ec:\!EPAO-=) O(rioN\JN"PAo-") . " :( =:2 ..,---"~---,-,--:=-'-~~~~ o Jumat 0 Seinu 0 Minggu 10 11 12 13 14 15 25 26 27 28 o Jut 0 Ags 0 Sep 0 Okt .. ~------------------------------------------ -----------------~------~;~~ ___ Ir n a ya o Setasa 0 Rabu • Kamis -----......- ---------------------- 4 5 6 7 8 9 Fiksi Mini, Pemberontakan Seniman Sund K ETIKAfiksi Sunda berada pada kondisi stagnan dengan atu- ran-aturan yang terikat pada konvensi dan ketika seni rupa berada pada kondisi "mandek", kehadiran fiksi mini (fikmin) Sunda menjadi karya "pem- berontakan" yang berani ter- hadap hegemoni yang sedang .terjadi, Pesan-pesan moral yang disampaikan fikmin nya- ris "telanjang" tanpa hams menjadi porno. Sebuah karya yang notabene secarametafor dibuat bukan oleh sembarang orang. Demikian benang merah diskusi "Fiksi Mini" yang dige- lar Universitas Padjadjaran (Unpad) bekerja sama dengan para penulis fikmin, di pelatar- an Aula Unpad, Rabu (2/11). Pembicara pada kesempatan ini, H. Usep Romli, Aam Ami- lia, Tedi Muhtadi, dan Tisna Sanjaya. Usep menilai, cerita seperti fikmin sudah bukan hal aneh di dunia pesantren. Menurutnya, di kalangan pesantren dikenal kitab-kitab tertentu yang berisi paparan sangat pendek tentang satu hal yang mengandung hikmah. Contohnya kitab Jawamul Jawami. Kalangan pesantren menyebutnya de- ngan Kitab Telegram karena paparannya yang sangat pen- dek-pendek. Fikmin Sunda kata Usep, be- rupa ngarang pendek dengan meminimalkan kalimat yang digunakan tetapi memenuhi as- pek-aspek fiksi. . Dari sisi cerita, Aam Amilia mengatakan, dia sangat kaget tetapijuga bangga dengan ke- ANDRI GURNITA/"PW DUA pengunjung pameran mengamati poster ''fiksi mini Sunda" pada pameran dan diskusi yang diselenggarakan di Kampus Unpad, Jln. Dipati Ukur, Bandung, Rabu (2/11). Diskusi "Fiksi Mini" menghadirkan pembicara, H. Usep Romli, Aam Amilia, Tedi Muhtadi, dan Tisna Sanjaya. * beranian para penulis fikmin. Mereka berani mengungkap- kan persoalan-persoalan tabu sekalipun. Dengan pilihan kata yang keluar dari konvensi-kon- vensi sebelumnya. . Naniun, fikmin tidak porno. Penulisnya hanya orang-orang tertentu yang sudah mampu menguasai bahasa. Aam men- contohkan fikmin berjudul "Gancet" yang menurutnya me- rupakan kritik sosial sangat ta- jam walau hanya dengan rang- kaian kata sangat minim. "Diterima atau tidak, kita kembalikkan kepada -nasyarakat saja,' ujar Aam. if: Dari kalangan akademisi, Te- di Muhtadi menilai, fikmin menggunakan Facebook seba- gai ke media modern dengan tingkat akses kritik yang sangat cepat disampaikan para pem- bacanya. Tisna Sanjaya dari FRSD berpendapat, fikmin mendo- brak dunia seni rupa yang su- dah dikuasai hegemoni perupa, kurator, pemilik galeri, dan pasar. Gratis yang digunakan fikmin merupakan gratis berba- sis komunal yang penilaiannya diserahkan kepada massa. "Ini luar biasa, fikmin meru- pakan bentuk pemberontakan seniman Sunda. Fikmin hams menjadi gerakan budaya,' . ujarnya. , Selain diskusi, acara diisiju- ga dengan pembacaan fikmin oleh Ganjar Kurnia, Godi Su- warna, Nyai Endit.tdan para pemenang fikmin. Grup Fiksi Mini Sunda (Fikmin) digagas oleh NazaruddinAzhar. Pada kesempatan ini, Hadi AKS,Endah Dinda Jenura, dan Moh. Sohibah Nu'man dino- batkan sebagai pe ulis fikmin terbaik. Ketiganya mendapat hadiah notebook, handphone, dan uang. (Erl ti/"PR") *** Kliplng Humas Unpad 2011