LAPORAN KEMAJUAN PENGABDIAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) KERAJINAN ROTAN JORONG DUO KOTO MALALO PENINGKATAN KEMAMPUAN DESAIN, PRODUKSI DAN PEMASARAN TIM Pelaksana Ahmad Bahrudin,S.Sn.,M,Sn NIDN. 0020097106 Wahyono,S.Pd.,M,Sn NIDN. 0026027304 Dibiayai oleh: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemeterian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Program Pengabdian Masyarakat Nomor: 066/SP2H/PPM/DRPM/II/2016, Tanggal 17 Februari 2016 INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG 2016
80
Embed
INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG 2016 fileKelompok Kerajinan Anat Nagad Jorong Duo Koto, Batipuh Selatan, Tanah Datar, Sumatera Barat _. I ahun ke I dan rencana I c|nun Rp 39.000.000,00
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN KEMAJUAN
PENGABDIAN
IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) KERAJINAN ROTAN JORONG DUO KOTO MALALO
PENINGKATAN KEMAMPUAN DESAIN , PRODUKSI DAN PEMASARAN
TIM Pelaksana
Ahmad Bahrudin,S.Sn.,M,Sn NIDN. 0020097106
Wahyono,S.Pd.,M,Sn NIDN. 0026027304
Dibiayai oleh:
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Kemeterian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Program Pengabdian Masyarakat
Nomor: 066/SP2H/PPM/DRPM/II/2016, Tanggal 17 Februari 2016
Penanggung JawabTahun PelaksanaanBiaya Tahun BerjalanBiaya lGseluruhan
IIALAMAN PENGNSAIAN
Kemjinan Rotan Jorong Duo Koto Malalo PeningkatanKemampuan Desain, Produksi dan Pemasamn
AHMAD BAHRUDIN S.Sn, M.SnInstitut Seni lndonesia Padang Panjang0m0097106LektorKiiya [email protected],id
WAHYONO S.Pd.,M.Sn002602730/.Institut Seni Indonesia Padang Panjang
Kelompok Kerajinan Anat NagadJorong Duo Koto, Batipuh Selatan, Tanah Datar, Sumatera
Barat
_ .I ahun ke I dan rencana I c|nunRp 39.000.000,00Rp 39.000.000,00
l 1 - 2016
S.Sn, M,Sn)NIP,4.IIK 197109202001 l2 1002
.Hum)1987021001
c4\fuG)MMND4ed4l6
i ii
Kerajinan Rotan Jorong Duo Koto Malalo Peningkatan Kemampuan Desain, Produksi dan Pemasaran
INSTISARI
Rotan merupakan salah satu hasil hutan non kayu yang dikenal luas oleh masyarakat, baik masyarakat yang berkecimpung dalam kerajinan rotan maupun pengguna produk rotan. Rotan juga merupakan salah satu hasil hutan yang berada di kanagarian Duo Koto Guguak Malalo Kec batipuh Selatan, kondisi ini yang memicu tumbuhnya kelompok pengrajin di daerah tersebut. Kelompok pengrajin dibentuk adanya sumberdaya yang dimilki, berkeinginan untuk mengolah hasil hutannya dalam hal ini rotan menjadi produk tepat guna dalam hal ini peoruk kebutuhan rumah tangga baik kebutuhan pokok maupun kebutuhan penunjang lainnya.
Kelompok pengrajin sudah tumbuh sekitar 1 tahun dan sudah memiliki dasar-dasar menganyam, untuk itu kegiatan pengabdian ini lebih difokuskan pada pengembangan desain sesuai dengan selera pasar, sehingga harapannya produk yang dihasilkan akan diterima oleh pasar, baik lokal maupun nasional, dampaknya bagi pengrajin akan meningkatkan tarap hidupnya yang selama ini mengantungkan pada sektor pertanian, walaupun tidak menjadi penghasilan utama minimal bisa sebagai pendapatan sampingan.
Pengabdian ini telah dilaksanakan selama 12 kali pertemuan, dengan kegiatan sebagai berikut: diawali dengan melakukan negosiasi dengan pemuka masyarakat, selanjutnya melakukan pelatihan tentang desain mulai dari membuat sketsa, membuat gambar jadi dengan skala 1:10 selanjutnya membuat pola skala1:1 di atas kertas, tahap berikutnya proses pembuatan produkyang difokuskan pada benda fungsional yaitu tempat buah, tempat toples triple dan tempat toples single, langkah awal adalah menyiapkan tatakan yang tebuat dari multipleks 0,9 mm, selanjutnay dipotong sesuai dengan pola yang telah dibuat, tahap selanjutnya memotong bahan dan memasang lungsi pada lubang, dilanjutkan menganyam bagian bodi, tahap akhir penganyaman adalah melipat lungsi memutar ke bawah, dan tahap akhir adalah melakukan finishing menggunakan teknik transparent coathing.
Kata Kunci : Rotan, desain dan produk
iv
Rattan Craft in Jorong Koto Duo Malalo Upgrades Design , Production and
Marketing
ABSTRACT
Rattan is one of the non-timber forest products are known by the people, both the people working in the rattan and wicker products. Rattan is also one that is in the forest products Kanagarian Koto Duo Guguak Malalo South Batipuh district, this condition which triggers the growth of groups of artisans in the area. Craftsmen formed their owned resources, eager to cultivate the forests in this case the rattan to produce appropriate in this case peoruk household needs either staples or other support needs.
Group of craftsmen has been growing at about 1 year old and already have the basics of weaving, for the service activities are more focused on developing designs to suit the tastes of the market, so it hopes the product will be accepted by the market, both locally and nationally, the impact for the craftsmen will increase tarap life during this pocket in the agricultural sector, although it did not become the main income can be as a minimum of side income.
This devotion has been conducted over 12 meetings , with the following activities : beginning with negotiating with community leaders , further training on the design from sketching , making the finished image with a scale of 1:10 later to make patterns skala1 : 1 on paper , the next stage of the manufacturing process of products that are focused on functional objects that is a fruit , a jar triple and a single jar , the first step is to prepare the placemat tebuat of multiplex 0.9 mm , selanjutnay cut according to the pattern that has been made , the next step to cut the material and put lungsi on the hole , continued to weave parts of the body , the final stage rotating warp weaving is folded down , and the final stage is to use a technique transparent finishing Coathing .
Keywordi: Rattan, design and produk
v
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .................................................................................................................. i
Halaman Lembar Pengesahan ........................................................................................... ii
Abstract ............................................................................................................................ iii
Intisari .............................................................................................................................. iv
Daftar Isi ......................................................................................................................... v
Daftar Gambar................................................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
yang memiliki kompetensi sesuai dengan target dan tujuan pelatihan ini, dan (e).
menyiapkan jadwal pelatihan sesuai dengan rencana program yang telah
direncanakan, 2). Tahap pelaksanaan yang terdiri dari: (a). melakukan sosialisasi
pelatihan pengembangan desain dan produk anyaman rotan, (b). Diskusi terbatas
mengenai pemahaman wawasan dan keterampilan yang sudah peserta pelatihan
kuasai, dan 3). Tahap evaluasi yang terdiri: (a). presentasi sosialisasi kesimpulan
oleh tim pelaksana dan praktek langsung dengan peserta pelatihan, (b). repleksi
berupa praktek dan uji coba skill yang telah dilatihkan dan (c). memberikan
penilaian terhadap produk yang dihasilkan oleh peserta pelatihan.
14
Gambar. 2
Pelatihan pembuatan desain
Gambar. 3
Pemotongan bahan tatakan anyaman dengan bahan multipleks 09 mm yang dibantu oleh anggota tim pengabdian menggunakan mesin jigsaw
Tahapan pemotongan bahan dilakukan setelah dibuat pola pada bidang
multipleks, dan diberi tanda untuk diberi lubang berjumlah ganjil, kenapa lubangnya
ganjil, hal ini dilakukan supaya memudahkan dalam penganyaman, sebab jika
lubangnya genap maka dalam penganyaman akan bertemu dengan dengan pakan
yang sama ( bahasa sunda ngarodon), sebab teknik anyam yang digunakan adalah
anyaman sasag.
15
Gambar. 4
Penghalusan bagian samping multi pleks menggunakan mesin gerinda tangan Pengahalusan bagian pinggir dilakukan untuk menghilangkan ketidakrataan sisa
potongan menggunakan gergaji jigsaw, sebab penggunaan mesin jigsaw tidak ada
penghantar tetap, jadi hanya mengandalkan ketelitian pegangan tangan saja.
Gambar 5
Proses pewarnaan rotan menggunakan pewarna kayu (wood staind)
Sambil menunggu proses pemotongan tatakan maka kelompok pengolah
bahan menyedian bahan dan memotong sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan
dengan cara diukur bagian lungsinya, dan melakukan pewarnaan pada sebagian
16
bahan rotan dengan warna kuning, merah dan campuran kuning dan merah (orange)
adapun pewarna menggunakan pewarna kayu dengan asumsi tidak mudah pudar dan
relative mudah dalam pengaplikasiannya.
Gambar 6
Pemasangan pita pada pinggiran tatakan menggunakan lem karet
Tahap selanjutnya adalah pemasangan pita yang telah dianyam dengan
menggunakan teknik anyaman kepang (3 baris rotan) pada bagian pinggir tatakan
menggunakan lem, hal ini dilakukan untuk memperindah produk juga untuk
menutupi pori-pori kasar pada bagian pinggir multipleks tersebut.
Gambar 7
17
Proses pemasangan lungsi (rotan atau pita yang penganyam) sejajar dengan pada lubang tatakan
Langkah selanjutnya adalah pemasangan lungsi (rotan yang sejajar dengan
penganyam) dengan menggunakan dua helai rotan yang berdampingan, setelah
selesai dipasang rotan lungsinya, maka tahap selanjutnya adalah melipat bagian
bawah lungsi dengan cara di pilin tunggal, selain sebagai penguat lungsi supaya tidak
lepas ketika tertarik ke atas juga berfungsi sebagai kaki.
Gambar 8
Proses penganyam bagian badan teknik anyaman sasag
18
Selanjutnya proses penganyam bodi/badan dengan menggunakan tekni sasag
atau satu langkah satu, bahan yang digunakan adalah perpaduan antara warna putih,
merah dan kuning, adapun jumlah lilitannya sebanyak sebelas lilitan dari bawah
sampai atas.
Gambar 9
Tahap pelipatan pakan yang disisipkan menggunakan teknik anyaman sasag, dan diselipkan pada bagian bawah diantara pilin yang sudah dibuat.
Tahap ini adalah tahap pelipatan pakan rotan dengan cara melipat pakan pada
bagian kiri kesebelah kanan dan bagian kiri kea rah kanan, pakan tersebut di
masukan pada pilin bagian kaki dan pelipatannya dijalin menggunakan teknik
anyaman sasag.
Pembuatan produk selanjutnya adalah Jam dinding dengan berbagai bentuk
terutama pada bagian backgraoundnya, sedangkan tahapan produksinya sama dengan
produk senbelumnya yaitu pemotongan bahan alas/tumpuan lungsi lalu di lubangi
menggunakan mata bor 3mm, selanjutnya memasang lungsi pada bagian yang telah
dilubangi. Untuk memudahkan dalam penerapan desain yang telah dibuat maka
dibuat modelnya oleh Ketua Tim Pengabdian dengan tujuan agar peserta pelatihan
19
mudah memahami tentang produk yang akan dibuat sehingga produk yang dihasilkan
sesuai dengan yang telah direncanakan.
Gambar. 10 dan 11
Model jam dinding
Setelah adanya model maka tahap selanjutnya adalah melakukan pembuatan
desain bentuk jam dinding yang akan dibuat meliputi ukuran, bahan yang digunakan,
20
dan teknik yang akan diaplikasikan. Pada pembuatan jam dinding ini bahan yang
digunakan seperti: tripeks 0,9 mm, rotan fitrit 3mm, HPL (hight pressure
laminating), digital printing sticker, mesin jam dan cutting stiker yang akan diletakan
pada background jam nantinya.
Gambar 12
Pemotongan bahan
Pemotongan alas menggunakan mesin potong jigsaw dengan menggunakan
bahan tripleks dengan ketebalan 0,9 mm, bahan ini digunakan supaya posisi lungsi
bisa tegak lurus dan akan memudahkan pada tahap selanjutnya yaitu penganyaman
pinggir.
21
Gambar 13
Memasang lungsi
Pemasangan lungsi dilakukan dengan cara memasukan bilah-bilah fitrit
melalui lubang yang telah dibuat menggunakan mesin bor dengan diameter 3 mm
sesuai dengn fitrit yang digunakan, panjang fitrit disesuaikan dengan anyaman
nantinya terutama pada bagian atas, sedangkan paa bagian bawah dilebihkan sekita
0,5 cm yang nantinya akan dipotong rata dengan papan alas.
Gambar 14
Tahapan menganyam bagian pinggir
22
Proses menganyam pinggir membutuhkan ketelitian dan kesabaran sebab
bagian ini sangat menentukan bentuk yang akan di hasilkan nantinya, tahapannya
adalah dengan cara menganyam tegak lurus sekitar lima putaran selanjutnya mulai
dibengkokan ke luar setiap putarannya hal ini dilakukan supaya hasil anyamannya
akan membulat sesuai dengan perencanaan di awal, setelah selesai proses
menganyam ini makan langkah selanjutnya adalah mematikan ujung anyaman
dengan cara melipat (mengunci) menggunakan teknik kuncian langkah satu-satu, lalu
ditempelkan pada sisi alas menggunakan hot glue gun.
Gambar 15
Produk setengah jadi jam dinding
Setelah selesai tahapan ini maka tahapan selanjutnya adalah membuat alasnya
menggunakan triplek 0,9 dan dilapisi dengan HPL, sedangkan untuk
membulatkannya menggunakan alat mesin router dan mata tegak, teknik ini akan
memudahkan dalam proses pengerjaan dan menghasilkan bidang yang presisi sesuai
dengan molding yang telah dibuat.
23
Gambar 16
Pembuatan pengantar mesin router untuk membuat background jam dinding.
Teknik ini digunakan untuk memudahkan dalam proses pembuatan bidang
terutama bidang membulat, cetakan ini berguna ketika Produk yang akan dibuat
masal, sehingga produk yang dihasilkan akan seragam.
Tahap selanjutnya adalah pemasangan background pada jam dinding,
meliputi pemasangan mesin jam, penunjuk waktu dengan bahan cutting sticker
skotlite dan dibuat nama sebagai symbol.
Gambar 17
Pemasangan penunjuk waktu pada background jam
24
Gambar 18
Produk yang telah dihasilkan
Selanjutnya adalah pembuatan produk penutup makanan (tudung saji) produk
ini dibuat berdasarkan survai pasar disekitar pengrajin tinggal dan banyak reques
untuk membuat tudung saji, maka dibuatlah produk. Adapun tahapan produksinya
adalah menggunakan bahan fitrit 3mm diawali dengan membuat kepala tudung saji
dengan bentuk yang disesuaikan dengan bentuk tudung saji yang akan dibuat, jika
oval maka jumlah lungsinya akan lebih banyak dibanding pakannya, sedangkan juka
bulat maka lungsi dan pakanya menggunakan jumlah yang sama. Tahapan
penganyaman pinggirnya sama dengan produk sebelumnya.
25
Gambar 19
Tahap awal membuat tudung saji (kepalanya)
Gambar 20
Kepala untuk tudung saji oval
26
Gambar 21
Proses penganyaman bagian pinggir
Gambar 22
Produk setengah jadi sebelum dipasang bingkai penguat dengan bahan rotan
27
Gambar 23
Produk jadi siap untuk dipasarkan
Gambar 24
Tahapan finishing menggunakan sending sealer dan melamine lack gloss
28
Finishing merupakan akhir dari proses pembuatan produk, bagitu pula dalam
prmbuatan produk ini, adapun finishing yang dilakukan adalah dengan memberikan
cairan pelapis sending sealer sebagai penutup pori-pori dan selanjutnya ditutup
dengan cairan melamine lack gloss, yang berfungsi untuk melindungi rotan dari
rayap juga sebagai penambah keindahan pada produk tersebut.
Tahap akhir dari dari system produksi adalah manjemen pemasaran, dimana
hal ini menjadi sangat penting sebab sebagus apapun produk yang telah dihasilkan
jika tidak ada fasilitas untuk memasarkannya maka produk tersebut akan teronggok
di gudang, pada kegiatan pengabdian ini pemasaran dikelola oleh bagian marketing
dan menggunakan dua metode marketing yaitu: Menyediakan tempat untuk menjual
langsung kepada konsumen dengan cara membuka gerai sehingga akan terjadi
kontak langsung antara penjual dan pembeli juga berfungsi sebagai tempat pameran
(display produk) mengingat tempat memajang produk memiliki tempat sempit dan
tidak bisa menampung semua produk yang telah dibuat, maka yang di pajang hanya
sebagian saja dan mewakili dari produk lainnya yang sejenis, untuk
mengkomunikasikan produk lainya maka dibuat brosur yang berisi beberapa produk
yang berada di gudang dengan dilengkapi contact person untuk memudahkan jika
suatu saat ada keinginan untuk membeli produk tersebut.
Marketing lainnya dengan cara memanfaatkan jaringan internet melalui
jejaring social (media social) dengan cara membuat akun khusus tentang produk
kerajinan yang berisi tentang informasi berupa alamat lengkap dan contact person
untuk memudahkan dalam berkomunikasi nantinya, adapun beberapa media social
29
yang digunakan adalah: Facebook, Instagram dan google+, sedangkan untuk jangka
panjangnya akan dibuat website sendiri atau melalui media penjualan pihak ketiga.
Gambar 25
Gerai tempat pemasaran produk kerajinan
Gambar 26
Promosi dan penjualan pada media sosial Facebook
30
Gambar 27
Promosi dan penjualan pada media sosial Instagram
Gambar 27
Promosi dan penjualan pada media sosial Google+
31
Gambar 28
Produk pertama yang telah dihasilkan
Gambar 29
Gambar 30
32
Gambar 31
Gambar 12 dan 13 hasil produk yang telah dihasilkan pada gambar 13 ada perbedaan antara produk sebelah kiri dan kanan terutama pada teknik menekuk bagian lungsinya yaitu langkah satu pada lungsi bagian kanannya dan gambar 14
penggunaan produk tersebut.
Gambar 32
33
Gambar 33
Produk tempat topless single
Gambar 34
Produk Jam dinding
34
Gambar 35
Produk tudung saji
Gambar 36
Keranjang bagasi motor
35
Gambar 37
Keanjang Parcel
Gambar 38 Pikulan makanan
36
5.3.Tahap Evaluasi Program
Untuk mengukur tingkat keberhasilan kegiatan yang telah dilakukan,
maka akan dilakukan evaluasi minimal 3 (tiga) kali, yaitu: evaluasi akhir, dan
evaluasi tindak lanjut, kegiatan evaluasi ini akan melibatkan akan melibatkan
tim reviewer ekternal dari luar ISI Padangpanjang dan indicator pencapaian
tujuan juga tolak ukur yang digunakan untuk menjustifikasi tingkat keberhasilan
kegiatan.
Setelah diberikan pelatihan kepada peserta pelatihan akan memahami
dengan jelas materi pelatihan pengembangan desain dan produk yang diharapkan
akan memiliki daya saing di pasaran yang akhirnya akan memiliki daya jual yang
cukup tinggi, sehingga harapan selama ini untuk menjadikan kerajinan anyaman
ini bisa meningkatkan taraf hidup bagi peserta pelatihan dan umumnya bagi
masyarakat disekitarnya.
37
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperolaeh dari pelaksanaan pelatihan
pengembangan desain produk kerajinan anyaman rotan di Jorong Duo Koto,
Malalo Kec. Batipuh Selatan Kab Tanah Datar adalah:
1. Tingkat partisipasi yang tinggi dari peserta pelatihan memberikan dampak
positif bagi pelaksanaan program, terlihat dari pelatihandan pendampingan
pengembangan desain dan produk berjalan dengan baik.
2. Pelaksanaan program mampu menghasilkan luaran-luaran yang diharapkan
oleh platihan ini,
7.2. Saran
Tinginya kreatifitas peserta dalam mengikuti pelatihan ini diharapkan
mendapat perhatian khusus sehingga keberlanjutan program dari pengabdian
ini dapat diikuti dengan dorongan dan motivasi dari pemerintah setempat dan
pihak lain yang berkompeten baik perindustrian maupun perdagangan,
sehingga pengrajin akan termotivasi untuk berkarya dan bisa diperjualbelikan
yang imbasnya adanya peningkatan pendapatan masyarakat setempat.
38
DAFTAR PUSTAKA
Eustesia Sri Murwati, 2014, Teknik Pembengkokan Rotan Manau menggunakan Stamer,Balai Besar Kerajinan dan Batik, Yogyakarta.
Hamdi, Saibatul, Arhamsyah, , 2011, Penggunaan Bahan Finishing Pada Rotan Non Komersial Sebagai Bahan Kerajinan, Jurnal Riset Insustri Hasil Hutan, Kalimantan.
Jamaludin Dkk, Desain Kursi Rotan Dari Masa Ke Masa, Jurnal Rakajiva-1, ITENAS, Bandung.
Januminro, CFM, (2000), Rotan Indonesia ” Potensi budidaya pengantar pengolahan standar mutu dan prospek pengusahaan”, kanisius, Yogyakarta.
Pane Pardamen Obi, Dkk, Jenis Rotan Olahan dan Analisis Ekonomi pada Industri Pengolahan Rotan Komersial di Kota Medan,USU Medan.
Nara Sumber :
Nofrizal Can Amalo, Ketua Kelompok Kerajinan Rotan
39
LAMPIRAN
Proses pemotongan rotan sesuai dengan perencanaan
Proses pewarnaan
40
Pemasangan Lungsi
Menganyam pakan (sisi) secara melingkar dengan teknik Anyaman sasag (satu langkah satu)
. Jorong Duo Koto Malalo Kec. BatipuhSelatan, Kab. Tanah Datar
No. Nama Tapda Tangan
1. A r,nAr, c f i ,2. €Lb4'A \r.\+r\r,f-{-3. fJ LtR- A Lr> t\ eE4. Ktsrnoa !fu-xtF r'5. h Ler€fl ( vr,\v6. Ag."r gNJt 6wfl7. n usnrc6 #)f,8. Nr.\RvL t-t\D Arf AH9. Y uth L-anJ a 4'lr-{10.
11.
12.
13.
14.
15 .
NIP 19710920 2001121 002
KEMENTERIAN RISET, TEKI{OLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIINSTITTIT SENI INDONESIA PADANGPAN"IANG
PENGABDIAN PADA MASYARAKAT. lalan Bahder' .rohan Paclangpanjang' l 'c- lp. 0752- 82077. Irax. 0752- 82803;