2 MINGGU, 11 DESEMBER 2011 INTERUPSI SELEKTA HALAMAN UTAMA Perlakukan Sama Secara Hukum Negeri Kolusi NEGARA klepto yang penuh dengan perilaku korupsi dan nepotisme. Dijajah oleh pengu- saha rakus nan tamak duit. Padahal itu hanya selembar kertas. Apa dikira surga bisa dibeli dengan uang? ‘Abdun Dk ANGELINA Sondakh, anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat sepertinya sakti. Meski namanya disebut-sebut di ruang sidang pengadilan tindak pidana korupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak kunjung meningkatkan status hukumnya. Berbeda sekali dengan perlakuan KPK terhadap anggota Fraksi PAN DPR Wa Ode Nurhayati. Meski berperan membongkar mafia anggaran dalam tubuh Badan Anggaran DPR, Wa Ode justru dicekal KPK. Ini semakin memperkuat persepsi di masyarakat, KPK selalu gagap mengusut keterlibatan kader partai berkuasa. Berikut tanggapan para pembaca atas berita ‘Angie Diistimewakan’, halaman 1 edisi Sabtu (10/12) lalu. Nasib KPK KPK kalau begini terus-menerus, nasibnya akan sama de- ngan tim-tim pemberantasan korupsi sejak zaman Bung Karno dan Pak Harto, karena ada pembusukan dari dalam. Mestinya kalau ada mantan pejabat seperti Mohammad Nazaruddin ‘berkicau’ langsung bertindak. Urusan ternyata ‘fitnah’ bisa diurus belakangan. Terkait perbedaan perlakuan antara Angelina Sondakh dan Wa Ode Nurhayati benar- benar gak masuk akal sehat dan memuakkan kita. Entus Tuslichah Strategi Pintar DENGAN menjalin kasih dengan penyidik KPK, itu na- manya pintar. Otomatis bisa menghindari hukuman. Yerebagus Perlakuan Sama APARAT penegak hukum harus memperlakukan sama mereka yang terlibat masalah hukum tanpa pandang bulu, tentunya dengan mengedepankan bukti-bukti yang ada dan asas praduga tak bersalah. Cak Kadir MI/SUSANTO Ditunggu, Ketegasan Pemerintah Yang Benar Pasti Benar, yang Salah Pasti Salah TIGA nelayan warga Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, tewas mengenaskan dengan sejumlah luka tembak, Kamis (8/12). Lokasi kejadian berada di perairan Tebing Tiga, Selat Malaka, antara perbatasan Bengkalis dan Rokan Hilir, serta berhadapan dengan perairan Malaysia. Berikut tanggapan para pembaca atas berita ‘3 Nelayan Bengkalis Tewas Ditembak’ di halaman 12, edisi Sabtu (10/12). KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) secara resmi menetapkan anggota DPR Wa Ode Nurhayati sebagai tersangka dalam kasus korupsi terkait pembahasan anggaran program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID) 2011. Berikut tanggapan para pembaca atas berita ‘KPK Tetapkan Wa Ode sebagai Tersangka’ halaman 1 edisi Sabtu (10/12) lalu. Jangan Usik MALAYSIA, kenapa kamu selalu mengusik negeri tercintaku? Muhammad Zainul Arifin Saatnya Bertindak SAATNYA pemerintah bertindak untuk ke- pentingan rakyat. Wanji Sml Tidak Tegas PEMERINTAH yang tak tegas. Kirim armada tempur laut di perbatasan, pasti mereka ciut. Dewa Judi Genting Highland Mental Tempe PEMIMPINNYA mental tempe, rakyat dibantai diam saja. Sibuk habisin hasil ko- rupsi. Jhonson Adonara Cari Selamat JANGANKAN menyelamatkan rakyat, me- reka lagi pada pusing menyelamatkan diri dari kejaran KPK. de’Crow Juvehollic Benar Pasti Menang YANG benar pasti akan menang dan yang salah pasti akan terungkap dan akan men- dapatkan hukuman setimpal. Pitrimawati Fitri Korban Mafia INILAH korban mafia negeri ini. Mau mene- gakkan kebenaran dan kejujuran di institu- sinya malah diserang balik, dicari-cari kesa- lahan, dan sekarang dijadikan tersangka. Adhe Noegraha Jangan Lawan Arus MAKANYA harus bisa adaptasi. Kalau mau aman, jangan melawan arus jika hidup di negeri ini. Nan’rie DeSamurai Kerikil di Tengah Arus MENJADI kerikil di tengah derasnya arus sungai memang bukan hal yang mudah. Indrasto Satriyotomo Sensasi KPK mencari sensasi menjelang masa tugas berakhir. Mulyadi Adam Beda Kultur WHISTLE blower kan istilah asing dan bukan budaya kita. Kalahlah sama unsur kebu- dayaan asli Indonesia, ‘korupsi’. Victor Danny Manoppo MI/RUDI KURNIAWANSYAH MI/M IRFAN Lemah Lembut PEREMPUAN biasanya diperlakukan lebih lembut. Liu Cen Fa Asli Sakti ANGIE memang sakti. Kalau sampai dia buka mulut, bubarlah salah satu partai. Sasanto Nugroho Pintar Akting JELAS diistimewakan si Angie itu. Dia kan pinter akting. KPK mau meriksa dikasih goyang dikit aja semua sudah terperangah. Joyo Abadin Anas Lebih Sakti KEREN itu, berarti kesaktian Angie ternyata melebihi Nazar dan politisi lain yang sudah masuk bui. Jangan-jangan Anas juga memiliki kesaktian yang jauh lebih keren dari Angie. Ety Hanamichi Hutchy Kembali Diskriminatif LAGI dan lagi KPK diskriminatif. Lemah dengan kecantikan atau takut dengan mbah demokrat? Aneh bin gila ketika Ibu Wa Ode yang membongkar korupsi malah dicekal KPK. ArifRahman Tunggara Jabatan Tinggi SEMAKIN tinggi jabatan seseorang, semakin rendah pula hukum yang bisa mengekang- nya. Abdurohman Fatansyah Tumbangkan Rezim SEMUA anggota Partai Demokrat adalah penjilat ulung, lewat apa saja. Harusnya re- zim seperti ini ditumbangkan. Maz Hady Terpesona WOW orang KPK saja ada yang terpesona olehnya, apalagi yang lain nantinya. Drie Andana Manfaatkan Kesempatan ITU namanya memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Untuk memperoleh hal- hal yang sempit untuk melepaskan dari satu impitan dan mencari impitan yang lain. Haerudin Tea Sah-Sah Saja JIKA itu tidak mengganggu kinerja KPK dalam menjalankan tugas, sah-sah saja dan tidak ada yang perlu diperdebatkan. Abdi Permana Beragam Cara SEGALA cara dilakukan oleh seorang korup- tor. Ketika nasib makin terjepit, Angelina Sondakh memikat penyidik KPK dengan jebakan asmara demi menyelamatkan diri dari kasus korupsi yang membelitnya. Entah apa yang paling pantas disematkan, apakah gratifikasi cinta atau pelacuran hukum? Ade Tandjung Modus Baru INI namanya modus baru, menjalin hubun- gan dengan penyidik KPK supaya penye- lidikan dan penyidikan perkaranya bisa dikesampingkan nantinya. Pandai betul calon koruptor yang satu ini, memanfaat- kan kecantikan dan kepopulerannya untuk memperdayai penyidik KPK. Sungguh akal bulus. Sodiqq Fajar Republik Aneh ANEH tapi nyata, itulah kehidupan di Republik ini. KPK yang seharus- nya menjaring nama-nama koruptor kakap yang disebut-sebut namanya oleh Nazar justru masih bebas melenggang di Senayan. Sebaliknya, o- rang yang selama ini banyak membantu mengungkap penyelewengan di Banggar DPR justru terjaring jadi tersangka. Irwan