Materi 01 Standar Kompetensi 1. Memahami dasar-dasar penggunaan Internet/ Intranet Kompetensi Dasar 1.1 Menjelaskan pengertian dasar internet IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP Pengertian IP Address Adalah dan Kelas IP Address Pengertian IP Address Adalah sebuah alamat sebuah host yang terhubung dalam jaringan internet. bisa juga dalam jaringan Local Area Network (LAN). IP Address ada dua macam yaitu IP versi 4 (IPv4) dan IP versi 6 (IPv6). IP versi 4 (IPv4) yang terdiri dari 32-bit dan bisa menampung lebih dari 4.294.967.296 host di seluruh dunia, contoh nya yaitu 172.146.80.100, jika host di seluruh dunia melebihi angka 4.294.967.296 maka dibuatlah IPv6. IP versi 6 (IPv6) yang terdiri dari 128-bit, IP ini 4x dari IPv4, tetapi jumlah host yang bisa ditampung bukan 4x dari 4.294.967.296, melainkan 4.294.967.296 pangkat 4, jadi hasilnya 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456, wahh, ini angka apaan ? Organisasi yang mengatur alokasi IP address adalah IANA ( Internet Assigned Number Authority ), sehingga IANA lah yang mengatur penetapan parameter protokol internet negara-negara di dunia. Kelas IP Address KELAS A , pada kelas A 8 bit pertama adalah network Id, dan 24 bit selanjutnya adalah host Id, kelas A meiliki network Id dari 0 sampai 127. KELAS B , pada kelas B 16 bit pertama adalah network Id, dan 16 bit selanjutnya adalah host Id, kelas B memiliki network id dari 128 sampai 191 KELAS C , pada kelas C 24 bit pertama adalah network Id, dan 8 bit selanjutnya adalah host Id, kelas C memiliki network id dari 192 sampai 223 KELAS D , IP kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu penggunaan aplikasi secara bersama-sama oleh beberapa komputer, dan IP yang bisa digunakan adalah 224.0.0.0 – 239.255.255.255 KELAS E, memiliki range dari 240.0.0.0 – 254.255.255.255, IP ini digunakan untuk eksperimen yang dipersiapkan untuk penggunaan IP address di masa yang akan datang.
39
Embed
IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · PDF fileangka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan ... dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Materi 01 Standar Kompetensi
1. Memahami dasar-dasar penggunaan Internet/ Intranet Kompetensi Dasar
1.1 Menjelaskan pengertian dasar internet
IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP
Pengertian IP Address Adalah dan Kelas IP Address
Pengertian IP Address Adalah sebuah alamat sebuah host yang terhubung dalam jaringan internet. bisa juga dalam jaringan
Local Area Network (LAN). IP Address ada dua macam yaitu IP versi 4 (IPv4) dan IP versi 6
(IPv6).
IP versi 4 (IPv4) yang terdiri dari 32-bit dan bisa menampung lebih dari 4.294.967.296 host
di seluruh dunia, contoh nya yaitu 172.146.80.100, jika host di seluruh dunia melebihi angka
4.294.967.296 maka dibuatlah IPv6.
IP versi 6 (IPv6) yang terdiri dari 128-bit, IP ini 4x dari IPv4, tetapi jumlah host yang bisa
ditampung bukan 4x dari 4.294.967.296, melainkan 4.294.967.296 pangkat 4, jadi hasilnya
340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456, wahh, ini angka apaan ?
Organisasi yang mengatur alokasi IP address adalah IANA ( Internet Assigned Number
Authority ), sehingga IANA lah yang mengatur penetapan parameter protokol internet
negara-negara di dunia.
Kelas IP Address
KELAS A , pada kelas A 8 bit pertama adalah network Id, dan 24 bit selanjutnya adalah host
Id, kelas A meiliki network Id dari 0 sampai 127.
KELAS B , pada kelas B 16 bit pertama adalah network Id, dan 16 bit selanjutnya adalah
host Id, kelas B memiliki network id dari 128 sampai 191
KELAS C, pada kelas C 24 bit pertama adalah network Id, dan 8 bit selanjutnya adalah host
Id, kelas C memiliki network id dari 192 sampai 223
KELAS D, IP kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu penggunaan aplikasi secara
bersama-sama oleh beberapa komputer, dan IP yang bisa digunakan adalah 224.0.0.0 –
239.255.255.255
KELAS E, memiliki range dari 240.0.0.0 – 254.255.255.255, IP ini digunakan untuk
eksperimen yang dipersiapkan untuk penggunaan IP address di masa yang akan datang.
Dengan cara setting jaringan komputer gateway speedy diatas bisa mempercepat kecepatan
download kita
Cara setting DNS Server dalam komputer jaringan
Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan
komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol komunikasi
yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan computer dapat diberikan kepada jaringan
komputer lain yang protokolnya berbeda. Definisi tersebut adalah definisi gateway yang
utama.
Seiring dengan merebaknya internet, definisi gateway seringkali bergeser. Tidak jarang pula
pemula menyamakan ―gateway‖ dengan ―router‖ yang sebetulnya tidak benar.
Kadangkala, kata ―gateway‖ digunakan untuk mendeskripkan perangkat yang
menghubungkan jaringan komputer besar dengan jaringan komputer besar lainnya. Hal ini
muncul karena seringkali perbedaan protokol komunikasi dalam jaringan komputer hanya
terjadi di tingkat jaringan komputer yang besar.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
MENGGUNAKAN GATEWAY PADA JARINGAN KOMPUTER
A. KEUNTUNGAN
1. Resource Sharing, dapat menggunakan sumberdaya yang ada secara bersamasama. Misal seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah-olah data tersebut berada didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer mangatasi masalah jarak.
2. Reliabilitas tinggi, dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan. Misalnya, semua file dapat disimpan atau dicopy ke dua, tiga atu lebih komputer yang terkoneksi kejaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak, maka salinan dimesin yang lain bisa digunakan.
3. Menghemat uang, Komputer berukutan kecil mempunyai rasio harga/kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe memiliki kecapatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan komputer kecil/pribadi. Akan tetap, harga mainframe seribu kali lebih mahal dari komputer pribadi. Ketidakseimbangan rasio harga/kinerja dan kecepatan inilah membuat para perancang sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari komputer-komputer pribadi.
4. Hardware sharing, Bagi pakai hardware secara bersama-sama. Dengan adanyafasilitas jaringan kemudian menggunakan alat yang bernama printer server. maka sebuah printer laser berwarna yang mahal sekali harganya dapat dipakai secara bersama-sama oleh 10 orang pegawai. Begitu pula halnya dengan scanner, Plotter, dan alat-alat lainnya.
5. Keamanan dan pengaturan data, komputer dalam sebuah lingkungan bisnis, dengan adanya jaringan tersebut memungkinkan seorang administrator untuk mengorganisasi data-data kantor yang paling penting. Dari pada setiap departemen menjadi terpisah-pisah dan data-datanya tercecer dimana-mana. Data penting tersebut dapat di manage dalam sebuah server back end untuk kemudian di replikasi atau dibackup sesuai kebijakan perusahaan. Begitu pula seorang admin akan dapat mengontrol data-data penting tersebut agar dapat diakses atau di edit oleh orang-orang yang berhak saja.
6. Ke-stabilan dan Peningkatan performa komputasi, Dalam kondisi tertentu, sebuah jaringan dapat digunakan untuk meningkatkan performa keseluruhan dari aplikasi bisnis, dengan cara penugasan komputasi yang di distribusikan kepada beberapa komputer yang ada dalam jaringan.
B. KERUGIAN
1. Biaya yang tinggi kemudian semakin tinggi lagi. pembangunan jaringan meliputi berbagai aspek: pembelian hardware, software, biaya untuk konsultasi perencanaan jaringan, kemudian biaya untuk jasa pembangunan jaringan itu sendiri. Infestasi yang tinggi ini tentunya untuk perusahaan yang besar dengan kebutuhan akan jaringan yang tinggi. Sedangkan untuk pengguna rumahan biaya ini relatif kecil dan dapat ditekan. Tetapi dari awal juga network harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak ada biaya overhead yang semakin membengkak karena misi untuk pemenuhan kebutuhan akan jaringan komputer ini.
2. Manajemen Perangkat keras Dan Administrasi sistem : Di suatu organisasi perusahaan yang telah memiliki sistem, administrasi ini dirasakan merupakan hal yang kecil, paling tidak apabila dibandingkan dengan besarnya biaya pekerjaan dan biaya yang dikeluarkan pada tahap implementasi. Akan tetapi hal ini merupakan tahapan yang paling penting. Karena Kesalahan pada point ini dapat mengakibatkan peninjauan ulang bahkan konstruksi ulang jaringan. Manajemen pemeliharaan ini bersifat berkelanjutan dan memerlukan seorang IT
profesional, yang telah mengerti benar akan tugasnya. Atau paling tidak telah mengikuti training dan pelatihan jaringan yang bersifat khusus untuk kebutuhan kantornya.
3. Sharing file yang tidak diinginkan : With the good comes the bad, ini selalu merupakan hal yang umum berlaku (ambigu), kemudahan sharing file dalam jaringan yang ditujukan untuk dipakai oleh orang-orang tertentu, seringkali mengakibatkan bocornya sharing folder dan dapat dibaca pula oleh orang lain yang tidak berhak. Hal ini akan selalu terjadi apabila tidak diatur oleh administrator jaringan.
4. Aplikasi virus dan metode hacking : hal-hal ini selalu menjadi momok yang menakutkan bagi semua orang, mengakibatkan network down dan berhentinya pekerjaan. Permasalahan ini bersifat klasik karena system yang direncanakan secara tidak baik. Masalah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam bab keamanan jaringan.
DNS (Domain Name System)
Pengertian DNS
(Domain Name System ; DNS) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang
nama host ataupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed
database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat
IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange
server) yang menerima surel (email) untuk setiap domain. Menurut browser Google
Chrome, DNS adalah layanan jaringan yang menerjemahkan nama situs web menjadi
alamat internet.
DNS menyediakan pelayanan yang cukup penting untuk Internet, ketika perangkat keras
komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti
pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk
menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal
(URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan fungsinya adalah
DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna mengetikkan
www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP
124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6).
Sejarah DNS
Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS.TXT dari SRI
(sekarang SIR International) yang berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya.
Di Internet, file ini dikelola secara terpusat dan di setiap lokasi harus di copy versi terbaru
dari HOSTS files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1
komputer di jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi.
Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan, akhirnya dibuatkan
sebuah solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan kelebihan
unlimited database size, dan performace yang baik.
Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan
883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi
DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi. Beberapa RFC terkini telah
memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS.
Keungulan DNS
1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP
address sebuah computer cukup host name (nama Komputer).
2. Konsisten, IP address sebuah computer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
3. Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet
maupun di Intranet.
Kekurangan DNS
1. DNS tidak mudah untuk di implementasikan.
2. Tidak konsisten.
3. Tidak bisa membuat banyak nama domain.
DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan
Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara
umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain,
akan menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk
mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang
digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.
FUNGSI DNS
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan) Client
DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers Resolvers atau
client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries Name server akan memproses
dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan
mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan Proses
tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara
memetakan nama komputer (host) ke IP address.
Struktur DNS
1. Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang
disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di
ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (―.‖).
2. (Top Level Internet Domain, TLD)
merupakan rujukan kepada huruf-huruf terakhir setelah tanda titik dalam sebuah nama
domain. TLD dibagi menjadi 2, yaitu:
generic Top Level Domain (gTLD)
Dipergunakan oleh macam-macam organisasi, sebagai contoh, .com untuk organisasi
komersial, .org untuk organisasi nonkomersial, edu untuk lembaga pendidikan Amerika, dll.
Domain ini terdiri dari 3 huruf atau lebih. Sebagian besar gTLD tersedia untuk dapat
digunakan secara luas, tetapi untuk alasan historis, .mil (militer Amerika Serikat) dan .gov
(Pemerintahan Federal Amerika Serikat) dibatasi dan hanya dapat digunakan oleh kedua
otoritas tersebut. Domain-domain dalam gTLD disubklasifikasikan ke dalam ranah yang
disponsori (sponsored top-level domains (sTLD)), misalnya .aero, .coop dan .museum, dan
ranah yang tidak disponsori (unsponsored top-level domains (uTLD)), misalnya .biz, .info,
.name and .pro.
country code Top Level Domain (ccTLD)
Dipergunakan untuk kode negara atau wilayah dependensi. Terdiri dari 2 huruf, misalnya .jp
untuk Jepang, .id untuk Indonesia, uk untuk Inggris, sg untuk Singapura.
3. Second-Level Domains
dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. Untuk contoh: Domain
Bujangan, bujangan.com terdapat komputer (host) seperti server1.bujangan.com dan
subdomain training.bujangan.com. Subdomain training.bujangan.com juga terdapat komputer
(host) seperti client1.training.bujangan.com. Second level di Indonesia antara lain go.id untuk
lembaga pemerintahan Indonesia ; mil.id untuk lembaga militer Indonesia ; sch.id untuk
lembaga pendidikan tingkat sekolah.
Struktur domain .id di bawah secong level domain diantaranya :
.ac : akademik
.co : company
.or : organisasi
.net : network
.go : government
.mil : military
.sch : school
.web : website
.war.net.id : khusus warnet
4. Host Name
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain
name (FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com,
dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.
Keberadaan DNS ini bersifat terdistribusi di seluruh dunia. Dengan pendistribusian ini maka
masing-masing organisasi bertanggung jawab atas database yang berisi informasi mengenai
jaringannya sendiri. Misalnya, DNS Server UNM hanya bertanggung jawab atas unm.ac.id.
Bagaimana DNS Bekerja?
Secara sederhana cara kerja DNS bisa dilihat pada gambar berikut ini:
DNS menggunakan relasi client – server untuk resolusi nama. Pada saat client mencari satu
host, maka ia akan mengirimkan query ke server DNS. Query adalah satu permintaan untuk
resolusi nama yang dikirimkan ke server DNS. Pada komputer Client, sebuah program
aplikasi misalnya http, meminta pemetaan IP Address (forward lookup query). Sebuah
program aplikasi pada host yang mengakses domain system disebut sebagai resolver, resolver
menghubungi DNS server, yang biasa disebut name server.
Name server meng-cek ke local database, jika ditemukan, name server mengembalikan IP
Address ke resolver jika tidak ditemukan akan meneruskan query tersebut ke name server
root server.
Terakhir barulah si client bisa secara langsung menghubungi sebuah website / server yang
diminta dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh DNS server.
Jika permintaan tidak ada pada database, name server akan menghubungi server root dan
server lainnya dengan cara sebagai berikut :
Saat kita mengetikkan sebuah nama domain misalnya http://www. neon.cs.virginia.edu pada
web browser, maka aplikasi http (resolver) akan mengirimkan query ke Name Server DNS
Server local atau DNS Server Internet Service Provider.
Awalnya name server akan menghubungi server root. Server root tidak mengetahui IP
Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address server edu.
Selanjutnya name server akan bertanya lagi pada server edu berpa IP Address domain
neon.cs.virginia.edu. Server edu tidak mengetahui IP Address domain tersebut, ia hanya akan
memberikan IP Address server virginia.edu.
Selanjutnya name server akan bertanya ke server virginia.edu tentang IP Address
neon.cs.virginia.edu. Dan server virginia.edu hanya mengetahui dan memberikan jawaban
berupa IP Address server cs.virginia.edu
Selanjutnya name server akan bertanya ke server cs.virginia.edu tentang IP Address
neon.cs.virginia.edu. Dan barulah cs.virginia.edu mengetahui dan menjawab berapa IP
Address domain neon.cs.virginia.edu.
Terakhir barulah computer client bisa secara langsung menghubungi domain
neon.cs.virginia.edu dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh server
cs.virginia.edu.
IP Address milik neon.cs.virginia.edu kemudian akan disimpan sementara oleh DNS server
Anda untuk keperluan nanti. Proses ini disebut caching, yang berguna untuk mempercepat
pencarian nama domain yang telah dikenalnya.
Prinsip Kerja DNS
Resolvers mengirimkan queries ke name server
Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya. Jika
ditemukan maka akan diberitahukan ke revolvers dan jika tidak maka akan
mengirimkan failure message.
Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP Addressyang
diberikan name server.
Resolvers akan menjawab pertanyaan dengan dua cara yaitu : Melihat isi cache nya
sendiri (apabila pertanyaan tersebut pernah ditanyakan dan jawabannya disimpan
dalam cashe miliknya). kemudian Bertanya/query kepada dns server local serta
menginterpretasikan hasilnya.
Komponen DNS
Ada 3 bagian yang mendukung kinerja system DNS:
DNS resolver, merupakan sebuah program DNS client yang dijalankan pada
komputer user dan menghasilkan DNS request untuk keperluan program aplikasi.
Resolver adalah bagian dari program aplikasi yang berfungsi untuk menjawab
pertanyaan program aplikasi tentang domain.
Recursive DNS server, yang akan meneruskan pencarian DNS melalui respons
(balasan) query dari resolver, dan mengembalikan jawaban ke resolver.
Authoritative DNS server, adalah bagian yang menangani jawaban-jawaban keluar ke
query dari recursor, pada tiap-tiap bagian jawaban, atau bagian dari
penunjukan/penyerahan (contohnya, penyerahan ke authoritative DNS server yang
lain).
DNS Server terdiri atas 3 jenis, yaitu:
Cache, jenis ini tidak mempunyai data nama-nama host dari domain tertentu. Ia hanya
mencari jawaban dari beberapa dns server dan menyimpan hasil di dalam cache-nya
untuk keperluan mendatang.
Primary (master), adalah dns server yang memegang daftar lengkap dari sebuah
domain yang dikelolanya. Misalnya server admin.wordpress.com memegang otoritas
penuh atas domain wordpress.com.
secondary (slave), adalah backup dari primary server, apabila primary server crash
atau untuk mempermudah pendelegasiannya. Secondary server juga memuat daftar
lengkap dari sebuah domain, sama seperti primary (misalnya:
mufari.wordpress.com).
sebuah contoh kasus, misalnya seorang pengguna yang berada dalam jaringan atau network
tertentu, dengan menggunakan browser Internet Explorer atau browser lain mengakses
situs http://nazcules.blogspot.com/
Maka hal yang terjadi adalah:
Browser pertama sekali akan bertanya kepada resolver di komputer tersebut berapa IP
address dari http://nazcules.blogspot.com/
Resolvers akan mencari jawaban dengan melihat isi dari cache (mungkin situs
tersebut pernah diakses sebelumnya).
Apabila situs tersebut pernah diakses sebelumnya, maka informasi mengenai alamat
IP telah ada dalam cache dan resolver akan segera memberitahu jawabannya ke
browser. Namun bila jawabannya belum ada dalam cache, maka resolver akan
mengontak DNS server lokal yang menjadi defaultnya (DNS Server Amikom) dan
memberi jawabannya ke browser, untuk segera menampilkan informasi yang
tersedia.
Dalam kasus yang berbeda, jika name server tidak mengetahui jawabannya (atau name server
tidak outoritative untuk zona tersebut), maka name server lain yang lebih autoritative yaitu
Root DNS. Root DNS pasti mempunyai database yang dimaksud dan memberikannya kepada
DNS server lokal. Root DNS memuat seluruh daftar nama yang ada di dunia, dan Root DNS
server ini tidak hanya terdiri atas satu server saja, melainkan sekitar 13 server yang
diletakkan di seluruh dunia.
Masalah Seputar DNS
Ada beberapa hal yang timbul seputar DNS, diantaranya:
sistem tabel dapat digunakan untuk jumlah mesin yang tidak terlalu banyak.
Internet berkembang. Jumlah host bertambah. Tabel bertambah besar dan repot.
DHCP Relay adalah proxy yang mampu menerima dan mengirim ulang permintaan DHCP ke DHCP server
yang sebenarnya. Pada jaringan besar umumnya terdiri dari banyak segmen (umumnya VLAN) dan ratusan atau
bahkan ribuan komputer. Tentu sulit sekali untuk me-manage IP untuk sekian banyaknya PC itu.
Kelebihan DHCP
1. Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server
2. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain. DHCP ini didesain untuk
melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks. 3. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa
dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya (off). 4. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server. 5. DHCP akan memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi lainnya kepada client.
Pengertian DHCP Server dan fungsi DHCP Server
Pengertian DHCP Server
DHCP merupakan singkatan dari Dinamyc Host Configuration Protocol adalah sebuah layanan yang
secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. komputer yang
memberikan nomor IP inilah yang disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang
melakukan request disebut DHCP Client. fungsi DHCP Seperti yang sudah diterangkan. fungsi DHCP
ini adalah dapat memberikan nomor IP secara otomatis kepada komputer yang melakukan request.
Description: Pengertian DHCP Server dan fungsi DHCP Server 4,9.5