MAKALAH DASAR-DASAR ILMU GIZI (DIET THERAPY)
Beberapa Makanan Khusus sebagai Diet Therapy yang Berorientasi
Gizi
Dosen pembimbing : DR.H. Moch. Agus Krisno B, M.Kes Disusun oleh
: Kelompok 11 1. Ahmad Irfani 2. Mistieni 3. Ridhwan N. 4. Rezy
Arya (09330154) (093330136) (09330127) (09330119)
5. Ina Anisa Tokan (09330120)
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2010
i
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb Puja dan puji syukur
kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah
serta inayahnya sehingga kami dapat meyelesaikan penyusunan makalah
Dasar-dasar Ilmu Gizi ini dengan baik. Adapun maksud penyusunan
makalah pembelajaran Ilmu Gizi ini sebagai pemenuhan tugas
terstruktur berkelompok mata kuliah Ilmu Gizi tentang materi
standart kecukupan gizi dengan judul makalah Beberapa
Makanan Khusus sebagai Diet Therapy yang Berorientasi Gizi.
Peyusunmeyadari bahwa makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan
terimah kasih kepada Bapak dosen DR.H. Moch. Agus Krisno B, M.Kes
selaku pembimbing kami dalam mengerjakan makalah ini. Segala kritik
dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan penyusunan makalah
ini agar menjadi terbaik bagi penyusun. Akhir kata kami berharap
dengan adanya penyusun makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
maupun penyusun sendiri, dan bagi semua yang berkepentingan .
Wassalamualaikum Wr..Wb..
Malang, 22 Mei 2010
Penyusun
ii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA
PENGANTAR..........................................................................
DAFTAR
ISI..................................................................................
RINGKASAN. BAB I.
PENDAHULUAN.................................................................
I.1. Latar
belakang.............................................................
I.2. Rumusan hasil.................. I.3.
Tujuan........................................................................
I.4.
Manfaat.......................................................................
BABII.
PEMBAHASAN.....................................................................
BABIII.
KESIMPULAN....................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................... i ii iii 1 1 2 2 2 3 33 35
3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Untuk penyakit-penyakit tertentu pengobatan penyakit tidak saja
dilakukan dengan menggunakan obat atau operasi dan yang sebagainya,
tetapi juga menggunakan diet. Peranan diet disini sangat penting
untuk menunjang sederetan teknik terapi yang dilakukan. Untuk
beberapa penyakit peranan pengobatan melalui diet menempati nomer
satudan yang paling utama dalam penyembuhan penyakit. Misalnya
penyakit Diabetes Melitus, therapy diet merupakan usaha pengobatan
yang pertama-tamaharus dilakukan yang kemudian disusul dengan obat
hipoglikemik, insulin, dan sebagainya. Diet merupakan makanan yang
ditentukan dan dikendalikan untuk tujuan tertentu. Setiap diet
termasuk makanan, tetapi tidak semua makanan termasuk dalam
kategori diet. Dalam diet jenis dan banyaknya suatu makanan
ditentukan. Disamping itu dalam diet asupan dan frekuensi makanan
juga dikendalikan sedemikian sehingga tercapai tujuan tersebut. Ada
berbagai macam makanan khusus yang telah dikenal dan telah
digunakan di berbagai rumah sakit di Indonesia. Dalam bahasan lebih
lanjut uraian tentang macam makanan khusus dibatassi dalam masalah
makanan untuk orang yang terlalu gemuk untuk penyakit-penyakit
infeksi dan demam, untuk penyakit ginjal, untuk penyakit hati,
untuk penyakit jantung koroner, untuk penyakit saluran pencernaan
dan untuk penyakit kencing manis.
4
1.2
Rumusan Masalah
1. Memaparkan tentang Diet therapy pada obesitas 2. Menjelaskan
Diet Untuk Penyakit-Penyakit Infeksi dan Demam 3. Memaparkan
tentang Diet Untuk Penyakit Ginjal 4. Memaparkan tentang Diet Untuk
Penyakit Hati 5. Memaparkan tentang Diet Untuk Penyakit Jantung k
oroner 6. Memaparkan tentang Diet Untuk Penyakit Saluran Pencernaan
7. Memaparkan tentang Diet Untuk Penyakit Kencing Manis (Diabetes
Mellitus) 1.3 Tujuan
1. Untuk memaparkan tentang Diet therapy pada obesitas 2. Untuk
menjelaskan Diet Untuk Penyakit-Penyakit Infeksi dan Demam 3. Untuk
memaparkan tentang Diet Untuk Penyakit Ginjal 4. Untuk memaparkan
tentang Diet Untuk Penyakit Hati 5. Untuk memaparkan tentang Diet
Untuk Penyakit Jantung k oroner 6. Untuk memaparkan tentang Diet
Untuk Penyakit Saluran Pencernaan 7. Untuk memaparkan tentang Diet
Untuk Penyakit Kencing Manis (Diabetes Mellitus) 1.4 Manfaat
Dapat mengetahui Ada berbagai macam makanan khusus yang telah
dikenal dan telah digunakan di berbagai rumah sakit di Indonesia.
Dalam bahasan lebih lanjut uraian tentang macam makanan khusus
dibatasi dalam masalah makanan untuk orang yang terlalu gemuk untuk
penyakit-penyakit infeksi dan demam, untuk penyakit ginjal, untuk
penyakit hati, untuk penyakit jantung koroner, untuk penyakit
saluran pencernaan dan untuk penyakit kencing manis.
5
BAB II PEMBAHASAN
7.1 Diet Therapy pada Obesitas Tingkat kesehatan gizi sesuai
dengan tingkat konsumsi yang menyebabkan tercapainya kesehatan
tersebut. Namun apabila konsumsi gizi tidak sesuai dengan kebutuhan
tubuh akan menyebabkan penyakit gizi kurang
(undernutrition) atau gizi lebih (overnutrition). Obesitas
adalah suatu keadaanyang melebihi dari berat badan relatif
seseorang, sebagai akibat penumpukan zat gizi terutama karbohidrat,
lemak dan protein. Kondisi itu disebabkan oleh ketidakseimbangan
antara konsumsi kalori dan kebutuhan energi, dimana konsumsi
terlalu banyak dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian energi.
Kelebihan energi dalam tubuh disimpan dalam bentuk jaringan lemak.
Pada keadaan normal, jaringan lemak ditimbun di beberapa tempat
tertentu, diantaranya dalam jaringan subkutan dan di dalam jaringan
tirai usus(omentum). Pada wanita ada tempat-tempat penimbunan
jaringan lemak khusus yang memberikan bentuk khas feminim, misalnya
didaerah glutal (pantat) clan di daerah dada dan bahu. Jarir_gan
lunak subkutan di daerah dinding perut bagian depan mudah terlihat
menebal pada penderita obesitas(Suharjo, 1992). Obesitas
(kegemukan) rnerupakan salah satu penyakit gizi salah akibat
kebanyakan asupan bahan gizi (over nutrition) telah menjadi
persoalan banyak negara. Walaupun secara statistik belum signifikan
persentasinya, tetapi obesitas yang mudah berkembang menjadi
penyakit lain (sepertr Penyakit aterosklerosis, jantung koroner,
diabetes mellitus, dan lain sebagainya) menjadi menarik untuk
dikaji secara ilmiah. Obesitas ditandai dengan berat badan yang
tidak ideal. Berat badan ideal merupakan gambaran bahwa terjadi
keseimbangan nilai energi dad makanan dengan kebutuhan energi pada
badan. Kelebihan kalori (keseimbangan energi positif) merupakan
salah satu hal yang menyebabkan kegemukan. Ketika kalori yang
diasup kurang dari yang dibutub. kan, maka 6
kegemukan akan berangsur-angsur menurun (terjadi keseimbangan
energi negatif). Semua simpanan lemak pada kegemukan akan digunakan
oleh otot dan jaringan tubuh lain untuk energi. Satuan pon dari
kegemukan badan, kira-kira menghasilkan energi 35%.
Kalori(Budiyanto, 2002). Dalam Perspektif islam dijelas bahwa
Pentingnya memperhatikan makanan yang dikonsumsi yang diterangkan
dalam pada surat: Al Baqarah: 168
Artinya:Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari
apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah
musuh yang nyata bagimu(Q.S. Al Baqarah: 168). Al- Maidah: 88
Artinya: Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang
Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang
kamu beriman kepadaNya(Q.S. Al- Maidah: 88 ). 7
Obesitas didefinisikan sebagai suatu kelebihan lemak
dalam tubuh.
Secara klasik obesitas telah diidentifikasikan sebagai bobot
yang lebih besar dari 20 % bobot yang layak bagi pria dan wanita
untuk tinggi tertentu. Ahli gizi juga ada yang membuat kriteria
sedikit berbeda dimana seseorang dikatakan menderita obesitas bila
best badannya pada laki-laki melebihi 15 % dan pada wanita melebihi
20% dari best badan ideal menurut umurnya. Perkiraan banyaknya
lemak pada tubuh manusia umumnya diduga melalui penggunaan gerakan
teknik secara non-invasive yaitu pengukuran lipatan kulit,
desitometri, pencacahan kalium tubuh secara menyeluruh, pengenceran
dengan bahan air yang mengandung tritium dan yang terbaru dengan
menggunakan kondoktifitas listrik tubh total. Berdasarkan definisi
obesitas pada wanita adalah kandungan lemak dalam tubah yang lebih
dari 30%, sedang pada pria batas bawahnya lebih rendah yaitu antara
20-25%. Adanya perbedaan ini disebabkan karena pertimbangan lemak
perbobot tubuh total pada wanita lebih besar dari pada pria.
Obesitas tidak mempunyai penyebab tunggal, tetapi merupakan
gambaran berbagai keadaan dengan latar belakang etiologi atau
sejarah kejadian yang berbeda(Marsetyo, 1989). Pada edisi 1990,
"The Dietary Guidelines For Americans" best yang dapat diterima
diberikan pada 2 kategori umur, 19-34 dan lebih dari 35. Seseorang
yang diinginkan beratnya pada umur 25 tahun, sudah lebih dulu siap
memelihara kehidupannya.Stunkard, seorang pengarang lapangan
tentang kegemukan, sudah mengklasifiasikan kegemukan sebagai
berikut; kegemukan 20%-40% beban best; kegemukan lunak 41%-100%
beban best; dan kegemukan hebat lebih dari 100% best badan.
Obesitas disebabkan oleh ketidakseimbangan antara konsumsi kalon
dan kebutuhan energi, dimana konsumsi terlalu banyak dibandingkan
dengan kebutuhan atau pemakaian energy. Ada beberapa aspek yang
mempengaruhi terjadinya kegemukan (obesitas) terhadap seseorang
yaitu: a. Aspek gizi Ditinjau dari segi gizi seseorang yang
menderita obesitas mengalami kelebihan energi, zat gizi yang
diperlukan oleh tubuh sudah terpenuhi seperti 8
karbohidrat, protein dan lemak. Kelebihan energi di dalam tubuh
diubah menjadi lemak dan ditimbun pada tempat-tempat tertentu.
Jaringan lemak ini merupakan jaringan yang relatif inaktif, tidak
langsung berperan serta dalam kerja tubuh.
b. Aspek ekonomiSeperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa
obesitas tidak hanva terjadi akibat kelebihan karbohidrat tetapi
juga lemak. Akhir-akhir ini banyak makanan siap saji (fast foods),
seperti hamburger, fried chicken, hot dog dan lain-lain. Makanan
seperti itu relatif mahal dan kebanyakan yang mengkonsumsi adalah
masyarakat golongan ekonomi tinggi. Dari segi kesehatan makanan
cepat saji akan mengganggu kesehatan, karena makanan cepat saji
banyak mengandung kadar lemak tinggi terutama kolesterol yang
terdapat dalam daging. Jika tubuh kita terlalu banyak mengkonsumsi
lemak, karbohidrat maka akan menyebabkan kegemukan, karena lemak
dan karbohidrat akan ditimbun oleh tubuh dalam jaringan tertentu.
Makanan cepat saji (fast foods) memang relatif mahal dibandingkan
dengan makanan biasa yang banyak mengandung karbohidrat (seperti
nasi) yang hanya dikonsumsi oleh masyarakat kelas bawah, sedangkan
hamburger dan sejenisnya banyak dikonsumsi oleh orang-orang
golongan ekonomi tinggi. Selama krisis ekonomi melanda Indonesia,
banyak masyarakat kurang mampu yang kelaparan dan bahkan kekurangan
gizi
(undernutrition). Tetapi pada golongan ekonomi tinggi tidak
memperdulikansesamanya yang kekurangan gizi. Malah sebaliknya hanya
mementingkan diri sendiri dengan makan makanan yang enak-enak
dengan kadar lemak tinggi, Sebagai akibat dari itu banyak penyakit
kardiovaskuler seperti aterosklerosis hi ertensi(Marsetyo,
1991).
c. Aspek sosial dan budayaDalam masyarakat Indonesia mempunyai
pola makan yang berbeda dengan orang barat. Dimana masyarakat kita
cenderung lebih banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
karbohidrat dan lemak. Berbeda dengan orang Jepang, yang lebih
banyak mengkonsumsi protein terutama dari ikan laut Pada masyarakat
Indonesia porsi makanannya lebih 9
banyak nasi daripada lauknya. Kebiasaan lain yang masih melekat
dan masyarakat Indonesia adalah kebiasaan ngemil, hal itu bukan lah
jelek, tetapi akan mempengaruhi berat badannya. Ini di buktikan,
bahwa setiap mengadakan perjalanan jauh pasti akar, membawa makanan
yang lebih banyak sebagai bekal. Kebiasaan lain yang tidak baik
adalah meniru. Dalam hal ini meniru meng. konsumsi makanan cepat
saji seperti hamburger yang mans makanan tersebut populer pada
orang-orang barat. Ada beberapa penyakit yang meningkat
prevalensinya pada orang-orang yang menderita obesitas, seperti
penyakitpenyakit kar. diovaskuler juga termasuk penyakit
hipertensi, diabetes mellitus, aterosklerosis, penyakit jantung dan
lain-lain. Orang dikatakan terlalu gemuk bila dalam badan tertimbun
terlalyu banyak lemak. Untuk mengetahuinya, bercerminlah:
perhatikan wajah, lengan, pinggung, dan pinggul. Cubitlah bagian
belakang lengan atas dan telunjuk dan ibu jari. Jika terasa
tebalnya lebih dari 2,5cm, maka orang tersebut tergolong gemuk.
Ukurlah tinggi berat badan anda. Berat badan ideal adalah tinggi
dikurangi 100 dan dikurangi 10%. Contoh: Jika tinggi 160 cm, maka
Berat badan ideal = 160 100 (10% x 60) = 54 kg. Jika berkerangka
dan sering olahraga, berat badan sampai 20% di atas berat badan
ideal masih normal. Bila berkerangka kecil dan jarang berolahraga,
berat badan sampai 10% di bawah berat badan idealjuga masih normal.
Dalam usaha mencegah dan mengobati timbulnya obesitas, diperlukan
pengetahuan tentang penyebab munculnya kelebihan lemak dalam tubuh.
Klasifikasi obesitas sebagian bersifat endogen dan bersifat
eksogen, dengan jelas mengimplikasikan adanya penyebab obesitas
internal (metabolik indokrin) dan external (berkenaan dengan diet),
sehingga banyak sekali usaha yang dilakukan untuk menilai peranan
faktor genetik dan lingkungan, terhadap semua jenis
obesitas(Budiyanto, 2002).
10
Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi terjadinya
obesitas, yaitu:
1.
Olah Raga
Dengan memperbanyak olah raga maka organ tubuh kita akan bekerja
dengan keras, sehingga lemak yang ditimbun dalam tubuh akan
dibongkar untuk menggantikan energi yang hilang akibat olah raga
tersebut. Dengan demikian maka berat badan I seseorang akan
berkurang dan kegemukan tidak akan terjadi.
2.Dengan
Mengurangi konsumsi lemakmengurangi konsumsi lemak maka akan
memberikan manfaat
berkurangnya jaringan lemak yang tidak aktif dalam tubuh. Di
samping itu dengan mengurangi konsumsi lemak terutama lemak jenuh
akan mencegah kits terkena penyakit jantung dan aterosklerosis.
3.
Lebih banyak mengkonsumsi protein
Protein di dalam tubuh sangat besar fungsinya, di samping
sebagai penghasil energi protein juga berfungsi sebagi zat gizi
pembangun. Protein lebih tahan lama tinggal dilambung karena tidak
dihidrolisis dengan gas seperti karbohidrat yang mudah sekali
terhidrolisis dengan gas. Dengan banyak mengkonsumsi protein, maka
seseorang tidak akan sexing makan karena masih kenyang. Ini
menguntungkan untuk mencegah terjadinya obesitas.
4.
Banyak konsumsi serest makanan
Dengan mengkonsumsi serest akan membantu tubuh melancar, kan
feses yang akan dibuang, dan membantu mencegah berbagai penyakit
yang lain. Sumber serest makanan yang baik adalah dari golongan
serealia, sayur-sayuran, dan beberapa buah-buah, pengobatannya
tidak dilakukan secara komprehensif atau jika dapat diturunkan
bobot tubuhnya dengan pengobatan maka setelah pengobatan selisih
bobot tubuhnya akan meningkat kembali jika pengobatannya tidak
tertib dan teratur, untuk itu peranan pengobatan secara
komprehensif dan teratur sangat dibutuhkan untuk pengobatan
obesitas.
11
Secara umum pengobatan obesitas dapat dilakukan melalui diet
khusus yaitu diet rendah kalori, di mana terdapat pada makanan yang
kaya akan serat dan rendah lemak, di mana makanan yang kaya serat
akan menyebabkan gastric
emptyng tinggi (tahan lama dalam lambung), mengikat
lemak/kolesterol, transit time (waktu tinggal diusus) rendah dan
mengakibatkan rasa kenyang yang lama.Selain itu juga dengan latihan
fisik, dimana sangat efektif untuk menurunkan berat badan, apabila
didampingi dengan pembatasan masukan kalori Pengubahan perilaku di
mana diet dapat dilakukan dengan mengubah nafsu makan dengan
menginduksikan suatu keadaan metabolik yang merangsang anoreksia
yang disertai dengan mobilisasi lipid(Marsetyo, 1991). Diet adalah
salah satu program untuk menurunkan berat badan. Berbagai macam
program diet sudah dikenal oleh masyarakat umum. Di antaranya dapat
dilakukan dengan sendirinya, melalui pertolongan kelompok yang
sudah terkenal atau yang belum, program komunitas (rumah sakit atau
jasa penyuluhan diet), dan program tempat kerja. Beberapa program
diet yang cocok untuk diikuti; membatasi zat gizi (karbohidrat atau
lemak), rendah kalori, kestabilan dengan mengurangi kalori.
Protein, lemak, dan karbohidrat merupakan sumber energi tubuh.
Penurunan kalori dan produksi zat besi harus dikontrol. Beberapa
macam yang terkenal adalah dengan menurunkan karbohidrat atau
lemak. Mengurangi karbohidrat adalah diet yang sudah terkenal untuk
pertama kali, yang kedua adalah mengurangi kadar air. Jika
mengkonsumsi karbohidrat kurang dari 100 gram dapat menyebabkan
tekanan darah rendah, kelelahan dan produksi urine menurun Untuk
orang yang kelebihan berat badan, kadang-kadang digunakan
pendekatan yang lebih berani dibawah pengawasan dokter. Diet total
merupakan metode penurunan berat badan yang bisa diterima dalan
waktu yang tidak lama, karena efek samping ditimbulkan. Baru-baru
ini, diet rendah kalori yang juga dikenal sebagai diet protein
terbata telah digunakan secara luas. Diet rendah kalori merupakan
diet yang disusun berdasarkan 70 gram protein ditambah vitamin
penting.
12
Diet merupakan kegiatan yang sangat melelahkan dan hanya
mengurangi beberapa pon saja. Mengurangi porsi takaran, alkohol dan
makan yang bisa membuat gemuk dan menambah aktivitas fisik dapat
mengurangi berat badan. Diet yang tidak terkontrol harus dihindari,
cek up yang berkala dengan memperhatikan fisik adalah hal yang
terpenting. Orang yang kesulitan memilih makanannya sendiri, perlu
dikonsultasikan atau menjadi bagian dari suatu kelompok. Bagian
dari konsultasi privat penurunan berat badan di manajemen, mulai
dari pembentukan gaya hidup, pengaturan makanan dan pemecahan
permasalahan kebiasaan makan tiap orang. Program kelompok merupakan
motivasi tertinggi dari banyak orang. Beberapa rumah sakit dan
kursus kelompok program penurunan berat badan dilaksanakan jika
telah terdaftar dalam program khusus. Kelompok itu membantu dalam
hal kelebihan makanan. Tingkatan kalori yang dikurangi ketika diet
tergantung pada berat badan yang diinginkan. Tetapi, hal ini jauh
lebih nyata untuk memulai dimana orang tersebut dan menghitung
tingkat kalori yang dibutuhkan. Seorang laki-laki yang menghitung
kebutuhan kalorinya 2500 kcal per hari akan menurun sekitar 2100
kcal diet perhari dan sekitar 1600 kcal diet per hari. Dengan
penurunan berat tersebut, kalori yang terdapat pada dietnya akan
berkurang. Program penurunan berat badan yang berhasil adalah salah
satu promosi diet dengan tetap memperhatikan kesehatan. Diet
penurunan berat badan harus mengikuti prosedurseperti berikut: a.
Mengurangi semua gizi yang dibutuhkan kecuali energi. b.
Menggabungkan hasrat dan kebiasaan per individu. c. Mengurangi rasa
lapar dan kelelahan. d. Selalu memperhatikan kesehatan. Penyebab
Terlalu Gemuk sering dihubungkan dengan suka makan enak, terlalu
banyak makanan berlemak, gurih, manis serta makan snack. Dalam
hidup sehari-hari bersikap terlalu santai kurang gerakbadan dan
makan merupakan pelarian dari masalah kejiwaan. Kadang-kadang
kemampuan kerja alat dalam tubuh tidak normal sehingga menyebabkan
lemak tertimbun dalam tubuh(Budiyanto, 2009). 13
Kerugian Terlalu Gemuk adalah keindahan tubuh sukar di
pertahankan dan sulit mengikuti mode pakaian mutakhir. Kelincahan
bergerak kurang, sebab seolah-olah membawa berat badan. Lebih muda
kena penyakit jantung, tekanan darah tinggi, ginjal, hati dan
kencing manis. Lebih sukar mengatasi penyakit kantong empedu,
rheumatik dan asthma, serta resiko menjalani opersai lebih berat.
Berikut Pengaturan Makanan pada Orang Terlalu Gemuk meliputi: 1.
Diet rendah kalori bertujuan untuk menurunkan berat badan hingga
mencapai berat normal. 2. Mengurangi jumlah kalori yang terdapat
dalam makanan dengan jalan mengurangi jumlah hidrat arang dan lemak
hingga batas minimum. 3. Menghindari makanan yang berlemak banyak,
gurih, dan manis seperti daging berlemak, lemak hewan, susu,
kelapa, santan, minyak margarine, goreng-gorengan, cake, tercis, es
krim, gula permen coklat, dodol, madu, susu kental manis, dan
sirup. 4. Membatasi makanan yang mengenyangkan, seperti nasi,
lontong, ketan, lopis, jagung, roti, ubi singkong, talas, sagu, mi,
biskuit, bihun, makaroni, dan makanan yang dibuat dari tepung. 5.
Menggunakan waktu luang untuk kegiatan yang menyegarkan badan, dan
olahraga yang teratur. 6. Memeriksakan kesehatan pada waktu-waktu
tertentu. Cara Pemilihan dan Pemasakan Makanan yaitu: 1. Pilihlah
bahan makanan yang mengandung sedikit hidrat arang dan sedikit
lemak. 2. Pilihlah daging yang tak berlemak, atau buanglah
lemaknya. 3. Hindarkanlah menggoreng sedapat mungkin. Lebih baik
merebus, mengukus, mengungkep, menumis, memanggang, dan membakar.
4. Sebagian sayuran dimakan sebagai lalap.
14
Pagi Telur ayam 0.5 masak Sari tomat Pukul 10.00 Pepaya
Siang/sore Nasi Sate bumbu kecap Tempe bacem Acar Wortel+ketimun
Lalap kacang panjang Pepaya Diet rendah kalori ll: 1200 kalori Pagi
Telur ayam 0,5 Sari tomat Pukul 10.00 Pepaya Siang/sore Nasi Daging
bakar Tempe terik Sup oyong Tumis kangkung Pepaya pepaya Minyak 2.2
Diet Untuk Penyakit-Penyakit Infeksi dan Demam Infeksi artinya
kemasukan bibit yang mengakibatkan kesehatan manusia terganggu.
Sedangkan demam adalah suatu keadaan yang ditandai dengan 15 100 g
= 1 ptg sdg 5 g = 0,5 sdm Beras daging tempe sayuran 35 g = 1,05
gls nasi 50 g = 1 ptg sdg 50 g = 1 ptg sdg 150 g = 1,5 gls 200 g =
2 ptg sdg masak 30 g = 1 btr 100 g = 1 gls Pepaya 100 g = 1 ptg sdg
Beras Daging Tempe Sayuran 25 g = 3 sdm nasi 50 g = 1 ptg sdg 50 g
= 1ptg sdg 150 g = 1,5 gls : 200 g = 0,5 ptg sdg : : 30 g = 1 btr
100 g = 1 gls
kenaikan suhu tubuh di atas suhu normal. Kedua jenis penyakit
tersebut dapat dibedakan dalam dua golongan yaitu yang terjadi
dalam jangka waktu pendek seperti selesma, influenza dan
poliomyletis. Yang terjadi dalam jangka waktu panjang misalnya TBC
dan Phuemonia. Karena terjadinya terus-menerus dan dalam waktu yang
lama maka penyakit ini juga digolongkan penyakit kronis.Pada
Prinsipnya Makanan yang Diberikan Bertujuan untuk memberikan
makanan yang tepat baik dalam bentuk maupun dalam kesukupan zat
gizinya. Faktor-faktor yang Harus Diperhatikan: 1. Dalam Keadaan
Panas tinggi a. b. Diberikan makanan cair yang mengandung 800 1200
kalori. Pada keadaan akut, jumlah kalori dapat dinaikkan: Makanan
cair diberikan setiap 2 jam, sebanyak 2,00 2,50 liter dalam satu
hari, dan diberikan dalam 3 -4 hari. Makanan dapat berupa air
jeruk, air tomat atau kopi. Minuman bersoda dapat diberikan sebagai
variasi makanan. Begitu pula pemberian kaldu atau sop cair. Bila
pasien tidak merasa mual atau muntah susu sebaiknya diberikan. C.
Makanan kemudian dirubah secara berangsur-angsur, baik jumlah,
susunan makanan ataupun bentuknya menurut kemajuan fisik pasien. 2.
Pada penyakit typhus harus diperhatikan pula bahwa makanan yang
diberikan tidak asam, tidak banyak serat, tidak menimbulkan gas dan
tidak merangsang. 3. Bila terlihat ada penimbunan cairan dalam
tubuh maka pemakaian garam dalam makanan dikurangi. 2.3. Diet Untuk
Penyakit Ginjal Ginjal berfungsi sebagai alat untuk memelihara
komposisi darah, perubahan yang terjadi pada keadaan sehat atau
sakit serta perubahan lain sebagai akibat gangguan pada salah satu
alatvdari ginjal. Selain itu ginjal 16
berfungsi srbagai mengatur volume dan komposisi cairan di luar
sel. Bila ginjal mengalamu gangguan, keseimbangan elektrolit dan
cairan terganggu. Diet untuk penyakit ginjal ditentukan juga oleh
macam dan keadaan penyakit tersebut(Budiyanto, 2009). Diet Untuk
Penyakit Glomerulo Nephritis Akut Penyakit Glomerulo Nephritis
terjadi karena adanya peradangan pada jaringan gromeruli, yang
ditandai adanya butir sel darah dalam air seni. Air seni menjadi
kurang, mata bulat dan besar, bengkak pada lutut dan ada kenaikann
darah(Budiyanto, 2009). Pada penyakit ini pengobatan ditujukan
untuk mengistirahatkan ginjal, menurunkan kadar ureum darah
mencegah dan mengurangi cairan dalam tubuh serta mengurangi
kehilangan protein dalam air seni(Marsetyo, 1991). Pada penyakit
ginjal jenis ini, maka pemberian makanan harus cukup mengandung
kalori sedikit protein (0,5 gram per kg berat badan) atau
kadangkadang lebih sedikit lagi. Bila ada penimbunan cairan dalam
tubuh (udema), pemakaian garam dikurangi, vitamin dan mineral
cukup(Marsetyo, 1991). Diet Untuk Penyakit Nephrotik, Penyakit
Nephrotik ialah penyakit ginjal dengan gejala odema, kehilangan
protein tubuh (proteinuria), dan kenaikan kadar kolesterol.
Kadang-kadang pada penyakit ini juga terjadi komplikasi terutama
penyakit kulit. Makanan pada penyakit ini harus tinggi dalam kalori
dan protein (3 4 gram per kg berat badan). Bentuk makanan
disesuaikan dengan keadaan pasien. Macam-Macam Diet Pada Penyakit
Ginjal ada lima macam diet untuk penyakit ginjal yang masing-masing
berbeda dalam kebutuhan zat-zat gizi terutama protein. Pada tabel
berikut di bawah ini dapat dibaca lima kecukupan gizi diet penyakit
ginjal. Tabel 17.1 Daftar Kecukupan Gizi Diet Penyakit Ginjal gr
protein/hari Zat-zat gizi Kalori 1575 1713 2015 2050 2125 20 30 40
50 60
17
Protein (gr) E.lemak (gr) Hidrat arang (gr) Kalsium (gr) Besi
(mg) Vitamin A (sl) Thiamin (mg) Vitamin C (mg) Natrium (mg) Kalium
(mg) 2.4. Diet Untuk Penyakit Hati
21 64 239 0,3 7 6664 0,4 118 172 1309
31 70 247 0,4 8,8 8678 0,5 131 262 1934
41 76 297 0,6 9,2 8679 0,6 132 282 2396
51 83 281 0,8 18,2 0,8 172 432 2871
61 89 278 0,8 19,2 0,8 131 507 2946
11696 12146
Hati adalah kelenjar yang terbesar di dalam tubuh manusia. Hati
terletak di sebelah rongga perut kanan bagian atas, berhadapan
dengan lambung dan usus 12 jari (duodenum). Beratnya kira-kira 1,5
2 kg pada orang dewasa normal, berwarna coklat
kemerahan(Budiyanto,2009). Hati berfungsi memproses makanan ,
menyimpan makanan dalam tubuh tertentu, membuat zat yang di
perlukan membersihkan darah dari zat-zat yang merusak tubuh dari
luar tubuh maupun dari hasil metabolisme dalam tubuh. Ada tiga
macam zat yang merupakan hasil metabolisme tubuh yaitu yang disebut
purin diiubah menjadi asam urat, parkyrin diubah menjadi biliburin.
Di samping itu hati juga mengubah banyak zat lainnya yang berguna
pula bagi tubuh. Dalam melakukan kegiatan selalu bekerja sama
dengan ginjal(Budiyanto, 2009). Ada dua macam penyakit yang sering
menyerang hati yaitu penyakit Hepatitis dan Chirrhosis hepatitis.
Hepatitis adalah peradangan dari jaringan hati yang disebabkan oleh
infeksi atau zat racun, yang ditandai dengan adanya icterus,
pembesaran hati, demam ,serta diikuti gejala lain. Icterus artinya
keadaan tubuh mrnjadi kuning, karena kadar zat warna empedu dalam
darah dan jaringan tubuh menjadi tinggi. Biasanya terlihat pada
mata dan kulit(Marsetyo, 1991). 18
Penyebab hepatitis diduga ada dua jenis virus yaitu disebut
virus A dan virus B. Virus A adalah yang menyebabkan penyakit
hepatitisinfeksiosa, dan virus B adalah penyebab penyakit hepatitis
serum. Virus dapat di tularkan melalui mulut dan kotoran. Sedangkan
virus B dapat ditularkan melalui suntikan yang kurang bersih dan
transfusi darah. Gejala yang umum ditemui pada penyakit hepatitis
ini antara lain ialah adanya demam 3 - 7 hari, mual, muntah, karena
bilirubin menungkat. Kadangkadang juga disertai dengan konstipasi
atau sembelit. Pada keadaan yang lebih parah akan ditemui adanya
pembesaran hati, dan tanda-tanda icterus. Sebagian komplikasi
sering terjadi keadaan yang disebut chirroshis. Chirroshis ini
terjadi karena penyakit hati yang menahun dan sering dihubungkan
dengan keadaan gizi yang kurang, banyak minum alkohol, dan
penimbunan lemak mengakibatkan pemecahan sel jaringan hati.
Pemberian Makanan Pada Penyakit Hati, pada umumnya pemberian
makanan disini bertujuan untuk memberikan makanan secukupnya tanpa
makanan disini bertujuan untuk memberikan makanan secukupya tanpa
memberatkan pekerjaan hati, serta mempercepat perbaikan fungsi
hati. Makanan yang diberikan pada mengandung banyak hidrat arang,
lemak sedang, vitamin dan mineral cukup. Untuk pasien dengan
penyakit hepatitis makanan terdiri dari 2500 3000 kalori, protein 2
gr per kg berat badan, hidrat arang tinggi, lemak sedang atau
cukup. Vitamin dan mineral diberikan dalam jumlah yang cukup.
Bentuk makanan dan cara pemberiannya disesuaikan dengan keadaan
pasien. Dianjurkan untuk memberikan porsi kecil, makanan tetapi
diberikan sering(Budiyanto, 2009). Pasien dengan penyakit cirrhosis
diberikan makanan dengan kalori sekitar 1500 2500 kalori, protein
disesuaikan dengan keadaan pasien. Bila ada coma (tak sadar), maka
protein diberikan sedikit diatas normal, lemak sedang atau cukup.
Garam diberikan sebanyak 500 1000 mg sehari untuk mengurangi
retensi cairan. Bila pasien dalam keadaan coma, maka pemberian
cairan harus 19 yang tidak merangsang
diawasi. Makanan mengandung 1500 2000 kalori, hidrat arang,
lemak, vitamin dan mineral diberikan cukup. Pemberian protein
berkisar antara 20 50 gr sehari tergantung pada keadaan pasien.
Macam-macam Diet Untuk Penyakit Hati, ada empat macam diit untuk
penyakit hati yaitu Diet Hati l, Diet Hati ll, Diet Hati lll, Diet
Hati lV. 2.5. Diet Untuk Penyakit Jantung koroner Dalam dunia
kedokkteran saat ini penyakit jantung masih merupakan topik penting
yang selalu dibahas dan diperdebatkan, baik dari segi medis maupun
dari segi pengobatannya. Data dari negara maju menyatakan bahwa
penyakit jantung merupakan sebab kematian utama pada negara
tersebut. beberapa penyelidik berhubunggan erat mengemukakan dengan
bahwa kasus sosio penyakit jantung ini ekonomi di negara
faktor-faktor
tersebut(Kartosapoetra, 1991). Fungsi utama dari jantung yaitu
memompa darah bersih ke seluruh tbuh dan menerima darah kotor yang
kembali setelah digunakan oleh tubuh. Jantung adalah alat tubuh
manusia yang bergerak dan hidup paling awal dan berhenti bergerak
paling akhir. Jantung bayi mulai berdenyut dalam masa kehamilan 24
minggu. Berat jantung pada manusia terdapat kurang lebih 5 liter
darah yang terus menerus mengalir ke seluruh tubuh. Setiap menit
jantung memompa 4,5 liter darah ke seluruh tubuh. Jantung berdenyut
dalam keadaan istirahat kurang lebih 70 kali setiap menit. a. 1. 2.
3. 4. 5. 6. Menurut Penyebabnya Ada Beberapa Macam Penyakit
Jantung: Kelainan bawaan Karena infeksi seperti penyakit endo
karditis dan reumatik Gangguan metabolic seperti beri-beri dan
tyroid Penyakit jantung koroner Penyakit jantung paru dan Gangguan
fungsional seperti penyakit decompenatio cordis Pada uraian
selanjutnya akan diterang "meng penyakit jantung 20
koroner. Penyakit ini erat sekali hubunga dengan makanan,
terutama lamak makanan. Penyakit jar koroner timbul sebagai akibat
cara hidup yang kurang baik sehi terjadi penyempitan pembuluh darah
(koroner). Sewaktu -w pembuluh darah dapat tersumbat sekaligus dan
pada saa terjadi serangan jantung yang tiba-tiba. Pengertian
koroner adalah pembuluh darah pada jan yang berfungsi memberikan
darah ke otot jantung. Penyakit jan koroner adalah penyakit yang
disebabkan oleh ketidak seimba: antara aliran darah arteri dengan
kebutuhan otot jantung. b. 1. Penyakit jantung koroner dapat
dibedakan atas beberapa macam penyakit yaitu: Atherosklerosis
Atherosklerosis merupakan penyakit pembuluh darah. Pada penyakit
ini terjadi penyimpangan sedikit demi sedikit pembuluh darah nadi,
sebagat akivat penimbunan lemak, fibrin dan kalsium pada dinding
pembuluh darah dari pembuluh darah nadi. 2. Angina Pektoris Gejala
utama pada angina pektoris adalah rasa nyeri pada dada secara
mendadak, yang timbul akibat aliran darah ke otot jantung kurang
cukup. Akibatnya terjadi penumpukan asam laktat pada otot jantung
yang kekurangan oksigen. Keadaan ini merangsang ujung saraf,
sehingga mengakibatkan rasa nyeri di dada. Angina pektoris dapat
pula disebabkan karena atherosklerosis. 3. Myocardium infark
Myocardium infark disebabkan oleh penyumbatan pada pembuluh darah
koroner yang sudah mengalami penyempitan karena atherosklerosis.
Apabila pembuluh darah tersumbat seluruhnya, maka pemberian oksigen
dan zat makanan ke jantung tidak dapat berlangsung. Keadaan ini
dinamakan infark jantung atau kekakuan jantung, dan bagian otot
yang terkena akan mati. 21
Gejala umum pada penyakit jantung koroner antara lain yaitu rasa
nyeri yang sangat mendadak pada dada kiri. Kemudian menjalar
kepunggung kiri, lengan atau ke geraham. Tekanan darah
biasanyamenurun sehingga pasien dapat menjadi pingsan mendadak.
apabila pasien yang pingsan ini tidak segera mendapatkan
pertolongan, pasiendapat meninggal. Suhu badan diatas normal dan
berkeringat. Penyakit ini juga ada kaitannya dengan umur, jenis
kelamin, suku bangsa, gangguan endoktrin atau metabolik, gangguan
kejiwaan atau penyakit lainnya seperti penyakit hipertensi,
penyakit kanturtg empedu dan penyakit sindrom nephrotic. Faktor
luar seperti merokok, kegiatan sehari-hari dan kebiasaan makan ada
pula kaitannya dengan terjadinya penyakit jantung koroner ini. a.
Kalori perhari b. c. d. Protein 0,5 - 1 gram per kg berat badan
Lemak 20 % dari jumlah pemberian kalori dan pertiga dari jumlah
lemak harus berasal dari Lemak tak jenuh ` Kolestrol, yang
merupakan salah satu dari Lemak berasal dari makanan ataupun dapat
dibuat oleh ft dalam jaringan hati. Bila terjadi penimbunan kole
dalam tubuh, maka jumlah kolestrol dalam mak; yang diberikan
dikurangi, dan jumlah lemak juga h disesuaikan. Bahan makanan yang
banyak menganc kolestrol yaitu kuning telor, ginjal, hati, limpa,
jant daging, udang, dan kerang, minyak ikan, miyak 1 keju, susu
penuh. Lemak jenuh yaitu lemak he seperti lemak sapi, babi,
kambing, susu penuh, k keju atau mentega. Lemak tak jenuh misalnya
le yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti mir kacang tanah,
minyak biji bunga matahari, minyak kapas, minyak jagung dan minyak
kacang kedele. disesuaikan dengan keadaaan penyakit Biasanya
diberikan 30 kalori per kg berat badan antara 1000 - 1500
kalori
22
a.
Macam-macam diet pada atherosklerosis Ada dua macam diet untuk
atherosklerosis yaitu atherosis I dan diit atherosklerosis II.
7.6
Diet Untuk Penyakit Saluran Pencernaan Ada dua macam penyakit
pada saluran pencernaan 3 dikenal yaitu
penyakit tukak (ulcus) lambung dan tukak (ulcu,, jari. Kedua
macam penyait ini sering disebut ulcus pepticum. Adapun penyebab
dari ulcus pepticum sebenarnya sar saat ini belum begitu jelas.
Diduga ada dua faktor yang d menimbulkan terjadinya tukak tersebut
yaitu adanya jumlah a lambung yang meningkat yang mengakibatkan
lepas dint lambung terkupas dan meradang. Penyebab kedua ialah
karena menurunnya tingkat ketahanan jaringan lambung dalam
pencernaan terhadap sekresi lambung. Pada penyakit tukak lambung,
kepekaan aringan merupakan petunjuk penting dalam mencari penyebab
penyakit. Pada tukak 12 jari, pada umumnya tukak terjadi oleh
adanya peningkatan sekresi asam lambung(Suharjo, 1992). Pada kedua
penyakit tukak ini, faktor kemantapan dan keseimbangan emosi,
sangat mempengaruhi keadaan penyakit. Oleh karena itu penyakit
ulcus pepticium ini juga Bering juga disebut penyakit tukak
perorangan (ulcus individu). Penyakit ini sering menyerang mereka
yang selalu merasa khawatir, sibuk, adanya tekanan yang terns
menerus banyak persaingan dalam kehidupannya, atau pun faktor emosi
lainnya yang dapat mengakibatkan rangsangan ke otak yang
mempengaruhi sekresi asam lambung. Pada umunya penyakit ini terjadi
pada usia antara 20 - 60 tahun. a. Gejala Ulcus Pepticium Beberapa
gejala atau tanda-tanda penting pada penyakit ini antara lain yaitu
meningkatnya regangan lambung yang terjadi akibat kontraksi yang
cepat, ras mual atau muntah-muntah, kadang-kadang kejang, tiba-tiba
23
lemah, muka pucat dan kurang, darah. Apabila sudah parah, dapat
terjadi pendarahan. b. Pengobatan Umum Ada tiga cara pengobatan
yang umum dijalankan untuk penyakit ini yaitu dengan pemberian
obat-obatan yang dapat menetralisir asam lambung, istirahat baik
fisik maupun mental, serta pemberian makanan yang tepat agar pasien
dapat mencapai kondisi yang baik. Dalam uraian selanjutnya,
pengobatan mendalam. c. Diet Untuk Penyakit Saluran Pencernaan
Mengingat makanan untuk penyakit ini banyak pula tergantung dari
faktor kejiwaan dan toleransi pasien terhadap makanan, maka prinsip
yang sesuai untuk mekanan pasien lambung adalah memberikan diet
liberal, artinya setiap orang akan menyesuaikan keadaan penyakitnya
dengan macam makanan yang cocok dengannya. Dengan pemberian makanan
ini bukan berarti paisen dapat makan dengan bebas, tetapi makanan
haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut 1 . Mengandung zat
gizi yang cukup 2. Kadar protein sedikit diatas normal, gunanya ui
mempercepat penyembuhan jaringan yang rusak. Le diberikan dalam
jumlah yang cukup, tidak terlalu rer dan tidak terlalu tinggi. Hal
ini penting untuk men E sekresi asam lambung dan mengurangi gerakan
lamb 3. Bentuk dan macam makanan yang diberikan ti terikat, asal
pasien dapat toleransi dengan makz tersebut. Kecuali pada keadaaan
akut, pasien hl diberikan makanan lambung I, yaitu makanan se yang
diolah dengan susu sebagai bahan pelarut Kemudian secara
berangsur-angsur diubah kemakz Baring, cacing, lunak. Persyaratan
makanan hampir s dengan persyaratan makanan rumah sakit atau um 4.
Besar porsi disesuaikan dengan kemampuan Sebaiknya porsi kecil,
tidak terlalu mengenyangkan dimakan, dan diberikan beberapa kali 24
melalui makanan akan diterangkan lebih
dalam sehar d. Macam-macam Diet Untuk Penyakit Saluran
Pencernaan Ada empat macam diet untuk penyakit lambung yaitu
lambung I, diet lambung II, diet lambung III dan diet lambung 2.7.
Diet Untuk Penyakit Kencing Manis (Diabetes Mellitus) Penyakit
Diabetes mellitus juga disebut penyakit kencing m. Hal ini memang
ada hubungannya dengan keadaan air seni pa yang banyak mengandung
gala sebagai akibat tidak di berlangsungnya proses pemakaian gala
didalam tubuh secara normal (Marsetyo , 1991). Penyakit ini
disebabkan oleh adanya keruskan kale pankkreas ataupun alat dalam
pankreas, untuk melakukan fangs: secara wajar, terutama dalam
membagi insulin yang mempr gala dalam tubuh dengan baik. Gejala
yang ditemui pada penyakit ini adalah banyak keno (polyuri)
banyak minum(polyphagi), banyak keringat, gatal-gg dan kadar gala
dalam darah sering turun naik. Pengobatan untuk penyakit ini selain
berupa obat atau Bunt diabetes mellitus, juga dilakukan melalui
makanan. Bila pada pembe makanan juga disertai pemberian obat atau
suntikan diabetes, maka pengaturan makanan harus disesuaikan dengan
pemberian obat. Pada umumnya bila hag ini dilakukan, maka jumlah
makanan dalam setiap waktu makan sebaiknya harus sama banyaknya. a.
1. Pemeberian makanan pada pasien diabetes mellitus, pada umumnya
adalah sebagai berikut: Makanan dan olah raga Pada pasien yang
gemuk, pankreas biasanya menghasilkan hormon insulin dalam
jumlahyang cukup. oleh karena jumlah makanan lebih banyak dari pada
yang diperlukan tubuh, maka kelebihan ini merupakan beban yang
besar dari pankreas sehingga seakan-akan hasil insulinnya tidak
seimbang. Untuk menyesuaikan jumlah insulin yang dihasilkan oleh
pankreas yang masih baik kemampuannya ini, pasien gemuk diberikan
25
makanan rendah kalori dan sekaligus berakibat menurunkan berat
badan hingga normal. Olah raga dapat pula membantu usaha ini. 2.
Makanan dan pemberian tablet diabetes mellitus Pada pasien dengan
berat bedan sedang dan pankreas menghasilkan hormon insulin dalam
jumlah yang kurang, maka dapat diberikan tablet sebagai pengobatan.
Obat ini bertujuan untuk merangsang pankreas supaya menghasilkan
hormon insuin lebih banyak. 3. Makanan dan suntikan insulin
Biasanya diberikan pada pasien remaja. Pankreas tidakdapat
menghasilkan insulin sama sekali sehingga insulin harus disuntikkan
dari guar. Makanan pada golongan ini mengandung kalori tinggi
karena mereka masih harus tumbuh atau untuk menaikkan berat badan
sampai mencapai berat yangt normal. b. 1. 2. 3. c. 1. 2. 3. Tujuan
Diet pada Penyakit Diabetes Mellitus Menyesuaikan kemampuan tubuh
untuk mengelola makanan. Menurunkan kadar gula darah agar mencapai
standar yang normal. Mempertahankan tubuh supaya dapat melaki
pekerjaan sehari-hari seperti pada orang yang normal. Syarat-syarat
diet untuk pasien diabetes mellitus Kalori rata-rata 30 - 35 kalori
per kg berat badan Jumlah kalori yang diberikan sedikit di bawah no
dan sedapat mungkin diusahakan dan dipertahankan berat badan normal
Bila pasien tidak mendapat obat-obatan diabetes, maka pemberian
makanan dapat diberikan menurut star makanan untuk pasien diabetes
mellitus. Bila digun obat-obatan tertentu maka jumlah hidrat arang
; diberikan untuk setiap kali makan dan frekw pemberian makan akan
ditentukan oleh dokter. Biass makanan diberikan sama setiap waktu
makan dengan porsi kecil. Susunan hidrat arang seperlima, perlima,
dua perlima bagian, ataupun seper enam, per enam, dua perenam dan
seper enam bagian. 4. Protein cukup 1 gram per kg berat badan.
26
5.
Lemak antara 30 - 35 % dari jumlah kalori sehari. Sebai dipilih
lemak rantai panjang yang tidak jenuh untuk menghv kemungkinan
komplikasi dengan penyakit jantung.
6.
Vitamin serta.mineral cukup Dengan penelitian berbagai keadaaan
penyakit dan tin pemberain
makanan pada pasien diabetes maka dikembangka: standart makanan
diabetes mellitus yang baru. Pada star makanan diabetes yang baru
pemberian dan susunan make disesuaikan dengan kebiasaan makan
bangsa Indonesia. Ada susunan makanan untuk penyakit diabetes
mellitus yaitu 60 - 7 terdiri dari hidrat arang, 15 - 25 % protein
dan 20 - 25 % ler Dalam penyusunan makanan untuk pasien diabetes
mellitus daftar penukar makanan untuk pasien diabetes mellitus, da
penukar bahan makanan akan sangat membantu dan bermanfaat da
penyususnan menu yang bervariasi. Penggunaan daftar ini sama sel
pada penggunaan daftar penukar untuk menyusun menu seimbang. Diet 1
s/ d III Diet IV s/d V Diet VI s/d VIII diberikan pada pasien yang
terlalu gemuk diberikan pada pasien yang mempunyai berat badan
normal diberikan kepada pasien kurus, diabetes remaja atau diabetes
dengan komplikasi.
Macam Diet
Kalori 1100 1300 1500 1700 1900 2100 2300 2500
Protein gram 50 55 60 65 70 80 85 90
Lemak Gram 30 35 40 50 55 55 65 65
Hidrat arang 160 gram 195 225 245 280 325 350 390
N V VI VII VIII e. Contoh menu Diet diabetes mellitus III Kalori
Protein Lemak
1500 60 gram 40 gram 27
hidrat arang Pagi roti Keju kacang tanah Telur rebus Tomat
225 gram Roti tawar = 4 ptg Keju kacang tanah = 1 sdm telur ayam
= 0.5 btr tomat = margarin = 0,5 sdm sekehendak 10.00 pepaya pepaya
= 1 ptg sdg Siang nasi nasi = 1 gls daging bumbu tomat daging = 1
ptg sdg tempe goring tempe = 2 ptg sdg gado-gado kool = Nenas taoge
= sekehendak bayam = 0,5 gls sekehendak
16.00 Pisang Sore Kentang ongklok bistik daging tahu tim
pisang ambon
stup buncis + wortel
kacang panjang kacang tanah minyak nenas pisang ambon kentang
daging tahu buncis wortel slada tomat minyak = 0,5 gls 2 sdm 0,5
sdm 1/6 bh sdg 2 bj sdg 2 bj sdg 1 ptg sdg 28
1 bj sdg 0,5 gls 0,5 gls sekehendak sekehendak 0,5 sdm 21.00
Pisang pisang = 1 bh kc.
C.
Modifikasi Makanan Biasa Vegetarier adalah golongan orang-orang
yang makanan hanya terdiri
dari bahan makanan yang berasal dari tumbi tumbuhan. Vegetarian
timbul akibat kepercayaan keagama antara lain penganut ilmu
theosofie. Mereka berpendapat bah manusia hendaknya sayang pada
bintang, dan tidak selayakr manusia hidup dengan jalan membunuh dan
makan sesa: makhluk tuhan yang bernyawa: Manusia masih dapat hidup
tar membunuh bintang. ada juga yang berkeyakinan bahwa merasa lebih
sehat bila dalam makanannya tak ada bahan yang berasal dari
hewan(Suharjo, 1992). Selain tidak makan daging mereka juga tak
suka bahh bahan kenikmatan dan bahan perangsang seperti alkohol,
remp: rempah, kopi, rokok, garam dan yang pedas-pedas. Bahan kadai
kadang bagi penganut vegetarier yang kuat dan ketat mema: barang
dari hasil binatang yang dibunuh seperti tas kulit, sepi kulit,
juga tidak dibenarkan. Golongan ini paling mudah terkE kekurangan
zat gizi, bila menu sehari-hari kurang baik komposisi, 1. Vegetari
(Makanan Berpantang Daging) Penganut vegetarian ini dibagi menjadi
tiga golongan yaitu lakto vegetarian, Ovovegetari dan
Strengvegetari yang disebut juga vegetari mutlak. 29
a.
Laktovegetari Lektovegetari ini dibagi menjadi tiga golongan
yaitu Laktovegetari, Ovovegetari dan Strengvegetari yang disebut
juga vegetari mutlak.
b.
Ovovegetari Ovovegetari yaitu orang-orang y an g hanya
diperbolehkan makan telur di samping makanan yang berasal dari
tumbuhan-tumbuhan.
c.
Vegetari Mutlak (Strengvegetari) Vegetari mutlak yaitu
orang-orang yang makanannya hanya berasal dari tumbuh-tumbuhan
saja. Mereka pantang semua makanan berasal dari hewan dan
hasil-hasilnya.
2. A.
Contoh-contoh Menu Vegetari Menu Laktovegetari Pagi Roti +
mentega jam nenas Coklat susu Pisang 10.00 Biskuit Air Jeruk Siang
Nasi Terong isi kacang merah Tahu bumbu tomat Selada sayuran Sop
wortel Nenas
16.00
kue dadar via coklat
30
teh Malam nasi Sambal goreng kering tempe pecel emping pisang b.
Menu Pagi Ovovegetari Roti margarin telur kacau tomat, daun slada
teh Siang nasi tahu bumbu bali tempe goreng sayur menir bayam
pisang 16.00 Malam selada sayuran teh nasi fo yong hay + sos tomat
tumis tahu sayur kiemlo nenas c. Menu Vegetari Mutlak
(Strengvegetari) Pagi roti margarin keju kacang tanah 31
tomat tomat sari buah 10.00 Siang biskuit air tomat nasi tahu
goreng pecel sayuran emping pepaya 16.00 bubur hevermout air jeruk
malam nasi perkedel tahu sop kacang merah+wortel sup buncis
pisang
32
BAB III KESIMPULAN 1. Diet therapy pada obesitas, Diet rendah
kalori bertujuan untuk menurunkan berat badan hingga mencapai berat
normal. Mengurangi jumlah kalori yang terdapat dalam makanan dengan
jalan mengurangi jumlah hidrat arang dan lemak hingga batas
minimum. Menghindari makanan yang berlemak banyak, gurih, dan manis
seperti daging berlemak, lemak hewan, susu, kelapa, santan, minyak
margarine, goreng-gorengan, cake, tercis, es krim, gula permen
coklat, dodol, madu, susu kental manis, dan sirup. Membatasi
makanan yang mengenyangkan, seperti nasi, lontong, ketan, lopis,
jagung, roti, ubi singkong, talas, sagu, mi, biskuit, bihun,
makaroni, dan makanan yang dibuat dari tepung. Menggunakan waktu
luang untuk kegiatan yang menyegarkan badan, dan olahraga yang
teratur. Memeriksakan kesehatan pada waktu-waktu tertentu 2. Diet
Untuk Penyakit-Penyakit Infeksi dan Demam, makanan cair yang
mengandung 800 1200 kalori. Pada keadaan akut, jumlah kalori dapat
dinaikkan, Makanan cair diberikan setiap 2 jam, sebanyak 2,00 2,50
liter dalam satu hari, dan diberikan dalam 3 -4 hari. Makanan dapat
berupa air jeruk, air tomat atau kopi. Minuman bersoda dapat
diberikan sebagai variasi makanan. Begitu pula pemberian kaldu atau
sop cair. 3. Diet Untuk Penyakit Ginjal, Pada penyakit ginjal jenis
ini, maka pemberian makanan harus cukup mengandung kalori sedikit
protein (0,5 gram per kg berat badan) atau kadang-kadang lebih
sedikit lagi. Bila ada penimbunan cairan dalam tubuh (udema),
pemakaian garam dikurangi, vitamin dan mineral cukup. 4. Diet Untuk
Penyakit Hati, pasien dengan penyakit hepatitis makanan terdiri
dari 2500 3000 kalori, protein 2 gr per kg berat badan, hidrat
arang tinggi, lemak sedang atau cukup. Vitamin dan mineral
diberikan dalam jumlah yang cukup. Bentuk makanan dan cara
pemberiannya disesuaikan dengan keadaan pasien. 33
Dianjurkan untuk memberikan porsi kecil, makanan yang tidak
merangsang tetapi diberikan sering. 5. Diet Untuk Penyakit Jantung
koroner, Makanan khusus untuk penyakit jantung koroner ini
bertujuan memberikan makanan rendah dalam kalori bagi pasien yang
gemuk. Rendah dalam kolestrol bila ditemui kadar kolestrol tinggi.
Kadar kolestrol normal adalah 150 - 250 mg %. 6. Diet Untuk
Penyakit Saluran Pencernaan, Mengingat makanan untuk penyakit ini
banyak pula tergantung dari faktor kejiwaan dan toleransi pasien
terhadap makanan, maka prinsip yang sesuai untuk mekanan pasien
lambung adalah memberikan diet liberal, artinya setiap orang akan
menyesuaikan keadaan penyakitnya dengan macam makanan yang cocok
dengannya. Dengan pemberian makanan ini bukan berarti paisen dapat
makan dengan bebas, tetapi makanan haruslah memenuhi persyaratan
tertentu. 7. Diet Untuk Penyakit Kencing Manis (Diabetes Mellitus),
Pengobatan untuk penyakit ini selain berupa obat atau Bunt diabetes
mellitus, juga dilakukan melalui makanan. Bila pada pembe makanan
juga disertai pemberian obat atau suntikan diabetes, maka
pengaturan makanan harus disesuaikan dengan pemberian obat. Pada
umumnya bila hag ini dilakukan, maka jumlah makanan dalam setiap
waktu makan sebaiknya harus sama banyaknya.
34
DAFTAR PUSTAKA Suharjo, kusharjo CM, 1992. Prinsip prinsip Ilmu
Gizi. Cetakan pertama, Yogyakarta: Kanisius Marsetyo H,
Kartosapoetra G, 1991. Ilmu Gizi : Korelasi Gizi, Kesehatan
dan Produktifitas Kerja. Cetakan Pertama Jakarta: PT Rineka
Cipta Maham LK, Escott-Stump S, 1996. Food, Nutrition, dan Diet
Theraphy. 9th edition, Philadelphia: WB Saunder Company. Budiyanto
MAK, 2009. Dasar-dasar Ilmu Gizi. Universitas Muhammadiyah, Malang
Press, Malang. Budiyanto MAK, 1998. Islam dalam Kontek ilmu gizi.
Makalah, Universitas Muhammadiyah, Malang.
35