Instalasi CentOS 5.5 dalam Virtual Machine Well, ini adalah tulisan kedua dari rangkaian tulisan saya tentang Virtual Box. Meski disini saya menjelaskan instalasi Linux CentOS versi 5.5 untuk Virtual Machine, sejatinya tutorial ini juga dapat anda gunakan untuk menginstall Linux CentOS 5.5 standalone. Nah, sekarang kita akan mulai langkah-langkah untuk menginstall CentOS 5.5 di Virtual Machine. 1.Bagi saya, melakukan remote menggunakan software putty atau mremote lebih menyenangkan daripada saya harus login kedalam mesin Linux secara langsung. Dan untuk mengkonfigurasi agar mesin VM yang saya buat bisa diakses melalui software semacam itu, saya melakukan konfigurasi network pada Virtual Machine yang saya buat. 2.Klik ikon Setting dibar atas.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Well, ini adalah tulisan kedua dari rangkaian tulisan saya tentang Virtual Box. Meski disini sayamenjelaskan instalasi Linux CentOS versi 5.5 untuk Virtual Machine, sejatinya tutorial ini juga
dapat anda gunakan untuk menginstall Linux CentOS 5.5 standalone. Nah, sekarang kita akan
mulai langkah-langkah untuk menginstall CentOS 5.5 di Virtual Machine.
1. Bagi saya, melakukan remote menggunakan software putty atau mremote lebihmenyenangkan daripada saya harus login kedalam mesin Linux secara langsung. Dan
untuk mengkonfigurasi agar mesin VM yang saya buat bisa diakses melalui softwaresemacam itu, saya melakukan konfigurasi network pada Virtual Machine yang saya buat.
3. Masuk ke section Network. Ubah pilihan dropdown pada Attached to menjadi Bridged
Adapter.
\
4. Klik OK, kemudian pilih ikon Start untuk memulai Virtual Machine. Karena, dalamvirtual machine ini belum ada sistem operasi, maka akan muncul menu First Run
17. Pada menu selanjutnya, saya akan mengajak anda untuk melakukan kustomisasi padalayout partisi. Ini berguna untuk mempermudah proses administrasi pada sistem operasi
anda. Pilih Create Custom Layout kemudian klik Next.
19. Partisi pertama yang saya buat adalah /. Dalam hierarki linux, partisi ini adalah tempatutama dari sistem operasi Linux. Partisi ini saya set sebesar 5 GB dan ditempatkan
sebagai primary partition. Setelah itu, klik OK.
20. Lakukan hal yang sama diatas untuk partisi lain, namun tidak menyertakan pilihan
Forced to be a primary partition. Adapun skema yang saya buat adalah sebagai berikut:
- / : 5 GB- /var : 3 GB
- /home : 1.5 GB- swap : sisa partisi yang ada.
21. Partisi swap berguna sebagai virtual memory untuk mesin Linux kita. Idealnya, besar
24. Menu berikutnya adalah konfigurasi network yang akan kita gunakan. Sayamenggunakan fitur DHCP sehingga semuanya saya biarkan sesuai default, kecuali pada
point . Sebagai informasi, setting hostname ini dapat kita ubah di lain waktu, dan tulisan
saya yang lain, merubah hostname pada linux, menguraikan cara merubah hostname padalinux.
25. Selanjutnya, kita akan menentukan regional setting yang akan kita gunakan di sistem
operasi ini. Pilih dropdown menu Asia/Jakarta, kemudian klik Next.
36. Selanjutnya, kita akan masuk ke menu start up.
37. Pada saat dilakukan start up, anda akan menjumpai menu konfigurasi terakhir. Menu ini,
selanjutnya bisa kita buka kembali dengan menggunakan command setup di dalamcommand line. Karena saya menggunakan Linux ini hanya untuk keperluan simulasi,
saya mematikan fitur SELinux agar tidak terlalu banyak gangguan saat sayamenggunakan Linux ini. Arahkan ke Firewall Configuration, kemudian klik Run Tool.