MAKALAH INFORMASI, MANAJEMEN PUBLIK DAN KEBIJAKAN PUBLIK KELOMPOK 5 Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Sektor Publik Kelas E yang diampu oleh : Bapak Nurjati Widodo, S.AP., M.AP. Disusun oleh : Alfarisi Difa Utama : 145030107111004 Devira Tiafani Abadi : 145030100111044 Riska Andistyani : 145030100111031 Ummi Fitriya : 145030100111014 Suryo Dewo Rahmadianto : 145030107111007 JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016
25
Embed
INFORMASI, MANAJEMEN PUBLIK DAN KEBIJAKAN PUBLIK …blog.ub.ac.id/suryodewo/files/2017/01/Informasi-Manajemen-Publik...beberapa masalah dari hak dasar tersebut, namun kenyataannya
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MAKALAH
INFORMASI, MANAJEMEN PUBLIK DAN KEBIJAKAN PUBLIK
KELOMPOK 5
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Sektor
Publik Kelas E yang diampu oleh : Bapak Nurjati Widodo, S.AP., M.AP.
Disusun oleh :
Alfarisi Difa Utama : 145030107111004
Devira Tiafani Abadi : 145030100111044
Riska Andistyani : 145030100111031
Ummi Fitriya : 145030100111014
Suryo Dewo Rahmadianto : 145030107111007
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi sector publik saat ini di tuntut lebih mampu meningkatkan
kapasitas kinerjanya terutama dalam memberikan pelayanan publik. Masyarakat
sebagai warganegara sudah sewajarnya mendapatkan hak dasarnya seperti hidup
sejahtera, mendapatkan pendidikan, dan kesehatan. Untuk memenuhi hak dasar
masyarakat pemerintah memberikan pelayanan yang mampu mengentaskan
beberapa masalah dari hak dasar tersebut, namun kenyataannya pelayanan yang
diberikan pemerintah tidak seperti yang diharapkan, penerapan birokrasi yang
buruk, kinerja aparatur yang rendah mengakibatkan ketidakberhasilan beberapa
program-program pembangunan pemerintah dan pembentukan sistem manajemen
administrasi yang tidak efisien, berkualitas rendah, banyak praktek penyelewengan.
upaya peningkatan kinerja aparatur dengan memperbaiki sistem administrasi yang
sebelumnya berbasis manual atau paper based menjadi berbasis komputer yang
lebih paperless. Sistem manajemen yang berbasis komputer memiliki sistem yang
biasanya disebut sistem informasi, hal ini sejalan dengan arus globalisasi yang
semakin cepat dan terjadi di seluruh dunia dan itu menjadikan sistem informasi
menjadi semakin penting.
Sistem informasi saat ini menjadi salah satu unsur sumberdaya manajemen
terutama dalam manajemen publik, dan melalui sistem informasi dengan sangat
mudah data akan diolah menjadi bentuk yang lebih mudah sehingga hal itu dapat
dengan mudah diproses dan dipahami oleh khalayak banyak (Jogiyanto, 2006). Jika
sistem seperti itu mampu dikembangkan dan dijalankan dengan baik tidak menutup
kemungkinan kinerja unit satu dengan lainnya akan berjalan dengan baik, dan akan
terbentuk sebuah manajemen ideal dalam organisasi publik. Namun sistem
informasi tidak dapat berjalan sendiri tanpa ada manusia, meskipun sistem
informasi sebagai penggerak yang penting dalam organisasi publik, namun aspek
individu dalam organisasi juga harus diperhatikan, dimana individu itu mampu
berkolaborasi dengan sesame individu lain atau dengan sistem informasi itu sendiri.
Dengan adanya sistem informasi, manajer public akan sangat mudah untuk
menjalankan fungsinya memanajemen organisasi, seperti membuat perencanaan,
memproses data, menganalisis, mengawasi, dan membuat keputusan publik.
komponen sistem informasi yang dibutuhkan di organisasi public mungkin hampir
sama dengan sistem informasi organisasi swasta. Selanjutnya dalam paper ini akan
dijelaskan beberapa rumusan masalah dan tujuannya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dilakukan manajer Publik?
2. Bagaimanakah pengertian Kebijakan Publik?
3. Bagaimanakah model kebijakan publik?
4. Bagaimanakah teknologi informasi mengubah proses manajemen?
5. Bagaimanakah Sistem informasi mempengaruhi pengambilan keputusan dan
kebijakan publik?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui apa yang dilakukan manajer Publik
2. Untuk mengetahui pengertian Kebijakan Publik
3. Untuk mengetahui model kebijakan public
4. Untuk mengetahui teknologi informasi mengubah proses manajemen
5. Untuk mengetahui pengaruh Sistem informasi dalam pengambilan keputusan
dan kebijakan public
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi
Sistem merupakan elemen-elemen yang saling terkait satu sama lain dan
berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam sistem ini mengilustrasikan
beberapa kejadian serta kesatuan yang nyata, yakni objek nyata, seperti tempat,
benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi (Jogiyanto, 2005).
Sedangkan secara etimologi, Kata informasi ini berasal dari kata bahasa Perancis
kuno informacion (tahun 1387) mengambil istilah dari bahasa Latin yaitu
informationem yang berarti “konsep, ide atau garis besar,”. Informasi ini
merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas Aktifitas dalam
“pengetahuan yang dikomunikasikan”,
Definisi Informasi, dalam KBBI Informasi berarti :
1. penerangan;
2. pemberitahuan; kabar atau berita tentang sesuatu;
3. Ling keseluruhan makna yg menunjang amanat yg terlihat dalam bagian-bagian
amanat itu.
Hasil pemrosesan suatu data yang didapatkan dari setiap elemen sistem dan
diubah menjadi bentuk mudah dipahami serta merupakan suatu pengetahuan yang
relevan dan dibutuhkan untuk menambah pengetahuan pemahaman terhadap
beberapa fakta yang ada. (Sutejo, 2006), sedangkan Kadir (2003) mengemukakan
Informasi merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga
meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunkan data tersebut. Dapat
disimpulkan bahwa Informasi adalah sekumpulan fakta-fakta yang telah diolah
menjadi bentuk data, sehingga dapat menjadi lebih berguna dan dapat digunakan
oleh siapa saja yang membutuhkan data-data tersebut sebagai pengetahuan ataupun
dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.
Sistem informasi merupakan sistem buatan manusia yang terdiri
sekumpulan komponen yang berbasis computer dan manual dibuat dengan tujuan
untuk menghimpun, menyimpan, dan mengolah data serta menyediakan informasi
keluaran kepada pemakai (Kadir, 2003), sistem infomasi saling berkaitan dan
berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan yang berbasis computer
dan manual untuk menginstegrasikan data, dan terdapat kegiatan memproses dan
menyimpan serta mendistribusikan informasi tersebut (Sutejo, 2006).
2.1.1 Jenis Sistem Informasi
Terdapat tujuan yang berbeda-beda, dan hal itu tergantung kebutuhan
organisasi masing-masing. Untuk itu sistem informasi memiliki memiliki beberapa
jenis, sistem informasi berikut adalah sistem yang menggunakan teknologi
informasi,
1. Transaction Processing System (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi, dikembangkan dengan
kegunaan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin
sepert daftar gaji dan inventarisasi. TPS ini cocok dan berfungsi di tingkat level
organisasi yang organisasi dapat berintaraksi dengan lingkungan eksternal. Data
yang dihasilkan TPS dapat digunakan dan dilihat oleh manager.
2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)
OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja
data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya
menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau
memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara
keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek
OAS seperti word processing, spreadsheets, electronic scheduling, dan komunikasi
melalui voice mail, email dan video conferencing. KWS mendukung para pekerja
profesional seperti ilmuwan, insinyur dan doktor dengan membantu menciptakan
pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi
atau masyarakat.
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM tidak menggantikan TPS, tetapi mendukung spektrum tugas-tugas
organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat
keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat
keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis
yang sudah terkomputerisasi (basis data).
4. Decision Support Systems (DSS)
DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai
sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung
pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap
wewenang eksklusif pembuat keputusan.
5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)
AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi
secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa
alamiahnya dan menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem
sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan
pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna
bisnis. Sistem ahli (juga disebut knowledge-based systems) secara efektif
menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan
masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS
meningalkan keputusan terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli
menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem
ahli adalah knowledge-base yaikni suatu mesin interferensi yang menghubungkan
pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa terstruktur
dan anatarmuka pengguna.
6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support Collaborative
Work Systems (CSCW)
Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan
semi- terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems
membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-
sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat,
kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS disebut dengan CSCW
yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut dengan “groupware”
untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.
7. Executive Support Systems (ESS)
ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS
membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan
menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa
diakses seperti kantor.
2.2 Teknologi Informasi
Teknologi Informasi (TI) dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi
dan informasi. Kata teknologi bermakna pengembangan dan penerapan berbagai
peralatan atau sistem untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh
manusia dalam kehidupan sehari-hari, kata teknologi berdekatan artinya dengan
istilah tata cara. Menurut Azmi, Yan (2009: 2), “informasi adalah data yang
diproses kedalam bentuk yang lebih berarti bagi penerima dan berguna dalam
pengambilan keputusan, sekarang atau untuk masa yang akan datang”. Untuk lebih
jelasnya berikut ini penulis kemukakan beberapa defenisi mengenai teknologi
informasi. Menurut McKeown yang dikutip oleh Suyanto (2005: 3), “teknologi
informasi merujuk pada seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk
menciptakan, menyimpan, mengubah dan menggunakan informasi dalam segala
bentuknya”. Selain pendapat di atas, Information Technology Association of
America (ITAA) yang dikutip oleh Sutarman (2009: 13) menyatakan bahwa,
“teknologi informasi adalah suatu studi, perancangan, pengembangan,
implementasi, dukungan atau manajemen system informasi berbasis komputer,
khususnya aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras komputer”.
2.2.1 Komponen-komponen Teknologi Informasi
Komponen teknologi informasi merupakan sub sistem yang terbentuk
sehubungan dengan penggunaan teknologi informasi. Menurut Seesar (2010: 6)
teknologi informasi terdiri dari 3 (tiga) komponen utama yang terdiri dari:
1. Perangkat keras (hardware)
Merupakan perangkat fisik yang membangun sebuah teknologi informasi.