7/21/2019 Inspeksi Sanitasi RSU M.jamil Padang Tahun 20144 http://slidepdf.com/reader/full/inspeksi-sanitasi-rsu-mjamil-padang-tahun-20144 1/41 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas sosial yang keberadaannya sangat diperlukan oleh masyarakat agar kesehatan masyarakat dapat tetap terjaga. Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang didalamnya terdapat bangunan, peralatan, manusisa (petugas, pasien dan pengunjung) dan kegiatan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu rumah sakit mempunyai kaitan erat dengan kumpulan manusia, baik itu orang sakit (pasien), tenaga kesehatan, karyawan maupun pengunjung. Sebagai fasilitas sosial dalam pelayanan kesehatan yaitu sebagai tempat penyembuhan berbagai jenis penyakit, maka rumah sakit juga mempunyai risiko memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan, gangguan kesehatan serta dapat menjadi penyebab penularan penyakit. Hal ini sejalan dengan penuturan osty !andjaitan yang dikutip dari http""www.pdpersi.co.id" bahwa di #merika Serikat lebih kurang $%& pasien dirawat dirumah sakit menderita infeksi nosokomial dan dapat menimbulkan kerugian sekitar ' . million"tahun. Sedangkan menurut data *HO, +-$ & atau $, juta orang menderita infeksi nosokomial (!anjaitan , -%%%). Sejalan dengan perkembangan penduduk dan wilayah yang sangat pesat, maka lokasi rumah sakit yang dulunya jauh dari pemukiman sekarang berada dekat dan bahkan ditengah tengah pemukiman penduduk yang sangat padat. Sehingga masalah pencemaran akibat hasil aktifitas rumah sakit sering menjadi pencetus konflik antara pihak rumah sakit dengan masyarakat yang berada disekitarnya. imasa lalu, rumah sakit dibangun disuatu wilayah yang jaraknya cukup jauh dari daerah pemukiman dan biasanya dekat dengan sungai. engan pertimbangan agar buangan limbah rumah sakit tersebut tidak berdampak negatif terhadap penduduk atau apabila ada dampak negatif, maka dampak tersebut dapat diperkecil (Said /0, $111). !erhatian serius pemerintah dewasa ini diarahkan pada buangan"limbah medis rumah sakit, mengingat jumlah rumah sakit yang kian meningkat setiap tahunnya. Seperti dituturkan oleh #hmad, 2* (-%%%) yang mengutip pendapat #rshad, 3 ($111) dikatakan bahwa berdasarkan pengalaman dan hasil penelitian di 4alaysia dalam kurun waktu $115$111 tercatat sekitar -1& kejadian kecelakaan di rumah sakit diakibatkan oleh tertusuk jarum suntik. 2ecelakaan ini terjadi baik terhadap dokter, perawat ataupun petugas kebersihan. Setelah dilakukan e6aluasi ternyata pengelolaan jarum suntik dihampir setiap rumah sakit belum berjalan dengan baik, misalnya tidak dipisahkan dan tidak disimpan pada container yang semestinya. isamping jumlah limbah medis yang makin meningkat, juga didasarkan pada keberadaan rumah sakit sendiri yang senantiasa dihuni, dipergunakan dan dikunjungi oleh kelompok orang yang rentan dan lemah terhadap penyakit. Laporan Inspeksi Sanitasi RSU.DR. M. Djamil Padang
Inspeksi Sanitasi RSU M. Jamil Padang bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang mungkin dapat terjadi akibat variabel kesehatan lingkungan rumah sakit menurut Permenkes 1204 tahun 2004, sebagai bentuk antisipasi infeksi nosokomial di lingkungan rumah sakit.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7/21/2019 Inspeksi Sanitasi RSU M.jamil Padang Tahun 20144
Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas sosial yang keberadaannya sangat diperlukan
oleh masyarakat agar kesehatan masyarakat dapat tetap terjaga. Rumah sakit sebagai institusi
pelayanan kesehatan yang didalamnya terdapat bangunan, peralatan, manusisa (petugas, pasien
dan pengunjung) dan kegiatan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu rumah sakit mempunyai
kaitan erat dengan kumpulan manusia, baik itu orang sakit (pasien), tenaga kesehatan,
karyawan maupun pengunjung.Sebagai fasilitas sosial dalam pelayanan kesehatan yaitu sebagai tempat penyembuhan
berbagai jenis penyakit, maka rumah sakit juga mempunyai risiko memungkinkan terjadinya
pencemaran lingkungan, gangguan kesehatan serta dapat menjadi penyebab penularan
penyakit. Hal ini sejalan dengan penuturan osty !andjaitan yang dikutip dari
http""www.pdpersi.co.id" bahwa di #merika Serikat lebih kurang $%& pasien dirawat dirumah
sakit menderita infeksi nosokomial dan dapat menimbulkan kerugian sekitar ' .
million"tahun. Sedangkan menurut data *HO, +-$ & atau $, juta orang menderita infeksi
nosokomial (!anjaitan , -%%%).Sejalan dengan perkembangan penduduk dan wilayah yang sangat pesat, maka lokasi
rumah sakit yang dulunya jauh dari pemukiman sekarang berada dekat dan bahkan ditengahtengah pemukiman penduduk yang sangat padat. Sehingga masalah pencemaran akibat hasil
aktifitas rumah sakit sering menjadi pencetus konflik antara pihak rumah sakit dengan
masyarakat yang berada disekitarnya. imasa lalu, rumah sakit dibangun disuatu wilayah yang
jaraknya cukup jauh dari daerah pemukiman dan biasanya dekat dengan sungai. engan
pertimbangan agar buangan limbah rumah sakit tersebut tidak berdampak negatif terhadap
penduduk atau apabila ada dampak negatif, maka dampak tersebut dapat diperkecil (Said /0,
$111).!erhatian serius pemerintah dewasa ini diarahkan pada buangan"limbah medis rumah
sakit, mengingat jumlah rumah sakit yang kian meningkat setiap tahunnya. Seperti dituturkan
oleh #hmad, 2* (-%%%) yang mengutip pendapat #rshad, 3 ($111) dikatakan bahwa
berdasarkan pengalaman dan hasil penelitian di 4alaysia dalam kurun waktu $115$111
tercatat sekitar -1& kejadian kecelakaan di rumah sakit diakibatkan oleh tertusuk jarum suntik.
2ecelakaan ini terjadi baik terhadap dokter, perawat ataupun petugas kebersihan. Setelah
dilakukan e6aluasi ternyata pengelolaan jarum suntik dihampir setiap rumah sakit belum
berjalan dengan baik, misalnya tidak dipisahkan dan tidak disimpan pada container yang
semestinya. isamping jumlah limbah medis yang makin meningkat, juga didasarkan pada
keberadaan rumah sakit sendiri yang senantiasa dihuni, dipergunakan dan dikunjungi oleh
kelompok orang yang rentan dan lemah terhadap penyakit.
Laporan Inspeksi Sanitasi RSU.DR. M. Djamil Padang
7/21/2019 Inspeksi Sanitasi RSU M.jamil Padang Tahun 20144
!ola penularan penyakit dapat terjadi melalui berbagai cara baik secara langsung (cross
infection) atau melalui suatu media (non-living infection) maupun melalui serangga (vector-
borne infection) yang akhirnya akan merugikan masyarakat dan lingkungan sekitarnya bila
tidak dikelola dengan baik. 4enurut 7erard 8onang ($115) yang dikutip dari makalahnya
90nfeksi Rumah Sakit 4engancam !asien: menyatakan disuatu rumah sakit pernah terjadi
semua bayi dalam satu ruangan terkena infeksi yang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas
hanya karena bak mandi yang dipakai cuma satu. 8ak mandi itu dipakai secara bergiliran dari
pasien satu ke pasien lain tanpa dibersihkan secara baik. #kibatnya, bakteri tersebut tetap
tinggal didalamnya. Oleh karena itu, untuk menghindari halhal tersebut maka lingkungan
maupun prasarana rumah sakit perlu dipelihara dengan baik sesuai dengan persyaratan
kesehatan yang telah ditetapkan.
;ntuk melindungi segenap lapisan masyarakat, baik selaku pasien, pengunjung maupunmasyarakat sekitar rumah sakit serta untuk mencegah dan memperbaiki dampak negati6e yang
mungkin ditimbulkan oleh aktifitas rumah sakit, maka pemerintah telah menerbitkan peraturan
melalui 2eputusan 4enteri 2esehatan R0 no. $-%"4enkes"S2"<"-%% tentang persyaratan
kesehatan lingkungan rumah sakit. ;ntuk mendukung serta menunjang program pemerintah
dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat tersebut maka 8=2>!! 2elas
0 4edan sebagai ;nit !elaksana =eknis (;!=) 2ementerian 2esehatan R0 dimana salah satu
tugas pokoknya adalah melaksanakan #nalisis ampak 2esehatan >ingkungan baik fisik,
kimia maupun biologi, telah melakukan kegiatan pengawasan Sanitasi !elayanan 2esehatan
(Rumah Sakit). engan harapan melalui kegiatan yang telah dilakukan dimana rumah sakit
sebagai sarana pelayanan kesehatan khususnya didaerah lokasi wisata dapat sebagai penunjang
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan baik kepada masyarakat lokal maupun turis sebagai
pengunjung.
1.2 Landasan Hukum
a. ;ndangundang /o. +? =ahun -%%1 tentang 2esehatan
b. 2epmenkes R0 nomor @ -+1"4enkes"S2"000"-%$$, tentang Organisasi dan =ata kerja ;!=
di bidang =eknik 2esehatan >ingkungan dan !engendalianc. !ermenkes no. $?"4enkes"!er"0<"$11%, tentang !ersyaratan kualitas air bersih.d. 2epmenkes R0 nomor $-%"4enkes"S2"<"-%% tentang persyaratan kesehatan lingkungan
rumah sakit.e. 2epmen>H no. A tahun $11 tentang 8aku 4utu #ir >imbah Rumah Sakit
1.3 Permasalahan
8elum diketahuinya apakah rumah sakit di daerah lokasi wisata 2abupaten 2aro
khususnya Rumah Sakit ;mum 4. Bamil 2ota !adang telah memenuhi persyaratan kesehatan
lingkungan rumah sakit berdasarkan 2epmenkes R0 nomor $-%"4enkes"S2"<"-%% tentang
persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit.
1.4 Maksud dan Tujuan
Laporan Inspeksi Sanitasi RSU.DR. M. Djamil Padang
7/21/2019 Inspeksi Sanitasi RSU M.jamil Padang Tahun 20144
4aksud dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan suatu penilaian
kesehatan lingkungan rumah sakit dalam pengendalian pencemaran rumah sakit di Rumah
Sakit ;mum 4. Bamil 2ota !adang.
b. =ujuan- ;ntuk mengetahui tingkat mutu hygiene sanitasi rumah sakit umum 4. Bamil 2ota
!adang.- ;ntuk mengetahui kualitas air bersih di rumah sakit umum 4. Bamil 2ota padang.- ;ntuk mengetahui kualitas air limbah buangan rumah sakit umum 4. Bmail 2ota
!adang.
1. Met!de "eg#atan
a. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan penyehatan tempat pelayanan kesehatan ini adalah Rumah Sakitumum 4. Bamil 2ota !adang
b. ara melakukan kegiatanara pelaksanaan kegiatan penyehatan tempat pelayanan kesehatan ini adalah melalui
obser6asi"inspeksi sanitasi rumah sakit berdasarkan 2epmenkes R0 nomor
$-%"4enkes"S2"<"-%% tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit. Serta
pengambilan sampel uji kualitas air bersih dan air limbah.c. Output 2egiatan
=erpantaunya hygiene sanitasi rumah sakit di Rumah Sakit ;mum 4. Bamil 2ota !adang
berdasarkan 2epmenkes R0 nomor $-%"4enkes"S2"<"-%% tentang persyaratan kesehatan
lingkungan rumah sakit.
BAB 2
T$N%AUAN PU&TA"A
2.1 Pengert#an 'umah &ak#t.
Rumah sakit adalah merupakan sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya
orang sakit maupun orang sehat atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta
memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan (epkes, -%%).
Rumah sakit juga mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan
berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan
secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya
rujukan (epkes, $11-).
Laporan Inspeksi Sanitasi RSU.DR. M. Djamil Padang
7/21/2019 Inspeksi Sanitasi RSU M.jamil Padang Tahun 20144
Rumah sakit pemerintah diklasifikasikan menjadi rumah sakit kelas #, 8, dan kelas
berdasarkan perbedaan tingkatan menurut kemampuan pelayanan kesehatan yang dapat
disediakan baik pelayanan medik dasar, spesialistik dan subspesialistik. !elayananpelayanan
yang diberikan otomatis akan berkaitan dengan unsur pelayanan, ketenagaan, fisik dan
peralatan.
8erdasarkan 2epmenkes R0 no. 1A+ tahun $11- bahwa klasifikasi rumah sakit dapat
dibedakan atas @
$. Rumah sakit kelas # adalah rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medis spesialistik luas dan subspesialistik luas.-. Rumah sakit kelas 8 adalah rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medis sekurangkurangnya $$ spesialistik dan subspesialistik terbatas.+. Rumah sakit kelas adalah rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medis spesialistik dasar, yaitu meliputi pelayanan spesialistik bedah,
penyakit dalam, kebidanan dan kandungan serta kesehatan anak.. Rumah sakit kelas adalah rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medis dasar yaitu pelayanan medis umum dan gigi.
isamping rumah sakit pemerintah ada pula rumah sakit swasta maupun rumah sakit
#8R0. Rumah sakit swasta dibedakan atas kelas ;tama, 4adya dan !ratama, sementara rumah
sakit #8R0 diklasifikasikan berdasarkan kelas 0, 00, 000 dan 0C.
2.2 Pengert#an "esehatan L#ngkungan 'umah &ak#t
2esehatan lingkungan merupakan usaha untuk mengawasi beberapa faktor lingkungan
fisik manusia yang diperkirakan menimbulkan atau akan menimbulkan halhal yang merugikan
perkembangan fisiknya, kesehatannya ataupun kelangsungan hidup. 4aksud dari pengertian
lingkungan ini adalah pengendalian semua faktor yang ada dalam lingkungan fisik yang
memberi pengaruh buruk terhadap perkembangan fisik kesehatan dan kelangsungan hidup
manusia.
2esehatan lingkungan rumah sakit adalah segala upaya untuk menyehatkan dan
memelihara lingkungan rumah sakit dan pengaruhnya terhadap manusia. 2esehatan lingkungan
rumah sakit bertujuan untuk menciptakan atau mewujudkan kondisi lingkungan rumah sakit
yang harus ada diantara manusia dan lingkungannya agar dapat menjamin keadaan sehat dari
manusia sehingga persyaratan penyehatan lingkungan dan dapat mencegah terjadinya infeksi
nosokomial serta membantu proses pengobatan dan penyembuhan penyakit (epkes R0, $11).
2.3 Pers(aratan "esehatan L#ngkungan 'umah &ak#t
#dapun persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit berdasarkan !ermenkes R0 nomor
$-%"4enkes"S2"<"-%% adalah meliputi @
Laporan Inspeksi Sanitasi RSU.DR. M. Djamil Padang
7/21/2019 Inspeksi Sanitasi RSU M.jamil Padang Tahun 20144
2.3.1 Pen(ehatan 'uang Bangunan dan Halaman 'umah &ak#t
2.3.1.1 L#ngkungan Bangunan 'umah &ak#t
>ingkungan, ruang dan bangunan rumah sakit harus selalu dalam keadaan bersih dan tersedia
fasilitas sanitasi yang memenuhi persyaratan kesehatan sehingga tidak memungkinkan sebagai
tempat bersarang dan berkembang biaknya serangga, binatang pengerat dan binatang
pengganggu lainnya. ;ntuk persyaratan lingkungan bangunan rumah sakit dapat dijabarkan
sebagai berikut @
a. >ingkungan bangunan rumah sakit harus mempunyai batas yang jelas, dilengkapi dengan
pagar yang kuat dan tidak memungkinkan orang atau binatang peliharaan keluar masuk
dengan bebas. b. >uas lahan bangunan dan halaman harus disesuaikan dengan luas lahan keseluruhan
sehingga tersedia tempat parkir yang memadai dan dilengkapi dengan rambu parkir.c. >ingkungan bangunan rumah sakit harus bebas dari banjir. Bika berlokasi di daerah banjir
harus menyediakan fasilitas"teknologi untuk mengatasinya.d. >ingkungan rumah sakit harus merupakan kawasan bebas rokok.e. >ingkungan bangunan rumah sakit harus dilengkapi penerangan dengan intensitas cahaya
yang cukup.f. >ingkungan rumah sakit harus tidak berdebu, tidak becek atau tidak terdapat genangan air
dan dibuat landai menuju ke saluran terbuka atau tertutup, tersedia lubang penerima air
masuk dan disesuaikan dengan luas halaman.
g. Saluran air limbah domestik dan limbah medis harus tertutup dan terpisah, masingmasingdihubungkan langsung dengan instalasi pengolahan air limbah.
h. itempat parkir, halaman, ruang tunggu dan tempattempat tertentu yang menghasilkan
sampah harus disediakan tempat sampah.i. >ingkungan dan bangunan rumah sakit harus selalu dalam keadaan bersih dan tersedia
fasilitas sanitasi secara kualitas dan kuantitas yang memenuhi persyaratan kesehatan,
sehingga tidak memungkinkan sebagai tempat bersarang dan berkembang biaknya
serangga, binatang pengerat dan binatang pengganggu lainnya.
2.3.1.2 "!nstruks# Bangunan 'umah &ak#t
2onstruksi bangunan rumah sakit harus kuat, utuh, terpelihara, mudah dibersihkan dan
dapat mencegah penularan penyakit serta kecelakaan. 2onstruksi bangunan rumah sakit
meliputi antara lain @
a. >antaio >antai harus terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin, warna
terang dan mudah dibersihkan.o
>antai yang selalu kontak dengan air harus mempunyai kemiringan yang cukup kearahsaluran pembuangan air limbah.
o !ertemuan antara lantai dan dinding harus membentuk konus"lengkung agar mudah
dibersihkan. b. inding
Laporan Inspeksi Sanitasi RSU.DR. M. Djamil Padang
7/21/2019 Inspeksi Sanitasi RSU M.jamil Padang Tahun 20144
!ermukaan dinding harus kuat, rata, berwarna terang dan menggunakan cat yang tidak
luntur.
c. Centilasio Centilasi alamiah harus dapat menjamin aliran udara di dalam kamar"ruangan dengan
baik.o >uas 6entilasi alamiah minimum $& dari luas lantai
o 8ila 6entilasi alamiah tidak dapat menjamin adanya pergantian udara dengan baik,
kamar atau ruangan dilengkapi dengan penghawaan buatan"mekanis.o !enggunaan 6entilasi buatan"mekanis harus disesuaikan dengan peruntukan ruangan.
d. #tapo #tap harus kuat, tidak bocor dan tidak menjadi tempat perindukan serangga, tikus dan
binatang pengganggu lainnya.o #tap yang lebih tinggi dari $% meter harus dilengkapi penangkal petir.
e. >angitlangito >angitlangit harus kuat, berwarna terang, dan mudah dibersihkan.
o >angitlangit tingginya minimal -,5% meter dari lantai.
o 2erangka langitlangit harus kuat dan bila terbuat dari kayu harus anti rayap.
f. 2onstruksi
8alkon, beranda, dan talang harus sedemikian sehingga tidak terjadi genangan air yang
dapat menjadi tempat perindukan nyamuk #edes.
g. !intu
!intu harus kuat, cukup tinggi, cukup lebar, dan dapat mencegah masuknya serangga, tikus,
dan binatang pengganggu lainnya.
h. Baringan instalasio !emasangan jaringan instalasi air minum, air bersih, air limbah, gas, listrik, sistem
pengawasan, sarana telekomunikasi dan lainlain harus memenuhi persyaratan teknis
kesehatan agar aman digunakan untuk tujuan pelayanan kesehatan.o !emasangan pipa air minum tidak boleh bersilangan dengan pipa air limbah dan tidak
boleh bertekanan negatif untuk menghindari pencemaran air minum.i. >alu lintas antar ruangan
o !embagian ruangan dan lalu lintas antar ruangan harus didisain sedemikian rupa dandilengkapi dengan petunjuk letak ruangan, sehingga memudahkan hubungan dan
komunikasi antar ruangan serta menghindari risiko terjadinya kecelakaan dan
kontaminasio !enggunaan tangga atau ele6ator dan lift harus dilengkapi dengan sarana pencegahan
kecelakaan seperti alarm suara dan petunjuk penggunaan yang mudah dipahami oleh
pemakainya atau untuk lift (empat) lantai harus dilengkapi #R (#utomatic ReDser6e
i6ide) yaitu alat yang dapat mencari lantai terdekat bila listrik mati.
o ilengkapi dengan pintu darurat yang dapat dijangkau dengan mudah bila terjadi
kebakaran atau kejadian darurat lainnya dan dilengkapi ram untuk brankar. j. Easilitas pemadam kebakaran
8angunan rumah sakit dilengkapi dengan fasilitas pemadam kebakaran sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Laporan Inspeksi Sanitasi RSU.DR. M. Djamil Padang
7/21/2019 Inspeksi Sanitasi RSU M.jamil Padang Tahun 20144
!enataan ruang bangunan dan penggunaannya harus sesuai dengan fungsi serta
memenuhi persyaratan kesehatan yaitu dengan mengelompokkan ruangan berdasarkan tingkat
risiko terjadinya penularan penyakit sebagai berikut @
a. 3ona dengan risiko rendah
3ona risiko rendah meliputi @ ruang administrasi, ruang komputer, ruang pertemuan, ruang
perpustakaan, ruang resepsionis, dan ruang pendidikan"pelatihan.
o !ermukaan dinding harus rata dan berwarna terang
o >antai harus terbuat dari bahan yang kuat, mudah dibersihkan, kedap air, berwarna
terang, dan pertemuan antara lantai dengan dinding harus berbentuk konus.o >angitlangit harus terbuat dari bahan multipleks atau bahan yang kuat, warna terang,
mudah dibersihkan, kerangka harus kuat, dan tinggi minimal -,5% meter dari lantai.o >ebar pintu minimal $,-% meter dan tinggi minimal -,$% meter, dan ambang bawah
jendela minimal $,%% meter dari lantai.o Centilasi harus dapat menjamin aliran udara di dalam kamar"ruang dengan baik, bila
6entilasi alamiah tidak menjamin adanya pergantian udara dengan baik, harus
dilengkapi dengan penghawaan mekanis (eDhauster).o Semua stop kontak dan saklar dipasang pada ketinggian minimal $,% meter dari lantai
b. 3ona dengan risiko sedang
3ona risiko sedang meliputi @ ruang rawat inap bukan penyakit menular, rawat jalan, ruang
ganti pakaian, dan ruang tunggu pasien. !ersyaratan bangunan pada Fona dengan risiko
sedang sama dengan persyaratan pada Fona risiko rendah.
c. 3ona dengan risiko tinggi
3ona risiko tinggi meliputi @ ruang operasi, ruang bedah mulut, ruang perawatan gigi, ruang
gawat darurat, ruang bersalin, dan ruang patologi dengan ketentuan sebagai berikut@
o inding terbuat dari bahan porslin atau 6inyl setinggi langitlangit, atau dicat dengan
cat tembok yang tidak luntur dan aman, berwarna terang.o >angitlangit terbuat dari bahan yang kuat dan aman, dan tinggi minimal -,5% meter
dari lantai.o >ebar pintu minimal $,-% meter dan tinggi minimal -,$% m, dan semua pintu kamar
harus selalu dalam keadaan tertutup.o >antai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, mudah dibersihkan dan berwarna terang.
o 2husus ruang operasi, harus disediakan gelagar (gantungan) lampu bedah dengan profil
baja double 0/! -% yang dipasang sebelum pemasangan langitlangito =ersedia rak dan lemari untuk menyimpan reagensia siap pakai
o Centilasi atau pengawasan sebaiknya digunakan # tersendiri yang dilengkapi filter
bakteri, untuk setiap ruang operasi yang terpisah dengan ruang lainnya. !emasangan
# minimal - meter dari lantai dan aliran udara bersih yang masuk ke dalam kamar
Laporan Inspeksi Sanitasi RSU.DR. M. Djamil Padang
7/21/2019 Inspeksi Sanitasi RSU M.jamil Padang Tahun 20144
operasi berasal dari atas ke bawah. 2husus untuk ruang bedah ortopedi atau
transplantasi organ harus menggunakan pengaturan udara ;# (Ultra Clean Air )o =idak dibenarkan terdapat hubungan langsung dengan udara luar, untuk itu harus dibuat
ruang antara.o
Hubungan dengan ruang scrubGup untuk melihat ke dalam ruang operasi perlu dipasang jendela kaca mati, hubungan ke ruang steril dari bagian cleaning cukup dengan sebuah
loket yang dapat dibuka dan ditutup.o !emasangan gas media secara sentral diusahakan melalui bawah lantai atau di atas
langitlangit.o ilengkapi dengan sarana pengumpulan limbah medis.
2.3.1.4 "ual#tas Udara 'uang
a. =idak berbau (terutama bebas dari H-S dan #moniak)
b. 2adar debu ( particulate matter ) berdiameter kurang dari $% micron dengan ratarata
pengukuran A jam atau - jam tidak melebihi $% g"m+, dan tidak mengandung debu asbes.
0ndeks angka kuman untuk setiap ruang"unit seperti table berikut @
Ta)el 2.1
$ndeks Angka "uman Menurut *ungs# 'uang atau Un#t
/o Ruang atau ;nit 2onsentrasi 4aksimum
4ikroorganisme per m- ;dara
(E;"m+)
$ Operasi $%
- 8ersalin -%%
+ !emulihan"perawatan -%%%%
Obser6asi bayi -%%
!erawatan bayi -%%
? !erawatan premature -%%
5 0; -%%
A BenaFah"#utopsi -%%%%
1 !enginderaan medis -%%$% >aboratorium -%%%%
$$ Radiologi -%%%%
$- Sterilisasi -%%
$+ apur -%%%%
$ 7awat darurat -%%
$ #dministrasi pertemuan -%%%%
$? Ruang luka bakar -%%
2.3.1. Pen+aha(aan
!encahayaan, penerangan dan intensitasnya di ruang umum dan khusus harus sesuai
dengan peruntukkannya seperti dalam table berikut @
Ta)el 2.2
Laporan Inspeksi Sanitasi RSU.DR. M. Djamil Padang
7/21/2019 Inspeksi Sanitasi RSU M.jamil Padang Tahun 20144
$ndeks Pen+aha(aan Menurut %en#s 'uangan atau Un#t
/
o
Ruangan atau ;nit 0ntensitas
ahaya (>uD)
2eterangan
$ Ruang pasien @
Saat tidak tidur
Saat tidur
$%%-%%
4aksimal %
*arna cahaya
sedang
- Ruang operasi umum +%%%%
+ 4eja operasi $%.%%%-%.%%% *arna cahaya sejuk
atau sedang tanpa
bayangan
#nastesi, pemulihan +%%%%
Indoskopi, lab 5$%%
? Sinar < 4inimal ?%
5 2oridor 4inimal $%%
A =angga 4inimal $%% 4alam hari
1 #dministrasi"kantor 4inimal $%%$% Ruang alat"gudang 4inimal -%%
$$ Earmasi 4inimal -%%
$- apur 4inimal -%%
$+ Ruang cuci 4inimal $%%
$ =oilet 4inimal $%%
$ Ruang isolasi khusus penyakit
tetanus
%,$%, *arna cahaya biru
$? Ruang luka bakar $%%-%%
2.3.1., Penga-asan
!ersyaratan pengawasan untuk masingmasing ruang atau unit seperti berikut @
o Ruangruang tertentu seperti ruang operasi, perawatan bayi, laboratorium, perlu mendapat
perhatian yang khusus karena sifat pekerjaan yang terjadi di ruangruang tersebut.o Centilasi ruang operasi harus dijaga pada tekanan lebih positif sedikit (minimum %,$%
mbar) dibandingkan ruangruang lain di rumah sakit.o Sistem suhu dan kelembaban hendaknya didesain sedemikian rupa sehingga dapat
menyediakan suhu dan kelembaban seperti dalam tabel berikut @
Ta)el 2.3
&tandar suhu kelem)a)an dan tekanan udara menurut ruang atau un#t
/o Ruang atau ;nit Suhu (J) 2elembaban (&) =ekanan
>antai dan dinding harus bersih, dengan tingkat kebersihan sebagai berikut @
o Ruang Operasi @ % E;"cm- dan bebas patogen dan gas gangren
o Ruang perawatan @ G $% E;"cm-
o Ruang isolasi @ % G E;"cm-
o Ruang ;7 @ G $% E;"cm-
2.3.2 Pen(ehatan H(g#ene dan &an#tas# Makanan
4akanan dan minuman dirumah sakit adalah semua makanan dan minuman yang
disajikan dari dapur rumah sakit untuk pasien dan karyawan, makanan dan minuman yang
dijual didalam lingkungan rumah sakit atau dibawa dari luar rumah sakit.
!ersyaratan hygiene dan sanitasi makanan minuman dirumah sakit dengan indikator
angka kuman I.oli harus %"gram sampel makanan dan minuman. emikian juga dengan
kebersihan peralatan ditentukan dengan angka total kuman sebanyakbanyaknya $%%"cm-
permukaan dan tidak boleh ada kuman I.oli. makanan yang mudah membusuk disimpan
dalam suhu panas lebih dari ?,J atau dalam suhu dingin kurang dari J , untuk makanan
yang disajikan lebih dari ? jam disimpan dalam suhu J sampai $J .
;ntuk mengendalikan kemungkinan terjadinya kontaminasi pada makanan dan
minuman yang disajikan di rumah sakit sehingga tidak menjadi mata rantai penularan penyakit
dan gangguan kesehatan maka dalam kegiatan penyehatan makanan perlu diperhatikan
pengamatan yang cermat mulai dari pengadaan bahan mentah, pengolahan, pengangkutan,
penyimpanan dan penyajian makanan. Semua penjamah makanan harus selalu memelihara
kebersihan pribadi dan terbiasa berperilaku sehat dalam bekerja.
2.3.3 Pen(ehatan A#r Bers#h
#ir bersih merupakan kebutuhan yang tidak dapat dilepaskan dari kegiatan di rumahsakit. /amun mengingat bahwa rumah sakit merupakan tempat tindakan dan perawatan orang
sakit maka kualitas dan kuantitasnya perlu dipertahankan setiap saat agar tidak mengakibatkan
sumber infeksi baru bagi penderita.
=ujuan pengawasan kualitas air di rumah sakit adalah terpantau dan terlindungi secara
terus menerus terhadap penyediaan air bersih agar tetap aman dan mencegah penurunan
kualitas dan penggunaan air yang dapat mengganggu"membahayakan kesehatan serta
meningkatkan kualitas air.
#dapun sasaran pengawasan kualitas air ini terutama ditujukan kepada semua sarana
penyediaan air bersih yang ada dan dikelola oleh rumah sakit dimana bila timbul masalah akan
memberi risiko kepada orangorang yang berada dalam lingkup rumah sakit (pasien, karyawan,
Laporan Inspeksi Sanitasi RSU.DR. M. Djamil Padang $$
7/21/2019 Inspeksi Sanitasi RSU M.jamil Padang Tahun 20144
akan dibuang ke badan air atau lingkungan harus memenuhi persyaratan baku mutu
efluen sesuai keputusan 4enteri >ingkungan Hidup nomor 2epA"4I/>H"$-"$11
atau peraturan daerah setempat.. >imbah 7as
>imbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas yang berasal dari kegiatan pembakaran di rumah sakit seperti incinerator, dapur, perlengkapan generator, anastesi
dan pembuatan obat citotoksik. Standart limbah gas (emisi) dari pengolahan
pemusnahan limbah medis padat dengan incinerator mengacu pada 2eputusan 4enteri
>ingkungan Hidup /omor 2ep$+"4I/>H"+"$11 tentang baku mutu emisi sumber
tidak bergerak.
2.3. Pengel!laan Tem0at Pen+u+#an L#nen Laundr(
>aundry rumah sakit adalah tempat pencucian linen yang dilengkapi dengan sarana
penunjangnya berupa mesin cuci, alat dan desinfektan, mesin uap (steam boiler), pengering,
meja dan mesin setrika. >aundry harus disediakan ruangruang terpisah sesuai kegunaannya
yaitu ruang linen kotor, ruang linen bersih, ruang untuk perlengkapan kebersihan, ruang
perlengkapan cuci, ruang kereta linen, kamar mandi dan ruang pengering untuk alatalat
termasuk linen.
>inen kotor merupakan sumber kontaminasi penting di rumah sakit. !enanganan linen
rutin waktu membersihkan tempat tidur, pengangkutan linen sepanjang koridor dan ruangruang di rumah sakit dapat menebarkan mikroba keseluruh bagian rumah sakit. (epkes,
$11).
2.3., Pengendal#an &erangga T#kus dan B#natang Pengganggu La#nn(a.
!engendalian serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya adalah upaya untuk
mengurangi populasi serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya sehingga
keberadaannya tidak menjadi 6ektor penularan penyakit. Serangga dan tikus merupakan
masalah rutin di rumah sakit, karena itu pengendaliannya juga harus dilakukan secara rutin
karena dapat menjadi pembawa penyakit dan sekaligus dapat menimbulkan kerugian ekonomi.
2arena kebiasaan hidupnya serangga dan tikus dapat menimbulkan gangguan kesehatan
dengan cara memindahkan kuman secara mekanis baik langsung kedalam makanan"bahan
pangan atau secara tidak langsung dengan mengkontaminasi peralatan pengolahan makanan
dan secara biologis dengan menjadikan 6ektor atau reser6oir beberapa penyakit tertentu.
Serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya dapat pula menimbulkan kerugian
ekonomi karena merusak bahan pangan dan alatalat rumah sakit lainnya. !engendalian
serangga dan tikus adalah kegiatan yang bertujuan menekan kepadatan populasi serangga dan
tikus di rumah sakit. alam melakukan pengendalian terhadap serangga perlu diindentifikasi
Laporan Inspeksi Sanitasi RSU.DR. M. Djamil Padang $+
7/21/2019 Inspeksi Sanitasi RSU M.jamil Padang Tahun 20144
terlebih dahulu jenis serangga yang akan dikendalikan terutama untuk mengenal kebiasaan
hidup dari serangga tersebut.
!rinsip pengendalian terhadap serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya adalah @
$. 2onstruksi rumah sakit dibuat sedemikian rupa sehinngga tidak menimbulkan
kemungkinan berkembang biaknya serangga dan tikus.-. 4enjaga kebersihan lingkungan sehingga tidak menjadi penumpukan sampah maupun
sisasisa makanan yang dapat menjadi sarang berkembang biaknya serangga dan tikus.+. Setiap sarana penampungan air harus dibersihkan atau dikuras sekurangkurangnya $ D
seminggu untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk aedes agypty.
2.3.5 Dek!ntam#nas# Melalu# Des#n6eks# dan &ter#l#sas#
!engertian dari dekontaminasi adalah upaya mengurangi atau menghilangkan
kontaminasi oleh mikroorganisme pada orang, peralatan, bahan dan ruang melalui desinfeksi
dan sterilisasi dengan cara fisik dan kimiawi. esinfeksi adalah upaya untuk mengurangi
jumlah mikroorganisme pathogen penyebab penyakit (tidak termasuk spora) dengan cara fisik
dan kimiawi. Sementara sterilisasi adalah upaya untuk menghilangkan semua mikroorganisme
dengan cara fisik dan kimiawi.
2.3./ Pengamanan 'ad#as#
!engamanan dampak radiasi adalah upaya perlindungan kesehatan masyarakat dari
dampak radiasi melalui promosi dan pencegahan risiko atas bahaya radiasi dengan melakukan
kegiatan pemantauan, in6estigasi dan mitigasi pada sumber, media lingkungan dan manusia
yang terpajan atau alat yang mengandung radiasi. Setiap rumah sakit yang memanfaatkan
peralatan yang memajankan radiasi dan menggunakan Fat radioaktif harus memperoleh iFin
dari badan pengawas tenaga nuklir. !engelola rumah sakit yang mempunyai pelayanan radiasi
wajib mengkalibrasi alat ukur radiasi secara berkala sekurangkurangnya $ (satu) tahun sekali.
!romosi hygiene dan sanitasi adalah penyampaian pesan tentang hygiene dan sanitasi
rumah sakit kepada pasien"keluarga pasien dan pengunjung, karyawan serta masyarakat
sekitarnya agar mengetahui, memahami, menyadari dan mau membiasakan diri berperilaku
hidup bersih dan sehat (!H8S) serta dapat memanfaatkan fasilitas sanitasi rumah sakit dengan
benar.
!romosi hygiene dan sanitasi dirumah sakit dapat dilaksanakan dengan menggunakan @a. ara langsung @ konseling, diskusi, ceramah, demonstrasi, partisipatif dan pameran.
b. 4edia cetak @ penyebaran leafleat, pemasangan poster, gambar spanduk, tata tertib,
pengumuman secara tertulis dan pemasangan petunjuk.c. 4edia elektronik @ Radio, tele6ise (tele6ise khusus lingkungan rumah sakit).
Laporan Inspeksi Sanitasi RSU.DR. M. Djamil Padang $
7/21/2019 Inspeksi Sanitasi RSU M.jamil Padang Tahun 20144
Skor 4inimal ari 4asingmasing Cariabel ;paya (dalam &)
0 00 000 0C C C0 C00 C000 <0 < <0
# 5 5 1% A% A% A% 5% $%% ?% ?%
8 5 5 1% A% A% A% 5% $%% ?% ?%
5 5 1% A% A% -% 5% % ?% ?%
5% 5 A% A% A% -% 5% % ?% -%
2.4 P!tens# Baha(a d# 'umah &ak#t
Rumah sakit merupakan suatu tempat dimana tempat berkumpulnya orangorang sakit
sekaligus tempat kerja yang khusus yang dapat menimbulkan risiko terhadap pasien,
pengunjung, maupun petugas kesehatan dan karyawan serta masyarakat yang tinggal
disekitarnya. #dapun ancaman dari potensi bahaya di rumah sakit dapat berupa (Harwinta EI,
-%%%) @
a. 0nfeksi, terutama yang ditularkan melalui kontak dengan cairan darah, serum, sputum,
dan lainlain. b. 8enda tajam yang dapat melukai dan memudahkan terjadinya infeksi.c. 8ahan kimia yang dipergunakan sebagai obat, pengawet, desinfektan yang
menimbulkan kerusakan jaringan maupun organ.d. Radiasi yang mengakibatkan kelainan teratologik maupun genetic.e. 8ahan patologi yang berperan sebagai media penularan penyakit.
!otensi bahaya yang khusus dihadapi rumah sakit adalah penularan penyakit infeksi
seperti Hepatitis, H0C, onjuncti6itis, ytomegalo6irus, infeksi saluran pencernaan, 4eningitis
dan !ertusis.
BAB 3
Laporan Inspeksi Sanitasi RSU.DR. M. Djamil Padang $
7/21/2019 Inspeksi Sanitasi RSU M.jamil Padang Tahun 20144
#nak"bayi @ - m- " tt b Rasio tempat tidur dengan kamar mandi
dan toilet $ $% tt"km$ $ +%
c #ngka kuman maksimal -%%%% E;"
m+ udara$ $ +%
d 8ebas serangga " tikus $% $% -%e 2adar debu maksimal $% ug"m+ udara $% f =idak berbau (terutama H-S dan atau
/H+)$% $% $%
g !encahayaan $%% G -%% luD % %h Suhu --° G -° (dengan #), apabila
menggunakan # central cooling
towernya tidak menjadi perindukan
bakteri ligionella atau suhu kamar
(tanpa #).
$% $% -%
i 2elembaban & ?%& (dengan #)kelembaban udara ambient (tanpa #)
$%
j 2ebisingan N d8#
2 L#ngkungan '&a 2awasan bebas rokok $ +% % %
b !enerangan dengan intensitas cukup -% -% -%c Saluran air limbah tertutup - - -d Saluran drainase aliran lancar - - -
3 'uang 0eras#a 8ebas kuman patogen - $ % %
b #ngka kuman $% E;"m+
udara $ % %c inding terbuat dari porselin" 6inyl $% $% -%d !intu harus dalam keadaan tertutup $% $% -%e >angit langit tidak bercelah $% $% -%f Centilasi dengan # tersendiri
dilengkapi filter bakteri$% $% -%
g Suhu $1% G -% $% $% -%h 2elembaban & ?%& $%i !encahayaan ruang +%% luD G %% luD $%
j !encahayaan meja operasi $%.%%% luD G
-%.%%% luD $%
k =inggi langit G langit -,5 m G +,+ m dari
lantai $%
4 'uang La)!rat!r#uma inding terbuat dari porselin" keramik
setinggi $, m dari lantai
$+% +% +%
b >antai dan meja kerja tahan terhadap
bahan kimia dan getaran+% +% +%
c ilengkapi dengan dapur, kamar mandi
dan toilet-% -% -%
d =inggi langit langit -,5 m G +,+ m dari
lantai $% $% $%
e 2ebisingan N? d8# $%
'uang &ter#l#sas#a !intu masuk terpisah dengan pintu
keluar
$, % % 5
Laporan Inspeksi Sanitasi RSU.DR. M. Djamil Padang -%
7/21/2019 Inspeksi Sanitasi RSU M.jamil Padang Tahun 20144
RS; r. 4. jamil kota !adang dapat digunakan dan tidak menjadi sumber infeksi baru bagi
pasian dan pengunjung di rumah sakit.
an juga dilakukan pemeriksaan air minum secara Eisika, 2imia, 2imia Organik dan
mikrobiologi. 8erdasarkan hasil uji laboratorium air minum di Rumah Sakit ;mum r. 4.
jamil 2ota !adang secara fisika dilihat dari warna tidak memenuhi persyaratan yaitu --,5
skala =;. 4enurut !ermenkes 1-"4I/2IS"!IR"0C"-%$% tentang persyaratan kualitas air
minum seharusnya tidak boleh melewati $ skala =;.
!emeriksaan air minum secara kimia hasil yang didapati Eluorida belum memenuhi
persyaratan air minum yaitu -,?$ mg"l. 4enurut !ermenkes 1-"4I/2IS"!IR"0C"-%$%
tentang persyaratan kualitas air minum seharusnya tidak boleh melewati $, mg"l. Hal ini tidak
bisa ditolerir karena pemaparan yang berlebihan terhadap Eluorida dapat menyebabkan
penyakit bagi pekerja yang bekerja di rumah sakit Eluorosis gigi. an ini tentu saja tidak
mendukung terhadap kesehatan dan keselamatan pekerja
!emeriksaan air minum secara kimia anorganik hasil yang didapati detergent belum
memenuhi persyaratan air minum yaitu $, mg"l. 4enurut !ermenkes
1-"4I/2IS"!IR"0C"-%$% tentang persyaratan kualitas air minum seharusnya tidak boleh
melewati %,% mg"l. 2emungkinan adanya detergent pada air minum diakibatkan kurang
bersihnya wadah atau tempat penyimpanan air minum tersebut. Hal ini tidak boleh
berkelanjutan perlu perhatian khusus.
4.1.. Pengel!laan L#m)ah
Hasil obser6asi dan penilaian pemeriksaan kesehatan lingkungan (inspeksi sanitasi) di
Rumah Sakit ;mum r. 4. jamil 2ota !adang untuk komponen pengelolaan limbah total
hasil skor yang diperoleh adalah $%%"$?%% D $%% & Q A5, &. 8erdasarkan 2epmenkes R0
/omor $-%"4enkes"S2"<"-%% tentang persyaratan 2esehatan >ingkungan Rumah Sakit
skore penilaian komponen pengolahan limbah rumah sakit kelas 8 skore minimal adalah A%
& . ari total skore yang diperoleh A% & ini menunjukkan untuk komponen pengolahan limbah
sudah memenuhi syarat, meskipun sudah memenuhi syarat komponen penyehatan makanan
dan minuman rumah sakit ada beberapa 6ariabel upaya yang perlu diperhatikan antara lain @
2ualitas effluent yang dibuang dari lingkungan (outlet) belum memenuhi persyaratan
2ep4en >H /omor A =ahun $11 atau !erda setempat
Rumah Sakit ;mum r. 4. Bamil 2ota !adang sudah memiliki instalasi"unit pengelolaan air
limbah, meskipun sudah memiliki unit pengolahan air limbah namun kualitas air yangdiperiksa pada outlet menunjukkan untuk parameter #moniak dan Eosfat melebihi baku mutu
air limbah yang dipersyaratkan berdasarkan 2epmen>H /o.A =ahun $11 =entang 8aku
4utu #ir >imbah Rumah Sakit. #pabila air limbah tersebut dibuang ke badan air akan dapat
mencemari kualitas air badan air.
Laporan Inspeksi Sanitasi RSU.DR. M. Djamil Padang ++
7/21/2019 Inspeksi Sanitasi RSU M.jamil Padang Tahun 20144
$-%"4enkes"S2"<"-%% tentang persyaratan 2esehatan >ingkungan Rumah Sakit skore
penilaian komponen tempat pencucian linen rumah sakit kelas 8 skore minimal adalah & .
ari total skore yang diperoleh $%% & ini menunjukkan untuk komponen ini sudah memenuhi
syarat kesehatan. RS; r. 4. jamil 2ota !adang sudah melaksanakan kegiatan pencucian
linen sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2ondisi ini agar tetap dipertahankan.
4.1.5. Pengendal#an &erangga dan T#kus
Hasil obser6asi dan penilaian pemeriksaan kesehatan lingkungan (inspeksi sanitasi)
rumah sakit pada Rumah Sakit ;mum r. 4. jamil 2ota !adang, untuk komponen
!engendalian serangga dan tikus hasil skor yang diperoleh adalah %%"%% D $%%& Q $%% &.
8erdasarkan 2epmenkes R0 /omor $-%"4enkes"S2"<"-%% tentang persyaratan 2esehatan
>ingkungan Rumah Sakit skore penilaian komponen pengendalian serangga dan tikus rumah
sakit kelas 8 skore minimal -% & . ari total skore yang diperoleh $%% & menunjukkan untuk
komponen ini sudah memenuhi syarat kesehatan. RS; r. 4. jamil 2ota !adang sudah
melaksanakan kegiatan pengendalian serangga dan tikus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2ondisi ini agar tetap dipertahankan.
4.1./. Dek!ntam#nas# Melalu# Des#n6eks# dan &ter#l#sas#
Hasil obser6asi dan penilaian pemeriksaan kesehatan lingkungan (inspeksi sanitasi) diRumah Sakit ;mum r. 4. jamil 2ota !adang untuk komponen dekontaminasi melalui
desinfeksi dan sterilisasi total hasil skore yang diperoleh adalah $%%%"$%%% D $%%& Q $%% &.
8erdasarkan 2epmenkes R0 /omor $-%"4enkes"S2"<"-%% tentang persyaratan 2esehatan
>ingkungan Rumah Sakit skore penilaian komponen dekontaminasi melalui desinfeksi dan
sterilisasi rumah sakit kelas 8 skore minimal adalah 5% & . ari total skore yang diperoleh
$%% & ini menunjukkan untuk komponen ini sudah memenuhi syarat kesehatan. ;paya
mengurangi atau menghilangkan dekontaminasi melalui desinfeksi dan sterilisasi sudah sesuai
dengan ketetuan yang berlaku. 2ondisi ini agar tetap dipertahankan.
4.1.. Pengamanan 'ad#as#
Hasil obser6asi dan penilaian pemeriksaan kesehatan lingkungan (inspeksi sanitasi) di
Rumah Sakit ;mum r. 4. jamil 2ota !adang untuk komponen pengamanan radiasi total
hasil skore yang diperoleh adalah -%%"-%% D $%%& Q $%% &. 8erdasarkan 2epmenkes R0
/omor $-%"4enkes"S2"<"-%% tentang persyaratan 2esehatan >ingkungan Rumah Sakit
skore penilaian penyuluhan kesehatan rumah sakit kelas 8 skore minimal adalah ?% & . ari
total skore yang diperoleh $%% & ini menunjukkan untuk komponen ini sudah memenuhi
syarat kesehatan. . RS; r. 4. jamil 2ota !adang sudah melaksanakan kegiatan khusus
Laporan Inspeksi Sanitasi RSU.DR. M. Djamil Padang +
7/21/2019 Inspeksi Sanitasi RSU M.jamil Padang Tahun 20144
pengamanan radiasi sesuai dengan serangga dan tikus sesai dengan ketentuan yang berlaku.
2ondisi ini agar tetap dipertahankan..
4.1.1. Pen(uluhan "esehatan L#ngkungan
Hasil obser6asi dan penilaian pemeriksaan kesehatan lingkungan (inspeksi sanitasi) di
Rumah Sakit ;mum r. 4. jamil 2ota !adang untuk komponen !enyuluhan 2esehatan
>ingkungan total hasil skore yang diperoleh adalah ?%%"?%% D $%%& Q $%% &. 8erdasarkan
2epmenkes R0 /omor $-%"4enkes"S2"<"-%% tentang persyaratan 2esehatan >ingkungan
Rumah Sakit skore penilaian penyuluhan kesehatan rumah sakit kelas 8 skore minimal adalah
?% & . ari total skore yang diperoleh $%% & ini menunjukkan untuk komponen ini sudah
memenuhi syarat kesehatan. . RS; r. 4. jamil 2ota !adang sudah melaksanakan kegiatan
penyuluhan kesehatan lingkungan sesai dengan ketentuan yang berlaku. 2ondisi ini agar tetap
dipertahankan. ;ntuk itu kondisi demikian agar tetap dipertahankan.
4.1.11. Un#t 9 $nstans# &an#tas# '&
Hasil obser6asi dan penilaian pemeriksaan kesehatan lingkungan (inspeksi sanitasi) di
Rumah Sakit ;mum r. 4. jamil 2ota !adang untuk komponen ;nit " 0nstansi Sanitasi
total hasil skore yang diperoleh adalah %%"%% D $%%& Q $%% &. 8erdasarkan 2epmenkes R0 /omor $-%"4enkes"S2"<"-%% tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit skore
penilaian komponen unit"instalasi sanitasi rumah sakit kelas 8 skore minimal adalah ?% & .
ari total skore yang diperoleh $%% & ini menunjukkan bahwa komponen ini sudah memenuhi
syarat kesehatan. . ;nit"instansi sanitasi di RS; r. 4. jamil 2ota !adang sudah dipimpin
oleh tenaga teknis yang sudah mengikuti pelatihan sanitasi rumah sakit sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. 2eadaan ini agar tetap dipertahankan.
4.1.12. 'ata7rata 0en#la#an kesehatan l#ngkungan '&U Dr. M. Djam#l "!ta Padang
8erdasarkan 2epmenkes R0 /omor $-%"4enkes"S2"<"-%% Rumah Sakit dinyatakan
memenuhi persyaratan kesehatan lingkungan (4.S) apabila memperoleh skor hasil penilaian
kesehatan lingkungan sekurangkurangnya 5 & dari skor maksimal yang ada "yang diperiksa
untuk rumah sakit pemerintah,8;4/"8;4 kelas # dan kelas 8. ari hasil penilaian yang
telah dilakukan melalui inspeksi sanitasi di RS; r. 4. jamil 2ota !adang maka diperoleh
ratarata nilai 1%,+ &, maka RS; r. 4. jamil telah memenuhi persyaratan sesuai dengan
2epmenkes R0 /omor $-%"4enkes"S2"<"-%%.
Laporan Inspeksi Sanitasi RSU.DR. M. Djamil Padang +?
7/21/2019 Inspeksi Sanitasi RSU M.jamil Padang Tahun 20144
$. 8erdasarkan 2epmenkes R0 /omor $-%"4enkes"S2"<"-%% Rumah Sakit dinyatakan
memenuhi persyaratan kesehatan lingkungan (4.S) apabila memperoleh skor hasil
penilaian kesehatan lingkungan sekurangkurangnya 5 & dari skor maksimal yang ada
"yang diperiksa untuk rumah sakit pemerintah,8;4/"8;4 kelas # dan kelas 8. ari
hasil penilaian yang telah dilakukan melalui inspeksi sanitasi di RS; r. 4. jamil2ota !adang maka diperoleh ratarata nilai 1%,+ &, maka RS; r. 4. jamil telah
memenuhi persyaratan sesuai dengan 2epmenkes R0 /omor $-%"4enkes"S2"<"-%%.-. #da beberapa komponen dari seluruh 6ariabel yang belum memenuhi persyaratan
Sanitasi 2esehatan >ingkungan rumah sakit antara lain @ Halaman taman dan tempat parkir pada rumah sakit umum r. 4. jamil 2ota padang
sangata berdebu pencahayaan pada ruang perawatan di Rumah sakit ;mum r. 4. jamil telah
melampaui 0ndeD !encahayaan menurut Benis ruangan atau unit >ingkungan RS; r. 4. jamil 2ota !adang masih terdapat kawasan yang tidak bebas
rokok Hasil pemeriksaan didapati bahwa ruang operasi tidak bebas kuman dan angka kuman
yaitu $5 E;"m+
=idak didapatinya "tidak dilengkapi dengan ruang ganti pakaian petugas dan toilet pada
ruang mayat. >alu lintas makanan jadi tidak menggunakan jalur khusus
!ada tempat pengolahan makanan pencahayaan tidak sesuai nilai indeD pencahayaan
menurut jenis ruangan. !enjamah makanan belum memiliki surat keterangan sehat
2ualitas effluent yang dibuang dari lingkungan (outlet) belum memenuhi persyaratan
2ep4en >H /omor A =ahun $11 atau !erda setempat hasil pemeriksaan air bersih secara mikrobiologi yaitu =otal oliform =erdapat $?%%
jml"$%% ml dan terdapatnya 2romiumCalensi ? (%,$+A mg"l )
.2. &aran @$. 2epada !ihak Rumah Sakit @
Laporan Inspeksi Sanitasi RSU.DR. M. Djamil Padang +5
7/21/2019 Inspeksi Sanitasi RSU M.jamil Padang Tahun 20144
#hmad 2*, -%%%. ampak /egatif >imbah Rumah sakit terhadap 4anusia dan>ingkungan. Semiloka /asional !engelolaan >imbah Rumah sakit ;paya menuju0ndonesia Sehat -%$%,Bakarta.
epkes R0,$11. !edoman Rumah Sakit di 0ndonesia, irektorat Benderal !!4 K !> danirektorat Benderal !elayanan 4edik,Bakarta.
epkes R0,-%%?. 2eputusan 4enteri 2esehatan Republik 0ndonesia nomor $-%"4enkes"S2"<"-%% tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit.