INOVASI PEMBELAJARAN INOVASI PEMBELAJARAN Drs. Drs. Sutrisno,S.E.,M.M.,M.Pd. Sutrisno,S.E.,M.M.,M.Pd.
INOVASI INOVASI PEMBELAJARANPEMBELAJARAN
Drs. Sutrisno,S.E.,M.M.,M.Pd.Drs. Sutrisno,S.E.,M.M.,M.Pd.
OUTPUT OUTPUTPROSES INPUTINPUT
lulusanlembaga
pendidikan tertentu
• mahasiswa• kurikulum• dosen • sarana/prasarana• materi/bahan
• pembelajaran• bimbingan• praktikum • belajar mandiri• belajar kelompok
lulusan
INOVASI
SISTEM PEMBELAJARANSISTEM PEMBELAJARAN
Input
- Resources- Relation with the environment
Process
Utilization ofResource to
Achieve Target
Output
Resultand
Impact
Student
Graduate
Staff
Library
Physical FacilitiesLaboratories
Funding
Organization
Resources
Curriculum
Teaching & Learning
Academic Atmosphere
Stake holders/Market demandsWHAT PROFILE?(their need)
WHO ?Teachers
WHOM?Who are the subject?
HOW?Design, Plan, Strategy
WHAT ?(support needed)
PEMBELAJARAN SEBAGAI SISTEMPEMBELAJARAN SEBAGAI SISTEM
Identifikasi kebutuhan &
menulis Kompetensi
Umum
Melakukan Analisis
Kebutuhan
Mengidentifi-kasi perilaku
awal & karakteristik awal siswa
Menulis Kompetensi
Khusus
Menulis Tes
Acuan Patokan
Menyusun Strategi
Pembelajaran
Mengembang-kan Bahan
PembelajaranMende-
sain Alat
Evaluasi
Sistem Pembelajaran
Model Pengembangan Model Pengembangan PembelajaranPembelajaran
TAKSONOMI TUJUAN INSTRUKSIONALTAKSONOMI TUJUAN INSTRUKSIONAL
PsikomotorAfektif
Kognitif
DIDOMINASI OLEH RANAH KOGNITIF
KONDISI SEKARANGKONDISI SEKARANG Sebagian besar pendidik, guru dan dosen Sebagian besar pendidik, guru dan dosen
hanya ‘mengurusi’ aspek hanya ‘mengurusi’ aspek hard skillhard skill: kognitif dan : kognitif dan psikomotorik (untuk keterampilan laboratorium psikomotorik (untuk keterampilan laboratorium misalnya)misalnya)
Masalah afektif/ Masalah afektif/ soft skillsoft skill terabaikan (kejujuran terabaikan (kejujuran mengisi presensi, tanggung jawab ruangan)mengisi presensi, tanggung jawab ruangan)
Pendekatan pembelajaran jarang, Pendekatan pembelajaran jarang, langsung/taklangsung, mendorong tumbuhnya langsung/taklangsung, mendorong tumbuhnya soft skillsoft skill
Keterampilan ICT belum terintegrasi dalam Keterampilan ICT belum terintegrasi dalam pembelajaranpembelajaran
SOFT/LIFE SKILLSOFT/LIFE SKILL
“ Personal and interpersonal behaviors that develop and maximize human performance (e.g. coaching,
team building, decision making, initiative). Soft skills do not include technical skills, such as financial, computer or assembly skills“.
(Berthal)
MENGAPA LIFE SKILL (KECAKAPAN HIDUP) PERLU:MENGAPA LIFE SKILL (KECAKAPAN HIDUP) PERLU:
CIRI-CIRI KECAKAPAN HIDUP: CIRI-CIRI KECAKAPAN HIDUP: DISIPLINDISIPLIN, , JUJUR, CERDAS, JUJUR, CERDAS, SEHAT DAN BUGAR, PEKERJA KERAS, ULET, MADIRI, SEHAT DAN BUGAR, PEKERJA KERAS, ULET, MADIRI, PANDAI MENCARI DAN MEMANFAATKAN PELUANG, MAMPU PANDAI MENCARI DAN MEMANFAATKAN PELUANG, MAMPU BEKERJASAMA DG ORANG LAIN, BERANI MENGAMBIL BEKERJASAMA DG ORANG LAIN, BERANI MENGAMBIL KEPUTUSAN, BERANI MENGAMBIL RESIKO, MENGHARGAI KEPUTUSAN, BERANI MENGAMBIL RESIKO, MENGHARGAI WAKTU, KREATIF DAN PENUH INISIATIF DSB.WAKTU, KREATIF DAN PENUH INISIATIF DSB.
KECAKAPAN HIDUP: KECAKAPAN YG DIPERLUKAN AGAR KECAKAPAN HIDUP: KECAKAPAN YG DIPERLUKAN AGAR SESEORANG MAMPU DAN BERANI MENGHADAPI SESEORANG MAMPU DAN BERANI MENGHADAPI PROBLEMA KEHIDUPAN DAN MEMECAHKANNYA SECARA PROBLEMA KEHIDUPAN DAN MEMECAHKANNYA SECARA ARIF DAN KREATIF.ARIF DAN KREATIF.
PENDIDIKAN RELEVAN, JIKA HASILNYA SESUAI DG PENDIDIKAN RELEVAN, JIKA HASILNYA SESUAI DG KEBUTUHAN ANAK DIDIK SETELAH LULUS. KEBUTUHAN ANAK DIDIK SETELAH LULUS.
SOFT/LIFE SKILLSOFT/LIFE SKILL(SUTJIPTA)
Usaha sadar seseorang untuk merubah Usaha sadar seseorang untuk merubah
tingkah laku, melaui interaksi dengan sumber tingkah laku, melaui interaksi dengan sumber belajarbelajar
Perubahan tingkah laku yang dihasilkan Perubahan tingkah laku yang dihasilkan bersifat permanen dan ke arah positif.bersifat permanen dan ke arah positif.
Perubahan tingkah laku dapat berupa Perubahan tingkah laku dapat berupa kognikognittif, afektif, psikhomotorikif, afektif, psikhomotorik
Proses belajar hanya bisa berlangsung jika Proses belajar hanya bisa berlangsung jika terjadi interaksi antara si belajar dengan terjadi interaksi antara si belajar dengan sumber belajarsumber belajar
Terjadinya proses belajar tidak selalu harus Terjadinya proses belajar tidak selalu harus
ada ada orangorang yang mengajar yang mengajar Kegiatan belajar tak dapat diwakili orang lain, Kegiatan belajar tak dapat diwakili orang lain,
harus dialami sendiri oleh si belajarharus dialami sendiri oleh si belajar Mengajar merupakan upaya untuk membuat Mengajar merupakan upaya untuk membuat
orang lain belajarorang lain belajar Peran utama (Peran utama (guru/guru/guru, tutor, guru, tutor, InstrukturInstruktur) )
adalah menciptakan kondisi agar terjadi adalah menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar pada si belajar kegiatan belajar pada si belajar
TEORI BELAJAR DASAR MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan-Strategi-Metode dan Teknik Pembelajaran
Behaviourism Cognitivism Constructivism
Perubahan tingkah laku
Stimulus-respon
Perubahan Persepsi dan
Pemahaman proses, interaksi
Pemaknaan pengetahuan proses hasil konstruksi,
interaksi
Teori BelajarTeori Belajar
Proses pembelajaran interaktif
inspiratif menyenangkan
menantang
memotivasi MAHASISWA berpartisipasi aktif
memberikan ruang bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian(bakat, minat dan KARAKTER POSITIP )
Proses pembelajaran
“Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
MODEL PEMBELAJARAN
Unsur-Unsur Dasar yang perlu ada dalam Model Pembelajaran(Joyce & Weil 2004)
-Syntax
-Social System
-Principle of Reaction
-Support system
-Instructional and Nurturant Effect
KEGIATANKEGIATANPENDAHULUANPENDAHULUAN
menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
Menjelaskan kompetensi pembelajaran
SINTAKS PEMBELAJARAN (STANDAR PROSES)SINTAKS PEMBELAJARAN (STANDAR PROSES)
KEGIATAN KEGIATAN INTIINTI PENUTUPPENUTUP
Pelaksanaan Proses PembelajaranPelaksanaan Proses PembelajaranKEGIATAN KEGIATAN
INTIINTI
EksplorasiEksplorasi
ElaborasiElaborasi
KonfirmasiKonfirmasi
melibatkan peserta mencari informasi
menggunakan beragam pendekatan pembelajaran
terjadinya interaksi antar peserta didik/Guru/Lingkungan
membiasakan peserta didik dalam membaca dan menulis
memfasilitasi memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertuluis;
memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut
ElaborasiElaborasi
KEGIATAN KEGIATAN INTIINTI Elaborasi lanjutanElaborasi lanjutan
memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif
memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar
Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi ,baik lisan maupun tulisan, secara individu atau kelompok;
memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan
KonfirmasiKonfirmasi
memberikan umpan balik positif
memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi
memfasilitasi memperoleh pengalaman yang bermakna
memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
membantu menyelesaikan masalah
berfungsi sebagai nara dan fasilitator memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih lanjut;
memberi motivasi kepada peserta untuk bereksplorasi lebih lanjut.
PENUTUPENUTUPP
bersama mebuat rangkuman/kesimpulan pelajaran
melakukan penilaian dan/atau refleksi
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
merencanakan kegiatan tindak lanjut
meyampaikan pembelajaran berikutnya
Pelaksanaan Proses PembelajaranPelaksanaan Proses Pembelajaran
PERENCANAAN PELAKSANAAN
RENC.PEMB.
METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN SCL
PEN
GEM
BA
NG
AN
PE
MB
ELA
JAR
A
PENGEMBANGANKU
RIKU
LUM
EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN
PTKPROSES DAN HASIL BELAJAR
sumber belajar
Guru
Siswa
Mengapa Penting?Mengapa Penting?
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. bangsa dan negara.
UU 20/2003
Mengapa Penting?Mengapa Penting? Era globalEra global
Pendidikan perlu menyiapkan manusia yang Pendidikan perlu menyiapkan manusia yang mampu menjawab tantangan global mampu menjawab tantangan global
Mengapa Penting?Mengapa Penting?
Memberikan ruang yang cukup bagi Memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. peserta didik.
PP 19 Tahun 2005
KOMPETENSI DASARKOMPETENSI DASARPeserta mampu Peserta mampu
mendemontrasikan mendemontrasikan pemahaman tentang pemahaman tentang model-model-model pembelajaran model pembelajaran SCL(Student Centered SCL(Student Centered Learning) Learning)
LANGKAH KEGIATANLANGKAH KEGIATAN PengantarPengantar : 10: 10 Kilas BalikKilas Balik : 20’: 20’ BrainstormingBrainstorming : 10’: 10’ PenguatanPenguatan : 15’: 15’ Diskusi KelompokDiskusi Kelompok : 20’: 20’ PresentasiPresentasi : 15’: 15’ PenguatanPenguatan : 10’: 10’ Apa yang akan kulakukanApa yang akan kulakukan : 15’: 15’ RefleksiRefleksi : 5’: 5’
KILAS BALIK 10’KILAS BALIK 10’ Model pembelajaran apa yang sudah Model pembelajaran apa yang sudah
pernah saya lakukan?pernah saya lakukan? Apa saja yang saya lakukan dalam Apa saja yang saya lakukan dalam
pelaksanaan pembelajaran tersebut?pelaksanaan pembelajaran tersebut? Apa yang saya siapkan dalam Apa yang saya siapkan dalam
pembelajaran tersebutpembelajaran tersebut Apa yang sudah bapak/ibu lakukan dalam Apa yang sudah bapak/ibu lakukan dalam
evaluasi pembelajaran?evaluasi pembelajaran?
COCOKKAN! (10’)COCOKKAN! (10’) Apakah yang bapak/ibu lakukan Apakah yang bapak/ibu lakukan
sudah mencerminkan sudah mencerminkan pembelajaran Aktif?pembelajaran Aktif?
Cocokkan hasil kilas balik Cocokkan hasil kilas balik bapak/ibu dengan indikator bapak/ibu dengan indikator pembelajaran aktif?pembelajaran aktif?
BEDAKANBEDAKAN
Penelitian David Johnson, Roger Penelitian David Johnson, Roger Johnson dan Karl Smith (1991)Johnson dan Karl Smith (1991)
PEMBELAJARAN yang ada:PEMBELAJARAN yang ada: Perhatian siswa menurun dari waktu ke Perhatian siswa menurun dari waktu ke
waktuwaktu Hanya sesuai untuk tipe auditoriHanya sesuai untuk tipe auditori Hanya melibatkan belajar tingkat rendahHanya melibatkan belajar tingkat rendah Berasumsi bahwa semua siswa memerlukan Berasumsi bahwa semua siswa memerlukan
informasi yang samainformasi yang sama siswa cenderung tidak menyukainyasiswa cenderung tidak menyukainya
KegunaanKegunaan Meningkatkan keterlibatan aktif siswaMeningkatkan keterlibatan aktif siswa Meningkatkan ingatan siswa pada konsep Meningkatkan ingatan siswa pada konsep
yang dipelajariyang dipelajari Meningkatkan rasa memiliki proses Meningkatkan rasa memiliki proses
PEMBELAJARANPEMBELAJARAN Mengurangi ceramah dari GuruMengurangi ceramah dari Guru Meningkatkan gairah belajar di kelasMeningkatkan gairah belajar di kelas Melibatkan aktifitas berfikir tingkat tinggi.Melibatkan aktifitas berfikir tingkat tinggi.
KelebihanKelebihan Penelitian menunjukkan bahwa Penelitian menunjukkan bahwa
PEMBELAJARAN aktif dapat PEMBELAJARAN aktif dapat meningkatkan keterampilan siswa meningkatkan keterampilan siswa diantaranya keterampilan berfikir, diantaranya keterampilan berfikir, keterampilan memecahkan keterampilan memecahkan masalah dan keterampilan masalah dan keterampilan komunikasi. komunikasi.
OLAH HATI/KALBUCERDAS SPIRITUAL
OLAH RASACERDAS EMOSIONAL DAN SOSIAL
CERDAS
OLAH PIKIR CERDAS INTELEKTUAL
OLAH RAGA CERDAS KINESTETIK
PEMBELAJARAN AKTIF
Klasifikasi pendekatan Klasifikasi pendekatan pembelajaran berdasarkan pembelajaran berdasarkan subjek dan objeksubjek dan objek
1.1. Pendekatan yang berpusat pada Pendekatan yang berpusat pada guru guru (teacher-centred approaches(teacher-centred approaches))
2.2. Pendekatan yang berpusat pada Pendekatan yang berpusat pada siswa siswa (student-centred approaches(student-centred approaches) )
Mel SilbermanMel Silberman Apa yang saya Apa yang saya dengardengar saya lupa saya lupa Apa yang saya Apa yang saya dengar dan lihatdengar dan lihat, saya sedikit , saya sedikit
ingatingat Apa yang saya Apa yang saya dengar, lihat dan diskusikandengar, lihat dan diskusikan
dengan orang lain saya mulai mengertidengan orang lain saya mulai mengerti Apa yang saya Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan dan dengar, lihat, diskusikan dan
lakukanlakukan saya akan menguasai dan trampil saya akan menguasai dan trampil Apa yang saya Apa yang saya ajarkan pada orang lainajarkan pada orang lain saya saya
akan ahliakan ahli
CONE OF EXPERIENCECONE OF EXPERIENCE (Edgar (Edgar Dale & James Finn, 1946)Dale & James Finn, 1946)
Lambang VerbalLambang Verbal
Lambang VisualLambang VisualRadioRadio
RekamanRekamanGambar MatiGambar Mati
Gambar HidupGambar Hidup
PameranPameranKaryawisataKaryawisata
DemonstrasiDemonstrasi
DramatisasiDramatisasi
Pengalaman BuatanPengalaman Buatan
Pangalaman langsungPangalaman langsungKongkrit
Abstrak
Otak Laksana Otak Laksana KomputerKomputer
Perlu on ketika bekerja (perlu Perlu on ketika bekerja (perlu motivasi)motivasi)
Perlu software yang cocok (perlu Perlu software yang cocok (perlu dihubungkan dengan dihubungkan dengan pengetahuan terdahulu)pengetahuan terdahulu)
Tidak mengingat jika tidak Tidak mengingat jika tidak disimpan. (review, disimpan. (review, menceriterakan ke orang lain)menceriterakan ke orang lain)
Ketika otak menerima Ketika otak menerima informasiinformasi
Apakah aku pernah mendengar atau Apakah aku pernah mendengar atau melihat informasi ini sebelumnya?melihat informasi ini sebelumnya?
Dimana kecocokan informasi ini dengan Dimana kecocokan informasi ini dengan pengetahuan yang telah ada? Apa yang pengetahuan yang telah ada? Apa yang harus aku lakukan?harus aku lakukan?
Dapatkah diasumsikan bahwa gagasan Dapatkah diasumsikan bahwa gagasan ini telah didapatkan kemarin, atau ini telah didapatkan kemarin, atau beberapa waktu lalu?beberapa waktu lalu? Otak tidak sekedar menerima informasi, Otak tidak sekedar menerima informasi,
otak memproses informasiotak memproses informasi
Menggeser Paradigma Menggeser Paradigma MengajarMengajar
Mengajar merupakan pelibatan peserta didik dalam belajar, jadi siswa perlu dilibatkan secara aktif
dalam membangun pengetahuan. . . PP 19 tahun 2005
4545
Konstruktivisme
Fokus pada siswa
Belajar adalah proses aktif
Siswa otonomFokus pada belajarSiswa punya keinginanSiswa punya tujuan
Motivasi sebagai kunci belajar Melibatkan:
Keingintahuan siswaPenyelidikan siswaInisiatif siswa
Pengalaman adalah hal utama Siswa memiliki:
Keyakinan awalSikap awal Pengetahuan awal
Siswa memiliki konsep awal
Memilih dan memindahkan informasiMenyusun hipothesisMembuat pilihan
Belajar itu ...
Kontekstual
Berhubungan dengan kehidupanBerhubungan dengan pandangan awal
Aktivitas sosialMelibatkan pembelajaran kooperatifBelajar dengan bahasaMelibatkan siswa dengan dunia nyataDialog antar siswa dan siswa-guru
Memerlukan waktu
RefleksiPendewasaan
Ditekankan pada
PemahamanKinerja
TujuanPenalaran Berfikir kritis dan kreatifPemecahan masalahPemahaman dan penggunaanKeluwesan kognitifRefleksiDistribusi kepakaran
ANALISIS KOMPARATIF PANDANGAN BEHAVIORISTIK DAN KONSTRUKTIVISTIK
KOMPONENKOMPONEN PANDANGANPANDANGAN
BEHAVIORISTIKBEHAVIORISTIK KONSTRUKTIVISTIKKONSTRUKTIVISTIK
BELAJARBELAJAR
PEMBELAPEMBELAJARANJARAN
SISTEMSISTEM
TUJUANTUJUANSTRATEGISTRATEGI
EVALUASIEVALUASI
PEROLEHAN PENGETPEROLEHAN PENGETPengetahuan:Objektif, Pasti, Tetap, Pengetahuan:Objektif, Pasti, Tetap, Tidak Tidak Berubah.Berubah.
MEMINDAHKAN PENGT.MEMINDAHKAN PENGT.Memiliki pemahaman Memiliki pemahaman yang sama dg guruyang sama dg guru
KETERATURANKETERATURANKetaatanKetaatanKedisiplinanKedisiplinanPenuh aturanPenuh aturanKontrol belajar sistemKontrol belajar sistem
PENAMBAHAN PENGETAHUANPENAMBAHAN PENGETAHUANURUTAN BAGIAN KE URUTAN BAGIAN KE KESELURUHANKESELURUHANUrutan Kurikulum ketatUrutan Kurikulum ketatAcuan buku teks, Acuan buku teks, pengunkapan kembali pengunkapan kembali buku teks.buku teks.PENEKANAN PADA HASILPENEKANAN PADA HASIL
PENYUSUNAN PENGET.PENYUSUNAN PENGET.Pengetahuan: non objektif, temporer, selalu Pengetahuan: non objektif, temporer, selalu berubah, tidak menentu.berubah, tidak menentu.
MENATA LINGKUNGAN SISWA SUPAYA MENATA LINGKUNGAN SISWA SUPAYA BELAJARBELAJARPemahaman bisa berbeda tergantung Pemahaman bisa berbeda tergantung pengalamanpengalaman
KETIDAKTERATURANKETIDAKTERATURANKebebasanKebebasanKontrol belajar oleh siswaKontrol belajar oleh siswa
BELAJAR BAGAIMANA BELAJARBELAJAR BAGAIMANA BELAJARURUTAN KESELURUHAN KE URUTAN KESELURUHAN KE BAGIANBAGIANLebih banyak menjawab pertanyaan siswaLebih banyak menjawab pertanyaan siswaKeterampilan berpikir Keterampilan berpikir kritiskritis
PENEKANAN PADA PENEKANAN PADA PROSESPROSES
Usaha sadar seseorang untuk merubah Usaha sadar seseorang untuk merubah
tingkah laku, melaui interaksi dengan sumber tingkah laku, melaui interaksi dengan sumber belajarbelajar
Perubahan tingkah laku yang dihasilkan Perubahan tingkah laku yang dihasilkan bersifat permanen dan ke arah positif.bersifat permanen dan ke arah positif.
Perubahan tingkah laku dapat berupa Perubahan tingkah laku dapat berupa kognikognittif, afektif, psikhomotorikif, afektif, psikhomotorik
Proses belajar hanya bisa berlangsung jika Proses belajar hanya bisa berlangsung jika terjadi interaksi antara si belajar dengan terjadi interaksi antara si belajar dengan sumber belajarsumber belajar
Terjadinya proses belajar tidak selalu harus ada Terjadinya proses belajar tidak selalu harus ada orangorang yang yang
mengajarmengajar Kegiatan belajar tak dapat diwakili orang lain, harus dialami Kegiatan belajar tak dapat diwakili orang lain, harus dialami
sendiri oleh si belajarsendiri oleh si belajar Mengajar merupakan upaya untuk membuat orang lain belajarMengajar merupakan upaya untuk membuat orang lain belajar Peran utama (Peran utama (guru/guru/guru, tutor, guru, tutor, InstrukturInstruktur) adalah menciptakan ) adalah menciptakan
kondisi agar terjadi kegiatan belajar pada si belajar kondisi agar terjadi kegiatan belajar pada si belajar
TEORI BELAJAR DASAR MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan-Strategi-Metode dan Teknik Pembelajaran
Behaviourism Cognitivism Constructivism
Perubahan tingkah laku
Stimulus-respon
Perubahan Persepsi dan
Pemahaman proses, interaksi
Pemaknaan pengetahuan proses hasil konstruksi,
interaksi
Teori BelajarTeori Belajar
Proses pembelajaran interaktif
inspiratif menyenangkan
menantang
memotivasi MAHASISWA berpartisipasi aktif
memberikan ruang bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian(bakat, minat dan KARAKTER POSITIP )
Proses pembelajaran
“Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
MODEL PEMBELAJARAN
Unsur-Unsur Dasar yang perlu ada dalam Model Pembelajaran(Joyce & Weil 2004)
-Syntax
-Social System
-Principle of Reaction
-Support system
-Instructional and Nurturant Effect
KEGIATANKEGIATANPENDAHULUANPENDAHULUAN
menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
Menjelaskan kompetensi pembelajaran
SINTAKS PEMBELAJARAN (STANDAR PROSES)SINTAKS PEMBELAJARAN (STANDAR PROSES)
KEGIATAN KEGIATAN INTIINTI PENUTUPPENUTUP
Pelaksanaan Proses PembelajaranPelaksanaan Proses PembelajaranKEGIATAN KEGIATAN
INTIINTI
EksplorasiEksplorasi
ElaborasiElaborasi
KonfirmasiKonfirmasi
melibatkan peserta mencari informasi
menggunakan beragam pendekatan pembelajaran
terjadinya interaksi antar peserta didik/Guru/Lingkungan
membiasakan peserta didik dalam membaca dan menulis
memfasilitasi memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertuluis;
memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut
ElaborasiElaborasi
KEGIATAN KEGIATAN INTIINTI Elaborasi lanjutanElaborasi lanjutan
memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif
memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar
Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi ,baik lisan maupun tulisan, secara individu atau kelompok;
memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan
KonfirmasiKonfirmasi
memberikan umpan balik positif
memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi
memfasilitasi memperoleh pengalaman yang bermakna
memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
membantu menyelesaikan masalah
berfungsi sebagai nara dan fasilitator memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih lanjut;
memberi motivasi kepada peserta untuk bereksplorasi lebih lanjut.
PENUTUPENUTUPP
bersama mebuat rangkuman/kesimpulan pelajaran
melakukan penilaian dan/atau refleksi
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
merencanakan kegiatan tindak lanjut
meyampaikan pembelajaran berikutnya
Pelaksanaan Proses PembelajaranPelaksanaan Proses Pembelajaran
Saling Berinteraksi Saling membantu
Semua saling berbicara
Asyik dengan apa yang dikerjakan
Berbagi materi
Saling bertanya/ menjawab
Adanya keterlibatan intelektual – Adanya keterlibatan intelektual – emosional emosional peserta didikpeserta didik melalui kegiatan melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuatmengalami, menganalisis, berbuat, dan , dan pembentukan sikappembentukan sikap
Adanya Adanya keikutsertaankeikutsertaan peserta didikpeserta didik secara aktif dan kreatif selama secara aktif dan kreatif selama pelaksanaan model pembelajaranpelaksanaan model pembelajaran
guruguru bertindak sebagai bertindak sebagai fasilitatorfasilitator, , koordinatorkoordinator,, mediator mediator dandan motivator motivator dalamdalam kegiatan belajarkegiatan belajar
PPenggunaan berbagai enggunaan berbagai metode, alatmetode, alat dan dan mediamedia pembelajaran pembelajaran
Batang Tubuh Model Pembelajaran
• Pendekatan pembelajaran adalah suatu rancangan /kebijaksanaan dlm memulai serta melaksanakan pengajaran suatu materi pembelajaran yang memberi arah & corak pd metode pengajarannya.
• Fungsinya: sbg pedoman umum dan langsung bagi langkah-Iangkah metode pengajaran yg akan digunakan
PENDEKTAN PEMBELAJARAN
Jenis Pendekatan
Pendekatan Pembelajaran berpusat pada guru(Teacher Centered Approach)
Pendekatan Pembelajaran berpusat pada Mahasiswa (Student Centered Approach)
STRATEGI PEMBELAJARAN
Strategi pembelajaran adalah siasat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh guru, berkenaan dengan segala persiapan pembelajaran agar pelaksanaan nya lancar dan tujuannya tercapai secara optimal.
Strategi pembelajaran dikelompokkan dalam :
-Expository-Discovery Learning
-Group-Individual Learning
Metode Pembelajaran• Metode pembelajaran dpt dikatakan sebagai cara
yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Macam-Macam Metode Pembelajaran
1) Metode ceramah : penuturan secara lisan oleh guru pada mahasiswa di depan kelas.
2) Metode tanya jawab : metode mengajar di mana guru menanyakan hal-hal yang sifatnya faktual.
3) Metode diskusi: guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya menggunakan informasi yang telah dipelajari untuk memecahkan suatu masalah.
4) Metode kerja kelompok, dengan metode ini mahasiswa dalam suatu kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
5) Metode demonstrasi & eksperimen: guru & mahasiswa mengadakan suatu percobaan.
Teknik Pembelajaran:
Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara
yang dilakukan guru dalam mengimplementasikan
suatu metode secara spesifik.
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIFMODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
1.1. MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUALMODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
2.2. MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
3.3. MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISMEMODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME
4.4. MODEL PEMECAHAN MASALAHMODEL PEMECAHAN MASALAH
5.5. dlldll
MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL)(CTL)
Pembelajaran Kontekstual adalah konsep Pembelajaran Kontekstual adalah konsep pembelajaran yang mendorong pembelajaran yang mendorong guruguru untuk untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata situasi dunia nyata mahamahasiswa. Dan juga siswa. Dan juga mendorong mendorong mahamahasiswa membuat hubungan antara siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.dalam kehidupan mereka sehari-hari.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN KONTEKSTUALKONTEKSTUAL
1. 1. Kembangkan pemikiran bahwa Kembangkan pemikiran bahwa mahasiswamahasiswa akan belajar lebih bermakna dengan akan belajar lebih bermakna dengan
cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksikan sendiri cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksikan sendiri
pengetahuan dan keterampilan barunya.pengetahuan dan keterampilan barunya.
2 . 2 . Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.
3. 3. Kembangkan sifat ingin tahu Kembangkan sifat ingin tahu mahamahasiswa dengan bertanya.siswa dengan bertanya.
4. 4. Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok)Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok)
5. 5. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran.Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran.
6. 6. Lakukan refleksi di akhir penemuanLakukan refleksi di akhir penemuan..7. 7. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.
PEMBELAJARAN KOOPERATIFPEMBELAJARAN KOOPERATIF
Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil mahamahasiswa siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.untuk mencapai tujuan belajar.
Konsep Pembelajaran KooperatifKonsep Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi yang asah, Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi yang asah,
asih dan asuh, sehingga tercipta masyarakat belajar.asih dan asuh, sehingga tercipta masyarakat belajar. MahasMahasiswa tidak hanya belajar dari iswa tidak hanya belajar dari guruguru tetapi juga dari tetapi juga dari
sesama sesama mahamahasiswa.siswa.
CIRI-CIRI PEMBELAJARAN CIRI-CIRI PEMBELAJARAN KOOPERATIFKOOPERATIF
1.1. Saling ketergantungan positifSaling ketergantungan positif2.2. Interaksi tatap mukaInteraksi tatap muka3.3. Akuntabilitas individualAkuntabilitas individual4.4. Keterampilan menjalin hubungan antar Keterampilan menjalin hubungan antar
pribadi.pribadi.
Keuntungan Penggunaan Keuntungan Penggunaan Pembelajaran KooperatifPembelajaran Kooperatif
1.1. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosialMeningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial2.2. Memungkinkan para mahasiswa saling belajar mengenal Memungkinkan para mahasiswa saling belajar mengenal
sikap, ketrampilan, informasi, perilaku sosial, dan sikap, ketrampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandanganpandangan-pandangan
3.3. Memudahkan mahasiswa melakukan penyesuaian sosialMemudahkan mahasiswa melakukan penyesuaian sosial4.4. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri/egoisMenghilangkan sifat mementingkan diri sendiri/egois5. 5. Meningkatkan rasa saling percaya kerpada sesama Meningkatkan rasa saling percaya kerpada sesama
manusiamanusia
TEKNIK PEMBELAJARAN TEKNIK PEMBELAJARAN KOOPERATIFKOOPERATIF
A. A. Metode STAD (Student Metode STAD (Student Teams Teams Achievement Division) untuk mengajarkan kepada Achievement Division) untuk mengajarkan kepada mahamahasiswa baik verbal maupun tertulis.siswa baik verbal maupun tertulis.
Langkah-Langkah :Langkah-Langkah :1.1. MahasMahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok.iswa dibagi menjadi kelompok-kelompok.2.2. Tiap anggota menggunakan lembar kerja akademik kemudian saling membantu Tiap anggota menggunakan lembar kerja akademik kemudian saling membantu
untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusiuntuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar anggota tim antar anggota tim..3.3. Tiap minggu atau 2 minggu Tiap minggu atau 2 minggu guruguru mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan
materimateri yang telah diberikan yang telah diberikan..4.4. Tiap Tiap mahamahasiswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap materi, siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap materi,
yang meraih prestasi tinggi diberi penghargaan.yang meraih prestasi tinggi diberi penghargaan.
MODEL KONSTRUKTIVISMEMODEL KONSTRUKTIVISME
Landasan TeoriLandasan Teori
MahasMahasiswa mengkonstruksi idea berdasarkan iswa mengkonstruksi idea berdasarkan
pengalaman dan interaksi dpengalaman dan interaksi dnng sumber belajar g sumber belajar
Hasil belajar dapat ditampilkan dengan Hasil belajar dapat ditampilkan dengan
berbagai cara.berbagai cara.
Langkah :Langkah :
Orientasi, Penggalian Idea, Restrukturisasi Orientasi, Penggalian Idea, Restrukturisasi
Idea, Aplikasi Idea, Reviu, MembandingkanIdea, Aplikasi Idea, Reviu, Membandingkan
Model Pemecahan Masalah/Studi KasusModel Pemecahan Masalah/Studi KasusTujuanTujuan Mengembangkan kemampuan analisis & memecahkan Mengembangkan kemampuan analisis & memecahkan
masalah/mengambil keputusanmasalah/mengambil keputusan Topik nyata dalam kehidupan yang mempersyaratkan Topik nyata dalam kehidupan yang mempersyaratkan
pemecahan masalahpemecahan masalah Evaluasi : proses kelompok & hasil pemecahan masalahEvaluasi : proses kelompok & hasil pemecahan masalah
LANGKAH-LANGKAHPendahuluan : orientasi pada masalah•Kegiatan inti :Sajikan kasus (peristiwa yang mengandung masalah untuk bahan diskusi/analisis)Pecahkan kasus dalam kelompok / secara individual•Kegiatan penutup : Menindaklanjuti hasil kelompok / individu
SEKIAN DULU SEKIAN DULU MARI KITA KEMBANGKAN MARI KITA KEMBANGKAN
MODEL-MODEL MODEL-MODEL PEMBELAJARAN AKTIF PEMBELAJARAN AKTIF
LAINLAIN
DISKUSI KELOMPOK 20’DISKUSI KELOMPOK 20’ Bekerjalah dalam kelompok matakuliah Bekerjalah dalam kelompok matakuliah
serumpun.serumpun. Ambil salah satu matakuliah tertentuAmbil salah satu matakuliah tertentu Tetapkan KD nya.Tetapkan KD nya. Tetapkan langkah kegiatan pembelajaran Tetapkan langkah kegiatan pembelajaran
yang dipilih.yang dipilih.
HARAPAN : HARAPAN : SETIAP Guru MENELORKAN IDE SETIAP Guru MENELORKAN IDE IDE PEMBELAJARAN SCL YANG EFEKTIFIDE PEMBELAJARAN SCL YANG EFEKTIF
Temuan Kreatif-Inovatif ?Temuan Kreatif-Inovatif ?
PilekPilek Butuh TissueButuh Tissue Berpikir praktisBerpikir praktis Keluar dari biasaKeluar dari biasa Temuan Kreatif-Temuan Kreatif-
InovatifInovatif KemanfaatanKemanfaatan
InovasiInovasi
baru baru unik unik menarikmenarik
membawa membawa manfaat untuk manfaat untuk mencapai mencapai tujuantujuan
Peraturan yang berlaku
KERANGKA KERJA PENGAJARANKERANGKA KERJA PENGAJARAN
No. KELOMPOK MODEL ORIENTASI POKOK1. Model Pengolahan
Informasi (The Information Processing Family)
Dorongan internal Pemahaman Dunia Menggali & organisasikan data Upaya pemecahan
2. Model Personal (Personal family)
Kesadaran Individu Kepribadian yg unik Pengalaman individu Pandangan perseorangan
3. Model Sosial
(Social Family)
Semangat Kelompok (Synergy) Kebersamaan Interaksi Sosial Individu sebagai Aktor Sosial
4. Model Sistem Perilaku (Behavioral system family)
Social Learning Koreksi Diri Terapi Perilaku Respon terhadap Tugas
Melibatkan
Eksplorasi
Penjelasan
Perluasan
EvaluasiPembelajaran
Siklus belajar
STRATEGI YANG DIPILIH
SIKLUS BELAJAR RAMBU-RAMBUKURIKULUM
QLT
METODE DAN TEKNIK
Tercermin dalam
Skenario
Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan penutup
QLT
Kegiatan Awal
• Memfokuskan perhatian siswa dan menciptakan ketertarikan
• Merangsang pemikiran siswa• Mengungkap pengalaman awal yang
dimiliki siswa• Memotivasi siswa mempelajari materi• Memahami tujuan pembelajaran• Mengingatkan pada kesepakatan kelas
Kegiatan Inti
• Memberikan kesempatan kepada siswa untuk:• Mengumpulkan informasi• Menyelidiki• Menguji• Memecahkan masalah
Fungsi Kegiatan Fungsi Kegiatan IntiInti Eksplorasi informasi Eksplorasi informasi Membangun konsep Membangun konsep Memperluas wawasan Memperluas wawasan
tentang konsep tentang konsep Menarik kesimpulanMenarik kesimpulan
Kegiatan Inti
• Memberikan kesempatan kepada siswa untuk:• memikirkan sesuatu• memutuskan sesuatu• memahami materi• memperluas pemahaman terhadap materi• Mengaplikasikan materi yang dipelajari
Kegiatan akhir
• Mempertegas bukti-bukti adanya:• Pemahaman siswa pada materi• Kemampuan siswa mengaplikasikan
hal yang dipelajari• Keterampilan yang dimiliki siswa • Sikap dan performance siswa
Fungsi Kegiatan Fungsi Kegiatan AkhirAkhir Mengecek kompetensi siswaMengecek kompetensi siswa Membuat aplikasi konsep Membuat aplikasi konsep
dalam kehidupan sehari-haridalam kehidupan sehari-hari Merangsang siswa Merangsang siswa
menemukan masalah barumenemukan masalah baru Meringkas materi yang sudah Meringkas materi yang sudah
dipelajaridipelajari
TIM SISWA KELOMPOK PRESTASITIM SISWA KELOMPOK PRESTASI (SLAVIN, 1995) (SLAVIN, 1995)Langkah-langkah :1. Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen
(campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)2. Guru menyajikan pelajaran3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh
anggota-anggota kelompok. Anggotanya tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
5. Memberi evaluasi6. Kesimpulan
(ARONSON, BLANEY, STEPHEN, SIKES, AND SNAPP, (ARONSON, BLANEY, STEPHEN, SIKES, AND SNAPP, 1978)1978)Langkah-langkah :1. siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab
yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi7. Guru memberi evaluasi8. Penutup
(FRANK LYMAN, 1985)(FRANK LYMAN, 1985)Langkah-langkah :1. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai2. siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan
Guru3. siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang)
dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing4. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil
diskusinya5. Berawal dari kegiatan tersebutmengarahkan pembicaraan pada pokok
permasalahan dan menambah materi yang belum diuangkapkan para siswa6. Guru memberi kesimpulan7. Penutup
Langkah-langkah :1. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan2. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua hari sebelum kbm3. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai5. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang
sudah dipersiapkan6. Masing-masing siswa duduk di kelompoknya, masing-masing sambil
memperhatikan mengamati skenario yang sedang diperagakan7. Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas sebagai
lembar kerja untuk membahas8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya9. Guru memberikan kesimpulan secara umum10.Evaluasi11.Penutup
(DANSEREAU CS., 1985)(DANSEREAU CS., 1985)
Langkah-langkah :1. Guru membagi siswa untuk berpasangan2. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan
membuat ringkasan3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan
sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
Skrip kooperatif : metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari
4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.Sementara pendengar :
• Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
• Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya
5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti di atas.
6. Kesimpulan Guru7. Penutup
Langkah-langkah :1. Guru membagi 2 kelompok peserta debat yang satu pro dan yg lainnya kontra2. Guru memberikan tugas untuk membaca materiyang akan didebatkan oleh
kedua kelompok diatas3. Setelah selesai membaca materi. Guru menunjuk salah satu anggotanya
kelompok pro untuk berbicara saat itu ditanggapi atau dibalas oleh kelompok kontra demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
4. Sementara siswa menyampaikan gagasannya Guru menulis inti/ide-ide dari setiap pembicaraan di papan tulis. Sampai sejumlah ide yang diharapkan Guru terpenuhi
5. Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap6. Dari data-data di papan tersebut, Guru mengajak siswa membuat
kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai
CONTOH PELATIHAN CONTOH PELATIHAN AKTIFAKTIF
CONTOH PELATIHAN CONTOH PELATIHAN AKTIFAKTIF
CONTOH PEMBELAJARAN CONTOH PEMBELAJARAN AKTIFAKTIF
CONTOH PEMBELAJARAN CONTOH PEMBELAJARAN AKTIFAKTIF
CONTOH PEMBELAJARAN CONTOH PEMBELAJARAN AKTIFAKTIF
PPAAIIKKEEMM
PPembelajaran embelajaran AAktif, ktif, IInteraktif, nteraktif, KKreatif,reatif,EEfektif, dan fektif, dan MMenyenangkanenyenangkan
PPAAIINNOOPPembelajaran embelajaran AAtraktiftraktif, , IIntegratif, danntegratif, danIInonovatifvatif
Pertimbangan Pemilihan Strategi PembelajaranPertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran1. tujuan1. tujuan - berkenaan dg. aspek kognitif, afektif, atau psikomotorik- berkenaan dg. aspek kognitif, afektif, atau psikomotorik - kompleksitas tujuan: tingkat tinggi atau rendah?- kompleksitas tujuan: tingkat tinggi atau rendah? - apa memerlukan keterampilan akademik?- apa memerlukan keterampilan akademik?
2. bahan atau materi pembelajaran2. bahan atau materi pembelajaran - materi berupa fakta, konsep, hukum atau teori tertentu- materi berupa fakta, konsep, hukum atau teori tertentu - ada prasyarat tertentu atau tidak untuk mempelajari materi ybs.- ada prasyarat tertentu atau tidak untuk mempelajari materi ybs. - ketersediaan buku sumber?- ketersediaan buku sumber?
3. siswa3. siswa- tingkat kematangan siswa- tingkat kematangan siswa- minat, bakat, dan kondisi siswa- minat, bakat, dan kondisi siswa- gaya belajar siswa- gaya belajar siswa
4. yang lain4. yang lain- apa hanya cukup dg. satu strategi? Apa hanya satu-satunya strategi? - apa hanya cukup dg. satu strategi? Apa hanya satu-satunya strategi?
nilai efektivitas dan efisiensi strategi ybs.nilai efektivitas dan efisiensi strategi ybs.- -
Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi PembelajaranPrinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajarandalam Standar Proses Pendidikandalam Standar Proses Pendidikan
1.1. Berorientasi pada tujuan (sebagai komponen utama)Berorientasi pada tujuan (sebagai komponen utama)
2.2. Aktivitas (bukan menghafal akan tetapi berbuat/ Aktivitas (bukan menghafal akan tetapi berbuat/ mengalami)mengalami)
3.3. Individualitas (adanya perubahan perilaku siswa secara Individualitas (adanya perubahan perilaku siswa secara individual)individual)
4.4. Integritas (bukan hanya mengembangkan kemampuanIntegritas (bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik.kognitif saja, tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik.
Pendekatan Pembelajaran yang MendidikPendekatan Pembelajaran yang Mendidik1. Pembelajaran Pemecahan masalah dan 1. Pembelajaran Pemecahan masalah dan
KontekstualKontekstual2. Pendekatan Kooperatif2. Pendekatan Kooperatif3. Belajar dengan Menulis3. Belajar dengan Menulis4. Pembelajaran Berbasis Masalah4. Pembelajaran Berbasis Masalah5. Pertanyaan Inovatif5. Pertanyaan Inovatif6. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam6. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam
PembelajaranPembelajaran7. Pebelajaran Kreatif dan Produktif7. Pebelajaran Kreatif dan Produktif8. Pembelajaran Keterampilan Pemecahan masalah Sosial.8. Pembelajaran Keterampilan Pemecahan masalah Sosial.
(Baca Modul Metode Pembelajaran bab 6-8, halaman 33-112)(Baca Modul Metode Pembelajaran bab 6-8, halaman 33-112)
1.1. Kontruksivisme Kontruksivisme Konstruktivisme adalah proses membangun dan Konstruktivisme adalah proses membangun dan menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman.siswa berdasarkan pengalaman.Menurut konstruktivisme, pengetahuan memang berasal Menurut konstruktivisme, pengetahuan memang berasal dari luar tetapi dikonstruksi oleh dalam diri seseorang. dari luar tetapi dikonstruksi oleh dalam diri seseorang. Pengetahuan terbentuk oleh dua faktor penting yaitu: Pengetahuan terbentuk oleh dua faktor penting yaitu: obyek yang menjadi bahan pengamatan dan obyek yang menjadi bahan pengamatan dan kemampuan subjek untuk mengintrepretasi objek kemampuan subjek untuk mengintrepretasi objek tersebut. tersebut. Pembelajaran melalui CTL pada dasarnya mendorong Pembelajaran melalui CTL pada dasarnya mendorong agar siswa bisa mengkonstruksi pengetahuannya agar siswa bisa mengkonstruksi pengetahuannya melalui proses pengamatan dan pengalaman nyata melalui proses pengamatan dan pengalaman nyata yang dibangun oleh individu sipembelajar. yang dibangun oleh individu sipembelajar.
2. Bertanya 2. Bertanya
Dengan pertanyaan, guru dapat memancing siswa Dengan pertanyaan, guru dapat memancing siswa agar dapat menemukan jawabannya sendiri. agar dapat menemukan jawabannya sendiri. Pertanyaan guru dapat menjadikan pembelajaran Pertanyaan guru dapat menjadikan pembelajaran lebih produktif, yaitu berguna untuk:lebih produktif, yaitu berguna untuk:a) menggali informasi ttng kemampuan siswa dlm a) menggali informasi ttng kemampuan siswa dlm
penguasaan pelajaranpenguasaan pelajaranb) membangkitkan motivasi siswa untuk belajarb) membangkitkan motivasi siswa untuk belajarc) merangsang keingintahuan siswa terhdp sesuatuc) merangsang keingintahuan siswa terhdp sesuatud) memfokuskan siswa pd sesuatu yang diinginkand) memfokuskan siswa pd sesuatu yang diinginkane) membimbing siswa untuk menemukan atau e) membimbing siswa untuk menemukan atau
menyimpulkan sesuatu.menyimpulkan sesuatu.
3. Inkuiri, 3. Inkuiri, Inkuiri : proses pembelajaran didasarkan pada Inkuiri : proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berfikir pencarian dan penemuan melalui proses berfikir secara sistematis. secara sistematis.
Proses inkuiri dapat dilakukan melalui beberapa Proses inkuiri dapat dilakukan melalui beberapa langkah, yaitu: 1) merumuskan masalah, 2) langkah, yaitu: 1) merumuskan masalah, 2) mengajukan hipotesa, 3) mengumpulkan data, mengajukan hipotesa, 3) mengumpulkan data, 4) menguji hipotesis, 5) membuat kesimpulan. 4) menguji hipotesis, 5) membuat kesimpulan.
Penerapan asas inkuiri pada CTL dimulai Penerapan asas inkuiri pada CTL dimulai dengan adanya masalah yang jelas yang ingin dengan adanya masalah yang jelas yang ingin dipecahkan, dengan cara mendorong siswa dipecahkan, dengan cara mendorong siswa untuk menemukan masalah sampai untuk menemukan masalah sampai merumuskan kesimpulan. merumuskan kesimpulan.
Asas menemukan dan berfikir sistematis akan Asas menemukan dan berfikir sistematis akan dapat menumbuhkan sikap ilmiah, rasional, dapat menumbuhkan sikap ilmiah, rasional, sebagai dasar pembentukan kreatifitas.sebagai dasar pembentukan kreatifitas.
MasalahMasalah
Misalkan ABCD adalah segiempat Misalkan ABCD adalah segiempat sebarang. Tentukan Rumus Luas sebarang. Tentukan Rumus Luas segiempat sebarang tersebut.segiempat sebarang tersebut.
HipotesisHipotesisLuas Segiempat ABCD = ½ .AC.BD.SinLuas Segiempat ABCD = ½ .AC.BD.Sin dimana dimana : sudut antara AC dan BD : sudut antara AC dan BD
4. Masyarakat Belajar (learning community).4. Masyarakat Belajar (learning community).Landasan : Pendapat Vygotsky,yg menyatakan bahwa Landasan : Pendapat Vygotsky,yg menyatakan bahwa pengetahuan dan pengalaman anak banyak dibentuk pengetahuan dan pengalaman anak banyak dibentuk oleh komunikasi dengan orang lain.oleh komunikasi dengan orang lain.
Permasalahan tidak mungkin dipecahkan sendirian, Permasalahan tidak mungkin dipecahkan sendirian, tetapi membutuhkan bantuan orang lain untuk saling tetapi membutuhkan bantuan orang lain untuk saling membutuhkan. membutuhkan.
Hasil belajar dapat diperoleh dari hasil sharing dengan Hasil belajar dapat diperoleh dari hasil sharing dengan orang lain, teman, antar kelompok, sumber lain dan orang lain, teman, antar kelompok, sumber lain dan bukan hanya guru. bukan hanya guru.
Penerapan melalui belajar kelompok, dan sumber-Penerapan melalui belajar kelompok, dan sumber-sumber lain dari luar yang dianggap tahu tentang sumber lain dari luar yang dianggap tahu tentang sesuatu yang menjadi fokus pembelajaran. sesuatu yang menjadi fokus pembelajaran.
6. Refleksi 6. Refleksi Refleksi adalah proses pengendapan Refleksi adalah proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajarinya dengan pengalaman yang telah dipelajarinya dengan cara mengurutkan dan mengevaluasi kembali cara mengurutkan dan mengevaluasi kembali kejadian atau peristiwa pembelajaran telah kejadian atau peristiwa pembelajaran telah dilaluinya untuk mendapatkan pemahaman yang dilaluinya untuk mendapatkan pemahaman yang dicapai baik yang bernilai positif atau tidak dicapai baik yang bernilai positif atau tidak bernilai (negatif). bernilai (negatif). Melalui refleksi siswa akan dapat Melalui refleksi siswa akan dapat memperbaharui pengetahuan yang telah memperbaharui pengetahuan yang telah dibentuknya serta menambah khazanah dibentuknya serta menambah khazanah pengetahuannya.pengetahuannya.
7. Penilaian nyata 7. Penilaian nyata
Penilaian nyata adalah proses yang dilakukan guru Penilaian nyata adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan siswa. belajar yang dilakukan siswa. Penilaian ini diperlukan untuk mengetahui :Penilaian ini diperlukan untuk mengetahui :1) apakah siswa benar-2 belajar atau tidak. 1) apakah siswa benar-2 belajar atau tidak. 2) apakah pengalaman belajar mempunyai pengaruh 2) apakah pengalaman belajar mempunyai pengaruh positif terhdp pekemb siswa baik intelektual, mental, positif terhdp pekemb siswa baik intelektual, mental, maupun psikomotorik.maupun psikomotorik.Penerapan : Penilaian dilakukan terus menerus selama Penerapan : Penilaian dilakukan terus menerus selama kegiatan pembelajaran berlangsung, dan dilakukan kegiatan pembelajaran berlangsung, dan dilakukan secara terintregasi. Dalam CTL keberhasilan secara terintregasi. Dalam CTL keberhasilan pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh perkembangan kemampuan intelektual saja, akan tetapi perkembangan kemampuan intelektual saja, akan tetapi perkembangan seluruh aspek. perkembangan seluruh aspek.
Jenis-JenisJenis-Jenis Model PembelajaranModel Pembelajaran
PAIKEMPAIKEM
1.1. KontekKonteksstualtual2.2. KooperatifKooperatif3.3. Quantum TeachingQuantum Teaching4.4. TerpaduTerpadu
I. Pembelajaran I. Pembelajaran KontekKonteksstualtual
1.1. Konsep Pembelajaran yang mendorong Konsep Pembelajaran yang mendorong guru untukmenghubungkan antara guru untukmenghubungkan antara materi dengan situasi nyata siswa materi dengan situasi nyata siswa ((students based- situationstudents based- situation))
2.2. Proses pendidikan yang menolong siswa Proses pendidikan yang menolong siswa melihat makna dalam materi akademik melihat makna dalam materi akademik dng cara menghubungkan konteks dng cara menghubungkan konteks lingkungan keseharian mereka.lingkungan keseharian mereka.
Pembelajaran Pembelajaran KonKonttekeksstualtual
Adalah konsep belajar yang mendorong Adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan materi guru untuk menghubungkan materi dengan situasi dunia nyata siswadengan situasi dunia nyata siswaLandasan filosofis: konstruktivismeLandasan filosofis: konstruktivismePilar: 1. Saling ketergantunganPilar: 1. Saling ketergantungan
2. Diferensiasi2. Diferensiasi 3. Pengorganisasian diri3. Pengorganisasian diri
Landasan filosofi CTLLandasan filosofi CTLKonstruktivimisme, yaitu filosofi belajar yang Konstruktivimisme, yaitu filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal tetapi siswa harus sekedar menghafal tetapi siswa harus mengkonstruksi pengetahuan sendiri. mengkonstruksi pengetahuan sendiri.
Pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan Pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta atau proposisi yang menjadi fakta-fakta atau proposisi yang terpisah, tetapi mencerminkan ketrampilan terpisah, tetapi mencerminkan ketrampilan yang dapat diterapkan. yang dapat diterapkan. Akar Konstruktivisme adalah filsafat Akar Konstruktivisme adalah filsafat pragamatisme yang digagas oleh John Dewey pragamatisme yang digagas oleh John Dewey (awal abad ke 20), yaitu sebuah filosofi belajar (awal abad ke 20), yaitu sebuah filosofi belajar yang menekankan pada pangembanagan yang menekankan pada pangembanagan minat dan pengalaman siswa. minat dan pengalaman siswa.
Anak akan belajar lebih baik jika Anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. lingkungan diciptakan alamiah.
Belajar akan lebih bermakna jika anak Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajari bukan mengalami apa yang dipelajari bukan hanya mengetahuinya. hanya mengetahuinya.
Pembelajaran yang berorientasi target Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti hanya penguasaan materi terbukti hanya berhasil dalam kompetensi “mengingat” berhasil dalam kompetensi “mengingat” jangka pendek, tetapi gagal dalam jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan membekali anak memecahkan persoalan dalam kehiduapan jangka panjang.dalam kehiduapan jangka panjang.
Komponen Pembelajaran Komponen Pembelajaran KontekKonteksstualtual
1.1. Konstruktivisme/ConstructivismKonstruktivisme/Constructivism2.2. Bertanya/QuestioningBertanya/Questioning3.3. Menemukan/InquiryMenemukan/Inquiry4.4. Masyrakat belajar/Learning CommunityMasyrakat belajar/Learning Community5.5. Pemodelan/ModellingPemodelan/Modelling6.6. Penilaian sebenarnya/Authentic assessmentPenilaian sebenarnya/Authentic assessment7.7. Pembelajaran Terpadu/IntegratedPembelajaran Terpadu/Integrated
KARAKTERISTIK KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN BERBASIS CTLCTL KerjasamaKerjasama Saling menunjangSaling menunjang MenyenangkanMenyenangkan Tidak membosankanTidak membosankan Belajar dengan bergairahBelajar dengan bergairah Pembelajaran terintegrasiPembelajaran terintegrasi Menggunakan berbagai sumberMenggunakan berbagai sumber Siswa aktifSiswa aktif
LANJUTAN …LANJUTAN …KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN BERBASIS CTLKARAKTERISTIK PEMBELAJARAN BERBASIS CTL
Sharing dengan temanSharing dengan teman Siswa kritis, guru kreatifSiswa kritis, guru kreatif Dinding kelas dan lorong-lorong penuh Dinding kelas dan lorong-lorong penuh
dengan hasil karya siswa, peta-peta, dengan hasil karya siswa, peta-peta, gambar, artikel, humor dllgambar, artikel, humor dll
Laporan kepada orang tua bukan Laporan kepada orang tua bukan hanya raport, tetapi hasil karya siswa, hanya raport, tetapi hasil karya siswa, laporan hasil praktikum, karangan laporan hasil praktikum, karangan siswa dll. siswa dll.
II. Pembelajaran II. Pembelajaran KooperatifKooperatif
1. Adalah PP yg berfokus pada penggunaan 1. Adalah PP yg berfokus pada penggunaan kelompok kecil untuk bekerjasamakelompok kecil untuk bekerjasama
2. Elemennya:2. Elemennya:1) Saling ketergantungan positif1) Saling ketergantungan positif2) Interaksi tatap muka2) Interaksi tatap muka3) Akuntabilitas individual3) Akuntabilitas individual4) Ktrampilan jalin hubngan antar pribadi4) Ktrampilan jalin hubngan antar pribadi
CIRI-CIRI PEMBL CIRI-CIRI PEMBL KOOPERATIFKOOPERATIF
1.1. saling ketergantungan positifsaling ketergantungan positif 2.2. interaksi tatap mukainteraksi tatap muka dan dialog dan dialog3.3. akuntabilitas individualakuntabilitas individual (Penilaian (Penilaian
kelompok yang didasarkan atas rata-rata kelompok yang didasarkan atas rata-rata penguasaan semua anggota kelompok penguasaan semua anggota kelompok secara individual) secara individual)
4.4. Komunikasi antar kelompok Komunikasi antar kelompok Mengembangkan ketrampilan sosialMengembangkan ketrampilan sosial
5.5. Evaluasi kelompok dan proses kelompokEvaluasi kelompok dan proses kelompok
Teknik KooperatifTeknik KooperatifA.A. STAD (Student Achievement Division)STAD (Student Achievement Division)B.B. JigsawJigsawC.C. Group InvestigationGroup InvestigationD.D. StrukturalStruktural
1) Mencari Pasangan1) Mencari Pasangan2) Bertukar Pasangan2) Bertukar Pasangan3) Berkirim Salam dan soal3) Berkirim Salam dan soal4) Bercerita berpasangan4) Bercerita berpasangan5) Dua Tinggal Dua5) Dua Tinggal Dua6) Kancing Gemerincing6) Kancing Gemerincing
A.Student Achievement A.Student Achievement DivisionDivision
Langkahnya: Langkahnya: a.a. Buat kelp a 4-5 orang, heterogenBuat kelp a 4-5 orang, heterogenb.b. A anggota pakai lembar akademik, saling A anggota pakai lembar akademik, saling
membantu untuk menguasai bahan ajarmembantu untuk menguasai bahan ajarc.c. Scr periodik guru melakukan evaluasiScr periodik guru melakukan evaluasid.d. Beri skor terhadap hasil penguasaan thd Beri skor terhadap hasil penguasaan thd
bahan ajarbahan ajar
B. JigsawB. Jigsaw
Langkah:Langkah:1.1. Buat kelompok sesuai jml materiBuat kelompok sesuai jml materi2.2. Kaji materi bersama, tiap anggota hrs Kaji materi bersama, tiap anggota hrs
menguasaimenguasai3.3. Buat kelompok baru yang terdiri dari anggota Buat kelompok baru yang terdiri dari anggota
lama, masing2 satu oranglama, masing2 satu orang4.4. Tiap anggota klp baru yg merupakan duta Tiap anggota klp baru yg merupakan duta
anggota klp lama bertanggung jawab untuk anggota klp lama bertanggung jawab untuk menjelaskan kepada anggota kelompok barumenjelaskan kepada anggota kelompok baru
C.Group InvestigationC.Group Investigation
1.1. Buat beberapa topik, 5 atau 6Buat beberapa topik, 5 atau 62.2. Siswa memilih topikSiswa memilih topik3.3. Kelompokkan siswa yang setopikKelompokkan siswa yang setopik4.4. Merencanakan KerjasamaMerencanakan Kerjasama5.5. Menerapkan kerjasamaMenerapkan kerjasama6.6. Menganalisis dan mensintesisMenganalisis dan mensintesis7.7. Penyajian hasilPenyajian hasil8.8. EvaluasiEvaluasi
D. StrukturalD. Struktural1) Mencari pasangan1) Mencari pasangan
Langkahnya:Langkahnya:a)a) Siapkan kartu-kartu (sejumlah siswa) Siapkan kartu-kartu (sejumlah siswa)
yang berisi konsepyang berisi konsepb)b) Bagikan kepada siswaBagikan kepada siswac)c) Siswa diminta mencari pasangannya, Siswa diminta mencari pasangannya,
sesuai aturan gurusesuai aturan gurud)d) Diskusikan hasilnyaDiskusikan hasilnya
D.StrukturalD.Struktural2) Bertukar Pasangan2) Bertukar Pasangan
a)a) Buat siswa berpasangan ( 2-2 )Buat siswa berpasangan ( 2-2 )b)b) Beri tugas utk diselesaikan scr pasanganBeri tugas utk diselesaikan scr pasanganc)c) Minta siswa bergabung dengan pasangan Minta siswa bergabung dengan pasangan
lain, lalu tukar pasangannyalain, lalu tukar pasangannyad)d) Mintakan kpd pasangan baru untuk saling Mintakan kpd pasangan baru untuk saling
menjelaskan. Lalu kembali ke pasangan menjelaskan. Lalu kembali ke pasangan lama.lama.
e)e) Temuan baru dari pasangan baru, Temuan baru dari pasangan baru, disampaikan kepada pasangan lamadisampaikan kepada pasangan lama
D. StrukturalD. Struktural3) Berkirim salam dan Soal3) Berkirim salam dan Soal
a)a) Buat kelompok, dan minta menulis soal Buat kelompok, dan minta menulis soal yang akan dikirim ke kelompok lainyang akan dikirim ke kelompok lain
b)b) Tiap kelompok mengirim utusan utk Tiap kelompok mengirim utusan utk menyampaikan soal ke klp lainmenyampaikan soal ke klp lain
c)c) Tiap klp mengerjakan soalTiap klp mengerjakan soald)d) Jawaban masing-masing klom Jawaban masing-masing klom
dicocokkan dng jawaban klp yang dicocokkan dng jawaban klp yang membuat soalmembuat soal
D. StrukturalD. Struktural4) Bercerita Berpasangan4) Bercerita Berpasangan
Langkah:Langkah:a)a) Bagi bahan menjadi duaBagi bahan menjadi duab)b) Lakukan Brainstorming ttg bahanLakukan Brainstorming ttg bahanc)c) Siswa dipasangkanSiswa dipasangkand)d) Bahan pertama –siswa 1, dua– siswa 2Bahan pertama –siswa 1, dua– siswa 2e)e) Siswa dengar/baca bhan dng catat frasaSiswa dengar/baca bhan dng catat frasaf)f) Saling bertukar catatanSaling bertukar catatang)g) Menulis karangan dstMenulis karangan dst
D. StrukturalD. Struktural5) Dua tinggal dua tamu5) Dua tinggal dua tamu
a)a) Buat kelompok2 beranggota 4 orangBuat kelompok2 beranggota 4 orangb)b) Berikan tugas untuk diselesaikanBerikan tugas untuk diselesaikanc)c) Dua orang bertamu, 2 orang tinggalDua orang bertamu, 2 orang tinggald)d) Yang tinggal, mmbrikn info ke tamunyaYang tinggal, mmbrikn info ke tamunyae)e) Tamu pulang, dan sharing ke anggotaTamu pulang, dan sharing ke anggotaf)f) Klp mencocokkan dan bahas hasil kerjaKlp mencocokkan dan bahas hasil kerja
D) StrukturalD) Struktural6) Keliling kelompok6) Keliling kelompok
a)a) Buat kelompokBuat kelompokb)b) Beri tugas kelompokBeri tugas kelompokc)c) Salah satu anggota klp membrikan Salah satu anggota klp membrikan
pandangan dan pemikiran ttg tugasnyapandangan dan pemikiran ttg tugasnyad)d) Siswa berikutnya juga memberikan Siswa berikutnya juga memberikan
konstribusikonstribusie)e) Lakukan terus sampai semua siswa dapat Lakukan terus sampai semua siswa dapat
gilirangiliran
D) StrukturalD) Struktural7) Kancing gemerincing7) Kancing gemerincing
a)a) Siapkan kotak yang berisi kancing atau Siapkan kotak yang berisi kancing atau benda kecil lainnyabenda kecil lainnya
b)b) Beri tiap siswa jml kancing yang samaBeri tiap siswa jml kancing yang samac)c) Tiap kali berbicara, dia harus mletakkan Tiap kali berbicara, dia harus mletakkan
salah satu kancingnya di tengahsalah satu kancingnya di tengahd)d) Jika salah satu habis duluan, tidak boleh Jika salah satu habis duluan, tidak boleh
bicara lagi shg semua temannya juga bicara lagi shg semua temannya juga kancingnya habiskancingnya habis
III. Quantum TeachingIII. Quantum Teaching Landasan teori: sugestologi, kecerdasan ganda, Landasan teori: sugestologi, kecerdasan ganda,
pemrogaman neurolinguistik, eksperensialpemrogaman neurolinguistik, eksperensial Karateristik umumKarateristik umum
- berpangkal pada psikologi kognitif- berpangkal pada psikologi kognitif- bersifat konstruktivis- bersifat konstruktivis- memusatkan perhatian pada interaksi yg bermutu - memusatkan perhatian pada interaksi yg bermutu dan bermaknadan bermakna- menekankan percepatan belajar- menekankan percepatan belajar- -
Beberapa Contoh Teknik Model Beberapa Contoh Teknik Model Pembelajaran KuantumPembelajaran Kuantum1. Peta Konsep 1. Peta Konsep
Peta konsep dikembangkan oleh Tony Buzon tahun Peta konsep dikembangkan oleh Tony Buzon tahun 1970-an yang didasarkan pada bekerjanya otak. 1970-an yang didasarkan pada bekerjanya otak. Otak kita mengingat informasi dalam bentuk gambar, Otak kita mengingat informasi dalam bentuk gambar, simbol, bentuk-bentuk, suara musik dan perasaan. simbol, bentuk-bentuk, suara musik dan perasaan. Otak menyimpan informasi dengan pola dan asosiasi Otak menyimpan informasi dengan pola dan asosiasi seperti pohon dengan cabang dan rantingnya, sehingga seperti pohon dengan cabang dan rantingnya, sehingga untuk dapat mengingat kembali dengan cepat apa yang untuk dapat mengingat kembali dengan cepat apa yang telah kita pelajari sebaiknya belajar kita meniru telah kita pelajari sebaiknya belajar kita meniru bekerjanya otak yaitu seperti pohon dengan cabang dan bekerjanya otak yaitu seperti pohon dengan cabang dan rantinnya disertai gambar, warna simbul pola dan rantinnya disertai gambar, warna simbul pola dan asosiasi, yaitu dalam bentuk peta konsep/pikiran yang asosiasi, yaitu dalam bentuk peta konsep/pikiran yang menyerupai pohon. menyerupai pohon.
b. b. Cara Membelajarkan Peta Konsep Secara Klasikal.Cara Membelajarkan Peta Konsep Secara Klasikal.
Cara pembelajaran dengan peta konsep ini perlu disajikan Cara pembelajaran dengan peta konsep ini perlu disajikan dengan metode tugas kerja kelompok. Adapun contoh langkah-dengan metode tugas kerja kelompok. Adapun contoh langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:langkahnya adalah sebagai berikut: Guru melakukan apersepsi dengan pertanyaanGuru melakukan apersepsi dengan pertanyaan Sajikan gambarSajikan gambar Gunakan pertanyaan tentang segiempat Gunakan pertanyaan tentang segiempat Sambil bertanya guru mencoba menstrafer jawaban Sambil bertanya guru mencoba menstrafer jawaban
siswa dalam bentuk peta konsepsiswa dalam bentuk peta konsep Perbaiki peta konsep yang belum terstruktur menjadi Perbaiki peta konsep yang belum terstruktur menjadi
terstrukturterstruktur Setelah gambar peta konsep jadi di papan tulis, guru Setelah gambar peta konsep jadi di papan tulis, guru
meminta siswa untuk membuat peta konsep secara meminta siswa untuk membuat peta konsep secara berkelompok berdasarkan sub-sub materi yang ada, berkelompok berdasarkan sub-sub materi yang ada, atau menurut apa yang dipikirkanatau menurut apa yang dipikirkan
- - Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok,
kemudian siswa kerja kelompok untuk membuat peta kemudian siswa kerja kelompok untuk membuat peta konsep. Batasan waktu misal, 15-20 menit. konsep. Batasan waktu misal, 15-20 menit.
Selama siswa menyusun peta konsep guru keliling untuk Selama siswa menyusun peta konsep guru keliling untuk memberikan penjelasan jika ada kelompok yang bertanya.memberikan penjelasan jika ada kelompok yang bertanya.
Guru meminta siswa untuk membuat matrik konsep, Guru meminta siswa untuk membuat matrik konsep, pengelompokkan dan atributnyapengelompokkan dan atributnya
Setelah selesai wakil-wakil kelompok disuruh maju untuk Setelah selesai wakil-wakil kelompok disuruh maju untuk mempresentasikan hasil pekerjaanya. mempresentasikan hasil pekerjaanya.
Jika diperlukan guru perlu memberikan penjelasan Jika diperlukan guru perlu memberikan penjelasan terhadap materi yang belum dapat dipahami siswa.terhadap materi yang belum dapat dipahami siswa.
Berikan masukan terhadap hasil pekerjaan siswa, Berikan masukan terhadap hasil pekerjaan siswa, Lakukan postest tentang konsep yang dikuasai Lakukan postest tentang konsep yang dikuasai Berikan siswa untuk memberikan masukan terhadap cara Berikan siswa untuk memberikan masukan terhadap cara
pembelajaran yang dilakukan guru sebagai evaluasi untuk pembelajaran yang dilakukan guru sebagai evaluasi untuk pembelajaran pada pertemuan selanjutnyapembelajaran pada pertemuan selanjutnya..
2. 2. Teknik MemoriTeknik MemoriTeknik memori adalah teknik memasukkan informasi Teknik memori adalah teknik memasukkan informasi ke dalam otak yang sesuai dengan cara kerja otak ke dalam otak yang sesuai dengan cara kerja otak (brain-based technique). (brain-based technique). Karena metode yang Karena metode yang digunakan se jalan dengan cara otak beroperasi dan digunakan se jalan dengan cara otak beroperasi dan berfungsi, maka hal itu akan meningkatkan efektivitas berfungsi, maka hal itu akan meningkatkan efektivitas dan efisiens otak dalam menyerap dan menyimpan dan efisiens otak dalam menyerap dan menyimpan informasi.informasi.
a.a. Melatih ImajinasiMelatih ImajinasiSekarang coba anda melakukan satu hal. Sambil Sekarang coba anda melakukan satu hal. Sambil menutup mata, coba bayangkan dalam pikiran anda menutup mata, coba bayangkan dalam pikiran anda hal-hal berikut ini:hal-hal berikut ini:1. Bayangkan sebuah baju kaos tanpa kerah, 1. Bayangkan sebuah baju kaos tanpa kerah, herwarna merah, mempunyai satu saku di bagian herwarna merah, mempunyai satu saku di bagian tengah.tengah.
Sekarang bayangkan baju kaos ini membesar Sekarang bayangkan baju kaos ini membesar sampai 5 kali dari ukuran semula.sampai 5 kali dari ukuran semula.
Bayangkan baju kaos ini mempunyai kepala, Bayangkan baju kaos ini mempunyai kepala, kaki dan tangan.kaki dan tangan.
Bayangkan baju kaos ini mengajak anda Bayangkan baju kaos ini mengajak anda berbicara, berkenalan dengan anda.berbicara, berkenalan dengan anda.
Bayangkan anda mendengar baju kaos itu Bayangkan anda mendengar baju kaos itu berkata, "Hi... Bu guru apa kabar hari ini? berkata, "Hi... Bu guru apa kabar hari ini? Senang berkenalan dengan anda. Siapa nama Senang berkenalan dengan anda. Siapa nama anda?" apa anda hari ini senang mengikuti anda?" apa anda hari ini senang mengikuti PLPG? Seriuskah anda? Mengapa anda PLPG? Seriuskah anda? Mengapa anda ngantuk seperti muridmu? Apa anda ndak ngantuk seperti muridmu? Apa anda ndak malu dengan pengajarnya kalau ngantuk? malu dengan pengajarnya kalau ngantuk? Kalau ngantuk makan dulu saja.Kalau ngantuk makan dulu saja.
b. Teknik Rantaian Katab. Teknik Rantaian KataTeknik ini adalah melatih merangkai Teknik ini adalah melatih merangkai
membuat kalimat/cerita dari kata-kata membuat kalimat/cerita dari kata-kata yang sudah ada.yang sudah ada.Contoh : Contoh : 1. Semesta1. Semesta2. variabel2. variabel3. Konstanta3. Konstanta4. fungsi4. fungsi5. persamaan5. persamaan
c. Teknik Plesetan Katac. Teknik Plesetan KataTeknik plesetan kata digunakan untuk Teknik plesetan kata digunakan untuk mengingat istilah-2 yang sulit. mengingat istilah-2 yang sulit. Kata yang dibuat adalah yang mudah Kata yang dibuat adalah yang mudah dan menarik untuk diucapkan.dan menarik untuk diucapkan.Contoh :Contoh :1. Mejikuhibiniu1. Mejikuhibiniu2. Mervenbumaryusauneplu2. Mervenbumaryusauneplu
d. Sistem Pasak Lokasid. Sistem Pasak LokasiMisalnya anda diminta untuk menghapal Misalnya anda diminta untuk menghapal cerita nama hewan yang dilindungi di cerita nama hewan yang dilindungi di Indonesia seperti di Indonesia seperti di bawah ini bawah ini 1. Bangau Hitam 1. Bangau Hitam 2. Biawak Pohon 2. Biawak Pohon 3. Burung Udang 3. Burung Udang 4. Harimau Sumatra 4. Harimau Sumatra 5. Monyet Hitam 5. Monyet Hitam 6. Kakak Tua Raja6. Kakak Tua Raja7. Orang Hutan Kalimatan7. Orang Hutan Kalimatan8. Jalak putih ?8. Jalak putih ?
Karena ada sepuluh data, maka kita membutuhkan sepuluh lokasi Kita Karena ada sepuluh data, maka kita membutuhkan sepuluh lokasi Kita ambil rumah anda sebagai contoh. Sekarang kita tentukan lokasinya.ambil rumah anda sebagai contoh. Sekarang kita tentukan lokasinya.
1. Jalan di depan rumah anda1. Jalan di depan rumah anda2. Pintu pagar rumah anda 2. Pintu pagar rumah anda 3. Halaman depan rumah3. Halaman depan rumah4. Pintu masuk utama 4. Pintu masuk utama 5. Ruang tamu5. Ruang tamu6. Tembok di ruang tamu 6. Tembok di ruang tamu 7. Ruang keluarga7. Ruang keluarga8. Lemari es (yang ada di ruang makan) 8. Lemari es (yang ada di ruang makan)
Sekarang setelah kita menentukan lokasi, kita akan menempatkan Sekarang setelah kita menentukan lokasi, kita akan menempatkan atau mencantolkan data dengan lokasi. atau mencantolkan data dengan lokasi. Seberapa kuat informasi ini Seberapa kuat informasi ini akan tertanam dalam memori anda bergantung pada dua hal, yaituakan tertanam dalam memori anda bergantung pada dua hal, yaitu::
Seberapa baik anda menentukan alur lokasi (harus berurutan).Seberapa baik anda menentukan alur lokasi (harus berurutan).Seberapa baik anda melakukan visualisasi.Seberapa baik anda melakukan visualisasi.
Untuk itu anda harus melakukan atau Untuk itu anda harus melakukan atau membayangkan hal berikut ini sewaktu anda membayangkan hal berikut ini sewaktu anda pulang ke rumah. pulang ke rumah. Dalam proses anda masuk ke Dalam proses anda masuk ke rumah, anda melihat hal berikut ini :rumah, anda melihat hal berikut ini :
1. Bayangkan ada seekor bangau hitam yang 1. Bayangkan ada seekor bangau hitam yang berdiri di jalan di depan rumah anda.berdiri di jalan di depan rumah anda.
2. Pada pintu pagar rumah anda ada seekor 2. Pada pintu pagar rumah anda ada seekor biawak yang menggigit sebatang pohon (biawak biawak yang menggigit sebatang pohon (biawak pohon).pohon).
3. Dihalaman didepan rumah anda hinggap seekor 3. Dihalaman didepan rumah anda hinggap seekor burung yang membawa udang diparuhnya burung yang membawa udang diparuhnya (burung udang)(burung udang)
4. Saat mau mau masuk ke rumah, pintu dijaga 4. Saat mau mau masuk ke rumah, pintu dijaga oleh seekor harimau Sumatra yang sedang oleh seekor harimau Sumatra yang sedang mengaummengaum
Teknik Akronim (Jembatan keledai)Teknik Akronim (Jembatan keledai)Teknik akrostik adalah teknik menghafal dengan Teknik akrostik adalah teknik menghafal dengan cara mengambil huruf depan dari materi yang cara mengambil huruf depan dari materi yang ingin diingat dan kemudian digabungkan ingin diingat dan kemudian digabungkan sehinga menjadi singkatan atau kata atau sehinga menjadi singkatan atau kata atau kaimat yang lucu. kaimat yang lucu.
Contoh: Contoh: Mejikuhibiniu (Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, Mejikuhibiniu (Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila,
Ungu), Ungu), Hari libur naik kuda, rabu kamis free (singkatan dari unsur Hari libur naik kuda, rabu kamis free (singkatan dari unsur
kimia golongan IA: H, Li, Natrium, K, Cs, Fr)kimia golongan IA: H, Li, Natrium, K, Cs, Fr) Cewek sinting genit senang plembungan(singkatan dari Cewek sinting genit senang plembungan(singkatan dari
unsur kimia golongan IV A: C, Si, Gn, Sn, Pb)unsur kimia golongan IV A: C, Si, Gn, Sn, Pb)
Contoh Penerapan Model Contoh Penerapan Model QuantumQuantum
Pada pembelajaran Menggambar grafik Trigonometri Pada pembelajaran Menggambar grafik Trigonometri dengan sofware Mathematicsdengan sofware MathematicsKegiatan PendahuluanKegiatan Pendahuluan1. Memberikan Apersepsi dengan menyajikan Contoh grafik 1. Memberikan Apersepsi dengan menyajikan Contoh grafik fungsi trigonometrifungsi trigonometri2. Memberikan motivasi dengan menjelaskan kegunaan 2. Memberikan motivasi dengan menjelaskan kegunaan Sofware MathematicsSofware Mathematics3. Menjelaskan tentang pembelajaran yang diterapkan3. Menjelaskan tentang pembelajaran yang diterapkanKegiatan IntiKegiatan Inti1.1.Menugaskan siswa untuk membaca cara menggunakan Menugaskan siswa untuk membaca cara menggunakan sofwaresofware2.2.Guru mendemostrasikan cara menggambar grafik dengan Guru mendemostrasikan cara menggambar grafik dengan sofware ini.sofware ini.
Beberapa siswa mencoba latihan penggunaan Sofware Beberapa siswa mencoba latihan penggunaan Sofware
MathematicaMathematica Pemberian tugas kepada siswa secara kelompok untuk Pemberian tugas kepada siswa secara kelompok untuk
melakukan analisis secara konvensional.melakukan analisis secara konvensional. Pemberian tugas untuk analisis dengan menggunakan Pemberian tugas untuk analisis dengan menggunakan
Software Mathematics Pembelajaran. Software Mathematics Pembelajaran. Presentasi hasil tugas siswa secara bergantian dalam Presentasi hasil tugas siswa secara bergantian dalam
diskusi kelas.diskusi kelas. Penyampaian tanggapan oleh kelompok lain Penyampaian tanggapan oleh kelompok lain
PenutupPenutup Penyampaian tanggapan, evaluasi dari guru terhadap Penyampaian tanggapan, evaluasi dari guru terhadap
hasil kerja siswa serta ringkasan hasil pembelajaran.hasil kerja siswa serta ringkasan hasil pembelajaran. Post test berupa tugas analisis data. Post test berupa tugas analisis data. Pemberian tugas individu analisis keruangan dengan Pemberian tugas individu analisis keruangan dengan
software Mathematicssoftware Mathematics
5 Pilar Pendidikan5 Pilar Pendidikan
1. Learning to believe the God1. Learning to believe the GodBelajar utk beriman dan bertaqwa kpd TuhanBelajar utk beriman dan bertaqwa kpd Tuhan
2. Learning to Know2. Learning to KnowBelajar utk memahami dan menghayatiBelajar utk memahami dan menghayati
3. Learning to Do3. Learning to DoBelajar utk melaksanakan dan berbuat secara efektifBelajar utk melaksanakan dan berbuat secara efektif
4. Learning to Be4. Learning to BeBelajar utk membangun dan menemukan jati diriBelajar utk membangun dan menemukan jati diri
5. Learning to Live together5. Learning to Live togetherBelajar utk hidup bersama dan berguna bagi orang lainBelajar utk hidup bersama dan berguna bagi orang lain
Soal latihanSoal latihanMateri Model Pembelajaran KontekstualMateri Model Pembelajaran Kontekstual
Pilihan gandaPilihan ganda1. Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang 1. Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang
mendorong guru untuk ... .mendorong guru untuk ... .a. Mengajarkan dengan berbagai media secara bersamaan.a. Mengajarkan dengan berbagai media secara bersamaan.b. Menghubungkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata b. Menghubungkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata
siswa.siswa.c. Melakukan kolaborsi berbagai disiplin ilmu.c. Melakukan kolaborsi berbagai disiplin ilmu.d. Mengembangkan materi dari suatu permasalahan.d. Mengembangkan materi dari suatu permasalahan.
2. Berikut ini adalah ciri-ciri pendekatan CTL, kecuali... .2. Berikut ini adalah ciri-ciri pendekatan CTL, kecuali... .a. Belajar berdasar pengalamana. Belajar berdasar pengalamanb. Berpikir tingkat tinggib. Berpikir tingkat tinggic. Berpusat pada guruc. Berpusat pada gurud. Siswa kritis dan kreatifd. Siswa kritis dan kreatif
3. Dalam pendekatan kontekstual tugas pokok guru adalah... .3. Dalam pendekatan kontekstual tugas pokok guru adalah... .a. Mengajar b. Memberi tugas c. Mengarahkan d. Mengistruksi.a. Mengajar b. Memberi tugas c. Mengarahkan d. Mengistruksi.
4. Landasan filosofi pendekatan kontekstual adalah konstruktivisme yang 4. Landasan filosofi pendekatan kontekstual adalah konstruktivisme yang menekan bahwa ... .menekan bahwa ... .
a. Belajar perlu tempat yang edukatifa. Belajar perlu tempat yang edukatifb. Belajar dengan media secara lengkap.b. Belajar dengan media secara lengkap.c. Belajar dengan mengalami dan tidak sekedar menerima.c. Belajar dengan mengalami dan tidak sekedar menerima.d. Belajar perlu dengan menghafal.d. Belajar perlu dengan menghafal.
5. Ciri kelas yang menggunakan pendekatan CTL adalah sebagai berikut, 5. Ciri kelas yang menggunakan pendekatan CTL adalah sebagai berikut, kecuali:kecuali:
a. Sharing dengan temana. Sharing dengan temanb. Pengalaman nyatab. Pengalaman nyatac. Guru kreatifc. Guru kreatifd. Menggunakan satu sumber.d. Menggunakan satu sumber.
6. Ada tujuh komponen penting dalam CTL, 6. Ada tujuh komponen penting dalam CTL, kecuali kecuali diantaranya adalah diantaranya adalah ......
a. Masyarakat belajara. Masyarakat belajarb. Konstruktivismeb. Konstruktivismec. Inquiryc. Inquiryd. Menyenangkand. Menyenangkan
7. Sumber belajar bukan hanya guru tetapi dapat berasal dari siswa, 7. Sumber belajar bukan hanya guru tetapi dapat berasal dari siswa, pakar pakar
dari luar, internet. Konsep tersebut dalam CTL disebut...dari luar, internet. Konsep tersebut dalam CTL disebut...a. Masyarakat belajara. Masyarakat belajarb. Konstruktivismeb. Konstruktivismec. Inquiryc. Inquiryd. menyenangkand. menyenangkan
3. PEMBELAJARAN ABAD 3. PEMBELAJARAN ABAD 2121
Informasi (tersedia dimana saja, kapan
saja)
Komputasi (lebih cepat memakai mesin)
Otomasi (menjangkau segala pekerjaan
rutin)
Komunikasi (dari mana saja, ke mana saja)
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan
diberi tahuPembelajaran diarahkan untuk mampu
merumuskan masalah [menanya], bukan hanya menyelesaikan masalah
[menjawab]Pembelajaran diarahkan untuk melatih
berfikir analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir mekanistis
[rutin]
Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam
menyelesaikan masalah
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21Model PembelajaranCiri Abad 21
163163
Pembelajaran dan Inovasi• Kreatif dan inovasi• Berfikir kritis menyelesaikan masalah• Komunikasi dan kolaborasi
Informasi, Media and Teknologi• Melek informasi• Melek Media• Melek TIK
Kehidupan dan Karir• Fleksibel dan adaptif• Berinisiatif dan mandiri• Keterampilan sosial dan budaya• Produktif dan akuntabel• Kepemimpinan&tanggung jawab
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kerangka Kompetensi Abad 21
Kerangka ini menunjukkan bahwa berpengetahuan
[melalui core subjects] saja tidak cukup, harus
dilengkapi:-Berkemampuan kreatif -
kritis-Berkarakter kuat
[bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif, adaptif,...]
Disamping itu didukung dengan kemampuan
memanfaatkan informasi dan berkomunikasi
Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,... 164164
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kerangka Kompetensi Abad 21•Mendukung Keseimbangan penilaian: tes standar serta penilaian normatif dan sumatif
•Menekankan pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja peserta didik
•Membolehkan pengembangan portofolio siswa•Menciptakan latihan pembelajaran, dukungan SDM dan infrastruktur
•Memungkinkan pendidik untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman dan integrasinya di kelas
•Memungkinkan peserta didik untuk belajar yang relevan dengan konteks dunia
•Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam pembelajaran, baik langsung maupun online
Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan dukungan
lingkungan pendidikan yang memadai
165165
4. PENTINGNYA 4. PENTINGNYA KREATIVITASKREATIVITAS
Sumber: World Economic Forum. The Global Competitiveness Report 2012–2013. Augusto López-Claros. The Innovation for Development Report 2010–2011.
Indonesia
GCI: Global Competitiveness IndexICI: Innovation Capability Index
Grafik Hubungan InovaGrafik Hubungan Inovasisi dan dan Daya Daya SaingSaing
167167
Source: Martin Prosperity Institute. 2011. Creativity and Prosperity: The Global Creativity Index.
Koef Korelasi = 0,84
168168
Anuscha Ferrari et al. 2009. Innovation and Creativity in Education and Training
Pergeseran Pengertian Pergeseran Pengertian tentang Kreativitastentang KreativitasBanyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan dimana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif
169169
R. Cachia and A. Ferrari. 2010. Creativity in Schools: A survey of Teachers in Europe. JRC Scientific & Technical Reports.
Persepsi & Pemahaman Guru Ttg Persepsi & Pemahaman Guru Ttg KreativitasKreativitas
170170
(tidak mudah menilai kreativitas tantangan bagi sistem pendidikan, bukan dihindari)
171171
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:•2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.•Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.•Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
- Observing [mengamat]- Questioning [menanya]- Experimenting [mencoba] - Associating [menalar]- Networking [Membentuk jejaring]
Personal
Inter-personal
Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan
kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning
171171
Pembelajaran berbasis kecerdasan tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%)
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research?Guru dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui: • tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban benar, • mentolerir jawaban yang nyeleneh, • menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, • memberanikan peserta didik untuk:
- mencoba, - menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap
informasi, - memiliki interpretasi sendiri terkait
pengetahuan/kejadian,• memberikan keseimbangan antara kegiatan terstruktur
dan spontan/ekspresif
172172
Proses Karakteristik Penguatan
Pembelajaran
Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaranMenuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery learning]Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif
Penilaian
Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggiMenekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan pemikiran mendalam [bukan sekedar hafalan]Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswaMenggunakan portofolio pembelajaran siswa
Arah Pengembangan: Penguatan Proses
173173
5. PENDALAMAN & 5. PENDALAMAN & PERLUASAN MATERIPERLUASAN MATERI
Refleksi dari Hasil PISA 2009
Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 saja, sementara negara lain banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua
manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita
ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman penyesuaian kurikulum
Matematika IPA
Bahasa
175175
Hasil TIMSS Matematika SMP/MTs Kelas VIII2007 2011
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
176176
Hasil TIMSS IPA SMP/MTs Kelas VIII2007 2011
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
177177
Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV2006 2011
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
178178
TIMSS dan PIRLS membagi soal-soalnya TIMSS dan PIRLS membagi soal-soalnya menjadi empat katagori: menjadi empat katagori: LowLow mengukur kemampuan sampai level mengukur kemampuan sampai level knowingknowing IntermediateIntermediate mengukur kemampuan sampai level mengukur kemampuan sampai level
applyingapplying HighHigh mengukur kemampuan sampai level mengukur kemampuan sampai level
reasoning reasoning AdvanceAdvance mengukur kemampuan sampai level mengukur kemampuan sampai level
reasoning with incomplete informationreasoning with incomplete information
Model Soal TIMSS
179179
Domain
Topics
Biology 1. Major organs and organ systems in humans and other organisms2. Cells and their functions, including respiration and photosynthesis as
cellular process3. Reproduction and heredity4. Role of variation & adaptation in survival/extinction of species in a
changing environ.5. Interdependence of populations of organisms in an ecosystem6. Reasons for increase in world’s human population and its effects on the
environment7. Human health (infection, prevention, immunity) and the importance of diet
& exercise
Chemistry
1. Classification, composition, and particulate structure of matter (inside atom)
2. Solutions (solvent, solute, concentration/dilution, effect of temperature on solubility)
3. Properties and uses of common acids and bases4. Chemical change (transformation, conservation, oxidation)
Physics 1. Physical states and changes in matter2. Energy forms, transformations, heat, and temperature 3. Basic properties/behaviors of light and sound4. Electric circuits and properties and uses of permanent magnets and
electromagnets5. Forces and motion (forces, basic description of motion, effects of density &
pressure)
Earth Science
1. Earth’s structure and physical features2. Earth’s processes, cycles, and history3. Earth’s resources, their use, and conservation4. Earth in the solar system and the universe
Perbandingan Kurikulum IPA SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
180180
Domain
Topics
Number 1. Computing, estimating, or approximating with whole numbers2. Concepts of fractions and computing with fractions3. Concepts of decimals and computing with decimals4. Representing, comparing, ordering, and computing with integers5. Problem solving involving percents and proportions
Algebra 1. Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences2. Simplifying and evaluating algebraic expressions3. Simple linear equations and inequalities4. Simultaneous (two variables equations)5. Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or
equations
Geometry
1. Geometric properties of angles and geometric shapes2. Congruent figures and similar triangles3. Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional
represent.4. Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences,
areas, surface areas, and volumes5. Points on the Cartesian plane6. Translation, reflection, and rotation
Data & Chances
1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs
2. Interpreting data sets3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS
Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
181181
Domain
Topics
Number 1. Concepts of whole numbers, including place value and ordering2. Adding, subtracting, multiplying, and/or dividing with whole numbers3. Concepts of fractions4. Adding and subtracting with fractions5. Concepts of decimals, including place value and ordering6. Adding and subtracting with decimals7. Number sentences8. Number patterns
Geometry Shapes and Measu-rement
1. Lines: measuring, estimating length of; parallel and perpendicular lines2. Comparing and drawing angles3. Using informal coordinate systems to locate points in a plane4. Elementary properties of common geometric shapes5. Reflections and rotations6. Relationships between two-dimensional and three-dimensional shapes7. Finding and estimating areas, perimeters, and volumes
Data Display
1. Reading data from tables, pictographs, bar graphs, or pie charts2. Drawing conclusions from data displays3. Displaying data using tables, pictographs, and bar graphsAda beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga
menyulitkan bagi siswa kelas IV yang mengikuti TIMSS
Perbandingan Kurikulum Matematika SD Kelas IV dan Materi TIMSS
Merah: Belum Diajarkan di Kelas IV
182182
Persentase Siswa SMP Kelas VIII yang Telah Diajar Topik TIMSS (IPA)
Source: TIMSS 2011 International Science Report.
All Science(20 Topics)
Biology(7 Topics)
Chemistry(4 Topics)
Physics(5 Topics)
Earth Science(4 Topics)
Iran 91 82 98 98 91
Turkey 89 93 99 97 63
Saudi Arabia 88 86 91 85 92
Thailand 74 69 92 67 72
Chinese Taipei 68 92 98 59 5
Indonesia 67 73 82 79 27Singapore 65 63 80 83 31
Malaysia 63 61 80 72 38
Morocco 57 56 59 55 62
Japan 57 35 86 76 41
Korea, Rep.Of 54 38 42 79 64
Walaupun hampir semua materi IPA ada pada kurikulum, tetapi tidak semua memperoleh pelajaran tersebut. Menunjukkan banyak materi kurikulum yang tidak diajarkan . Hal ini sangat mungkin terkait dengan kemampuan profesi guru, mengajarkan apa yang mereka pahami, dan melompati yang mereka merasa kurang paham 183183
Pesersentase Siswa SMP Kls VIII yang Telah Diajar Topik TIMSS (Matematika)
Source: TIMSS 2011 International Mathematics Report.
All Mathematics(19 Topics)
Number(5 Topics)
Algebra(5 Topics)
Geometry(6 Topics)
Data and Chance
(3 Topics)Turkey 94 100 92 89 98
Korea, Rep.Of 92 100 91 92 81
Saudi Arabia 92 99 85 93 88
Japan 91 99 92 93 75
Singapore 88 99 94 75 83
Malaysia 84 98 73 93 63
Iran 80 100 74 81 58
Chinese Taipei 79 99 97 84 4
Thailand 77 98 62 80 65
Indonesia 69 97 84 61 12Morocco 62 97 61 46 35
Mengingat tidak semua materi matematika TIMSS terdapat pada kurikulum, sehingga wajar apabila persentase siswa yang telah diajar materi TIMSS adalah rendah
184184
PKN KTSP 2006 Kelas IV PKN KTSP 2006 Kelas V• Mengenal lembaga-lembaga dalam
susunan pemerintahan desa dan pem. kecamatan
• Menggambarkan struktur organisasi desa dan pemerintah kecamatan
• Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
• Menggambarkan struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi
• Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK
• Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri
• Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional
• Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya
• Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya
• Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia
• Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
• Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
• Pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
• Memberikan contoh peraturan perundang- undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok
• Mendeskripsikan pengertian organisasi• contoh organisasi di lingkungan sekolah
dan masyarakat• Menampilkan peran serta dalam memilih
organisasi di sekolah• Mengenal bentuk-bentuk keputusan
bersama• Mematuhi keputusan bersama
Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD185185
Tingkat Kesulitan Mata Pelajaran
Evaluasi ulang Evaluasi ulang ruang lingkup materiruang lingkup materi:: Meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak Meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak
relevan bagi siswarelevan bagi siswa Mempertahankan materi yang sesuai dengan Mempertahankan materi yang sesuai dengan
kebutuhan siswakebutuhan siswa Menambahkan materi yang dianggap penting Menambahkan materi yang dianggap penting
dalam perbandingan internasionaldalam perbandingan internasional Evaluasi ulang Evaluasi ulang kedalaman materi kedalaman materi sesuai sesuai
dengan tuntutan perbandingan internasional dengan tuntutan perbandingan internasional [s/d [s/d reasoningreasoning] ]
Menyusun Menyusun kompetensi dasar kompetensi dasar yang sesuai yang sesuai dengan materi yang dibutuhkandengan materi yang dibutuhkan
Arah Pengembangan: Penguatan Materi
186186