1 0 8 1 P N Kode Lembaga Kode Program 01/02/06 Kode Kegiatan Kode Output Kode Prioritas PN/PB/PL PROGRAM MANUAL Awal Revisi Program Manual Balai Besar Teknologi Konversi Energi Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material BPPT, Januari 2018 INOVASI TEKNOLOGI PLTP SKALA KECIL Program Manual 2018
31
Embed
INOVASI TEKNOLOGI PLTP SKALA KECIL Program · Di dalam Rencana Program Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019, Pengembangan PLTP Skala Kecil di BPPT merupakan program prioritas
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
0 8 1 P N
Kode Lembaga Kode
Program 01/02/06
Kode
Kegiatan
Kode Output
Kode
Prioritas PN/PB/PL
PROGRAM MANUAL
Awal Revisi
Pro
gra
m M
an
ual
Balai Besar Teknologi Konversi Energi Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material
BPPT, Januari 2018
INOVASI TEKNOLOGI PLTP SKALA KECIL
Program Manual 2018
Halaman i
Program Manual
(Lanjutan)
Balai Besar Teknologi Konversi Energi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
INOVASI TEKNOLOGI PLTP SKALA KECIL
Tahun 2018
Program Manual 2018
Halaman ii
Ringkasan Eksekutif
Indonesia mempunyai potensi sumberdaya energi panas bumi lebih dari 28.000 MW yang
tersebar mengikuti jalur vulkanik mulai dari pulau Sumatra, Jawa, Bali, NTT, Sulawesi dan
Maluku. Sampai dengan saat ini baru 1653,5 MW yang telah dimanfaatkan untuk menghasilkan
listrik, atau hanya 0.9% dari total energy mix di Indonesia. Ditargetkan pada tahun 2025,
kapasitas terpasang PLTP menjadi 7200 MW.
Perpres No. 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) menargetkan energi panas bumi
untuk pembangkit listrik dalam energy mix adalah 5% pada tahun 2025. UU No. 27 Tahun 2003
tentang Panas Bumi juga telah ditetapkan untuk kepastian hukum dalam pengembangan
sumber energi panas bumi.
Untuk mencapai target pemerintah diatas, pengembangan yang hanya dilakukan pada
lapangan panas bumi dengan potensi dan skala yang besar (enthalpy tinggi) melalui PLTP
skala besar saja masih kurang memadai. Pemanfaatan potensi panas bumi skala kecil
(enthalpy rendah-menengah) yang jumlahnya sangat besar di Indonesia ini sangat diperlukan
dan mendesak untuk segera dilakukan.
Dalam rangka mempercepat pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia, BPPT sesuai
dengan perannya melakukan pengembangan PLTP Skala Kecil melalui tahapan penyusunan
engineering design sistem pembangkit dan seluruh komponen-komponennya, dimana seluruh
proses EPC sampai dengan manufaktur komponen pembangkit dilakukan oleh industri dalam
negeri. Pengembangan PLTP ini akan mampu mengembangkan industri pembangkit di dalam
negeri seperti misalnya pekerjaan engineering design (BPPT, PT Rekayasa Industri), industri
manufaktur turbin (PT Nusantara Turbin dan Propulsi), generator (PT Pindad), sistem kontrol
(PT LEN Industri), heat exchanger (PT Intan Prima Kalorindo), termasuk akan memberikan
multiplier effect dalam pengembangan industri komponen pada UKM, karena tiap-tiap jenis
industri diatas merupakan klaster industri yang terdiri dari industri-industri kecil yang
mendukung manufaktur komponen-komponen pembangkit listrik.
Di dalam Rencana Program Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019,
Pengembangan PLTP Skala Kecil di BPPT merupakan program prioritas nasional dengan 2
kegiatan utama, yaitu:
1) Pengembangan PLTP teknologi condensing turbine dengan kapasitas 3 dan 5 MW.
2) Pengembangan PLTP teknologi binary cycle (BC) dengan kapasitas 500 kW.
Di dalam RPJMN diatas, total anggaran yang disediakan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut
dari tahun 2010 sampai tahun 2014 adalah sebesar Rp.177.000.000.000,- (seratus tujuh puluh
Program Manual 2018
Halaman iii
tujuh sembilan puluh milyar rupiah). Akan tetapi di dalam surat dari Kementerian Keuangan
tanggal 24 Juni 2010, pagu kegiatan ini direvisi menjadi Rp.156.365.000.000,- (seratus lima
puluh enam milyar tiga ratus enam puluh lima juta rupiah). Untuk memenuhi target seperti yang
telah ditetapkan di dalam RPJMN diatas, pengembangan PLTP binary cycle 500 kW dilakukan
melalui kerjasama dengan pihak GFZ Jerman.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam hal penguasaan teknologi PLTP
skala kecil dan pembinaan kemampuan industri ketenagalistrikan nasional sehingga tingkat
kandungan dalam negeri (TKDN) di bidang PLTP dapat ditingkatkan secara signifikan.
Program Manual 2018
Target utama kegiatan di tahun 2018 dari program pengembangan PLTP Skala Kecil di BPPT
adalah diselesaikannya pengujian kinerja PLTP 3 MW di Kamojang (koneksi ke grid PLN) dan
pengoperasian & pengujian kinerja PLTP teknologi binary cycle dengan kapasitas 500 kW
serta sertifikasi SLO untuk kedua pembangkit tersebut.
Halaman iv
A. DATA KEGIATAN 1. Judul Kegiatan/
Keluaran :
INOVASI TEKNOLOGI PLTP SKALA KECIL
Tahun ke : 3 Dari jangka tahun 2015 s/d 2019
2. Bidang TeknologiRPJM
: Pangan Kesehatan Energi Kelistrikan
Energi Bahan Bakar
Teknologi Informatika dan Komunikasi
Transportasi
: Pertahanan dan Keamanan
Material
Manufaktur Kebumian Lingkungan Kebijkan
3. Tahapan Kegiatan
: Research Development Engineering Operational Test & Evaluation
Kajian Kelayakan
Lainnya : .....................
4. Nilai Proposisi (Value Proposition)
: 1 State of The Art Technology
2 Daya Saing Industri
3 Kemandirian Bangsa
5. Peran BPPT (5 peran)
: 1 Intermediasi
2 Technology Clearing House
3 Pengkajian Teknologi
4 Audit Teknologi
5 Solusi Teknologi
Keterangan
6. Pelayanan Teknologi (10 Jenis)
: Jenis Kuantitas Jenis Kuantitas
1. Rekomendasi 6. Jasa Operasional
2.Advokasi 7. Survei
3.Alih Teknologi 2 8. Pilot Project
4.Pengujian 2 9. Pilot Plant 2
5. Konsultansi 10. Prototype
7. Deskripsi Kegiatan : Urgensi Kegiatan: Indonesia mempunyai potensi panas bumi terbesar di dunia, lebih dari 28.000 MW. Pemerintah mempercepat pengembangan panas bumi melalui crash program 10.000 MW tahap kedua. Demand PLTP skala kecil (s.d. 5 MW) sangat besar, tetapi tidak bisa dipenuhi karena investor tidak berminat. Pemerintah mempunyai kewajiban untuk mengembangkan PLTP skala kecil di Indonesia bagian timur untuk mensubstitusi PLTD (BBM) yang sangat membebani APBN Pemerintah. BPPT sebagai bagian dari Pemerintah mengambil peran pengembangan PLTP skala kecil dan sekaligus mempercepat pengembangan industri ketenagalistrikan nasional melalui kerjasama dengan industri-industri manufaktur komponen pembangkit listrik di dalam negeri. Keberhasilan kegiatan ini akan mampu memberikan kontribusi penghematan BBM sebesar Rp.1,1 Trilyun / tahun.
Tujuan dan Metodologi Kegiatan: Mengembangkan teknologi PLTP skala kecil, dimana seluruh proses EPC sampai dengan manufaktur komponen pembangkit dilakukan oleh industri dalam negeri, untuk mewujudkan ketahanan energi nasional dan kemandirian bangsa.
Pemerintah: Kementerian ESDM, Ristek dan Perindustrian. Pengembang Panas Bumi: PT. Pertamina Geothermal Energy, PT. PLN Geothermal. Industri: PT. Rekayasa Industri, PT. Nusantara Turbin & Propulsi, PT. PINDAD, PT. Intan Prima Kalorindo. Luar Negeri: GFZ Jerman
Dr. Taufan Surana NIP. 196801141986121001 B2TKE Gedung 625, Puspiptek Serpong, Tangerang
Dipl. Ing. Suyanto, MSc. NIP. 196512251986021001 B2TKE Gedung 625, Puspiptek Serpong, Tangerang
Dipersiapkan oleh Insinyur Kepala: Prof. Dr. Bambang Teguh P
Diperiksa oleh Manajer Program: Dipl.Ing Suyanto, M.Sc
Disetujui oleh Kepala Program : Dr. Taufan Surana, M.Eng
Menyetujui, Dr. Ir. Andhika Prastawa, MSEE Kepala Balai Besar Teknologi Konversi Energi
Program Manual 2018
Jakarta, Januari 2018
Halaman vi
B. KETERANGAN DATA KEGIATAN
INOVASI TEKNOLOGI PLTP SKALA KECIL
Daftar Isi
RINGKASAN EKSEKUTIF ........................................................................................................................................... II
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................ VI
DAFTAR TABEL ..................................................................................................................................................... VII
DAFTAR GRAFIK ................................................................................................................................................... VII
I. TUJUAN PROGRAM (PROGRAM OBJECTIVES) ................................................................................................. 8
1.1 LATAR BELAKANG DAN URGENSI PERMASALAHAN ................................................................................... 8 1.2 TUJUAN DAN SASARAN ............................................................................................................................. 9 1.2.1 TUJUAN ................................................................................................................................................ 9 1.2.2 SASARAN
1.5 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN DAN TOTAL ANGGARAN ........................................................................ 10 1.6 NILAI PROPOSISI (VALUE PROPOSITION) ............................................................................................... 11 1.7 PERAN BPPT MELALUI PROGRAM INI .................................................................................................... 17 1.8 KELUARAN .............................................................................................................................................. 17 1.9 MITRA KERJA (LITBANG/INDUSTRI) & MODEL KEMITRAAN ..................................................................... 18 1.10 PENGGUNA (INTERMEDIATE & END USER) & MODEL PEMANFAATAN HASIL ...................................... 20 1.11 DAMPAK EKONOMIS PEMANFAATAN HASIL ......................................................................................... 20
II. STRUKTUR ORGANISASI PROGRAM (PROGRAM ORGANIZATIONAL STRUCTURES) ...................................... 21
Program Manual 2018
............................................................................................................................................ 10 1.3 TARGET TAHUN 2018 ............................................................................................................................ 10 1.4 OUTCOME DAN KEGUNAAN/MANFAAT KEGIATAN/KELUARAN ................................................................. 10
Halaman vii
DAFTAR TABEL
TABEL 1: MITRA KERJA ..................................................................................................................................... 18
DAFTAR GRAFIK
GAMBAR 1: SKEMA DIAGRAM PLTP CONDENSING TURBINE ............................................................................... 12 GAMBAR 2: PILOT PLANT PLTP 3 MW DI LAPANGAN PANAS BUMI KAMOJANG ................................................ 13 GAMBAR 3: ROADMAP PENGEMBANGAN PLTP 3 MW ..............................................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 4: SKEMA DIAGRAM PLTP BINARY CYCLE ................................................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 5: PROSES MANUFAKTUR KOMPONEN PLTP BINARY CYCLE 100 KW ......ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 6: ROADMAP PENGEMBANGAN PLTP BINARY CYCLE ...............................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 7: SKEMA DIAGRAM PLTP TEKNOLOGI CONDESING TURBINE...................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 8: SKEMA SISTEM PLTP BINARY CYCLE ....................................................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 9: SISTEM INOVASI NASIONAL PENGEMBANGAN PLTP SKALA KECIL .......ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 10: STRUKTUR ORGANISASI PROGRAM PENGEMBANGAN PLTP SKALA KECIL ................................... 22
Program Manual 2018
Halaman 8
I. Tujuan Program (Program Objectives)
1.1 Latar Belakang dan Urgensi Permasalahan
Indonesia mempunyai potensi sumberdaya energi panas bumi lebih dari 28.000 MW
yang tersebar mengikuti jalur vulkanik mulai dari pulau Sumatra, Jawa, Bali, NTT,
Sulawesi dan Maluku. Sampai dengan saat ini baru 1.653,5 MW yang telah
dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik. Ditargetkan pada tahun 2025, kapasitas
terpasang PLTP menjadi 7200 MW. Potensi sumber energi panas bumi tersebar di
sepanjang jalur vulkanik dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku dan Sulawesi.
Di Indonesia Bagian Timur seperti provinsi NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara dan
daerah terpencil lain, walaupun sumber panas buminya sangat melimpah, saat ini
sumber energi listrik di daerah-daerah tersebut masih didominasi oleh pembangkit
listrik tenaga diesel (PLTD).
Untuk mencapai target Pemerintah dalam pengembangan dan pemanfaatan energi
panas bumi, pengembangan yang hanya dilakukan pada lapangan panas bumi
dengan potensi dan skala yang besar melalui PLTP skala besar saja masih kurang
memadai. Pemanfaatan potensi energi panas bumi skala kecil yang jumlahnya sangat
besar terutama di Indonesia Bagian Timur ini sangat diperlukan dan mendesak untuk
segera dilakukan, terutama dalam rangka program diversifikasi energi dan
pemanfaatan energi lokal (indigenous energy) yang sebesar-besarnya, serta program
substitusi PLTD untuk menekan subsidi listrik oleh Pemerintah. Tetapi, di Indonesia
saat ini belum tersedia teknologi yang siap pakai dan proven untuk PLTP skala kecil.
Menurut hasil studi awal oleh Kementerian Ristek tahun 2009 yang dilakukan di 4
provinsi di Indonesia bagian timur yaitu NTB, NTT, Maluku, dan Maluku Utara,
terdapat lebih dari 200 MW PLTD dengan unit kapasitas pembangkitan yang relatif
kecil (< 5 MW) karena memang demand di daerah tersebut juga kecil. Pemanfaatan
energi panas bumi (PLTP) skala kecil untuk menggantikan PLTD yang ada sangat
mendesak untuk segera dilakukan karena subsidi listrik saat ini sangat membebani
Pemerintah (Rp.93 Trilyun di APBN-P tahun 2012).
Akan tetapi, pembangunan PLTP skala kecil, apalagi di daerah terpencil, tidak
diminati oleh investor swasta, sehingga pengembangan PLTP skala kecil menjadi
tanggung jawab Pemerintah. Oleh karena itu, BPPT sebagai bagian dari Pemerintah
di sektor pengembangan teknologi perlu mengambil inisiatif pengembangan PLTP
skala kecil dengan menggunakan komponen dalam negeri secara maksimal, sehingga
Program Manual 2018
Halaman 9
industri ketenagalistrikan di dalam negeri, termasuk industri komponen oleh UKM,
dapat berkembang.
Pembangunan pilot plant ini mendesak untuk dilaksanakan karena calon pihak
pengguna (PLN, pemerintah daerah, pengembang panas bumi, dll.) meminta adanya
bukti bahwa PLTP tersebut mampu beroperasi dengan baik. Hal ini sangat penting
untuk memberikan performance guarantee dalam pengembangan selanjutnya.
Di dalam Rencana Program Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019,
Pengembangan PLTP Skala Kecil di BPPT merupakan program prioritas nasional
dengan 2 kegiatan utama, yaitu:
1) Pengembangan PLTP teknologi condensing turbine dengan kapasitas 3 dan 5
MW.
Pembangunan PLTP 3 MW telah diselesaikan di lapangan panas bumi
Kamojang, komponen turbin dimanufaktur melalui proses reverse engineering.
Saat ini sedang dilakukan pengujian pembangkitan listrik yang diinterkoneksi
ke jaringan 20 kV milik PT. PLN.
Sedangkan untuk pengembangan teknologi PLTP 5 MW, studi kelayakannya
akan mulai dilakukan di tahun anggaran 2018.
2) Pengembangan PLTP teknologi binary cycle (BC) dengan kapasitas 500 kW.
Pengembangan pilot plant PLTP BC 500 kW dilakukan melalui kerjasama
penelitian dengan GFZ, sebuah institusi riset Jerman. Modular BC plant
menggunakan teknologi ORC yang dibuat oleh Dürr-Cyplan, Jerman. Saat ini
konstruksi dan instalasi sistem PLTP BC 500 kW telah selesai dan akan
segera dilakukan commissioning.
1.2 Tujuan dan Sasaran
1.2.1 Tujuan
Mengembangkan teknologi PLTP skala kecil, dimana seluruh proses EPC sampai
dengan manufaktur komponen pembangkit dilakukan oleh industri dalam negeri, untuk
mewujudkan ketahanan energi nasional dan kemandirian bangsa.
Program Manual 2018
Halaman 10
1.2.2 Sasaran
1) Beroperasinya pilot plant PLTP 3 MW yang menghasilkan listrik secara terus
menerus ke jaringan 20 kV.
- Diketahuinya kinerja pilot plant PLTP 3 MW yang terinterkoneksi ke
jaringan 20 kV milik PT. PLN.
- Diperolehnya SLO (Sertifikat Laik Operasi).
2) Pelaksanaan Program Alih Teknologi PLTP 3 MW ke Industri Dalam Negeri.
- Inisiasi Konsorsium PLTP Nasional.
3) Beroperasinya PLTP BINARY CYCLE 500 KW untuk menggerakkan pompa
reinjeksi milik PT. PGE. Excess power akan disalurkan ke jaringan 20 kV PT.
PLN.
4) Diketahuinya kinerja dan kehandalan PLTP BC 500 KW dalam pengujian jangka
panjang.
- Diperolehnya SLO (Sertifikat Laik Operasi).
- Penyusunan Joint Study Agreement lanjutan.
1.4 Outcome dan Kegunaan/Manfaat Kegiatan/Keluaran
Outcome akhir dari kegiatan ini adalah dimanfaatkannya teknologi PLTP skala
kecil hasil pengembangan BPPT oleh industri dalam negeri dalam memenuhi
kebutuhan PLTP skala kecil dengan TKDN maksimal, sehingga kemandirian
industri ketenagalistrikan nasional termasuk UMKM dalam memanufaktur
komponen-komponen PLTP skala kecil dapat terwujud.
1.5 Jangka Waktu Pelaksanaan dan Total Anggaran
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan adalah sbb:
a) Pengujian PLTP turbin PLTP condensing turbine 3 MW dikembangkan
dalam waktu 4 tahun anggaran, yaitu tahun 2015 – 2018.
b) Engineering desain PLTP condensing turbine 5 MW dikembangkan
dalam waktu 1 tahun anggaran, yaitu tahun 2019.
Program Manual 2018
Dikuasainya teknologi PLTP condensing turbine dan PLTP binary cycle, serta
dimanfaatkannya teknologi tersebut oleh industri ketenagalistrikan di dalam negeri,
demi terwujudnya kemandirian bangsa di bidang ketenagalistrikan.
1.3 Target Tahun 2018
Halaman 11
c) PLTP binary cycle diawali dengan pengembangan prototipe 2 kW
(tahun 2008), pilot plant 100 kW (2009 – 2012), serta demo plant PLTP
binary cycle sistem modular 500 kW (2014 – 2018).
Di dalam RPJMN, total anggaran yang telah ditetapkan untuk pelaksanaan
pengembangan PLTP skala kecil dari tahun 2010 sampai tahun 2014 adalah
sebesar Rp.177.000.000.000,- (seratus tujuh puluh tujuh sembilan puluh milyar
rupiah). Akan tetapi di dalam surat dari Kementerian Keuangan tanggal 24 Juni
2010, pagu kegiatan ini direvisi menjadi Rp.156.365.000.000,- (seratus lima
puluh enam milyar tiga ratus enam puluh lima juta rupiah).
1.6 Nilai Proposisi (Value Proposition)
Teknologi PLTP yang dikembangkan oleh BPPT adalah teknologi PLTP skala
kecil yang menerapkan teknologi condensing turbine dan binary cycle.
a) PLTP Condensing Turbine 3 MW
PLTP condensing turbine dengan kapasitas 3 yang dikembangkan oleh
BPPT adalah teknologi pembangkit listrik yang sangat sesuai untuk
diterapkan dalam pemanfaatan energi panas bumi skala kecil. PLTP 3
MW dilakukan melalui proses reverse engineering dan modifikasi
terhadap desain turbinnya.
Skema diagram PLTP condensing turbine ditunjukkan pada Gambar 1.
Fluida yang dihasilkan dari sumur produksi dialirkan ke dalam
separator untuk memisahkan uap dan air. Uap tersebut dialirkan untuk
menggerakkan turbin yang dikopel dengan generator untuk
membangkitkan listrik. Uap yang keluar turbin dikondensasikan melalui
condenser dengan sistem pendingin cooling tower. Uap yang
dikondensasikan di tampung di dalam hot pond, kemudian diinjeksikan
kembali ke reservoir.
Program Manual 2018
Halaman 12
Gambar 1: Skema Diagram PLTP condensing turbine
Pilot plant PLTP condensing turbine dengan kapasitas 3 MW telah
dibangun melalui anggaran DIPA tahun anggaran 2011 s.d. 2013 di
lapangan panas bumi Kamojang Jawa Barat melalui kerjasama dengan
PT. Pertamina Geothermal Energy, Balai Besar Konservasi Sumber
Daya Alam Jawa Barat, dan PT. PLN (Persero). Desain konsep, desain
sistem, detailed engineering design dan desain komponen-komponen
dilakukan oleh BPPT, sedangkan komponen-komponen tersebut
dimanufaktur oleh industri dalam negeri. Misalnya, turbin dimanufaktur
oleh PT. NTP (Nusantara Turbin dan Propulsi), generator oleh PT.
PINDAD, separator, condenser dan pressure vessel oleh PT. BBI
(Boma Bisma Indra), pompa oleh PT. TGI (Torishima Guna Indonesia),
dll.
Program Manual 2018
Halaman 13
(a) Power House (b) Turbin PLTP
Gambar 2: Pilot Plant PLTP 3 MW di Lapangan Panas Bumi Kamojang
Pada tahun 2014 dan 2015 telah dilakukan pengujian individual test
tiap-tiap peralatan, commissioning, serta pengoperasian tahap awal
PLTP tersebut. Pada saat dilakukan turbine rolling test, terjadi
beberapa kerusakan di blade turbin, bearing, sistem pelumasan oil
turbin, dll. Masalah utama yang terjadi diakibatkan karena belum
diketahuinya profil dan karakteristik operasi turbin yang merupakan
produk pertama PT. NTP dengan desain oleh BPPT.
Pada tahun 2016 ini seluruh masalah yang ada telah berhasil diatasi,
dan pengujian operasi turbin yang telah berhasil dilakukan adalah sbb:
Pengujian turbine rolling telah dilakukan sesuai nominal speed di
6500 RPM tanpa beban listrik.
Pengujian turbin dikopel dengan generator untuk open circuit test,
short circuit test, dan protection test telah dilakukan.
Pengujian turbin dikopel dengan generator dengan beban listrik
sebesar 500 kW yang disalurkan ke dummy load (heater) telah
dilakukan.
Selanjutnya akan dilakukan pengujian pengoperasian PLTP dengan
beban listrik yang disalurkan ke jaringan 20 kV milik PT. PLN. Saat ini
sedang dilakukan koordinasi dengan PT. PLN Wilayah Jawa Barat.
Seperti yang ditunjukkan di Gambar 2 di bawah ini, pengembangan
teknologi PTLP condensing turbine akan dilanjutkan dengan kapasitas
5 MW, dimana desain sistemnya akan diperbaiki menjadi lebih efisien
dan lebih murah. Di dalam perencanaan, studi kelayakan inovasi
Program Manual 2018
Halaman 14
Gambar 2. Roadmap Pengembangan PLTP 3 MW
b) PLTP Binary Cycle
Teknologi PLTP binary cycle yang dikembangkan oleh BPPT terdiri dari
2 tipe, yaitu :
- PLTP binary cycle 100 kW yang seluruhnya didesain oleh BPPT dan
komponen-komponennya dimanufaktur oleh industry dalam negeri.
- PLTP binary cycle 500 kW yang mengadopsi teknologi Durr Cyplan
dari Jerman, sehingga BPPT dapat mempelajari proven technology
dalam rangka mempercepat penguasaan teknologi binary cycle ini.
Pilot plant PLTP binary cycle 100 kW dibangun melalui anggaran DIPA
tahun anggaran 2012 s.d. 2015 di lapangan panas bumi Wayang
Windu Jawa Barat melalui kerjasama dengan Star Energy Geothermal
Ltd. Sumber panas bumi yang akan digunakan adalah air panas
buangan (brine) dari separator Unit 1.
Program Manual 2018
teknologi PLTP 5 MW akan dilakukan mulai tahun 2018. Diharapkan
konsorsium industri nasional dapat dibentuk untuk pembiayaan proyek
tersebut, sehingga BPPT hanya akan konsentrasi di engineering design
saja. Tidak ikut pembiayaan dalam konstruksi dan instalasi.
Halaman 15
(a) Preheater (b) Evaporator (c) Turbin
Gambar 3. Proses Manufaktur Komponen PLTP Binary Cycle 100 kW
Gambar 4. Pilot Plant PLTP Binary Cycle 100 kW di Wayang Windu
Pada tahun 2016 telah dilakukan pengujian kinerja pilot plant PLTP
binary cycle 100 kW dengan dummy load yang berupa lampu dan
heater. Pengembangan PLTP binary cycle 100 kW merupakan produk
antara dalam rangka mencapai produk target berupa PLTP binary cycle