Top Banner
PENGETAHUAN DEKLARATIF DAN PENGETAHUAN PROSEDTJRAL DALAM SITUASI BELA.IAR BAHASA Oleh : H.ri Wahyono Do$en Fakuhas KIP Universitas Tidar Magelang ABSTRACT Ihe knowledAe that is used in Ieamins langage decLtfttt^,e a proedtal k wwkdge. Ihe acqli:ition of declarutite kaowktge viv ocdtr dthe nN knowknge stinulares Ae preious *,Nledge. It difen lron the procenural kaowledee. procedurat *aowtedse is lozowldge that it not found in long term menory. procedqal knowk/lge learnins p.ocess depens on training andJeed b@k IEMing ofdala.atue and procedural knowtedge can be opptied in lanswge leamins situation. In leaming Jayanete or Indon"sian langnqge, \9e can 6e rleclaratiye and procedurut *tot tejAe. For exznple rhe children who learn to acquire and to de'etop vcabulary The ,ew vo@bulary rhat is acquired by the .Children is to stimdate tl'e yeviow tuowledge in introducing vocabuta.y fot chitd@ \9e can use piciEe o. rcal things. K.ttood : Learning language ,Knox'letlge, declaratiee, proccdaral
12

ipi60653

Nov 08, 2015

Download

Documents

Noorhidajjat

Teaching methodologies
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • PENGETAHUAN DEKLARATIF DANPENGETAHUAN

    PROSEDTJRAL DALAM SITUASI BELA.IARBAHASA

    Oleh :

    H.ri WahyonoDo$en Fakuhas KIP Universitas Tidar Magelang

    ABSTRACT

    Ihe knowledAe that is used in Ieamins langage decLtfttt^,e aproedtal k wwkdge. Ihe acqli:ition of declarutite kaowktge vivocdtr dthe nN knowknge stinulares Ae preious *,Nledge. Itdifen lron the procenural kaowledee. procedurat *aowtedse islozowldge that it not found in long term menory. procedqalknowk/lge learnins p.ocess depens on training andJeed b@k

    IEMing ofdala.atue and procedural knowtedge can be opptiedin lanswge leamins situation. In leaming Jayanete or Indon"sianlangnqge, \9e can 6e rleclaratiye and procedurut *tot tejAe. Forexznple rhe children who learn to acquire and to de'etop vcabularyThe ,ew vo@bulary rhat is acquired by the .Children is to stimdatetl'e yeviow tuowledge in introducing vocabuta.y fot chitd@ \9ecan use piciEe o. rcal things.

    K.ttood : Learning language ,Knox'letlge, declaratiee, proccdaral

  • Pasetatuan Deklamifdoh Pene.tahuan Prctedsrul .talan ..- (Hei Vahv o)

    A. PENDAEULUANBelajar merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh

    seseorang agar dalam diri pembelajar memiliki perubahaa.Perubahan yang terjadi dapat mencangkupi tiga aspek. Tiga aspekyang dapat berubah atas hasil belajar ialah aspek kognitif,psikomotorik, dan aspek afeksi. Perubahan dalam aspek kogoitiqterjadi jika terjadi hubungan peflgetahuan.

    Hubungan antala pengetahuan baru dengan pengetahuansebelumnya merupakan syarat yang harus dipenuhi agar belajamyadapat dikatakao belajar lnng bermakna. Makna harus terkandungdalam hubungan-hubungan antam bagian-bagian strukturpengetahuan. Apakah itu menyangkut hubungan-hub""g,,n antaraproposisi dan proposisi atau hubrmgan antara prosedur dan proposi.Pengetahuan yarg dibutuhkan dalam proses ini adalah pengetahuandeklaratif.

    Belajar pengetahuan deklaratif sinonim dengan pernbentukanmakna. Bila tidak ada makna

    'ng dibentuk, maka tidak ada yang

    dipelajari. Kebutuhan pengetahuan baru mendorong seseomnguntuk melskukan aktifitas belajar. Dengan aktifitas ini, seseorangakan dapat melihat hasil belajar. Para ahli mengemukakan beftagairumusan tentang hasil belajar. Salah satu ilmuan tersebut adalahGagne.

    B. SASILHASIL BELAJAR MENURI,IT GAGNEPenampilan-psnampilan yang dapat diamati sebagai hasil

    belajar disebut kemampuan-kunampuan (capahilitie,s) (gagne :I 998). Merurut Gagne ada lima kemampuan yaitu :

    Ketrampilan lotelektualStrategi kognitifsikapInformasi VertralKetrampilan Motodk

    a,

    b.a.

    d.e.

  • YoL J3 No t.15FeLtudi20to.t t)l. I(eterampilan Intclektual

    Keterampilan-keterampilan Intelektual memmungkinkanseseorang berinteraksi dengan lingkungannya melalui simbol_:im!91 atau gagasan-gagasan. KeteEmpilan-keterampilanintelektual dalam bidang apapun dapat digotongkan berdasatkankompleksitasnya. Untuk memecahkan masalah, siswa nfiierlukanaturan-aturan tingkat tinggi, yaitu aturan y,ang kompleks, danatumn-aturan yang terdefinisi. Untuk mernperoleh aturan_aturanini, siswa harus menguasai diskriminasi-diskriminasi.a. Diskiminasi-diskriminasi

    Diskiminasi merupakan suatu kernampuan untuk mengadakalrespon yang berbeda terhadap stimulus yang berbeda dalamsatu atau lebih dimensi fisik. Diskriminasi merupakankterampilan intelektual yang paling dasar. pergajarandeskiminasi banyak diberikan pada anak-anak kecil atauomng-omng cacat mental.

    b. KonssFkoDsepkonkretMerurut gagng salah satu keterampilan ialah konsep konkret,dan suatu konsep konkret menuljukkan suatu sifat ;bjek atauaaibLt objek (wam4bentuk, dll). Konsep-koosep ini disebutkonkret sebab penampilan manusia yang dibutuhkan konsep_konsep adalah mengenal suatu objek yang konlaet.

    Suatu_macam konsep konkret yang penting ialah posisi objek.Contoh posisi objek ialah di aras, di bawah, di sanpiig di sekitqr,di Latuqn, di kiri, di tengah, dimuka. Contoh siftt otietiiatan aalal,persegi, biru, merah, halus, belajar konlaet sebagai prasarat untukmempelajari gagasan abstrak.a. Konsep terdifinisi

    Seseorang dikatakan telah mengerti suatu konsep terdefinisibila ia dapat mendernonstrasikan arti dari kelas tettentu tentangobjek'obje(kejadian-kejadiarLatauhubungan-hubuogan. -Untuk merniliki konsep terdefinisi, siswa harus sudah dapatmenunjukkan konsep-konsep konkret.

  • P.!ae!ahu@ Deklarurifdan Pengeahtuh Peduml.lalan (Itan ttdvo@)

    b. Aturan-aturanSeseomng telah belajar suatu aturan bila pemmpilaimyamempulyai sernacam keteraturan dalam berbagai sihrasikhusus. Suatu konsep terdifinisi menrpakal suatu bentukkhusus dari aturan yang bertujuan untuk mengelompokkanobjek-objek dan kejadian-kejadian. Konsep terdifinisi adalahsuatu aturan petrgklasifi kasian.

    c. Aturan-aturan tinggkat tinggiKmampuan untuk memecahkan masalah merupakan tujuanutama proses pendidikan. Suatu kondisi yang ese$ial yangmernebuat atural-aturan tingkat tinggi suatu kejadianpemecahan masalah ialah , karena tidal adanya bimbinganbelajar dalam bentuk komunikasi verbal maupun bentuk lain-Atuaan-afuran memegang pemnan penting dalam pemecahanIrlasalrh,

    2. Strategi KognitifStrategi kognitif merupakan keterampilaa intelektual khusus

    yang mempunyai kepentingan tedentu dalam belajar dan berpikir-Strategi kog itifmerupakatr suatu proses conftol, yaitu suatu prosesinternal ying digunakan siswa (orang yang belajar ) untuk memilihdan mengubah cara-cara memberikan perhatian, belajar, mengigatdan berpikit (Gagne : 1958).

    Pengelompolcatr skategi kognitif sesuai dengan fimgsinya atas saranWinstein dan Mayer (1986), sebagai brikut :l) Shategi-shategimen$],fd, (tehedwdl stdtegies)2) Strategi-strategi elaborasi3) Stratgi-shategi per.Eabxa\ ( oryanizw stqtegies)4) Strategi-strategi metakognitif5) Strategi-shategi afektif3. Itrformasi verbal

    Informasi verbal juga disebut pengetahuaan vqtal. Merunrtteori, pengetahuan verbal disimpan sebagai jaringan proposisi-proposisi (Anderson 1982; E.D. Gagne 1985)- Nama lain

  • Vol- 33 Nd l. 15 Febtuan mIo : t t)pengetahuan verbal adalah pengetahuan deklaratif- Informasiverbal

    .diperoleh sebagai hasil belajar di sekolah, kata_kata )aogdiucapkan orang dan membaca. radio, dan media lainya. lnformasiini tertuju pada mengetahui apa

    4. Sikap - sikapSikap merupakan pembawaan yang dapat dipelajari, dan dapat

    mem_pengaruhi perilaku seseorang terhadap benda_benda, kejadian_kejadian, atau makhluk hidup lainnya. Cagne juga ,niyo-iibagarmana slswa memperoleh sikap sosial. Sekelompok sikap langpenling adalah sikap kita pada orang lain. Sikap yan! sangat umurisrlatnya disebut nilai. Suatu sikap mempengaruhi sekurnpular besarperilaku-perilaku khusus seseorarg.

    5. Keterampilan - keterampilan motorik

    Ketrampilatr motorik mencakupi kegiatan_kegiatan fisik,leqa!&-keCratan motodk yanS dlgabung de"gt kegiatanintelellual- Contoh keterampilan motorik ant ra lain mem-baca,menulis, mernainkan instumens musiq menggunakan berbagaimacam alat misalnya mikoskop, alat listrik.

    C. KEIADIAII-KEJADIANBELAJARGagne niongemukakan delapan fase dalam suatu tindakal

    belajar (leaming act). Fase-fase itu merupakan kejadian kejadianekstemal yang dabat distrukhlkan siswa atau guru. Delapan faseyang dikonukakan Gagne, sebagai berikut :l. Fase motivasi

    Siswa harus diberi motivasi untuk belajar dengan harapaqbahwa belajar akan memperoleh hadiah.2. Face petrgenalaq (apprehending phase)Siswa barus rnernberjkan perhatian pada bagian_bagian esensialdari suatu kejadian instruksional, jika belajar akan te,l- -adi. curudapal meDfoloskan perbatian terhadap informasi yan! penting.

  • Pee,a{,rat Detuafttifdan Pdsetahum Pwedural .lalan (H i n/otttw)

    3. Fase perolehao (acquisition phase)Informasi tidak laogsung disimpan dalam memori. Infurmasi itudiubah menjadi bennrk yang bermakna yang dihubungftandengan irfomasi }1ang telah ada dalam memori siswa.4. Fase ratensiPemindahan informasi baru dari jangka pendek k jangka

    . panjang dapat terjadi melalui pergulugan kembali (recatl),Praktik, elaborasi, dan lainJain .

    5. Fase pemangilan (recall)Bagian penting dalam belajar ialah belajar mernperolehhubungan dengan apa yang telah kita pelajari, untuk memarggilinformasi yang telah dipelajari sebelumnya

    6. Fase GeneralisasiGeneralisasi atau transfer informasi pada sihrasi-situasi barunerupakao fase kritis dalam belajar . tansfer dapat dtolongdelgan oeminta para siswa unfuk menggunakan Informasidalam keadaaa baru.

    7- Fase penampilanPara siswa harus memperlihtkan, trahwa merka telah betajarsesuatu melalui perampilan yang tampak, misalqra caramenggunakan mikoskop dalam belajar biologi.

    8. Fase umpan balikPara siswa

    -harus menerima umpan balik tentang penampilanmenunjrkkan apakah mereka telah atau belum mengerti tentangapa yalg diaja*an. Umpan balik dapat membedkanreiforsemen pada mereka unfirk menampilkan yang beftasil.

    D. KEAJADIAN.KEAJADIAN INSTRUKSIKejadian-kejadian instuksi yang dikemukakan gagne

    ditujukan pada gulu yang menyajikan suatu pelajaran padasekelompok siswa. Kejadian-kejadian instmksi itu adalah :

  • Yol- 33 No L 15 Febaui 20tO : ! t2

    1. Meogaktifkanmotivasilangkah pertama dalam suatu pelajaran ialah mernotivasi siswauotuk belajar, caranya dapat dengan mengernukakankegunaannya

    2. Membefi tahu tujuan-tujuan belajarMembsd tahu para siswa tentang tujuan belajar, dapatmenolong merumuskan perhatian para siswa terhaiap aspek_aspek yang relevan tcntang pelajaran.

    3. Mengarahkan perharian (directing attention)cagne mengernukakan dua benfuk perhatian yang pertamadapat menbuat siswa siap menerima stimulus. bentui keduadisebut pe.spektif selektif, yaitu sisa memilih informasi manayang akan diteruskan ke memori jangka pendek.

    4. Meningkatkan ingatan (stimulating recall)C1:--*-gsgl* irgatan tentarg pelajaran yarg telah lanpauadalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan pida fara siswa. '5. Menyediakan bimbingan belajarY,ntu! -memqerlancff masulnya informasi ke jangka panjangdiperlukan bimbingan langsung. Unhrk mempitr;", i"f."""iiverbal, bimbingan dapat diberika dngan cara mengaitkaninfoniasi baru pada pengalaman siswa.6. Meningkatkanretensi (enhalcing retentioD)Cara unfuk melancarkan rctensi atau bedaharm).a materi yangdipelajari airtara lain. (l) mengulangi pelajaran (i; memberikaibanyak coDtoh (3) memberikan berbagai jembat; keledai.7. Melaocarkan Transfer belajarTujuan- transfer belajar ialah menerapkan apa dipelajari padasituasi bam. gara yang dapat membartu t"nsferielaj- iaitutugas pemecahan masalah dan diskusi kelompok.8. Mengeluarkan penampilan memberikan unp; balikH"sil

    -belajar polu diperhatikan" Umpan -balit

    yang bersifatpositif pedanda siswa telah perlu mencapai tujuan- belanja-Cara-cara yang dapat digmakan untui mfopertihafkl

    7

  • P s.tttwn DeUarotitdm Pchqpr'ltan Pa\cduntdotan (H@ obN)pemmpilau dan memberikan umpan balik diantaranya ialahmernberikan tes, atau mengamati perilaku siswa

    E. BELAJAR PENGETAEUAN DEKLARATIF DANPENGETAUUAN PROSEDURAL DALAM SITUASIBELAJAR BAIIASA JAWA ATAU BAHASAINDONESIA

    Pcrolehan psngetahuan deklaratif terjadi bila pengetahuanbaru menstimuli aktivasi pengetahuan lama tersimpan. Suatu prosespenambahan pengetahual yang berhubungan dengan pe[getabuanbaru disbut elaborasi. Pengetahuan procedural merupakanpengetahuan yang tidak perlu dicari dalam rnonori jangka panjang.Generalisasi merupakan prcses yang dapat memperluas prosedurpenerapan pengnalan pola. Sernua ploses belajar tentangpengetahuan procedural tergantung pada pelatihan dan urnpanbalik.

    Belajar pengetahuan deklaratif dan pengetahual proceduraldapat diterapkan dalam situasi belajar bahasa jawa atauprm bahasaIndonesia.: Sebagai coltoh yang dapat dikemukakan, yaitu anakyang belajar untuk memperoleh dan mengembaflgkan kosata-Kosakata baru yang diperoleh anak merupakan stimuli kosakatalama. Pada anak (berbahasa ibu jawa) yang sedang belajarmengenai nama-narna binatang, saat dibi kosakata baru berupakosakata bahasa Indonesia, misalnya kudr, yaog disertairefereDnya, anak akan menghubungkan dengan psngetahuan lamayang telah dimemori. Biasanya pengenalan kosakata pada anakdibantu dengan gambar atau langsung pada benda atau wujudsebenamya. Pada anak dihaapkan pada kata kuda, anak te.sbutpasti menghubungkan dengan kata lana yang telah dimrnori yaitujaran,

    Pada saat inilah anak memperoleh kosakata baru yangmerupakan nama dari satu wujud benda atau lambang yang diberinama- Dengan demikian bila anak tersbut mclihat biDataog jang

  • vol 33 Nd 1. 15 Feb"di 2Ua : r I )berkaki empaltinggi besar, atau seperti yang dimal$ud diatas, akanmengatakan jaran atau kuda. Akan tetapi, setelah anat te6eb;imemperoleh pengertian baru, dalam berkomunikasi dengan bahasaibu (brha
  • PaEeanua Deddmti,fdah Pae.bhu Prcsed",at dalan (Han wabw)

    Konstruksi bukunya Bapak dalam kalimat (2a) mirip dengankonstruksi bukune bapak dalam bahasajawa.

    F. TEORI GAGNE DALAM SITUASI BELAJAR BA.EASA.JAWA ATAU BAHASA INDONESIA

    Teori tentang belajar png dikernukakan Gagne, dapatdipakai dalam belajar bahasa, baik bahasa jawa maupun bahasaIndonesia. Selain dipakai dalam belajar bahasa, teori Gagne dapatdipakai dalam pengajaran bahasa, baik bahasa jawa maupuo bahasaIndonesia. Sebagai contoh teod yang diterapkal dalam belajarbahasa adalah tentang fase-fase dalam kejadian belajanDalamsituasi belajar bahasa, Fase-fase tersebut digunakan secaraeklelcittk-

    Contoh teori gagre dalam belajar mengembangkan danpenguasa kosakata anak usia 2 tahun s/d usia 5 tahun, yaitukosakata mengenai binatang-binatang atau berda yang adadisekitar aflaL Pada awal belajar, anak perlu diberi motivasi agartertarik belajar mengernbangkan kosakata dan dapat mnguasainj.a.Pada tahap motivasi dapat dilakukan dengan memberikan gambar-gambar atau menunjukkan benda konkritnya. Setelah anaktsrmotivasidilaitutkan pada fase berikutnya yaitu pengenalan.Benda-benda {eu garnbar mulai diperkenalkan unhrk menjadiinformasi baru. Informasi baru tersgbut akan digunakan untukmembangftitkan konsep lama. Pengalamao dan pelgamatalmemberikan kcsan kuat dalam pemerolehan (acquisition) informasibaru. Filosofi kebahasaan menyatakan bahwa manusia dilahirkandimungkinkan menguasai bahasa manapun, yang di kenal denganistilah Ianguage Acquisition Devic (LAD).

    Informasi baru yaqg bqupa kosakata akan dihubungkandengan memori lama. Kosakata lama yang demikian jaran wedus,kftih kosakata yang baru diperoleh berwujud kud4 kambin& daranjing dintnsi. Iofomasi baru itu dimasukkan dalam mernorijangka panjang yang sewaktu-waktu dapat dipanggil krnbali.

    l0

  • vol 33 No- I.lsFebMi2Ot0: r-t2

    Pengambilan memori jangka panjang dilakukan untukmenghubuirgkan antara informasi barq dengan memori jangkapanjang,.

    S.etelah- kosakat a latda, kambing dan anjing disimpan, dapatdilampilkan lagi.cara menampilkan lagi dapit aiU*ut- O"ngunumpan balik.

    Cara yang dapat dilakukan dengan menunjukkan gambar ataumenunjukkan benda konlcetnya, kemudian anak dimohon untukf$Vebu&an, jika benar, bcrarti anak tersebut sudah moguasaiinformasi-.

    Teori Gagne selain digunakan dalam belajar seperti tersebutdiatas, dapat juga ditempkan dalam pengajaran pemerolehanbahasa- Teori kejadian-kejadian belajar din t"o.i t";.di-_t";uai-irctruksi repat diterapkan dalam pengajaran pemerolelmn bahasa.Dalam pengajaran pernerolehan bahasa, fase-iase kejadian belajarGagne- dijadikan sebagai pegangan. Dalam proses Ulta;a. fahsaguru dapat meanperhatikan dan melaksanakan kejadian-kejadianinstruksi- nengan demikian, berdasarkan papaEn di - atas,menunjukka bahwa leori Gagnejuga dapal diterapkao dalam sinrasibelajar bahasa, baik balasa jawa maupun bahasa Ldonesia.

    DAFTAR LITERATUR

    Literatur UtarnaSoenardji. 1991. Sehdi- Dasar Linguirtil@ bagi Kepentingan

    Pengajaran Bahasa. Semarang : IKIp preis-

    Dahar, Ratna Wills. 1996- Teoi-teori Belajar. Jakana : ErlanggaLiteratur PendukugDardjowidjojo, Soe4iono. 1991. pemerolehqn Forclogi dan

    senatik pad.a anak :KaitaMya dengan penioiaon$asia. Makalah PELBA 4.

    ll

  • PetsetoA@ Dedudif dan Pdeetahudn Prctedural dalan (Han wahlo@)

    Purwo, Bambang Kaswanti. 1990- Perkenbangan Bahasa Anak:Dari Lthir Sampai Masa Pra. Sekalah. Makdah PEI-BA3

    Pranowo. 1996. A@lisk Petgajarun Ba,lrasa. Yogyakarta: GajahMada UniveNitas Press.

    Soejono, Ag. 1983. Mendik Khusus Bahasa ltldonesia. Ba dtu,l,g:Bina Karya

    Suwadji. 1996. Bahasa. Jawa Dewasa ini. Makalah IokakaryaPengajaran Bahasa dan sastra ,

    Taringai, Henry Guntur. 1998. Pengajaran PememerolehanBaiasa. Bandung : Angkasa

    1992- Prinsip Dasar Metode Ri.set PelajaranPembelajarun Bahasa. Bandung : Angkasa-

    WibawaSutrisno. 1996. Pendekatan Pengajaran tmnkpembelajaran Bahasa Jawa. Makalah lrkakaryaPengajaran Bahasa dan Sastra.

    t2