Top Banner
MARKET INTELLIGENCE ITPC OSAKA INSTRUMEN MUSIK LISTRIK 2017
48

INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

Mar 21, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

MARKET INTELLIGENCEITPC OSAKA

INSTRUMEN MUSIK LISTRIK

2017

Page 2: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

II. POTENSI PRODUK HS 9207 DI PASAR JEPANG ........................................ 5

2.1 Karakteristik Produk HS 9207 di Pasar Jepang ........................................ 5

2.2 Profil Konsumsi Produk HS 9207 di Pasar Jepang ................................... 10

III. INFORMASI PASAR ....................................................................................... 12

3.1. Tren Produk di Jepang ........................................................................... 12

3.2. Prospek Produk di Jepang ..................................................................... 16

3.3. Segmentasi Pasar .................................................................................. 17

3.4. Perilaku Pembeli Akhir ........................................................................... 21

IV. INFORMASI PERDAGANGAN ....................................................................... 23

4.1. Impor Produk di Jepang ......................................................................... 23

4.2. Analisa Pesaing ...................................................................................... 27

4.3. Peran Indonesia dalam Ekspor HS 9207 ke Jepang ............................. 31

4.4. Saluran Distribusi Produk HS 9207 ....................................................... 34

4.5. Regulasi Impor ....................................................................................... 35

V. STRATEGI ...................................................................................................... 39

VI. INFORMASI PENTING ................................................................................... 42

6.1. TPO dan/ atau Kedutaan Negara Jepang di Indonesia .......................... 42

6.2. Kamar Dagang Jepang ........................................................................... 43

6.3. Asosiasi Terkait Sarung Tangan di Jepang ............................................ 44

6.4. Daftar Pameran Terkait Sarung Tangan di Jepang ................................ 45

6.5. Perwakilan Indonesia di Jepang ............................................................. 46

VII. REFERENSI ................................................................................................... 47

Page 3: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Alasan Pemilihan Produk

Jepang memang dikenal sebagai salah satu industri musik paling populer

di antara negara negara di dunia. Kata “musik” di Jepang disebut 音楽 (ongaku),

gabungan dari huruf kanji 音 "on" yang artinya suara dan 楽 "gaku" yang

artinya menikmati. Menurut International Federation of the Phonographic

Industry (IFPI), negara Jepang merupakan pasar musik yang terbesar di dunia

untuk pembelian rekaman fisik, yang mencapai nilai penjualan sebesar US$ 2

juta di tahun 2014, dan terbesar kedua setelah Amerika Serikat bila dilihat dari

nilai retail penjualannya, yaitu sebesar US$ 2,6 juta di tahun yang sama.

Penjualan tersebut di dominasi oleh artis-artis Jepang, dengan 37 dari 50

penjualan album terbaik dan 49 dari 50 penjualan single terbaik di tahun 2014.

Kondisi tersebut membuka peluang untuk memasarkan alat/instrumen musik

listrik produksi Indonesia di negara Jepang.

Alat/instrumen musik merupakan suatu instrumen yang dibuat atau

dimodifikasi untuk tujuan menghasilkan musik. Pada prinsipnya, segala

sesuatu yang memproduksi suara dan dengan cara tertentu bisa dimainkan

oleh musisi, dapat disebut sebagai alat musik. Walaupun demikian, istilah ini

umumnya diperuntukkan bagi alat yang khusus ditujukan untuk musik.

Berdasarkan sumber bunyinya, alat musik dibagi menjadi:

1. Idiofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari bahan

dasarnya. Contoh: kolintang, drum, bongo, kabasa, angklung

2. Aerofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari hembusan

udara pada rongga. Contoh: suling, trompet, harmonika, trombon

3. Kordofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai.

Contoh: bass, gitar, biola, gitar, sitar, piano, kecapi

4. Membranofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dari selaput atau

membran. contoh : tifa, drum, kendang, tam-tam, rebana

Page 4: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

2

5. Elektrofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dibangkitkan oleh

tenaga listrik (elektronik). Contoh : keyboard, gitar listrik, bass listrik, piano

listrik

Dari berbagai macam kelompok alat musik di atas, laporan market brief ini

akan membahas khusus untuk alat musik dengan suara yang dihasilkan atau

harus diperkuat secara elektrik (misalnya, organ, gitar, akordeon), dalam nomor

HS. 9207.

Berdasarkan Japan's Tariff Schedule (Statistical Code for Import), alat

musik dalam HS. 9207, terdiri dari:

Pos Tarif Uraian Barang

92.07 Instrumen musik, dengan suara yang dihasilkan, atau

harus diperkuat, secara elektrik (misalnya, organ, gitar,

akordeon).

9207.10.000 - Instrumen keyboard, selain akordeon

9207.90 - Lain-lain

9207.90.010 - - Gitar elektrik

9207.90.090 - - Lain-lain

Berdasarkan penjelasan pada explanatory notes, produk-produk yang

terdapat dalam pos tarif 9207 meliputi alat musik yang suaranya dihasilkan

secara elektrik dan secara elektronik (misalnya alat musik yang tidak dapat

dimainkan untuk pendengaran yang normal tanpa komponen listrik atau

elektronik, meskipun vibrating devices yang dipasang pada alat musik tersebut

dapat menghasilkan suara yang lemah.

Terkait dengan penjelasan di atas, alat musik ini dapat dimainkan dengan

perangkat listrik seperti electrical sound pick-up 1 dan perangkat penguat

(amplifier), maupun tanpa perangkat listrik dimaksud. Hal ini berbeda dengan

1 A pickup device adalah sebuah alat pengubah daya yang menangkap atau merasakan getaran mekanik yang dihasilkan oleh

alat musik, terutama alat musik petik seperti gitar listrik, gitar bas listrik, atau biola listrik, kemudian mengubahnya menjadi sinyal listrik

yang diperkuat menggunakan instrument amplifier (seperti amplifier untuk gitar) sehingga dapat menghasilkan suara musik melalui

loudspeaker.

Page 5: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

3

alat musik konvensional yang hanya dapat dimainkan tanpa menggunakan

perangkat listrik (contoh piano, akordion dan gitar).

Beberapa alat musik disebut sebagai sebuah monophone, yang hanya

menghasilkan nada-nada yang terpisah, atau polyphone yang menghasilkan

beberapa nada secara bersamaan (contoh: organ).

1.2. Ekspor Indonesia ke Jepang, Impor Jepang dari Dunia, dan Ekspor

Indonesia ke Dunia, untuk Produk dengan HS. 9207

Perkembangan nilai ekspor produk Indonesia ke Jepang yang mencakup

Nomor Harmonized System (HS.) 9207 adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Ekspor Indonesia ke Jepang, Impor Jepang dari Dunia, dan Ekspor

Indonesia ke Dunia

Dalam US$ (000)

Product code

Product label Indonesia's exports to Japan Japan's imports from world Indonesia's exports to world

Value in 2014

Value in 2015

Value in 2016

Value in 2014

Value in 2015

Value in 2016

Value in 2014

Value in 2015

Value in 2016

'920710

Keyboard instruments, the sound of which is produced, or must be amplified, electrically (excluding ...

35.237 30.816 38.607 100.497 91.504 106.067 147.750 150.114 156.569

'920790

Accordions and musical instruments without keyboards, the sound of which is produced, or must ...

4.808 4.307 5.552 99.943 78.496 92.233 94.139 85.651 85.150

Sumber: Trade Map, International Trade Centre (ITC)

Nilai ekspor Indonesia ke Jepang untuk produk dengan HS. 9207.10 pada

awalnya mengalami penurunan dari US$ 35,2 juta di tahun 2014 menjadi

US$ 30,8 juta di tahun 2015, kemudian mengalami peningkatan menjadi

US$ 38,6 juta pada tahun 2016. Sedangkan untuk produk dengan HS. 9207.90

pada awalnya mengalami penurunan dari US$ 4,8 juta di tahun 2014 menjadi

US$ 4,3 juta pada tahun 2015, namun mengalami peningkatan menjadi

US$ 5,6 di tahun 2016.

Page 6: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

4

Bila dibandingkan dengan impor Jepang dari Dunia, ekspor Indonesia ke

Jepang untuk produk dengan HS. 9207.10 adalah sebesar 35,1%, 33,7%, dan

36,4% masing-masing di tahun 2014, 2015, dan 2016. Selanjutnya, ekspor

Indonesia ke Jepang untuk produk dengan HS. 9207.90 adalah sebesar 4,8%,

5,5%, dan 6% masing-masing di tahun 2014, 2015, dan 2016, bila

dibandingkan dengan impor Jepang dari Dunia untuk produk dengan HS yang

sama.

Ekspor Indonesia ke Jepang untuk produk dengan HS. 9207.10 dan

HS. 9207.90 masing-masing adalah sebesar 24,7%, dan 6,5% bila

dibandingkan dengan ekspor Indonesia ke Dunia.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai ekspor Indonesia ke Jepang lebih banyak dilakukan terhadap produk

dengan HS. 9207.10 bila dibandingkan produk dengan HS. 9207.90.

2. Persentase ekspor Indonesia ke Jepang terhadap impor Jepang dari

Dunia untuk produk dengan HS. 9207.10 lebih besar bila dibandingkan

dengan HS. 9207.90, dan

3. Persentase ekspor Indonesia ke Jepang terhadap ekspor Indonesia ke

Dunia untuk produk dengan HS. 9207.10 juga lebih besar bila

dibandingkan dengan HS. 9207.90.

Page 7: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

5

BAB II

POTENSI PRODUK HS 9207 DI PASAR JEPANG

2.1. Karakteristik Produk HS 9207 di Pasar Jepang

Berdasarkan uraian barangnya, karakteristik dari produk dalam HS. 9207

adalah:

Instrumen musik elektronik adalah suatu jenis alat musik yang

memproduksi suara dengan bantuan alat elektronik. Instrumen jenis ini

dapat mengeluarkan suara dengan cara memproduksi sinyal audio

melalui loudspeaker.

Instrumen musik elektronik sekarang telah banyak digunakan oleh

banyak jenis musik. Pengembangan instrumen musik elektronik,

controller, dan synthesizer terbaru terus menjadi bidang penelitian yang

sangat aktif. Sebuah Konferensi Internasional khusus yang dikenal

dengan nama New Interfaces for Musical Expression, telah merancang

untuk melaporkan karya mutakhir, sekaligus memberikan sebuah karya

untuk para seniman yang melakukan atau menciptakan musik dengan

instrumen musik elektronik, controller, dan synthesizer elektronik terbaru.

Berdasarkan Japan's Tariff Schedule (Statistical Code for Import), barang

yang terdapat dalam HS. 9207 terdiri dari Keyboard elektronik dengan HS.

9207.10.000, Gitar listrik dengan HS. 9207.90.010, dan instrument musik

elektronik lainnya.

2.1.1. Keyboard elektronik dengan HS. 9207.10.000

Berbeda dengan keyboard konvensional, keyboard elektronik dibagi

menjadi beberapa jenis:

1) Piano digital, yaitu keyboard elektronik yang didesain untuk bersuara

dan memiliki rasa seperti memainkan piano akustik. Piano digital

biasanya mengandung amplifier dan loudspeaker didalamnya. Piano

digital dapat merekam dan menyimpan file ke dalam computer, Banyak

piano digital yang dapat menirukan suara beberapa instrumen musik,

diantaranya grand piano, electric piano, pipe organ, Hammond organ

Page 8: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

6

dan harpsichord. Piano digital tidak sensitive dengan perubahan cuaca

dan kelembaban di dalam ruangan dan tidak perlu melakukan

penyetelan nada/tuning terhadap senar piano seperti halnya piano

akustik.

Gambar 1. Piano Digital

2) Piano panggung (Stage piano), adalah jenis piano digital dengan kualitas

tinggi, didesain untuk dimainkan di atas panggung atau di studio

rekaman.

Gambar 2. Piano Panggung

Page 9: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

7

3) Synthesizer, merupakan keyboard elektronik yang menggunakan

teknologi various sound synthesis untuk memproduksi berbagai macam

suara dengan cakupan yang luas.

Gambar 3. Synthesizer

4) Workstation merupakan keyboard elektronik profesional yang

menggabungkan fitur dari synthesizer dengan keyboard konvensional.

Biasanya dikenal dengan cakupan contoh suara instrument yang luas,

kemampuan untuk merekam dan meng-edit, konektivitas komputer,

speaker dengan kekuatan tinggi, dan terkadang termasuk penyimpanan

memori eksternal untuk menyimpan berbagai macam data, MIDI

sequences, dan bahkan tambahan contoh instrumen. Keyboard

workstation untuk pasar high-end juga termasuk fitur yang lebih tinggi

seperti mixing, mastering, desain suara, membuat pola dan loop,

pembuatan karya musik elektrik, dan lain-lain.

Gambar 4. Workstation

5) MIDI controller, merupakan keyboard elektronik yang tidak bisa

memproduksi suara sendiri, melainkan harus menggunakan sound

module atau software synthesizer.

Page 10: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

8

Gambar 5. MIDI Controller

6) Keytar, merupakan synthesizer kecil yang dapat dimainkan seperti

memainkan sebuah gitar elektrik.

Gambar 6. Keytar

2.1.2. Gitar listrik dengan HS. 9207.90.010

Gitar listrik adalah instrument music petik yang terdiri dari badan gitar,

leher gitar, senar dan frett, menggunakan sebuah alat yang dinamakan pickup

untuk mengubah getaran dari senar yang dimainkan oleh pemain giitar,

menjadi sinyal listrik.

Seiring dengan berkembangnya teknologi, saat ini gitar listrik memiliki

berbagai macam jenis. Diantaranya adalah Solid-body, Chambered-body,

Page 11: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

9

Semi-acoustic, Full hollow-body, Electric acoustic. Berikut adalah beberapa

contoh dari jenis-jenis gitar listrik tersebut:

Gambar 7. Solid-body

Gambar 9. Semi-Acoustic

Page 12: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

10

Gambar 10. Electronic Acoustic

Jenis gitar listrik yang banyak digunakan adalah solid-body dan semi-

acoustic. Namun pada dasarnya penggunaan berbagai jenis gitar listrik

tersebut bergantung pada gaya permainan musik dan fashion dari pemain

gitar tersebut. Selain itu, gitar listrik juga memiliki berbagai macam senar,

bridge, dan leher gitar, diantaranya untuk senar gitar listrik dengan jumlah

sebanyak 1, 4, 6, 8, 9, 10, dan 12, untuk bridge yaitu third-bridge, dan untuk

leher gitar listrik terdiri dari single-neck serta double-neck (gitar listrik

dengan 2 leher gitar).

2.2. Profil Konsumsi Produk HS 9207 di Pasar Jepang

Di tahun 2015 Jepang tercatat sebagai pasar musik terbesar kedua di

dunia dengan nilai perdagangan sebesar $ 2.6 milyar dolar amerika,

sedangkan pasar musik Jepang memegang 13% dari total industri musik dunia

yaitu sekitar $ 20 milyar dolar amerika.2 Industri musik Jepang sendiri saat ini

tidak hanya dinikmati oleh konsumen dalam negeri namun telah merambah

pecinta musik di berbagai negara. Hal ini tentu saja berdampak pada konsumsi

produk instrumen musik listrik di pasar domestik Jepang.

Setelah Perang Dunia II, para musisi Jepang mulai menggunakan

teknologi dalam memproduksi musik seperti yang sudah berkembang pesat di

2 “A look at Japan’s Music Market”, US Commercial Service, August 2016,

http://www.buyusa.gov/japan/build/groups/public/@bg_jp/documents/webcontent/bg_jp_102874.pdf

Page 13: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

11

berbagai Negara Barat. Komposer Jepang Minao Shibata di tahun 1949 sudah

memprediksi bahwa instrumen musik dengan teknologi tinggi akan

berkembang di Jepang. Saat ini instrumen musik berteknologi tinggi atau

instrumen musik elektronik sangat berkembang pesat di Jepang. Hal ini seiring

dengan besarnya pasar musik di Jepang.

Saat ini instrumen musik elektronik tidak hanya digunakan oleh kalangan

profesional di industri musik saja, namun telah merambah ke berbagai

kalangan baik pemula, pelajar, anak-anak, dewasa, bahkan yang telah lanjut

usia. Salah satu pendorong berkembangnya penggunaan instrumen musik

eletronik di Jepang adalah dengan hadirnya kelas organ/keyboard elektronik

pada dunia pendidikan Jepang. Terlebih lagi, instrumen musik tidak hanya

hadir dalam pendidikan formal namun juga pendidikan informal seperti kursus

instrumen musik untuk dewasa, yang semakin populer di Jepang. Sebagai

instrumen musik elektronik yang paling digemari di Pasar Jepang, dibukanya

kelas instrumen musik tersebut telah memperluas konsumen instrumen musik

elektronik.

Page 14: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

12

BAB III

INFORMASI PASAR

3.1. Tren Produk di Jepang

Berdasarkan Yearbook of current production statistics, yang diterbitkan

oleh Ministry of Economy, Trade and Industry (METI), berikut adalah data

produksi dari instrumen musik:

Tabel 2. Produksi Instrumen Musik (HS 9207) di Jepang (unit)

Product label 2013 2014 2015 2016 Trend 13-16

Share 2016

Piano 34.215 35.470 34.422 36.006 1,24 13%

Electronic pianos and organs

45.062 47.903 31.102 22.691 (22,04) 10%

Electronic keyboards 34.369 28.847 30.330 26.879 (6,64) 8%

Acoustic guitars and electric guitars

73.527 65.104 68.175 69.918 (1,04) 25%

Winds instruments 120.477 118.156 124.503 126.527 2,01 45%

Total 187.173 177.324 164.029 155.494 (6,15) 100%

Sumber: Ministry of Economy, Trade and Industry (METI), Jepang

Berdasarkan data pada tabel di atas, produksi piano di Jepang

mengalami sedikit peningkatan dengan tren 1,24% pada tahun 2013-2016.

Sedangkan untuk produksi piano dan organ elektronik; keyboard elektronik;

dan gitar elektrik dan akustik; semua mengalami penurunan dengan tren

masing-masing 22,04 %, 6,64 %, dan 1,04 %.

Tabel 3. Penjualan Domestik dari Instrumen Musik (HS 9207) di Jepang (unit)

Product label 2013 2014 2015 2016 Trend 13-16

Piano 18.606 20.909 20.220 21.730 4

Electronic keyboards 56.747 29.819 25.393 24.714 -23

Electronic pianos and electronic organs

59.084 38.179 33.218 40.303 -12

Acoustic guitars・Electric guitars

13.014 3.334 1.753 1.953 -47

Winds instruments 120.550 101.265 107.219 109.169 -2

Sumber: Ministry of Economy, Trade and Industry (METI), Jepang

Page 15: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

13

Berdasarkan data pada tabel di atas, hanya penjualan domestik piano

yang mengalami peningkatan, dengan tren sebesar 4% pada tahun 2013-2016.

Sedangkan untuk keyboard elektronik, piano & organ elektronik, gitar akustik &

elektrik, serta alat musik tiup, semua mengalami penurunan, dengan tren

masing-masing sebesar 23%, 12%, 47%, dan 2%.

Tabel 4. Volume Impor dari Instrumen Musik (HS 9207) di Jepang (unit)

Product label 2013 2014 2015 2016 Trend 13-16

Piano 2.570 3.936 3.818 3.461 9

Electronic keyboards 82.188 84.597 112.662 68.335 -3

Electronic pianos and electronic organs

121.819 138.143 150.325 171.508 12

Acoustic guitars・Electric guitars

100.300 49.529 66.248 82.434 -3

Winds instruments 60.460 73.938 39.017 29.944 -24

Sumber: Ministry of Economy, Trade and Industry (METI), Jepang

Berdasarkan tabel di atas, impor untuk piano dan piano & organ elektronik

mengalami peningkatan dengan tren masing-masing sebesar 9% dan 12%.

Sementara, keyboard elektronik, gitar akustik dan elektrik, serta alat music tiup,

mengalami tren penurunan masing-masing sebesar 3%, 3%, dan 24%.

Tabel 5. Konsumsi Nasional dari Instrumen Musik (HS 9207) di Jepang (unit)

Product label 2013 2014 2015 2016 Trend 13-16

Piano 21.176 24.845 24.038 25.191 5

Electronic keyboards 138.935 114.416 138.055 93.049 -10

Electronic pianos and electronic organs

180.903 176.322 183.543 211.811 5

Acoustic guitars・Electric guitars

113.314 52.863 68.001 84.387 -6

Winds instruments 181.010 175.203 146.236 139.113 -9

Sumber: Ministry of Economy, Trade and Industry (METI), Jepang

Konsumsi nasional piano dan elektronik piano & organ mengalami

peningkatan, keduanya dengan tren sebesar 5%. Sementara keyboard

elektronik, Gitar akustik & elektrik, serta alat music tiup mengalami penurunan,

masing-masing dengan tren sebesar 10%, 6%, dan 9%.

Page 16: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

14

Tabel 6. Pangsa Pasar Impor dari Instrumen Musik (HS 9207) di Jepang (%)

Product label 2013 2014 2015 2016

Piano 12,1 15,8 15,9 13,7

Electronic keyboards 59,2 73,9 81,6 73,4

Electronic pianos and electronic organs

67,3 78,3 81,9 81,0

Acoustic guitars・Electric guitars

88,5 93,7 97,4 97,7

Winds instruments 33,4 42,2 26,7 21,5

Sumber: Ministry of Economy, Trade and Industry (METI), Jepang

Pangsa pasar impor untuk piano dan alat musik tiup lebih kecil

dibandingkan pangsa pasar domestik, dimana pangsa pasar impor terendah

untuk piano dan alat music tiup adalah masing-masing sebesar 12,1% di tahun

2013 dan 21,5% di tahun 2016, dan pangsa pasar impor tertinggi untuk piano

dan alat music tiup masing-masing sebesar 15,9% di tahun 2015 dan 42,2% di

tahun 2014. Sedangkan pangsa pasar impor untuk keyboard elektronik, piano

& organ elektronik, serta akustik & elektrik gitar lebih besar bila dibandingkan

dengan pangsa pasar domestic, dimana pangsa pasar impor terendah untuk

untuk keyboard elektronik, piano & organ elektronik, serta akustik & elektrik

gitar adalah masing-masing sebesar 59,2%, 67,3%, dan 88,5% di tahun 2013,

dan dengan pangsa pasar impor tertinggi masing-masing sebesar 81,6%,

81,9% di tahun 2015, dan 97,7% di tahun 2016.

Dari beberapa informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Produksi instrumen musik di negara Jepang lebih didominasi oleh alat

music tiup, dengan pangsa produksi sebesar 45% dari total produksi

instrumen musik di Jepang.

2. Penjualan domestic lebih didominasi oleh alat musik tiup, keyboard

elektronik, piano elektronik dan organ elektronik,

3. Impor lebih didominasi oleh keyboard elektronik, piano dan organ elektronik,

serta gitar akustik dan elektrik,

4. Konsumsi nasional untuk piano sangat kecil, sementara konsumsi nasional

untuk keyboard elektronik, piano dan organ elektronik, gitar akustik dan

Page 17: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

15

listrik, serta alat musik tiup sangat besar dan mendominasi pasar Jepang,

bahkan piano dan organ elektronik mencapai 211 ribu unit di tahun 2016,

5. Pangsa pasar impor untuk piano dan alat music tiup lebih kecil bila

dibandingkan dengan pangsa pasar domestic, sementara pangsa pasar

impor untuk keyboard elektronik, piano dan organ elektronik, serta gitar

akustik dan listrik, lebih besar dari pangsa pasar domestik,

6. Kondisi tersebut di atas menunjukkan bahwa instrumen musik elektronik di

negara Jepang (keyboard elektronik, piano & organ elektronik, serta

elektrik gitar) didominasi oleh produk impor.

Tabel 7. Impor Jepang atas Barang dalam HS. 9207

Code Product label 2013 2014 2015 2016

9207 Musical instruments, the sound of which is produced, or must be amplified, electrically, e.g. . . .

189.797 200.360 169.882 198.600

920710000 Keyboard instruments,ex accordions,sound generated/amplifid electricly

86.708 100.458 91.465 106.073

920790010 Musical instruments nes, sound generated or amplified electrically: Electric guitars

89.756 83.927 64.125 81.107

920790090 Musical instruments nes, sound generated or amplified electrically: Other

13.333 15.975 14.292 11.420

Sumber: Trade Map, International Trade Centre (ITC)

Tabel 8. Ekspor Jepang atas Barang dalam HS. 9207

Code Product label 2013 2014 2015 2016

9207 Musical instruments, the sound of which is produced, or must be amplified, electrically, e.g. . . .

95.533 90.220 80.276 81.174

920710000 Keyboard instruments,ex accordions,sound generated/amplifid electricly

63.553 61.070 51.516 50.268

920790100 Electric guitars 19.152 17.763 17.561 19.561

920790900 Musical instruments, the sound of which is produced, or must be amplified, electrically

12.828 11.387 11.199 11.345

Sumber: Trade Map, International Trade Centre (ITC)

Berdasarkan tabel 7. dan 8. di atas, terlihat bahwa impor Jepang lebih

banyak dari pada ekspor Jepang atas elektrofon dalam HS. 9207. Dimana

Page 18: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

16

pada tahun 2013-2016 nilai impor Jepang atas elektrofon dengan HS. 9207

yang terkecil adalah sebesar USD 169,9 juta di tahun 2015, dan yang terbesar

adalah sebesar USD 200,4 juta di tahun 2014. Sedangkan untuk nilai

ekspornya yang terkecil adalah sebesar USD 80,3 juta di tahun 2015, dan yang

terbesar adalah sebesar USD 95,5 juta di tahun 2013. Hal ini menunjukkan

bahwa Jepang lebih mengandalkan impor dibandingkan ekspor untuk

elektrofon dengan nomor HS dimaksud.

3.2. Prospek Produk di Jepang

Sejak pertengahan tahun 1950, kursus musik oleh penjual instrument

music Yamaha dan Kawai sudah secara luas diadakan, dan piano menjadi

instrument music yang paling dominan diajarkan. Memiliki piano di tengah

ruang keluarga menjadi target aspirasi bagi keluarga menengah ke atas di

Jepang. Namun, harga piano yang sangat mahal ditambah biaya perawatan

yang tidak sedikit, membuat piano menjadi kurang diminati saat ini.

Dengan adanya piano digital, menjadi alternative bagi keluarga di jepang

untuk bisa memainkan piano dengan harga yang relatif lebih murah, karena

piano digital tidak sensitive dengan perubahan cuaca dan kelembaban di

dalam ruangan dan tidak perlu melakukan penyetelan nada/tuning terhadap

senar piano seperti halnya piano akustik. Selain itu, piano digital didesain untuk

bersuara dan memiliki rasa seperti memainkan piano akustik.

Berdasarkan The Yearbook Of Current Production Statistics yang

diterbitkan oleh Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) tahun 2013,

sekitar 40.000 piano, 175.000 piano dan organ elektrik, dan 125.000 keyboard

elektronik telah terjual di Jepang. Dari data tersebut, terlihat bahwa konsumsi

atas piano, organ, dan keyboard elektronik jauh melampaui konsumsi dari

piano akustik.

3.3. Segmentasi Pasar

Segmen pasar untuk instrumen musik listrik, diantaranya adalah:

1. Berdasarkan kelompok umur:

Page 19: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

17

a. The Elderly: The Silver Market

Orang lanjut usia di Jepang dikenal sebagai konsumen yang "sehat

dan kaya" (Cheron 2011). Bila mengacu pada kelompok konsumen

lansia, mereka disebut "silver market" dan didefinisikan sebagai orang

berusia di atas 50 tahun (Cheron 2011). Orang lanjut usia di Jepang

bertumbuh baik dari segi jumlah maupun pengaruhnya, seiring dengan

bertambahnya usia para baby boomer, generasi setelah perang dunia.

Orang lanjut usia diperkirakan mencapai 39% populasi pada tahun

2050.

Karena mereka sudah pensiun, orang lanjut usia dicirikan bebas dari

tanggung jawab dan memiliki sejumlah besar pendapatan yang siap

untuk dibelanjakan. Silver market dikenal sebagai "aristokrat" yang

memiliki keinginan untuk ruang dan waktu pribadi, kesenangan dalam

waktu yang lama, berubah ke gaya hidup yang sadar kesehatan,

peningkatan kualitas diri, dan lebih memilih untuk bersenang-senang

daripada bekerja (McCreery 2000).

Dengan memperhatikan posisi orang lanjut usia sebagai pasar yang

besar di Jepang, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan mereka

saat menargetkan segmen ini. Cheron menyarankan beberapa tren

berbeda yang perlu diperhatikan saat mempertimbangkan "silver

market" sebagai konsumen suatu produk. Pertama, karena mereka

dalam masa penuaan dan membutuhkan perawatan lebih, perhatian

perlu diberikan tidak hanya untuk membuat konsumen lansia lebih baik,

tetapi juga perlu adanya unsur melayani (Cheron 2011). Kedua,

dengan waktu luang mereka, banyak orang tua mulai mencari cara

untuk pengembangan pribadi dan perbaikan diri.

b. The Singles Market

Sebagai konsumen, the single sering kali dicirikan memiliki sedikit

tanggung jawab dan sejumlah besar pendapatan yang siap

dibelanjakan. Oleh Karena itu, mereka sering menjadi target pasar

yang sangat menarik. Di Jepang dengan perubahan norma masyarakat

dan perkembangan ekonomi, terdapat pertumbuhan jumlah konsumen

bertahan untuk tetap menjadi single dalam jangka waktu yang lebih

Page 20: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

18

lama dalam kehidupan mereka dan dengan tingkat pendapatan siap

untuk digunakan yang lebih tinggi. Konsumen single lebih cenderung

menghabiskan uang mereka untuk hobi dan minat seperti perangkat

elektronik atau barang mewah. Mereka punya banyak uang untuk

dibelanjakan dan memiliki tanggung jawab yang kecil, sehingga

mereka meningkatkan konsumsi barang untuk hobi mereka. Di Jepang,

pasar single terdiri dari dua kelompok konsumen yang berbeda,

dimana keduanya memiliki perkembangan yang cukup baru, yang

pertama adalah "the parasite single", yaitu merujuk kepada seseorang

yang masih lajang, bekerja, dan tinggal di rumah bersama orang

tuanya, namun hanya sedikit memberikan kontribusi atau tidak

menyumbangkan kontribusi apapun untuk biaya rumah tangga (Collins

2011), dan yang kedua adalah “the middle aged single”, yaitu seorang

ARAFO (around forty/40) single yang mampu hidup mandiri dan tetap

dapat menikmati kehidupan yang nyaman (Collins 2011). Para wanita

ARAFO di Jepang mendapatkan lebih banyak kebebasan finansial

seiring dengan meningkatnya partisipasi mereka di tempat kerja.

Kondisi ini membuat banyak remaja putri yang menunda pernikahan,

sehingga Jepang kini menjadi salah satu negara dengan populasi usia

menikah terlama di dunia (Collins 2001).

c. The Male Consumer: From Salaryman to New Male Order

Salaryman adalah model untuk pria Jepang tradisional. Dia bekerja

keras untuk perusahaan, sering berjam-jam di kantor, seiring dengan

upayanya untuk menuju promosi dan kemajuan dalam bekerja.

Generasi ini lahir saat baby boom pasca Perang Dunia II dan tumbuh di

banyak sekolah dan perkuliahan, selalu didorong untuk bekerja menuju

kesuksesan (McCreery 2000). Ketika mereka memasuki angkatan kerja,

mereka disambut dengan banyak pekerjaan di organisasi yang sedang

tumbuh, seiring dengan keberhasilan ekonomi selama bertahun-tahun

dengan upaya besar-besaran untuk membangun kembali Jepang

setelah Perang Dunia II. Mereka memilih untuk tidak terlalu terlihat atau

berjiwa petualang, tapi lebih memilih kenyamanan, keamanan dan

pembinaan selera hidup (McCreery 2000). Laki-laki generasi yang lebih

Page 21: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

19

tua dari salaryman menganut peran gender yang lebih tradisional,

namun dengan pertumbuhan konsumen salaryman laki-laki yang baru,

banyak pria Jepang yang tidak lagi merasa perlu untuk mematuhi

peran tradisional ini karena mereka mencari gaya hidup dan kebiasaan

konsumsi yang sama sekali berbeda. Konsumen pria muda Jepang

sangat berbeda dengan generasi konsumen pria yang lebih tua.

Generasi baru pria Jepang ini tidak lagi terikat pada peran tradisional

maskulinitas dan akibatnya dapat membeli apapun yang mereka

inginkan tanpa merasa sadar apakah itu hal maskulin yang harus

dilakukan atau tidak (Toussaint 2011). Konsumen jenis ini menjadi

pemimpin dalam konsumsi barang-barang mewah, hal inilah yang

membuat jepang menjadi salah satu negara dengan jumlah konsumen

terbesar atas barang mewah di dunia.

2. Berdasarkan kemampuan dalam memainkan alat musik:

a. Musisi Pemula

Piano digital cocok digunakan untuk musisi pemula, misalnya untuk

kursus bermain piano dan bagi para pensiunan untuk mengisi waktu

luang dengan menyalurkan hobi bermain musik.

b. Musisi menengah

Stage piano, synthesizer, dan workstation cocok digunakan untuk musisi

menengah, karena mudah untuk digunakan, memiliki banyak fitur dan

fasilitas, dengan harga yang tidak terlalu tinggi.

c. Musisi Profesional

Workstation dan MIDI controller cocok digunakan untuk musisi

professional, karena cakupan contoh suara instrument yang luas,

kemampuan untuk merekam dan meng-edit, konektivitas komputer,

speaker dengan kekuatan tinggi, dan terkadang termasuk penyimpanan

memori eksternal untuk menyimpan berbagai macam data, MIDI

sequences, dan bahkan tambahan contoh instrument. Selain itu,

workstation juga memiliki fasilitas mixing, mastering, desain suara,

membuat pola dan loop, pembuatan karya musik elektrik, dan lain-lain.

Page 22: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

20

3. Berdasarkan aplikasi:

a. Pertunjukan komersial

Stage piano, synthesizer, workstation, dan Keytar banyak digunakan

untuk dimainkan di atas panggung dan pertunjukan musik yang banyak

diselenggarakan di Jepang.

b. Produksi musik

Piano digital, stage piano, synthesizer, workstation, dan MIDI controller

banyak digunakan oleh para musisi di industri rekaman.

c. Penggunaan pribadi

Piano digital, stage piano, synthesizer, workstation, MIDI controller, dan

Keytar banyak digunakan oleh pengguna pribadi untuk kursus music,

untuk para pensiunan yang lebih banyak menggunakan waktu luangnya

untuk menyalurkan hobi bermusik mereka.

3.4. Perilaku Pembeli Akhir

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi digital menyebabkan

lahirnya alat-alat perangkat dengan kegunaan yang lebih efesien dan efektif

seperti alat musik single band. Alat musik ini sangat praktis karena cukup

dimainkan oleh satu orang. Di dalamnya terdapat irama (style), beragam suara,

dan fasilitas simple recording. Yamaha menamakan perangkat ini dengan

portasound (portable sound). Sementara Roland menyebut sebagai electone

(electric tone). Murahnya harga perangkat dan efesiennya biaya, menyebabkan

single band dewasa ini menjadi primadona bagi pihak-pihak yang

menginginkan hiburan praktis ekonomis. Jika dibanding dengan full band yang

minimal dimainkan oleh 4 orang ditambah sound system berkekuatan besar,

maka single band menjadi pilihan alternatif yang cukup terjangkau.

Menurut Japan Music Marketing, seorang warga negara Jepang dapat

menghabiskan uang untuk musik paling banyak bila dibandingkan warga

negara lain di dunia, bahkan nilainya 3 kali lebih banyak dibandingkan warga

negara Amerika.

Page 23: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

21

Menjamurnya toko musik di Jepang seiring dengan meningkatnya jumlah

permintaan atas instrumen musik di Jepang

Kondisi-kondisi tersebut di atas berdampak pada meningkatnya penjualan

atas instrumen musik, terutama instrumen musik elektronik.

Page 24: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

22

BAB IV

INFORMASI PERDAGANGAN

Bab ini akan mengulas berbagai informasi perdagangan produk Instrumen

Musik (HS 9207) di Jepang, diantaranya mengenai impor produk tersebut di

pasar Jepang, analisa pesaing produk tersebut di pasar Jepang, peranan

Indonesia pada perdagangan instrumen musik di Jepang, dan kebijakan

perdagangan terkait produk tersebut.

4.1. Impor Produk HS 9207 di Jepang

Tabel 9. Impor Produk Instrumen Musik (HS 9207) dari Dunia di Jepang

Uraian Tahun

2013 2014 2015 2016

Volume (Ton) 10.458 11.941 10.527 12.807

Pertumbuhan 14% -12% 22%

Tren (%) 5

Nilai (USD ribuan) 190.341 200.439 170.000 198.300

Pertumbuhan

5% -15% 17%

Tren (%) (0)

Sumber: Trade Map, International Trade Centre (ITC) dan diolah

Perkembangan impor instrumen musik dari seluruh negara di dunia pada

pasar domestik Jepang (tahun 2013-2016) cenderung meningkat. Hal ini

tergambar pada tabel di atas dimana pada periode 2013-2016 impor dari

seluruh negara di dunia di pasar Jepang meningkat dengan tren sebesar 5%.

Peningkatan impor paling besar berdasarkan data Trade Map, ITC, yaitu pada

periode 2015-2016, dengan pertumbuhan impor sebesar 0,22%. Sedangkan

apabila dilihat dari nilai impornya, nilai produk tersebut tidak mengalami

peningkatan selama periode 2013-2016.

Page 25: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

23

Grafik 1. Perkembangan Impor Instrumen Musik (HS 9207) di Jepang dari

Beberapa Negara Pengekspor

Sumber: Trade Map, International Trade Centre (ITC)

Grafik di atas menggambarkan perkembangan impor produk instrumen

musik di pasar domestik Jepang dari beberapa negara pengekspor yang

pangsanya besar. Berdasarkan grafik di atas, negara pengekspor instrumen

musik terbesar di pasar domestik Jepang adalah Indonesia, yang diikuti oleh

China, Malaysia, dan Amerika Serikat. Berdasarkan data ITC, perkembangan

impor instrumen musik pada pasar Jepang di tahun 2013 hingga 2016 tidak

mengalami banyak perubahan negara pengekspor. Pada tahun 2013, negara

pengekspor instrumen musik terbesar di Jepang adalah China yang diikuti oleh

Indonesia, Amerika Serikat, dan Malaysia. Impor instrumen musik dari

Indonesia mendahului impor asal China di tahun 2015 dan kemudian

meningkat di tahun 2016. Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa di tahun 2016

jumlah impor instrumen musik dari seluruh negara meningkat di Jepang,

dimana hal ini menunjukkan adanya peningkatan kebutuhan/permintaan

instrumen musik di pasar domestik Jepang di tahun tersebut.

Page 26: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

24

4.1.1. Impor HS 9207.10

Tabel 10. Impor HS 9207.10 dari Dunia di Jepang

Uraian Tahun

2013 2014 2015 2016

Volume (Ton) 8.510 10.155 9.130 11.353

Pertumbuhan (%)

19% -10% 24%

Tren (%) 8

Nilai (USD ribuan)

86.988 100.497 91.504 106.067

Pertumbuhan 16% -9% 16%

Tren (%) 5

Sumber: Trade Map, International Trade Centre (ITC) dan diolah

Berdasarkan tabel di atas, volume impor barang dengan nomor HS

9207.10 terus meningkat dari tahun 2013 hingga 2016. Walaupun volume

impor menurun di tahun 2015, apabila dilihat dari trennya di tahun 2013-2016

volume impor barang tersebut meningkat sebesar 8%. Sedangkan apabila

dilihat berdasarkan nilai impornya, sejalan dengan volume impor yang

meningkat pada periode tersebut, tren nilai impor barang dengan nomor HS

9207.10 meningkat sebesar 5%.

Grafik 2. Impor HS 920710 di Jepang

Sumber: Trade Map, International Trade Centre (ITC)

Sedangkan apabila dilihat berdasarkan negara pengekspornya, negara

yang melakukan ekspor barang dengan nomor HS 9207.10 terbesar ke pasar

domestik Jepang adalah Indonesia yaitu sebesar 58% di tahun 2016, jika

dibandingkan dengan ekspor dari seluruh negara ke Jepang. Negara lainnya

Page 27: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

25

yang banyak melakukan ekspor barang barang dengan nomor HS 9207.10 ke

Jepang adalah China dan Malaysia, masing-masing sebesar 36% dan 5%, di

tahun 2016.

4.1.2. Impor HS 9207.90

Tabel 11. Impor HS 9207.90 dari Dunia di Jepang

Uraian Tahun

2013 2014 2015 2016

Volume (Ton) 1.948 1.786 1.397 1.453

Pertumbuhan (%)

-8% -22% 4%

Tren (%) (11)

Nilai (USD ribuan) 103.353 99.943 78.496 92.233

Pertumbuhan (%)

-3% -21% 18%

Tren (%) (6)

Sumber: Trade Map, International Trade Centre (ITC) dan diolah

Berbeda dengan barang di bawah nomor HS 9207.10, volume impor

barang dengan nomor HS 9207.90 mengalami penurunan pada periode 2013-

2016 sebesar -11%. Sejalan dengan penurunan volume pada periode tersebut,

jumlah nilai impor barang tersebut juga mengalami penurunan, yaitu sebesar

-6%. Dan apabila dibandingkan jumlah volume impor antara barang di bawah

nomor HS 9207.10 dengan HS 9207.90, jumlah volume impor barang di bawah

nomor HS 9207.10 memiliki jumlah volume yang lebih besar.

Grafik 3. Impor HS 920790 di Jepang

Sumber: Trade Map, International Trade Centre (ITC)

Berdasarkan data ITC, negara yang mengekspor barang dengan nomor

HS 9207.90 terbesar ke pasar domestik Jepang adalah China, yaitu sebesar

Page 28: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

26

50% di tahun 2016 jika dibandingkan dengan negara pengekspor barang

tersebut ke pasar Jepang. Berbeda dengan impor HS 9207.10, selain berasal

dari China dan Indonesia, impor barang tersebut juga berasal dari Amerika

Serikat dan Korea Selatan. Pangsa impor Indonesia terhadap produk HS

9207.10 sendiri jika dibandingkan dengan negara lainnya adalah sebesar 17 %

di tahun 2016, dan menduduki peringkat tiga setelah Amerika Serikat (23%).

4.2. Analisa Pesaing

Tabel 12. Impor HS 9207 dari Negara Pengekspor ke Jepang

Negara

Pengekspor

Nilai Impor

2013 (USD

ribu)

Nilai Impor

2014 (USD

ribu)

Nilai Impor

2015 (USD

ribu)

Nilai Impor

2016 (USD

ribu)

Pangsa

Impor

2016 (%)

Dunia 190.341 200.439 170.000 198.300 100

China 72.652 79.653 68.539 66.743 34

Indonesia 42.492 48.309 44.418 57.004 29

Amerika Serikat

57.864 56.632 45.325 56.118 28

Malaysia 754 1.077 1.250 6.511 3

Korea Selatan

4.756 4.061 2.609 2.735 1

Lain-lain 11.823 10.706 7.861 9.188 5

Sumber: Trade Map, International Trade Centre (ITC)

Berdasarkan data ITC, pada tahun 2016 apabila dilihat dari nilainya impor

produk HS 9207 terbesar berasal dari China yaitu sebesar 34%. Sedangkan

Indonesia menduduki peringkat kedua (29%), yang diikuti Amerika Serikat

(28%). Oleh karena itu dua negara pesaing yang akan dibahas lebih lanjut

dalam sub-bab ini adalah China dan Amerika Serikat, sebagai negara yang

berada pada 3 urutan utama di pasar domestik Jepang.

4.2.1. China

Tabel 13. Ekspor Produk Instrumen Musik (HS 9207) dari China ke Dunia

Importir

Nilai Ekspor 2013

(USD ribu)

Nilai Ekspor 2014

(USD ribu)

Nilai Ekspor 2015

(USD ribu)

Nilai Ekspor 2016

(USD ribu)

Trend (2013-2016)

Persentase Ekspor

2016

Dunia 530.197 549.127 527.599 524.789 -0,7 100,0

Amerika Serikat 152.738 160.096 159.720 177.720 4,6 34

Jerman 55.587 59.212 61.402 57.258 1,3 11

Jepang 53.626 60.712 56.807 50.926 -2,2 10

Page 29: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

27

Inggris 22.399 22.739 24.077 27.861 7,4 5

Hong Kong, China 20.639 28.362 26.913 22.688 2,3 4

Belanda 20.848 23.128 22.678 18.086 -4,4 3

Perancis 15.439 17.651 20.287 17.660 5,6 3

Korea Selatan 14.786 15.455 16.418 15.885 2,8 3

India 10.547 11.376 11.328 11.745 3,2 2

Australia 13.095 10.814 11.575 10.150 -6,7 2

Lain-lain 150.492 139.579 116.394 114.807 -9,5 22

Sumber: Trade Map, International Trade Centre (ITC) dan diolah

Data ITC menunjukkan bahwa tren ekspor instrumen musik dari China ke

dunia mengalami penurunan di tahun 2013 hingga 2016 sebesar -0,7%.

Apabila dilihat dari negara tujuan ekspor instrumen musik utama China, Jepang

berada pada peringkat tiga, dengan trend sebesar -2,2%. Hal ini menunjukkan

bahwa Jepang adalah salah satu pasar instrumen musik yang penting bagi

produsen China. Namun ekspor instrumen musik China tersebut menurun,

dimana di tahun 2015 nilai ekspor China ke Jepang mencapai 56.807.000 USD

sedangkan nilai ekspor di tahun 2016 sebesar 50.926.000 USD.

Tabel 14. Ekspor Produk Instrumen Musik (HS 9207) dari China ke Jepang

Uraian Tahun

2013 2014 2015 2016

HS 9207.10

Nilai (USD ribuan) 33.232 37.818 35.865 35.293

Pertumbuhan 14% -5% -2%

Tren 1

HS 9207.90

Nilai (USD ribuan) 20.394 22.894 20.942 15.633

Pertumbuhan 12% -9% -25%

Tren (8,5)

Sumber: Trade Map, International Trade Centre (ITC) dan diolah

Sedangkan apabila dilihat berdasarkan HS 6 digitnya, nilai ekspor

instrumen musik dari China ke pasar Jepang paling besar adalah pada produk

HS 9207.10. Tren nilai ekspor produk HS 9207.10 pada tahun 2013 hingga

2016 meningkat sebesar 1%, sedangkan tren nilai ekspor produk HS 9207.90

pada periode yang sama adalah sebesar -8,5%.

Nilai perdagangan instrumen musik yang besar antara China dan Jepang

merupakan dampak dari besarnya investasi brand asing ternama di China.

Khususnya setelah bergabungnya China ke dalam World Trade Organization

Page 30: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

28

(WTO) di tahun 2001, banyak perusahaan asing membangun anak perusahaan

di China. 3 Perusahaan asing yang membuka anak perusahaan di China

merupakan brand-brand ternama seperti Yamaha, Korg, Casio, dan lain-lain.

Meski industri instrumen musik China sempat terkena dampak dari krisis

ekonomi di tahun 2008, namun China terus berupaya untuk berkembang.

Pemerintah China mengupayakan untuk memperbaiki standar nasional dari

industri tersebut, hal ini berdampak pada meningkatnya kegiatan Research and

Development (R&D) yang dilakukan oleh para produsen instrumen musik. Hal

ini tentunya memberi dampak positif bagi industri instrumen musik, karena

mendorong perbaikan standar dan kualitas produk.

4.2.2. Amerika Serikat

Tabel 15. Ekspor Produk Instrumen Musik (HS 9207) Musik dari Amerika Serikat ke Dunia

Importir

Nilai Ekspor 2013

(USD ribu)

Nilai Ekspor 2014

(USD ribu)

Nilai Ekspor 2015

(USD ribu)

Nilai Ekspor 2016

(USD ribu)

Tren (2013-2016)

Persentase Ekspor

2016

Dunia 268.618 263.790 231.897 245.374 -3,9 100

Belanda 62.082 65.718 63.392 68.178 2,5 28

Jepang 49.584 55.382 40.109 47.679 -4,3 19

Kanada 51.569 48.555 40.397 37.568 -10,7 15

Inggris 9.541 9.828 10.580 12.058 8,1 5

Australia 11.217 9.478 9.245 10.792 -1,4 4

Jerman 6.622 6.999 8.565 8.458 9,8 3

Hong Kong, China 7.064 4.877 5.868 7.153 2,3 3

Perancis 4.757 2.080 1.462 6.023 3,6 2

Korea Selatan 4.033 3.646 4.439 5.688 13,1 2

Mexico 8.248 7.771 6.700 5.656 -12,0 2

Lain-lain 53.903 49.455 41.139 36.120 -12,9 15

Sumber: Trade Map, International Trade Centre (ITC) dan diolah

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa tren ekspor instrumen

musik dari Amerika Serikat ke dunia di tahun 2013-2016 mengalami penurunan

sebesar -3,9%. Tiga negara yang menjadi tujuan ekspor utama Amerika Serikat

adalah Belanda, Jepang, dan Kanada. Jepang sendiri berada pada peringkat

dua di tahun 2016, yaitu sebesar 19% dari total ekspor instrumen musik

Amerika Serikat.

3 Musical Instrument Industry in China, October 2013, Italian Trade Commission Shanghai Office, url link:

http://www.ice.it/paesi/asia/cina/upload/174/Music%20China%202013%20Market%20Report.pdf

Page 31: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

29

Tren ekspor instrumen musik Amerika Serikat ke Jepang pada tahun

2013-2016 juga mengalami penurunan yaitu sebesar -4,3%. Nilai ekspor

Amerika Serikat ke Jepang sempat mengalami peningkatan di tahun 2014,

dimana nilai ekspor mencapai 55.382.000 USD. Namun nilai ekspor Amerika

Serikat mengalami penurunan yang cukup tajam di tahun 2015, dimana nilai

ekspor menjadi 40.109.000 USD.

Tabel 16. Ekspor Produk Instrumen Musik (HS 9207) dari Amerika Serikat ke

Jepang

Uraian Tahun

2014 2015 2016

HS 9207.10

Nilai (USD ribuan)

1.682 1.689 1.449

Pertumbuhan

0% -14%

Tren (7)

HS 9207.90

Nilai (USD ribuan)

53.700 38.419 46.230

Pertumbuhan

-28% 20%

Tren (7,2)

Sumber: Trade Map, International Trade Centre (ITC) dan diolah

Apabila dilihat berdasarkan nilai ekspor HS 6 digitnya, produk yang nilai

ekspornya paling besar adalah produk HS 9207.90. Meskipun begitu, tren nilai

ekspor produk ini di tahun 2014-2016 mengalami penurunan sebesar -7,2%.

Walaupun nilai ekspor di tahun 2015-2016 mengalami peningkatan sebesar

20%, namun nilai ekspor HS 9207.90 di tahun 2014 yang mencapai 53.700.000

USD, belum bisa mengangkat tren eskpor negara tersebut di periode 2014-

2016.

Amerika serikat merupakan salah satu negara yang memiliki peran yang

besar dalam industri instrumen musik, baik sebagai eksportir maupun importir.

Hal ini didorong oleh besarnya industri entertainment di Amerika Serikat yang

menyebabkan besarnya pasar instrumen musik di negara tersebut. Industri

instrumen musik elektronik sendiri telah berkembang lama di negara tersebut,

yaitu dimulai sekitar tahun 1980-an. Sebut saja brand besar seperti “Gibson

Brands, Inc.” dan “Fender Musical Instruments” yang hingga saat ini masih

Page 32: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

30

berperan besar dalam pasar instrumen musik. Adanya brand-brand besar dan

perkembangan teknologi yang terus dilakukan oleh industri instrumen musik di

Amerika Serikat membuat negara tersebut menjadi pemain instrumen musik

besar di pasar dunia.

4.3. Peran Indonesia dalam Ekspor HS. 9207 ke Jepang

Dalam market brief ini akan dibahas peran Indonesia dalam ekspor HS. 9207

ke Jepang berdasarkan kekuatan dan kelemahan Indonesia untuk produk

dimaksud.

4.5.1. Kekuatan Indonesia

Tabel 17. Nilai Ekspor HS. 9207

Negara Nilai: US$ (000) Pangsa Ekspor

2016 (%)

Tren 2013-2016 (%)

2013 2014 2015 2016

World 1.899.978 1.882.611 1.753.503 1.780.169 100 (2,6)

China 530.197 549.127 527.599 524.789 29,5 (0,7)

United States of America

268.618 263.790 231.897 245.374 13,8 (3,9)

Indonesia 217.692 241.889 235.766 241.719 13,6 2,9

Netherlands 227.726 201.534 194.955 156.972 8,8 (10,9)

Germany 142.862 146.851 133.951 130.693 7,3 (3,5)

Negara lainnya (per negara < 5%)

512.883 479.420 429.335 480.622 27,0 (3,0)

Sumber: ITC Trade Map, diolah

Berdasarkan Tabel 17. di atas, Indonesia berada di posisi 3 besar

negara pengekspor dunia untuk produk instrumen musik dengan HS.

9207,dengan nilai ekspor sebesar US$ 241,7 juta, setelah China dan Amerika

Serikat. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kekuatan sebagai

salah satu negara pengekspor utama di dunia untuk produk ini, termasuk

melakuakan ekspor ke Jepang.

Page 33: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

31

Grafik 4. Pangsa Ekspor HS.9207

Berdasarkan Grafik 4. di atas, Indonesia memiliki pangsa pasar ekspor

sebesar 13,6% di dunia, dan memiliki selisih yang tidak begitu signifikan

dengan Amerika Serikat dengan pangsa ekspor sebesar 13,8%, dan jauh lebih

lebih unggul dari 2 negara di Eropa, yaitu Jerman dan Belanda dengan pangsa

ekspor masing-masing sebesar 7,3% dan 8,8%.

Page 34: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

32

Grafik 5. BCG Matrix 5 Negara Pengekspor Utama untuk HS. 9207

Berdasarkan Grafik 5. di atas, Indonesia berada di kuadran Star, dengan

pangsa sebesar 2,9% dan tren sebesar 13,6%. Pada kuadran ini, Indonesia

berpotensi untuk terus tumbuh dan menjadi market leader di masa depan untuk

instrumen musik dengan HS. 9207, apabila dilakukan beberapa langkah-

langkah untuk dapat bersaing dengan negara lainnya. Langkah-langkah yang

dapat dilakukan diantaranya adalah dengan menambah investasi untuk

peningkatan kapasitas produksi dan teknologi, penetrasi pasar, inovasi atas

produk yang dihasilkan, dan lain sebagainya.

4.5.2. Kelemahan Indonesia

Kelemahan Indonesia dalam memasarkan instrumen musik dengan HS.

9207 di Jepang adalah

a. industri instrumen musik di Indonesia lebih dikuasai oleh perusahaan asing

(PMA) dibandingkan perusahaan lokal. Beberapa perusahaan asing yang

memproduksi instrumen musik di Indonesia diantaranya adalah PT.

Yamaha Musical Products Indonesia, PT. Samick Indonesia, dan PT.

Kawai Indonesia. Sementara untuk produsen lokal sendiri masih berupa

industri rumahan, serta cakupan jumlah dan jenis produksinya masih

STAR QUESTION MARKS

DOGS CASH COWS

Page 35: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

33

terbatas, misalnya Batiksoul Guitar, Rick Hanes Guitars, Stranough, Radix

Guitar, Genta Guitar, dan Helder Guitar. Adapun perusahaan lokal yang

memiliki pemasaran dalam skala besar dan bersifat internasional adalah

sebagai distributor dan toko alat musik, bukan industri, contohnya PT.

Mahkota Musik Indonesia (distributor Ibanez di Indonesia), PT. Citra

Intirama (distributor Roland di Indonesia), Yamaha Musik Indonesia

(distributor Yamaha di Indonesia), dan lain sebagainya.

b. Instrumen musik bukan merupakan komoditi utama dan potensial,

sehingga kurang mendapat perhatian dari Pemerintah.

4.4. Saluran Distribusi Produk HS. 9207 di Jepang

Untuk melakukan importasi produk instrumen musik listrik ke pasar

domestik Jepang, importir harus mematuhi peraturan domestik yang berkaitan

dengan perlengkapan listrik yaitu Electrical Appliance and Material Safety Law.

Berdasarkan peraturan ini importir diharuskan untuk melapor kepada

Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang (Ministry of Economy,

Trade and Industry/ METI, Regional Bureau of Economy, Trade and Industry).

Importir kemudian memiliki kewajiban untuk memenuhi beberapa persyaratan

yang dimiliki oleh Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang

untuk kemudian diberi label apabila memenuhi persyaratan dan dapat

dipasarkan di pasar domestik Jepang. Berikut adalah urutan dan prosedur yang

harus dilakukan oleh importir:

Page 36: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

34

Gambar 11. Prosedur Impor Instrumen Musik Listrik di Pasar Jepang

Sumber: JETRO Handbook for Industrial Products Import Regulations 2009

Apabila persyaratan untuk memasarkan produk sudah dipenuhi, produsen

instrumen musik listrik dapat memasarkan produknya melalui saluran distribusi

seperti distributor atau wholesaler instrumen dan perlengkapan listrik ataupun

peralatan listrik. Produsen instrumen musik besar seperti Yamaha dan Kawai

memiliki distributor besarnya sendiri di pasar Jepang. Adapun saluran distribusi

lain untuk memasarkan produk instrumen musik di pasar Jepang adalah retailer

musik skala menengah dan internet retailer yang menjamur di Jepang.

4.5. Regulasi Impor

Pada pelaksanaan kegiatan impor, seringkali terdapat hambatan

perdagangan yang harus diantisipasi terlebih dahulu oleh pengekspor.

Page 37: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

35

Hambatan ini terbagi menjadi dua jenis yaitu hambatan tarif maupun non tarif.

Oleh karena itu sub-bab ini akan membahas hambatan tarif maupun non tarif

terkait impor barang HS 9207, yang terdapat pada regulasi nasional Jepang.

4.5.1. Hambatan Tarif

Berdasarkan daftar tarif Jepang per tanggal 1 April 20174, tarif impor

barang HS 9207 dari Indonesia adalah 0% hal ini mempertimbangkan tarif MFN

dan IJEPA yang diterapkan oleh Jepang. Sedangkan pajak konsumsi yang

diterapkan pada pasar domestik Jepang adalah sebesar 8%. barang HS 9207

4.5.2. Hambatan Non Tarif

Pada dasarnya tidak terdapat regulasi domestik yang mengatur secara

khusus barang HS 9207 di pasar Jepang. Namun terdapat beberapa regulasi

domestik yang berkaitan dengan barang dengan barang tersebut dan penting

untuk diperhatikan sebelum melakukan ekspor, diantaranya adalah:

a) Electrical Appliance and Material Safety Law

Peraturan tersebut mengatur produksi dan importasi perlengkapan listrik di

Jepang, dengan kewajiban untuk melapor kepada Kementerian Ekonomi,

Perdagangan dan Industri Jepang (Ministry of Economy, Trade and

Industry/ METI, Regional Bureau of Economy, Trade and Industry).

Berdasarkan peraturan ini pelaku usaha hanya dapat menjual produknya

setelah memenuhi persyaratan-persyaratan yang terdapat dalam peraturan

ini, dan setelah dilabeli tanda PSE, nama perusahaan, penilaian terakhir,

dan lain-lain. Barang HS 9207 atau instrumen musik listrik masuk ke dalam

Category B pada peraturan ini, yang mengharuskan dilakukannya uji

kelayakan yang sesuai dengan metode yang ditunjuk oleh Pemerintah

Jepang. Tanda PSE untuk produk yang masuk ke dalam

Category B adalah sebagai berikut:

4 Japan Customs, url link: http://www.customs.go.jp/english/tariff/2017_4/index.htm

Page 38: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

36

Gambar 12. Tanda PSE untuk Barang Category B

Adapun yang disebut sebagai “vintage” instrumen musik listrik dapat dijual

tanpa tanda PSE, namun tetap dipersyaratkan untuk mendapat persetujuan

khusus dari METI.

Pada bulan Juli 2013 peraturan ini mengalami perubahan, terutama pada

bagian persyaratan teknis untuk perlengkapan listrik dalam peraturan

tersebut. Perubahan dari peraturan tersebut sudah diimplementasikan

sejak bulan Januari 2014.

b) Act Against Unjustifiable Premiums and Misleading Representations

Peraturan ini merupakan bagian dari undang-undang anti monopoli Jepang,

yang secara khusus menangani praktik perdagangan yang tidak adil seperti

bujukan yang menyesatkan terhadap konsumen dan keuntungan yang

tidak adil oleh pelaku usaha. Peraturan ini (Act No. 134 (May 15, 1962)

diamandemen dua kali di tahun 2014, yaitu pada bulan Juni dan November.

Berdasarkan Handbook JETRO (Japan External Trade Organization) untuk

Produk Konsumen di tahun 20105, melalui peraturan ini Asosiasi Instrumen

Keyboard Jepang menetapkan kode untuk kompetisi yang adil terkait

produk keyboard listrik.

c) Industrial Standardization Act (standar JIS)

JIS (Japanese Industrial Standards) merupakan standarisasi kegiatan

industri yang diterapkan di Jepang, dimana proses standarisasi

dikoordinasi oleh Japanese Industrial Standards Committee. Standar JIS

untuk barang HS 9207 diterapkan untuk produk Musical Instrument Digital

5 https://www.jetro.go.jp/ext_images/en/reports/regulations/pdf/cons2010ep.pdf

Page 39: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

37

Interface ) MIDI. Nomor standar JIS untuk produk tersebut adalah

JISX6054.

d) Customs Law (pasal terkait pelanggaran hak kekayaan intelektual)

Berdasarkan pasal 69-2, 69-11, 30, atau 65-3, Custom Law yang

diterapkan oleh Jepang, importasi barang yang melanggar hak kekayaan

intelektual dilarang untuk dilakukan. Berikut adalah cakupan dari peraturan

tersebut:

Gambar 13. Cakupan Pasal Terkait Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual

Sumber: Japan Customs, IPR Border Enforcement6

Sebagai catatan, barang impor yang melanggar ketentuan tersebut akan

ditahan walaupun pihak pengimpor tidak mengetahui bahwa importasi

tersebut mengandung pelanggaran.

6 Japan Customs, url link: http://www.customs.go.jp/mizugiwa/chiteki/index_e.htm

Page 40: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

38

BAB V

STRATEGI

Berdasarkan kondisi pasar dan perdagangan instrumen musik listrik yang

terdapat pada pasar domestik Jepang, berikut adalah beberapa strategi yang dapat

dilakukan untuk meningkatkan ekspor produk instrumen musik listrik (HS 9207) ke

pasar domestik Jepang:

5.1. Menerapkan Harga Jual yang Kompetitif

Penting bagi Indonesia untuk menerapkan harga jual instrumen musik

listrik yang kompetitif di pasar Jepang. Hal ini didorong oleh beberapa hal

diantaranya adalah dengan adanya China sebagai salah satu pesaing di pasar

Jepang. Sebagai salah satu pesaing Indonesia, produk asal China dikenal

memiliki harga yang kompetitif. Pasar instrumen musik Jepang yang besar di

dunia membuat persaingan harga tak lagi terelakan.

Di samping itu perilaku konsumen Jepang saat ini lebih memperhatikan

nilai suatu produk ketika membeli. Kondisi Jepang yang masih memulihkan

perekonomiannya dari krisis, turut mempengaruhi perilaku konsumen di Jepang.

Oleh karena itu dengan menerapkan harga jual yang kompetitif dapat menjadi

daya tarik bagi konsumen Jepang.

5.2. Meningkatkan Teknologi

Pesatnya perkembangan instrumen musik listrik di pasar Jepang

mendorong pentingnya meningkatkan teknologi pada produk instrumen musik

listrik. Sebagai produk yang digital, daya saing maupun daya jual instrumen

musik listrik sangat dipengaruhi oleh teknologi yang terdapat pada produk

tersebut. Produk instrumen musik listrik yang memiliki teknologi tinggi tentu saja

memiliki daya jual yang tinggi, hal sebaliknya pada produk instrumen musik

listrik yang memiliki teknologi rendah.

Perkembangan teknologi pada industri ini juga hendaknya disesuaikan

dengan tren, kebutuhan konsumen, dan segmen konsumen yang akan disasar.

Page 41: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

39

Berdasarkan informasi pasar yang telah dijelaskan sebelumnya produk yang

memiliki potensi lebih tinggi di pasar Jepang adalah keyboard elektrik. Oleh

karena itu perlu diperhatikan teknologi keyboard elektrik yang banyak beredar di

pasar Jepang. Penting untuk diperhatikan juga segmen konsumen yang akan

disasar oleh pelaku usaha. Produk instrumen musik listrik yang berteknologi

tinggi tentu saja cocok bagi segmen musisi profesional. Sedangkan bagi musisi

pemula, produk instrumen musik berteknologi tinggi dapat menyulitkan mereka.

5.3. Melakukan Pelabelan Sesuai dengan Peraturan yang Berlaku

Adanya peraturan dalam negeri terhadap peralatan listrik (dimana produk

HS 9207 termasuk dalam peraturan tersebut), perlu diperhatikan oleh para

pelaku usaha sebelum melakukan ekspor. Beberapa standar yang diterapkan

oleh pemerintah Jepang menjadi hal yang tak boleh luput dan agar dipenuhi

terlebih dahulu persyaratan pelabelan yang berlaku di Jepang. Hal ini dilakukan

untuk menghindari terhambatnya kegiatan ekspor.

Selain itu pelabelan juga dilakukan untuk mendapat trust atau

kepercayaan konsumen. Sebagai pasar yang cukup mature di bidang instrumen

musik, product knowledge konsumen instrumen musik listrik di negara maju

seperti Jepang cukup tinggi jika dibandingkan dengan konsumen di negara

berkembang lainnya. Oleh karena itu pelabelan yang lengkap menjadi penting

untuk memenuhi kebutuhan informasi konsumen terhadap suatu produk.

5.4. Menarik Investasi Asing Langsung dengan Brand Ternama

Perilaku konsumen instrumen musik cenderung lebih memilih brand

ternama, yang dirasa lebih familiar. Brand-brand ini cenderung pemain lama di

bidang instrumen musik atau dapat disebut sebagai earlycomer di industri

instrumen listrik. Salah satu kelebihan kompetitif dari earlycomer adalah memiliki

kepercayaan konsumen karena sudah dikenal terlebih dahulu kualitas

produknya.

Oleh karena itu menarik investasi asing langsung dengan perusahaan

besar di bidang instrumen musik listrik dapat menjadi opsi untuk berkompetisi di

pasar internasional. Hal ini dapat dalam berbagai macam bentuk joint venture

Page 42: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

40

atau membuka distribution line dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki

brand instrumen musik ternama. Pada dasarnya di Indonesia sendiri sudah

terdapat beberapa perusahaan besar di industri instrumen musik yang

beroperasi di Indonesia. Contoh dari perusahaan tersebut adalah produsen

instrumen musik asal Jepang yaitu Yamaha dan Roland Corporation.

5.5. Menyediakan Jasa Pasca Penjualan (After Sales Service)

Jasa pasca penjualan atau after sales service penting bagi produk

instrumen musik listrik. Sebagai salah satu produk yang memiliki teknologi

khusus, diperlukan pengetahuan khusus pula dalam perawatannya. Oleh karena

itu penting untuk menjamin tersedianya after sales service untuk meningkatkan

keuntungan komparatif dari produk instrumen musik listrik yang ditawarkan.

5.6. Mengikuti Pameran

Menghadiri pameran-pameran musik yang diselenggarakan di Jepang

merupakan salah satu strategi penting bagi para pelaku usaha instrumen musik

listrik. Sebagai ajang bertemunya penjual dengan konsumen atau pencinta

musik, kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk memasarkan produk. Terlebih

pada pameran musik skala besar yang pengunjungnya dari berbagai segmen

pengguna instrumen musik. Transaksi jual belipun dapat dilakukan saat

pameran berlangsung.

Selain dapat dimanfaatkan untuk memasarkan suatu produk, pameran

juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi untuk pemetaan konsumen

maupun tren pasar. Beragamnya pengunjung pameran yang pada dasarnya

adalah konsumen atau pengguna akhir dari instrumen musik, dapat menjadi

sumber informasi bagi para pelaku usaha. Di samping itu pada umumnya

peserta yang berpartisipasi pada suatu pameran juga sangat beragam, dimana

hal tersebut dapat menjadi sumber informasi untuk pemetaan pesaing.

Page 43: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

41

BAB VI

INFORMASI PENTING

6.1. TPO dan/ atau Kedutaan Negara Jepang di Indonesia

Kedutaan Besar Jepang Jakarta

Duta Besar: Ishii Masafumi

Jl. M.H. Thamrin Kav. 24, Jakarta Pusat,

10350, Indonesia

Telepon: (62-21) 3192-4308

Fax: (62-21) 315-7156

Website: www.id.emb-japan.go.jp

Konsulat Jenderal Jepang – Medan

Konsul Jenderal: Hirofumi Morikawa

Sinar Mas Land Plaza (Wisma BII),

Lantai 5, Jl. Pangeran Diponegoro No.

18, Medan , Sumatera Utara

Telepon: (62-61) 457-5193

Fax: (62-61) 457-4560

Website : http://www.medan.id.emb-

japan.go.jp/

Konsulat Jenderal Jepang – Jakarta

Konsul Jenderal:

Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Jakarta Pusat

10350, Indonesia

Telepon: (62-21) 3192-4308

Fax: (62-21) 315-7156

Konsulat Jenderal Jepang –

Makassar

Konsul Jenderal: Masaki Tani

Gedung Wisma Kalla Lantai 7, Jl. Dr.

Sam Ratulangi No. 8-10, Makassar,

Sulawesi Selatan, Indonesia

Telepon: (62-411) 871-030,

Fax: (62-411) 853-946

Website : http://www.surabaya.id.emb-

japan.go.jp/makassar/

Konsulat Jenderal Jepang –

Surabaya

Konsul Jenderal: Yoshiharu Kato

Jl. Sumatera No. 93, Surabaya 60281,

Jawa Timur, Indonesia

Telepon: (62-31) 503-0008

Fax: (62-31) 503-0037

Website : http://www.surabaya.id.emb-

japan.go.jp/

Konsulat Jenderal Jepang –

Denpasar

Konsul Jenderal: Hirohisa Chiba

Jl. Raya Puputan No. 170, Renon,

Denpasar, Bali, Indonesia

Telepon: (62-361) 227-628

Fax: (62-361) 265-066

Website : http://www.denpasar.id.emb-

japan.go.jp/

6.2. Kamar Dagang Jepang

Page 44: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

42

Tokyo Chamber of Commerce & Industry (HQ)

3-2-2 Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005, Japan

Telepon: (813) 3283-7523

Fax: (813) 3216-6497

Website: www.tokyo-cci.or.jp

Email: [email protected]

Fukuyama Chamber of Commerce & Industry

2-10-1 Nishimachi, Fukuyama City, Hiroshima 720-0067, Japan

Telepon: (818) 4921-2345

Fax: (818) 4922-0100

Website: www.fukuyama.or.jp/e

Email: [email protected]

Hiroshima Chamber of Commerce & Industry

44 Matomachi-5-chome, Naka-ku, Hiroshima 730, Japan

Telepon: (818) 2222-6610

Fax: (818) 2211-0108

Website: www.hiroshimacci.or.jp

Kawasaki Chamber of Commerce & Industry

11-2 Ekimae Honcho, Kawasaki-ku, Kawasaki 210, Japan

Telepon: (814) 4211-4111

Fax: (814) 4211-4118

Website: www.kawasaki-cci.or.jp

Kyoto Chamber of Commerce & Industry

240 Shoshoicho Ebisugawa-agaru Karasumadori, Nakakyo-ku 604, Japan

Telepon: (817) 5212-6450

Fax: (817) 5255-0428

Website: www.kyo.or.jp/kyoto/e

Email: [email protected]

Osaka Chamber of Commerce & Industry

2-8 Honmachi-bashi, Chuo-ku, Osaka 540-0029, Japan

Telepon: (816) 6944-6400

Fax: (816) 6944-6293

Page 45: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

43

Website: www.osaka.cci.or.jp/e

Okinawa Chamber of Commerce & Industry

15-20 Chuo-4-chome, Okinawa-shi 904, Japan

Telepon: (819) 8938-8022

Fax: (819) 8938-2755

Website: www.okinawacci.or.jp

Email: [email protected]

Nagahama Chamber of Commerce & Industry

10-1 Takada-cho, Nagahama, Shiga 526-0037, Japan

Telepon: (817) 4962-2500

Fax: (817) 4962-8001

Website: www.nagahama.or.jp

Email: [email protected]

6.3. Asosiasi Terkait Instrumen Musik Listrik di Jepang

Association of Musical Electronic Industry (AMEI)

2-16-9 Misaki Town Chiyoda-ku, Tokyo 101-0061 Tokyo

Telepon: 03-5226-8550

Fax: 03-5226-8549

Email: [email protected]

http://www.amei.or.jp/

Electronic Musical Instruments Education Society

3-24-22, Shimomeguro, Meguro-ku, Tokyo 153-8666

Telepon: +81-3-5773-0888

Fax: +81-3-5773-0825

http://www.emies.gr.jp/english.html

Japan Musical Instruments Association

Yubinbango101-0021 , Chiyoda-ku, Tokyo Soto-Kanda 2-18-21 Musical Hall

Page 46: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

44

Telepon: 03-3251-7444

Fax: 03-3252-7246

http://www.zengakkyo.com/

Japan Instrument Fair Association

3rd floor of Musical Instruments Hall 2-18-21 Kojinkada Chiyoda-ku, Tokyo

101-0021 Tokyo

Telepon: 03-5298-7450

Fax: 03-5298-7457

Email: [email protected]

http://musicfair.jp/

Japan Electronics & Information Technology Industries Association

Ote Center Bldg., 1-1-3, Otemachi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0004, Japan

Telepon: 03-5218-1060

Fax: 03-5218-1079

http://www.jeita.or.jp/

6.4. Daftar Pameran Terkait Instrumen Musik Listrik di Jepang

Tabel 18. Daftar Pameran Terkait Sarung Tangan di Jepang

Nama Pameran Tanggal

Penyelenggaran Tempat Website

7th Licensing japan 28-30 Juni 2017 Tokyo Big Sight

https://www.licensing-japan.jp/en/

World Music Festival: Sukiyaki Meets the World

25-27 Agustus 2017

To Be Confirmed

http://sukiyakifes.jp/

International Broadcast Equipment Exhibition (Inter BEE)

15-17 November 2017

Makuhari Messe

http://www.inter-bee.com/en/

Musical Instruments Fair

Japan Awal November 2018

Tokyo Big Sight

http://musicfair.jp/english/index.html

Page 47: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

45

6.5. Perwakilan Indonesia di Jepang

KBRI Tokyo

Duta Besar: Arifin Tasrif

Atase Perdagangan: Farid Wirawan Rachman

5-2-9 Higashigotanda, Shinagawa-ku, Tokyo 141-0022, Japan

Telepon: (813) 3441-4201 Fax: (813) 3447-1697

Website: www.kbritokyo.jp

KJRI Osaka

Konsul Jenderal: Wisnu Edi Pratignyo

Nakanoshima Intes Bld 22 F, 6-2-40 Nakanoshima, Kita-ku, Osaka 530-0005

Telepon: (816) 6449-9898

Fax: (816) 6449-9892

Website: www.indonesia-osaka.org

Email: [email protected]

ITPC Osaka

Kepala: Hotmida Purba

Wakil: Adhi Kusuma Yudha Halim

Matsushita IMP Bld. 2F, 1-3-7 Shiromi, Chuo-ku, Osaka 540-6302, Japan

Telepon: (816) 6947-3555

Fax: (816) 6947-3556

Website: www.itpc.or.jp

Email: [email protected]

Page 48: INSTRUMEN MUSIK LISTRIK - ITPC Osaka

46

BAB VII

REFERENSI

Highbeam Business, URL link: https://business.highbeam.com/industry-

reports/food/musical-instruments

International Trade Center (ITC), alamat website: http://www.trademap.org/

Italian Trade Commission Shanghai Office, “Musical Instrument Industry in

China” October 2013, URL link:

http://www.ice.it/paesi/asia/cina/upload/174/Music%20China%202013%20Mark

et%20Report.pdf

Japan Customs, URL link:

http://www.customs.go.jp/english/tariff/2017_4/index.html

Japan External Trade Organization (JETRO), “Handbook for Consumer

Products Import Regulations 2010”, URL link:

https://www.jetro.go.jp/ext_images/en/reports/regulations/pdf/cons2010ep.pdf

Japan Music Marketing, URL link: http://japanmusicmarketing.com/

Matsue, Jennifer Milioto, Taylor & Francis Group 2015, “Focus: Music in

Contemporary Japan”

Ministry of Economy, Trade, and Industry (METI) Japan, alamat website:

www.meti.go.jp/english/

Newmusicbox, “American Innovations in Electronic Musical Instruments”, URL

link: http://www.newmusicbox.org/articles/american-innovations-in-electronic-

musical-instruments/

Yamaha Annual Report 2015, URL link:

https://www.yamaha.com/en/ir/publications/pdf/an-2015e.pdf