ILMU SOSIAL DASAR Individu, Keluarga dan Masyarakat Dosen : Mutiara,SIKOM Kelas : 1IA06 Teknik Informatika Anggota Kelompok Andrian Naufal Noverio Yuristianto Guntur Adil A Firman Aji Prasetyo Hayra Mudji Universitas Gunadarma 2015
ILMU SOSIAL DASAR
Individu, Keluarga dan Masyarakat
Dosen : Mutiara,SIKOM
Kelas : 1IA06 Teknik Informatika
Anggota Kelompok
Andrian Naufal
Noverio Yuristianto
Guntur Adil A
Firman Aji Prasetyo
Hayra Mudji
Universitas Gunadarma
2015
ISD Page I
KATA PEGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Rab Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang MATERI
ISD berjudul INDIVIDU,KELOMPOK DAN MASYARAKAT ini dengan baik meskipun banyak
kekurangannya.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
Depok, 3 oktober 2015
Kelompok dua ISD 1IA06
ISD Page II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... I
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... II
BAB 1 PERTUMBUHAN INDIVIDU ............................................................................................. 1
1.1 PENGERTIAN INDIVIDU ................................................................................................. 1
1.2 PERTUMBUHAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN ................................................................................................................ 2
BAB 2 FUNGSI KELUARGA ......................................................................................................... 3
2.1 PENGERTIAN DAN MACAM – MACAM FUNGSI KELUARGA ................................ 3
BAB 3 INDIVIDU,KELUARGA DAN MASYARAKAT ............................................................... 3
3.1 INDIVIDU ........................................................................................................................... 4
3.2 KELUARGA ....................................................................................................................... 4
3.3 MASYARAKAT ................................................................................................................. 4
BAB 4 HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU,KELUARGA DAN MASYARAKAT ..................... 6
BAB 5 URBANISASI DAN URBANISME ..................................................................................... 7
5.1 URBANISASI ..................................................................................................................... 8
A. TUJUAN URBANISASI ......................................................................................... 7
B. PENGERTIAN URBANISASI ............................................................................... 8
C. DEFISINI URBANISASI ........................................................................................ 9
D. KEKUATAN DAN KELEMAHAN DARI URBANISASI ................................... 10
E. FAKTOR-FAKTOR URBANISASI ....................................................................... 11
F. DAMPAK URBANISASI ....................................................................................... 12
G. PEMECAHAN MASALAH URBANISASI ........................................................... 14
H. SOLUSI PENANGAN URBANISASI MEGAPOLITAN ..................................... 14
5.2 URBANISME ...................................................................................................................... 16
PENUTUP ......................................................................................................................................... III
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ IV
Ilmu Social Dasar : Individu, Keluarga Dan Masyarakat Page 1
BAB 1. PERTUMBUHAN INDIVIDU
1.1 Pengertian Individu
Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Dalam
ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk,
memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan kesatuan yang
terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka
dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik
dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik
jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut saling
berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya. Apabila pola
tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses yang
meningkatakan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri, disebut
proses individualisasi atau aktualisasi diri. Dalam proses ini maka individu terbebani
berbagai peranan yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup, yang akhirnya muncul suatu
kelompok yang akan menentukan kemantapan satu masayarakat. Individu dalam tingkah laku
menurut pola pribadinya ada tiga kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif
kehilangan individualitasnya. Kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga mempengaruhi
masyarakat. Dengan demikian manusia merupakan mahluk individual tidak hanya dalam arti
keseluruhan jiwa-raga, tetapi merupakan pribadi yang khas, menurut corak kepribadiannya
dan kecakapannya.
Ilmu Social Dasar : Individu, Keluarga Dan Masyarakat Page 2
1.2 Pertumbuhan Serta Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pertumbuhan
Pertumbuhan individu adalah suatu perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju dan
lebih dewasa. Pertumbuhan individu ini terjadi tidak hanya begitu saja, ada beberapa faktor
yang mempengaruhi terjadinya pertumbuhan individu. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan secara garis besar digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu:
Pendirian Nativistik
Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan itu semata-mata
ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir.
Pendirian Empiristik dan Environmentalistik
Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa
pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak
berperan sama sekali.
Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme
Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan
pertumbuhan individu.
Ilmu Social Dasar : Individu, Keluarga Dan Masyarakat Page 3
BAB 2 . FUNGSI KELUARGA
2.1 Pengertian Fungsi Keluarga Serta Macam-Macam Fungsi
Keluarga
Sebagai unit terkecil dari masyarakat, keluarga juga memiliki fungsi untuk menjalankan
peranannya. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki
hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu
tersebut. Inilah yang disebut dengan fungsi keluarga. Berikut ini adalah macam-macam
fungsi keluarga :
Fungsi Biologis
keluarga dapat memberikan persiapan perkawinan bagi anak-anaknya berupa
pengetahuan kehidupan bereproduksi suami-istri, pengetahuan mengatur rumah tangga,
pengetahuan tugas suami, memelihara pendidikan bagi anak-anak
Fungsi Pemeliharaan
keluarga dapat memberikan perlindungan seperti menyediakan rumah sebagai tempat
berlindung, memelihara kesehatan, memberikan pengamanan dari bahaya
Fungsi Ekonomi
keluarga berkewajiban memberikan kebutuhan pokok seperti sandang pangan dan tempat
tinggal
Fungsi Keagamaan
keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mengamalkan ajaran-ajaran agama sebagai
manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Fungsi Sosial
Ilmu Social Dasar : Individu, Keluarga Dan Masyarakat Page 4
keluarga berperan untuk memperkenalkan nilai-nilai dan sikap yang dianut oleh
masyarakat pada anak-anaknya seperti mempelajari peranan yang diharapkan akan
mereka jalankan kelak. Dalam fungsi ini keluarga diharapkan menjadi pewarisan
kebudayaan atau nilai-nilai kebudayaan seperti sopan santun bahasa, cara bertingkah
laku, ukuran tentang baik buruknya perbuatan.
BAB 3. INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
3.1 Individu berasal dari kata latin ‘individuum’ artinya yang tak terbagi atau satu
kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu
keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai
manusia perseorangan. Makna manusia menjadi Individu apabila pola tingkah lakunya hampir
identik dengan tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses Individualisasi atau aktualisasi
diri merupakan proses peningkatan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada dirinya
sendiri.
3.2 Keluarga diambil dari bahasa Sanskerta “kulawarga”; “ras” dan “warga” yang
berarti “anggota” yaitu lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki
hubungan darah. Keluarga adalah unit satuan masyarakat yang terkecil yang merupakan suatu
komponen kecil dalam masyarakat. Kelompok inilah yang menghasilkan individu dengan
berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat. Keluarga sebagai kelompok
pertama yang dikenal individu sangat berpengaruh secara langsung terhadap perkembangan
individu sebelum maupun sesudah terjun langsung secara individual di masyarakat.
3.3 Masyarakat yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya sudah dijelaskan yaitu
sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana
sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok
tersebut dari pengertian menurut pandangan istilah society. Kata “masyarakat” sendiri berakar
dari kata dalam bahasa Arab, “musyarak”. Menurut Drs. JBAF Mayor Polak, masyarakat
adalah wadah segenap antar hubungan sosial terdiri atas banyak sekali kolektiva serta
kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri atas sub kelompok. Jadi, masyarakat adalah suatu
Ilmu Social Dasar : Individu, Keluarga Dan Masyarakat Page 5
kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma adat istiadat yang
sama-sama ditaati dalam lingkungannya.
Dalam pertumbuhan dan perkembangan, masyarakat dapat digolongkan menjadi dua
yaitu masyarakat sederhana dan masyarakat maju. Yang dimaksud masyarakat sederhana
yaitu masyarakat yang memiliki pola pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin dikarenakan
pola nya berdasarkan kemampuan fisik individu tersebut. Sedangkan yang dimaksud
masyarakat maju adalah masyarakat yang mempunyai organisasi masyarakat yang
mempunyai tujuan yang sama akan kebutuhannya.
Dalam masyarakat maju, dibedakan menjadi dua kelompok yaitu masyarakat non industri
dan masyarakat industri. Tujuan dari masyarakat non industri yaitu masyarakat yang
kemampuan dan profesinya lebih memberikan jasa-jasanya dalam sosialisai. Sedangkan
tujuan masyarakat industri, masyarakatnya lebih mempunyai keterampilan untuk
menghasilkan sesuatu. Contoh profesi masyarakat industri yaitu misalnya koki.
Kehidupan sosial manusia pasti mempunyai aktifitas sosial dalam hidupnya. Aktifitas
sosial itu seperti antar Individu, sampai antar kelompok. Dalam suatu populasi manusia pasti
akan membentuk sebuah kelompok, dan sebuah kelompok adalah sekumpulan suatu individu.
Disisni akan menjelaskan kaitannya Individu, Keluarga dan Masyarakat.
Masyarakat tidak akan terbentuk jika tidak ada sekumpulan banyak keluarga, begitu juga
Keluarga tidak akan terbentuk jika hanya punya satu Individu. Yang artinya Individu jika
bertemu Individu yang lain akan membuat suatu Keluarga atau suatu kelompok yang akan
terbentuk menjadi Masyarakat.
Dalam Ilmu Sosial Dasar yang mengkaji tentang masalah-masalah sosial, Individu,
Keluarga dan Masyarakat juga mempunyai masing-masing masalah sosial yang perlu dibahas.
Dalam setiap Individu, manusia mempunyai sifatnya masing-masing. Sifat-sifat atau
kepribadian itulah yang biasanya bisa berdampak positif dan negatif pada suatu keluarga dan
masyarakat.
Ilmu Social Dasar : Individu, Keluarga Dan Masyarakat Page 6
Suatu Individu yang mempunyai sifat positif maka bisa mendapatkan kemajuan dalam
bersosialisasi di lingkungannya, sedangkan suatu individu yang mempunyai sifat negatif bisa
berdampak buruk untuk keluarga maupun masyarakat. Contoh sifat negatif tersebut misalnya,
seorang satu individu yang mempunyai sifat pemarah bisa membuat kalangan anggota suatu
keluarga menjadi ikut seperti individu itu yaitu menjadi pemarah. Satu individu yang
mempunyai sifat tersebut bisa saja tidak disukai masyarakat yang ada disekitarnya.
Dari suatu sifat negatif seperti itu saja bisa menimbulkan masalah sosial. Masalah sosial
tersebut misalnya individu yang memiliki sifat pemarah akan dijauhkan oleh masyarakat, dan
individu itu pun bisa mencoba menyulut amarah individu lain agar diperhatikan.
BAB 4. HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
Individu, Keluarga dan Masyarakat mempunyai hubungan erat karena masyarakat
dibentuk melalui individu-individu yang sadar akan perannya. Dan keluarga pun terbentuk dari
satu individu dan individu lainnya dan menghasilkan satu individu yang lain. Manusia juga
sebagai makhluk sosial juga akan membentuk suatu kelompok yang terdiri dari individu yang
karakternya berbeda-beda.
Individu mempunyai makna yaitu manusia merupakan makhluk yang mempunyai satu
kesatuan jiwa raga yang kegiatannya sebagian keseluruhan, sebagai kesatuan. Untuk menjadi
individu yang mandiri, manusia mengalami proses. Proses tersebut adalah proses pemantapan
dalam pergaulan di lingkungan keluarga pada tahap pertama.
Makna Keluarga dalam kehidupan yaitu untuk mengajari suatu individu tentang dunia dari
suatu kelompok terdekat karena keluarga adalah sekumpulan individu yang paling dekat dengan
individu tersebut. Keluarga merupakan satu kesatuan sosial yang mempunyai sifat-sifat tertentu
Ilmu Social Dasar : Individu, Keluarga Dan Masyarakat Page 7
yang sama dalam kesatuan masyarakat. Masyarakat yaitu sekumpulan kelompok dari beberapa
individu yang bersosialisasi. Individu-individu yang bekerja sama akan menghasilkan kelompok
masyarakat yang sejahtera.
BAB 5. URBANISASI DAN URBANISME
5.1. Urbanisasi
· Latar Belakang Urbanisasi
Dalam teori, disebutkan bahwa urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke
kota. Dewasa ini, urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua.
Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota menimbulkan berbagai
permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang
signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum,
aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah
suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase
penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya
salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni:
Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk, Bedanya Migrasi penduduk lebih
bermakna perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap
di kota.
Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat
sementara atau tidak menetap. Terutama pada momen pasca lebaran, dimana banyak orang-
orang dari desa berbondong- bondong ke kota-kota besar dengan tujuan untuk mengadu nasib
hidup dikota besar seperti Jakarta dan momen tersebut lama-kelamaan menjadi suatu
kebiasaan di setiap tahunnya, semakin lama semakin meningkat jumlahnya sehingga
menyebabkan fenomena urbanisasi dimana terdapat sentralisasi kependudukan di kota besar.
Ilmu Social Dasar : Individu, Keluarga Dan Masyarakat Page 8
A. TUJUAN URBANISASI
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang
biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media
massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong,
memaksa ataufaktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang
menarik perhatian atau faktor penarik. Tujuan utama Urbanisasi adalah ingin membuat
hidup lebih baik.
B. PENGERTIAN URBANISASI
Pengertian urbanisasi umumnya yang kita kenal adalah perpindahan dari desa ke kota.
Sedangkan menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia adalah, suatu proses kenaikan proporsi
jumlah penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Selain itu dalam ilmu lingkungan,
urbanisasi dapat diartikan sebagai suatu proses pengkotaan suatu wilayah. Proses pengkotaan
ini dapat diartikan dalam dua pengertian. Pengertian pertama, adalah merupakan suatu
perubahan secara esensial unsur fisik dan sosial-ekonomi-budaya wilayah karena percepatan
kemajuan ekonomi. Contohnya adalah daerah Cibinong dan Bontang yang berubah dari desa
ke kota karena adanya kegiatan industri.Pengertian kedua adalah banyaknya penduduk yang
pindah dari desa ke kota, karena adanya penarik di kota, misal kesempatan kerja.
Pengertian lain dari urbanisasi, dikemukakan oleh Dr. PJM Nas dalam bukunya
Pengantar Sosiologi Kota yaitu Kota Didunia Ketiga. Pada pengertian pertama diutarakan
bahwa urbanisasi merupakan suatu proses pembentukan kota, suatu proses yang digerakkan
oleh perubahan struktural dalam masyarakat sehingga daerah-daerah yang dulu merupakan
daerah pedesaan dengan struktur mata pencaharian yang agraris maupun sifat kehidupan
masyarakatnya lambat laun atau melalui proses yang mendadak memperoleh sifat kehidupan
kota. Pengertian keduadari urbanisasi adalah, bahwa urbanisasi menyangkut adanya gejala
perluasan pengaruh kota ke pedesaan yang dilihat dari sudut morfologi, ekonomi, sosial dan
psikologi.
Dari beberapa pengertian mengenai urbanisasi yang diuraikan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa pengertian urbanisasi adalah merupakan suatu proses perubahan dari
Ilmu Social Dasar : Individu, Keluarga Dan Masyarakat Page 9
desa ke kota yang meliputi wilayah/ daerah beserta masyarakat di dalamnya dan dipengaruhi
oleh aspek-aspek fisik/ morfologi, sosial, ekonomi, budaya, dan psikologi masyarakatnya.
C. DEFINISI URBANISASI
Kata Urbanisasi sudah sangat tidak asing bagi kita, terutama untuk masyarakat di desa.
Yaitu perpindahan dari desa ke kota. Apa kalian ingin tahu mengapa masyarakat di desa
melakukan urbanisasi dan sangat ingin melakukan urbanisasi? Mereka para urban memulai
dari sebuah mimpi. Mereka bermimpi untuk menjadi orang kaya, lebih sukses dan
hidup yang lebih baik di kota dimana sarana dan prasana semua tersedia. Sedangkan
faktor-faktor yang menarik adalah kualitas dan kuantitas yang ditawarkan oleh kota besar
lebih baik dan banyak. Selain itu, kota besar menawarkan kemudahan dalam segala hal.
Hal tersebut merupakan pemicu bagimasyarakat untuk melakukan urbanisasi. Namun
bagi mereka yang tidak punya skill yang mumpuni dan minim pengalaman, mereka akan
terjatuh sendiri.
Sedangkan sasaran urbanisasi adalah kota besar, merupakan kota yang menjanjikan
dalam semua bidang. Sehingga kota besar terutama ibukota yang menjadi tujuan utama bagi
mereka yang berencana untuk melakukan urbanisasi. Serta dukungan bagi tiap-tiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan yang tertuang
dalam pasal 27 ayat ke 2 UUD 1945. Sehingga semakin berkeinginan bagi mereka untuk
urbanisasi. Sehingga tidak dapat dielakkan lagi, kota-kota besar yang memiliki prospek
kehidupan yang menjanjikan yang menjadi tempat sasaran utama, dimana daerah
tersebut dapat berupa daerah industri dan perdagangan pada umumnya.
Banyaknya arus urbanisasi seperti pasca lebaran setiap tahunnya, menjadi tidak terkontrol
oleh pemerintah. Salah satunya karena banyak yang habis pulang kampung,
membawa sanak keluarga untuk bekerja di Jakarta ataupun kota-kota besar lainnya entah
itu dengan keahlian yang dimiliki adalah urusan kedua setelah niat mereka yang besar.
Apabila satu keluarga di ibukota Jakarta membawa 1 orang dari kampung halamannya
maka dapat diperhitungkan lebih dari 2000 urban yang datang ke Jakarta setiap
tahunnya yang semakin meningkat.
Ilmu Social Dasar : Individu, Keluarga Dan Masyarakat Page 10
Pemerintah pun tidak dapat mengantisipasi lonjakan arus urbanisasi tiap tahunnya.
Sehingga sarana dan prasarana yang ada tidak dapat mencukupi kebutuhan semua
masyarakat. Tidak hanya sarana dan prasarana saja yang membuat pemerintah kewalahan
menghadapi urbanisasi, namun akibat urbanisasi pun meningkatkan jumlah kemiskinan,
pengangguran, pemukiman yang tidak layak, meningkatnya jumlah tunawisma, sehingga
kesenjangan sosial pun semakin nampak dan tindak kriminalitas pun menjadi salah satu
akibat dari kondisi-kondisi tersebut.
D.KEKUATAN DAN KELEMAHAN DARI URBANISASI.
1) Kekuatan (Strength) atau Keuntungan
Urbanisasi dapat meningkatkan kemampuan seseorang (skill) karena mereka
dituntut untuk memiliki multitalented. Sehingga dapat mengembangkan diri
seseorang agar orang tersebut memiliki kemampuan yang dibutuhkan dalam
masyarakat.
Tenaga kerja yang dibutuhkan dapat terpenuhi, dimana banyak industri,
perdagangan dan lain-lain yang membutuhkan tenaga kerja, dan dengan adanya
urbanisasi maka kebutuhan tenaga kerja teratasi sehingga dapat memberikan
dampak positif bagi pihak penyedia tenaga kerja maupun tenaga kerja yang
ada.
Dengan adanya urbanisasi dapat meningkatkan taraf hidup seseorang, karena
mereka dapat hidup yang lebih baik dengan sarana dan prasarana yang
mendukung di kota besar.
Dengan adanya urbanisasi mampu memberikan cara pandang yang
baru bagi masyarakat urbanisasi, Karena cara pandang masyarakat di desa
dan di kota berbeda, maka mereka dapat mengetahui cara pandang dari kedua
sisi tersebut, sehingga hal ini dapat mengubah cara berfikir mereka dalam
menentukan suatu keputusan dengan pertimbangan-pertimbangan yang ada.
2) Kelemahan (Weakness) atau Kerugian
Tidak sedikitnya penduduk yang melakukan urbanisasi datang hanya untuk
mengadu nasib, sehingga mereka tidak memiliki modal kemampuan (skill)
Ilmu Social Dasar : Individu, Keluarga Dan Masyarakat Page 11
yang dibutuhkan karena mereka hanya bermodalkan tekad yang kuat. Sehingga
dapat meningkatkan jumlah pengangguran serta kemiskinan.
Banyaknya jumlah yang melakukan urbanisasi sehingga tidak terkontrolnya
sarana dan prasarana yang tersedia. Dampaknya adalah tidak adanya tempat
tinggal yang memadai.
Banyaknya jumlah urbanisasi mengakibatkan menipisnya penduduk
desa. Akibatnya banyak lahan kosong yang tidak dimanfaatkan untuk
usaha.
Menjadi ketatnya persaingan dalam mendapatkan pekerjaan dan libih
banyak yang ditolak daripada diterima. Sehingga pengagguran menjadi
meningkat.
Adanya pengangguran yang bertambah banyak akibat urbanisasi dan
tidak punya pekejaan tetap membuat para urban tidak bisa pulang ke
desa karena tidak ada biaya pulang sehingga kepadatan penduduk di
kota besar semakin bertambah dengan tempat tinggal seadanya dan
kesejahteraan pun menjadi bekurang.
Karena terjepit biaya, bagi mereka yang penganggura banyak yang menjadi
pengemis, pengamen, wanita penghibur, pekerja seks komersial, gigolo,
pencopet, penjambret, penodong, dan pencuri.
Banyak juga yang terjerumus akan dunia malam, narkoba, dan menjadi
preman.
E. FAKTOR-FAKTOR URBANISASI
1) Faktor Penarik (Pull Factors)
Orang desa tertarik ke kota adalah suatu yang lumrah yang sebab-sebabnya bagi
individu atau kelompok mungkin berbeda satu sama lain dilihat dari kepentingan individu
tadi. Beberapa alasan yang menarik mereka pindah ke kota diantaranya adalah:
a) Melanjutkan sekolah, karena di desa tidak ada fasilitasnya atau mutu kurang
b) Pengaruh cerita orang, bahwa hidup di kota gampang cari pekerjaan, atau mudahnya
membuka usaha kecil-kecilan
c) Tingkat upah di kota yang lebih tinggi
d) Keamanan di kota lebih terjamin
Ilmu Social Dasar : Individu, Keluarga Dan Masyarakat Page 12
e) Hiburan lebih banyak
f) Kebebasan pribadi lebih luas
g) Adat atau agama lebih longgar
· 2) Faktor Pendorong (Push Factors)
Di sisi lain kota mempunyai daya tarik, di pihak lain keadaan tingkat hidup di
desa umumnya mempercepat proses urbanisasi tersebut, hal ini menjadi faktor pendorong
tumbulnya urbanisasi. Faktor pendorong yang dimaksud diantaranya adalah:
a) Keadaan desa yang umumnya mempunyai kehidupan yang statis
b) Keadaan kemiskinan desa yang seakan-akan abadi
c) Lapangan kerja yang hampir tidak ada
d) Pendapatan yang rendah
e) Keamanan yang kurang
f) Adat istiadat yang ketat
g) Kurang fasilitas pendidikan
F. DAMPAK URBANISASI
Pertambahan penduduk kota yang berlebihan dan tak terduga akan menjadi beban kota.
Perpindahan ini akan menjadi masalah ketika perpindahan tersebut menimbulkan masalah
sosial baik bagi penduduk kota yang didatangi maupun bagi si pendatang atau secara luas
bagi negara. Tetapi kota yang statis dan jumlah pertambahan penduduk kota yang tidak
mampu mengisi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang deras arusnya, juga akan
kurang menguntungkan perkembangan dan pertumbuhan kota itu sendiri.
Kenaikan proporsi penduduk yang tinggal di kota mengakibatkan timbulnya pengaruh
baik yang positif maupun yang negatif bagi kota maupun bagi desa. Dampak positif dan
negatifnya antara lain sebagai berikut:
· Dampak positif
a. menambah pengalaman baru
b. menambah skills
c. meningkatakan taraf hidup
d. tenaga kerja terpenuhi
Ilmu Social Dasar : Individu, Keluarga Dan Masyarakat Page 13
e. meningkatkan pendapatan
f. memberikan cara pandang baru
· Dampak negatif
Tanggapan negatif terhadap urbanisasi adalah karena adanya akibat buruk yang
timbul karena adanya urbanisasi. Beberapa akibat dari urbanisasi yang tidak terkendali
adalah:
a. Masalah rumah dan tempat tinggal
Pada negara berkembang, kota-kotanya tidak siap dalam menyediakan perumahan
yang layak bagi seluruh populasinya. Apalagi para migran tersebut kebanyakan adalah
kaum miskin yang tidak mampu untuk membangun atau membeli perumahan yang layak
bagi mereka sendiri. Akibatnya timbul perkampungan kumuh dan liar di tanah-tanah
pemerintah.
b. Banyak pedagang kaki lima
c. Banyak gelandangan (pengemis dan pengamen)
d. Banyak tindakan kriminal
e. Pengangguran yang meningkat
f. Masalah transportasi (semakin macet)
g. Masalah ekologi (kenyamanan lingkungan terganggu)
h. Semakin padat penduduk
Arus urbanisasi yang tidak terkendali ini dianggap merusak strategi rencana
pembangunan kota dan menghisap fasilitas perkotaan di luar kemampuan pengendalian
pemerintah kota. Beberapa akibat negatif tersebut akan meningkat pada masalah
kriminalitas yang bertambah dan turunnya tingkat kesejahteraan.
Dampak negatif lainnnya adalah terjadinya “overurbanisasi” yaitu dimana
prosentase penduduk kota yang sangat besar yang tidak sesuai dengan perkembangan
ekonomi negara. Selain itu juga dapat terjadi “underruralisasi” yaitu jumlah penduduk di
pedesaan terlalu kecil bagi tingkat dan cara produksi yang ada.
Ilmu Social Dasar : Individu, Keluarga Dan Masyarakat Page 14
G. PEMECAHAN MASALAH URBANISASI
Masalah urbanisasi ini dapat ditangani dengan memperlambat laju pertumbuhan populasi
kota yaitu diantaranya dengan membangun desa, adapun program-program yang dikembangkan
diantaranya:
1. Intensifikasi pertanian
2. Mengurangi/ membatasi tingkat pertambahan penduduk lewat pembatasan kelahiran,
yaitu program keluarga berencana
3. Mengembangkan lapangan kerja dan meningkatkan standar upah minimum regional
(UMR) di pedesaan
4. Program pelaksanaan transmigrasi
5. Penyebaran pembangunan fungsional di seluruh wilayah
6. Pengembangan teknologi menengah bagi masyarakat desa
7. Perlu dukungan politik dari pemerintah, diantaranya adanya kebijakan seperti reformasi
tanah
H. SOLUSI PENANGAN URBANISASI MEGAPOLITAN
Orientasi kebijakan pembangunan nasional harus mulai dirancang kembali.
Selama ini tidak jelas kemana arah pembangunan nasional. Pembangunan nasional
seringkali hanya berupa proyek-proyek sporadis bersifat politis yang keberlanjutannya
sering tidak jelas. Misalnya program Inpres Desa Tertinggal (IDT) pada masa
pemerintahan Soeharto sekarang tidak lagi dilaksanakan IDT adalah salah satu contoh
tindakan untuk meningkatkan daya saing desa terhadap kota. Jika daya saing desa bagus,
yang ditandai peningkatan kualitas sarana dan prasarana pembangunan, maka godaan
terhadap penduduk desa untuk migrasi ke kota bisa semakin ditekan.
Dengan kata lain perlu dilakukan proses ”pengkotaan” atau melengkapi desa dengan
kualitas sarana dan prasarana setara dengan kota. Tetapi melengkapi desa dengan fasilitas
kota harus dibatasi hanya pada hal-hal yang secara sosiologis bisa diterima masyarakat.
hal lain dengan pembatasan tertentu agar tidak merusak bangunan kultur setempat. Serta
tentu saja membangun sentra pengembangan ekonomi setempat, misalnya sentra
kerajinan, pertanian dengan teknologi tepat guna, atau pengolahan bahan mentah.
Ilmu Social Dasar : Individu, Keluarga Dan Masyarakat Page 15
Pembangunan sentra ekonomi di daerah harus pula diimbangi dengan kebijakan
perdagangan atau perlindungan harga bagi hasil produksi desa.
Hal ini penting mengingat salah satu alasan klasik urbanisasi (migrasi) adalah
rendahnya penghasilan sektor ekonomi desa. Kebanyakan migran adalah mantan petani,
pengrajin, serta pelaku usaha-usaha ekstraktif lainnya yang merasa putus asa karena hasil
usaha mereka di desa dihargai terlalu rendah sehingga tidak mencukupi kebutuhan sehari-
hari.
Uraian-uraian di atas pada dasarnya bicara mengenai upaya menahan penduduk desa
agar tidak migrasi ke ibu kota. Jika kondisi perekonomian desa/wilayah di sekeliling kota
telah berkembang, kota akan sedikit mendapat pasokan tenaga kerja. Akibat lebih lanjut,
penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Jakarta mulai berkurang. Atau
setidaknya tidak akan ada lagi penambahan jumlah penduduk, sehingga pemerintah Kota
bisa lebih berkonsentrasi menangani PMKS yang sudah ada tanpa was-was akan
penambahan PMKS baru dari daerah/desa.
Sebaliknya wilayah yang kenyamanan sosial-ekonomi-spasialnya rendah akan
membuat kohesi longgar. Akibatnya melonggarnya kohesi, penduduk akan tertarik oleh
gaya kohesi wilayah lain yang tingkat kenyamanan sosial-ekonomi-spasialnya lebih
tinggi. Perpindahan penduduk dari wilayah kohesi lemah menuju wilayah kohesi kuat
merupakan bentuk dasar urbanisasi/migrasi dari desa ke kota. Demi pencegaha
urbanisasi, maka pembangunan desa/wilayah harus lebih diutamakan dibanding
pembangunan kota. Sekali lagi, tujuannya adalah menguatkan kohesi antara desa dengan
penduduknya demi memperlemah arus urbanisasi.Langkah-langkah yang perlu
dilaksanakan dalam pemecahannya terhadap masalah Urbanisasi ke Perkotaan adalah,
adalah:
a. Mengembalikan para penganggur di kota ke desa masing-masing.
b. Memberikan keterampilan kerja (usaha) produktif kepada angkatan kerja di
daerah pedesaan.
c. Memberikan bantuan modal untuk usaha produktif.
Ilmu Social Dasar : Individu, Keluarga Dan Masyarakat Page 16
Selain langkah-langkah tersebut di atas, juga dapat dilaksanakan berbagai upaya
preventif yang dapat mencegah terjadinya “urbanisasi”, antara lain:
a. Mengantisipasi perpindahan penduduk dari desa ke kota, sehingga “urbanisasi”
dapat ditekan.
b. Memperbaiki tingkat ekonomi daerah pedesaan, sehingga mereka mampu hidup
dengan penghasilan yang diperoleh di desa.
c. Meningkatan fasilitas pendidikan, kesehatan dan rekreasi di daerah pedesaan,
sehingga membuat mereka kerasan ‘betah’ tinggal di desa mereka masing-
masing.
d. Dan langkah-langkah lain yang kiranya dapat mencegah mereka untuk tidak
berbondong-bondong berpindah ke kota.
Berbagai langkah tersebut di atas akan dapat dilaksanakan apabila ada jalinan kerja
sama yang baik antara masyarakat dan pihak pemerintah. Dalam hal ini partisipasi aktif
masyarakat sangat diperlukan, sehingga program-program pembangunan akan berjalan
lebih tertib dan lancar. Dan tujuan pembangunan nasional yaitu pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya sebagai suatu ethopia atau cita-cita belaka.
5.2. Urbanisme
Urbanisme adalah cara karakteristik interaksi penduduk kota-kota (daerah perkotaan)
dengan lingkungan binaan atau – dengan kata lain – karakter kehidupan perkotaan,
organisasi, masalah, dll, serta studi tentang karakter, atau kebutuhan fisik masyarakat
perkotaan, atau perencanaan kota. Urbanism juga pergerakan penduduk ke daerah perkotaan
(urbanisasi) atau konsentrasinya di dalamnya (tingkat urbanisasi).
ISD Page III
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
ISD Page IV
DAFTAR PUSTAKA :
Ahmadi Abu, Drs. H . 2003. Ilmu Sosial Dasar : Mata Kuliah Dasar Umum. Jakarta:
Rineka Cipta.
Bagus, Lorens. 1996. Kamus Filsafat. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama. Hal 19.
https://id.wikipedia.org/wiki/Urbanisasi
Harwantiyoko dan Katuuk,Neltje F.1997.MKDU Ilmu Sosial Dasar.Jakarta:Diktat Ilmu
Sosial Dasar Universitas Gunadarma. Hal 35