Intoleransi Laktosa
Andreas Yoga Kharisma102009002Budiarto Syah Putra
Solomon102009225Adatya Stevani P Putuhena 102010253Theodora Abdiel
Purwa Dolorosa102011066Angelica 102012215Egy Pradana
Yudhistira102012247Silvani Dania 102012334Febyan102012353Marrys
Natalia102012420Salfarina Azira Binti Mat Saridan102012509
Intoleransi LaktosaKelompok A 7
Skenario 13Bayi laki-laki usia 6 bulan dibawa ibunya berobat ke
klinik terdekat dengan keluhan diare sejak 3 hari yang lalu . Bayi
mendapat ASI namun karna ibunya sibuk bekerja, bayi mulai diberikan
susu formula. Menurut ibunya, sejak diberikan susu formula,
Frekuensi buang airmenjadi 3x/hari tidak ada darah maupun lendir .
Tidak ada muntah maupun demam. Pada PF , anak tampak aktiv, TTV dan
lainnya dalam batas normal kecuali (+) perianal rash
Identifikasi istilah yang tidak diketahuiTidak ada
Rumusan masalah Bayi laki-laki usia 6 bulan mengalami diare
sejak 3 hari yang lalu, sejak diberikan susu formula.
Hipotesis Bayi mengalami diare akibat intoleransi laktosa.
Mind Map
AnamnesisIdentitas pasienDiare sejak kapanApakah ada darah/
lendirApakah disertai demamSeringkali diare saat mengkonsumsi
apaApa sedang mengkonsumsi obat
Hasil Anamnesis:Diare sejak 3har yanig lalu.Selama mendapat ASI
bayi tidak diare.Frekuensi diare 3x/hari sehabis minum susu
formula, tidak ada darah dan lendir.Mual dan muntah tidak ada.
Pemeriksaan fisikTTVPalpasi abdomenPemeriksaan tanda
dehidrasi
Pemeriksaan penunjang1.Laktosa loading (tolerance) test
Setelah pasien dipuasakan selama semalam diberi minum laktosa 2
g/kgBB. Dilakukan pengukuran kadar gula darah sebelum diberikan dan
setiap 1/2 jam kemudian sehingga 2 jam lamanya. Positif jika
didapatkan grafik yang mendatar selama 2 jam atau kenaikan kadar
gula darah kurang dari 25 mg%.
Pemeriksaan penunjang3. Barium meal lactoseSetelah penderita
dipuasakan semalam, kemudian diberi minum larutan barium laktosa.
Positif bila larutan barium lactose terlalu cepat keluar (1 jam)
dan berarti sedikit yang diabsorbsi.4.Biopsi Biopsi mukosa usus
halus dan ditentukan kadar enzim laktose dalam mukosa tersebut.
Working diagnosisDiagnosis kerja pada bayi ini adalah diare akut
et causa intoleransi laktosa.
Gejala klinis1 sakit perut2 perut kembung3 mengeluarkan gas
(flatus)4 Mual5 Muntah6 diare yang sangat frekuen, cair dan berbau
asam. 7 Tinja sering mengapung
Etiologi dan Patofisiologi
Etiologi dan PatofisiologiTidak ada nya enzim laktase untuk
mengubah laktosa menjadi glukosa+galaktosaIntoleransi laktosa
primerIntoleransi laktosa sekunder
Differential diagnosisKeracunan makanan / food poisoningMenelan
toksin / bakteri penghasil toksinEnterotoksin staphylococcus
aureusBacillus cereusClostridium perfringensPseudomonas
cocovenans
Differential diagnosisMalnutrisi Berkurangnya absorbsi zat gizi
selama diare, karena :
- kerusakan sel mukosa usus ole infeksi virus, bakteri dan
parasit- difisiensi enzim pencernaan dalam sel mukosa usus terutama
laktase- berkurangnya transit time makanan didalam intestin
sehingga tidakcukup waktu untuk menyerap dan mencerna zat
makanan
Differential diagnosisMalnutrisi - pencernaan dan penyerapan
zat2 makanan yg tdk baik karena rusaknya mukosa usus dan hilangnya
enzim2 untuk pencernaan makanan
- terjadinya diare osmotik sebagai akibat tdk terserap dan
tercernanya makanan dgn baik, sehingga tekanan osmotik didalam
lumen usus halus dan usus besar meningkat yg menyebabkan menjadi
hiperosmolernya cairan didalam lumen usus, yg mengakibatkan
tertariknya cairan extraseluler kedalam lumen usus.
PenatalaksanaanHindari produk makanan yang mengandung
laktosa
PencegahanMenjaga makanan agar tetap higienisMenyimpan makanan
dalam suhu yang sesuaiCuci tangan sebelum menyiapkan makanan
KomplikasiDehidrasiAsidosis
metabolikHipokalemiaHipoglikemiGangguan giziGangguan
sirkulasiKejang
PrognosisPrognosis baik jika ditangani dengan tepat, sehingga
tidak timbul diare terus menerus yang dapat mengakibatkan
dehidrasi
Kesimpulan Intoleransi laktosa adalah berkurangnya kemampuan
untuk mencerna laktosa, yang disebabkan oleh kekurangan enzim
laktase sehingga menimbulkan gejala-gejala intoleransi laktosa
meliputi antara lain: perut kembung (banyak gas), sakit perut dan
diare. Penatalaksanaan penderita intorelansi laktosa meliputi: diet
rendah atau bebas laktosa, pemberian probiotik dan enzim
laktase.