INSIDENSI ESCHERICHIA COLI O157:H7 PADA SAPI BALI DI KECAMATAN PETANG DAN KECAMATAN ABIANSEMAL KABUPATEN BADUNG SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan untuk mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Hewan Oleh Asyauqi Ilham Perdana NIM. 1009005003 FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014
14
Embed
INSIDENSI ESCHERICHIA COLI O157:H7 PADA SAPI BALI DI ...depan.pdfinsidensinya tidak berbeda jauh. Kejadian infeksi E.coli O157:H7 pada sapi bali dapat diminimalisir dengan menjaga
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
INSIDENSI ESCHERICHIA COLI O157:H7 PADA SAPI BALI DI
KECAMATAN PETANG DAN KECAMATAN ABIANSEMAL
KABUPATEN BADUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi
Persyaratan untuk mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Hewan
Oleh
Asyauqi Ilham Perdana
NIM. 1009005003
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2014
2
`
i
RIWAYAT HIDUP
Asyauqi Ilham Perdana dilahirkan di Kediri tanggal 28 September 1992.
Merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari Bapak Asngadi dan Ibu
Khusnul Khotimah.
Penulis menyelesaikan pendidikan SD pada tahun 1999 di SD
Manisrenggo, selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 3
Kediri dan tamat pada tahun 2007. Selanjutnya penulis melanjutkan ke SMA
Negeri 7 Kediri dan tamat pada tahun 2010. Pada tahun yang sama penulis
mendapat kesempatan untuk melanjutkan di Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Udayana-Denpasar melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri) pada tahun akademik 2010/2011. Penulis
menyelesaikan penelitian dengan judul “Insidensi Escherichia coli O157:H7 pada
sapi bali di Kecamatan Petang dan Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung”
yang dilakukan di Laboratorium Terpadu Biosain dan Bioteknologi Universitas
Udayana.
ii
ABSTRAK
Escherichia coli O157:H7 merupakan salah satu strain bakteri E. coli yang
berbahaya, yang dapat menghasilkan verotoksin dan dapat menyebabkan gejala
klinis diantaranya hemorrhagic colitis dan hemolytic uremic syndrom pada
manusia. Sapi bali merupakan salah satu faktor penularan bakteri ini pada
manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan dan perbedaan
insidensi Escherichiacoli O157:H7 pada sapi bali di Kecamatan Petang dan
Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.
Sampel diambil dari Kecamatan Petang dan Kecamatan Abisansemal
dengan jumlah sampel masing-masing 58 sampel dan 60 sampel. Penelitian ini
menggunakan uji EMBA, pewarnaan Gram, uji IMVIC, latex agglutination test
dan uji antiserum H7. Data hasil pengamatan disajikan dalam bentuk deskriptif
dan selanjutnya dianalisis dengan uji Chi square untuk mengetahui signifikasi
insidensi diantara kedua kecamatan tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan keberadaan Escherichia coli O157:H7 pada
sapi bali di Kecamatan Petang sebesar 8,62% (5 sampel positif dari 58 sampel)
dan Kecamatan Abiansemal sebesar 10% (6 sampel positif dari 60 sampel).
Insidensi di Kecamatan Petang tidak berbeda nyata (P>0,05) dari Kecamatan
Abiansemal
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ditemukannya cemaran bakteri
E.coli O157:H7 pada Kecamatan Petang dan Kecamatan Abiansemal namun
insidensinya tidak berbeda jauh. Kejadian infeksi E.coli O157:H7 pada sapi bali
dapat diminimalisir dengan menjaga higienitas dan sanitasi pada sistem
pemeliharaan seperti (1) memperhatikan kebersihan sapi (2) menjaga kebersihan
kandang (3) memperhatikan air minum yang akan diberikan pada ternak sapi.
Kata kunci : insidensi, Escherichia coli O157:H7, sapi bali, Kecamatan Petang,
Kecamatan Abiansemal
iii
ABSTRACT
Escherichia coli O157:H7 is one dangerous strain of E. coli, which can
produce verotoxin and can cause clinical symptom such as hemorrhagic colitis
and hemolytic uremic syndrom in human. Bali cattle is one the transmission
factors of these bacteria to humans. This research aimed to obtain the incidence of
Escherichia coli O157: H7 in bali cattle at Petang and Abiansemal Sub-district,
Badung Regency.
Sample were taken from Petang Sub-district and Abiansemal Sub-district.
Samples were taken with total sample respectively 58 sample and 60 samples.
Observed data are presented descriptively and analyzed with Chi square test to
determine the incidence significance of both. This research uses EMBA test,