Top Banner
HIV dan AIDS Dame Joyce Pohan
39

IP HIV DAME

Oct 01, 2015

Download

Documents

gr
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Slide 1

HIV dan AIDS

Dame Joyce Pohan

Kelas:Virus SsRNA-RTFamili:RetroviridaeGenus:LentivirusSpesiesHuman immunodeficiency virus 1Human immunodeficiency virus 2

Penyebab penyakit AIDS adalah HIV (Human ImmunodeficiencyVirus) yaitu virus yang tergolong ke dalam keluarga retrovirus subkelompok lentivirus, seperti virus Visna pada biri-biri, sapi, dan feline serta Simian Immunodeficiency Virus (SIV). Lentivirus mampu menyebabkan efek sitopatik yang singkat dan infeksi laten dalam jangka panjang, juga menyebabkan penyakit progresif dan fatal termasuk wasting syndrom dan degenerasi susunan saraf pusat.

tahun 1983, Jean Claude Chermann dan Franoise Barr-Sinoussi dari Perancis berhasil mengisolasi HIV untuk pertama kalinya dari seorang penderita sindrom limfadenopati ALV (lymphadenopathy-associated virus ) Luc Montagnier, : membuktikan bahwa virus tersebut merupakan penyebab AIDS. awal tahun 1984, Robert Gallo dari Amerika Serikat meneliti tentang virus penyebab AIDS yang disebut HTLV-III tahun 1986 terbukti bahwa ALV dan HTLV-III merupakan virus yang sama penyebab AIDS HIV-1ditemukan subtipe baru di Portugal dari pasien yang berasal dari Afrika Barat dan ----HIV-2

SejarahSEJARAHHIV-2 memiliki perbedaan sebesar 55% dari HIV-1 ( genetik ), 11 % ( Antigenik ) Perbedaan terbesar lainnya antara kedua strain (galur) virus tersebut pada selubung glikoprotein HIV-2 berasal dari SIV (retrovirus yang menginfeksi primata) karena adanya kemiripan sekuens dan reaksi silang antara antibodi terhadap kedua jenis virus tersebut

Struktur HIVStruktur HIV

Envelop gp 120 gp41EnzymReverse transcriptaseIntegrase Protease

Inti P17 (matrix) P24 (kapsid) P7/P9 (nucleocapsid)

HIVStruktur dan Materi Genetik

Siklus Replikasi HIVAda 5 fase dalam replikasi virus HIV yaitu

Binding and entryReverse transcriptionReplicationBuddingmaturation

Replikasi

Siklus hidup HIV dimulai ketika virion HIV melekatkan diri pada sel pejamu.Perlekatan dimulai dari interaksi antara kompleks env yang terdiri dari 3 pasang molekul gp120 dan molekul transmembran gp 41 molekul trimerik membran virion dengan membran sel target. Pertama-tama terbentuk ikatan antara satu subunit gp 120 dengan molekul CD4 sel pejamu. menginduksi perubahan konformasional (membran virion melekuk agar gp120 kedua dapat ikut melekat) yang memicu perlekatan gp120 kedua pada koreseptor kemokin (CXCR4, CCR5). Ikatan dengan koreseptor menginduksi perubahan konformasional pada gp41 (semula berada di lapisan lebih dalam membran virion) untuk mengekspos komponen hidrofobiknya sampai ke lapisan membran pejamu, (karena mampu bergerak seperti ini maka gp41 dinamakan peptida fusi)kemudian menyisipkan diri ke membran sel pejamu dan memudahkan terjadinya fusi membran sel HIV dengan membran sel pejamu dan sel inti HIV dapat masuk ke dalam sitoplasma sel pejamuTranskripsi gen proviral DNA yang sudah terintegrasi diatur oleh:LTR , bergerak ke arah hulu dari gen struktur virusSitokin/stimulus fisiologis terhadap sel T dan makrofag lain untuk memperkuat transkripsi.

Di dalam sel pejamu bagian inti nukleoprotein keluar, enzim di dalam kompleks nukeoprotein ini menjadi aktif. Genom RNA HIV ditranskripsi menjadi DNA oleh enzim transkriptase reversi (RT= Reverse Transcriptase). DNA HIV yang terbentuk kemudian masuk ke nukleus sel pejamu melalui bantuan enzim integrase. Integrasi diperkuat bila pada saat yang sama DNA pejamu bereplikasi karena terstimulasi oleh antigen atau bakteri superantigen. DNA virus HIV yang sudah berintegrasi ke dalam DNA sel pejamu dinamakan DNA provirus. DNA provirus ini dapat dormant, atau tidak aktif mentranskripsi sampai berbulan-bulan atau bertahun-tahun tanpa adanya protein baru atau virion.Masa InkubasiSebelum 3-6 bulan belum terdeteksiSetelah 3-6 bulan, HIV positif ( pengidap )Lebih kurang 5-10 tahun, timbul gejala letih, lesu, lemah dan berat badan menurun drastis. Demam lama, diare lama, batuk kering, pembesaran kelenjar getah bening dan sariawan terus menerus. Diikuti berbagai penyakit kulit dan akhirnya meninggal karena kompleknya penyakit.Transmisi HIV

HIV masuk ke dalam tubuh dengan 2 caraPenetrasi permukaan mukosaInokulasi langsung melalui darahMasuk sebagai virus bebas atau sel yg terinfeksi HIV

HIV dapat ditranmisikan dari virus ke sel atau sel ke selTarget Sel dan Jaringan

Sasaran Mayor, In Vivo : Limfosit T CD4+Monosit/makrofagSasaran Minor, In Vivo :Sel-sel Langerhan, prekursor monosit CD34+, timosit triple negatif (CD3/CD4/CD8), sel-sel dendrit yang beredarSel reseptor utk HIV

CD4 merupakan reseptor HIVDikenali oleh HIV melalui gp120Berfungsi untuk mengikat tetapi tidak cukup untuk masuk dalm selMembutuhkan chemokine reseptor CXCR4 atau CCRs untuk entryHIV masuk kedalam tubuh pada awal infeksi

HIV masuk kedalam host melalui imun siste yang ada dalam mucosa epitheliumTerjadi dalam 2 hari pertama infeksi

Infeksi menjalar ke seluruh jaringan dalam 3 hariInfeksi menyebar ke macrofag jaringan mengaktifkan CD4 sel dalam lymph nodeMasuk dalam peredaran darahMasuk kedalam orgamReservoar Anatomi dari HIV

MenyebabkanARV tidak dapat masuk dalam jumlah yg cukupMerupakan tantangan dalam eradikasiSel reservoar dari HIV

Hal ini melindungi HIV terhadap ARV walaupun konsentrasi ARV dalam darah cukupBAGAIMANA CARA PENULARAN HIV?Untuk masuk ke dalam tubuh manusia, HIV harus masuk langsung ke dalam aliran darah orang yang bersangkutan. Sedangkan di luar tubuh manusia HIV sangat cepat mati. HIV bertahan lebih lama di luar tubuh manusia hanya bila darah yang mengandung HIV tersebut dalam keadaan belum mengering. Dalam media darah kering HIV akan cepat mati.BAGAIMANA CARA PENULARAN HIV?Penularan HIV terjadi jika ada kontak atau percampuran dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, yaitu:Cairan Kelamin, melalui hubungan seksualDarah melalui penggunaan jarum suntik yang telah tercemar HIV diantara pengguna narkoba, dan benda tajam tercemar lainnyaASI dari ibu pengidap HIV atau penderita AIDS ke bayinyaPROSES YANG TERJADI SEJAK TERINFEKSI HIV SAMPAI MASUK KE KONDISI AIDSStadium 1 Periode Jendela, Dimulai sejak aat pertama terinfeksiTidak ada tanda-tanda khusus, hanya seperti gejala flu yang dalam beberapa hari/minggu hilang dengan sendirinyaJika dilakukan tes darah untuk HIV (Tes HIV) hasilnya negatif, namun orang tsb sudah dapat menularkan HIV kepada orang lainLamanya periode jendela 1 6 bulanStadium 2 HIV Positif Asimtomatik (Tanpa Gejala) HIV telah berkembangbiak, hasil tes darah untuk HIV dinyatakan positifOrang tsb masih merasa sehat dan terlihat sehat, sama seperti orang sehat lainnya. Stadium ini berlangsng selama 5 10 tahun

PROSES YANG TERJADI SEJAK TERINFEKSI HIV SAMPAI MASUK KE KONDISI AIDSStadium 3 Muncul Gejala Sistem kekebalan tubuh telah menurunMulai muncul gejala meliputi Diare kronis yang tidak jelas penyebabnya, pembesaran kelenjar limfe (kelenjar getah bening) secara tetap dan merata, tidak hanya muncul di satu tempat dan berlangsung lebih dari satu bulan. Flu terus menerus.

4. Stadium 4 Masuk ke kondisi AIDS Sistem kekebalan tubuh rusak paarah, tubuh menjadi lemah terhadap serangan penyakit apapunDitandai dengan adanya bermacam-macam penyakit, meliputi Toksoplasmosis pada otak, Kandidiasis pada saluran tenggorokan, pernafasan, paru-paru dan berbagai kanker

Penularan HIV/AIDS??Hubungan seksualJarum/alat suntik yg tercemar HIVTransfusi darahBayi dari ibu hamil HIVAir susu ibu HIV

Apa saja hal-hal yang tidak menularkan HIV?Bersenggolan atau menyentuhBerjabat tanganMelalui bersin atau batukBerenang bersama-samaMenggunakan WC / toilet yang samaTinggal serumahMenggunakan piring dan alat makan yang samaGigitan nyamuk /serangga yang sama

Pencegahan Penularan HIVPencegahan penularan lewat hubungan seksual A = abstinence = puasa, yaitu tidak melakukan hubungan seksual diluar nikah. Hubungan seks hanya dilakukan melalui pernikahan yang sah. B = be faithful = setia pada pasangan, bagi yang telah menikah hanya melakukan hubungan seks dengan pasangannya (suami atau istri- nya sendiri). Tidak melakukan hubungan seks diluar nikah

Pencegahan penularan HIVC = using condom = menggunakan kondom, yaitu bagi pasangan suami istri yang salah satunya sudah terinfeksi HIV agar tidak menularkan kepada pasangannya2. Pencegahan penularan melalui darah D = drugs = tidak menggunakan narkoba, karena saat sakaw tidak ada pengguna narkoba yang sadar akan kesterilan jarum suntik, apalagi ada rasa kekompakan untuk memakai jarum suntik yang samPemeriksaan laboratoriumDi banyak tempat di IndonesiaGejala klinis dan serologi positifOrang tua dicurigai terinfeksi HIVDi beberapa tempatGejala klinis dan serologi (+) PLUS CD4Di JakartaGejala klinisSerologi, CD4 dan PCR RNA34Secara umum, penatalaksaannya terdiri dari beberapa jenis : (1) pengobatan untuk menekan replikasi virus HIV dengan obat antiretroviral (ARV) (2) pengobatan untuk mengatasi berbagai penyakit infeksi dan kanker yang menyertai infeksi HIV/AIDS seperti jamur, tuberculosis, hepatitis, toxoplasma, sarcoma kaposi, limfoma, kanker serviks (3) pengobatan suportif, yaitu makanan yang mempunyai nilai gizi yang lebih baik dan pengobatan pendukung lain seperti dukungan psikososial, dan dukungan agama serta juga tidur yang cukup dan perlu menjaga kebersihan. penatalaksanaan Tujuan pemberian ARV Memperpanjang usia hidupMembuat tumbuh dan kembang optimalMemelihara, menguatkan atau memperbaiki sistem imunMenekan replikasi virus HIVMengurangi angka kesakitan dan memperbaiki kualitas hidup36 Pemberian ARV kondisi pasien menjadi lebih baik. Obat ARV nucleoside reverse transcriptase inhibitor, nucleotide reverse transcriptase inhibitor, non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor dan inhibitor protease. Saat ini regimen pengobatan ARV yang dianjurkan oleh WHO adalah kombinasi dari 3 obat ARV. Kombinasi obat lini pertama yang digunakan di Indonesia adalah kombinasi zidovudin (ZDV), lamivudin (3TC), nevirapin (NVP).Efek samping dari pengobatan ARV adalah lipodystrophy (fat redistribution syndromes), hyperlipidemia, nephrotoksisitas, supresi sum-sum tulang, neuropathy, nausea, diare, gangguan tidur, rash, and peningkatan kadar gula darah, yang dapat menyebabkan diabetes mellitus.

Terima kasih