Page 1
INVENTARISASI JENIS-JENIS IKAN CYPRINIFORMES
DI SUNGAI ROKAN KABUPATEN ROKAN HULU
PROVINSI RIAU
Ninik Wahyuni1, Roza Elvyra
2, Yusfiati
2
1Mahasiswa Program Studi S1 Biologi
2Dosen Zoologi Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Kampus Binawidya Pekanbaru, 28293, Indonesia
e-mail: [email protected]
ABSTRACT
Rokan River has some functions as a source of freshwater, transportation, as a restroom,
and as a place for industry disposals. These could influence the provision of fishery
resources. However, the Rokan River still has high varieties of fish. One of them is the
fish from Cypriniformes. This study aims to list the species of fish from Cypriniformes.
Fish samples were collected from fisherman from October 2012 to January 2013. The
fish samples were then identified at the Zoological Laboratory of the Biologi
Department, University of Riau. In this study, we found 2 families of Cypriniformes,
Cyprinidae and Cobitidae. Cyprinidae consisted of 12 species and Cobitidae consisted
of 2 species.
ABSTRAK
Sungai Rokan mempunyai fungsi sebagai sumberdaya ikan air tawar, transportasi,
mandi, cuci, kakus (MCK), dan tempat pembuangan limbah industri. Hal ini dapat
mempengaruhi ketersediaan sumberdaya perikanan. Tetapi, meskipun demikian Sungai
Rokan masih memiliki keanekaragaman ikan yang tinggi. Salah satunya adalah ikan
dari ordo Cypriniformes. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis ikan dari
ordo Cypriniformes di perairan sungai Rokan. Sampel ikan dikumpulkan dari nelayan
dari Oktober 2012 sampai Januari 2013. Ikan diidentifikasi di Laboratorium Zoologi
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau. Dalam penelitian ini, ditemukan 2 famili dari
ordo Cypriniformes, yitu famili Cyprinidae dan Cobotidae. Famili Cyprinidae
ditemukan sbanyak 12 jenis dan Cobitidae sebanyak 2 jenis.
PENDAHULUAN
Provinsi Riau dilintasi oleh empat sungai besar, yaitu Sungai Rokan, Sungai
Indragiri, Sungai Kampar, dan Sungai Siak. Luas perairan Kabupaten Rokan Hulu
adalah sekitar 9.342,41 ha. Perairan yang ada di kabupaten ini diantaranya perairan
Sungai Rokan Kiri, Rokan Kanan dan Batang Sosah serta sejumlah danau yang berasal
dari bekas aliran sungai yang terdapat di desa-desa (Dinas Perikanan Rokan Hulu 2003).
Sungai Rokan mempunyai fungsi sebagai sumberdaya ikan air tawar,
transportasi, mandi cuci kakus (MCK), pertanian, dan tempat pembuangan limbah
industri. Aktivitas manusia yang terjadi di sepanjang Daerah Aliran Sungai Rokan telah
Page 2
memberikan dampak negatif terhadap lingkungan perairan yang dapat menghambat
kehidupan biota perairan, sehingga hal ini tentu akan berpengaruh terhadap lingkungan
perairan terlebih terhadap keberlanjutan kehidupan mahluk hidup di dalamnya terutama
ikan.
Sungai Rokan mempunyai peranan penting sebagai sumberdaya perikanan air
tawar di Kabupaten Rokan Hulu. Sementara itu di daerah aliran Sungai Rokan terjadi
peningkatan perluasan lahan perkebunan, penambangan pasir serta peningkatan limbah.
Dikhawatirkan kondisi ini akan berpengaruh terhadap populasi ikan, data yang tersedia
dan informasi yang lengkap mengenai jenis-jenis ikan dari ordo Cypriniformes di
perairan sungai Rokan masih sangat kurang, untuk itu diperlukan informasi mengenai
jenis-jenis ikan dari ordo Cypriniformes di perairan Sungai Rokan tersebut.
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2012 – Januari 2013 di Perairan
Sungai Rokan, Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.
Penentuan stasiun pengamatan ditentukan berdasarkan pembagian arus dari hulu ke hilir
dan perbedaan rona lingkungannya, maka ditetapkan tiga stasiun pengamatan. Adapun
ketiga stasiun pengambilan sampel yaitu, stasiun I Sungai Langkuk, stasiun II Lubuk
Mokan dan stasiun III Langkuk Muaro Pusu.
Gambar 1. Peta lokasi Pengambilan Sampel Penelitian
Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah formalin 4%, formalin 10%,
alkohol 70% untuk mengawetkan sampel ikan, jenis-jenis ikan yang ditemukan pada
stasiun I, II dan III di perairan sungai Rokan. Alat yang digunakan adalah pancing, jala,
jaring, pingila atau sempirai, lukah (alat tangkap nelayan), kamera, toples, alat-alat tulis,
kertas label, jarum suntik, lakban, jangka sorong, dan penggaris.
Page 3
Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu
pengamatan langsung ke lapangan. Ikan-ikan yang didapat kemudian diawetkan dan
dilakukan pengidentifikasian dengan panduan Kottelat et al. (1993) yang dilakukan di
Laboratorium Zoologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Riau.
Prosedur Penelitian
Sampel jenis-jenis ikan dikumpulkan dari hasil tangkapan nelayan secara
kualitatif dan diambil tiga ekor dari masing-masing jenis untuk dijadikan sampel.
Kemudian sampel tersebut dibuat dokumentasinya. Sampel ikan yang berukuran kecil
diawetkan dengan formalin 4% dan ikan yang relatif lebih besar diawetkan dengan
formalin 10% kemudian perutnya diinjeksi dengan formalin 4% dan diukur bagian-
bagian tubuhnya dengan alat pengukur. Setelah 24 jam sampel ikan dicuci di air
mengalir selama 4 jam. Selanjutnya sampel ikan disimpan dalam toples dengan alkohol
70%, kemudian diberi label dengan catatan nama daerah, waktu penangkapan dan lokasi
penangkapan. Sampel ikan kemudian diidentifikasi di Laboratorium Zoologi Jurusan
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau.
Identifikasi Ikan
Pengidentifikasian ikan dilakukan dengan mengamati ciri morfometrik dan ciri
meristik yang dimiliki oleh masing-masing jenis. Data pengukuran morfometrik ikan
yaitu meliputi: panjang total, panjang baku/standar, panjang kepala, tinggi badan,
panjang batang ekor, panjang sirip dada, panjang sirip perut, panjang sirip punggung,
panjang sirip dubur dan tinggi batang ekor. Data meristik yaitu meliputi pengamatan
jumlah sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anal, sirip ekor, tipe sirip ekor, tipe
sisik dan warna tubuh. Skema pengukuran morfometrik dan meristik ikan dicocokkan
dengan buku Kottelat et al. (1993).
Analisis Data
Data yang didapat adalah jenis-jenis ikan apa saja yang terdapat di Sungai
Rokan. Data hasil pengamatan morfometrik dan meristik ditabulasikan dalam bentuk
diagram dan tabel selanjutnya dianalisis secara deskriptif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian yang dilakukan di Sungai Rokan Kecamatan Rokan IV Koto
diperoleh 12 jenis ikan yang termasuk kedalam famili Cyprinidae dan 2 jenis dari famili
Cobitidae dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Persentase jenis-jenis ikan dari ordo Cypriniformes yang ditemukan di
Sungai Rokan Kecamatan Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu Provinsi
Riau.
86%
14%
Cyprinidae Cobitidae
Page 4
Tabel 1. Jenis-jenis ikan Cypriniformes di Sungai Rokan Kecamatan Rokan IV Koto
Kabupaten Rokan Hulu.
Ordo Famili – Genus Spesies Nama daerah
Cypriniformes Cyprinidae
Puntius
Osteochilus
Cyclocheilichthys
Barbichthys
Cirrhinus
Luciosoma
Rasbora
Labiobarbus
Epalzeorhynchos
Puntius scwhanenfeldi
Osteochilus hasselti
Osteochilus waandersii
Cyclocheilichthys apogon
Cyclocheilichthys heteronema
Barbichthys leavis
Cirrhinus chinensis
Luciosoma trinema
Rasbora borneensis
Rasbora trilineata
Labiobarbus festivus
Epalzeorhynchos kalopterus
Kapiek
Paweh
Lelan
Sibahan
Pitulu
Mangkilek
Limasai
Cangga
Pantau
Silimang
Mali
Silimang batang
Cobitidae
Acantopsis
Botia
Acantopsis dialuzona
Botia hymenophisa
Tambang ayam
Ciling-ciling
Tabel 2. Jenis-jenis ikan yang ditemukan pada tiga stasiun penelitian
No Spesies Nama daerah ST I ST
II
ST
III
1 Puntius scwhanenfeldi (Bleeker, 1854) Kapiek √ √ √
2 Osteochilus hasselti (Valenciennes, 1842) Paweh √ √ √
3 O. wandersii (Bleeker, 1853) Lelan √ √ √
4 Cyclocheilichthys apogon (Valenciennes, 1842) Sinahan √ √ √
5 Barbichthys leavis (Valenciennes, 1842) Pitulu √ √ √
6 Cyclocheilichthys heteronema (Bleeker, 1854) Mangkilek √ √ √
7 Cirrhinus chinensis (Valenciennes, 1844) Limasai √ √ √
8 Luciosoma trinema (Bleeker, 1852) Cangga √ √ √
9 Rasbora borneensis (Bleeker, 1860) Pantau √ √ √
10 R. trilineata (Steindachner, 1870) Silimang √ √ √
11 Labiobarbus festivus (Heckel, 1843) Mali √ √ √
12 Epalzeorhynchos kalopterus (Bleeker, 1850) Silimang batang √ √ √
13 Botia hymenophisa (Bleeker, 1852). Ciling-ciling − √ √
14 Acantopsis dialuzona (Van Hasselt, 1823 Tambang ayam √ − √
Jumlah 13 13 14
Keterangan:
(−) : Tidak ditemukan selama penelitian.
(√) : Ditemukan selama penelitian.
Page 5
Deskripsi Jenis-Jenis Cypriniformes di Sungai Rokan Kecamatan Rokan IV Koto
Kabupaten Rokan Hulu
a. Ikan Kapiek (Puntius schwanefeldi) Bleeker, 1854 (Actinopterygii, Cyprinidae).
Gambar 3. (a) Ikan P. schwanefeldi. (b) Bagian kepala. Ket. 1. Garis hitam pada
sirip punggung dan sirip ekor. 2. Sungut. Deskripsi:
P. schwanefeldi memiliki panjang total 20,5 cm, bentuk tubuh pipih datar
balateral simetris, bentuk kepala meruncing titak bersisik, memiliki mata yang besar,
tipe mulut terminal, sepasang sungut yang terletak pada rahang bawah, tubuh ditutupi
oleh sisik dan memiliki tipe sirip ekor bercagak. Rumus sirip D. I. 9; P. 14; V. 9; A. I. 7;
C. 20, jumlah sisik pada linea lateralis berjumlah 34 sisik. Warna tubuh putih dengan
punggung yang berwarna abu-abu kecoklatan dan perutnya putih mengkilat, sirip
punggung merah dengan bercak kehitaman. Pada ujung sirip dada, perut dan dubur
berwarna merah, sirip ekor berwarna merah atau orange dengan pinggiran garis hitam
sepanjang cuping ekor.
b. Ikan Paweh (Osteochilus hasselti) Valenciennes, 1842 (Actinopterygii,
Cyprinidae).
Gambar 4. (a) Ikan O. hasselti. (b). Bagian kepala. Ket. 1. Bintik bulat hitam
pada batang ekor. 2. Sungut. Deskripsi:
O. hasselti memiliki panjang total 29 cm, bentuk pipih, tubuh bilateral simetris,
kepala relatif kecil dan tumpul dengan mata besar, bentuk mulut subterminal. Terdapat
2 pasang sungut yang pendek pada sudut-sudut mulut, tinggi batang ekor separuh dari
tinggi badan, sirip ekor bercagak bentuknya simetris dan pada batang pangkal ekor
terdapat bintik hitam, rumus sirip D. II, 16; P. I, 12; V. 9; A. 6; C. 18. Warna tubuh
1
(a)
2
(b)
(a)
1
(b)
2
Page 6
kekuning-kuningan dan diliputi sisik, sedangkan bagian sirip punggung, sirip dada, sirip
perut, sirip dubur dan sirip ekor berwarna kemerah-merahan.
c. Ikan Lelan (Osteochilus waandersii) Bleeker, 1853 (Actinopterygii,
Cyprinidae).
Gambar 5. Ikan O. wandersii. Ket. 1. Garis hitam sepanjang badan. 2. Warna merah di
ujung sirip ekor. 3. Pita hitam pada bagian tengah sirip ekor.
Deskripsi:
O. waandersii memiliki panjang total 17,6 cm, bentuk tubuh pipih, bilateral
simetris, kepala tumpul dengan mata besar, bentuk mulut terminal, rumus sirip D. 13; P.
12; V. 9; A. 8; C.28, memiliki linea lateralis yang jelas dengan jumlah sisik pada linea
lateralis berjumlah 34 sisik, terdapat garis warna hitam disepanjang badan, sirip ekor
berwarna kemerahan dan terdapat pita berwarna hitam pada bagian tengah sirip ekor,
tipe sirip ekor bercagak, sirip dada, sirip perut dan sirip dubur berwarna kekuning-
kuningan.
d. Ikan Sibahan (Cyclocheilichthys apogon) Valenciennes, 1842
(Actinopterygii, Cyprinidae).
Gambar 6. Ikan C. apogon. Ket. 1. Titik hitam sepanjang barisan
sisik. 2. Titik gelap pangkal ekor. Deskripsi:
C. apogon memiliki panjang total 15,7 cm, bentuk pipih datar, tubuh bilateral
simetris, kepala agak meruncing, bagian atas kepala berbentuk cekung dengan mata
besar, mulut terminal dan tidak memiliki sungut, rumus sirip D. I, 8; P. 13; V. 10; A. 8;
C. 22. Tubuh berwarna putih keperakan, sirip punggung dan sirip ekor berwarna
kekuning-kuningan, terdapat bintik hitam pada pangkal sirip ekor dan barisan titik
hitam di sepanjang barisan sisik, sirip ekor bercagak dan jumlah sisik pada linea
lateralis berjumlah 19 sisik.
1
2
3
2
1
Page 7
e. Ikan Pitulu (Barbichthys leavis) Valenciennes, 1842 (Actinopterygii,
Cyprinidae).
Gambar 7. Ikan B. laevis. Ket. 1. Pita hitam sirip punggung. 2. Garis hitam
pada cuping sirip ekor. Deskripsi:
B. leavis memiliki panjang total 23,6 cm, bentuk pipih bilateral simetris, kepala
tumpul mata sedang, tipe mulut terminal, tidak memiliki sungut, terdapat pelebaran
tulang di bawah mata yang hampir menutupi seluruh pipi. Terdapat pita warna hitam
pada sirip punggung, sirip dada dan sirip perut berwarna kuning kemerahan, sirip dubur
berwarna putih, masing-masing cuping sirip ekor bergaris warna hitam, tipe sirip ekor
bercagak, rumus sirip D. I, 10; P. 16; V. 9; A. 7; C. 20. Tubuh berwarna putih kekuning-
kuningan.
f. Ikan mangkilek (Cyclocheilichthys heteronema) Bleeker, 1844
(Actinopterygii, Cyprinidae).
Gambar 8. Ikan C. heteronema. Ket. 1. Warna kuning pada sirip punggung dan sirip
ekor. 2. Garis hitam pada ujung sirip punggung dan sirip ekor Deskripsi:
C. heteronema mamiliki panjang total 12 cm, bentuk pipih, kepala kecil dengan
mata besar, tipe mulut subterminal, ujung kepala tumpul. Rumus sirip D.8; P.14; V.9;
A.9; C.18, letak sirip punggung dipertengahan badan, permulaan sirip punggung persis
sama dengan sirip perut, tipe sirip ekor bercagak, sirip punggung dan sirip ekor
berwarna kuning dengan ujung yang berwarna hitam, sirip dada, sirip perut, dan sirip
dubur berwarna putih. Tubuh berwarna putih dan di liputi sisik.
1 2
1
2
Page 8
g. Ikan Limasai (Cirrhinus chinensis) Valenciennes, 1844 (Actinopterygii,
Cyprinidae).
Gambar 9. Ikan C. chinensis. Ket. 1. Bercak hitam tegak memanjang di
belakang tutup insang. Deskrripsi:
C. chinensis memiliki panjang total 17 cm, tubuh pipih, kepala kecil dengan
mata yang agak besar, tipe mulut subterminal. Sirip punggung, sirip dubur, dan sirip
ekor berwarna merah kehitaman, sirip dada dan sirip perut berwarna merak kekuningan,
tipe sirip ekor bercagak, rumus sirip D. I. 9; P. 16; V. 9; A. 7; C. 20, tubuh berwarna
kuning keemasan.
h. Ikan Cangga (Luciosoma trinema) Bleeker, 1852 (Actinopterygii,
Cyprinidae).
Gambar 10. (a) Ikan L. trinema. (b). Bagian ekor. Ket. 1. Filamen pada sirip perut.
2. Garis hitam pada cuping ekor. 3. Bintik hitam pada batang ekor. Deskripsi:
L. trinema memiliki panjang total 25,3 cm, bentuk pipih, tubuh bilateral
simetris, kepala meruncing ke atas, mata berwarna kuning, bentuk mulut terminal, tubuh
berwarna putih pada bagian bawah dan kuning keemasan pada bagian atas. Sirip perut
memiliki filamen yang panjang, sirip dada dan sirip punggung berwarna kuning
keemasan, sirip perut dan dubur berwarna putih, cuping sirip ekor bagian atas dan
bawah berwarna hitam dan bagian luar cuping sirip ekor berwarna kuning, terdapat
bintik hitam membentuk garis pada batang ekor. Tubuh diliputi sisik, rumus sirip D. 9;
P. 14; V. 9; A. 9; C. 22, jumlah sisik pada linea lateralis berjumlah 41 sisik.
1
1
2
3
(a) (b)
Page 9
i. Ikan Pantau (Rasbora borneensis) Bleeker, 1860 (Actinopterygii, Cyprinidae)
Gambar 11. Ikan R. borneensis. Ket. 1. Garis samar-samar di tengah
badan. 2. Warna kehitaman diujung sirip ekor.
Deskripsi:
R. borneensis mamiliki panjang total 6,6 cm, bentuk tubuh ramping simetris
bilateral, bentuk kepala meruncing dengan mata besar, tipe mulut terminal. Sirip ekor
bercagak, rumus sirip D. 8; P. 11; V. 9; A. 7; C. 22, terdapat garis samar-samar yang
memanjang dari operkulum sampai pangkal sirip ekor, tubuh diselimuti sisik warna
putih, sirip punggung berwarna kekuning-kuningan dan berwarna kehitaman di ujung
sirip ekor.
j. Ikan Silimang (Rasbora trilineata) Steindachner, 1870 (Actinopterygii,
Cyprinidae).
Gambar 12. (a) Ikan R. trilineata (b). Bagian ekor. Ket. 1. Garis warna hitam pada sisi badan.
2. Pita warna hitam pada cuping sirip ekor. Deskripsi:
R. trilineata memiliki panjang total 8 cm, tubuh pipih tegak, bentuk kepala
tumpul dengan mata kecil, tubuh di tutupi sisik, jumlah sisik pada linea lateralis
berjumlah 30 sisik. Rumus sirip D. 9; P. 11; V. 9; A. 5; C. 22, sirip punggung dan sirip
ekor jernih dan terdapat pita berwarna hitam, sirip dada dan perut berwarna putih, sirip
ekor bercagak. Tubuh berwarna kuning keperakan dengan garis melintang berwarna
hitam.
1
2
1
2
(a) (b)
Page 10
k. Ikan Mali (Labiobarbus festivus) Heckel, 1843 (Actinopterygii, Cyprinidae).
Gambar 13. (a) Ikan L. festivus. Ket. 1. Warna gelap pada ujung sirip ekor.
Deskripsi:
L. festivus memiliki panjang total 16 cm, bentuk tubuh ramping tegak, kepala
tumpul dengan mata yang besar, tipe mulut subterminal, tubuh di tutupi sisik, linea
lateralis tidak begitu jelas. Rumus sirip D. 24; P. 14; V. 8; A. 6; C. 20, bagian ujung
sirip punggung dan sirip ekor berwarna gelap, sirip dada, sirip perut dan sirip ekor
berwarna kemerah-merahan, tipe sirip ekor bercagak.
l. Ikan silimang batang (Epalzeorhynchos kalopterus) Bleeker, 1850
(Actinopterygii, Cyprinidae).
Gambar 14. (a) Ikan E. kalopterus (b). Bagian kepala. Ket. 1. Garis lebar hitam
sepanjang badan. 2. Bercak hitam pada sirip punggung, perut dan dubur.
3. Sungut. Deskripsi:
E. kalopterus memiliki panjang total 13,5 cm, bentuk ramping, kepala
meruncing dengan mata kecil, tipe mulut subterminal, 2 pasang sungut pada rahang
atas, tipe sirip ekor bercagak, rumus sirip D. 10; P. 14; V. 9; A. 6; C. 22. Tubuh
berwarna putih kekuningan, diliputi sisik, pada sirip punggung, sirip dada, sirip perut
dan sirip dubur terdapat bercak warna hitam. Terdapat garis hitam lebar pada tubuh dari
ujung moncong sampai pangkal ekor.
1
2 1
(a)
3
(b)
Page 11
m. Ikan Ciling-Ciling (Botia hymenophisa) Bleeker, 1852 (Actinopterygii,
Cobitidae).
Gambar 15. (a) Ikan B. hymenophisa (b). Bagian kepala. Ket. 1. Pita tegak disepanjang tubuh.
2. Warna hitam pada sirip punggung. 3. Sungut. Deskripsi:
B. hymenophisa memiliki panjang total 12,5 cm, bentuk pipih, tubuh bilateral
simetris, kepala runcing dengan mata yang kecil, tipe mulut inferior, memiliki 2 pasang
sungut yang pendek yang terletak di rahang atas moncong. Bagian ujung sirip punggung
berwarna hitam, sirip ekor bercagak, rumus sirip D. 13; P. 13; V. 8; A. 6; C.20, tubuh
tidak memiliki sisik dan terdapat 12 pita tegak disepanjang sisi tubuh.
n. Ikan Tambang Ayam (Acantopis dialuzona) Van Hasselt, 1823
(Actinopterygii, Cobitidae).
Gambar 16. Ikan A. dialuzona. Ket. 1. Bintik hitam kecoklatan pada tubuh. 2. Sirip punggung.
Deskripsi:
A. dialuzona memiliki panjang total 12,8 cm, bentuk tubuh ramping, kepala
tumpul dengan mata kecil, tipe mulut terminal, tubuh tidak memiliki sisik, rumus sirip
D. 11; P. 9; V. 7; A. 6; C. 14, terdapat 10 jari-jari bercabang pada sirip punggung, tubuh
berwarna kekuning-kuningan, terdapat bintik hitam kecoklatan pada hampir seluruh
bagian tubuh.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa jenis ikan lebih
banyak ditemukan pada stasiun III dibandingkan dengan stasiun I dan II. Pada stasiun
III ditemukan sebanyak 14 jenis ikan, stasiun II ditemukan sebanyak 13 jenis, dan
stasiun I ditemukan sebanyak 13 jenis. Hal ini dikarenakan pada stasiun III merupakan
bagian hilir Sungai Rokan Kecamatan Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu dimana
mempunyai ukuran perairan yang luas dan dalam dengan dasar perairan yang berpasir
dan berlumpur. Pada stasiun III juga terdapat anak sungai sebagai habitat hidup ikan,
sehingga menyebabkan keanekaragaman ikan yang lebih tinggi. Hal ini sesuai yang
2
1
3
3 (a) (b)
1
2
Page 12
dikemukakan oleh Odum (1993), bahwa pada suatu perairan sungai, semakin ke hilir
jumlah jenis ikan yang didapat semakin bertambah. Perairan yang lebih luas memiliki
keanekaragaman ikan yang lebih tinggi, karena semakin luas suatu perairan sungai,
akan memungkinkan dapat didatangi lebih banyak jenis ikan, karena ikan lebih leluasa
bergerak pada perairan yang lebih luas (Djuhanda 1981).
Jenis ikan yang paling banyak ditemukan pada perairan Sungai Rokan
Kecamatan Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau adalah famili
Cyprinidae yaitu 12 jenis dari 14 jenis yang ditemukan. Hal ini disebabkan karena
famili Cyprinidae bisa menyesuaikan diri dengan kondisi perairan yang ditempatinya.
Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Pulungan (1987) bahwa ikan dari famili
Cyprinidae hidup pada dasar perairan yang berlumpur, berpasir dan berbatu.
Pada umumnya perairan tawar didominasi oleh jenis ikan dari famili Cyprinidae.
Siregar et al. (1993) dalam Yustina (2001) mengatakan Cyprinidae merupakan
penghuni utama yang paling besar jumlah populasinya untuk beberapa sungai di
Sumatera disamping jenis ikan catfish (Bagridae, Clariidae, Pangasidae). Selain itu
dijelaskan juga bahwa Cyprinidae adalah suku ikan yang sedikit toleran dan tidak
toleran sama sekali terhadap air laut (Kottelat et al. 1993).
Sebagian besar ikan yang ditemukan selama penelitian di Sungai Rokan
Kabupaten Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu mempunyai nilai ekonomis dan
berpotensi sebagai ikan hias. Jenis ikan Epalzeorhynchos kalopterus (Silimang batang)
dari famili Cyprinidae, Botia hymenophisa (Ciling-ciling), Acantopsis dialuzona
(Tambang ayam) dan dari famili Cobitidae merupakan jenis ikan yang berpotensi
sebagai ikan hias karena memiliki corak warna tubuh yang bagus dan menarik.
Epalzeorhynchos kalopterus (Silimang batang) dan Botia hymenophisa (Ciling-ciling)
merupakan ikan hias yang cukup terkenal, karena bentuk siripnya yang bagus, garis
warna yang lebar disepanjang tubuh dan mempunyai lekukan yang memanjang pada
moncong (Kottelat et al. 1993).
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Sungai Rokan Kecamatan Rokan IV
Koto Kabupaten Rokan Hulu ditemukan sebanyak 14 spesies ikan dari ordo
Cypriniformes yang terdiri dari 2 famili. Jenis ikan yang paling banyak ditemukan
adalah dari golongan famili Cyprinidae, yaitu sebanyak 12 jenis dari 14 jenis yang
ditemukan. Stasiun III (Langkuk Muaro Pusu) merupakan stasiun yang paling banyak
ditemukan jenis ikan, yaitu 14 jenis, pada stasiun II (Lubuk Mokan) ditemukan
sebanyak 13 jenis, dan pada stasiun I (Langkuk) ditemukan sebanyak 13 jenis. Selama
penelitian juga ditemukan jenis ikan yang berpotensi sebagai ikan hias, diantaranya ikan
ciling-ciling (Botia hymenophisa), ikan silimang batang (Epalzeorhynchos kalopterus)
dan ikan tambang ayam (Acantopsis dialuzona).
Diharapkan adanya pendataan secara berkelanjutan dari tahun ke tahun untuk
mendapatkan informasi sebaik mungkin mengenai jenis-jenis ikan di Sungai Rokan
Kecamatan Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu sehubungan dengan peningkatan
aktifitas manusia di sekitar sungai.
Page 13
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Perikanan Provinsi Riau. 2003. Inventarisasi dan Identifikasi Jenis-jenis Ikan
Lokal Spesifik Se-Provinsi Riau. Dinas Perikanan dan Kelautan Pekanbaru.
Dinas Perikanan Daerah Tingkat II Kabupaten Rohul, 2003. Laporan Pelaksanaan
Tugas. Dinas Perikanan Kabupaten Rokah Hulu Tahun Anggaran 2003. Sebagai
Bahan Penyusunan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Akhir Tahun Anggaran
2003. Pemerintah Rokan Hulu, Dinas Perikanan Pasir Pengaraian.
Djuhanda, T. 1981. Dunia Ikan. Jakarta. Penerbit Armiko.
Effendi, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yogyakarta. Yayasan Pustaka Nusatama.
Kottelat, M. Whitten, J.A., Kartikasari, S.N. and Wirjoatmodjo, S. 1993. Freshwater
Fishes of Western Indonesia and Sulawesi Periplus-Indonesia (EMDI) Projec,
Hongkong-Singapore.
Lagler, K. F. J. E. Bardach, R,r. Miler and D. R. M. Passion. 1997. Ichtiology 2nd
Edition Jhon Wiley and Sons inc New York London. 506 p.
Mulia, A. 2006. Identifikasi dan Inventarisasi Ikan-ikan dari Waduk Koto Panjang.
Skripsi. Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau, Pekanbaru. 178 hal
(tidak diterbitkan).
Odum, E. P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta. Gajah Mada University Press.
Pulungan, C. P. 1987. Jenis-jenis Ikan Cyprinidae Daerah Riau. Estuaria. VII(2)
Putra, R, M., Siregar, S dan Sukendi. 1993. Fauna Ikan di Perairan Sector Bukit Tiga
Puluh Siberida, Sumatra Rain Forest and Resoure Management.. Jakarta.
Proceding Of The Marinda
Rahardi, F. N dan Kristiawati,N. Agribisnis Perikanan. Jakarta. Penerbit Swadaya.
Saanin, H. 1995. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan 1 dan 2,. Bogor. Penerbit
Binacipta
Yustina. 2001. Keanekaragaman Jenis Ikan di Sepanjang Perairan Sungai rangau
kabupaten Bengkalis, Riau Sumatra. Jurnal Natur Indonesia. 4 (1) 1-14.