2013 2013 INDIKATOR PEMBANGUNAN INDIKATOR PEMBANGUNAN BERWAWASAN KEPENDUDUKAN BERWAWASAN KEPENDUDUKAN ESAP M SI ESAP M SI
20132013
INDIKATOR PEMBANGUNAN INDIKATOR PEMBANGUNAN BERWAWASAN KEPENDUDUKANBERWAWASAN KEPENDUDUKAN
ESAP M SIESAP M SI
ICPD 1994 Kairo :Chapter 3, Interrelationships between
Population, Sustained Economic Growth and Sustainable Development
A. Integrating population and development strategies
“Section A seeks to integrate population concerns fully into development strategies and into all aspects of development planning at all levels”.
Salah satu prinsip diantara 15 prinsip ICPD adalah “people centered development”
Mengapa diperlukan indikator pembangunan berwawasan kependudukan (IPBK) ?
Ada mandat dari konferensi kependudukan dan pembangunan internasional untuk mengintegrasikan kependudukan ke dalam kebijakan pembangunan
Pencapaian tujuan pembangunan millenium (MDGs) tidak dapat dilepaskan dari pencapaian tujuan pembangunan kependudukan
Komponen kependudukan dalam Agenda Post 2015 (SDGs) merupakan komponen strategis
Pembangunan berwawasan kependudukan dipahami “baru” sebagai suatu konsep
Secara operasional dibutuhkan suatu penjabaran yang memiliki implikasi terhadap kebijakan (kependudukan)
Ada kebutuhan di tingkat nasional, provinsi, serta kabupaten/kota untuk memahami integrasi kependudukan dalam pembangunan secara lebih operasional
Diperlukan alat untuk melakukan evaluasi proses pembangunan (apakah sudah mengintegrasikan aspek kependudukan atau belum)
Diperlukan alat yang dapat dimanfaatkan untuk menentukan prioritas pembangunan
Kerangka konseptualTerdapat empat konsep pembangunan
yang saling terkait, yaitu :Pembangunan berkelanjutan (Sustainable
Development)Pembangunan Sumberdaya manusia (PSDM)Pembangunan Manusia (Human
Development)Pembangunan berwawasan kependudukan
(People Centered Development)
Hubungan antara 4 konsep pembangunan
Sustainable development
Human resources
development
Human development
People centered development
Dimensi Pembangunan Berwawasan KependudukanSustainable development : development
that meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs. It contains within it two key concepts
Environmental, economic and social well-being for today and tomorrow
Kata kunci : sustainability atau keberlanjutan
PSDM (Human Resource Development) adalah usaha untuk memperbesar kemampuan berproduksi seseorang atau masyarakat, baik dalam pekerjaan, seni dan kegiatan lainnya yang dapat memperbaiki taraf hidup bagi diri sendiri atau orang lain
Kata kunci : memperbesar kemampuan atau kualitas (agar produktif)
Human development is a process of enlarging people’s choices. The most critical of these wide-ranging choices are to live a long and healthy life, to be educated and to have access to resources needed for a decent standard of living. Additional choices include political freedom, guaranteed human rights and personal self-respect (HDR 1990).
Kata kunci : kualitas (fisik) manusia yang meliputi :kesehatan (live a long and healthy life), pendidikan (to be educated )dan ekonomi (to have access to resources needed for a decent standard of living)
People Centered DevelopmentPendudukan sebagai subyek (pelaku) dan
obyek (penikmat) pembangunanPenduduk sebagai titik sentral
pembangunan (sejak dari perencanaan, implementasi dan monitoring evaluasi).
Lebih menekankan pada proses
DimensiPopulation responsive : integrasiPenduduk sebagai subyek : partisipasiPenduduk sebagai obyek : pro-poorPembangunan berkelanjutan :
keberlanjutanPrinsip penting dalam
pembangunan :Kesetaraan
Pembangunan berwawasan kependudukan : pembangunan yang meletakkan penduduk sebagai fokus, baik sebagi subyek maupun obyek, dalam rangka memperluas pilihan untuk mencapai tujuan pembangunan, standar hidup layak, kesehatan prima, serta memiliki pendidikan dan atau ketrampilan, yang berkelanjutan.
Integration
Pro Poor
Participation
Sustainability
equity
kependudukan
Penyusunan IPBK tahap akhirLangkah ini merupakan tahap akhir setelah
melalui serangkaian kegiatan :Pendalaman konsep pembangunan
berwawasan kependudukan yang dilakukan bersama-sama stakeholders terkait
Indentifikasi variabelUji coba di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa
TimurEvaluasi ulang terhadap konsep dan variabel
penyusun IPBK berdasarkan masukan berbagai pihak
Perhitungan untuk seluruh kabupaten/kota
Prinsip dasar dalam Prinsip dasar dalam penyusunan indekspenyusunan indeks
Policy-relevant Specific Valid
Reliable Sensitive
Measurable User-friendly Cost-effective
Policy relevant : indikator yang disusun harus mempunyai relevansi dengan perumusan, implementasi atau monev kebijakan (nilai kemanfaatan)
Specific : indikator yang disusun harus bersifat spesifik mengukur dimensi yang telah ditentukan
Valid dan reliable : data yang digunakan harus valid (akurat) dan dapat dipercaya (reliable)
Sensitive : indikator yang digunakan harus sesnsitifMeasurable : indikator yang digunakan harus
terukurUser-friendly : indikator harus mudah digunakanCost effective : efektif dari segi waktu dan beaya
Pertanyaan pokok terkait dengan dimensi
• Participation : • Apakah penduduk sudah dilibatkan baik dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi ?• Sustainability :
• Apakah pembangunan yang dilaksanakan telah menjamin keberlanjutan (lingkungan, ekonomi, sosial) ?
• Integration :• Apakah pembangunan telah mengintegrasikan aspek
kependudukan (demografi) dalam perencanaan pembangunan ?
• Pro people :• Apakah alokasi anggaran pembangunan telah mencapai
nilai ideal untuk ketiga sektor, pendidikan, kesehatan, dan penanggulangan kemsikinan
• Equity :• Apakah pembangunan sudah mengakomodasi
kesetaraan gender ?
Dimension Participation Sustainability Integration
IndicatorPeople’s participation in the development process
Budget alocation for future conservation
Index Paticipation Index
Sustainability index
Pro Poorindex
People Centered Development Index
pro people
Integration Index
Integration of population data in development planning
Budget allocation for public spending
IPBK sebagai proses :IPBK merupakan indikator yang
menggambarkan proses (dalam siklus kebijakan)
Sejauh ini indikator pencapaian pembangunan yang disepakati adalah IPM (Indeks Pembangunan Manusia).
Oleh karena itu IPBK seharusnya memiliki korelasi positif dengan IPM.
IPBK akan memiliki nilai strateggis dalam penyusunan rencana prioritas pembangunan untuk mencapai IPM yang tinggi
Paticipation Index
Sustainability index
Pro Poorindex
People Centered Development Index
Integration Index
Human Development IndexEconomyEducation
Health
equity
Pemanfaatan IPBKSebagai indikator proses, maka IPBK dapat
diperlakukan sebagai alat untuk menentukan prioritas pembangunan dengan cara melakukan identifikasi terhadap dimensi dan variabel penyusunnya: Diantara dimensi penyusun IPBK dimensi apa yang
memiliki kontribusi paling rendah terhadap IPBK. Dimensi inilah yang harus memperoleh perhatian serius.
Di dalam dimensi tersebut diidentifikasi variabel apa yang memiliki kontribusi paling rendah terhadap indeks dimensi penyusun IPBK. Variabel tersebut merupakan variabel yang perlu memperoleh prioritas untuk di intervensi.
PenutupDiperlukan kesepakatan tentang variabel penyusun indeksDiperlukan follow up :Melengkapi data di tingkat kabupaten yang masih belum lengkapMenyusun strategi untuk pengumpulan data yang bersifat reguler berdasarkan variabel yang dibutuhkan untuk penyusunan IPBKMengitung IPBK untuk seluruh kabupaten/kota sebagai “benchmark”Sosialisasi tentang IPBK pada seluruh tingkat
terima kasih