Instrumen Penelitian A. Pedoman Observasi 1. Mengamati kondisi fisik MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang 2. Mengamati letak geografis MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang 3. Mengamati data-data dinding terkait profil, visi, misi dan tujuan MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang B. Pedoman Wawancara 1. Wawancara dengan kepala sekolah MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang antara lain : a. Bagaimana gambaran umum atau sejarah singkat berdirinya MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang ? b. Bagaimana bentuk kegiatan pembelajaran yang ada di MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang ? c. Bagaimana proses pembelajaran secara umum yang ada di MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang ? d. Menurut ibu apakah kelebihan dan kekurangan model yang digunakan sebelumnya dalam pembelajaran Aqidah Akhlak kelas III? e. Menurut ibu apakah modelsnowball throwingini dapat diterapkan dalam pembelajaran aqidah akhlak kelas III ? 2. Wawancara dengan guru kelas III MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang a. Bagaimana langkah atau tindakan yang ibu lakukan agar siswa aktif dalam pembelajaran? b. Apa yang bapak siapkan sebelum mengajar menggunakan model snowball throwing? c. Bagaimana sistem perencanaan pembelajaran aqidah akhlak yang ibu terapkan agar dapat mengantarkan siswa mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan? d. Faktor apa yang mendukung dan penghambat dalam pelaksanaan model pembelajaran snowball throwing padamata
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Instrumen Penelitian
A. Pedoman Observasi
1. Mengamati kondisi fisik MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang
2. Mengamati letak geografis MI Addaenuriyah Sendangguwo
Semarang
3. Mengamati data-data dinding terkait profil, visi, misi dan tujuan MI
Addaenuriyah Sendangguwo Semarang
B. Pedoman Wawancara
1. Wawancara dengan kepala sekolah MI Addaenuriyah Sendangguwo
Semarang antara lain :
a. Bagaimana gambaran umum atau sejarah singkat berdirinya MI
Addaenuriyah Sendangguwo Semarang ?
b. Bagaimana bentuk kegiatan pembelajaran yang ada di MI
Addaenuriyah Sendangguwo Semarang ?
c. Bagaimana proses pembelajaran secara umum yang ada di MI
Addaenuriyah Sendangguwo Semarang ?
d. Menurut ibu apakah kelebihan dan kekurangan model yang
digunakan sebelumnya dalam pembelajaran Aqidah Akhlak
kelas III?
e. Menurut ibu apakah modelsnowball throwingini dapat
diterapkan dalam pembelajaran aqidah akhlak kelas III ?
2. Wawancara dengan guru kelas III MI Addaenuriyah Sendangguwo
Semarang
a. Bagaimana langkah atau tindakan yang ibu lakukan agar siswa
aktif dalam pembelajaran?
b. Apa yang bapak siapkan sebelum mengajar menggunakan
model snowball throwing?
c. Bagaimana sistem perencanaan pembelajaran aqidah akhlak
yang ibu terapkan agar dapat mengantarkan siswa mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan?
d. Faktor apa yang mendukung dan penghambat dalam
pelaksanaan model pembelajaran snowball throwing padamata
pelajaran aqidah akhlak di kelas III MI Addaenuriyah
Sendangguwo Semarang?
e. Bagaimana antusias siswa ketika ibu melaksanakan atau
mengimplementasikan model snowball trhowing dalam
pembelajaran akidah akhlak?
f. Apakah bapak selalu memberikan motivasi kepada siswa pada
awal pembelajaran
g. Apakah bapak selalu menyampaikan metode yang akan dipakai
pada proses pembelajaran?
h. Apakah bapak selalu memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya ?.
3. Wawancara dengan siswa kelas III MI Addaenuriyah Sendangguwo
Semarang tahun pelajaran 2018/2019
a. Bagaimana tanggapan kalian tentang pembelajaran yang
dilakukan oleh ibu guru pada mata pelajaran aqidah akhlak ?
b. Bagaimana tanggapan kalian terhadap penggunaan model
pembelajaran Snowball Throwing pada mata pelajaran aqidah
akhlak yang selama ini dilaksanakan ibu guru kalian ?
c. Apa permasalah yang kalian hadapi saat mengikuti
pembelajaran aqidah akhlak dengan menggunakan model
pembelajaran Snowball Throwing ?
4. Pedoman dokumentasi
Diambil dari laporan dan data-data terkait dengan lokasi penelitian
yang ada di MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang tahun
pelajaran 2018/2019
a. Sejarah perkembangan MI Addaenuriyah Sendangguwo
Semarang
b. Profil, visi, misi dan tujuan MI Addaenuriyah Sendangguwo
Semarang
c. Data guru dan karyawan MI Addaenuriyah Sendangguwo
Semarang
d. Data siswa MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang
e. Data sarana dan prasarana MI Addaenuriyah Sendangguwo
Semarang
f. Struktur organisasi MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang
PEDOMAN OBSERVASI
Lokasi Penelitian : MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang
Hari/tanggal :
No. Indikator (Langkah-langkah model pembelajaran snowball
throwing)
Ya Tidak
1. Pendahuluan
1. Membuka pelajaran dengan salam dan do’a bersama
2. Guru melakukan presensi
3. Guru melakukan apersepsi
2. Kegiatan inti
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil
masing-masing ketua kelompok untuk memberikan
penjelasan tentang materi
3. Masing-ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-
masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan
oleh guru kepada temannya
4. Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja
untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang
menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok
5. Kemudian kertas tersebut dibuat bola dan dilempar dari
satu siswa ke siswa
6. Setelah siswa dapat satu bola diberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis
dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian
3. Penutup
1. Guru memberikan penguatan
2. Guru memberikan evaluasi
3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan do’a bersama dan
memberikan salam kepada peserta didik
DATA TRANSKIP WAWANCARA
Wawancara dengan kepala MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang
Narasumber :
Jabatan :
Hari/Tanggal :
Peneliti :“Bagaimana gambaran umum/sejarah singkat berdirinya MI
Addaenuriyah Sendangguwo Semarang?”
Narasumber : “Madrasah Ibtidaiyah (MI) Addaenuriyah suatu lembaga
pendidikan berbasis agama Islam yang beralamat di desa
Sendangguwo RT. 03 RW. 01 Kecamatan Tembalang Kota
Semarang didirikan oleh K.H Abdullah Daenuri pada Tahun
1957 bagi masyarakat Sendangguwo khususnya merupakan
satu-satunya pendidikan formal yang ada pada saat itu. MI
Addaenuriyah bermula dari lembaga pendidikan non formal
yaitu pondok pesantren yang diasuh oleh K.H Abdullah Daenuri
dengan para santri yang berasal dari berbagai kecamatan di
sekitar desa Sendangguwo mencakup Kecamatan Tembalang,
Semarang Timur, Genuk, Pedurungan bahkan sampai Gunung
Pati (K.H. A. Najib Abdullah, 2014). Menurut keterangan yang
diperoleh dari para sesepuh yayasan Addaenuriyah, kata
Addaenuriyah berasal dari lafal bahasa arab “diinaarun” yang
jamak taksirnya danaawiiru yang berarti beberapa dinar /
benda yang sangat berharga / bernilai tinggi. (Warson
Munawir, 1997). Kata Addaenuriyah bisa berarti juga berasal
dari nama sebuah daerah Afrika Timur yang dengan ketinggian
300 m dari permukaan laut, disitulah pesatnya perkembangan
Islam di Afrika Timur terbukti banyaknya muncul para tokoh
Ulama’ sufi yang berhasil mengembangkan syiar Islam. Dalam
hal ini, pendiri MI Addaenuriyah mengharapkan para alumni
dapat memberikan arah kemajuan atau pengembangan Islam di
Sendangguwo khususnya serta masyarakat pada umumnya dan
peserta didik baik formal maupun non formal bisa menjadi
cendikiawan muslim yang bisa bermanfaat bagi agama maupun
bangsa. Sendangguwo berasal dari dua kata yaitu “Sendang”
berarti tempat sumber air yang luas terletak di arah barat MI
Addaenuriyah, sebagai sumber kehidupan dan bahkan dibuat
sarana sesaji bagi para warga sekitar sendangguwo yang
akhirnya dilarang keras dan diupayakan sumbernya
dihilangkan oleh K.H Abdullah Sajad lebih tepatnya bapak dari
pendiri Addaenuriyah. Hingga sekarang sendang yang semula
ramai dengan sesaji, sudah tidak ada lagi kegiatan sesaji
disekitarnya. Daerah Sendangguwo yang mayoritas menyukai
tradisi pesta miras dan tari tayub disetiap even acara yang di
gembongi oleh “JAN-JENJET” itulah kelompok budaya yang
ditentang keras oleh pendiri Addaenuriyah. Sebagai bukti
berhasilnya pendidikan di Addaenuriyah dalam mensyiarkan
Islam dan pendidikan yang bermula diberi nama HPI
(Himpunan Pelajar Islam), kemudian sesuai dengan
berjalannya waktu pendiri terinspirasi untuk mengubah nama
HPI menjadi MI Addaenuriyah karena mempunyai harapan
sebagaimana tersebut di atas. Adapun “Guwo” artinya tempat
penenang hati atau perlindungan atau tempat berteduh yang
letaknya diarah barat laut dari MI Addaenuriyah.
Peneliti : “Bagaimana bentuk kegiatan pembelajaran yang ada di MI
Addaenuriyah Sendangguwo Semarang ?”
Narasumber : kegiatan-kegiatan di MI Addaenuriyah meliputi : apel bersama
dilapangan dengan di pimpin oleh kepala sekolah dan guru
kelas masing-masing lalu membaca sholawat tibir kulub dan
sholawat nariyah. Kemudian setelah apel melaksanakan sholat
duha yang sudah di jadwalkan, untuk kelas 1-2 hari kamis dan
sabtu, kemudian kelas 3-6 senin-rabu, kemudian setelah
melaksankan sholat dhuha masuk kels masing-masing untuk
berdo’a, murojaah surat-surat pendek, dan untuk hari jum’at
melasnakan senam bersama.’’
Peneliti :“Bagaimana proses pembelajaran secara umum yang ada di MI
Addaenuriyah Sendangguwo Semarang?”
Narasumber :“Dalam proses belajar mengajar semua pihak (warga sekolah)
ikut terkait, tetapi yang paling berpengaruh dalam
pembelajaran adalah kreatifitas guru kelas, karena guru kelas
yang paling mengetahui tentang karakteristik siswa-siswanya.
Sehingga sudah menjadi kewajiban seorang guru untuk
menggunakan model dan media pembelajaran yang sesuai
dengan karakteriatik siswa dan dapat membuat siswa menjadi
aktif saat pembelajaran. Apalagi sekarang banya model dan
media pembelajaran yang bisa di sesuaikan siswnya.”
Peneliti :“ Menurut ibu apakah kelebihan dan kekurangan model yang
digunakan sebelumnya dalam pembelajaran Aqidah Akhlak
kelas III ?
Narasumber :“Setiap model kan pasti ada kelebihan dan kekurangannya
mbak, tergantung materi yang akan diajarkan. Untuk model
biasanya paling menggunkan diskusi, tidak semua materi bisa
diajarkan dengan metode diskusi.
Peneliti :“Menurut ibu apakah modelsnowball throwingini dapat
diterapkan dalam pembelajaran aqidah akhlak kelas III ?”
Narasumber :“ Tentu bisa mbak, semua tergantung materi yang akan
diajarkan, untuk mata pelajaran aqidah akhlak tentu banyak
sekali materinya, tinggal nanti disesuaikan saja dengan metode
yang akan digunakan.
DATA TRANSKIP WAWANCARA
Wawancara dengan guru kelas III MI Addaenuriyah Sendangguwo
Semarang
Narasumber :
Jabatan :
Hari/tanggal :
Peneliti : “Bagaimana langkah atau tindakan yang ibu lakukan agar
siswa aktif dalam pembelajaran?’’
Narasumber :“Langkah yang biasa yang biasa dilakukan anatara lain
memberikan banyak latihan, menggunakan gaya belajar yang
bervariasi, mengondisikan siswa belajar kelompok,
menggunakan media pembelajaran dan alat peraga
sebagainya.”
Peneliti : “Apa yang bapak siapkan sebelum mengajar menggunakan
model snowball throwing?”
Narasumber :“Saya sebisa mungkin memahami tentang model snowball
throwing tersebut mbak, supaya Saya tidak salah nanti dalam
mengaplikasikannya. Sebelumnya kan Saya dan Anda sudah
berkonsultasi terkait RPP yang nantinya akan di aplikasikan di
kelas mbak, dan juga menyiapkan alat dan bahan yang
dibutuhkan.”
Peneliti :“Bagaimana sistem perencanaan pembelajaran aqidah akhlak
yang ibu terapkan agar dapat mengantarkan siswa mencapai