi antar fakultas atau
program studi, melainkan sebagai bentuk tanggung jawab moral
institusi untuk mengabdikan ilmunya kepada masyarakat. Program
KKN-BBM memberikan kesadaran bagi mahasiswa bahwa persoalan yang
berkembang dalam masyarakat tidaklah dapat diselesaikan hanya
melalui satu pendekatan keilmuan, melainkan keragaman pendekatan.
Pada tingkatan yang lebih filosofis, program KKN-BBM adalah
implementasi lebih lanjut dari pemaknaan universitas pada
Universitas Airlangga-BHMN, bahwa ilmu adalah satu meskipun di
dalamnya terdapat berbagai bentuk objek materi dan objek formal
(sudut pandang/pendekatan). Selain itu, pada tingkatan empirik yang
berkembang di masyarakat, ada banyak persoalan yang seringkali
terjadi, yakni terdapat kesenjangan antara teori dengan fakta,
program KKN-BBM membantu mahasiswa menemukenali berbagai problem
tersebut, dan bersama masyarakat membuat problem solving-nya.
Program KKN-BBM diselenggarakan sebagai upaya aliansi
kebersamaan mahasiswa Universitas Airlangga-BHMN, para mahasiswa
dari berbagai program studi agar dapat saling menyapa sebelum
berstatus menjadi alumni Universitas Airlangga-BHMN yang excellence
with morality. Aliansi dan saling menyapa ini haruslah berangkat
dari kesadaran bahwa tidak ada arogansi keilmuan dalam lingkungan
Universitas Airlangga-BHMN. Berbagai persoalan yang berkembang
dalam masyarakat tidaklah dapat diselesaikan secara tuntas hanya
berdasarkan satu pendekatan, melainkan keragaman pendekatan.
Karakter keilmuan inilah yang dibangun dalam proses pembelajaran di
Universitas Airlangga-BHMN.
Program KKN-BBM Universitas Airlangga-BHMN merupakan program
pendidikan yang mendukung program utama pemerintah di masyarakat.
Tujuannya adalah untuk menciptakan masyarakat yang sehat, cerdas,
bermoral, dan mandiri. Program KKN-BBM merupakan wujud empati dan
implementasi nyata Nation & Social Responsibility terhadap
problem bangsa (krisis multidimensi dan otonomi daerah) dan upaya
peningkatan daya saing bangsa (produk nasional dan kemampuan ilmu
pengetahuan dan teknologi di masyarakat). Program KKN-BBM
Universitas Airlangga-BHMN diharapkan akan berdampak pula pada
peningkatan peran dan citra Universitas Airlangga-BHMN di
masyarakat.
1.4 Dasar Hukum
Terdapat beberapa dasar hukum yang melandasi pelaksanaan KKN-BBM
Universitas Airlangga-BHMN yaitu: (1) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, (2) Peraturan Pemerintah Nomor 30
Tahun 2006 Pasal 1 dan 32, serta (3) Rancangan Keputusan Senat
Akademik tentang Kebijakan Kurikulum Pasal 6.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 20 ayat 2 dinyatakan:
Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, dan pada pasal 24
ayat 2 disebutkan: Perguruan tinggi memiliki otonomi untuk
mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan
pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian masyarakat.
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2006 Pasal 32 tentang Fakultas:
Fakultas merupakan unsur pelaksana pendidikan akademik, profesi
dan/atau vokasi yang mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan
akademik dalam satu atau beberapa disiplin ilmu; dan Pasal 1 Ayat
15 tentang Program Studi: Program Studi adalah kesatuan rencana
belajar sebagai pedoman penyelenggaraan (pendidikan) akademik,
profesi, dan/atau vokasi atas dasar suatu kurikulum, serta
ditujukan agar peserta didik dapat menguasai pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan kurikulum.
Rancangan Keputusan Senat Akademik tentang Kebijakan Kurikulum
Pasal 6 yang menyatakan bahwa Kurikulum dilaksanakan melalui
kegiatan: intrakurikuler, pembelajaran secara langsung mendukung
kompetensi program studi dan dilaksanakan di dalam kampus dan atau
di luar kampus dan tercantum dalam kurikulum program studi;
kokurikuler, pembelajaran yang mendukung secara langsung kompetensi
program studi dan dilaksanakan di dalam kampus dan/atau di luar
kampus tetapi tidak tercantum dalam kurikulum program studi; dan
ekstrakurikuler, pembelajaran tidak secara langsung mendukung
kompetensi program studi, dilaksanakan di dalam kampus dan/atau di
luar kampus, dan tidak tercantum dalam kurikulum program studi.
Kemudian, pasal 6 Ayat 3 tentang hasil pelaksanaan kurikulum
dinyatakan dalam bentuk prestasi intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler secara proporsional. Juga berlandasarkan pada
Keputusan Senat Akademik Universitas Airlangga tentang Kebijakan
Kurikulum, Pasal 9 Ayat 1 dan 2, tentang: a) kebijakan kurikulum
ini bersifat mengikat setiap program studi, dan b) penjabaran
kebijakan ini akan diatur dalam Peraturan Rektor.
Beberapa dasar hukum sebagaimana dikemukakan itulah yang
dipergunakan sebagai pijakan dalam melaksanakan KKN-BBM Universitas
Airlangga-BHMN.
1.5 Perubahan Paradigma
Perubahan KKN menjadi KKN-BBM merupakan konsekuensi dari
perubahan Universitas Airlangga-BHMN yang melakukan perubahan
paradigma pembelajaran. Dalam paradigma pembelajaran yang baru,
Universitas Airlangga-BHMN memandang pengetahuan adalah hasil
konstruksi atau transformasi seseorang yang belajar, sehingga
pengetahuan tidak lagi merupakan sesuatu yang sudah jadi dan siap
untuk ditransfer. Sebaliknya, belajar adalah mencari dan membangun
pengetahuan secara aktif dan tidak lagi merupakan proses menerima
pengetahuan (pasif). Terakhir, mengajar adalah strategi untuk
membantu mahasiswa dalam membangun pengetahuannya, dan tidak lagi
mengajar adalah menyampaikan atau transfer pengetahuan kepada
mahasiswa.Perubahan paradigma pembelajaran tersebut, berimplikasi
pada perubahan luaran. Artinya, penilaian lebih dilakukan oleh
masyarakat pemangku kepentingan, dan tidak lebih dilakukan oleh
perguruan tinggi sendiri. Oleh karena itu, luaran perguruan tinggi
sebagai luaran yang baru merupakan kompetensi seseorang untuk dapat
melakukan tindakan cerdas, penuh tanggung jawab, sebagai syarat
untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas
di bidang pekerjaan tertentu. Luaran ini sudah merupakan
perkembangan yang lebih jauh dari sekedar luaran kemampuan minimal
penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai sasaran
kurikulum program studinya.Seiring dengan perubahan tersebut,
sebagai substitusi-metamorfosis (pengganti dengan berbeda format)
dari KKN-PPM, program KKN-BBM (Belajar Bersama Masyarakat)
diselenggarakan melalui learning to live together atau mahasiswa
belajar dengan cara live in di masyarakat. KKN-BBM merupakan domain
pengabdian yang berbasis penelitian dan pembelajaran pemberdayaan
kepada masyarakat. Program KKN-BBM Universitas Airlangga-BHMN,
sebagai bentuk substitusi-metamorfosis, dirancang untuk meluruskan
kembali bahwa program KKN-BBM harus masuk dalam domain pendidikan
karena melibatkan mahasiswa. Program KKN-BBM dirancang agar sesuai
dengan tujuan meningkatkan relevansi kompetensi dan daya saing
lulusan di era Universitas Airlangga-BHMN yang mempunyai motto
excellence with morality. Program KKN-BBM dirancang tidak
berbenturan dengan program pemerintah di masyarakat dan bahkan
justru berperan untuk menunjang percepatan program pemerintah.
Dalam program KKN-BBM, mahasiswa akan memanfaatkan keberadaannya di
masyarakat untuk belajar dan mengenal masyarakat tempat lulusan
akan mengabdi pada bangsanya.
Dalam pelaksanaan KKN-BBM, terdapat berbagai perubahan model
pembelajaran. Kegiatan-kegiatan KKN-BBM tidaklah bersifat
karikatif, dimana KKN-BBM seolah berfungsi sebagai sinterklas atau
malaikat penyelamat, melainkan mahasiswa belajar bersama masyarakat
untuk sama-sama menemukenali persoalan sekaligus merancang kegiatan
dengan memadukan kompetensi masing-masing mahasiswa dan potensi
masyarakat. Pelaku dalam menyelesaikan masalah yang berkembang pada
masyarakat adalah masyarakat itu sendiri, mahasiswa lebih berfungsi
sebagai fasilitator.
1.6 Prinsip Dasar dan Pelaksanaan1.6.1 Prinsip Dasar
Dalam pelaksanaan KKN-BBM ada beberapa prinsip yang digunakan,
dengan mengadopsi prinsip dalam Acuan Penerapan Participatory Rural
Appraisal (PRA) (1996), yakni:
1. Prinsip Mengutamakan yang Terabaikan;
2. Prinsip Pemberdayaan (Penguatan) Masyarakat;
3. Prinsip Masyarakat sebagai Pelaku dan Mahasiswa sebagai
Fasilitator;
4. Prinsip Saling Belajar dan Menghargai Perbedaan;
5. Prinsip Funny (Menyenangkan dan Informal);
6. Prinsip Triangulasi;
7. Prinsip Mengoptimalkan Hasil;
8. Prinsip Orientasi Praktis;
9. Prinsip Keberlanjutan dan Selang Waktu;10. Prinsip Belajar
dari Kesalahan; dan
11. Pinsip Terbuka.Prinsip mengutamakan yang terabaikan, lebih
melihat pada adanya realitas bahwa sering terjadi dalam masyarakat,
sebagian besar lapisan masyarakat tetap berada di pinggir arus
pembangunan yang berjalan cepat. Untuk itu, prinsip utamanya adalah
mengutamakan masyarakat yang terabaikan agar dapat memperoleh
kesempatan untuk memiliki peran dan mendapat manfaat dalam kegiatan
pembangunan di daerah tersebut.
Prinsip pemberdayaan (penguatan) masyarakat, memperhatikan bahwa
masyarakat memiliki potensi (fisik ataupun psikis) namun mereka
belum tahu bagaimana cara atau strategi yang dapat dilakukan agar
potensi yang dimiliki dapat memberikan manfaat atau meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Prinsip masyarakat sebagai pelaku dan sebagai fasilitator,
memosisikan bahwa masyarakatlah yang seharusnya menjadi pelaku
langsung dalam proses pemberdayaan masyarakat, sedangkan mahasiswa
lebih menjadi fasilitator yang membantu memberikan cara dan
strategi pemecahan masalah atau pemberdayaan masyarakat. Mahasiswa
membantu membangun kemandirian masyarakat untuk memecahkan
masalahnya sendiri.
Prinsip saling belajar dan menghargai perbedaan, menekankan pada
bagaimana mahasiswa dan masyarakat saling belajar bersama dalam
kebersamaan, sehingga dalam proses dan kesempatan ini dimungkinkan
dilakukan co-creation (gagasan bersama). Dalam kebersamaan program
KKN-BBM diharapkan juga terbangun nilai-nilai kebersamaan sehingga
dapat menumbuhkan penghargaan pada perbedaan dan keberagaman.
Prinsip funny (menyenangkan dan informal), memperhatikan dalam
mengerjakan tugas pengabdian bersama masyarakat memang diperlukan
sikap funny dan informal agar kegiatan dapat berjalan penuh dengan
rasa menyenangkan dan tidak merasakan sebagai suatu beban. Prinsip
santai dan informal dapat menimbulkan suasana yang tidak kaku
sehingga sangat kondusif untuk melakukan sesuatu yang
bermanfaat.
Prinsip keterpaduan, menekankan pentingnya keterpaduan aspek Tri
Dharma Perguruan Tinggi, yakni aspek pendidikan (dan pengajaran),
dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis penelitian (research
based) menjadi landasan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan tolok
ukur program KKN-BBM. Ada keterpaduan antara apa yang bisa dibantu
mahasiswa dan problem apa yang ada di masyarakat untuk dikerjakan
bersama-sama. Keterpaduan tentu saja tidak hanya terjadi antara
mahasiswa dengan masyarakat, juga pihak-pihak lainnya yang
berkait.
Prinsip mengoptimalkan hasil, dalam pelaksanaan program KKN-BBM
diharapkan dapat dilakukan pengerjaan kegiatan secara optimal.
Optimal diukur dari capaian yang bisa diperoleh berdasarkan target
awal dan hasil akhir. Oleh karena itu, dalam program KKN-BBM tidak
boleh bersikap setengah-setengah atau asal selesai. Sebaiknya, ada
target produk atau keberhasilan yang paling optimal yang dijadikan
parameternya.
Prinsip orientasi praktis, merupakan prinsip yang perlu
ditekankan karena kegiatan ini lebih berada di aras praktis dan
tidak lagi teoretis. Untuk mahasiswa, aras teoretis sudah dilakukan
di kampus, dan di masyarakat mahasiswa dianjurkan lebih berada di
aras praktis. Artinya, bekal keilmuan yang dimiliki dan dikuasai di
kampus dapat diaplikasikan atau diabdikan dalam masyarakat ketika
melaksanakan program KKN-BBM.
Prinsip keberlanjutan (sustainability) dan selang waktu,
merupakan prinsip yang dikedepankan dalam program KKN-BBM. Kita
tidak ingin melaksanakan kegiatan di masyarakat yang bersifat
sesaat dan tidak berkelanjutan. Model ini tentu saja harus
ditinggalkan, karena orientasi KKN-BBM adalah penyelesaian masalah,
termotivasinya masyarakat, dan berdayanya masyarakat sesuai dengan
potensi (daerah) yang dimiliki masyarakat. Oleh karena itu,
kesinambungan program menjadi perhatian dalam program KKN-BBM
Universitas Airlangga-BHMN. Dengan perkataan lain, kegiatan KKN-BBM
tidak semata-mata langsung jadi atau memberikan bantuan langsung
tunai kepada masyarakat, melainkan merancang program kegiatan yang
berkelanjutan, yang bisa jadi hasilnya tidak harus dirasakan pada
saat bersamaan, melainkan waktu yang akan datang. Namun demikian,
tidak berarti bahwa kegiatan KKN-BBM juga tidak berhubungan dengan
program yang bersifat emergency yang langsung bersentuhan dengan
kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, dalam pelaksanaan program
KKN harus bersifat kondisional dan fleksibel.
Prinsip belajar dari kesalahan, prinsip belajar dari kesalahan
adalah sebuah kebijaksanaan. Kesalahan harus dianggap sebagai guru,
namun harus ada kesadaran yang mengikuti untuk meluruskan kesalahan
itu. Oleh karena itu, dalam program KKN-BBM tidak perlu takut
melakukan kesalahan sepanjang didasari atas niat yang baik
mengabdikan diri kepada masyarakat. Kesalahan yang disengaja dan
tidak diikuti untuk memperbaiki, tentunya bukan kebijaksanaan.
Prinsip Terbuka, pelaksanaan program KKN-BBM memerlukan
keterbukaan, karena apa yang dilaksanakan dalam program KKN-BBM
adalah untuk kebaikan bersama. Jika prinsip terbuka ini dapat
dikembangkan, tentu semua problem yang (mungkin) ada dalam
masyarakat dapat diselesaikan secara baik.
Berdasarkan prinsip dan karakteristik program KKN-BBM tersebut
diharapkan mahasiswa KKN-BBM mampu mengidentifikasi permasalahan
yang ada di masyarakat dan sekaligus mencari penyelesaiannya sesuai
dengan potensi yang dimiliki. Dengan harapan lebih jauh, masyarakat
mampu berswadaya, swakelola, dan berswadana dalam pembangunan
daerahnya. Keberhasilan program KKN-BBM manakala dapat menjadikan
masyarakat mandiri, sadar dan mampu memberdayakan dirinya
berdasarkan potensi yang ada dalam masyarakat tanpa terus-menerus
harus dipimpin oleh pihak luar. Masyarakat harus mampu menjadi
pemimpin dirinya sendiri dalam mengembangkan dan memberdayakan
potensi daerahnya.
1.6.2 Prinsip Pelaksanaan
Kegiatan KKN-BBM Universitas Airlangga-BHMN dilaksanakan dengan
karakteristik sebagai berikut:
1. Co-creation (gagasan bersama); KKN-BBM dilaksanakan
berdasarkan gagasan bersama sebagai hasil sinkronisasi antara
universitas (mahasiswa, dosen) dengan pihak pemerintah daerah,
mitra kerja, dan masyarakat setempat;
2. Co-financing (pendanaan bersama); KKN-BBM dilaksanakan dengan
pendanaan bersama antara mahasiswa, pelaksana, universitas,
pemerintah daerah, serta mitra kerja dalam program yang
disepakati;
3. Flexibility (keluwesan); KKN-BBM dilaksanakan berdasarkan
pada suatu program yang sesuai dengan situasi dan kondisi
pemerintah daerah, mitra kerja, dan masyarakat setempat;
4. Sustainability (berkelanjutan, berkesinambungan); KKN-BBM
dilaksanakan secara berkesinambungan berdasarkan program kerja yang
sesuai dengan tempat dan target tertentu;
5. Lokalitas (sesuai dengan kasus yang ada di daerah);
6. Indigenous (karakteristik daerah);
7. Competencies (distribusi berdasar kompetensi mahasiswa); dan
empowerment (pemberdayaan masyarakat).1.7 Status Dasar
Penyelenggaran
Dengan keluarnya Keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor
8435/J03/PP/2008 tertanggal 31 Desember 2008 tentang Kuliah Kerja
Nyata-Belajar Bersama Masyarakat, maka KKN-BBM Universitas
Airlangga ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa program studi
sarjana di Universitas Airlangga dan tidak dapat digantikan dengan
kegiatan intra maupun ekstrakurikuler lainnya. Mahasiswa dapat
mengikuti program KKN-BBM jika sedang atau telah memiliki 110
sks.1.8 Tujuan dan Sasaran KKN-BBM
1.8.1 Tujuan KKN-BBM1.8.1.1 Tujuan Umum
Tujuan umumnya adalah untuk membangun kebersamaan sebagai
mahasiswa Universitas Airlangga pada saat menjelang akhir studi
sebelum meraih gelar sarjana, dengan melaksanakan program
pembelajaran bersama di masyarakat dan bersama masyarakat serta
belajar memberdayakan masyarakat dan membantu pemerintah dalam
memecahkan berbagai persoalan yang kompleks.1.8.1.2 Tujuan
KhususTujuan khusus pelaksanaan KKN-BBM adalah:
a. Meningkatkan sikap empati dan kepedulian mahasiswa terhadap
masyarakat beserta problematikanya;b. Melaksanakan terapan
kemampuan hard skills dan soft skills yang telah dipelajari di
kampus secara teamwork dan interdisipliner;c. Menanamkan nilai
kepribadian: (i) nasionalisme dan jiwa Pancasilais, (ii) keuletan,
etos kerja, dan tanggung jawab, (iii) kemandirian, kepemimpinan,
dan kewirausahaan;
d) Meningkatkan daya saing bangsa;
e) Menanamkan jiwa: (i) ekploratif dan analitis; (ii) learning
community dan learning society.1.8.2 Sasaran KKN-BBM
Kegiatan KKN-BBM diarahkan kepada tiga sasaran, seperti
berikut.
a. Mahasiswa Peserta KKN-BBM
Dengan program KKN-BBM mahasiswa melakukan proses pembelajaran
untuk memperdalam pengertian, pemahaman, dan pengalaman tentang: 1.
Cara berpikir dan bekerja interdisipliner dan lintas sektoral,
2. Pemanfaatan hasil pendidikan dan penelitian dalam pembangunan
masyarakat,3. Upaya turut serta memecahkan kesulitan masyarakat
dalam pemberdayaan. Mahasiswa sebagai motivator dan problem
solver.b. Masyarakat (dan Pemerintah)
Masyarakat memerlukan bantuan pemikiran dan tenaga dari
perguruan tinggi untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
program pembangunan. Masyarakat juga perlu meningkatkan kemampuan
berpikir, bersikap, dan bertindak agar sesuai dengan program
pembangunan; perlu melakukan pembaruan-pembaruan dalam pembangunan
daerah; serta membentuk kader-kader pembangunan demi kesinambungan
pembangunan daerah. Masyarakat sebagai subjek dan sekaligus objek
pembangunan masyarakat.c. Perguruan Tinggi
Melalui program KKN ini perguruan tinggi memiliki kesempatan
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki mahasiswa dengan
belajar bersama masyarakat. Dengan program ini, perguruan tinggi
dapat menyesuaikan kurikulum sesuai dengan tuntutan pembangunan
masyarakat. Berbagai kasus yang dijumpai dalam proses belajar
bersama masyarakat oleh dosen dapat dijadikan sebagai contoh atau
bahan kajian dalam proses pendidikan di kampus. Pada gilirannya,
perguruan tinggi dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang lebih
bermanfaat dalam pengelolaan dan penyelesaian masalah-masalah
pembangunan.
1.9 Tema
Tema program KKN-BBM ditentukan berdasarkan hasil sinkronisasi,
sinergisitas, dan hasil observasi di lokasi KKN-BBM. Tema merupakan
hasil co-creation (gagasan bersama), yang disepakati oleh pihak
Universitas (mahasiswa, dosen), pemerintah daerah, dan masyarakat
lokasi.BAB 2 PENGELOLAAN 2.1 Struktur Organisasi
Struktur organisasi pengelolaan KKN-BBM Universitas Airlangga
ini, adalah seperti berikut.
2.1.1 Penanggung Jawab KKN-BBM: Rektor bersama Wakil Rektor
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan dan Direktur Pendidikan
Universitas Airlangga.2.1.2 Penanggung Jawab Akademik : Direktur
Pendidikan Universitas Airlangga.
2.1.3 Penanggung Jawab Operasional : Ketua Lembaga Penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Airlangga.2.2 Tata
Laksana
2.2.1 Alokasi Waktu
KKN-BBM memiliki bobot: 3 sks, dengan alokasi waktu = 3 X 4 X 16
jam= 192 jam, terdiri:
1). Pra-Penerjunan= 24 jam,
2). Pelaksanaan= 168 jam= 3-4 minggu2.2.2 Pelaksanaan 1. Tahap
PelaksanaanTahap 1: Pelaksanaan Pra-PenerjunanTahap 2. Pelaksanaan
KKN-BBM
2. Bentuk PelaksanaanBentuk pelaksanaan KKN-BBM ada beberapa
pilihan (alternatif) berikut:- dilaksanakan dalam jeda antar
semester;- dilaksanakan dalam semester;- dilaksanakan selama 3-4
minggu; dan- dilaksanakan secara bertahap dalam 2-3 mingguan.2.2.3
Uraian Tugas:
1. Penanggung Jawab Akademik: Direktur Pendidikan - Penetapan
Standar Kompetensi- Pengembangan Modul
- Evaluasi2. Penanggung jawab Operasional : Ketua LPPM-
Pemilihan lokasi- Penilaian Lokasi
- Kerjasama dengan pihak terkait
- Persiapan
- Pelaksanaan
- Evaluasi
2.3 Kerjasama 2.3.1 Kegunaan Kerjasama
Keberhasilan pelaksanaan program KKN-BBM Universitas Airlangga
akan dapat tercapai dengan adanya kerjasama. Kerjasama yang
dilakukan, tidak hanya menyangkut kerjasama dalam penerapan dan
pengembangan hards skills dan soft skills yang dimiliki mahasiswa
secara harmonis, baik ke dalam maupun ke luar. Namun juga melakukan
kerjasama ke dalam dan keluar. Kerjasama ke dalam dilakukan antar
fakultas di lingkungan Universitas Airlangga, sedangkan kerjasama
keluar dilakukan dengan pemerintah dan lembaga nonpemerintah /
swasta.
Adanya kerjasama yang harmonis tentu saja dapat menciptakan
kelancaran komunikasi dalam penyelesaian masalah yang menyangkut
kegiatan KKN-BBM, program pemerintah daerah, dan masalah yang ada
di masyarakat. Kerjasama ini membuka jalan rintisan menuju
tercapainya tujuan dan sasaran kegiatan KKN-BBM secara optimal.
2.3.2 Bentuk Kerjasama
Kerjasama dapat dilakukan dalam bentuk penandatanganan MoU
antara LPPM/Universitas Airlangga dengan mitra kerja (Pemerintah,
lembaga swasta, dan sebagainya)
2.3.3 Penanggung Jawab Kerjasama
Sebagai penanggung jawab kerjasama, sesuai dengan bidangnya, ada
di bawah Wakil Rektor III Bidang Pengembangan, Kerjasama, Sistem
Informasi, dan Alumni. Merekalah yang memiliki kewenangan untuk
melakukan kerjasama dalam berbagai bentuknya.2.4 Pendanaan2.4.1
Sumber Pendanaan
Ada beberapa sumber pendanaan dalam program pelaksanaan KKN-BBM
yang dapat disebutkan di sini. Beberapa sumber dana tersebut
disesuaikan dengan kegiatan yang telah ditentukan dengan alokasi
dana tertentu. Dana yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan
KKN-BBM bersumber dari dana Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan
Direktorat Pendidikan Universitas Airlangga, mahasiswa peserta
KKN-BBM, pemerintah daerah, swadaya masyarakat, instansi/perusahaan
swasta, dan lain-lain. Saat ini juga cukup dikenal apa yang disebut
CSR (Corporate Social Responsibility) atau Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan. CSR merupakan suatu konsep bahwa organisasi, khususnya
perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan,
pemegang saham, komunitas, dan lingkungan dalam segala aspek
operasional perusahaan. CSR berhubungan erat dengan pembangunan
berkelanjutan, karena ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak
semata hanya berdasarkan faktor keuangan belaka seperti halnya
keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan
konsekuensi sosial dan lingkungan saat ini ataupun jangka
panjang.
Secara lebih rinci, beberapa kemungkinan dana masuk dapat
diperoleh dari sumber-sumber dana berikut :1. Rencana Kegiatan
Anggaran Tahunan Direktorat Pendidikan Universitas Airlangga
2. CSR/Kemitraan
3. Ditjen DIKTI
4. Luar Negeri
5. RKAT dan SPJ (Dinas Pemerintah Terkait)
6. Alumni Unair
7. Individu/Organisasi masyarakat8. Masyarakat
9. Mahasiswa10. Sumber dana lain yang tidak mengikat2.4.2
Alokasi Pendanaan
Dari dana yang diperoleh tersebut nantinya dialokasikan secara
maksimal dalam pelaksanaan program KKN-BBM, sebagaimana dapat
dilihat berikut ini.1. Kegiatan Pra-KKN-BBM, Persiapan dan
Pelaksanaan, dana didanai oleh Universitas2. Kebutuhan
transportasi, akomodasi, dan biaya hidup di tempat pelaksanaan
KKN-BBM, dana didanai oleh mahasiswa peserta KKN-BBM
3. Program di lokasi, didanai oleh pemerintah setempat melalui
dana APBD, dan CSR.
2.4.3 Sifat Pendanaan
Sumber dana yang berasal dari Universitas, mahasiswa peserta
KKN-BBM, Pemerintah Daerah, dan CSR atau sponsor, bersifat tidak
mengikat.BAB 3 PERSIAPAN 3.1 Persyaratan Peserta
Untuk dapat mengikuti program KKN-BBM ada beberapa persyaratan
yang harus dipenuhi. Beberapa persyaratan tersebut adalah seperti
berikut. 1. Mahasiswa terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada
jenjang S1 dari semua fakultas di lingkungan universitas
Airlangga.2. Mahasiswa telah memiliki minimal 110 sks atau memasuki
semester tujuh, dan tidak sedang mengambil mata kuliah dan atau
praktikum selama mengikuti KKN-BBM.3. Diizinkan dan dikirim oleh
fakultas masing-masing.4. Mahasiswa memprogram mata kuliah KKN-BBM
dalam KRS.5. Mahasiswa peserta yang dalam keadaan sakit dan hamil
boleh ikut, dengan surat izin dari wali mahasiswa/suami.6. Bersedia
mematuhi peraturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh LPPM.3.2
Observasi Wilayah dan Pendekatan Sosial
1. Konsep Observasi
Observasi merupakan proses pengumpulan informasi dan data di
lokasi masing-masaing untuk menemukan masalah yang akan dijadikan
program KKN-BBM. Sumber informasi dapat diperoleh dari berbagai
pihak, di antaranya: masyarakat, pejabat, dan pihak terkait
lainnya.
2. Tujuan Observasi
Observasi dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi
dan data selengkap-lengkapnya agar masalah yang ada dalam
masyarakat dapat terpetakan setepat-tepatnya. Observasi ini juga
bertujuan untuk mensikronisasikan masalah yang ada di masyarakat
atau yang dijadikan program pemerintah daerah dengan potensi hard
skills atau keahlian yang dimiliki terutama mahasiswa peserta
KKN-BBM.
3. Persyaratan Observasi
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar observasi dapat
dilaksanakan dengan baik.
a. Ada persiapan yang memadai pada mahasiswa sebagai observer
sebelum melakukan observasi, baik secara teoritis maupun empiris,
serta menguasai karakteristik lokasi dan masyarakatnya.
b. Memastikan bahwa objek atau masalah yang dijadikan program
akan dapat terpecahkan dengan baik.c. Mahasiswa selaku observer
mampu membangun hubungan baik dengan masyarakat sasaran.
4. Jenis Informasi dan Data Observasi
a. Informasi dan data yang berkait dengan kebutuhan
masyarakatb.Informasi dan data yang berkait dengan masalah yang
harus dipecahkan di masyarakatc. Informasi dan data potensi (baik
alam maupun masyarakat) yang dapat dikembangkan 5. Kegunaan Hasil
Informasi dan Data
Hasil informasi dan data yang telah diperoleh digunakan sebagai
dasar untuk menyusun program KKN-BBM.
3.3 Penentuan Lokasi dan Penetapan Tema
1. Mahasiswa peserta KKN-BBM ditempatkan di lokasi KKN-BBM.
Penempatan lokasi dilakukan oleh Tim Pengelola KKN-BBM.
2. Kegiatan ini meliputi pengelompokkan (plotting) mahasiswa
yang didasarkan pada pertimbangan kebersamaan fakultas-fakultas.3.
Penetapan tema didasarkan pada masalah yang dijadikan prioritas,
yang ditentukan berdasarkan hasil sinkronisasi antara masalah yang
ada dalam masyarakat sebagai hasil observasi mahasiswa peserta
KKN-BBM.
3.4 Pembekalan Pra Penerjunan KKN-BBM Pembekalan Pra Penerjunan
KKN-BBM difokuskan untuk mahasiswa peserta KKN-BBM. Namun,
sebelumnya juga diadakan pelatihan untuk dosen yang disiapkan
sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
3.4.1 Tujuan Pembekalan Pra Penerjunan KKN-BBMSebelum mahasiswa
peserta KKN-BBM diterjunkan ke lokasi, mahasiswa diwajibkan
mengikuti kegiatan pembekalan pra penerjunan KKN-BBM, dengan tujuan
agar mahasiswa siap melaksanakan KKN-BBM, dan target capaian dapat
dilakukan secara efektif.
1. Materi Pra Penerjunan KKN-BBMAda dua macam materi yang
diberikan dalam kegiatan pembekalan.
a. Materi Isi, diberikan untuk memberikan bekal dan wawasan,
yang menyangkut falsafah KKN-BBM, penyelesaian masalah,
pemberdayaan masyarakat, dan pembelajaran dalam masyarakat.
b. Materi Proses, diberikan untuk memberikan berbagai cara dan
mekanisme dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.
Materi proses ini menyangkut: cara melakukan observasi, penyusunan
program, cara membuat proposal, cara melakukan kerjasama, cara
pembuatan laporan, cara koordinasi di lokasi, cara pengisian
portofolio, dan seterusnya.
3.4.2 Alokasi Waktu Pra Penerjunan KKN-BBMAlokasi waktu yang
disediakan untuk pembekalan pra penerjunan KKN-BBM adalah 24 (dua
puluh empat) jam efektif, yang dilaksanakan selama 12 hari kerja.
Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan penerimaan materi
pembekalan pra penerjunan KKN-BBM pada para mahasiswa peserta
KKN-BBM, dilakukan penilaian aktivitas dan proposal rencana
kegaitan oleh DPL yang akan dijadikan sebagai bagian penilaian
kumulatif KKN-BBM.3.4.3 Tempat Pelaksanaan Pra Penerjunan
KKN-BBMTempat pembekalan pra penerjunan KKN-BBM dilaksanakan di
tingkat Universitas dan tempat pelaksanaan pembekalan pra
penerjunan KKN-BBM ditentukan oleh pengelola KKN-BBM.3.5
Perlengkapan untuk Pelaksanaan KKN-BBMMahasiswa peserta KKN-BBM
yang akan diterjunkan ke lokasi KKN-BBM perlu menyiapkan beberapa
perlengkapan. Perlengkapan yang perlu dipersiapkan oleh mahasiswa
peserta KKN-BBM adalah Buku Pedoman pelaksanaan KKN-BBM,
modul-modul, portofolio, surat perizinan (dari Bakesbang dan
Pemda), alat tulis kantor dan obat-obatan (Kesehatan).
BAB 4
PELAKSANAAN KEGIATAN KKN-BBM 4.1 Persiapan Sebelum Penerjunan ke
Lokasi KKN-BBMPersiapan Kegiatan Lapangan (Pelepasan, Koordinasi
antar kelompok, koordinasi DPL dengan mahasiswa, dan rencana
kegiatan di lapangan dilakukan sebelum mahasiswa diterjunkan ke
lokasi. Mahasiswa peserta KKN-BBM wajib mengikuti kegiatan
konsolidasi yang dilaksanakan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Sosialisasi dan konsolidasi antar mahasiswa dilakukan di bawah
bimbingan DPL untuk mempersiapkan pelaksanaan tahapan kegiatan
KKN-BBM selanjutnya. Plotting mahasiswa peserta KKN-BBM tingkat
subunit, penentuan pondokan lokasi, dan lain-lain dilakukan oleh
DPL pada saat konsolidasi ini. Topik rencana kegiatan telah
ditentukan bersama
Pemberangkatan mahasiswa peserta KKN-BBM dilakukan melalui
upacara pelepasan oleh Rektor bersama-sama dengan pihak-pihak
kepala daerah lokasi dimana mahasiswa diterjunkan.4.2 Pelaksanaan
Kegiatan di Lokasi KKN-BBM4.2.1 Pemberangkatan Mahasiswa ke Lokasi
KKN-BBMPenerjunan mahasiswa KKN-BBM ke lokasi diatur menurut jadwal
yang sudah disusun berdasarkan jumlah mahasiswa yang diterjunkan
dan lokasi yang dijadikan wilayah binaan. Penerjunan mahasiswa ke
lokasi KKN-BBM tingkat kabupaten di koordinasi oleh Koordinator
Kabupaten (Korkab) kemudian Korbing dan DPL mengkoordinasi sampai
di lokasi KKN-BBM.
4.2.2 Rencana Program KKN-BBMRencana kegiatan disusun
berdasarkan tema KKN-BBM yang telah disepakati melalui proses
sinkronisasi dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Setiap
mahasiswa KKN-BBM wajib menyusun rencana kegiatan. Penyusunan
rencana kegiatan memuat:a. Nama program dan nomor sektor;b.
Bahan;
c. Volume dan waktu; dand. Sumber dana.Rencana kegiatan
didiskusikan di tingkat subunit yang dihadiri oleh semua mahasiswa
subunit dan masyarakat atau mitra kerja di lokasi kegiatan. Hasil
diskusi diteruskan ke forum tingkat unit yang diikuti oleh semua
mahasiswa dan didampingi oleh DPL, pejabat, tokoh masyarakat
setempat, dan mitra kerja, sehingga rencana kegiatan mendapat
dukungan dari berbagai pihak. Rencana kegiatan ini dituangkan dalam
Proposal Rencana Kegiatan (PRK).
4.2.3 Realisasi Program KKN-BBMMahasiswa melaksanakan kegiatan
berdasarkan rencana kegiatan yang telah disusun dan disepakati
berbagai pihak melalui forum diskusi. Pada awal pelaksanaan KKN-BBM
mahasiswa melakukan sosialisasi program rencana kegiatan yang telah
disepakati sebelumnya oleh masyarakat. Sosialisasi program
mahasiswa dapat berlangsung dengan adanya hubungan baik antara
masyarakat dengan pemerintah setempat. Hasil sosialisasi
dipresentasikan di lokasi KKN-BBM dihadapan pemerintah
setempat.
Implementasi dari rencana kegiatan dilakukan bersama masyarakat
di bawah bimbingan dan pengawasan DPL dan melibatkan perangkat
masyarakat yang telah ditunjuk serta disesuaikan/diprioritaskan
pada program unggulan. Mahasiswa wajib menuliskan semua kegiatan
harian yang telah dilaksanakan dalam format yang tersedia,
selanjutnya untuk dasar pembuatan laporan akhir pelaksanaan program
KKN-BBM. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK) dimaksudkan sebagai
sarana penyampaian informasi tentang kegiatan KKN-BBM dan
pertanggung jawaban program kegiatan yang dilakukan. Laporan
pelaksanaan KKN-BBM disusun secara kelompok setelah pelaksanaan
kegiatan KKN-BBM selesai.
Seluruh pelaksanaan kegiatan KKN-BBM mendapatkan pengarahan,
pembimbingan, dan pengawasan yang dilakukan oleh DPL dan Korkab.
Hal itu dilakukan berdasarkan jadwal waktu yang ditentukan. 4.2.4
Penilaian Prestasi Kegiatan Mahasiswa
Ditetapkannya KKN-BBM sebagai mata kuliah intrakurikuler wajib
di Universitas Airlangga untuk jenjang pendidikan S1 maka penilaian
dilakukan secara akademis. Kegiatan KKN-BBM dilakukan dalam
rangkaian proses yang memiliki tahap kegiatan. Untuk itu, penilaian
terhadap prestasi mahasiswa peserta KKN-BBM merupakan gabungan dari
nilai-nilai yang dapat dicapai oleh mahasiswa dari setiap tahapan
kegiatan, mulai dari pra penerjunan KKN-BBM, pelaksanaan,
pelaporan, dan responsi/dampak pelaksanaan.
Keberhasilan belajar mahasiswa dalam program KKN-BBM akan
dievaluasi secara komprehensif untuk mengukur tercapainya
kompetensi soft skills maupun hard skills mahasiswa.
4.2.4.1 Penilai
Penilai adalah Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). 4.2.4.2 Komponen
Penilaian
Komponen yang dinilai meliputi : Laporan Rencana Kegiatan (LRK),
Kinerja Mahasiswa (KM), Pelaksanaan Program (PP), Laporan
Pelaksanaan (LP), dan Responsi (RES).
a. Laporan Rencana Kegiatan (LRK)
Laporan ini berisi rencana pelaksanaan kegiatan yang telah
disosialisasikan dan didiskusikan dengan berbagai pihak.
b. Kinerja Mahasiswa Peserta KKN-BBM
Komponen ini meliputi: disiplin, kerjasama, penghayatan, dan
pelaksanaan program.
1. Disiplin (DS), yaitu:(a) Kepatuhan terhadap kewajiban tinggal
di lokasi KKN-BBM (bagi yang ditempatkan diluar kota Surabaya);(b)
Ketepatan dalam penggunaan waktu; dan(c) Kepatuhan terhadap tata
tertib yang berlaku.
2. Kerjasama (KS), yaitu:
(a) Kemampuan untuk mengadakan kerjasama antarmahasiswa;(b)
Kemampuan untuk mengadakan kerjasama antara mahasiswa dengan
pejabat, pemuka masyarakat, dan anggota masyarakat
(interpersonal).
3. Penghayatan (PH), yaitu:
(a) Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi
lokasi KKN-BBM;(b) Kemampuan dalam melakukan pendekatan terhadap
masyarakat dengan segenap norma dan sistem sosialnya; dan(c)
Kemampuan untuk tanggap terhadap permasalahan yang ada di lokasi
KKN-BBM.
4. Pelaksanaan Program (PP), yaitu:
(a) Kemampuan dan keberhasilan memanfaatkan dan menggali
potensi, mengungkapkan, serta menyelesaikan masalah;(b)
Keterampilan dalam melaksanakan program pengembangan dan
pembangunan yang relevan; serta(c) Kemampuan mengevaluasi
keberhasilan program yang telah dilakukan.c. Laporan Pelaksanaan
Kegiatan (LPK)
Laporan ini berisi pelaksanaan rencana kegiatan yang telah
disusun dan analisis keberhasilan program yang meliputi peluang,
kendala, dan solusi.
d. Responsi (RES)
Responsi dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilan
pelaksanaan kegiatan mahasiswa di lokasi KKN-BBM.
4.2.4.3 Bobot Komponen Penilaian
1. Laporan Rencana Kegiatan (LRK) (Pra Penerjunan): 20 %
2. Kinerja Mahasiswa (KM)
a. Disiplin (DS)
: 15 %b. Kerjasama (KS)
: 15 %c. Penghayatan (PH)
: 15 %d. Pelaksanaan Program (PP)
: 20 %3. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK)
: 5 %4. Responsi (RES)
: 10 %
Komponen pembobotan penilaian KKN-BBM dapat juga dilihat secara
lebih lanjut dalam matrik berikut ini.
Tabel 1. Matrik Komponen Penilaian KKN-BBMPenilai LRKKINERJA
MAHASISWALPKRESJUMLAH
DSKSPHPP
DPL20%15%15%15%20%5%10%100%
4.2.4.4 Nilai Akhir
Nilai akhir kegiatan KKN-BBM didasarkan jumlah keseluruhan nilai
yang diberikan oleh DPL, dengan nilai huruf yang sesuai dengan yang
diatur dalam Pedoman Pendidikan Universitas Airlangga seperti
tertera berikut ini.
Nilai akhir sks (3 sks) diwujudkan dalam bentuk transkrip
akademik yang di dalamnya memunculkan predikat yang diraih, yakni:
istimewa (A), sangat baik (A/B), baik (B), cukup baik (B/C), cukup
(C), kurang (D), dan sangat kurang (E). Untuk predikat KKN-BBM yang
harus diperoleh mahasiswa minimal (D), apabila sangat kurang (E)
maka mahasiswa tersebut diharuskan mengulang.BAB 5
EVALUASI KEGIATAN KKN-BBM
5.1 Evaluasi Dampak dan Tindak Lanjut
Evaluasi Program KKN-BBM dilaksanakan oleh LPPM Universitas
Airlangga dengan unsur utama adalah para pengelola KKN-BBM.
Kegiatan ini dilakukan setiap akhir periode kegiatan dan pada akhir
tahun akademik dari program KKN-BBM yang dinamis sesuai dengan
tuntutan perubahan. Evaluasi dibagi menjadi:
a. Tahap pelaksanaan meliputi hal-hal yang berhubungan dengan
pengelolaan, pelaksanaan kegiatan di lapangan, penyusunan laporan
dan penilaian.
b. Evaluasi terhadap hasil, meliputi kajian seberapa tujuan
telah dapat dicapai dan pengaruh atau dampak yang timbul, baik atas
diri mahasiswa maupun pada masyarakat .
Untuk menyatakan bahwa program KKN-BBM telah berhasil, tentunya
juga harus dilihat apakah telah terjadi perkembangan (perubahan)
dalam masyarakat yang menjadi mitra kerja dalam pelaksanaannya.
Perubahan atau peningkatan yang diharapkan (expected) ini, meliputi
:
a. Perubahan pra-sarana fisik
b. Perubahan sikap dan nilai-nilai ke arah yang lebih baik
(nilai kebersihan, kesehatan, sosial, ekonomi, budaya, spiritual,
dll).ReferensiPedoman KKN universitas lain, Pedoman KKN Dikti
PAGE 20